PERKEBUNAN
PEDOMAN TEKNIS
PEMBANGUNAN LABORATORIUM LAPANGAN
DI KAB. MERAUKE PROVINSI PAPUA
TAHUN 2013
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................... i
DAFTAR ISI .................................... ii
I. PENDAHULUAN .......................... 1
A. Latar Belakang ...................... 1
B. Tujuan ................................ 2
C. Sasaran .............................. 2
ii
Kegiatan .............................. 15
B. Pelaksanaan ......................... 16
Lampiran
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
inferens, kerdil ramu, penggerek pucuk dan
wereng dengan tingkat kerusakan yang cukup
parah.
Upaya – upaya pengendalian yang dilakukan jauh
dari maksimal karena terbatasnya sarana dan
prasarana pengendalian OPT tebu serta
mengingat tanaman tebu merupakan komoditas
yang baru ditanam di Kabupaten Merauke, maka
pembangunan Laboratorium Lapangan di
Kabupaten Merauke, Provinsi Papua sangat
diperlukan.
B. Tujuan
C. Sasaran
2
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pendekatan Umum
Prinsip pendekatan umum meliputi hal
yang bersifat administratif dan
manajemen kegiatan.
3
1.3. Juklak, Juknis
Penyelesaian Juklak/Juknis paling
lambat 2 (dua) minggu setelah
diterimanya pedoman teknis dari
Ditjen Perkebunan.
1.4. Revisi
Pengajuan revisi administrasi dan
kegiatan (substansi) paling lambat
bulan Februari 2013.
1.6. Pelelangan/pengadaan
Pelelangan/pengadaan dilaksanakan
sesuai peraturan perundangan yang
berlaku dan kontrak ditandatangani
paling lambat bulan Maret 2013.
Pengadaan sarana Lab. Lapangan
tidak dapat digabungkan dengan
pengadaan sarana produksi lainnya.
4
1.7. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan
selama kegiatan berlangsung paling
sedikit 2 (dua) kali disesuaikan
dengan sumber daya yang ada.
1.8. Laporan
a. Laporan perkembangan
pelaksanaan kegiatan
disampaikan sesuai dengan jadual
dan form sesuai dengan Pedoman
SIMONEV.
b. Laporan akhir kegiatan
disampaikan ke pusat paling
lambat 2 (dua) minggu setelah
kegiatan selesai.
5
2.2. Perhitungan teknis dan desain
bangunan Lab. Lapangan sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan yang
diperlukan. Gambar dan rancang
bangun desain teknis dari unit kerja
yang memiliki kewenangan dan
kompetensi dalam bidang konstruksi
dan struktur bangunan (Dinas
Pekerjaan Umum dan konsultan
perencana setempat).
3. Tindak Lanjut
B. Spesifikasi Teknis
1. Kriteria
Pembangunan gedung Laboratorium
Lapangan (Lab. Lapangan) terdiri dari:
a. Bangunan kantor dan laboratorium
b. Bangunan green house
c. Bangunan asrama
6
2. Metode
Pembangunan gedung mengacu pada
perhitungan biaya dan desain teknis dari
Dinas Pekerjaan Umum dan konsultan
perencana setempat.
7
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
8
B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan
1. Penanggung jawab kegiatan
pembangunan gedung Laboratorium
Lapangan adalah Dinas Kabupaten yang
membidangi perkebunan.
2. Dinas yang membidangi perkebunan
dalam melaksanakan kegiatan agar
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
3. Pelaksana kegiatan adalah Dinas
Kabupaten yang membidangi perkebunan.
4. Kewenangan dan tanggung jawab :
4.1 Direktorat Perlindungan Perkebunan
a. Menyiapkan Terms of Reference
(TOR) dan Pedoman Teknis;
b. Melakukan bimbingan,
pembinaan, monitoring dan
evaluasi.
4.2 Dinas Provinsi yang membidangi
perkebunan
a. Melakukan koordinasi dengan
Direktorat Jenderal Perkebunan,
UPT Pusat dan Dinas Kabupaten
yang membidangi perkebunan,
serta institusi terkait lainnya;
b. Melakukan pengawalan,
pembinaan, pendampingan,
monitoring dan evaluasi,
berkoordinasi dengan Dinas
9
Kabupaten yang membidangi
perkebunan setempat;
4.3 Dinas Kabupaten yang membidangi
perkebunan
a. Menetapkan tim pelaksana
kegiatan;
b. Melakukan koordinasi dengan
Dinas Provinsi yang membidangi
perkebunan dan Direktorat
Jenderal Perkebunan;
c. Membuat Petunjuk Pelaksanaan
dan Petunjuk Teknis untuk
kegiatan tersebut;
d. Mengusulkan dan menyiapkan
calon lahan pembangunan Lab
Lapangan bersama dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten
Merauke;
e. Melakukan verifikasi calon lahan
yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Merauke;
f. Menetapkan calon lahan
pembangunan Lab. Lapangan;
g. Melaksanakan kegiatan
pembangunan Lab. Lapangan;
h. Menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan
pembangunan Lab. Lapangan ke
10
Dinas Provinsi dan Direktorat
Jenderal Perkebunan cq.
Direktorat Perlindungan
Perkebunan.
D. Simpul Kritis
11
Dinas Provinsi yang menangani
Perkebunan meminta Unit Layanan
Pengadaan (ULP) untuk memprioritaskan
proses pelelangan Pembangunan
Laboratorium Lapangan di Kabupaten
Merauke di Provinsi Papua.
12
IV. PENGADAAN BARANG
Pengadaan barang dan jasa mengacu
kepada Perpres No 70 tahun 2012. Semua
kegiatan pengadaan barang dan jasa proses
tender dan penetapan pemenang harus
sudah diselesaikan paling lambat pada bulan
Maret 2013.
Kegiatan pengadaan barang dan jasa yang
dilaksanan pada kegiatan pembangunan
Laboratorium Lapangan tahun 2013 adalah:
Pembangunan Laboratorium Lapangan
tahun:
Komponen pelaksanaan kegiatan
pembangunan Laboratorium Lapangan
tahun, meliputi: pekerjaan persiapan;
pekerjaan site development; pekerjaan
galian dan urugan; pekerjaan fondasi;
pekerjaan beton; pekerjaan dinding,
plesteran dan acian; pekerjaan profilan
dinding; pekerjaan kuda-kuda; perkerjaan
atap;pekerjaan kusen, pintu, jendela, alat
gantung dan kaca; pekerjaan plafon;
pekerjaan finishing lantai dan dinding;
pekerjaan pengecata dan water proofing;
ME instalansi plumbing; pekerjaan sanitair;
ME instalansi listrik; pekerjaan drainase dan
septictank; pekerjaan akhir.
Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan perangkat perlindungan
seperti pada tabel berikut:
13
14
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN
DAN PENDAMPINGAN
15
sesuai dengan target, tujuan dan sasaran
kegiatan yang ditetapkan.
Hasil pembinaan, pengendalian dan
pengawalan berupa rekomendasi terhadap
pelaksana kegiatan dan bahan laporan serta
informasi kepada pimpinan sebagai bahan
untuk menentukan kebijakan.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembinaan,
pengendalian dan pengawalan minimal
dilaksanakan satu kali pada setiap jenis
kegiatan yang dilaksanakan.
Waktu pelaksanaan kegiatan hendaknya
selalu di koordinasikan antara tim dari pusat,
provinsi dan kabupaten sehingga pelaksanaan
kegiatan pembinaan, pengendalian dan
pengawalan menjadi lebih efektif dan
efisien.
Kegiatan pendampingan dilakukan dari mulai
awal kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan
evaluasi kegiatan.
Direktorat Perlindungan Perkebunan
bertanggung jawab atas kegiatan pembinaan,
pengendalian dan pengawalan kegiatan
pembangunan Lab. Lapangan.
Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat
provinsi bertanggung jawab untuk kegiatan
16
pembinaan, pengendalian, pengawalan dan
pendampingan kegiatan.
Dinas Kabupaten yang membidangi
perkebunan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan pembangunan Lab.
Lapangan.
17
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring
Monitoring ditujukan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan dan kemajuan
yang telah dicapai pada setiap kegiatan.
Monitoring dilaksanakan oleh Direktorat
Perlindungan Perkebunan, Dinas yang
membidangi perkebunan di tingkat provinsi
dan kabupaten serta UPT Pusat pada wilayah
kerja masing-masing. Pelaksanaan
monitoring minimal satu kali selama
kegiatan berlangsung.
B. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui
ketepatan/kesesuaian pelaksanaan kegiatan
dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan
yang direncanakan. Hasil evaluasi sebagai
umpan balik perbaikan pelaksanaan
selanjutnya.
Evaluasi dilakukan oleh Direktorat
Perlindungan Perkebunan, UPT Pusat, Dinas
yang membidangi perkebunan di tingkat
provinsi dan kabupaten pada wilayah kerja
masing-masing.
C. Pelaporan
Setiap kegiatan didokumentasikan dalam
bentuk laporan tertulis sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.
18
Laporan dibuat oleh pelaksana kegiatan dan
dilaporkan secara berjenjang mengacu
kepada pedoman outline penyusunan laporan
dan SIMONEV.
1. Jenis Laporan:
1.1 Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi laporan
kemajuan (fisik dan keuangan)
pelaksanaan kegiatan setiap bulan
berjalan dan disampaikan kepada
Direktorat Jenderal Perkebunan
paling lambat tanggal 5 pada bulan
berikutnya.
1.2 Laporan Triwulan
Laporan Triwulan berisi laporan
kemajuan (fisik dan keuangan)
pelaksanaan kegiatan setiap triwulan
dan disampaikan setiap triwulan
kepada Direktorat Jenderal
Perkebunan, paling lambat tanggal 5
pada bulan pertama triwulan
berikutnya.
1.3 Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan laporan
keseluruhan pelaksanaan kegiatan,
setelah seluruh rangkaian kegiatan
selesai dilaksanakan. Laporan akhir
disampaikan kepada Direktorat
19
Jenderal Perkebunan, paling lambat
2 minggu setelah kegiatan selesai.
2. Out Line Laporan
Laporan akhir dibuat sesuai out line
sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (jika ada)
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR LAMPIRAN (jika ada)
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan dan Sasaran
C. Ruang Lingkup Kegiatan
D. Indikator Kinerja
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu dan Lokasi
B. Alat dan Bahan
C. Metode
D. Tahap Aktivitas/Kegiatan/
Pelaksanaan
E. Simpul Kritis Kegiatan
F. Pelaksana
G. Pembiayaan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
20
B. Saran/rekomendasi
C. Rencana Tindak Lanjut
VI. DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN
VII. PEMBIAYAAN
Kegiatan pembangunan laboratorium
lapangan di Kab. Merauke didanai dari APBN
tahun anggaran 2013 melalui anggaran Tugas
Pembantuan (TP) Ditjen Perkebunan.
VIII. PENUTUP
Kegiatan pembangunan laboratorium
lapangan merupakan sarana perlindungan
perkebunan di Kabupaten Merauke,
diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan
perlindungan perkebunan, terutama dalam
pengembangan pengamatan dan teknologi
pengendalian OPT tebu sehingga
penanganan perlindungan perkebunan dapat
lebih optimal.
-----ooo-----
21