Anda di halaman 1dari 74

Estimasi

Ketidakpastian
Pengujian Kimia

Disampaikan oleh
Ahmad Atsari Sujud
PENDAHULUAN

➢ Konsep uncertainty (ketidakpastian) lebih dahulu diterapkan dalam


bidang pengukuran fisik
➢ Konsep uncertainty sudah lama dikenal oleh para kimiawan
➢ Secara formal pada tahun 1993 diterbitkan “Guide to the
Expression of Uncertainty Measurement” oleh ISO berkolaborasi
dengan BIPM, IEC, IFCC, IUPAC, IUPAP, dan OIML
➢ Konsep uncertainty diadopsi oleh ISO/IEC : 17025-2017
JCGM 100:2008
GUM 1995 with minor corrections

3
JCGM 100 : Evaluation of measurement data – Guide to the expression of
uncertainty in measurement (GUM)

4
ISO/IEC 17025:2017 Ketidakpastian Pengujian
7.6.1 Laboratorium harus mengidentifikasi kontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran.
Ketika mengevaluasi ketidakpastian pengukuran, semua kontribusi yang signifikan,
termasuk yang timbul dari pengambilan sampel, harus diperhitungkan dengan
menggunakan metode analisis yang tepat.
7.6.3 Laboratorium yang melakukan pengujian harus mengevaluasi ketidakpastian
pengukuran. Bila metode uji tidak memungkinkan evaluasi ketidakpastian pengukuran
yang ketat, estimasi harus dilakukan berdasarkan pemahaman prinsip-prinsip teoritis atau
pengalaman praktis dari kinerja metode tersebut.
CATATAN 1 Dalam hal metode uji yang telah diakui dengan baik menentukan batasan nilai sumber utama
ketidakpastian pengukuran dan menentukan bentuk penyajian hasil yang dihitung, laboratorium dianggap telah
memenuhi 7.6.3 dengan mengikuti metode uji itu dan petunjuk pelaporannya.
CATATAN 2 Untuk metode tertentu yang ketidakpastian pengukuran hasilnya telah ditetapkan dan diverifikasi, tidak
diperlukan evaluasi ketidakpastian pengukuran untuk setiap hasil jika laboratorium dapat menunjukkan bahwa
faktor-faktor berpengaruh kritis yang diidentifikasi terkendali.
CATATAN 3 Untuk informasi lebih lanjut, lihat ISO/IEC Guide 98 3, ISO 21748 dan seri ISO 5725.
Pengertian Ketidakpastian Pengukuran

[VIM3] 2.26 measurement uncertainty

✓Non-negative parameter
characterizing the dispersion of the
quantity values being attributed to a
measurand, based on the information
used

✓Ketidakpastian pengukuran adalah


suatu parameter yang tidak negatif
dimana menggambarkan sebaran nilai
kuantitatif suatu nilai besaran ukur
yang dapat dihubungkan ke hasil
International Vocabulary pengukuran, berdasarkan informasi
yang digunakan
of Metrology (VIM)
PENGERTIAN

• Secara lebih mudah dan sederhananya ketidakpastian pengukuran


merupakan keraguan yang ada tentang suatu hasil pengukuran. Dalam
percakapan kita sehari hari sering diucapkan dengan kata kurang lebih.

• Kita tidak benar-benar melakukan pengukuran atau kita tidak dapat


melakukan pengukuran dengan baik kecuali kita menyadari ketidakpastian
terkait saat melakukan pengukuran. Jadi menyadari ketidakpastian yang
terkait dengan pengukuran adalah merupakan konsep yang sangat mendasar.

• Ketidakpastian pengukuran memungkinkan pengguna dari nilai kuantitas


terukur untuk membuat perbandingan, dalam konteks penilaian kesesuaian,
untuk mendapatkan kemungkinan membuat keputusan yang salah
berdasarkan pengukuran, dan untuk mengelola risiko konsekuensial.
PENGERTIAN
• Secara umum hasil suatu pengukuran hanya merupakan taksiran atau aproksimasi dari nilai besaran ukur, oleh karena itu
hasilnya lengkap hanya jika disertai pernyataan ketidakpastian taksiran.

• Kesalahan suatu hasil pengukuran dianggap memiliki dua komponen, yaitu komponen acak dan komponen sistematis.
- Kesalahan acak mungkin muncul dari variasi temporal dan spasial tak terduga
- Kesalahan sistematis muncul dari efek yang dikenali dari jumlah pengaruh hasil pengukuran.

• Proses memperkirakan ketidakpastian pengukuran terurai dalam empat langkah utama:


1. Ukuran dan Spesifikasi: Jelaskan dengan jelas apa yang harus diukur
2. Evaluasi sumber ketidakpastian: daftar semua sumber utama ketidakpastian
3. Menentukan komponen ketidakpastian: Mengukur atau mengestimasi komponen ketidakpastian yang terkait
dengan setiap sumber ketidakpastian potensial yang diidentifikasi; dimungkinkan untuk memperkirakan atau
menentukan kontribusi ketidakpastian unik untuk beberapa sumber ketidakpastian yang berbeda
4. Menghitung ketidakpastian gabungan: Kontribusi yang dihitung selama langkah 3 harus dinyatakan dalam bentuk
deviasi standar dan digabungkan sesuai dengan aturan yang sesuai, untuk memberikan ketidakpastian gabungan;
faktor ekspansi yang memadai akan diterapkan untuk memberikan ketidakpastian yang lebih besar
TINJAUAN UMUM

❑ Evaluasi nilai ketidakpastian menuntut lab memperhatikan dengan


seksama metode uji yang digunakan
❑ Sumber-sumber kesalahan apa sajakah yang mungkin timbul dalam
pengujian/analisis
❑ Yang paling kompeten untuk menganalisis ketidakpastian suatu
pengujian adalah personil yang benar-benar menjiwai metode uji
tersebut (background pendidikan, pengalaman)
❑ Dibutuhkan usaha ekstra pada awalnya, namun untuk kali
berikutnya menjadi jauh lebih mudah

9
TINJAUAN UMUM

❖ Ketidakpastian adalah suatu parameter yang


Hasil pengukuran = Nilai Pengukuran ±
menetapkan rentang nilai yang didalamnya
diperkirakan nilai benar yang diukur berada ketidakpastian
(22.7 ± 0.5) mg/kg
❖ Menghitung rentang tersebut dikenal sebagai
evaluasi ketidakpastian
Nilainya antara 22.2 mg/kg dan 23.2 mg/kg
❖ Ketidakpastian memadukan semua kesalahan
yang diketahui menjadi suatu rentang tunggal
❖ Ketidakpastian adalah sifat dari hasil
pengujian

10
Tentukan Besaran Specification of the Measurand
Mulai
Ukur (Measurand)

Identifikasi Sumber Identifying Uncertainty Sources


Ketidakpastian

Sederhanakan dengan mengelompokkan Hitung komponen yang Quantifying Uncertainty


sumber yang dicakup oleh data yang ada sudah dikelompokkan

Ubah komponen menjadi Hitung komponen yang


1 level standar deviasi tersisa

Hitung Tinjau dan jika perlu Hitung Calculating the Combined Uncertainty
ketidakpastian evaluasi ulang Ketidakpastian yang Selesai
standar gabungan komponen besar diperluas
Tentukan Besaran
Mulai
Ukur (Measurand)

Identifikasi Sumber
Ketidakpastian

Sederhanakan dengan mengelompokkan Hitung komponen yang


sumber yang dicakup oleh data yang ada sudah dikelompokkan

Ubah komponen menjadi Hitung komponen yang


1 level standar deviasi tersisa

Hitung Tinjau dan jika perlu Hitung


ketidakpastian evaluasi ulang Ketidakpastian yang Selesai
standar gabungan komponen besar diperluas
Tentukan Besaran Ukur
(Measurand)

Dalam konteks 1. Apa yang sedang Parameter ini dapat berupa


estimasi diukur, dan besaran ukur lain, besaran
ketidakpastian, 2. Ekspresi kuantitatif yang tidak diukur secara
"spesifikasi besaran yang langsung, atau konstanta.
ukur“ memerlukan menghubungkan
nilai besaran ukur Semua informasi ini harus
pernyataan yang ada dalam Prosedur
jelas dan tidak dengan
ambigu tentang : parameternya. Operasi Standar (SOP).
a) Jenis besaran tertentu yang akan diukur,
Untuk sebagian biasanya konsentrasi atau fraksi massa analit.

besar b) Item atau bahan yang akan dianalisis dan, jika


perlu, informasi tambahan tentang lokasi di
pengukuran dalam item yang diuji. Sebagai contoh,'Timbal
dalam darah pasien' mengidentifikasi jaringan
analitis, definisi tertentu dalam subyek yang diuji (pasien)

besaran ukur c) Bila perlu, dasar penghitungan pelaporan hasil


besaran ukur. Misalnya, besaran yang ingin
yang baik dicari dapat berupa jumlah yang diekstraksi
dalam kondisi tertentu, atau fraksi massa dapat
mencakup dilaporkan berdasarkan berat kering atau
setelah pembuangan beberapa bagian tertentu
pernyataan dari bahan uji (seperti bagian makanan yang
tidak dapat dimakan).
Penentuan Ammonium, NH4+ di
air

Zat warna (kompleks


fotometrik) terbentuk secara Ammonium (NH4+) adalah
Konsentrasi amonium
kuantitatif dari NH4+ dan bentuk senyawa amoniak
nitrogen ditemukan dari
absorbansinya diukur pada (NH3) di dalam air pada
kurva kalibrasi.
Panjang gelombang 640-660 kondisi pH yang rendah.
nm dengan fotometer.

Kadar ammonium sebesar 1


Peningkatan konsentrasi
Ammonium merupakan agen mg/L dapat menyebabkan
ammonium dalam lingkungan
penyebab keadaan beracun kematian pada organisme air
perairan disebabkan oleh
bagi kehidupan di lingkungan yang disebabkan
peningkatan tingkat
perairan. berkurangnya jumlah O2
keasaman dan suhu.
dalam kehidupan perairan
Sistem model pengujian
Merupakan alur atau langkah-langkah yang
Definisikan besaran yang akan diukur
dilakukan dalam proses analisa (prosedur kerja) (dinyatakan dengan rumus)
Contoh: model pengujian pada analisa penentuan
kadar air

Timbang wadah kosong (W1)

Timbang wadah kosong +


sampel (W2)

Masukkan dalam oven 105


oC, selama 3 jam

Timbang kembali (W3)

Hitung kadar air (%)


Tentukan Besaran
Mulai
Ukur (Measurand)

Identifikasi Sumber
Ketidakpastian

Sederhanakan dengan mengelompokkan Hitung komponen yang


sumber yang dicakup oleh data yang ada sudah dikelompokkan

Ubah komponen menjadi Hitung komponen yang


1 level standar deviasi tersisa

Hitung Tinjau dan jika perlu Hitung


ketidakpastian evaluasi ulang Ketidakpastian yang Selesai
standar gabungan komponen besar diperluas
Identifikasi Sumber Ketidakpastian

Daftar lengkap dari sumber ketidakpastian yang


relevan harus dikumpulkan.

Pada tahap ini, tidak perlu khawatir tentang


kuantifikasi masing-masing komponen.

Tujuannya adalah untuk menjadi sangat jelas


tentang apa yang harus dipertimbangkan.
Dalam menyusun daftar sumber ketidakpastian yang diperlukan,
biasanya mudah untuk memulai dengan ekspresi dasar yang digunakan
untuk menghitung besaran ukur dari nilai antara.

Semua parameter dalam ekspresi ini mungkin memiliki


ketidakpastian yang terkait dengan nilainya dan oleh karena itu
merupakan sumber ketidakpastian potensial.

Selain itu mungkin ada parameter lain yang tidak muncul eksplisit
dalam ekspresi yang digunakan untuk menghitung nilai besaran ukur,
namun tetap mempengaruhi hasil pengukuran, misalnya waktu
ekstraksi atau suhu.Ini juga merupakan sumber ketidakpastian yang
potensial. Semua sumber yang berbeda ini harus dimasukkan.
Diagram sebab dan akibat adalah cara yang sangat mudah untuk
membuat daftar sumber ketidakpastian, menunjukkan bagaimana
mereka berhubungan satu sama lain dan menunjukkan
pengaruhnya terhadap ketidakpastian hasil. Ini juga membantu
menghindari penghitungan ganda sumber.
• Setelah daftar sumber ketidakpastian dikumpulkan, pengaruhnya terhadap
hasil, pada prinsipnya, dapat diwakili oleh model pengukuran formal, di
mana setiap efek dikaitkan dengan parameter atau variabel dalam suatu
persamaan.
• Persamaan tersebut kemudian membentuk model lengkap dari proses
pengukuran dalam kaitannya dengan semua faktor individu yang
mempengaruhi hasil.
• Fungsi ini mungkin sangat rumit dan tidak mungkin untuk menuliskannya
secara eksplisit.
• Jika memungkinkan, bagaimanapun, ini harus dilakukan, karena bentuk
ekspresi umumnya akan menentukan metode penggabungan kontribusi
ketidakpastian individu.
IDENTIFIKASI SUMBER KETIDAKPASTIAN

Setelah proses pengukuran dinyatakan dalam Untuk membantu proses identifikasi sumber
model matematis, maka sumber ketidakpastian pengukuran, terutama untuk
ketidakpastian yang berkaitan dengan proses proses pengukuran yang melibatkan banyak
pengukuran harus dapat diidentifikasi dengan besaran masukan maupun besaran
baik untuk menghindari taksiran berpengaruh dapat digunakan cause and effect
ketidakpastian yang overestimate maupun diagram.
underestimate

23
Prosedur yang dapat digunakan untuk membuat suatu cause
and effect diagram adalah sebagai berikut:

1. Tulis persamaan matematis lengkap yang


mewakili proses pengukuran berdasarkan
hasil pemodelan pengukuran. Parameter
yang terdapat dalam persamaan tersebut
digunakan untuk membentuk cabang
utama dari diagram.

contoh:
dimana:
Pengukuran densitas cairan menggunakan 𝜌 adalah densitas cairanm
metode penimbangan: 𝑚𝑖𝑠𝑖 adalah massa (labu ukur + cairan) dari
pembacaan timbangan
𝑚𝑖𝑠𝑖 − 𝑚𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 𝑚𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 adalah massa labu ukur dari pembacaan
model matematis: 𝜌=
𝑉 timbangan
V adalah volume labu ukur

24
Prosedur yang dapat digunakan untuk membuat suatu cause
and effect diagram adalah sebagai berikut:
Dengan menambahkan faktor di atas pada cause and
2. Perhatikan setiap langkah dalam metode
effect diagram diperoleh:
dan tambahkan faktor lain yang
mempengaruhi pengukuran ke dalam
diagram, yang membentuk cabang dari
cabang utama diagram.
Dalam proses pengukuran densitas cairan ini
digunakan timbangan dan labu ukur yang telah
dikalibrasi. Pengukuran berulang dilakukan sebanyak
n-kali.
Dari proses ini maka kontribusi ketidakpastian yang harus diperhatikan adalah:
❑ kalibrasi timbangan
❑ repeatability penimbangan
❑ kalibrasi labu ukur
❑ repeatability pengukuran volume
❑ pengaruh temperatur terhadap kapasitas labu ukur
25
Prosedur yang dapat digunakan untuk membuat suatu cause
and effect diagram adalah sebagai berikut:
3. Untuk setiap cabang, tambahkan faktor lain yang memberikan kontribusi sampai semua faktor yang
mempunyai kontribusi cukup signifikan telah tercakup dalam diagram.
Dari sumber ketidakpastian yang telah diidentifikasi pada point (2), selanjutnya perlu diperhatikan lebih
lanjut:

❖ Dari sertifikat kalibrasi timbangan:


▪ ketidakpastian dari sertifikat kalibrasi timbangan
▪ drift timbangan yang diperoleh dari riwayat kalibrasi timbangan
❖ Dari sertifikat kalibrasi labu ukur
▪ ketidakpastian dari sertifikat kalibrasi labu ukur
▪ drift kapasitas labu ukur yang diperoleh dari riwayat kalibrasi
labu ukur
❖ Dari pengukuran temperatur lingkungan
▪ ketidakpastian dari sertifikat kalibrasi termomter
▪ sebaran temperatur ruang yang diperoleh dari hasil monitoring

26
Pengujian pada analisa penentuan kadar air

Efek Temp
P Q
K K
❑Gambarkan mula-mula tulang punggungnya
W2 W2 K
Kalibrasi
K
P P
oven ❑Letakkan parameter yang dicari dalam pengujian
W3 W1
sebagai kepala ikan
P Kadar
P ❑Gambarkan apa yang ada didalam rumus sebagai
Air
tulang-tulang utama
❑Lengkapi tulang-tulang utama dengan duri-duri

❑Tulang utama terdiri dari rumus ++


Homogenitas
Presisi ❑ Yang dimaksud dengan ++ disini adalah apa yang
Metode
tidak ada didalam rumus, tetapi memberikan
kontribusi pada ketidakpastian
❑Tinjau kembali apakah ada double counting

27
Efek Temp
P Q
K K

W2 W2 K
Kalibrasi
K
oven
W3 W1
Revisi grafik Kada
r Air
tulang ikan

Homogenitas
Presisi
Metode
Tentukan Besaran
Mulai
Ukur (Measurand)

Identifikasi Sumber
Ketidakpastian

Sederhanakan dengan mengelompokkan Hitung komponen yang


sumber yang dicakup oleh data yang ada sudah dikelompokkan

Ubah komponen menjadi Hitung komponen yang


1 level standar deviasi tersisa

Hitung Tinjau dan jika perlu Hitung


ketidakpastian evaluasi ulang Ketidakpastian yang Selesai
standar gabungan komponen besar diperluas
Setelah mengidentifikasi sumber ketidakpastian, langkah
selanjutnya adalah mengukur ketidakpastian yang muncul dari
sumber tersebut. Ini bisa dilakukan dengan
• mengevaluasi ketidakpastian yang timbul dari masing-masing
sumber dan kemudian menggabungkannya.
atau
• dengan menentukan secara langsung kontribusi gabungan
terhadap ketidakpastian hasil dari beberapa atau semua sumber
ini menggunakan data kinerja metode. Dalam praktiknya,
kombinasi ini biasanya perlu dan lebih nyaman.
Mengkuantifikasi Ketidakpastian

Setelah mengidentifikasi sumber ketidakpastian, langkah selanjutnya


adalah mengukur ketidakpastian yang muncul dari sumber tersebut. Ini
bisa dilakukan dengan
• mengevaluasi ketidakpastian yang timbul dari masing-masing sumber
dan kemudian menggabungkannya.
atau
• dengan menentukan secara langsung kontribusi gabungan terhadap
ketidakpastian hasil dari beberapa atau semua sumber ini
menggunakan data kinerja metode.Dalam praktiknya, kombinasi ini
biasanya perlu dan nyaman.
Mengkuantifikasi Ketidakpastian

Manapun dari pendekatan diatas yang digunakan,


sebagian besar informasi yang diperlukan untuk
mengevaluasi ketidakpastian kemungkinan besar sudah
tersedia dari hasil studi validasi, dari data QA / QC dan
dari pekerjaan eksperimental lain yang telah dilakukan
untuk memeriksa kinerja metode. Namun, data mungkin
tidak tersedia untuk mengevaluasi ketidakpastian dari
semua sumber dan mungkin perlu dilakukan pekerjaan
lebih lanjut
Mengkuantifikasi Ketidakpastian

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua komponen


akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
ketidakpastian gabungan; memang, dalam praktiknya
kemungkinan hanya sejumlah kecil yang akan
melakukannya. Kecuali jika jumlahnya banyak,
komponen yang kurang dari sepertiga dari yang
terbesar tidak perlu dievaluasi secara mendetail.
Estimasi awal tentang kontribusi setiap komponen atau
kombinasi komponen terhadap ketidakpastian harus
dibuat dan yang tidak dihilangkan secara signifikan.
Menghitung ketidakpastian baku dari
masing-masing komponen

Kategori Komponen
Ketidakpastian
• Tipe A
• Tipe B
Tipe A
Berdasarkan pekerjaan eksperimental dan dihitung dari rangkaian
pengamatan berulang.
Contoh : presisi alat, presisi metode, homogenitas, dll

Cara mengestimasi ketidakpastian:


Estimasi masing-masing komponen sehingga ekivalen dengan sebuah
simpangan baku (s).
Komponen ini disebut sebagai ketidakpastian baku (m).

s : simpangan baku
n : jumlah pengamatan
Contoh:
Penimbangan berulangkali menggunakan anak timbangan 10 g pada
sebuah neraca memberikan data sbb (g):

10.0001 10.0002 10.0000 10.0002 10.0002


10.0001 10.0000 10.0000 10.0001 10.0000

Maka ketidakpastian baku asal presisi neraca adalah:


Rata-rata : 10.00009 g
SD : 0.000086 g
Apabila data dari sumber yang dapat dipercaya bukan dalam bentuk s,
melainkan RSD atau CV (%) maka

 RSD dikalikan dengan x

 CV (%) dibagi 100, dikalikan x


Tipe B
Berdasarkan informasi yang dapat dipercaya (contoh kalibrasi)
Cara mengestimasi ketidakpastian:
1. Apabila informasi datanya disertai keterangan
a. Tingkat kepercayaan 95%
atau
contoh :
Pada sertifikat kalibrasi neraca 4 digit dinyatakan ketidakpastian penimbangan adalah + 0.0004 g dengan
tingkat ketidakpercayaan 95 %.
Maka ketidakpastian baku asal kalibrasi adalah:

b. Tingkat kepercayaan 99%


atau
contoh :
Pada sertifikat kalibrasi neraca 4 digit dinyatakan ketidakpastian penimbangan adalah + 0.0004 g dengan
tingkat ketidakpercayaan 99 %.
Maka ketidakpastian baku asal kalibrasi adalah:
2. Apabila tidak disertai keterangan apapun
a. Distribusi rectangular

contoh:
spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 mL kelas A adalah + 0.08 mL
maka ketidakpastian baku asal kalibrasi adalah:

b. Distribusi triangular => untuk alat-alat yang presisi (contoh: microburette, autotitrator)

contoh:
spesifikasi pabrik untuk mikroburet adalah + 0.08 mL
maka ketidakpastian baku asal kalibrasi adalah:
Kemurnian Standar
 Kemurnian dari suatu standar dalam sertifikat yang menyertainya adalah
(99.9 ± 0.1)%
 Karena tidak ada informasi tambahan mengenai nilai ketidakpastian ini, maka
diasumsikan distribusinya rectangular.
 Ketidakpastian baku asal kemurnian disini adalah :
µP = 0.1 / √3
µP = 0.058%
atau apabila tanpa satuan µP = 0.001 / √3 = 0.00058
Tentukan Besaran
Mulai
Ukur (Measurand)

Identifikasi Sumber
Ketidakpastian

Sederhanakan dengan mengelompokkan Hitung komponen yang


sumber yang dicakup oleh data yang ada sudah dikelompokkan

Ubah komponen menjadi Hitung komponen yang


1 level standar deviasi tersisa

Hitung Tinjau dan jika perlu Hitung


ketidakpastian evaluasi ulang Ketidakpastian yang Selesai
standar gabungan komponen besar diperluas
• Sebelum menghitung
ketidakpastian gabungan,
semua kontribusi
ketidakpastian harus
Menghitung dinyatakan sebagai • Dimana komponen
ketidakpastian standar, ketidakpastian dievaluasi
Ketidakpastian yaitu sebagai 1 level
secara eksperimental dari
dispersi pengukuran berulang,
Gabungan standar deviasi. Ini itu dengan mudah dapat
mungkin melibatkan dinyatakan sebagai standar
konversi dari beberapa deviasi. Untuk kontribusi
ukuran sebaran lainnya. terhadap ketidakpastian dalam
pengukuran tunggal,
• Aturan berikut ketidakpastian standar
memberikan beberapa hanyalah deviasi standar yang
panduan untuk diamati; untuk hasil yang
dirata-ratakan, digunakan
mengubah komponen deviasi standar dari mean
ketidakpastian menjadi (standard deviation of the
deviasi standar. mean).
Menghitung Ketidakpastian Gabungan

• Di mana perkiraan ketidakpastian • CONTOH


berasal dari hasil dan data sebelumnya, • Spesifikasi menyatakan bahwa
itu mungkin sudah dinyatakan sebagai pembacaan timbangan berada dalam ±
deviasi standar. Namun bila interval 0,2 mg dengan tingkat kepercayaan
kepercayaan diberikan dengan tingkat 95%. Dari tabel standar poin
kepercayaan p%, (dalam bentuk ± a persentase pada distribusi normal,
pada p%) kemudian bagi nilai a dengan interval kepercayaan 95% dihitung
persentase yang sesuai dari distribusi menggunakan nilai 1,96. Menggunakan
Normal pada tingkat kepercayaan yang gambar ini memberikan ketidakpastian
diberikan untuk menghitung standar (0,2 / 1,96) ≈ 0,1.
simpangan baku.
Menghitung Ketidakpastian
Gabungan
Jika batasan ± a diberikan
tanpa tingkat kepercayaan
dan ada alasan untuk CONTOH
mengharapkan kemungkinan
nilai ekstrim, itu
biasanyatepat untuk
mengasumsikan distribusi
Labu ukur 10 mL Grade A disertifikasi
persegi panjang, dengan dalam ± 0,2 mL. Ketidakpastian
deviasi standar a / √3 standar adalah 0,2 / √3 ≈ 0,12 mL.
Jika batasan ± a diberikan
tanpa tingkat kepercayaan,
tetapi ada alasan untuk
mengharapkan bahwa nilai
ekstrim tidak mungkin,
biasanya tepat untuk
mengasumsikan distribusi
segitiga, dengan deviasi
standar a / √6.

• CONTOH
Labu ukur 10 mL Grade A
disertifikasi dalam ± 0,2
mL, tetapi pemeriksaan
Menghitung internal rutin
menunjukkan bahwa nilai
Ketidakpastian Gabungan ekstrim jarang terjadi.
Ketidakpastian standar
adalah 0,2 / √6 ≈ 0,08 mL.
Jika suatu estimasi dibuat atas Jika nilai yang lebih kecil Jika tidak ada alasan untuk
dasar pertimbangan, maka dianggap jauh lebih mungkin, percaya bahwa kesalahan kecil
dimungkinkan untuk perkiraan ini harus lebih mungkin terjadi daripada
mengestimasi komponen diperlakukan sebagai deskriptif kesalahan besar, perkiraan harus
secara langsung sebagai deviasi distribusi segitiga. diperlakukan sebagai karakteristik
standar. distribusi persegi panjang.

Jika ini tidak memungkinkan,


maka perkiraan harus dibuat dari
deviasi maksimum yang dapat
terjadi secara wajar dalam
praktiknya (tidak termasuk
kesalahan sederhana).

Menghitung Ketidakpastian Gabungan


Setelah estimasi individu atau kelompok komponen
ketidakpastian dinyatakannya sebagai ketidakpastian
Ketidakpastian baku, tahap selanjutnya adalah menghitung
Baku Gabungan ketidakpastian baku gabungan menggunakan salah
satu prosedur yang dijelaskan di bawah ini.

Hubungan umum antara ketidakpastian baku gabungan


𝑢𝑐 𝑦 dari suatu nilai 𝑦 dan ketidakpastian parameter
independen 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 yang bergantung padanya

𝑛 𝑛 𝑛

𝑢𝑐 𝑦 𝑥1 , 𝑥2 , … = ෍ 𝑐𝑖2 𝑢 𝑥𝑖 2 = ෍ 𝑢 𝑦, 𝑥𝑖 2 = ෍ 𝑢𝑖 𝑦 2

𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1

di mana 𝑦 𝑥1 , 𝑥2 , … adalah fungsi dari beberapa parameter 𝑥1 , 𝑥2 , …, 𝑐𝑖 adalah


𝜕𝑦
koefisien sensitivitas yang dievaluasi sebagai 𝑐𝑖 = diferensial parsial 𝑦 terhadap 𝑥𝑖
,
𝜕𝑥
dan 𝑢 𝑦, 𝑥𝑖 menunjukkan ketidakpastian di 𝑦 yang timbul dari ketidakpastian di 𝑥𝑖 .
Setiap kontribusi CATATAN:
variable 𝑢 𝑦, 𝑥𝑖 adalah Koefisien sensitivitas
kuadrat dari juga dapat dievaluasi
Ketidakpastian ketidakpastian terkait secara langsung
yang dinyatakan sebagai dengan percobaan; ini
Baku standar deviasi sangat berharga jika
Gabungan dikalikan dengan
kuadrat dari koefisien
tidak ada deskripsi
matematis yang
sensitivitas yang dapat diandalkan
relevan. Koefisien tentang hubungan
sensitivitas ini tersebut.
menggambarkan
bagaimana nilai 𝑦
bervariasi dengan
perubahan pada
parameter 𝑥1 , 𝑥2 dll.
Jika variabel
tidak di mana 𝑢 𝑥𝑖 , 𝑥𝑘 adalah kovariansi antara 𝑥𝑖
independen, dan 𝑥𝑘 dan 𝑐𝑖 dan 𝑐𝑘 adalah koefisien
sensitivitas. Kovariansi terkait dengan
hubungannya koefisien korelasi 𝑟𝑖𝑘 oleh
menjadi lebih
kompleks: Dimana -1 ≤ 𝑟𝑖𝑘 ≤ 1
Prosedur umum ini berlaku apakah
ketidakpastian terkait dengan parameter
tunggal, parameter yang dikelompokkan,
atau metode secara keseluruhan.
Namun, bila kontribusi ketidakpastian dikaitkan dengan keseluruhan
prosedur, biasanya hal tersebut dinyatakan sebagai efek pada hasil
akhir. Dalam kasus seperti itu, atau ketika ketidakpastian pada suatu
parameter diekspresikan secara langsung dalam pengaruhnya
terhadap y, koefisien sensitivitas ∂y/∂xi sama dengan 1,0.
CONTOH

Hasil dari 22 mg L-1 menunjukkan deviasi standar yang diamati sebesar


4,1 mg L-1. Ketidakpastian baku u(y) terkait dengan presisi di bawah
kondisi ini adalah 4,1 mg L-1. Model implisit untuk pengukuran, dengan
mengabaikan faktor kejelasan lainnya, adalah

y = (Hasil yang dihitung) + ε

di mana
ε mewakili pengaruh variasi acak dalam kondisi pengukuran.
∂y/∂ε adalah 1.0
Dalam beberapa kasus, Aturan 1
ekspresi untuk Untuk model yang hanya melibatkan
menggabungkan ketidakpastian jumlah atau perbedaan jumlah, mis. y = (p
berkurang menjadi bentuk + q + r + ...), ketidakpastian standar
gabungan uc(y) diberikan oleh
yang lebih sederhana. Dua
aturan sederhana untuk
menggabungkan ketidakpastian
baku diberikan di sini. Aturan 2
Untuk model yang hanya melibatkan
produk atau hasil bagi, mis. y = (p × q × r ×
...) atau y = p / (q × r × ...), ketidakpastian
standar gabungan uc (y) diberikan oleh
Dua aturan sederhana untuk
menggabungkan ketidakpastian di mana (u (p) / p) dll. adalah
ketidakpastian dalam parameter, yang
baku dinyatakan sebagai deviasi standar relatif.
Gabungkan komponen-komponen ketidakpastian baku untuk
menghasilkan ketidakpastian hasil pengujian secara keseluruhan
(ketidakpastian gabungan)
Aturan yang berlaku:
Untuk penjumlahan dan pengurangan (dalam hal ini satuan harus sama),
misal y = a + b

Untuk perkalian dan pembagian, misal C = W / V

Untuk rumus y = Bx, dengan B adalah konstanta

untuk rumus y = xn
Untuk sebagian Jika ketidakpastian Tahap terakhir
besar tujuan, standar gabungan adalah mengalikan
direkomendasikan didominasi oleh ketidakpastian
bahwa k sama kontribusi tunggal standar gabungan
dengan 2. Namun, dengan kurang dengan faktor
nilai k ini mungkin dari enam derajat cakupan yang dipilih
tidak mencukupi di kebebasan, untuk mendapatkan
mana disarankan agar k ketidakpastian yang
Ketidakpastian ketidakpastian ditetapkan sama diperluas.Ketidakpa
yang diperluas /
gabungan dengan nilai dua stian yang diperluas
Ketidakpastian
Bentangan didasarkan pada sisi t Student diperlukan untuk
(Expanded pengamatan untuk jumlah memberikan
uncertainty) statistik dengan derajat kebebasan interval yang
derajat kebebasan yang terkait mungkin
yang relatif sedikit dengan kontribusi diharapkan
(kurang dari sekitar tersebut, dan mencakup sebagian
enam). Pilihan k untuk tingkat besar distribusi nilai
kemudian kepercayaan yang yang secara wajar
tergantung pada dibutuhkan dapat dikaitkan
jumlah derajat (biasanya 95%). dengan besaran
kebebasan efektif. ukur.
Determining expanded uncertainty
Ketidakpastian Diperluas / Bentangan
Ukuran ketidakpastian perlu untuk memenuhi kemungkinan yang memadai yang diistilahkan
dengan ketidakpastian diperluas / bentangan, yang dinyatakan dengan simbol U, dan diperoleh
dari mengalikan ketidakpastian baku gabungan, uc(y) dengan faktor cakupan, yang dinyatakan
dengan simbol k.
𝑈 = 𝑘𝑢𝑐 𝑦 (18)

Hasil pengukuran kemudian dengan mudah dinyatakan sebagai Y = y ± U, yang berarti bahwa
estimasi terbaik dari nilai yang dikaitkan dengan pengukuran dan Y adalah y, dan bahwa y - U ke
y + U adalah interval yang mungkin diharapkan mencakup sebagian besar dari distribusi nilai-
nilai yang secara wajar dapat dikaitkan dengan Y. Interval seperti itu juga dinyatakan sebagai
y-U ≤ Y ≤ y+U.
Determining expanded uncertainty
Ketidakpastian Diperluas / Bentangan
• Praktek internasional yang biasa diterapkan adalah memberikan tingkat kepercayaan sekitar
95% (95.45%). Untuk tingkat kepercayaan tertentu, nilai faktor cakupan bervariasi terhadap
derajat kebebasan efektif.
• Dalam banyak kasus, nilai k sama dengan 2 dapat digunakan bila derajat kebebasan cukup
besar, yaitu lebih besar atau sama dengan 30. Jika derajat kebebasan efektif relatif kecil, nilai
k dapat diperoleh dari tabel distribusi-t.
Contoh-1
Penyiapan Standar Kalibrasi
• Berkaitan dengan kasus
yang sangat sederhana
yaitu pembuatan standar
kalibrasi kadmium dalam
HNO3 untuk spektrometri
serapan atom (AAS).
• Tujuannya adalah untuk
menunjukkan bagaimana
mengevaluasi komponen
ketidakpastian yang timbul
dari operasi dasar
pengukuran volume dan
penimbangan dan
Penyiapan
bagaimana komponen ini
digabungkan untuk
Standar Kalibrasi
menentukan ketidakpastian
keseluruhan. Contoh 1
Prosedur Pengukuran:
Bersihkan permukaan
Persiapan logam
standar Permukaan logam
kalibrasi untuk kemurnian tinggi
spektroskopi dibersihkan untuk
Timbang logam
menghilangkan
serapan atom kontaminasi oksida-
(AAS) logam. Setelah itu logam
Larutkan dan encerkan ditimbang dan kemudian
dilarutkan dalam asam
Tujuan: nitrat dalam labu ukur.
Standar kalibrasi dibuat dari Tahapan dalam prosedur
logam kemurnian tinggi
(kadmium) dengan
Hasil ditunjukkan dalam
konsentrasi ca.1000 mg L-1. diagram alir disamping.
Sumber ketidakpastian yang relevan ditunjukkan Measurand
dalam diagram sebab-akibat di bawah ini:

dimana
• cCd : konsentrasi standar kalibrasi
[mg L-1]
• 1000 : factor konversi dari [mL] ke
[L]
• m : masa of logam kemurnian
tinggi [mg]
• P : kemurnian logam, sebagai fraksi
masa
• V : volume cairan standar kalibrasi
[mL]

Sensitivitas dapat diabaikan karena perbedaan berat dilakukan pada timbangan yang sama pada rentang yang sangat sempit.
Masa, m Kemurnian, P
Ketidakpastian yang terkait • Kemurnian kadmium
dengan massa kadmium diberikan pada sertifikat
diestimasi, menggunakan data adalah 0.9999 ± 0.0001.
dari sertifikat kalibrasi dan • Karena tidak ada informasi
rekomendasi pabrikan tentang tambahan tentang nilai
ketidakpastian,
estimasi ketidakpastian,
diasumsikan distribusi
sebesar 0.05 mg. persegi panjang.
• Untuk
mendapatkanketidakpastia
n baku kemurnian, u(P)
Kuantifikasi komponen- nilai 0.0001 harus dibagi
dengan √3
komponen ketidakpastian
Kuantifikasi komponen-komponen ketidakpastian
Volume, V

Volume memiliki tiga pengaruh utama; kalibrasi, pengulangan dan efek suhu.

• Kalibrasi: Pabrikan menyatakan spesifikasi labu 100 mL ± 0,1 mL. diukur pada suhu 20°C. Nilai
ketidakpastian diberikan tanpa tingkat kepercayaan atau informasi distribusi probalilitasnya, sehingga
diperlukan asumsi. Di sini, ketidakpastian standar dihitung dengan asumsi distribusi segitiga.

• Pengulangan: Ketidakpastian karena variasi pengisian dapat diperkirakan dari percobaan pengulangan
pada contoh khas labu yang digunakan. Serangkaian percobaan pengisian dan penimbangan sepuluh
kali pada labu 100 mL tipikal memberikan standar deviasi 0,02 mL. Ini dapat digunakan secara
langsung sebagai ketidakpastian baku.
• Suhu: Menurut pabrikan labu telah dikalibrasi pada suhu 20 °C, sedangkan suhu laboratorium
bervariasi antara batas ±4 °C. Ketidakpastian dari efek ini dapat dihitung dari perkiraan kisaran suhu
dan koefisien ekspansi volume. Ekspansi volume cairan jauh lebih besar daripada labu, jadi hanya Ketiga
yang pertama yang perlu dipertimbangkan. Koefisien muai volume untuk air adalah 2,1×10–4 °C–1,
kontribusiketidakpastian
yang menghasilkan variasi volume ± (100× 4× 1,2 ×10−4) = ± 0,0084 mL. Ketidakpastian baku dihitung
dengan menggunakan asumsi distribusi persegi panjang untuk variasi suhu yaitu tersebut digabungkan untuk
memberikan ketidakpastian
baku u(V) pada volume V
Menghitung
Kemurnian ketidakpastian
logam, P
Masa
baku
logam, m gabungan
(mg)

Volume cCd
Labu, V Nilai antara,
ketidakpastian standarnya
dihitung
(mL) dan ketidakpastian dengan
standar relatifnya rumus
diringkas di samping
(Tabel A1.2)
Menghitung Dengan menggunakan nilai tersebut,
ketidakpastian konsentrasi standar kalibrasi adalah

baku gabungan

Untuk ekspresi perkalian sederhana ini,


ketidakpastian yang terkait dengan setiap
komponen digabungkan sebagai berikut.

Ketidakpastian diperluas U(cCd)


didapatkan dengan mengkalikan
ketidakpastian baku gabungan factor
cakupan k = 2, sehingga
Ketidakpastian Pengujian Padatan Tersuspensi Total (Total
Suspended Solid, TSS) dalam Air dan Air Limbah secara
Gravimetri
Berdasarkan tahapan pengujian TSS secara
Ketidakpastian gravimetri, kadar TSS ditentukan
Pengujian Padatan berdasarkan persamaan
Tersuspensi Total 𝑊1 − 𝑊0
𝐶 𝑇𝑆𝑆 = ∙ 1000
(Total Suspended 𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Solid, TSS) dalam Air
dan Air Limbah secara Keterangan:
Gravimetri 𝐶 = kadar TSS, mg/L
𝑇𝑆𝑆

𝑊1 = berat kertas saring + residu kering, mg


𝑊0 = berat kertas saring, mg
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = volume sampel uji, ml
1000 = konversi dari ml ke L
Sehubungan dengan model matematika penentuan kadar TSS
sebagaimana tersebut, diagram tulang ikan sebagai berikut:
Massa
Repeatability Readability Readability Repeatability

Tera Berat

Linieritas Linieritas
Kalibrasi
Kalibrasi
[TSS]
Kalibrasi Suhu
Repeatability
Presisi Akurasi Volume

Berdasarkan Diagram Tulang Ikan Pengujian TSS tersebut, terlihat bahwa sumber-sumber ketidakpastian berasal dari
peralatan gelas dan timbangan yang digunakan dalam pengujian TSS.
Oleh karena itu, kedua peralatan tersebut harus dikalibrasi
Peralatan yang digunakan adalah gelas ukur
100 ml yang telah dikalibrasi dengan
ketidakpastian, U95% = 0.03 ml dan factor
Ketidakpastian cakupan , k=2 pada tingkat kepercayaan
Dengan demikian, ketidakpastian
Pengujian Padatan 95%. Gelas ukur tersebut dikalibrasi pada
suhu 20 oC sedangkan pada saat digunakan gabungan gelas ukur 100 ml adalah
Tersuspensi Total untuk pengujian TSS suhu ruangan 2 2
𝑢𝑣𝑜𝑙 = 𝑢𝑘𝑎𝑙 + 𝑢𝑠𝑢ℎ𝑢
(Total Suspended pengujian menunjukkan 24 oC. Bila
Solid, TSS) dalam koefisien mulai adalah 0.00021/oC, evaluasi = 0.0152 + 0.0482 = 0.051 𝑚𝑙
Air dan Air Limbah ketidakpastian baku sebagai berikut:
secara Gravimetri Ketidakpastian kalibrasi (tipe A)
𝑈95%,𝑘=2 0.03
𝑢𝑘𝑎𝑙 = = = 0.015 𝑚𝑙 Bila diketahui volume yang
𝑘 2 digunakan untuk pengujian TSS
Ketidakpastian pengaruh suhu ruang adalah 100 ml, koefisien sensitifitas
pengujian (tipe B) dapat dihitung
𝑉 ∙ ∆𝑡 ∙ 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑢𝑣𝑜𝑙 0.051
Ketidakpastian 𝑢𝑠𝑢ℎ𝑢 =
3
𝑐𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
=
100
(100)(24 − 20)(0.00021) = 0.00051
Gelas Ukur =
3
= 0.048 𝑚𝑙
• Ketidakpastian timbangan dipengaruhi oleh pengulangan
penimbangan (repeatability), kemampuan pengulangan
pembacaan (readability) dan linieritas (linierity).
Ketidakpastian
• Sertifikat kalibrasi timbangan yang digunakan menimbang
Pengujian Padatan
TSS memiliki ketidakpastian U95% = 0.15 mg dan factor Tersuspensi Total
cakupan, k=2 pada tingkat kepercayaan 95%. (Total Suspended
• Saat menimbang kadar TSS menggunakan cawan kosong Solid, TSS) dalam Air
dan cawan isi, maka ketidakpastian saat tare sama dan Air Limbah secara
dengan ketidakpastian saat menimbang cawan isi.
Sehingga ketidakpastian penimbangan sebagai berikut: Gravimetri
2 2 2
• 𝑢𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑢𝑡𝑎𝑟𝑒 + 𝑢𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = 2𝑢𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = 𝑢𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 2 =
𝑈95% 0.15
2= 2 = 0.11 mg
𝑘 2
Ketidakpastian
Timbangan
Ketidakpastian
Jika berat TSS sebagai berikut Gabungan

Pengujian simplo Pengujian duplo


• Berat isi = 26493.6 mg • Berat isi = 26493.2 mg
• Berat kosong = 26487.1 mg • Berat kosong = 26486.9 mg

𝑊1 − 𝑊0
𝐶 𝑇𝑆𝑆 = ∙ 1000 65 + 63
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Rerata hasil 𝐶 = = 64 𝑚𝑔/𝐿
𝑇𝑆𝑆
2
26493.6 − 26487.1 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 − 𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜
= ∙ 1000 = 65 𝑚𝑔/𝐿 %RPD %𝑅𝑃𝐷 = ∙ 100%
100 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
65 − 63
26493.2 − 26486.9 = ∙ 100% = 3.12%
64
= ∙ 1000 = 63 𝑚𝑔/𝐿
100
Ketidakpastian simplo dan Ketidakpastian Gabungan
duplo adalah

2 2 2
𝑢𝑊1 𝑢𝑊0 𝑢𝑉𝑜𝑙
𝑢𝑔𝑎𝑏 = 𝑋𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 + +
𝑊1 − 𝑊0 𝑊1 − 𝑊0 𝑉𝑜𝑙

2 2 2
0.11 0.11 0.051
𝑢𝑔𝑎𝑏−𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 = 65 + + = 1.5 𝑚𝑔/𝐿
26493.6 − 26487.1 26493.6 − 26487.1 100

2 2 2
0.11 0.11 0.051
𝑢𝑔𝑎𝑏−𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜 = 63 + + = 1.5 𝑚𝑔/𝐿
26493.2 − 26486.9 26493.2 − 26486.9 100

2 2 2.1
𝑢𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑢𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 + 𝑢𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜 = 1.52 + 1.52 = 2.1 𝑚𝑔/𝐿 %𝑅𝑆𝑈 = ∙ 100% = 3.32%
64
Bila kadar TSS tersebut memiliki %R = 93.1% dan
%RPD = 3.12%, maka perhitungan ketidakpastian
mempertimbangkan validasi metode yang dilakukan
sebelumnya dimana diperoleh %R = 92.3% dengan
Ketidakpastian simpangan baku (sd) = 1.7%. Dengan demikian,
perhitungan ketidakpastian adalah
Akurasi 𝑠𝑑%𝑅
𝑢%𝑅 = ∙ %𝑅𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑥ҧ%𝑅
1.7%
= 93.1% = 1.71%
92.3%
Ketidakpastian presisi dapat dihitung sebagai berikut:

Ketidakpastian 𝑢𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 =
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
1.128
=
𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 − 𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜
1.128𝑥ҧ
%𝑅𝑃𝐷 3.12%
Presisi =
1.128
=
1.128
= 2.77%
Pelaporan hasil dilakukan setelah sumber-sumber kontribusi
ketidakpastian dihitung dan digabungkan menjadi satu yaitu

𝑢𝑔𝑎𝑏 = 𝑢𝑥2ҧ + 𝑢𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖


2 2
+ 𝑢𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖

Pelaporan = 3.32%2 + 2.77%2 + 1.71%2 = 4.65%

Ketidakpastian diperluas merupakan ketidakpastian

Hasil gabungan dikalikan dengan factor cakupan k = 2 pada tingkat


kepercayaan 95%, maka
𝑈95% = 𝑘 ∙ 𝑢𝑔𝑎𝑏 = 2 ∙ 4.69% = 9.3%

Dengan demikian, kadar TSS dalam a ir limbah yaitu


Laporan: 64 mg/L ± 9.3%
Atau
Laporan: (64 ± 5.9) mg/L

Anda mungkin juga menyukai