Anda di halaman 1dari 2

GLOSSARY

1. Laboratorium perguruan tinggi adalah unit penunjang akademik yang ada di perguruan tinggi yang di
dalamnya terdapat unsur peralatan dan bahan laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian,
pengembangan, maupun pengabdian kepada masyarakat, berdasarkan metode keilmuan tertentu.

2. Peralatan laboratorium adalah mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus
dipergunakan untuk pendidikan, pengujian, kalibrasi dan produksi.
3. Bahan laboratorium adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan untuk pendidikan, pengujian, kalibrasi
dan produksi.
4. Metode keilmuan adalah kerangka berpikir berdasarkan teori keilmuan, fakta, dan verifikasi ilmiah.
5. Pranata Laboratorium Perguruan Tinggi (PLPT) adalah jabatan fungsional yang diduduki oleh pegawai
negeri sipil yang ruang lingkup tugasnya adalah mengelola laboratorium pada perguruan tingi melalui
serangkaian kegiatan (a) merencanakan, (b) melaksanakan, (c) mengendalikan, (d) memelihara, dan (e)
mengembangkan laboratorium, baik untuk pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada
masyarakat.
6. Rincian pekerjaan pada ruang lingkup tugas PLPT dibedakan berdasarkan tingkat kesulitan penanganan
peralatan dan bahan laboratorium. Penanganan peralatan ditetapkan berdasarkan tingkat kesulitan
pengoperasian, perawatan, resiko, pengukuran, dan persyaratan pengoperasian. Tingkat kesulitan
penanganan peralatan dikelompokkan dalam 3 tiga kategori, yaitu kategori 3, 2, dan 1.
7. Penanganan jenis bahan ditetapkan berdasarkan tingkat kesulitan penyimpanan, sifat fisik, sifat kimia, dan
persyaratan metode. Tingkat kesulitan penanganan bahan tersebut dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu
bahan umum dan bahan khusus.
8. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit, resiko
penggunaan tinggi, akurasi/kecermatan pengukurannya tinggi, serta sistem kerja rumit yang hanya dapat
dilakukan apabila telah mengikuti pelatihan khusus.
9. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sedang, resiko
penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak rumit
sehingga dapat dioperasikan oleh operator yang telah mengikuti pelatihan.
10. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, resiko
penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya rendah, serta sistem kerja sederhana sehingga
dapat dioperasikan cukup dengan menggunakan panduan (SOP, manual).
11. Bahan khusus adalah bahan laboratorium yang penanganannya memerlukan perlakuan dan persyaratan
khusus.
12. Bahan umum adalah bahan laboratorium yang penanganannya tidak memerlukan perlakuan dan
persyaratan khusus.
13. Sarana penunjang adalah alat/bahan yang tidak termasuk dalam kategori peralatan utama (kategori
3,2,1,) atau bahan utama (khusus, umum) yang terdapat di laboratorium
14. Jabatan PLPT terdiri atas 2 tingkat yaitu tingkat Ahli dan Terampil. Tingkat Ahli terdiri atas 3 jenjang, yaitu
Pertama (golongan ruang III/a, III/b), Muda (golongan ruang III/c, III/d), dan Madya (golongan ruang
IV/a, IV/b, IV/c). Tingkat terampil terdiri atas 3 jenjang yaitu Pelaksana (golongan ruang II/c, II/d),
Pelaksana Lanjutan (golongan ruang III/a, III/b), dan Penyelia (golongan ruang III/c, III/d).
15. Fokus kegiatan jenjang Pertama adalah kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi: perancangan,
pengoperasian, pemeliharaan, dan pengevaluasian dengan menggunakan peralatan kategori 1 bahan
khusus, peralatan kategori 1 bahan umum, atau disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
16. Fokus kegiatan jenjang Muda adalah kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi perancangan,
pengoperasian, pemeliharaan, pengevaluasian, dan pengembangan dengan menggunakan peralatan
kategori 2 bahan khusus, peralatan kategori 2 bahan umum, atau disesuaikan dengan tingkat kesulitan
pekerjaan.
17. Fokus kegiatan jenjang Madya adalah kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi perancangan,
pengoperasian, pemeliharaan, pengevaluasian, dan pengembangan dengan menggunakan peralatan
kategori 3 bahan khusus, peralatan kategori 3 bahan umum, atau disesuaikan dengan tingkat kesulitan
pekerjaan.
18. Fokus kegiatan jenjang Pelaksana adalah kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi perancangan,
pengoperasian, dan pemeliharaan dengan menggunakan peralatan kategori 1 bahan khusus, peralatan
kategori 1 bahan umum, atau disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
19. Fokus kegiatan jenjang Pelaksana Lanjutan adalah kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi
pengoperasian, pemeliharaan, dan pengevaluasian dengan menggunakan peralatan kategori 2 bahan
khusus, peralatan kategori 2 bahan umum, atau disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
20. Fokus kegiatan jenjang Penyelia adalah kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi perancangan,
pengoperasian, pemeliharaan, dan pengevaluasian dengan menggunakan peralatan kategori 3 bahan
khusus, peralatan kategori 3 bahan umum, atau disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
21. Program inovatif laboratorium adalah program yang berisi gagasan baru untuk meningkatkan nilai tambah
atau nilai guna laboratorium
22. Standard operating procedure (SOP) adalah urutan sistematis dan logis yang digunakan sebagai pedoman
baku pada pelaksanaan suatu proses
23. Supervisi adalah penyeliaan (pengawasan) suatu kegiatan dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan
pedoman
24. Verifikasi adalah konfirmasi kesesuaian persyaratan tertentu
25. Validasi adalah pengesahan data yang telah diverifikasi
26. Data laboratorium adalah informasi atau besaran dalam satuan ukur tertentu yang merupakan masukan
atau luaran dari sistem atau perangkat dan pengolah
27. Logbook adalah rincian catatan obyektif yang menguraikan secara kronologis suatu kegiatan
28. Laporan adalah tulisan obyektif tentang sesuatu hal tanpa disertai opini/komentar untuk disampaikan
kepada pihak lain
29. Mengelola sisa bahan adalah memilah, menyimpan, dan memanfaatkan kembali
30. Objek kegiatan adalah bahan yang menjadi target pengamatan
31. Kinerja peralatan adalah kemampuan peralatan di dalam menghasilkan data atau produk dengan
ketepatan dan ketelitian sesuai kemampuan optimal dari peralatan
32. Mengendalikan kinerja peralatan adalah proses pemantauan kinerja alat selama periode tertentu melalui
evaluasi terhadap parameter penting yang menjadi indikator utama kinerja alat
33. Metode kerja peralatan adalah sistem kerja penyiapan, pemakaian, pengujian, dan kalibrasi yang
digunakan secara sistematis oleh operator dalam mengoperasikan peralatan secara benar
34. Metode kerja adalah cara kerja di dalam melakukan pengujian, kalibrasi atau produksi menggunakan
peralatan dan bahan
35. Memodifikasi peralatan adalah upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan/meningkatkan kinerja peralatan
melalui penambahan, penggantian, atau perubahan sistem kerja alat
36. Meningkatkan mutu produk adalah proses memperbaiki produk ( barang/jasa ) menjadi lebih baik dari
yang dihasilkan sebelumnya
37. Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan dalam skala terbatas oleh laboratorium.
38. Bimbingan adalah kegiatan memberikan arahan (penjelasan, peragaan, pengawasan), kepada peserta
kegiatan sesuai dengan pedoman untuk mencapai tujuan yang ditentukan
39. Mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium adalah kegiatan untuk meningkatkan peran dan fungsi
laboratorium

Anda mungkin juga menyukai