METODE PENGUJIAN
Tangerang Selatan, 23-24 November 2015
Fasilitator:
Sujarwo
Fasilitator
Nama : Sujarwo (sujarwo86@gmail.com)
Pekerjaan :
- Peneliti Bidang Metrologi (Measurement Science) di LIPI
- Associate consultant di PT BMD Consulting
Pengalaman Training:
-Training statistika berdasarkan ISO 13528, Berlin, Jerman
-Training integrated lab. management system, Wolfen, Jerman
-Training ISO Guide 34, LGC-UK, EU project in Indonesia
-Training primary measurement system, NIMT, Bangkok, Thailand
-MEDEA attachment training, NIM China, Beijing, Tiongkok
MUTU (QUALITY)
STANDARDISASI
METROLOGI
AKREDITASI
Infrastruktur Mutu
STANDARD AKREDITASI METROLOGI
INTERNASIONAL
REGIONAL
NASIONAL
Standards
NMIs Accreditation
Standards Akreditasi Bodies
Reference Labs
Standards Akreditasi
Field Labs
Guidance
Evidence
Traceable
International Trusted
Valid Measurement Measurement Result
RMO : Regional Metrologi Office
NMI : National Metrology Institute
RO : Regional Office
CCQM : Consultative Commite on Amount of Subtances (Metrology in Chemistry)
Infrastruktur Mutu
CCQM
Pengujian
Validasi dan Verifikasi
Pentingnya Validasi dan Verifikasi Metode
2. Pengembangan Metode
Validasi dan Verifikasi
Pentingnya Validasi dan Verifikasi Metode
3. Spiked materials/solutions
5. Measurement standards
6. Statistics
Validasi dan Verifikasi
Validasi vs Verifikasi
Karakteristik Kunci Validasi Verifikasi
1. Konfirmasi identitas √
2. Selektivitas √
3. Limit Deteksi (LOD) √ √
4. Limit Kuantifikasi (LOQ) √ √
5. Rentang Linieritas √ √
6. Sensitivitas √ √
7. Presisi √ √
8. Trueness (Bias, Akurasi, √ √
Recovery)
9. Robustness/ruggedness √
10. Measurement uncertainty √
Validasi dan Verifikasi
1. Konfirmasi Identitas
Konfirmasi adalah suatu proses analitis di mana
pengukuran dilakukan oleh lebih dari satu
teknik, untuk mengkonfirmasi kehadiran dari suatu analit.
2. Selektivitas
Selectivity of a method is the accuracy of its
measurements in the presence of interferences.
(NATA Technical Note 17-2006)
A1 Tangen β = A1/C1
n
•
• X = rata-rata nilai pengukuran CRM = nilai presisi pengukuran
• Sb = standard deviasi between (SDHorwitz ) CRM
• µ = nilai dalam sertifikat CRM
• Sw = standard deviasi within
• n = jumlah pengukuran CRM
• uCRM = nilai ketidakpastian baku CRM
Validasi dan Verifikasi
8. Akurasi
No. RM value
Measurement (mg/L)
1 1.26
Bias
2 1.28
3 1.17
4 1.20 value
What do we analyse?
• Matrix blanks or samples unfortified and fortified with the analyte of
interest at a range of concentrations. We can also run a CRM
4 - + + + - - + D: Vortexing after
evaporation
5 + - + + + - -
E: SPE cartridge
6 - + - + + + - recycling
7 - - + - + + + F: Concentration of
8 - - - - - - - aqueous NaOH
G: Null
Ketidakpastian Pengujian
(Measurement Uncertainty)
Ketidakpastian Pengujian
Rentang nilai
Ketidakpastian Pengujian
Kesalahan (error)
•Definisi dari kesalahan (error) adalah perbedaan antara hasil individual
dengan nilai benar.
•Sebenarnya nilai benar tidak diketahui, jadi kesalahan juga tidak
diketahui dengan pasti.
•Berdasarkan penggolongannya, ‘kesalahan’ dapat dibagi menjadi 2
yaitu kesalahan acak dan kesalahan sistematik.
1.Kesalahan acak (random error) adalah kesalahan yang bersumber
dari variasi yang bersifat acak dan dapat terjadi diluar kendali personil
yang melakukan pengukuran.
2.Kesalahan Sistematik (systematic error) atau 'bias' sifatnya konstan
atau dapat bervariasi yang dapat diramalkan. Kesalahan ini tidak dapat
dikurangi dengan cara pengulangan pengukuran.
•Mengestimasi ketidakpastian adalah mengkuantitasikan kesalahan dan
mengkombinasikan (menggabungkan) kesalahan-kesalahan tersebut.
Ketidakpastian Pengujian
Jenis Ketidakpastian
Evaluasi Type B
Standar
deviasi (s) s/n
Cara
konversi
Ketidakpastian Pengujian
Ketidakpastian Baku Gabungan
2 2
u u
Aturan 2 a b*c atau a b ua a b c
c b c
u q n u x
Aturan 4 q xn
q x
Ketidakpastian Pengujian
Diagram Fish-bone
m2 m1
Presisi Kalibrasi
Kalibrasi Presisi
Lin Bias
Lin Bias
U(d)
Kalibrasi
Presisi
Efek Temperatur
V
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Pembuatan Larutan Standar Kadmium (Cd)
1. Model • Informasi:
- Banyaknya logam Cd yang ditimbang 100.28 mg
- Purity (kemurnian) logam Cd 99.99±0.01%
- Digunakan labu volumetrik 100 mL±0.1 mL
(20oC) dengan standar deviasi repitabilas sepuluh
kali pengulangan 0.02 mL
- Sertifikat kalibrasi neraca analitik memiliki
U=0.1 mg (k=2 pada tingkat kepercayaan 95%)
- Penimbangan dilakukan pada 24oC dengan
koefisien muai volume 2.1x10-4 oC-1
2. Formula
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Pembuatan Larutan Standar Kadmium (Cd)
3. Diagram Fishbone
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Pembuatan Larutan Standar Kadmium (Cd)
4. Estimasi ketidakpastian baku
(i) Purity
99.99±0.01% = 0.9999± 0.0001
0.0001
u(P) = = 0.000058
3
(ii) Massa
2 2
0.1 0.1
u(M)
2
2 = 0.07 mg
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Pembuatan Larutan Standar Kadmium (Cd)
4. Estimasi ketidakpastian baku
(iii) Volume
0.1
- Kalibrasi u= = 0.058 mL
3
0.02 = 0.006 mL
- Repitabilitas u=
10
Sehingga CCd 1002.7 2.0 mgL1 pada tingkat kepercayaan 95% k=2
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Titrimetri: Standarisasi NaOH menggunakan Kalium
Hidrogen Pthalate (KHP)
1. Model • Informasi:
- Sertifikat kalibrasi timbangan 0.1 mg (k=2)
- Massa KHP (C8H5O4K) yang ditimbang 0.3888 g; Purity KHP
100±0.05%
- Massa molar KHP 204.2212 g.mol -1
- Titrasi dilakukan pada suhu 23oC menggunakan buret 25mL
± 0.03 mL (k=2) (20oC)
- Volume titrasi 18.64 mL
2. Formula
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Bilangan Asam dalam Minyak
Formula N=
A - B x M x 56.1
W
N = Bilangan asam (mg KOH per gram sampel)
A = volume larutan KOH untuk titrasi sample (mL)
B = volume larutan KOH untuk titrasi blanko (mL)
M = Molaritas larutan KOH (mol /L)
W = Berat sampel (gram)
56,1 = Berat molekul KOH
Hasil akhir : N = P x Q
A = 3,35 mL u(A) = + 0,0196
B = 0,15 mL u(B) = + 0,0196
M = 0,1004 mol/L u(M) = + 0,0000675
W = 4,9978 gram, u(W) = + 0,0000866
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Bilangan Asam dalam Minyak
Untuk bagian pertama, gunakan Aturan 1
P = A – B = 3,35 – 0,15 = 3,20
u(P)= u(A)2 +u(B)2
2 2
u(M) u(W)
u(Q) = Q x M + W
Ketidakpastian Pengujian
Penentuan Ketidakpastian Bilangan Asam dalam Minyak
Hasil akhir :
N =PxQ
= 3,2 x 1,126984
= 3,60635
2 2
u(P) u(Q)
u(N) = N x P + Q