BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Yang dimaksud dengan Musyawarah Daerah, selanjutnya disebut MUSDA, dalam Tata
Tertib ini, adalah Musyawarah Daerah VIII Muhammadiyah Barito Selatan Tahun 1444 H/
2023 M, yang diselenggarakan dari tanggal …….. 2023 atas tanggung jawab serta dipimpin
oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Barito Selatan.
BAB II
DASAR, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 2
BAB III
PESERTA
Pasal 3
1. Peserta Musda
a. Anggota Musda
b. Wakil unsur pembantu pimpinan tingkat Daerah masing-masing 2 (dua) orang.
c. Undangan khusus dari kalangan Muhammadiyah yang di tentukan oleh Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Barito Selatan
d. Mereka yang diundang oleh Pimpinan Daerah
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 4
3. Setiap anggota Muswil harus membawa mandat dari masing-masing Pimpinan Wilayah,
Daerah, Cabang, dan Organisasi Otonomnya.
BAB V
QOURUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 5
1. Sidang pleno Musda dinyatakan syah apabila dihadiri oleh separuh lebih satu dari jumlah
mandat anggota Musda yang terdaftar dan menyerahkan mandat pada saat pelaksanaan
Musda.
2. Apabila ayat 1 di atas tidak tercapai, sidang ditunda 1 jam dan selanjutnya dinyatakan syah.
3. Sidang komisi dinyatakan syah tanpa memperhatikan quorum.
Pasal 6
BAB VI
ALAT KELENGKAPAN MUSDA
Pasal 7
Rancangan jadwal Acara Musda disampaikan oleh Pimpinan Daerah kepada sidang pleno untuk
disyahkan, sedangkan Tata Tertib Musda dan Tata Tertib Pemilihan ditetapkan oleh Pimpinan
Daerah berdasarkan hasil Musyawarah Pimpinan tingkat Daerah yang diadakan sebelum Musda.
Pasal 9
BAB VIII
PIMPINAN SIDANG
Pasal 10
1. Sidang paripurna Musda dalam rangka pembahasan rancangan jadwal acara Musda dan
pemilihan pimpinan sidang pleno, dipimpin oleh Pimpinan Daerah.
2. Sidang-sidang pleno Musda dipimpin oleh pimpinan sidang pleno, dalam bentuk presidium
sidang berjumlah 3 (tiga) orang yang dipilih dari dan oleh peserta Musda secara
musyawarah dan mufakat.
3. Sidang Komisi dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris yang dipilih dari anggota komisi secara
musyawarah dan mufakat.
4. Pemilihan pimpinan sidang pleno dan sidang komisi dilaksanakan dalam rapat pleno dan
atau komisi yang dipimpin oleh unsur Panitia Pengarah pada komisi bersangkutan.
BAB IX
PROSEDUR DAN MEKANISME PERSIDANGAN
Pasal 11
1. Sebelum berbicara, peserta sidang harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada pimpinan
sidang.
2. Peserta sidang yang belum/tidak mendaftarkan dirinya seperti dimaksud ayat 1 pasal ini
tidak berhak berbicara.
Pasal 12
1. Peserta berbicara setelah mendapat ijin dari pimpinan sidang di tempat yang disediakan.
2. Pimpinan sidang hanya dapat berbicara untuk memperjelas duduk persoalan yang
sebenarnya. Apabila dipandang perlu pimpinan sidang dapat merundingkan tentang bentuk,
isi dan sifat pertanyaan dari penanya.
3. Pembicara tidak boleh diganggu selama berbicara sepanjang tidak mengganggu kelancaran
sidang.
4. Pendapat yang diajukan peserta harus disampaikan secara singkat serta jelas, disampaikan
kepada pimpinan sidang.
5. Apabila seorang pembicara menyimpang dari pokok pembicaraan, maka Pimpinan sidang
dapat memperingatkan dan minta supaya kembali kepada pokok pembicaraan.
6. Apabila pimpinan sidang menyatakan/menganggap pendapat yang disampaikan peserta
belum jelas, maka kepada yang bersangutan diberi hak untuk mengemukakan lagi dengan
singkat pendapat tersebut.
7. Pimpinan sidang berhak mengambil kesimpulan atas pendapat tersebut.
8. Pimpinan sidang berhak mengambil keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Pasal 13
Pasal 15
1. Seorang peserta yang diberi kesempatan mengadakan interupsi mengenai salah satu hal
tersebut dalam peraturan Tata Tertib ini diatur oleh Pimpinan Sidang.
2. Terhadap pembicaraan mengenai hal-hal tersebut dalam Tata Tertib ini, tidak diadakan
perdebatan.
Pasal 16
Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata tidak layak, mengganggu
ketertiban atau menganjurkan untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum,
pimpinan sidang dapat memberi nasehat, memperingatkan atau menghentikan pembicaraan.
Pasal 17
1. Apabila seorang pembicara tidak memenuhi peringatan pimpinan sidang seperti tersebut
pada pasal 16 peraturan Tata Tertib ini atau mengulangi pelanggaran itu, pimpinan sidang
dapat melarangnya meneruskan pembicaraan, atau melarang menghadiri sidang.
2. Jika pembicara yang bersangkutan tidak dapat menerima keputusan ini, maka kepada
pembicara diberikan kesempatan berbicara paling lama 3 (tiga) menit untuk memberi
penjelasan seperlunya dengan ketentuan, bahwa sidang tidak mengadakan perdebatan
mengenai penjelasan itu, dan pimpinan sidang langsung mengambil keputusan tentang
boleh tidaknya pembicara menghadiri sidang.
Pasal 18
Apabila Pimpinan sidang menganggap perlu, maka ia dapat menunda sidang atas persetujuan
peserta sidang.
Pasal 19
Untuk setiap sidang harus dibuat laporan notulen lengkap oleh pimpinan siding.
BAB XII
KOMISI MUSDA
Pasal 20
Pasal 22
BAB XIII
PEMILIHAN
Pasal 24
Pemilihan Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah masa jabatan 2022–2027 diatur dalam
Tata Tertib Pemilihan yang terpisah dari tata Tertib ini dan disahkan dalam Muspimda Tahun
2023 M/ 1444 H.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 25
Segala sesuatu yang masih belum diatur dalam peraturan Tata Tertib ini akan di putuskan oleh
Musda
Pasal 27
PIMPINAN
Ketua, Sekretaris,