SEBERAPA AKURAT
HASIL PEMERIKSAAN ANDA?
Prinsip Pengujian yang Baik
INPUT PROSES OU
(109,5 – 110,5)mg/L
MANFAAT KETIDAKPASTIAN
MANFAAT KETIDAKPASTIAN
KEAKURATAN
PENGUJIAN
Dengan menghitung estimasi
ketidakpastian maka pengujian
yang kita lakukan dapat dilihat
keakuratannya (akurasi dan
presisi)
MANFAAT KETIDAKPASTIAN
MENGETAHUI
SUMBER
KETIDAKPASTIAN
Dengan mengetahui komponen
sumber ketidakpastian yang
paling besar, kita bisa
memfokuskan area perbaikan
berkesinambungan
MANFAAT KETIDAKPASTIAN
MENGETAHUI
BIAS PERSONIL
YANG BEKERJA
Penetapan ketidakpastian
pengukuran akan memberikan
informasi bias yang terjadi pada
setiap personil di laboratorium
MANFAAT KETIDAKPASTIAN
MENINGKATKAN
KAPABILITAS
LABORATORIUM
KEWAJIBAN
PADA ISO/IEC
17025:2017
Untuk laboratorium yang sudah
terakreditasi I SO/I EC 17025:2017,
penetapan ketidakpastian masuk
pada klausul 7.6
Ketidakpastian VS Kesalahan
Ketidakpastian Kesalahan
Berbentuk interval, tidak dapat digunakan Perbedaan antara hasil individu dengan
untuk mengoreksi hasil pengukuran, bisa benar dari besaran ukur, bersifat tungga
ditetapkan dengan perhitungan tidak bisa diketahui dengan pasti
Jenis – Jenis Kesalahan
Pengukuran
salahan Acak
Ke Kesalahan Sistematik
Sistematik pasti
Sistematik tak pasti
ketidak stian Koreksi
SUMBER-SUMBER
KETIDAKPASTIAN
SAMPLING
KETIDAKPASTIAN ASAL
KURVA KALIBRASI
PR E SI SI METODE
D a t a dari Laboratorium
KOMPONEN KETIDAKPASTIAN
TIPE A TIPE B
Berdasarkan pekerjaan eksperimental dan Berdasarkan informasi yang dapat
dihitung dari rangkaian pengamatan berulang dipercaya
Contoh
Tipe A
• Presisi penimbangan
menggunakan Neraca
Analitiik
• Presisi Metode
Pengujian
Perhitungan
TIPE A
𝑆𝐷
𝑢= 𝑛
Dimana :
SD = Standar Deviasi
n = Jumlah Pengamatan
Contoh
Tipe B
• Kalibrasi Neraca
• Kalibrasi Oven
• Spesifikasi Pabrik
Labu Takar
Perhitungan TIPE B
1. Apabila informasi data disertai dengan :
Tingkat kepercayaan 95% :
𝑄𝑢 𝑄𝑢
𝑢= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑢 =
Tingkat Kepercayaan 99% : 1,96
2
𝑄𝑢 𝑄𝑢
𝑢= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑢 =
3 3,09
2. Apabila informasi datanya tidak disertai
dengan keterangan apapun maka :
𝑄𝑢
𝑢=
3
3. Untuk data yang sangat presisi :
𝑄𝑢
𝑢=
6
Ketidakpastian Gabungan
Gabungan dari semua komponen ketidakpastian baku (u) yang
memberikan kontribusi pada hasil akhir pengujian yang
dihitung sebagai ketidakpastian hasil pengujian secara
keseluruhan
Ketidakpastian Gabungan
DIUKUR DENGAN
1 FORMULA/PERSAM
2 3
AA N
MENGGABUNGKA
N SEMUA
KOMPONEN
KETIDAKPASTIAN
BAKU MENJADI
KETIDAKPASTIAN
GABUNGAN
D a l a m m e n e n t u k a n spesifikasi
kuantitas y a n g diukur da p a t dilihat
p a d a metode r u m u s y a n g
digunakan dalam menghitung
kadar y a n g diujji
1
CONTOH LANGKAH PERTAMA
Cara Uji Besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (Nyala)
SNI 6989.4.:2009
Berikut merupakan
rumus yang terdapat di
dalam SNI 6989.4:2009
untuk menghitung kadar
besi dalam air dan air
limbah
Identifikasi S u m b e r Ketidakpastian
dapa t di laku k an d e n g a n
p e m b u a t a n fishbone y a n g dibua t
berdasarkan cara kerja d a n r u m u s
yang ada
2
ME MBU A T D A F T A R MEMBUA T D I A G R A M
DARI SEMUA SUMBER FISH B ON E
KETIDAKPASTIAN
Prosedur Pembuatan
Fish Bone pada Estimasi
Ketidakpastian
Labmania Indonesia
Pendahuluan
Fish Bone digunakan untuk menginvestigasi
beberapa sumber ketidakpastian secara detail
Kadar Fe
(mg/L)
› Masukkan hasil identifikasi sumber
ketidakpastian ke dalam tulang ikan
yang disediakan
Kurva Faktor
kalibrasi Pengenceran
Kadar Fe
(mg/L)
Presisi
Metode Labu Takar
› Masukkan faktor yang mempengaruhi
perhitungan sumber ketidakpastian
Kurva Faktor
kalibrasi Pengenceran
Pipet
Labu Volume
Takar
Kadar Fe
(mg/L)
Kal
T
Presisi
Metode Labu Takar
CONTOH FISHBONE UJI Fe SECARA SSA
FISHBONE MENGGUNAKAN JENIS INSTRUMENTASI SPEKTROFOTOMETER
Dari s u m b e r ketidakpastian y a n g
s u d a h identifikasi melalui fishbone,
k e m u d i a n di h it ung sebaga i
ketidakpastian b a k u
3
RERATA
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + …
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑛
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶
X = Data ke …
n = Jumlah data
STANDAR DEVIASI (SIMPLO)
𝑛
− 𝑥)2
𝑖=1(𝑋𝑖
𝑆𝐷 = √
𝑛−1
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶
Sd = Simpangan baku
Xi = hasil pengujian ke-I
𝑥 = rerata hasil pengulangan pengujian
n = jumlah pengulangan pengujian
SOAL STANDAR DEVIASI
Berikut merupakan hasil pengujian kadar Cr pada sampel air laut, hitung rerata dari
pengujian yang sudah dilakukan !
STANDAR DEVIASI (DUPLO)
𝑛
𝑖=1(𝑋1 − 𝑋2)2
𝑆𝐷 = √
2𝑛
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶
Sd = Simpangan baku
X1= hasil pengujian ke-1 (simplo)
X2 = hasil pengujian ke 2 (duplo)
n = jumlah pengulangan pengujian
SOAL STANDAR DEVIASI DUPLO
Berikut merupakan hasil pengujian kadar Cr pada sampel air laut, hitung rerata dari
pengujian yang sudah dilakukan !
Simpangan Baku Relatif
𝑆𝐷
%𝑅𝑆𝐷 = × 100%
𝑥
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶
Sd = Simpangan baku
X = rerata hasil pengulangan pengujian
SOAL SIMPANGAN BAKU RELATIF
Berikut merupakan hasil pengujian kadar Cr pada sampel air laut, hitung rerata dari
pengujian yang sudah dilakukan !
Perbedaan relative (RPD)
𝑋1 − 𝑋2
%𝑅𝑃𝐷 = × 100%
𝑥
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∶
k = konstanta
𝑘𝑜𝑒𝑓. 𝑚𝑢𝑎𝑖 𝑎𝑖𝑟 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑝𝑒𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑎𝑘𝑎𝑟 × 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢ℎ𝑢
µ𝐸𝑓𝑒𝑘 𝑇 =
𝑘
Ketidakpastian Asal Fakt
or Pengenceran
Faktor pengenceran merupakan banyaknya pengenceran
yang dilakukan dalam pengujian
2 2
𝑢𝑃𝑖𝑝𝑒𝑡 𝑢𝐿𝑎𝑏𝑢 𝑇𝑎𝑘𝑎𝑟
µ𝐹𝑃 = + × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑉. 𝑃𝑖𝑝𝑒𝑡 𝑉. 𝐿𝑧𝑏𝑢 𝑇𝑎𝑘𝑎𝑟
Ketidakpastian Asal Neraca
Keterangan :
Misal :
𝑘𝑒𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝐶𝑅𝑀 Kemurnian CRM Cu adalah
µ𝐾𝑒𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖𝑎𝑛 = 99,99 ± 0,01 %
𝑘
Maka :
Kemrnian dari sertifikat adalah
0,9999 ± 0,0001
Ketidakpastian Asal Bob
ot Molekul
Data ketidakpastian berat atom
dapat diperoleh dari IUPAC
𝑄𝑢
𝑢𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟 =
3
2
Keterangan : 𝑎𝑖 + 𝑏𝑖 − 𝑥 𝑎𝑖+𝑏𝑖
MSB : Mean Square Between
𝑀𝑆𝐵 =
2 𝑛−1
MSW : Mean Square Within
ai : hasil duplo 1 2
bi : haisl duplo 2 𝑎𝑖 − 𝑏𝑖 − 𝑥(𝑎𝑖−𝑏𝑖)
𝑀𝑆𝑊 =
n : jumlah ulangan sampel 2𝑛
Ketidakpastian Asal Presi
si Metode
𝑆𝐷
µ𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 𝑛
atau :
𝑀𝑆𝑊
𝑢 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 =
2
Dimana :
SD : Standar Deviasi hasil pengujian sampel
n : jumlah duplikat (bukan jumlah ulangan)
MSW : Mean Square Within
CONTOH PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN ALAT GELA
S Cara Uji Besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (Nyala)
TERIMA KASIH