08 Revisi: 0
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
a. Bidang pengujian air mencakup:
- Bidang pengujian air yang diakomodir oleh regulasi atau peraturan terkait yaitu
air limbah, air sumur, air danau, air sungai, air muara, air rawa, air akuifer, air
situ, air mata air, air waduk, air tanah, air laut, air payau, air mineral, air
demineral, air mineral alami, air minum embun, air minum, air untuk keperluan
higiene sanitasi, air kolam renang, air solus per aqua, air pemandian umum
- Bidang pengujian air yang tidak diakomodir oleh regulasi atau peraturan
tertentu dan bukan bidang pengujian laboratorium klinik untuk lingkup akreditasi
ISO 15189
b. Catatan teknis ini harus dibaca bersama dengan dokumen KAN U-01 “Syarat dan
Aturan Akreditasi LPK” dan ISO/IEC 17025 “Persyaratan umum untuk kompetensi
laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi”.
2. Ruang Lingkup
Persyaratan ini menetapkan persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh
laboratorium pengujian bidang air untuk memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC
17025:2017 dan laboratorium lingkungan sesuai Permen LH No. 06 Tahun 2009.
3. Acuan Normatif
Dokumen yang diacu untuk penerapan dokumen ini:
- ISO/IEC 17025:2017 General requirements for the competence of Testing and
calibration laboratories
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 Tentang
Laboratorium Lingkungan
- Peraturan Pemerintan Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah
- SNI 6964.8:2015 tentang Kualitas Air Laut-Bagian 8: Metode Pengambilan
Contoh Uji Air Laut
i. Air Laut adalah air dari laut atau samudera yang mempunyai salinitas 0,5 psu
sampai dengan 30 psu atau perairan yang mempunyai salinitas lebih dari 30 psu
j. Air Payau adalah air yang salinitasnya lebih tinggi dati air tawar tetapi lebih
rendah dari air laut, yang biasanya terjadi dari pencampuran air laut dengan air
tawar seperti air di muara. Air payau biasanya memiliki salinitas 3000-5000
mg/L;
k. Pemandian Umum adalah tempat dan fasilitas umum dengan menggunakan air
alam tanpa pengolahan terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan mandi,
relaksasi, rekreasi, atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas lainnya.
l. Laboratorium lingkungan adalah laboratorium yang mempunyai sertifikat
akreditasi laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan dan
mempunyai identitas registrasi.
m. Laboratorium pengujian adalah laboratorium yang melaksanakan pengujian.
5. Persyaratan Akreditasi
5.1 Lingkup Produk Air
Bidang/produk pengujian air seperti dalam tabel 1 berikut ini:
- air sungai b. mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan
- air muara c. akuifer air tanah dalam.
- air rawa b. Jika laboratorium mengajukan parameter air tanah,
- air akuifer dan dibandingkan dengan baku mutu PP 82 tahun
- air situ 2001, maka tim asesmen harus memastikan jenis air
- air mata air yang diuji merupakan salah satu jenis air yang ada di
- air waduk peraturan tersebut.
c. Jika laboratorium mengajukan parameter air
permukaan, maka tim asesmen harus memastikan
jenis air yang diuji merupakan salah satu jenis air
yang ada di peraturan PP 82 tahun 2001.
3. Air Tanah Mengacu pada PP 43 tahun 2008
4. Air laut Peraturan yang diacu:
a. PP 19 tahun 1999;
b. Kepmen LH 51 tahun 2004.
5. Air Mineral a. Merupakan bidang pengujian pengganti produk
Air Demineral AMDK sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No.
Air Mineral Alami 78/M-IND/PER/11/2016;
Air Minum Embun b. Termasuk ke dalam SNI Wajib Industri;
c. Bukan merupakan bagian dari parameter lingkungan;
d. Cara uji dengan menggunakan SNI 3554:2015.
6. Air minum a. Produk ini mengacu pada Permenkes No. 492 tahun
2010;
b. Tidak termasuk lingkup laboratorium lingkungan.
7. Air untuk a. Produk ini mengacu pada PermenKes No. 32 tahun
Keperluan 2017;
Higiene Sanitasi b. Tidak termasuk lingkup laboratorium lingkungan.
8. Air Kolam Renang
Catatan : jika ada perubahan regulasi, maka asesor akan menyesuaikan di lapangan.
c. Pengujian yang tidak dipersyaratkan pada Baku Mutu Lingkungan Hidup, maka
harus dikeluarkan dari parameter akreditasi laboratorium lingkungan, mengacu
pada PerMen LH 06 tahun 2009 pasal 3 (Pengujian yang dilakukan oleh
laboratorium lingkungan digunakan untuk mendukung pengelolaan lingkungan
hidup) dan Petunjuk Pelaksanaan Kompetensi Laboratorium Lingkungan KLH-
2010. Untuk pengajuan akreditasi sebagai laboratorium penguji, laboratorium
diperbolehkan mengajukan parameter di luar baku mutu tersebut (selama
laboratorium tidak membandingkan dengan baku mutu/standar tertentu);
3. Parameter uji biologi minimal satu (1) parameter pengujian yang dipersyaratkan
dan/atau disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan lingkungan yang
berlaku.
Catatan:
Laboratorium yang mengajukan akreditasi sebagai laboratorium lingkungan tetapi
tidak memenuhi lingkup pengujian minimal sebagaimana butir 1 dan/atau butir 2
dan/atau butir 3 tersebut di atas, maka rekomendasi sebagai laboratorium lingkungan
tidak akan diberikan.
c. Pengujian AMDK (yang saat ini telah diganti istilahnya menjadi air mineral, air
demineral, air mineral alami, dan air embun berdasarkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 78/M-IND/PER/11/2016) menggunakan metode uji SNI
3554:2015.
Catatan: Syarat mutu SNI wajib untuk air minum dalam kemasan adalah SNI
3553:2015 (Air Mineral); SNI 6241:2015 (Air Demineral); SNI 6242:2015 (Air
Mineral Alami); SNI 7812:2013 (Air Minum Embun)
d. Penulisan sub kelompok produk pada rekomendasi ruang lingkup (terkait
pemenuhan SNI wajib AMDK) harus disesuaikan dengan syarat mutu SNI,
sehingga asesor akan melakukan asesmen dengan seksama terhadap produk
yang diuji oleh laboratorium
Catatan :
Sampling air tanah : SNI 6989.58: 2008
b. Terkait realisasi uji profisiensi agar dicantumkan pada formulir Proficiency Testing
Plan laboratorium, jika tidak tersedia agar diminta saat asesmen lapangan;
c. Jaminan mutu internal harus memperhatikan apa yang diminta oleh metode uji
yang digunakan termasuk kriteria keberterimaannya;
5.7 Witness
Aturan witness mengacu pada KAN U-01 dan KAN K-01.