Anda di halaman 1dari 67

ESTIMASI

KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN
(Bottom-Up Approach)
Topik 01 Pengukuran
Variabilitas hasil pengukuran mencerminkan efek kumulatif dari fluktuasi yang

Yang akan
tidak dapat dihindarI

02 Definisi dan Konsep Ketidakpastian


dibahas
Suatu parameter yang berhubungan dengan hasil pengukuran yang mengkarakteristikan
penyebaran nilai-nilai layak yang dikaitkan pada besaran ukur

03 Ketidakpastian Pengukuran
Keharusan laboratorium pengujian/kalibrasi untuk mengidentifikasi kontribusi terhadap
ketidakpastian pengukuran.

04 Langkah Penentuan Estimasi Ketidakpastian


1) Menentukan spesifikasi kuantitas yang diukur dengan Rumus; 2) Mengidentifikasi sumber
ketidakpastian; 3) Menghitung masing-masing sumber ketidakpastian menjadi ketidakpastian baku;
4) Menghitung Ketidakpastian Gabungan dan Ketidakpastian Diperluas
Pengukuran
• Pengukuran adalah proses untuk
mendapatkan nilai melalui percobaan
menggunakan prosedur pengukuran.
• Pengukuran berulang tidak akan menghasilkan
nilai tunggal untuk kuantitas yang diukur, oleh
karena itu ada ketidakpastian mengenai nilai
sebenarnya dari kuantitas yang diukur.
• “Variabilitas hasil pengukuran mencerminkan
efek kumulatif dari fluktuasi yang tidak dapat
dihindari”
• Baku mutu uji kandungan COD
dalam air limbah 100 mg/L.
• Jika hasil uji kandungan COD dalam
air limbah adalah 99,8 mg/L
Kesimpulan apa yang dapat anda tarik?

CANCEL QUIZ
Hasil pengukuran, tidak bisa
didefinisikan
kesimpulannya secara benar,
tanpa mengetahui
nilai ketidakpastiannya.
DEFINISI

Suatu parameter yang berhubungan dengan hasil pengukuran yang


mengkarakteristikan (memberikan sifat) penyebaran nilai-nilai layak
yang dikaitkan pada besaran ukur
(International Vacabulary of Basic and General Terms in Metrology)

Parameter non-negatif yang mengkarakterisasi sebaran


nilai-nilai besaran yang dikenakan pada besaran ukur,
berdasarkan informasi yang digunakan (VIM)

Ketidakpastian adalah suatu parameter yang menetapkan rentang


nilai yang didalamnya diperkirakan nilai benar yang diukur berada.
Konsep ketidakpastian pengukuran
digambarkan sebagai :

• ukuran kemungkinan kesalahan nilai


estimasi pengukuran
• estimasi menandai rentang di mana
letak nilai sebenarnya dari suatu
pengukuran
Ketidakpastian Memadukan
Semua Kesalahan yang Diketahui
(Standar Deviasi)
Menjadi Suatu Rentang Tunggal

Angka setelah ± pada pelaporan hasil

99 ± 0,5 mg/L
“Ketidakpastian pengukuran digunakan
sebagai ukuran akurasi kuantitatif

Nilai estimasi ketidakpastian


menggambarkan seberapa akurat hasil
pengujian yang dilakukan.

Semakin besar nilai ketidakpastiannya,


maka akan semakin besar juga
ketidak akuratan dari hasil pengujian
Dari contoh hasil uji kandungan COD
dalam air limbah dilaporkan :
• Analis A : 110 mg/L.
• Analis B : 110 ± 0,5 mg/L
• Analis C : 110 ± 1,0 mg/L
Analisis mana yang paling kompeten?

CANCEL QUIZ
Analis B
Yang harus dipahami tentang
ketidakpastian pengukuran, U:
1. Mengapa harus menentukan U?
2. Kapan penetapan U dilakukan?
3. Siapa yang melakukan penetapan U?
4. Apa persyaratan penetapan U?
5. Tools apa yang diperlukan?
6. Bagaimana tahapannya?
7. Praktek menentukan ketidakpastian
pengukuran
Mengapa harus menentukan estimasi
ketidakpastian pengukuran?

1. Menentukan derajat ketelitian pengujian;


2. Disyaratkan bagi Akreditasi Laboratorium (SNI
ISO/IEC 17025:2017) untuk menyediakan suatu
ukuran mutu yang objektif;
3. Tersedianya kemampuan komparatif diantara
pengujian (nasional, international)
4. Membantu untuk analisis sebab-akibat dan
tindakan korektif.
Penetapan estimasi ketidakpastian
pengukuran dilakukan?

1. Setelah revalidasi dan reverifikasi metode


pengujian.
2. Jika terdapat perubahan dalam setiap sumber-
sumber yang berkontribusi terhadap ketidakpastian
pengukuran (kondisi, CRM, sampel, alat/rekalibrasi
alat.
3. Disarankan pada setiap melakukan pengujian
sampel baru/setahun sekali.
4. Permintaan pelanggan.
Siapa yang melakukan estimasi
Ketidakpastian pengukuran?
Personil yang kompeten

1. Melalui pelatihan
2. Melakukan uji kompetensi melalui blank
sample/spike matrik.

Tempat
Di laboratorium yang
menjalankan analisa sampel
Persyaratan untuk melakukan
penetapan estimasi ketidakpastian pengukuran:

1. Sudah melakukan verifikasi/validasi metode

2. Alat ukur sudah dikalibrasi


Tools yang diperlukan untuk melakukan
penetapan estimasi ketidakpastian pengukuran:
1. Pendekatan yang digunakan:
• Top-Down (data validasi dan QC)
(EURACHEM/CITAC,Nordtest Approach)
• Bottom-Up (Fish Bone dari model matematis)
2. Laptop/PC
3. Data sumber ketidakpastian:
a) Hasil pengulangan pengukuran
b) Sertifikat kalibrasi peralatan ukur, standar
acuan dan bahan kimia.
c) Massa molekul relatif senyawa (Mr), literatur,
catalog, spec peralatan dll.
d) Kondisi lingkungan laboratorium: suhu dan
tekanan.
Empat langkah menentukan ketidakpastian
pengukuran (Bottom-Up)

1. Menentukan spesifikasi kuantitas yang diukur dengan


Rumus/Persamaan;

2. Mengidentifikasi sumber Ketidakpastian Baku/Asal

3. Menghitung masing-masing sumber ketidakpastian


menjadi Ketidakpastian Baku/Asal
4. Menghitung Ketidakpastian Gabungan dan
Ketidakpastian Diperluas
Definisi:
 Ketidakpastian Baku/Asal/Individu adalah ketidakpastian yang timbul karena
efek individual dan dinyatakan secara numerik.
 Ketidakpastian Gabungan adalah ketidakpastian yang dihasilkan dari
penggabungan ketidakpastian baku.
 Ketidakpastian Diperluas juga dikenal dengan ketidakpastian yang dilaporkan
adalah Nilai Ketidakpastian Gabungan x faktor pencakupan.
 Faktor Cakupan adalah sebuah angka yang apabila dikalikan dengan
ketidakpastian baku gabungan menghasilkan sebuah kisaran (ketidakpastian
diperluas) hasil pengujian.
 Tingkat Kepercayaan adalah tingkat kepercayaan yang berhubungan dengan
sebuah kisaran dimana sebuah nilai diharapkan berada di dalamnya
Tingkat Kepercayaan
 Biasanya 95%
 Alasan Pemilihan:
 Sudah digunakan secara umum di seluruh dunia.
 ISO GUM mengasumsikan bahwa ketidakpastian gabungan
mempunyai sebuah distribusi yang diperkirakan sangat mirip dengan
distribusi normal.
 Sebuah perkiraan tingkat kepercayaan 95% dapat diperoleh secara
sederhana hanya dengan mengalikan ketidakpastian baku gabungan
dengan faktor 2.
Sumber-sumber yang
Pengambilan
berkontribusi terhadap nilai
1 sampel
ketidakpastian pengukuran Matriks dan
2 gangguannya

3 Kondisi
Variasi acak /random 7 lingkungan

6 4 Ketidakpastian
Perkiraan dan dugaan yang
tergabung dalam metode 5 massa dan
dan prosedur pengukuran peralatan
Nilai bahan volumetrik
acuan
Data sumber ketidakpastian:
Pemahaman Katagori Ketidakpastian Baku
Tipe A: Tipe B
Berdasarkan pekerjaan eksperimental Data yang Valid
Dihitung dari rangkaian Didasarkan pada informasi yang
pengukuran/pengujian berulang. secara komparatif dapat dipercaya.

Termasuk kedalam tipe “A” atau tipe “B” beberapa contoh


sumber-sumber yang berkontribusi terhadap nilai
ketidakpastian berikut?
SERTIFIKAT KALIBRASI
Calibration Certificate
Data sumber ketidakpastian:
Pemahaman Katagori Ketidakpastian Baku
Tipe A: Tipe B
Berdasarkan pekerjaan eksperimental Data yang Valid
Dihitung dari rangkaian Didasarkan pada informasi yang
pengukuran/pengujian berulang. secara komparatif dapat dipercaya.
Komponen Ketidakpastian Baku/Asal Tipe Sumber Data
Kalibrasi labu ukur 250 mL kelas A
CRM Methylparaben
Berat molekul senyawa
Berat sampel
Presisi metode
Data sumber ketidakpastian:
Pemahaman Katagori Ketidakpastian Baku
Tipe A: Tipe B
Berdasarkan pekerjaan eksperimental Data yang Valid
Dihitung dari rangkaian Didasarkan pada informasi yang
pengukuran/pengujian berulang. secara komparatif dapat dipercaya.
Komponen Ketidakpastian Baku/Asal Tipe Sumber Data
Kalibrasi labu ukur 250 mL kelas A B Sertifikat kalibrasi
CRM Methylparaben B Sertifikat kalibrasi
Berat molekul senyawa B IUPAC
Berat sampel A Pengulangan penimbangan
Presisi metode A Pengulangan penentuan
Perhitungan Ketidakpastian Baku/Asal
Tipe A: Tipe B
Berdasarkan pekerjaan eksperimental Berdasarkan informasi yang dapat dipercaya.
Dihitung dari rangkaian pengukuran/pengujian 𝐮
Ketidakpastian kalibrasi = 𝐔 𝐤𝐚𝐥 = 𝐤
berulang.
𝐕 𝐱 𝚫 𝐭 𝐱 𝐤𝐨𝐞𝐟
Ketidakpastian koef suhu = 𝐔 𝐬𝐮𝐡𝐮 =
𝐤

nilai k (faktor cakupan) berdasarkan pertimbangan sbb :


1. Apabila informasi tersebut disertai dengan selang
kepercayaan 95% maka k=2, sedangkan untuk
selang kepercayaan 99% maka k=3.
2. Apabila informasinya tidak disertai keterangan
apapun, maka k = √3
n adalah pengulangan pembacaan, 3. Untuk data yang sangat presisi, misal mikro buret
bukan pengulangan pengujian. maka k=√6

Ketidakpastian alat ukur = 𝐔 𝐯𝐨𝐥= √ 𝐤𝐚𝐥 𝐬𝐮𝐡𝐮


𝐔 𝟐
+ 𝐔 𝟐
Ketidakpastian Baku: Tipe A
CONTOH:
Bobot bahan ditimbang 10 kali dengan hasil sbb (g):
10,0001; 10,0000; 10,0002; 10,0002; 10,0001; 10,0000; 10,0001; 10,0000;
10;0002; 10,0000

Bobot rata-rata = 10,00009 g


SD = 0,000087559
STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
s
Ketidakpastian = ± 0,0000292 u
n
Ketidakpastian Asal Peralatan Gelas (Tipe B)
(Peralatan gelas yang kuantitatif: buret, labu ukur, pipet ukur)

Dimana nilai k menggunakan √3 karena tidak ada keterangan penggunaan


selang kepercayaan 95% ataupun selang kepercayaan 99%.
tertera pada alat gelas, biasanya 20°C

koef. muai air = 0,00021/°C (nilainya konstan) 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢ℎ𝑢 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 − 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑙𝑎𝑡
Ketidakpastian Baku: Tipe B

CONTOH:
Berapa ketidakpastian baku labu ukur 250 mL bila perbedaan suhu laborartorium 5 0C ?
Ketidakpastian Baku: Labu Ukur 250 mL
Tipe B

𝐮
𝐔 𝐤𝐚𝐥 =
𝐤

𝐕 𝐱 𝚫 𝐭 𝐱 𝐤𝐨𝐞𝐟
𝐔 𝐬𝐮𝐡𝐮 =
𝐤

Ketidakpastian alat ukur =𝐔 𝐯𝐨𝐥= √𝐔 𝟐


𝐤𝐚𝐥 +𝐔 𝟐
𝐬𝐮𝐡𝐮 =
Ketidakpastian Baku: Tipe B
CONTOH:
Jika distribusinya tidak dinyatakan maka ambil factor
cangkupan dibagi dengan √3.
Berapa ketidakpastian baku labu ukur 250 mL bila
perbedaan suhu laborartorium 50C ?
CONTOH:
Berapa ketidakpastian baku bahan acuan ?
CONTOH:
Ketidakpastian baku bahan acuan :
Ketidakpastian Baku: Tipe B
Mr KMnO4 =
Menghitung Ketidakpastian Gabungan & Ketidakpastian Diperluas

Rumus ketidakpastian gabungan dibagi menjadi 4 tipe yaitu:

1) Untuk satuan sama

2) Untuk satuan berbeda

3) Untuk rumus y = Bx

4) Untuk rumus y = (x)n


Ket: a, b, c = variable ketidakpastian asal (nerana, pipet, labu takar dsb.
Menghitung Ketidakpastian Gabungan dan Diperluas

1) Untuk satuan sama, berlaku penjumlahan : Y = a + b + c

Ketidakpastian Gabungan : 𝐔 𝐲 = √ 𝐮𝐚 𝟐
+ 𝐮 𝐛𝟐
+ 𝐮𝐜𝟐

Ketidakpastian Diperluas : U
CONTOH:
Menghitung jumlah aritmatik dari tiga nilai yang diukur.
a = 9, 27 μ(a) = ± 0,011
b = -2,33 μ(b) = ± 0,013
c = 5,11 μ(c) = ± 0,012

T=a+b+c
= 9,27 + (-2,33) + 5,11 = 12,05
Ketidakpastian Gabungan : μ(T) = [u(a) + u(b) + u(c) ]
2 2 2 1/2

μ(T) = (0.011 2 + 0,013 2 + 0,0122] 1/2


μ(T) = [0,000121 + 0,000169 + 0,000144]1/2
μ(T) = [0,000434] 1/2
μ(T) = ±0,020833 =± 0.02
Ketidakpastian Diperluas : U(95%)= 0,02 x 2 = 0,04 (distribusi N)
Jadi T = 12,05 ± 0,04
Menghitung Ketidakpastian Gabungan dan Diperluas

2) Untuk satuan berbeda, berlaku perkalian atau pembagian:


Y=a.b.c atau Y=a/b.c

=
Ketidakpastian Gabungan :

Ketidakpastian Diperluas : U
Empat Langkah menentukan Menentukan spesifikasi kuantitas
ketidakpastian pengukuran 1 yang diukur dengan Rumus
(Bottom-Up) /Persamaan
Kadar Pb

C : Konsentrasi sampel yang didapatkan


berdasarkan perhitungan (mg/L)
Fp : Faktor pengenceran yang digunakan dalam
Menghitung Ketidakpastian pengujian
Gabungan dan
Ketidakpastian Diperluas 4
2
Mengidentifikasi sumber
ketidakpastian Baku/Asal

Menghitung masing-masing sumber


ketidakpastian menjadi 3
ketidakpastian baku/asal
Metode Pengujian Density ASTM D1298-12b
1 Menentukan Spesifikasi Kuantitas Yang Diukur
Specific gravity

2 Mengidentifikasi sumber ketidakpastian Baku/Asal


Termometer Waterbath
Termometer

U Presisi Metode Hydrometer


Diperoleh dari pengulangan pengujian
2 Mengidentifikasi Sumber Ketidakpastian Baku/Asal

b) Waterbath
Termometer

kal
kal
Termometer

kal

d) Presisi Metode c) Hydrometer


3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
a, b, c) Ketidakpastian Asal Kalibrasi

Menghitung ketidakpastian kalibrasi yaitu ketidakpastian asal sertifikat


kalibrasi dibagi dengan faktor cakupan

𝐮
𝑢 Kalibrasi 𝐔 𝐤𝐚𝐥 =
𝐤
Dimana :
u_kal : Ketidakpastian kalibrasi
u : Ketidakpastian asal sertifikat kalibrasi
k=2 jika menggunakan selang kepercayaan 95%
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Presisi Metode tipe A

𝑢 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
4 Menghitung Ketidakpastian Gabungan & Ketidakpastian Diperluas

Menghitung ketidakpastian diperluas yaitu ketidakpastian gabungan dikalikan


dengan faktor cakupan

Dimana :
U : Expanded Uncertainty (Ketidakpastian Diperluas)
uc : Ketidakpastian Gabungan
k=2 jika menggunakan selang kepercayaan 95%
Penetapan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Cara Uji Pb Secara AAS-Nyala
1 Menentukan Spesifikasi Kuantitas Yang Diukur
= C x Fp C = kadar dari hasil pengukuran (mg/L)
Fp = factor pengenceran

2 Mengidentifikasi sumber ketidakpastian Baku/Asal


C Standar Faktor Pengenceran

Presisi Metode
Diperoleh dari minimal 10 kali pengulangan dengan
setiap pengulangan dibaca 2 kali
2 Mengidentifikasi Sumber Ketidakpastian Baku/Asal
(e) Ketidakpastian
Faktor Pengenceran Standar
(a) Ketidakpastian
Kurva Kalibrasi
kal kal
Ketidakpastian Ketidakpastian
Labu Takar Pipet Volume
T T

kal

(b) Ketidakpastian Labu Takar (d) Ketidakpastian (c) Kemurnian


(=Pengenceran Sampel) Presisi Metode Larutan Pb (CRM)
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
a) Ketidakpastian Asal Kurva Kalibrasi
(Didapatkan saat membuat sebuah deret standar)

Dimana :
Xi = Konsentrasi deret standar ke-i
Yi = Absorbansi standar ke–i (hasil pengukuran)
Yc = Absorbansi hasil perhitungan berdasarkan persamaan kurva kalibrasi
Xr = Rata-rata konsentrasi deret standar yang dibuat
Yr = Rata-rata dari absorbansi hasil pengukuran deret standar
Yo = Absorbansi rata-rata hasil pengukuran sampel
b= intersep
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
b) Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran Standar
(Peralatan gelas kuantitatif yang digunakan untuk mengencerkan standar)

Dimana :
u Pipet : Ketidakpastian asal pipet (mL)
u Labu Takar : Ketidakpastian asal labu takar (mL)
V. Pipet : Volume pipet yang digunakan (mL)
V. Labu takar : Volume labu takar yang digunakan (mL)
Fp : Faktor pengenceran yang digunakan dalam pengujian
Ketidakpastian Asal Peralatan Gelas
(Peralatan gelas yang kuantitatif)

Dimana nilai k menggunakan √3 karena tidak ada keterangan penggunaan


selang kepercayaan 95% ataupun selang kepercayaan 99%.
tertera pada alat gelas, biasanya 20°C

koef. muai air = 0,00021/°C (nilainya konstan) 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢ℎ𝑢 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 − 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑙𝑎𝑡
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
c) Ketidakpastian Asal Kemurnian CRM
(Didapatkan dari sertifikat bahan standar/label botol)

Cat :
Apabila informasi tersebut disertai dengan selang kepercayaan 95% maka k=2,
sedangkan untuk selang kepercayaan 99% maka k=3.
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Homogenitas dan Presisi Metode
• Didapatkan dari minimal 10 kali pengulangan dan masing-masing pengulangan
dibaca 2 kali pembacaan
• Ketidakpastian asal homogenitas dipengaruhi oleh nilai MSB (Mean Square
Between) dan MSW (Mean Square Within)

Dimana :
ai : hasil pembacaan pertama
bi : hasil pembacaan kedua
n : jumlah ulangan
𝑥̅ : rerata hasil pengujian
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Homogenitas dan Presisi Metode

Jika tidak menghitung ketidakpastian asal homogenitas, maka


ketidakpastian asal presisi metode dapat dihitung menggunakan rumus
ketidakpastian tipe A yaitu dengan rumus:

𝑢 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖


3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Presisi Metode tipe A

𝑢 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
d) Ketidakpastian Asal Presisi Metode tipe A

𝑢 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

STDEV.S(Number 1, [Number
2], ... )
3 Menghitung Ketidakpastian Baku/Asal
e) Ketidakpastian Asal Faktor Pengenceran
(Peralatan gelas kuantitatif yang digunakan untuk mengencerkan)

Dimana :
u Pipet : Ketidakpastian asal pipet (mL)
u Labu Takar : Ketidakpastian asal labu takar (mL)
V. Pipet : Volume pipet yang digunakan (mL)
V. Labu takar : Volume labu takar yang digunakan (mL)
Fp : Faktor pengenceran yang digunakan dalam pengujian
Menghitung Ketidakpastian Gabungan & Ketidakpastian Diperluas

Rumus ketidakpastian gabungan dibagi menjadi 4 tipe yaitu:

1) Untuk satuan sama

2) Untuk satuan berbeda

3) Untuk rumus y = Bx

4) Untuk rumus y = (x)n


Ket: a, b, c = variable ketidakpastian asal (nerana, pipet, labu takar dsb.
4 Menghitung Ketidakpastian Gabungan & Ketidakpastian Diperluas

Menghitung ketidakpastian diperluas yaitu ketidakpastian gabungan dikalikan


dengan faktor cakupan

Dimana :
U : Expanded Uncertainty (Ketidakpastian Diperluas)
uc : Ketidakpastian Gabungan
k=2 jika menggunakan selang kepercayaan 95%
Pelaporan Hasil

Kadar Pb dalam sampel air limbah yang ditentukan secara AAS-Nyala adalah
9,9905 ± 0,0559) mg/L
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

• Pada ISO/IEC 17025:2017 yaitu versi terbaru, ketidakpastian pengukuran


harus dievaluasi. Evaluasi dilakukan untuk menerapkan nilai ketidakpastian
pengukuran pada proses pengujian harian.

Bagaimana caranya?
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Batas penerimaan ketidakpastian pengukuran :
1. Membandingkan nilai ketidakpastian dengan 2/3 CV Horwitzh.
Nilai ketidakpastian pengukuran dinyatakan memuaskan bila nilai ketidakpastian lebih kecil dari 2/3 CV
Horwitzh.
2. Membandingkan nilai tengah dengan nilai ketidakpastian.
Nilai ketidakpastian pengukuran (U) dinyatakan memuaskan bila % RSU ≤ 10%.
x 100%

3. Membandingkan % RSU dengan 2 x CV Horwitzh


Contoh: Jika nilai pelaporan = 9,9 ± 1,1 mg/L

Karena 11,1 ± 22,7 % , maka nilai pelaporan = 9,9 ± 1,1 mg/L diterima
Persamaan Horwitz
CV (%) = 21-0,5 log C

 Untuk konsentrasi 1 % digunakan C = 0,01 CV (%) = 21-0,5 log C


= 21-0,5 log 0,01
= 21-(0,5 x -2)
= 21+1 = 22 = 4

 Untuk konsentrasi 1 ppm digunakan C = 10-6 CV (%) = 21-0,5 log 0,000001


= 21-(0,5 x -6)
= 21+3 = 24 = 16
Contact Our
Administration
JHOENY DOE
JOB POSITION

LabMania Indonesia
www.LabManiaIndonesia.id
ayu@labmaniaindoensia.id
www.TrainingLaboratorium.id
www.LabManiaStore.id +62 821-2429-3839

The End

Anda mungkin juga menyukai