F. Nasyir, MM.PHR
Sistem Pengukuran
Sekumpulan aktifitas, proseur, alat ukur, software dan orang yang bertujuan
mendapatkan data pengukuran terhadap karakteristik yang sedang diukur
Konsep Pengukuran
Terminologi
Berbagai istilah penting yang diberikan di sini adalah istilah yang
diambil dari standar Internasional. Istilah-istilah tersebut kebanyakan
mempunyai pengertian dan aplikasi khusus dibandingkan dengan
definisi umum yang terdapat dalam kamus, dengan demikian berbagai
definisi yang diberikan lebih ditekankan untuk memperjelas
penggunaan atau memperlancar komunikasi dan kesamaan pengertian
Metrologi (Metrology)
Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran
Instrumentasi dan Pengukuran
Instrumentasi
Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup perancangan,
pembuatan, penggunaan instrumen/alat fisika atau sistem instrumen
untuk keperluan deteksi, penelitian, pengukuran dan pengolahan data
Pengukuran (measurement)
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Jadi mengukur adalah suatu
proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat
objek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek atau kejadian
yang diukur
Instrumentasi dan Pengukuran
Ketelitian (accuracy)
Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi pendekatan
terhadap harga sebenarnya dari objek yang diukur
Ketepatan (precision)
Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar
nilai rata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari
nilai rata-ratanya
Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat
ukur tersebut mempunyai akurasi yang bagus
Instrumentasi dan Pengukuran
Repeatability
Kemampuan alat ukur untu menunjukkan hasil yang sama dari proses pengukuran
yang dilakukan berulang-ulang dan identik
Kesalahan
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai “sebenarnya” dari
objek yang diukur.
Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh perubahan aksinya
Resolusi
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dua tanda
harga atau skala yang paling berdekatan dari besaran yang ditunjukkan
Instrumentasi dan Pengukuran
Kalibrasi (calibration)
Serangkaian kegiatan untuk menetukan kebenaran konvensional penunjukan alat
ukur atau menunjukkan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara
membandingkannya dengan standar ukur yang tertelusur ke standar nasional
dan/atau internasional
Koreksi (correction)
Suatu hargayang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk
mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik
Ketertelusuran
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional / internasional melalui peralatan
ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat
pengukuran dilakukan dan kemampuan personil laboratorium tersebut
Instrumentasi dan Pengukuran
Kehandalan (reliability)
Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang disyaratkan untuk suatu
periode yang ditetapkan
Tranduscer
Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonversikab suatu bentuk energi
atau besaran fisik yang diterimanya (sensing element) ke dalam bentuk energi atau
besaran fisik lainnya, sehingga ,udah diolah oleh peralatan berikutnya
Instrumentasi dan Pengukuran
Sensor
Bagian / elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan
dengan objek yang terukur (elemen perasa)
Rentang ukur
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas
Jangkauan
Beda modulus dua batas rentang nominal dari alat ukur
Contoh: rentang nominal -10V s/d 10V, jangkauan 20V
Sistem Standard
Standar Internasional (international standard)
Standar yang ditetapkan oleh persetujuan internasional sebagai
dasar untuk menetapkan suatu harga atau besaran bagi semua
standar lain dari besaran yang ada
Lord Kelvin menyatakan:”Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan
serta menyatakan dalam bentuk angka, maka anda mengerti apa yang anda
bicarakan. Tetapi bila anda tidak dapat mengukur dan tidak menyatakan nya
dalam bentuk angka, maka penegetahuan anda memuaskan atau mengecewakan”.
Yang sering menjadikan masalah dalam tingkat kesalahan yang terjadi dalam
pengukuran sangat diperlukan, untuk mengerti karakteristik operasional alat ukur
dan cara pengujian, kinerja yang ditentukan.
Untuk melakukan studi lebih lanjut berikut diberikan klarifikasi tentang alat ukur
berdasarkan berbagai kriteria maupun berdasarkan bentuk keluarannya
Konfigurasi & Karakteristik Alat Ukur..
Fungsi alat ukur ayang banyak digunakan di industri maupun di laboratorium
pengujian antara lain alat ukur suhu, alat ukur tekanan, alat ukur gaya, alat ukur
massa dan lain-lain, harus mampu secara akurat mendeteksi setiap perubahan
Akurasi pengukuran adalah salah satu atribut utama dari karakteristik statik yang
banyak digunakan sebagai petunjuk penting untuk pemilihan alat ukur. Dalam
pengukuran, akurasi setiap alat ukur sangat dipengaruhi oleh sensitifitas rentang
kerja, ketidaklinearan dan sifat-sifat dari tranduser.
Secara umum akurasi sebuah alat ukur ditentukan dengan cara kalibrasi pada
kondisi operasi tertentu dan dapat diekspresikan dalam bentuk plus-minus atau
presentase dalam skala tertentu atau pada titik pengukuran yang spesifik. Semua
alat ukur dapat diklasifikasikan dalam tingkat atau kelas yang berbeda-beda,
tergantung akurasinya
Sedang akurasi dari sebuah sistem tergantung pada akurasi individual elemen
pengindera primer, elemen sekunder dan alat manipulasi yang lain
Akurasi atau Ketelitian..
Setiap unit mempunyai kontribusi terpisah dengan batas
tertentu. Jika ±a1,±a2,±a3 adalah batas akurasi
individual, maka akurasi total dari sistem dapat
diekspresikan sebagai berikut: A=±(a1+a2+a3).....
Dalam praktek ada juga yang mengekspresikan
akurasi sistem dengan penjumlahan kuadrat:
A=±√(a1²+a2²+a3²).....
16
18
Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur
• Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur
• Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran
selalu mengandung kesalahan
• Terdapat dua komponen kesalahan pengukuran, yaitu:
Kesalahan acak; dan
Kesalahan sistematik
• Kesalahan acak timbul dari besaran berpengaruh yang tidak
terduga
• Kesalahan sistematik timbul dari besaran berpengaruh yang
dapat diduga berdasarkan model besaran ukur
KONSEP DASAR
20
• Nilai rata-rata dari sejumlah besar pengukuran berulang
terhadap besaran ukur yang sama dalam kondisi pengukuran
tertentu dikurangi nilai benar besaran ukur tersebut
esistematik
xtrue x
• Dalam pengukuran, taksiran nilai benar diberikan oleh nilai
dalamm sertifikat kalibrasi alat ukur atau standar pengukuran
• Taksiran nilai kesalahan sistematik dapat dihitung dari pengaruh
besaran yang dapat dikenali selama proses pengukuran
sehingga taksiran kesalahan sistematik ini dapat dikoreksi
dengan suatu nilai koreksi atau faktor koreksi
KONSEP DASAR
Akurasi
22
• Akurasi didefinisikan sebagai kedekatan dari kesesuaian antara
hasil pengukuran dengan nilai benar besaran ukur
• Akurasi merupakan suatu konsep kualitatif
Presisi
23
• Presisi adalah kedekatan dari kesesuaian antar hasil pengukuran
bebas yang dilakukan dalam kondisi tertentu.
• Presisi berhubungan dengan distribusi kesalahan acak, tidak
berhubungan dengan kedekatan terhadap nilai benar
TIDAK SAMA!!
A
SEMUA
B
PENGUKURAN
C
D
TIDAK PASTI
E F
KONSEP DASAR
Definisi Ketidakpastian Pengukuran
25
Ketidakpastian pengukuran didefinisikan sebagai suatu
parameter yang terkait dengan hasil pengukuran, yang
menyatakan sebaran nilai yang secara beralasan dapat diberikan
kepada besaran ukur
• Apabila taksiran nilai besaran ukur dinyatakan dengan
x, dan ketidakpastian pengukuran untuk tingkat
kepercayaan tertentu dinyatakan dengan U, maka nilai
dari besaran ukur tersebut, yaitu X diyakini berada
dalam rentang:
x- U < X < x + U
SUMBER KETIDAKPASTIAN
26
Standar atau acuan
• Benda ukur
• Peralatan
• Metode pengukuran
• Kondisi lingkungan
• Personil pelaku pengukuran
SUMBER KETIDAKPASTIAN
27
• Sumber-sumber lain yang timbul dari
definisi besaran ukur yang tidak memadai,
nilai tetapan yang digunakan dalam perhitungan
keterbatasan teknik perhitungan
perbedaan hasil pengamatan berulang pada
kondisi yang sama
• Kesalahan pemakaian alat ukur, kesalahan program
komputer, kesalahan pemindahan data, kesalahan model
besaran ukur bukan merupakan sumber ketidakpastian
melainkan penyebab hasil pengukuran yang SALAH
STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN
28
Populasi dan Sampel
Populasi
Sampel
n n
N
X : Nilai rata - rata sampel
s 2 : Varian dari sampel
: Nilai rata - rata populasi
2 : Varian dari populasi
STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN
n
n(n 1) k 1
( X k X )2
STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian
30
• Dalam suatu proses pengukuran ketidakpastian ditaksir dari
pengamatan terhadap n sampel besaran ukur Xk
• Dari n sampel besaran ukur Xk, ketidakpastian baku dapat
dihitung dengan:
u ( X ) = s ( X ) = s / √n
s ( X ) adalah simpangan baku rata-rata eksperimental
STATISTIK DALAM PENAKSIRAN KETIDAKPASTIAN
Distribusi Kemungkinan
31
Distribusi Normal
2 2
Batas tingkat kepercayaan 95% Batas tingkat kepercayaan 95%
Distribusi Kemungkinan
Rentang
Setengah rentang (a)
Distribusi Kemungkinan
Rentang
Setengah rentang (a)
Distribusi Kemungkinan
Rentang
Setengah rentang (a)
35
Berdasarkan teknik evaluasinya, komponen ketidakpastian pengukuran dapat diklasifikasikan
menjadi komponen ketidakpastian Tipe-A dan komponen ketidakpastian Tipe-B:
(X i X )2
• Simpangan baku sampel s i 1
n 1
s
• Simpangan baku dari Nilai
rata-rata sampel n
s
u
• Ketidakpastian baku n
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE A
Ilustrasi
Panjang meja:
38
AB = 101 cm;
SIMPANGAN BAKU CD = 100 cm; NILAI RATA-RATA
=1 cm EF = 102cm =101 cm
KETIDAKPASTIAN BAKU
TIPE A=0.58 cm
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU
40
Distribusi Segiempat
Resolusi timbangan yang digunakan untuk menimbang sampel
obat adalah 0.01 mg
0.01 mg
0.005 0.01 0.015
-a +a
a = + (0.01 mg)/ 2 = + 0.005 mg
u = a / (30.5) = + 0.0017 mg
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE B
Distribusi Segitiga
41
42 Distribusi Bentuk-U
Dalam pemantauan suhu ruangan kalibrasi tercatat bahwa
suhu ruangan tersebut selalu berada pada daerah batas dari
rentang 20 + 2 0C
Sehingga setengah rentang
diberikan oleh a = + 20C
-a +a
20-2 20 20+2
u=a/ (20.5) = + 1.41 0C
KOEFISIEN SENSITIFITAS
43
Dalam suatu proses pengukuran sering dijumpai keadaan
dimana besaran yang diukur merupakan fungsi dari besaran
masukan lainnya
Koefisien sensitifitas menunjukkan laju perubahan besaran
yang diukur setiap satu satuan besaran masukan
Koefisien sensitifitas memberikan faktor konversi untuk
mengubah satuan dari besaran masukan ke dalam satuan
besaran yang diukur
KOEFISIEN SENSITIFITAS
45
Model Matematis
46
LUAS BIDANG = A (cm2)
l (cm)
A=pxl
A A
p l
l p p (cm)