Anda di halaman 1dari 12

Konsep koperasi Negara barat adalah konsep yang menjelaskan bahwa

koperasi adalah organisasi atau kelompok swasta yang didirikan atau


dibentuk oleh orang-orang dengan sukarela yang mempunyai tujuan dan latar
belakang yang sama untuk mensejahterakan dan menciptakan keuntungan
bagi anggota-anggotanya maupun perusahaan koperasi.
Konsep koperasi sosialis adalah konsep yang menjelaskan bahwa
koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah serta dibentuk
dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan
nasional.
Konsep koperasi Negara berkembang adalah konsep yagn menjelaskan
bahwa koperasi sudah berkembang dari ciri tersendiri, yaitu campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.

A. PENGERTIAN KOPERASI
Secara bahasa, Kata Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu “Cooperation” yang
artinya usaha bersama. Secara Umum, Koperasi adalah kumpulan individu atau badan
usaha yang menjalankan kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Sedangkan Secara Resmi, Definisi Koperasi menurut
Undang Undang No. 25 tahun 1992, Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum, koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan.

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-
anggotanya terdiri atas siswa sekolah.

Pengelompokan jenis-jenis koperasi yang pertama adalah berdasarkan jenis


usahanya. Berdasarkan hal tersebut koperasi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam (KSP). Simak
penjelasan lengkapnya di bawah ini

1. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah sebuah koperasi yang memiliki tujuan untuk membantu
usaha para anggotanya atau melakukan usaha secara bersama-sama. Ada
berbagai macam bentuk koperasi produksi seperti koperasi produksi untuk para
petani, peternak sapi, pengrajin, dan sejenisnya

2. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah sebuah koperasi yang menjual berbagai barang
kebutuhan pokok untuk para anggotanya. Harga barang-barang dari koperasi
umumnya lebih murah dari harga di pasaran. Sebagai contoh koperasi menjual
beras, telur, gula, tepung, kopi, dan lain sebagainya.

3. Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi simpan pinjam (KSP) biasanya juga dikenal sebagai koperasi kredit.
Sesuai dengan namanya koperasi ini menyediakan pinjaman uang dan untuk
tempat menyimpan uang. Uang pinjaman diperoleh dari dana yang dikumpulkan
secara bersama-sama oleh para anggotanya.

Jenis-jenis koperasi berdasarkan tingkatannya terbagi menjadi dua, yaitu


koperasi primer dan koperasi sekunder. Perbedaan koperasi primer dan
sekunder dapat dilihat dari jenis anggotanya. Agar lebih jelas simak penjelasan
di bawah ini.

1. Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-seorang dengan
syarat minimal 20 orang. Syarat lainnya adalah orang-orang yang membentuk
koperasi tersebut harus memenuhi persyaratan anggaran dasar koperasi primer
dan memiliki tujuan yang sama.

2. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh sebuah organisasi
koperasi atau beranggotakan koperasi primer. Anggota koperasi sekunder
adalah koperasi-koperasi yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama agar
kegiatan yang dilakukan bisa lebih efisien.
Perangkat Organisasi Koperasi
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa perangkat
organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

Penjelasan tentang ketiga perangkat organisasi koperasi ini seperti berikut ini.

1 ) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat anggota ialah rapat yang
dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota koperasi.

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Melalui rapat anggota,
seorang anggota koperasi akan menggunakan hak suaranya.

Kewenangan rapat anggota


Rapat anggota berwenang untuk menetapkan hal-hal berikut ini.

a) Anggaran dasar (AD).

b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi.

c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas.

d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan.

e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas.

f) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).

g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

2 ) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa rapat
anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun.

Tugas pengurus koperasi


Berikut ini tugas pengurus koperasi.
a) Mengelola koperasi dan bidang usaha.

b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

c) Menyelenggarakan rapat anggota.

d) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.

e) Memelihara buku daftar anggota, pengurus, dan pengawas.

Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa dalam mengelola
usaha koperasi.

Jika koperasi mengalami kerugian karena tindakan pengurus baik disengaja maupun karena
kelalaiannya, pengurus harus mempertanggungjawabkan kerugian ini.

Apalagi jika tindakan yang merugikan koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat dituntut di
pengadilan.

Kewenangan pengurus koperasi


Adapun wewenang pengurus koperasi terdiri atas hal-hal berikut ini.

a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

b) Memutuskan penerimaan atau penolakan seseorang sebagai anggota koperasi berdasarkan


anggaran dasar koperasi.

c) Melakukan tindakan untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya sebagai pengurus.

3 ) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan menjadi suatu
lembaga/badan struktural koperasi.

Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan


kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
Koperasi dalam melakukan usahanya diarahkan pada bidangbidang yang berkaitan dengan
kepentingan anggota untuk mencapai kesejahteraan anggota.

Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang kehidupan ekonomi rakyat dan kepentingan orang
banyak, antara lain bidang perkreditan (simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan usaha jasa.

Tugas pengawas koperasi


Sesuai dengan namanya sebagai pengawas koperasi, maka tugas-tugas koperasi seperti berikut ini.

a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.

b) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukannya.

Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka harus diberi
wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab tersebut.

Kewenangan pengawas koperasi


Pengawas koperasi mempunyai wewenang berikut ini.

a) Meneliti catatan atau pembukuan koperasi.

b) Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.

Seperti halnya dengan koperasi yang lain, koperasi sekolah juga memiliki perangkat organisasi yang terdiri
atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

a. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi di dalam koperasi sekolah. Rapat anggota diadakan
paling sedikit setahun sekali.
Di dalam rapat anggota ditetapkan hal-hal berikut ini.
1) Anggaran dasar.
2) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas.
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan
keuangan.
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
6) Pembagian sisa hasil usaha.
7) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

b. Pengurus Koperasi Sekolah


Pengurus koperasi sekolah merupakan pemegang kepercayaan yang diberikan para anggota, sehingga
pengurus harus bertanggung jawab kepada anggota. Untuk menjadi pengurus koperasi ada syarat mutlak
yang harus dipenuhi yaitu mengetahui kewajiban dan tanggung jawab sebagai pengurus.
Adapun pengurus koperasi sekolah, terdiri atas:
1) para siswa anggota koperasi sekolah,
2) kepala sekolah dapat menunjuk beberapa guru untuk ikut serta menjadi pengurus koperasi sekolah,
dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 7 dari jumlah anggota pengurus yang dipilih oleh para anggota.
Berikut ini tugas pengurus koperasi sekolah.
1) Mengelola usaha koperasi.
2) Menyelenggarakan rapat anggota.
3) Mengajukan rancangan/rencana kerja kepada rapat anggota.
4) Mengajukan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi kepada rapat anggota.
5) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban koperasi kepada rapat anggota.

c. Pengawas Koperasi Sekolah


Pengawas pada koperasi sekolah dipilih oleh dan dari anggota dalam rapat anggota. Pengawas koperasi
sekolah dapat ditunjuk dari kalangan guru ataupun pihak-pihak lain yang bersedia menjalankan perannya.
Tugas dan wewenang serta tanggung jawab pengawas sama dengan pengawas koperasi pada umumnya.
Berikut ini tugas pengawas koperasi sekolah.
1) Mengawasi usaha pengelolaan koperasi sekolah.
2) Menyampaikan laporan hasil pengawasannya kepada rapat anggota.
Berikut ini kekhususan pengawas.
1) Apabila tidak mungkin dipilih pengawas yang berasal dari anggota koperasi sekolah, baik seluruhnya
maupun sebagian, maka dengan persetujuan kepala sekolah dapat diangkat seorang guru sebagai
badan pemeriksa.
2) Pengawas yang berasal dari guru atau pengajar melaksanakan fungsi pembinaan, pengawasan
organisasi, dan keuangan koperasi sekolah.
3) Guru sebagai pemeriksa bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan rapat anggota.

PERSIAPAN PEMBENTUKAN
Orang-orang yang akan mendirikan koperasi terlebih dahulu mendapatkan
penerangan dan penyuluhan agar memperoleh pengertian dan kejelasan
mengenai maksud dan tujuan mendirikan koperasi termasuk struktur
organisasi manajemen serta kegiatan usaha koperasi.
RAPAT PEMBENTUKAN
1. Rapat sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang yang dipimpin oleh
seorang/beberapa orang pendiri koperasi.
Pengertian :
a. Pendirian adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi
dan telah memenuhi persyaratan keanggotaan dan menyatakan diri
menjadi anggota.
b. Kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan
sekaligus ditunjuk oleh pendiri untuk pertama kalinya sebagai
pengurus koperasi untuk menandatangani akta anggaran
dasar dan memproses pengajuan Badan Hukum kepada
Pemerintah.
2. Disarankan mengundang Pejabat / Petugas yang memahami seluk beluk
perkoperasian.
HAL – HAL YANG DIBICARAKAN DALAM RAPAT
* Tujuan mendirikan koperasi
* Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
* Persyaratan menjadi anggota
* Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari
simpanan pokok dan simpanan wajib
* Memilih nama-nama pendiri koperasi
* Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
* Menyusun anggaran dasar
TEKNIS PENYUSUNAN ANGGARAN DASAR
Apabila penyusunan anggaran dasar tidak mungkin disusun bersama-sama
seluruh peserta rapat, dapat ditempuh:
1. Membentuk tim perumus penyusun anggaran dasar dengan tugas
menyusun draf anggaran dasar yang bersifat umum dan hasilnya dilaporkan
kepada pendirian koperasi untuk dimintakan pengesahan kepada kepada
seluruh anggota
2. Hal-hal khusus yang perlu dibahas oleh seluruh peserta (tidak diserahkan
kepada tim perumus) diantaranya :
a. Nama dan tempat kedudukan koperasi
b. Persyaratan menjadi anggota
c. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
d. Nama-nama pendiri, pengurus dan pengawas
e. Kegiatan usaha
f. Ketentuan mengenai penggunaan sisa hasil usaha
g. Ketentuan mengenai sanksi
3. Isi Anggaran Dasar minimal memuat tentang :
a. Daftar nama pendiri
b. Nama dan tempat kedudukan koperasi
c. Ketentuan mengenai keanggotaan
d. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
e. Ketentuan mengenai rapat anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. Ketentuan mengenai sangsi.
PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
Permohonan disampaikan kepada :
LAMPIRAN PERMOHONAN
Koperasi Primer yang tidak memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara pembentukan koperasi
3. Surat bukti penyetoran modal
4. Neraca awal kegiatan usaha
5. Rencana kerja awal kegiatan usaha
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri
Primer Koperasi yang memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara pembentukan koperasi
3. Surat bukti penyetoran modal.
4. a. Neraca awal khusus unit simpan pinjam per…
b. Neraca awal kegiatan usaha non simpan pinjam
5. a. Rencana kerja awal kegiatan usaha non simpan pinjam
b. Rencana awal kegiatan usaha simpan pinjam meliputi :
* Rencana penghimpunan dana simpanan
* Rencana pemberian pinjaman
* Rencana penghimpunan modal sendiri
* Rencana modal pinjaman
* Rencana pendapatan dan beban
* Rencana di bidang organisasi dari sumber daya manusianya
6. Daftar hadir rapat pembentukan
7. Nama dan riwayat hidup pengurus, pengawas dan manajer unit simpan
pinjam
8. Daftar sarana kerja yang telah disiapkan
9. Surat perjanjian kerja antara pengurus dengan manager unit simpan pinjam
10. Foto copy KTP masing-masing anggota pendiri

Mendirikan koperasi sekolah

Tahap Persiapan
Koperasi sekolah didirikan melalui rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya siswa atau perwakilan
siswa dari setiap kelas, pengurus OSIS, para guru dan kepala sekolah, serta perwakilan dari pejabat
direktorat koperasi setempat.
Dalam rapat tersebut ditetapkan mengenai pengurus koperasi dan modal koperasi yang akan dibentuk.
Oleh karena itu, perlu dibentuk panitia yang akan melaksanakan dan mengoordinasikan segala keperluan
untuk pembentukan koperasi sekolah tersebut. Tugas yang perlu dila kukan oleh panitia, antara lain
sebagai berikut.
a) Melakukan konsultasi dengan kantor koperasi setempat mengenai segala hal yang berkaitan dengan
pembentukan koperasi sekolah.
b) Menetapkan waktu, tempat, dan acara pelaksanaan rapat pemben tukan koperasi sekolah.
c) Menyiapkan administrasi rapat pembentukan, seperti daftar hadir un dangan, notulen rapat
pembentukan, tata tertib, dan akta pendirian.
d) Membuat rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.
e) Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi.
f) Mempersiapkan sistem pemilihan dan pelantikan pengurus

Tahap Pembentukan
Setelah tahap persiapan, selanjutnya dilakukan rapat resmi pembentukan koperasi sekolah. Rapat
pembentukan dibagi menjadi:
a) pembukaan;
b) laporan panitia tentang tujuan pendirian koperasi sekolah;
c) penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah oleh perwakilan dari kantor koperasi
setempat;
d) pembacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi;
e) penetapan AD dan ART koperasi sekolah;
f) pemilihan serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi sekolah.

Tahap Pelaporan atau Pendaftaran


Dalam tahap pelaporan, pengurus terpilih segera mendaftarkan koperasi sekolah ke kantor koperasi
setempat. Dalam pengajuan laporan, harus dilengkapi dengan beberapa persyaratan, antara lain sebagai
berikut.
a) Akta pendirian koperasi/anggaran dasar yang telah disahkan sebanyak 2 (dua) eksemplar, salah satunya
telah dibubuhi materai.
b) Petikan berita acara pembentukan koperasi sekolah.
c) Neraca awal yang menunjukkan aset atau permodalan koperasi sekolah.

Tahap Pengesahan
Tahap terakhir dari pembentukan koperasi sekolah adalah tahap pengesahan. Dalam tahap pengesahan,
permohonan pengesahan ditujukan kepada direktorat jenderal koperasi tingkat provinsi setempat. Setelah
persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi dengan lengkap, sekolah akan memperoleh surat tanda
pengesahan yang akan dikirim ke sekolah yang bersangkutan. Setelah tahap ini selesai, koperasi sekolah
dapat melak sanakan semua aktivitasnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak
dapat dilihat dari:

(1) Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan


ekonomi di berbagai sektor,

(2) Penyedia lapangan kerja yang terbesar,

(3) Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi


lokal dan pemberdayaan masyarakat,

(4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta

(5) Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran


melalui kegiatan ekspor.

Rumus SHU Koperasi – Apa itu SHU dan koperasi dan bagaimana cara menghitungnya? SHU koperasi
adalah pendapatan koperasi yang didapat dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan
serta kewajiban termasuk pajak dalam tahun buku.

SHU sendiri bukan berupa keuntungan yang diperoleh dari hasil saham seperti PT namun SHU adalah
keuntungan yang usahanya dibagi sesuai dengan aktivitas ekonomi anggota koperasi sehingga besaran
SHU yang didapat oleh anggota akan berbeda.

Keuntungan besar ataupun kecil dari koperasi tersebut tergantung besaran SHU yang berasal dari
anggota. Dalam kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi mengenai bagaimanacara
menghitung SHU , untuk lebih jelasnya silahkan pengertian dibawah ini :
Menghitung SHU
Rumus Pembagian SHU : SHU Koperasi = Y + X
Keterangan :

SHU Koperasi : Sisa Hasil Usaha per Anggota

Y : SHU Koperasi yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi


X : SHU Koperasi yang dibagi atas Modal Usaha

Untuk menghitung SHU koperasi, maka perlu diperhatikan :

SHU berasal dari pendapatan anggota dan bukan anggota


Pendapatan anggota terdiri dari jasa usaha dan jasa modal
Karena setiap anggota koperasi akan menerima SHU sesuai dengan partisipasinya baik itu jasa usaha
maupun jasa modal

Menghitung Jasa Usaha semua anggota = % Jasa usaha x SHU

Menghitung Jasa Modal semua anggota = % Jasa modal x SHU

Untuk menghitung SHU salah seorang anggota dicari jasa modal dan jasa usahanya dulu secara
perseorangan baru dibandingkan dengan seluruh penjualan dan modal anggota koperasi.

Jasa Usaha Seorang Anggota


= (pembeliannya : penjualan anggota koperasi) x jasa usaha semua anggota
Jasa Modal Seorang Anggota
= (simpanannya : modal anggota koperasi) x jasa modal semua anggota

Anda mungkin juga menyukai