Jaminan Mutu
Data Hasil Pengujian
Bandung, 24-25 Nopember 2020
Diselenggarakan oleh:
Disampaikan oleh:
Dr. Wahyu Agus Setiawan
Outline
ISO
Jaminan Mutu
Bahan
Peralatan
Validasi Metode
Kontrol Sampel
Grafik Pengendali
Pendahuluan
ISO ??
ISO
ISO/IEC
Manfaat ISO
1. Meningkatkan kinerja di lingkungan perusahaan,
2. Menumbuhkan tingkat efisiensi dalam pekerjaan,
3. Mеmреrbаіkі manajemen organisasi dengan mеnеrарkаn
perencanaan, реlаkѕаnааn, pengukuran dаn tіndаkаn
реrbаіkаn (рlаn, dо, сhесk, action),
4. Meningkatkan реnаtааn terhadap kеtеntuаn реrаturаn
реrundаng-undаngаn dаlаm hаl pengelolaan lіngkungаn.
5. Mеngurаngі rіѕіkо uѕаhа,
6. Mеnіngkаtkаn daya ѕаіng,
7. Mеnіngkаtkаn kоmunіkаѕі internal dаn hubungаn baik dengan
berbagai ріhаk уаng bеrkереntіngаn, dan
8. Mеndараt kереrсауааn dari kоnѕumеn atau mіtrа kerja dan
atau pemodal.
ISO 17025
ISO/IEC 17025 adalah standar persyaratan kompetensi untuk
laboratorium. Persyaratan-persyaratan yang diminta bersifat
umum untuk berbagai jenis dan ukuran organisasi yang
melakukan pengujian dan/ atau kalibrasi.
1. Panduan Mutu
2. Prosedur Mutu
3. Formulir Prosedur Mutu
Panduan Mutu
Prosedur Mutu
Cover, halaman pengesahan, daftar distribusi, status revisi, daftar isi, manajemen
ketidakberpihakan, perlindungan kerahasiaan informasi, organisasi, lingkup kegiatan,
kompetensi personel, pelatihan personel, rekaman personel, penyeliaan personel,
ketatarumahtanggaan laboratorium, pemantauan & pengendalian ruang pengujian,
pengendalian peralatan & bahan kimia, ketertelusuran metrologi, pemasok eksternal,
evaluasi & pemilihan pemasok produk & jasa eksternal, pembelian produk dan Jasa
eksternal, sub kontrak pengujian, pengendalian produk & jasa serta komunikasi dengan
pemasok), kaji ulang permintaan, tender & kontrak, pelayanan kepada pelanggan,
survey kepuasan pelanggan, pemilihan metode pengujian, verifikasi & validasi metode
pengujian, pengambilan sampel, penanganan barang yang diuji, rekaman laboratorium,
ketidakpastian pengukuran, pengendalian mutu internal, pengendalian mutu
eksternal), penerbitan sertifikat hasil pengujian (amandemen sertifikat hasil pengujian),
hasil dari subkontrak pengujian, penanganan pengaduan, pengelolaan pekerjaan tidak
sesuai, pengendalian data ), kebijakan mutu, sasaran mutu, pengendalian dokumen
sistem manajemen, kaji ulang dokumen, pengendalian rekaman, tindakan mengatasi
resiko & peluang, tindakan pencegahan, peningkatan, tindakan perbaikan, audit
internal, kaji ulang manajemen)
Formulir Prosedur Mutu (1)
Formulir Prosedur Mutu (2)
Formulir Prosedur Mutu (3)
Klausul-klausul ISO 17025
1. Ruang Lingkup
2. Referensi Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Umum
4.1. Ketidakberpihakan
4.2. Kerahasiaan
5. Persyaratan Struktural
6. Persyaratan Sumber Daya
6.1. Umum
6.2. Personil
6.3. Fasilitas dan Kondisi Lingkungan
6.4. Peralatan
6.5. Ketertelusuran Metrologi
6.6. Produk dan Layanan yang Disediakan Secara Eksternal
Klausul-klausul ISO 17025
7. Persyaratan Proses
7.1. Kaji Ulang Permintaan Tender dan Kontrak
7.2. Seleksi, Verifikasi dan Validasi Metode
7.2.1. Seleksi dan Verifikasi Metode
7.2.2. Validasi Metode
7.3. Pengambilan Sampel
7.4. Penanganan Bahan Uji dan/atau Kalibrasi
7.5. Rekaman Teknis
7.6. Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran
7.7. Memastikan Keabsahan Hasil
Klausul-klausul ISO 17025
7.8. Pelaporan Hasil (untuk 7.8.1-7.8.8)
7.8.1. Umum
7.8.2. Persyaratan Umum Untuk Laporan (Uji, Kalibrasi dan Pengambilan
Sampel)
7.8.3. Persyaratan Khusus untuk Laporan Pengujian
7.8.4. Persyaratan Khusus untuk Sertifikat Kalibrasi
7.8.5. Pelaporan Sampel - Persyaratan Khusus
7.8.6. Pernyataan Pelaporan Kesesuaian
7.8.7. Melaporkan Pendapat dan Intepretasi
7.8.8. Amandemen Laporan
7.9. Keluhan
7.10. Pekerjaan Tidak Sesuai
7.11. Pengendalian Pengelolaan Data dan Informasi
Klausul-klausul ISO 17025
2. Perencanaan pemantauan:
a. Penggunaan bahan acuan bersertifikat atau sekunder.
b. Uji banding/profisiensi.
c. Replika pengujian .
Ketertelusuran Pengukuran
Definisi : kemampuan dari suatu hasil ukur secara individu untuk
dihubungkan ke standar-standar nasional/internasional untuk satuan
ukuran dan/atau sistem pengukuran yang disahkan secara nasional
maupun internasional melalui suatu rantai perbandingan yang tak
terputus.
Laboratorium kalibrasi
Standar Acuan anggota JNK
Industri,
Perguruan Tinggi,
Standar Kerja dsb.
Institusi Kalibrasi
Eksternal : dilakukan oleh instansi teknik
pemerintah/swasta yang terakreditasi
ISO/IEC Guide 25 atau Pedoman DSN 01.
Harganya relatif mahal. Biasanya digunakan untuk memverivikasi bahan acuan sekunder.
Langkah-langkah :
1. Masuk ke “Merck Millipore CoA”,
2. Pilih dan klik ” Search for CoA – Merck
Millipore “
3. Lalu akan muncul halaman search
untuk nomor katalog dan nomor lot.
4. Masukkan nomor katalog dan nomor
lot dari bahan kimia yang kamu cari
kedalam tombol search masing-
masing.
5. Lalu akan muncul link untuk di
download dan klik link tersebut
Kadaluarsa
(Sumber : Washington State University, Food Enviromental Quality Laboratory)
Catatan:
1. Masa kadaluarsa yang tertera dalam kemasan oleh pabrik akan
mengambil alih semua aturan yang tertulis di working instruction ini.
2. Masa kadaluarsa pelarut dan bahan kimia yang tidak tertera
dalam kemasan diputuskan atas dasar kapan material tersebut
diterima.
3. Walaupun larutan yang diketahui memiliki kestabilan baik, tetap
diberikan tanda waktu kadaluarsa, diluar itu tetap tidak boleh
digunakan. Alasannya bahwa larutan/reagent umumnya sering
digunakan dan kemungkinan penguapan pelarut atau kontaminasi
meningkat setiap waktu.
Penanganan Limbah
Bahan Kimia Kadaluarsa
Pencegahan:
Hindari membeli bahan kimia dalam jumlah besar
Hindari menggunakan terlalu banyak
Petunjuk harus jelas
Meminimalkan konsentrasi
Mendaur ulang bahan kimia
Menghindari kontaminasi
Penanganan Limbah
• Limbah padat : open dumping, sanitary
landfill, insenerasi
• Limbah cair : fisika (screening), kimia
(koagulasi & flokulasi), biologi (lumpur aktif).
Sampel Arsip
Merupakan bagian yang sama dengan bahan sampel
analisis dan dipelihara, digunakan bila terjadi
perselisihan.
2. Kriteria II :
4. Kriteria IV :
Jika dari hasil uji homogenitas sampai
dengan kriteria IV masih tidak
homogen, kontrol sampel tidak
digunakan, seluruh kontrol sampel
disatukan kembali dan dihomogenkan
ulang kemudian dikemas dalam bentuk
sekali pakai dan uji homogenitasnya
sampai memenuhi persyaratan.
Penetapan Nilai Kontrol Sampel
Data 2 :
1. Hitung t hitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
5. Gunakan kontrol sampel ini pada analisis berikutnya dan catat hasil yang
diperoleh pada control chart
6. Hasil analisis sampel yang diperiksa dapat dilaporkan bila hasil analisis dari
kontrol sampel berada dalam batas X + 1SD dan X + 2 SD dengan syarat
tidak berlaku 15 titik terus menerus
Hasil analisis sampel yang diperiksa harus segera dilakukan
pengujian ulang jika :
Hasil diantara LWL dan UWL dapat diterima; hasil diantara LWL – LCL dan
UWL – UCL : meragukan ; pada LCL dan UCL dan diluarnya : ditolak.
Batas-batas / garis UCL-LCL, UWL-LWL dipakai untuk mengendalikan kinerja
laboratorium selanjutnya.
KARAKTERISTIK GRAFIK PENGENDALI
Setengah dari data hasil harus terletak di atas garis tengah atau rata-
rata dan setengahnya lagi harus berada dibawahnya.
Sekitar 68 % dari data harus berada di dalam daerah nilai rata-rata ± 1s;
Sekitar 95 % data berada di dalam daerah nilai rata-rata ± 2s;
99,73 % data (praktis semua data) terletak dalam daerah nilai rata-rata
± 3s;
Tidak boleh ada data-data yang menunjukkan adanya kecenderungan
(tendensi) hasil yang menaik atau menurun.
Setelah grafik pengendali dibuat, selanjutnya sampel kontrol
atau bahan acuan harus dianalisis bersamaan dengan analisis
rutin yang berjalan (setiap hari, atau pada setiap “batch” dari
10-20 contoh, tergantung biaya, prioritas atau pentingnya
analisis dan waktu yang tersedia). Lalu setiap hasil analisis
bahan acuan tersebut di-plot pada grafik pengendali untuk
mengetahui kinerja analisis pada saat yang bersangkutan.
Bila hal itu terjadi, maka analisis rutin yang sedang berjalan harus
segera dihentikan dan bahan acuan harus dianalisis ulang.
Apabila bahan acuan atau sampel kontrol itu sendiri tidak bermasalah
(misalnya menurun kestabilannya, mengalami perubahan lainnya),
maka penyimpangan hasil di atas harus segera diinvestigasi apa akar
penyebabbya dan diteruskan dengan tindakan koreksi. Setelah itu
barulah analisis rutin dilanjutkan kembali.
Penggunaan Grafik Pengendali Terkait
Penyimpangan Hasil Analisis
Beberapa contoh penyimpangan hasil analisis disajikan berikut ini :
· Satu (1) data hasil berada di luar batas kendali (± 3s)
· Dua (2) hasil secara berturutan berada di luar batas + 2s (atau di bawah
batas -2s).