KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN
(Bottom-Up Approach)
Topik 01 Pengukuran
Variabilitas hasil pengukuran mencerminkan efek kumulatif dari fluktuasi yang
Yang akan
tidak dapat dihindarI
03 Ketidakpastian Pengukuran
Keharusan laboratorium pengujian/kalibrasi untuk mengidentifikasi kontribusi terhadap
ketidakpastian pengukuran.
CANCEL QUIZ
Hasil pengukuran, tidak bisa
didefinisikan
kesimpulannya secara benar,
tanpa mengetahui
nilai ketidakpastiannya.
DEFINISI
99 ± 0,5 mg/L
“Ketidakpastian pengukuran digunakan
sebagai ukuran akurasi kuantitatif
CANCEL QUIZ
Analis B
Yang harus dipahami tentang
ketidakpastian pengukuran, U:
1. Mengapa harus menentukan U?
2. Kapan penetapan U dilakukan?
3. Siapa yang melakukan penetapan U?
4. Apa persyaratan penetapan U?
5. Tools apa yang diperlukan?
6. Bagaimana tahapannya?
7. Praktek menentukan ketidakpastian
pengukuran
Mengapa harus menentukan estimasi
ketidakpastian pengukuran?
1. Melalui pelatihan
2. Melakukan uji kompetensi melalui blank
sample/spike matrik.
Tempat
Di laboratorium yang
menjalankan analisa sampel
Persyaratan untuk melakukan
penetapan estimasi ketidakpastian pengukuran:
3 Kondisi
Variasi acak /random 7 lingkungan
6 4 Ketidakpastian
Perkiraan dan dugaan yang
tergabung dalam metode 5 massa dan
dan prosedur pengukuran peralatan
Nilai bahan volumetrik
acuan
Data sumber ketidakpastian:
Pemahaman Katagori Ketidakpastian Baku
Tipe A: Tipe B
Berdasarkan pekerjaan eksperimental Data yang Valid
Dihitung dari rangkaian Didasarkan pada informasi yang
pengukuran/pengujian berulang. secara komparatif dapat dipercaya.
koef. muai air = 0,00021/°C (nilainya konstan) 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢ℎ𝑢 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 − 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑙𝑎𝑡
Ketidakpastian Baku: Tipe B
CONTOH:
Berapa ketidakpastian baku labu ukur 250 mL bila perbedaan suhu laborartorium 5 0C ?
Ketidakpastian Baku: Labu Ukur 250 mL
Tipe B
𝐮
𝐔 𝐤𝐚𝐥 =
𝐤
𝐕 𝐱 𝚫 𝐭 𝐱 𝐤𝐨𝐞𝐟
𝐔 𝐬𝐮𝐡𝐮 =
𝐤
3) Untuk rumus y = Bx
Ketidakpastian Gabungan : 𝐔 𝐲 = √ 𝐮𝐚 𝟐
+ 𝐮 𝐛𝟐
+ 𝐮𝐜𝟐
Ketidakpastian Diperluas : U
CONTOH:
Menghitung jumlah aritmatik dari tiga nilai yang diukur.
a = 9, 27 μ(a) = ± 0,011
b = -2,33 μ(b) = ± 0,013
c = 5,11 μ(c) = ± 0,012
T=a+b+c
= 9,27 + (-2,33) + 5,11 = 12,05
Ketidakpastian Gabungan : μ(T) = [u(a) + u(b) + u(c) ]
2 2 2 1/2
=
Ketidakpastian Gabungan :
Ketidakpastian Diperluas : U
Empat Langkah menentukan Menentukan spesifikasi kuantitas
ketidakpastian pengukuran 1 yang diukur dengan Rumus
(Bottom-Up) /Persamaan
Kadar Pb
b) Waterbath
Termometer
kal
kal
Termometer
kal
𝐮
𝑢 Kalibrasi 𝐔 𝐤𝐚𝐥 =
𝐤
Dimana :
u_kal : Ketidakpastian kalibrasi
u : Ketidakpastian asal sertifikat kalibrasi
k=2 jika menggunakan selang kepercayaan 95%
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Presisi Metode tipe A
STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
4 Menghitung Ketidakpastian Gabungan & Ketidakpastian Diperluas
Dimana :
U : Expanded Uncertainty (Ketidakpastian Diperluas)
uc : Ketidakpastian Gabungan
k=2 jika menggunakan selang kepercayaan 95%
Penetapan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Cara Uji Pb Secara AAS-Nyala
1 Menentukan Spesifikasi Kuantitas Yang Diukur
= C x Fp C = kadar dari hasil pengukuran (mg/L)
Fp = factor pengenceran
Presisi Metode
Diperoleh dari minimal 10 kali pengulangan dengan
setiap pengulangan dibaca 2 kali
2 Mengidentifikasi Sumber Ketidakpastian Baku/Asal
(e) Ketidakpastian
Faktor Pengenceran Standar
(a) Ketidakpastian
Kurva Kalibrasi
kal kal
Ketidakpastian Ketidakpastian
Labu Takar Pipet Volume
T T
kal
Dimana :
Xi = Konsentrasi deret standar ke-i
Yi = Absorbansi standar ke–i (hasil pengukuran)
Yc = Absorbansi hasil perhitungan berdasarkan persamaan kurva kalibrasi
Xr = Rata-rata konsentrasi deret standar yang dibuat
Yr = Rata-rata dari absorbansi hasil pengukuran deret standar
Yo = Absorbansi rata-rata hasil pengukuran sampel
b= intersep
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
b) Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran Standar
(Peralatan gelas kuantitatif yang digunakan untuk mengencerkan standar)
Dimana :
u Pipet : Ketidakpastian asal pipet (mL)
u Labu Takar : Ketidakpastian asal labu takar (mL)
V. Pipet : Volume pipet yang digunakan (mL)
V. Labu takar : Volume labu takar yang digunakan (mL)
Fp : Faktor pengenceran yang digunakan dalam pengujian
Ketidakpastian Asal Peralatan Gelas
(Peralatan gelas yang kuantitatif)
koef. muai air = 0,00021/°C (nilainya konstan) 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢ℎ𝑢 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 − 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑙𝑎𝑡
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
c) Ketidakpastian Asal Kemurnian CRM
(Didapatkan dari sertifikat bahan standar/label botol)
Cat :
Apabila informasi tersebut disertai dengan selang kepercayaan 95% maka k=2,
sedangkan untuk selang kepercayaan 99% maka k=3.
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Homogenitas dan Presisi Metode
• Didapatkan dari minimal 10 kali pengulangan dan masing-masing pengulangan
dibaca 2 kali pembacaan
• Ketidakpastian asal homogenitas dipengaruhi oleh nilai MSB (Mean Square
Between) dan MSW (Mean Square Within)
Dimana :
ai : hasil pembacaan pertama
bi : hasil pembacaan kedua
n : jumlah ulangan
𝑥̅ : rerata hasil pengujian
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Homogenitas dan Presisi Metode
STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Presisi Metode tipe A
STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
e) Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran
(Peralatan gelas kuantitatif yang digunakan untuk mengencerkan)
Dimana :
u Pipet : Ketidakpastian asal pipet (mL)
u Labu Takar : Ketidakpastian asal labu takar (mL)
V. Pipet : Volume pipet yang digunakan (mL)
V. Labu takar : Volume labu takar yang digunakan (mL)
Fp : Faktor pengenceran yang digunakan dalam pengujian
Menghitung Ketidakpastian Gabungan & Ketidakpastian Diperluas
3) Untuk rumus y = Bx
Dimana :
U : Expanded Uncertainty (Ketidakpastian Diperluas)
uc : Ketidakpastian Gabungan
k=2 jika menggunakan selang kepercayaan 95%
Pelaporan Hasil
Kadar Pb dalam sampel air limbah yang ditentukan secara AAS-Nyala adalah
9,9905 ± 0,0559) mg/L
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Bagaimana caranya?
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Batas penerimaan ketidakpastian pengukuran :
1. Membandingkan nilai ketidakpastian dengan 2/3 CV Horwitzh.
Nilai ketidakpastian pengukuran dinyatakan memuaskan bila nilai ketidakpastian lebih kecil dari 2/3 CV
Horwitzh.
2. Membandingkan nilai tengah dengan nilai ketidakpastian.
Nilai ketidakpastian pengukuran (U) dinyatakan memuaskan bila % RSU ≤ 10%.
x 100%
Karena 11,1 ± 22,7 % , maka nilai pelaporan = 9,9 ± 1,1 mg/L diterima
Persamaan Horwitz
CV (%) = 21-0,5 log C
LabMania Indonesia
www.LabManiaIndonesia.id
ayu@labmaniaindoensia.id
www.TrainingLaboratorium.id
www.LabManiaStore.id +62 821-2429-3839
The End