Anda di halaman 1dari 5

TATA TERTIB RAPAT KERJA

SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Rapat Kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING, Balangpunia Desa Panaikang
Kec.Pattallassang Kab.Gowa Prov. Sulawesi Selatan Indonesia, yang selanjutnya dalam tata
tertib ini di sebut RAKER.
BAB II
TUGAS DAN KEWENANGAN
Pasal 2
1.      Mengevaluasi dan mengesahkan Rapat Kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING,
masa khidmat 2021-2022
2.      Menetapkan program kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING, Pesantren
SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING, dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan
program kerja Pondok Pesantren SASHAYYIN GTAHFIDZ BOARDING.

BAB III
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 3
1.      Rapat Kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING, Tahun 2021 dihadiri oleh peserta
dan Peninjau.
2.      Peserta Rapat Kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING adalah seluruh Guru dan
karyawan organik dan non organik
3.      Peninjau Rapat Kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING adalah Pembina, Ketua
Yayasan dan Direktur Al ASHRI GROUP, KADIV TAHFIDZ BOARDING.

BAB IV
HAK PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4
1. Peserta Rapat Kerja SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING memiliki hak suara dan hak
bicara.
2. Peninjau hanya memiliki hak bicara.
3. Penggunaan hak suara oleh peserta melalui pimpinan komisi.
4. Peserta dan peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat secara lisan
maupun tulisan.
5. Peserta dan peninjau mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk menyampaikan
pertanyaan, usul, saran dan pendapat yang membangun tanpa adanya tekanan dari pihak
manapun yang penggunaanya diatur oleh pimpinan sidang.

TATIB RAKER 1
Pasal 5
Setiap peserta dan peninjau wajib mengikuti seluruh rangkaian acara RAKER dan sidang-
sidang yang diadakan dalam rangka itu.

Pasal 6
1. Pertanyaan, usul, saran dan pendapat yang diajukan harus disusun secara singkat,
sistematis dan jelas serta berdasarkan persetujuan presidium sidang.
2. Apabila dipandang perlu presidium sidang dapat meluruskan, mengingatkan, dan
menjelaskan pertanyaan, usul saran dan pendapat tidak jelas/kurang dapat dimengerti.
3. Presidium sidang berhak memberikan kesimpulan atas pertanyaan, usul saran dan
pendapat yang dimaksud.

BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN
Pasal 7
Alat-alat kelengkapan Rapat Kerja adalah :
1. Panitia penyelenggara RAKER.
2. Presidium sidang.
3. Komisi-komisi RAKER.
4. Tim perumus hasil-hasil RAKER.

Pasal 8
1. Panitia penyelenggara RAKER adalah guru dan karyawan SASHAYYIN TAHFIDZ
BOARDING ORGANIK DAN NON ORGANIK.
2. Panitia penyelenggara RAKER di tetapkan oleh KEPALA SASHAYYIN dan di setujui
oleh direktur AL ASHRI GRUOP
3. Panitia penyelenggara RAKER terdiri dari panitia pengarah pelaksana.
4. Penanggungjawab RAKER adalah DIREKTUR AL ASHRI GROUP

Pasal 9
1. Presidium sidang RAKER berjumlah 3 ( tiga) orang terdiri :
a.  Pimpinan sidang.
b. Sekretaris sidang.
c.  Anggota sidang.
2. Presidium sidang bertugas memimpin seluruh sidang-sidang pleno RAKER
3. Presidium sidang merupakan pemimipin kolektif, terdiri dari satu orang ketua1 (satu)
orang sekretaris dan 1 (satu) orang anggota.
4. Presidium sidang bertanggungjawab atas ketertiban dan kelancaran jalannya sidang-
sidang Pleno.
5. Presidium sidang berkewajiban :

TATIB RAKER 2
a. Memimpin jalannya persidangan agar tetap dalam suasana kebersamaan yang
dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan permufakatan.
b. Berusaha mempertemukan pertanyaan, usul, saran, dan pendapat serta
menyimpulkan pembicaraan, mendudukan persoalan serta meluruskan pembicaran
sesuai dengan acara persidang.

Pasal 10
1.      Musyawarah membentuk komisi-komisi yang terdiri dari :
a.       Komisi 1 (Tim )       : Ruang (Teras Asrama Pembina)
b.      Komisi 2 (Tim )      : Ruang (Kantor SAS)
c.      Komisi 3 (Tim )          : Ruang (Ruang Sidang)
d.      Komisi 4 (Tim )        : Ruang (Koridor Masjid)
e.       Komisi 5 (Tim)       : Ruang (Kantin)

Pasal 11
1.    Hasil-hasil Sidang Komisi yang dilaporkan akan mendapat penilaian dan pengesahan
oleh Sidang Pleno paripurna.
2.      Hasil-hasil Sidang Komisi yang sudah disahkan oleh Sidang Pleno paripurna.

Pasal 12
Setiap peserta dan peninjau harus menjadi anggota salah satu komisi Rapat Kerja dan
mengikuti jalannya sidang komisi.

Pasal 13
1. Tim perumus hasil-hasil Rapat Kerja adalah satu tim yang dipilih dari dan oleh anggota
komisi yang bersangkutan atas persetujuan anggota sidang komisi tersebut.
2. Tim perumus sidang-sidang komisi bertugas merumuskan hasil-hasil persidangan komisi
dan menyampaikan hasilnya kepada sidang pleno.
3. Hasil rumusan Sidang Komisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hasil Rapat
Kerja.

BAB VI
TATA CARA PEMBICARA
Pasal  14
1.      Demi kelancaran dan kertiban persidangan, tiap peserta sidang melalui seizin pimpinan
sidang.
2.      Setiap pembicara menyebutkan nama.
3.      Pembicaran harus menujunjung tinggi nilai dan etika persidangan.
4.   Apabila pembicaraan melebihi batas waktu yang ditetapkan dan keluar dari substansi
persidangan maka pimpinan sidang mengingatkan dan meluruskan pembicara.
5.      Pimpinan sidang berhak menolak interupsi/ usulan diluar  peserta Rapat Kerja.

TATIB RAKER 3
Pasal 15
Setiap peserta dan peninjau dapat menyampakan interupsi untuk:
1.      Memintakan penjelasan tentang duduk perkara sebenarnya mengenai soal yang
dibicarakan.
2.      Mengajukan usulan secara prosedural mengenai soal yang sedang dibicarakan.
3.      Memberikan penjelasan terhadap masalah yang dibicarakan.
4.      Mengajukan kebenaran terhadap materi pembicaraan diluar masalah yang sedang
dibahas.

Pasal 16
1. Apabilah peserta dan peninjau melakukan perbuatan/ tidakan yang dapat menggangu
ketertiban sidang, Pimpinan sidang dapat memberikan peringatan/ menghentikan
perbuatan atas tindakan tersebut.
2. Apabilah peringatan pimpinan sidang tidak diindahkan, pimpinan sidang dapat
mengintruksikan agar peserta/peninjau yang bersangkutan untuk meninggalkan ruang
sidang.

BAB VII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBIL KEPUTUSAN
Pasal 17
1. Sidang-sidang Rapat Kerja dianggap sah apabila di hadiri oleh lebih dari ½ (setengah)
jumlah utusan atau ½ n+1.
2. Dalam hal pemilihan tim perumus sidang Pleno Rapat Kerja sekurang-kurangnya di
hadiri oleh 2/3 (dua pertiga) jumlah utusan.

Pasal 18
1.      Setiap sidang pleno memerlukan quorum seperti tersebut pada pasal 17.
2.    Apabila ketentuan pada ayat 1 (satu) dan 2 (dua) pasal ini tidak dapat terpenuhi, maka
pelaksanaan sidang-sidang dapat ditunda selama 2 (dua) kali dalam selang waktu paling
lama 30 (tiga puluh) menit.
3.   Apabila setelah dua kali penundaan seperti hal dimaksud ayat dua pasal ini belum tercapai,
maka sidang dianggap memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan.

BAB VIII
Untuk setiap sidang dibuat risalah secara tertulis yang berisi :
1. Tempat dan acara sidang.
2. Hari, Tanggal, dan jam permulaan dan penutupan sidang
3. Presidium sidang.
4. Nama-nama utusan peserta dan peninjau yang hadir.
5. Juru bicara dan pendapat masing-masing.
6. Materi pembicaraan selama sidang.
TATIB RAKER 4
7. Keputusan dan atau kesimpulan sidang.
8. keterangan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.

BAB IX
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 19
Tata tertib ini mengacu kepada ketentuan organisasi yang berlaku

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata tertib ini akan diputuskan oleh RAKER
SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING, Tahun 2021-2022, sejauh tidak bertentangan dengan
AD/ART.

Pasal 21
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

                                                                                    Ditetapkan di  : Pattallassang


                                                                                    Pada tanggal   :  27 Mei 2021
                                                                                    Jam                 : 11.08 Wita

RAPAT KERJA
SASHAYYIN TAHFIDZ BOARDING
 BALANGPUNIA, PATALASSANG, GOWA
Panitia Pelaksana

TATIB RAKER 5

Anda mungkin juga menyukai