Anda di halaman 1dari 6

BAB I

Ketentuan Umum
Pasal 1
Rapat Kerja Kelompok Kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta, yang selanjutnya dalam
tata tertib ini di sebut RAKER.

BAB II
TUGAS DAN KEWENANGAN
Pasal 2

1. Mengefaluasi dan mengesahkan Rapat Kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta masa
periode 2022-2023
2. Menetapkan program kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta, dalam rangka penjabaran
dan pelaksanaan program kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta.

BAB III
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 3

1. Rapat Kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta dihadiri oleh peserta dan peninjau.
2. Peserta Rapat Kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta adalah anggota OSIS MPK dan
Perwakilan Estrakulikuler.
3. Peninjau Rapat Kerja OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta adalah Pembina OSIS MPK dan
Pembina Estrakulikuler

BAB IV
HAK PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4

1. Peserta Rapat Kerja OSIS MPK memiliki hak suara dan hak bicara.
2.Peninjau hanya memiliki hak bicara.
3. Penggunaan hak suara oleh peserta melalui pimpinan delegasi.
4. Peserta dan peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat secara
lisan maupun tulisan.
5. Peserta dan peninjau mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk menyampaikan
pertanyaan, usul, saran dan pendapat yang membangun tanpa adanya tekanan dari
pihak manapun yang penggunaanya diatur oleh pimpinan sidang.
Pasal 5
Setiap peserta dan peninjau wajib mengikuti seluruh rangkaian acara RAKER dan
sidang-sidang yang diadakan dalam rangka itu.

Pasal 6

1. Pertanyaan, usul, saran dan pendapat yang diajukan harus disusun secara singkat,
sistematis dan jelas serta berdasarkan persetujuan presidium sidang
2. Apabila dipandang perlu presidium sidang dapat meluruskan, mengingatkan, dan
menjelaskan pertanyaan, usul saran dan pendapat tidak jelas/kurang dapat dimengerti.
3. Presidium sidang berhak memberikan kesimpulan atas pertanyaan, usul saran dan
pendapat yang dimaksud.

BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN
Pasal 7
Alat-alat kelengkapan Rapat Kerja adalah:
1. Panitia penyelenggara RAKER.
2. Presidium sidang.
3. Komisi-komisi RAKER.
4. Tim perumus hasil-hasil RAKER.

Pasal 8
1. Panitia penyelenggara RAKER adalah OSIS MPK SMA Negeri 69 Jakarta
2. Panitia penyelenggara RAKER di tetapkan oleh Organisasi Santri Al-Furqon
(OSAF),
3. Panitia penyelenggara RAKER terdiri dari panitia pengarah pelaksana.
4. Penanggungjawab RAKER adalah OSIS SMA Negeri 69 Jakarta
Pasal 9

1. Presidium sidang RAKER berjumlah 3 (tiga) orang terdiri:


a. Pimpinan sidang.
b.Sekretaris sidang.
c. Anggota sidang.
2. Presidium sidang bertugas memimpin seluruh sidang-sidang pleno RAKER
3. Presidium sidang merupakan pemimipin kolektif, terdiri dari satu orang ketua.1
(satu) orang setaris dan 1 (satu) orang anggota.
4. Presidium sidang bertanggungjawab atas ketertiban dan kelancaran jalannya
sidang-sidang pleno.
5. Presidium siding berkewajiban :
a. Memimpin jalannya persidangan agar tetap dalam suasana kebersamaan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
permufakatan.
b. Berusaha mempertemukan pertanyaan, usul, saran, dan pendapat serta
menyimpulkan pembicaraan, mendudukan persoalan serta meluruskan
pembicaran sesuai dengan acara persidang.

Pasal 10

1. Musyawarah membentuk komisi-komisi yang terdiri dari:


a. Komisi A : Membahas tentang Keamanan
b. Komisi B : Membahas tentang Ta'lim
c. Komisi C : Membahas tentang Bahasa
d. Komisi D : Membahas tentang Sosial
e. Komisi E : Membahas tentang BPH
f. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota komi si
g. Jumlah anggota komisi diatur secara proporsional.
Pasal 11
1. Hasil-hasil Sidang Komisi yang dilaporkan akan mendapat penilaian dan
pengesahan oleh Sidang Pleno paripurna.
2. Hasil-hasil Sidang Komisi yang sudah disahkan oleh Sidang Pleno paripurna.

Pasal 12
Setiap peserta dan peninjau harus menjadi anggota salah satu komisi Rapat Kerja dan
mengikuti jalannya sidang komisi.

Pasal 13
1. Tim perumus hasil-hasil Rapat Kerja adalah satu tim yang dipilih dari dan
oleh anggota komisi yang bersangkutan atas persetujuan anggota sidang
komisi tersebut.
2. Tim perumus sidang-sidang komisi bertugas merumuskan hasil-hasil
persidangan komisi dan menyampaikan hasilnya kepada sidang pleno.
3. Hasil rumusan Sidang Komisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari hasil Rapat Kerja.

BAB VI
TATA CARA PEMBICARA
Pasal 14

1. Demi kelancaran dan kertiban persidangan, tiap peserta sidang melalui seijin
pimpinan sidang.
2. Setiap pembicara menyebutkan nama.
3. Pembicaran harus menujunjung tinggi nilai dan etika persidangan.
14. Apabilah pembicaraan melebihi batas waktu yang ditetapkan dan keluar dari
substansi persidangan maka pimpinan sidang mengingatkan dan meluruskan
pembicara.
Pimpinan sidang berhak menolak interupsi/ usulan diluar peserta Rapat Kerja.
Pasal 15

Setiap peserta dan peninjau dapat menyampakan interupsi untuk:


1. Memintakan penjelasan tentang duduk perkara sebenarnya mengenai soal yang
dibicarakan.
2. Mengajukan usulan secara prosedural mengenai soal yang sedang dibicarakan.
3. Memberikan penjelasan terhadap masalah yang dibicarakan.
4. mengajukan kebenaran terhadap materi pembicaraan diluar masalah yang sedang
dibahas.
Pasal 16
1. Apabilah peserta dan peninjau melakukan perbuatan/tidakan yang dapat
menggangu ketertiban sidang, Pimpinan sidang dapat memberikan peringatan/
menghentikan perbuatan atas tindakan tersebut.
2. Apabilah peringatan pimpinan sidang tidak diindahkan, pimpinan sidang dapat
mengintruksikan agar peserta/peninjau yang bersangkutan untuk meninggalkan ruang
sidang.

BAB VII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBIL KEPUTUSAN
Pasal 17

1. Sidang-sidang Rapat Kerja dianggap sah apabila di hadiri oleh lebih dari (setengah)
jumlah utusan atau ½ n+1.
2. Dalam hal pemilihan tim perumus sidang pleno Rapat Kerja sekurang-kurangnya di
hadiri oleh 2/3(dua pertiga) jumlah utusan.

Pasal 18

1. Setiap sidang pleno memerlukan quorum seperti tersebut pada pasal 17.
2. Apabila ketentuan pada ayat 1 (satu) dan 2 (dua) pasal ini tidak dapat terpenuhi,
maka pelaksanaan sidang-sidang dapat ditunda selama 2 (dua) kali dalam selang
waktu paling lama 30(tiga puluh) menit.
3. Apabila setelah dua kali penundaan seperti hal dimaksud ayat dua pasal ini belum
tercapai, maka sidang dianggap memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan.
BAB VIII

Untuk setiap sidang dibuat risalah secara tertulis yang berisi :


1. Tempat dan acara sidang.
2. Hari, Tanggal, dan jam permulaan dan penutupan
3. Presidium siding.
4. Nama-nama utusan peserta dan peninjau yang hadir.
5. Juru bicara dan pendapat masing-masing.
6. Materi pembicaraan selama sidang.
7. Keputusan dan atau kesimpulan sidang.
8. keterangan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.

BAB IX
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 19

Tata tertib ini mengacu kepada ketentuan organisasi yang berlaku

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata tertib ini akan diputuskan oleh RAKER
OSIS MPK SMAN 69 Jakarta, sejauh tidak bertentangan dengan AD/ART.

Pasal 21
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di: Pada tanggal : 1 April 2023
Jam : 14.10 WIB

Anda mungkin juga menyukai