5). Untuk meningkatkan mutu hasil analisis harus ada indikator mutu yang
memenuhi syarat antara lain :
Tetap / sesuai
Dapat diukur
Variabel
Sub spl
Sampel
Analis
Alat
Hari
Lab
1)
2)
3)
4)
5)
replicability
S/B
S
S
S
S
S
repeatability
S/B
S
1 B&
2S
S
reproducibility
S/B
S
B
B
S/B
B
Estimasi Ketidakpastian
Melalui pendekatan sistematik, garis besar estimasi/evaluasi ketidakpastian adalah
mengkuantitasikan kesalahan dan mengkombinasikan (menggabungkan) kesalahankesalahan tadi.
Proses estimasi sendiri meliputi 5 tahapan :
Penetapan spesifik
Identifikasi sumber-sumber ketidakpastian
Menentukan ketidakpastian baku
Penggabungan ketidakpastian baku dan
Perhitungan ketidakpastian yang diperluas
1). Penetapan spesifikasi
Maksudnya adalah kuantitas yang diukur atau diuji didefinisikan, artinya diberi
spesifikasi dalam bentuk formula atau persamaan.
Misalnya : konsentrasi = berat / volume larutan
Evaluasi tipe A.
Merupakan evaluasi komponen acak (random)
Nilai ketidakpastian diperoleh dari pengukuran berulang (via eksperimen)
Nilai ketidakpastian baku = = deviasi standar
Evaluasi tipe B
Merupakan evaluasi komponen random + sistematik
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
Nilai ketidakpastian diperoleh dari sumber informasi, misal :
Sertifikat kalibrasi
Spesifikasi alat / bahan
Handbook
Catalog
Aturan 2
Perkalian atau pembagian
Y = a.b.c atau Y = a/b.c
Ketidakpastian baku gabungan :
y = Y [ (a /a)2 + (b/b)2 + (c /c)2 ]
Contoh :
Y = a.b.c.
y = Y [ (a /a)2 + (b/b)2 + (c /c)2 ]
Y = 9,27 X 2,33 X 5,11 = -110,3714
y =
-110,3714 [(0,011 /9,27)2+(0,013/-2,33)2+(0,012 /5,11)2 ]
y = 0,6808
Y = -110,37 0,68
Aturan 3
Pangkat :
Y = an ( a = yang diukur, n = bil tetap)
Ketidakpastian baku gabungan :
y = (nY a ) / a
Persamaan Umum
Jika tidak dapat menggunakan ketiga aturan di atas, maka digunakan persamaan :
y = [ (dy /dp)2 x (b/Y)2 + (dy /dq)2 x(Q /Y)2 ]
5). Ketidakpastian Yang Diperluas
U = C x k
k : faktor cakupan
Nilai k = 2
(ini yang umum digunakan, distribusi normal 95%)
Posted in: Kalibrasi