Anda di halaman 1dari 17

UNDANG-UNDANG LEMBAGA KEDAULATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG PERUBAHAN

ATAS UNDANG

UNDANG NOMOR 2

TAHUN 2018

TENTANG PEMILIHAN MAHASISWA RAYA LEMBAGA KEDAULATAN


MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA LEMBAGA KEDAULATAN


MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : a. bahwa untuk menjalankan kedaulatan mahasiswa sebagaimana


diamanatkan dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah
Tangga Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas
Brawijaya maka Pemilihan Mahasiswa Raya perlu untuk
dilaksanakan pada tiap periode kepengurusan sebagai
sarana suksesi Lembaga Kedaulatan Mahasiswa;

b. bahwa Pemilihan Mahasiswa Raya sebagaimana diatur


dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Pemilihan Mahasiswa Raya LKM UB sudah tidak relevan
lagi sehingga perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan
perkembangan
kelembagaan kemahasiswaan Universitas
Brawijaya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang


dimaksud dalam huruf a dan huruf b maka DPM UB perlu
membentuk Undang-Undang Pemilihan Mahasiswa Raya
Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya
Tahun 2019;

Mengingat : Pasal 19 angka (7) Anggaran Dasar/Anggaran


Rumah Tangga Lembaga Kedaulatan Mahasiswa
Universitas Brawijaya.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN


MAHASISWA RAYA LEMBAGA KEDAULATAN
MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
(1) Pemilihan Mahasiswa Raya, selanjutnya disebut PEMIRA, adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan mahasiswa berdasarkan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga Lembaga Kedaulatan Mahasiswa
Universitas Brawijaya;
(2) Presiden dan Wakil Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas
Brawijaya, selanjutnya disebut Presiden dan Wakil Presiden EM UB;
(3) Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya, selanjutnya
disebut DPM UB, adalah penanggungjawab pelaksanaan PEMIRA;
(4) Panitia pelaksana PEMIRA, selanjutnya disebut PANPEL PEMIRA,
adalah penyelenggara PEMIRA;
(5) Panitia Pengawas PEMIRA, selanjutnya disebut PANWAS PEMIRA,
adalah pengawas penyelenggaraan PEMIRA;
(6) Pemilih adalah mahasiswa aktif Universitas Brawijaya program D3, D4, dan/atau
program Sarjana, dan/atau program profesi yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Mahasiswa;
(7) Kampanye adalah segala bentuk kegiatan persuasif (mengajak,
memengaruhi, dan memobilisasi massa untuk mendukung) yang
dilakukan oleh calon dengan cara menyosialisasikan diri dalam bentuk
lisan dan tulisan;
(8) Aklamasi adalah bentuk pengakuan terhadap hasil PEMIRA secara sah
tanpa melalui pemungutan suara.

BAB II
ASAS DAN PELAKSANAAN
Pasal 2
(1) PEMIRA diselenggarakan secara demokratis, transparan, jujur dan adil
dengan mengadakan pemberian dan pemungutan suara secara langsung,
umum, bebas dan rahasia;
(2) PEMIRA dilaksanakan setiap satu periode sekali.

BAB III
TUJUAN
Pasal 3
PEMIRA dilaksanakan untuk memilih 13 (tiga belas) orang anggota DPM
UB serta satu pasang Presiden dan Wakil Pesiden Eksekutif Mahasiswa
Universitas Brawijaya.

BAB IV
PENYELENGGARAAN DAN KEPANITIAAN
Pasal 4
(1) Penanggung jawab dan Panitia Pengarah (Steering Committee)
penyelenggaraan PEMIRA adalah DPM UB;
(2) PANPEL PEMIRA yang bersifat independen dengan keanggotaan
terbuka bagi semua mahasiswa, yang memenuhi syarat yang telah
ditentukan dan bertanggung jawab kepada DPM UB;
(3) Pembentukan PANPEL PEMIRA diresmikan dengan Keputusan DPM
UB;
(4) Koordinator Panitia Pengarah dipilih oleh DPM melalui sidang pleno
DPM;
(5) Koordinator Panitia Pengarah bertanggung jawab kepada DPM UB;
(6) PANPEL PEMIRA sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua,
sekretaris, bendahara;
(7) Ketua pelaksana PANPEL PEMIRA dipilih oleh Panitia Pengarah
setelah melalui uji kelayakan;
(8) Ketua pelaksana PANPEL PEMIRA bertanggung jawab kepada Panitia
Pengarah;
(9) Dalam pelaksanaan tugasnya, panitia secara teknis operasional
bertanggung jawab kepada ketua pelaksana PANPEL PEMIRA;
(10) Panitia Pengarah dapat membantu menyelesaikan permasalahan
pelaksanaan PEMIRA, yang tidak bisa terselesaikan di dalam internal
PANPEL PEMIRA; (diatur di bab penjelasan/aturan turunan)

TUGAS DAN WEWENANG PANITIA PENGARAH


Pasal 5
(1) Panitia pengarah bertugas mengarahkan PANPEL PEMIRA dan
PANWAS PEMIRA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(2) Panitia pengarah terdiri dari koordinator panitia pengarah dan alat
kelengkapan panitia pengarah sesuai dengan kebutuhan PEMIRA;
(3) Panitia Pengarah memiliki fungsi instruktif, koordinatif, konsultatif
kepada PANPEL PEMIRA dan PANWAS PEMIRA;
(4) Panitia Pengarah berhak untuk memberikan instruksi apabila telah
disepakati oleh rapat Panitia Pengarah.

TUGAS DAN WEWENANG PANPEL PEMIRA


Pasal 6
(1) Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan PEMIRA;
(2) Membuat dan menetapkan tata tertib PEMIRA sesuai dengan ketentuan
tata perundang-undangan yang berlaku;
(3) Membuat dan menetapkan aturan sanksi terhadap pelanggaran tata
tertib PEMIRA;
(4) Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan semua tahapan pelaksanaan
PEMIRA;
(5) Menerima pendaftaran bakal calon DPM UB, Presiden, dan Wakil
Presiden EM UB;
(6) Menerima dan meneliti syarat administratif bakal calon DPM UB,
Presiden, dan Wakil Presiden EM UB;
(7) Menetapkan calon peserta PEMIRA sebagai peserta PEMIRA setelah
melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh DPM UB;
(8) Mengumpulkan secara sistematis formulir, bahan-bahan, publikasi serta
data PEMIRA;
(9) Memimpin tahapan PEMIRA yang meliputi :
a. Menetapkan hari PEMIRA berdasarkan rekomendasi Panitia
Pengarah;
b. Mengumumkan calon sah dan calon tetap Presiden dan Wakil
Presiden EM UB;
c. Mengumumkan calon sah dan calon tetap anggota DPM UB;
d. Memfasilitasi kegiatan Uji Kelayakan yang dilaksanakan oleh DPM
UB;
e. Membuat dan menetapkan mekanisme kampanye dan
pelaksanaan kampanye;
f. Menyelenggarakan pemungutan suara;
g. Melaksanakan penghitungan suara;
h. Mengumumkan hasil penghitungan suara;
(10) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan PEMIRA;
(11)Melakukan tugas dan kewenangan lain yang menunjang
terlaksananya PEMIRA sesuai dengan peraturan yang berlaku;
(12)Membuat dan menetapkan petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis PEMIRA.

BAB V
PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMIRA
Pasal 7
(1) PANWAS PEMIRA diresmikan melalui keputusan DPM UB;
(2) PANWAS PEMIRA bersifat independen dengan keanggotaan terbuka
bagi semua mahasiswa, yang memenuhi syarat yang telah ditentukan
dan bertanggung jawab kepada DPM UB;
(3) PANWAS PEMIRA sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua
pelaksana, sekretaris, dan bendahara;
(4) Ketua pelaksana PANWAS PEMIRA dipilih oleh DPM UB setelah
melalui uji kelayakan;
(5) Ketua pelaksana PANWAS PEMIRA bertanggung jawab kepada
DPM UB;
(6) Dalam pelaksanaan tugasnya, panitia pengawas secara teknis
operasional bertanggung jawab kepada ketua pelaksana PANWAS
PEMIRA;
(7) DPM UB dapat membantu menyelesaikan permasalahan pelaksanaan
pengawasan PEMIRA, yang tidak bisa terselesaikan di dalam internal
PANWAS PEMIRA.

TUGAS DAN WEWENANG PANWAS PEMIRA

Pasal 8

(1) Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan PEMIRA;


(2) Menerima laporan pelanggaran peraturan perundang- undangan atau
peraturan lain mengenai PEMIRA;
(3) Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan
PEMIRA;
(4) Membuat dan menetapkan tata tertib pengawasan PEMIRA sesuai
dengan ketentuan tata perundang-undangan yang berlaku;
(5) Memberikan sanksi kepada pihak yang telah terbukti melakukan
pelanggaran berdasarkan ketentuan yang berlaku;
(6) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengawasan
PEMIRA;
(7) Melakukan tugas dan kewenangan lain yang menunjang terlaksananya
pengawasan PEMIRA sesuai dengan peraturan yang berlaku;
(8) Membuat dan menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
pengawasan PEMIRA.

BAB VI
PEMILIH
Pasal 9
(1) Setiap mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif Universitas
Brawijaya (mahasiswa aktif S1, Diploma Universitas Brawijaya, dan
Program Profesi Universitas Brawijaya) yang memiliki Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) memiliki hak untuk memberikan suara pada PEMIRA;
(2) Mahasiswa baru yang tidak memiliki KTM, diperbolehkan menggunakan
Kartu Tanda Mahasiswa Sementara (KTMS);
(3) Mahasiswa yang namanya telah tercatat dalam daftar pemilih harus
melakukan pemilihan di Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang telah
ditentukan PANPEL PEMIRA;
(4) Seorang pemilih hanya dapat didaftar dalam satu Daftar Pemilih;
(5) Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tidak boleh diwakilkan
oleh orang lain dalam Proses Pemilihan.

BAB VII
HAK DIPILIH DAN PENCALONAN
Pasal 10
(1) Setiap mahasiswa Universitas Brawijaya yang telah memenuhi
persyaratan pencalonan sebagai DPM UB, Presiden, dan Wakil Presiden
EM UB memilki hak untuk dipilih;
(2) Pendaftaran hanya sebagai calon anggota DPM UB, calon Presiden, atau
calon Wakil Presiden EM UB;
(3) Penentuan jadwal dimulainya dan berakhirnya pendaftaran calon
ditentukan oleh PANPEL PEMIRA atas persetujuan DPM UB.

Pasal 11
(1) Pendaftaran calon dilakukan pada PANPEL PEMIRA.
(2) Syarat calon :
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sehat jasmani dan rohani serta bebas NAPZA melalui tes urin;
c. Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya pada tahun
akademik berjalan dan dibuktikan dengan kepemilikan KTM;
d. Mempunyai pengalaman organisasi dibuktikan dengan melampirkan
surat aktif organisasi;
e. Menyatakan secara tertulis kesediaan untuk menjadi peserta PEMIRA
dan kesediaan dalam memenuhi segala mekanisme kerja serta
ketentuan-ketentuan PEMIRA yang berlaku;
f. Memiliki visi, misi, dan gambaran pengembangan organisasi LKM-UB
yang dituangkan dalam bentuk karya tulis minimal 20 halaman;
g. Calon anggota DPM UB menyerahkan daftar dukungan mahasiswa
yang dibuktikan dengan KTM asli atau KTMS disertai Kartu Tanda
Penduduk (KTP) asli disertai fotokopi yang dilampirkan, sejumlah 150
orang mahasiswa pendukung di dalam lingkungan Lembaga Kedaulatan
Mahasiswa Universitas Brawijaya;
h. Calon Presiden dan Wakil Presiden EM UB menyerahkan daftar
dukungan mahasiswa yang dibuktikan dengan KTM asli atau KTMS
disertai Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli disertai fotokopi yang
dilampirkan sejumlah 250 orang mahasiswa pendukung di dalam
lingkungan Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya;
i. Setiap calon anggota DPM UB, Presiden, dan Wakil Presiden EM UB
minimal telah menempuh pendidikan selama dua tahun (empat
Semester) sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya;
j. Setiap calon anggota DPM UB, Presiden, dan Wakil Presiden EM UB
minimal memiliki IPK 2,75 untuk bidang keilmuan saintek dan 3,0
untuk bidang keilmuan soshum yang dibuktikan dengan transkrip asli
atau KHS yang telah dilegalisasi oleh bagian akademik Fakultas
bersangkutan yang mencantumkan nilai IPK terakhir dari pengajaran
Fakultas masing-masing;
k. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan PANPEL PEMIRA
beserta lampiran-lampirannya;
l. Persyaratan administratif dilampirkan pada formulir yang telah diisi dan
diserahkan di sekretariat PANPEL PEMIRA;

Pasal 12
Calon dapat dinyatakan gugur apabila tidak memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan dan atau kemudian diketahui terjadi manipulasi
terhadap persyaratan sebagaimana tersebut pasal 11.

BAB VIII
KAMPANYE PEMIRA
Pasal 13
(1) Dalam penyelenggaraan PEMIRA dapat dilakukan kampanye PEMIRA;
(2) Kampanye PEMIRA terdiri dari kampanye individu yang bersifat bebas
dan kampanye bersama yang diselenggarakan PANPEL PEMIRA dan
wajib diikuti oleh seluruh calon;
(3) Pelaksanaan kampanye dilakukan sesuai waktu yang ditetapkan PANPEL;
(4) Setiap calon tetap memiliki hak dan kewajiban yang sama selama
pelaksanaan kampanye PEMIRA;
(5) Tata cara dan jadwal kampanye bersama diatur dan ditentukan oleh
PANPEL PEMIRA.
Pasal 14
(1) Kampanye PEMIRA dilakukan dengan cara :
a. Kampanye dialogis;
b. Kampanye monologis;
c. Pertemuan terbatas;
d. Penyiaran melalui media cetak dan elektronik;
e. Pemasangan alat peraga di lingkungan kampus;
f. Penyebaran bahan kampanye kepada mahasiswa;
g. Kegiatan lain yang tidak melanggar semua peraturan PEMIRA
(2) Setiap mahasiswa memiliki hak untuk menghadiri kampanye;
(3) Peralatan kampanye individu disediakan oleh masing-masing calon tetap
dan pendukungnya, sedangkan perlengkapan kampanye bersama
disediakan oleh PANPEL PEMIRA;
(4) Sekurang-kurangnya satu hari sebelum hari pemungutan suara, seluruh
bentuk alat peraga kampanye harus dihentikan atau dilepas dari
pemandangan umum.

BAB IX
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 15
(1) Pelanggaran ringan
a. Tidak hadir tepat waktu pada setiap rangkaian tahapan PEMIRA tanpa
izin dan persetujuan yang jelas PANPEL PEMIRA;

b. Tidak menghadiri rangkaian pawai;


c. Tidak menghadiri kampanye bersama.
(2) Pelanggaran sedang
a. Melakukan pelanggaran ringan sebanyak 3 kali.

b. Melakukan segala tindakan yang dianggap merugikan


kampanye calon lain;
c. Mengganggu ketertiban kampus;
d. Memanfaatkan fasilitas tempat ibadah untuk
berkampanye di lingkungan Universitas Brawijaya;
e. Tidak mengikuti rangkaian tahapan PEMIRA tanpa izin dan
persetujuan yang jelas pada PANPEL PEMIRA;
f. Merusak sarana dan prasarana kampus;
g. Melanggar ketentuan tentang atribut kampanye;
(3) Pelanggaran berat
a. Melakukan pelanggaran sedang sebanyak 3
kali.

b. Menghasut atau mengadu domba antar kelompok atau perorangan


mahasiswa;
c. Mengancam, menganjurkan, atau melakukan tindak
kekerasan kepada mahasiswa;
d. Menghina suku, agama, ras, golongan;
e. Melakukan kecurangan politik, seperti money politik, hal-hal
sejenisnya;
f. Sabotase atau penggagalan PEMIRA baik terorganisasi atau
perorangan.
Pasal 16
(1) Sanksi pelanggaran ringan adalah peringatan secara tertulis;
(2) Sanksi pelanggaran sedang adalah berupa pengurangan suara sebesar 10%
dari total suara yang sah;
(3) Sanksi pelanggaran berat adalah pencabutan seluruh hak dipilih sekaligus
melakukan permohonan maaf kepada seluruh elemen mahasiswa
Universitas Brawijaya.
BAB X

DAERAH
PEMILIHAN
Pasal 17
(1) Tidak dilakukan pembagian daerah pemilihan.
(2) Jumlah dan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) diletakkan pada
wilayah strategis dengan mempertimbangkan segi keamanan, efektivitas,
dan relatif tidak menguntungkan calon tertentu.

BAB XI
PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 18
(1) Pemungutan suara dalam PEMIRA dilaksanakan serentak di seluruh TPS
yang telah ditentukan oleh PANPEL PEMIRA pada hari, tanggal, dan
waktu yang sama.
(2) Jumlah, lokasi, bentuk, dan tata letak TPS ditetapkan oleh PANPEL
PEMIRA atas persetujuan DPM UB.
(3) Pemungutan suara dilakukan dengan alat bantu elektronik
(4) Tata cara pemungutan suara lebih lanjut akan dilatur dengan cara-cara dan
sarana yang telah ditentukan PANPEL PEMIRA.
(5) Suara dinyatakan sah apabila sesuai dengan ketentuan yang akan diatur
oleh PANPEL PEMIRA yang diketahui oleh PANWAS PEMIRA.
(6) Pemungutan Suara ulang yang disebabkan kondisi tertentu, dapat
dilaksanakan dalam kurun waktu penghitungan suara.
(7) Penentuan pemungutan suara ulang ditentukan dalam rapat pleno DPM
UB yang dihadiri ketua pelaksana PANWAS dan ketua pelaksana
PANPEL PEMIRA.

BAB XII PENGHITUNGAN


SUARA
Pasal 19
(1) Penghitungan suara dilakukan secara terpusat setelah waktu
pemungutan suara berakhir.
(2) Penghitungan suara dilakukan oleh PANPEL PEMIRA yang disaksikan
oleh saksi yang sesuai ketentuan petunjuk pelaksanaan PEMIRA.

BAB XIII
PETUGAS PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 20
(1) Saksi penghitung suara ditetapkan oleh PANPEL PEMIRA;
(2) Penghitungan suara sekurang-kurangnya dilakukan oleh Wakil Rektor III,
ketua pelaksana dari pihak rektorat, ketua panitia pelaksana PEMIRA UB,
ketua panitia pengawas PEMIRA UB dan saksi;
(3) Saksi terdiri dari perwakilan calon yang merupakan mahasiswa
Universitas Brawijaya yang ditunjuk secara sah.

BAB XIV
HASIL PEMIRA
Pasal 21
(1) Anggota DPM UB terpilih adalah calon yang memperoleh suara tertinggi
secara berurutan;
(2) Presiden dan Wakil Presiden EM UB terpilih adalah calon yang
memperoleh suara tertinggi;
(3) Bila terjadi perolehan suara teratas yang sama pada calon Presiden dan
Wakil Presiden atau perolehan suara terbawah yang sama pada calon
anggota DPM, maka dilihat dari persentase perbandingan jumlah TPS
yang dimenangkan.

BAB XV
AKLAMASI
Pasal 22
(1) Apabila masa pendaftaran telah ditutup, namun hanya terdapat 13 atau
kurang bakal calon untuk anggota DPM UB dan/atau 1 pasang atau
tidak ada bakal calon Presiden dan Wakil Presiden EM UB. Maka
dilakukan perpanjangan pendaftaran calon untuk anggota DPM UB
dan/atau untuk Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden EM UB
selama 1x24 jam.
(2) Apabila selama masa pendaftaran tambahan telah dilakukan untuk
Calon Anggota DPM UB, Presiden dan Wakil Presiden EM UB, namun
hanya terdapat 13 atau kurang bakal calon untuk DPM UB dan/atau 1
pasang bakal calon untuk Presiden dan Wakil Presiden EM UB maka
dinyatakan sah menjadi anggota DPM UB dan/atau Presiden dan Wakil
Presiden EM UB tanpa melalui proses pemungutan suara.
(3) Bagi Calon DPM UB dan/atau Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden
EM UB yang dinyatakan aklamasi tetap mengikuti rangkaian PEMIRA
sesuai peraturan yang diatur dalam Undang– undang ini.

BAB XVI
PENETAPAN HASIL
PEMIRA
Pasal 23
(1) Pengumuman dan penetapan hasil penghitungan suara ditetapkan dengan
Ketetapan DPM UB yang telah berkoordinasi dengan PANPEL dan
PANWAS Pemira selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah rangkaian
penghitungan suara berakhir.
(2) Hasil penghitungan suara yang telah ditetapkan DPM UB dinyatakan sah
secara hukum dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB XVII
PENUTUP
Pasal 24
(1) Jika terjadi hal-hal khusus yang belum diatur dalam undang- undang ini
akan diatur oleh PANPEL PEMIRA dan PANWAS PEMIRA dengan
pertimbangan DPM UB;

(2) Jika terjadi hal-hal khusus yang belum diatur dalam undang- undang ini
akan diatur di kemudian hari dengan peraturan perundang-undangan lain;
Disahkan di Malang,

Tanggal 21 sept 2019,

Ketua DPM UB 2019

Muhammad Farhan Azis

Anda mungkin juga menyukai