BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
Pasal 4
Fungsi HIMA :
Pasal 5
Wewenang HIMA :
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 6
Ketua umum HIMA bertanggung jawab kepada BEM atas program dan
kepengurusannya.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 7
3. Sekretaris HIMA
a. Sekretaris HIMA bertugas membantu Ketua HIMA dalam
menjalankan tugas administrasi dan kesekretariatan;
b. Sekretaris HIMA ditetapkan oleh Ketua HIMA program studi terkait;
c. Sekretaris bertugas membuat laporan pertangungjawaban setiap
program yang dikerjakan HIMA terkait untuk diserahkan kepada
BEM IMAKA;
d. Sekretaris HIMA selalu berkoordinasi dengan Biro Kesekretariatan
BEM IMAKA;
e. Sekretaris HIMA tidak diperbolehkan untuk menjadi bagian dari
kepengurusan Kelengkapan organisasi IMAKA.
4. Bendahara HIMA
a. Bendahara HIMA bertugas membantu Ketua HIMA dalam mengatur
keuangan bagi setiap program kerjanya;
b. Sekretaris HIMA ditetapkan oleh Ketua HIMA program studi terkait;
c. Bendahara HIMA berkewajiban membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan berkala kepada Biro Keuangan BEM
IMAKA;
d. Bendahara HIMA tidak diperbolehkan untuk menjadi bagian dari
kepengurusan Kelengkapan organisasi IMAKA.
5. Ketua Divisi
a. Ketua Divisi HIMA bertugas memimpin divisi yang telah di tetapkan
oleh Ketua HIMA;
b. Ketua Divisi HIMA tidak diperbolehkan untuk menjadi bagian dari
kepengurusan Kelengkapan organisasi IMAKA.
6. Staf Pengurus
a. Staf Pengurus bertugas menbatu Ketua Divisi dalam menjalankan
program kerja;
b. Staff Pengurus HIMA diperbolehkan untuk menjadi bagian dari
kepengurusan BEM dan/atau UKM.
Pasal 9
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Pasal 11
1. Setiap anggota HIMA berkewajiban menjadi nama baik organisasi dan
memajukan kredibilitas program studi;
2. Setiap Pengurus HIMA mempunyai hak suara dan hak berbicara dalam
rapat yang berkaitan dengan jabatanya dalam Himpunan Mahasiswa.
BAB V
KADERISASI
Pasal 12
BAB VI
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
BAB VII
Pasal 18
Diatur melalui Standard Operating Procedure (SOP) yang ditetapkan oleh Biro
Kesekretariatan BEM IMAKA, dan disetujui oleh Presiden Mahasiswa.
BAB VIII
Pasal 18
BAB IX
PEMBUBARAN HIMA
Pasal 19
Pasal 20
BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam undang-undang ini lebih lanjut diatur oleh
DPM IMAKA.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Undang- Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Lampiran 1.
PRESIDEN MAHASISWA
Keterangan :
: Garis Koordinasi
: Garis Komando
Diundangkan di Bogor
M. Ilham Khadapi