Anda di halaman 1dari 50

Menara Rajawali 11th Floor

Mega Kuningan Jakarta


www.PremysisConsulting.com

A Training Of

Calibration & Uncertainty

Calibration & Uncertainty

Theory

Opening
Closing
PREtest
POSTtest

Calibration of
Mass

Calibration of
Dimension

Calibration of
Temperature

Purpose & Time-Table


Quiz
Game
Simulasi
2

Course Purposes
Memahami :
a. Konsep dasar kalibrasi dan
pengukuran ketidakpastian
b. Dasar kalibrasi dan
pengukuran ketidakpastian
pada alat ukur massa
c. Dasar kalibrasi dan
pengukuran ketidakpastian
pada alat ukur dimensi
Menangani :
a. Pelaksanaan kalibrasi
internal alat ukur massa dan
dimensi
b. Menganalisa data hasil
kalibrasi internal alat ukur
massa dan dimensi serta
menghitung
ketidakpastiannya
c. Membuat laporan kalibrasi

Time Table
09:00 09:30 Opening & Pre Test
09:30 10:15 Theory of Calibration &
Uncertainty
10:15 10:30 Break
10:30 12:00 Calibration of Mass
12:00 13:00 Break
13:00 13:45 Calibration of Mass (cont)
13:45 15:00 Calibration of Dimension
15:00 15:30 Break
15:30 16:15 Calibration of Dimension (cont)
16:15 16:45 Post Test
16:45 17:00 Closing

back to main 3menu

Uncertainty (Ketidakpastian)

Uncertainty??

1
Teori Ketidakpastian

KETIDAKPASTIAN

Lagkah-Langkah
Perhitungan
Ketidakpastian

Jenis Komponen
Ketidakpastian

3
Sumber-Sumber
Ketidakpastian

Apa itu Ketidakpastian?

1. Ketidakpastian adalah suatu parameter yang terkait


dengan hasil pengukuran, mencirikan sebaran nilai-nilai
yang dianggap mewakili besaran yang diukur
Menghitung rentang tersebut disebut sebagai
pengukuran ketidakpastian.
2. Menurut ISO Gum,
Uncertainty is defined A parameter,
associated with a result of a
measurement, that characterizes the
dispersion of the values that could
reasonable be attributed to the
measurand
(2.1.1 VIM International Vocabolary of Basic and General
Terms in Metrology)
7

Apa Kaitan Ketidakpastian dan Kesalahan ?


Ketidakpastian memadukan semua faktor terkait
dengan kesalahan pengukuran yang tidak diketahui
(tidak pasti ) menjadi suatu rentang tunggal.
Sumbernya :
Sampling
Preparasi Contoh
Kalibrasi alat ukur
Metoda uji
Kesalahan random dan sistematik lainnya
( personel,kondisi lingkungan dll )
8

Darimana Sumber Ketidakpastian ?

Data dari validasi metode


Data dari CRM
Spesifikasi Pabrik
Data dari kolaborasi trial /PT/QC
Berdasarkan data pengalaman /atau data pustaka

PT= Proficiency Testing ( uji banding )


QC= Quality Control

10

Apa Jenis Komponen Ketidakpastian ?

TIPE A
Adalah ketidakpastian yang dievaluasi dengan metode
analisis statistik dari serangkaian pengukuran.
TIPE B
Adalah ketidakpastian yang dievaluasi dengan cara
selain analisis statistik dari serangkaian pengukuran,
misalnya berdasarkan informasi yang dapat dipercaya
(perkiraan).

JCGM 100:2008 ;
GUM 1995 with minor corrections
Guide to the expression of uncertainty in measurement

11

Tipe A
Ketidakpastian baku disini adalah standar deviasi dari rata-rata
(standard deviation of the mean)
u (Xi) = s (Xi)/n
CONTOH :
Massa bahan baku 10 kali penimbangan (g)
10,0001
10,0000 10,0002
10,0002 10,0001
10,0000
10,0001
10,0000
10,0002 10,0000
Massa rata-rata = 10,00009 g
S (simpangan baku contoh) = 0,000088 g
Ketidakpastian baku (u) = 0,000088/ 10
= 0,0000278 g
12

Tipe A
Apabila pengujian dilakukan hanya dari 1 kali pengukuran (single
measurement) maka ketidakpastian baku disini adalah standar deviasi
sebagaimana adanya
u (Xi) = s (Xi)
CONTOH :
Penimbangan berulangkali dari standar massa 10 g pada sebuah neraca
memberikan nilai simpangan baku (s) sebesar 0,000088 g
Suatu bahan dengan massa 10 g ditimbang sebanyak 1 kali
menggunakan neraca di atas
Ketidakpastian baku (u) dari 1 kali penimbangan bahan tersebut adalah :
s/n=s/1
u = 0,000088 g

13

Tipe A

Apabila pengujian dilakukan dengan


beberapa set pengulangan:
Akan dihasilkan lebih dari satu
rata-rata
Simpangan baku (s) yang
direkomendasikan untuk
digunakan adalah s rata-rata
S(x) = si / n

14

Pengujian dengan 3 Set Pengulangan


Kadar Air
rendah
1
2,99
2
2,97
3
3,00
4
3,03
5
3,02
6
3,03
7
2,96
8
3,00
9
3,02
10 2,98
Rata-rata 3,00
s
0,025

sx = si / n

Kadar Air

Kadar Air

medium
5,01
4,97
5,02
5,02
5,02
5,04
4,98
5,01
5,01
5,00
5,01
0,020

tinggi
7,51
7,49
7,50
7,49
7,52
7,50
7,54
7,49
7,47
7,47
7,50
0,021

= (0,025+0,020+0,021) / 3 = 0,022
15

Bagaimana halnya dengan


ketidakpastian bakunya ?

Pengujian kadar air yang berulangkalil yang berasal dari tiga set
pengulangan (kadar air rendah, sedang dan tinggi) memberikan nilai
simpangan baku (s) rata-rata sebesar 0,022
Apabila pengulangan di atas tidak dilakukan sendiri (misal diambil dari
data validasi metode, yang pernah dilakukan sebelumnya) maka
ketidakpastian baku (u) dari pengujian kadar air tersebut adalah: 0,022
akan tetapi

Apabila percobaan pengulangan di atas dilakukan sendiri,maka


ketidakpastian baku (u) dari pengujian kadar air tersebut adalah :
0,022/10 = 0,007

16

PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN BAKU


JikaSD digunakan sebagaimana adanya
u (x) = s
Jika tingkat kepercayaan 95 % , maka dibagi 2 atau
(1,96)
u (x) = BK / 2 atau BK / 1,96
Catatan : BK = Besarnya Ketidakpastian ( dari cuplikan )

Jika tingkat kepercayaan 99 % ,maka dibagi 3 atau


(3,090)
u (x) = BK / 3 atau BK / 3,090
Catatan : Tingkat kepercayaan = Confidence Interval = Level of Confidence

17

PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN BAKU


Untuk nilai u yang berkaitan dengan nilai rata-rata dari n
pengamatan, maka
u (x) = s / n
Untuk distribusi rektangular Distribusi Segitiga (Digital)
u (x) = s / 3
Untuk distribusi triangular Distribusi Segiempat (Analog)
u (x) = s / 6
Catatan : Apabila tidak ada informasi tambahan mengenai
spesifikasi suatu alat atau bahan, maka selalu diasumsikan
distribusi rektangular
18

Tipe B
Ketidakpastian baku disini dievaluasi oleh
pertimbangan ilmiah, berdasarkan pada semua
informasi yang tersedia tentang variabilitas yang
mungkin dari xi dan berdasarkan informasi yang
dapat dipercaya
(selain analisis statistik)
Perkiraan xi diambil dari :
Pengukuran data sebelumya
Spesifikasi Pabrikan
Sertifikat kalibrasi
Handbook
Katalog
Atau sumber lain
JCGM 100:2008 ;
GUM 1995 with minor corrections
Guide to the expression of uncertainty in measurement

19

Evaluasi Tipe B
Jenis Sebaran
(Distribusi)

Faktor
Cakupan (K)

Tipe Alat

Distribusi
Segiempat

Digital

Distribusi
Segitiga

Analog

Distribusi
Normal

Standar
ketidakpastian
20

Faktor Cakupan & Tingkat Kepercayaan


1. Tingkat kepercayaan
batas kepercayaan
hasil pengukuran

Tingkat
Kepercayaan
68 %
95 %
99,73 %

Faktor Cakupan
(K)
1
3

2. Faktor Cakupan
Pengali nilai
ketidakpastian

Berdasarkan teori
statistik
21

Contoh : Tipe B (Ketidakpastian)


Misalnya :
a. Ketidakpastian akibat keterbatasn resolusi alat,
b. Ketidakpastian standar (diperoleh dari sertifikat
kalibrasi)

22

Contoh : Tipe B (Kemurnian Bahan)


Kemurnian dari kadmium dalam sertifikat kalibrasi
yaitu :
0,9999 0,00001
Karena tidak ada informasi tambahan mengenai nilai
ketidakpastian ini, maka diasumsikan distribusinya
rektanguler
Ketidakpastian baku disini adalah :
u = s / 3 = 0,000058
u = 0,0001 / 3 = 0,000058

Contoh Tipe B (Labu Takar)

Spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 ml kelas A


adalah :
0,08 ml
Ketidakpastian baku dari volume labu takar :
= 0,08 / 3
= 0,046 ml
Ket :
Jika tidak ada informasi, maka diasumsikan distribusi rektangular
24

Contoh Tipe B (Pipet)


Spesifikasi dari pabrik untuk pipet 2 ml kelas A adalah
0,01 ml
Ketidakpastian baku dari volume larutan yang
dipindahkan menggunakan pipet ini adalah :
= 0,01 / 3
= 0,006 ml

25

Contoh Tipe B (Neraca)


Pada sertifikat kalibrasi dari neraca 4 digit dinyatakan :
Ketidakpastian = 0,0004 g ;
Tingkat kepercayaan 95 % dengan faktor cakupan (k) = 2
Distribusi Normal
Ketidakpastian baku
= 0,0004 / 2 = 0,0002 g

Ket :
Jika tidak ada informasi, maka harus distribusi normal

26

Banyak sekali
faktor
ketidakpastian?
27

Sumber-Sumber Ketidakpastian

Sumber-sumber ketidakpastian meliputi :


1. Personil
2. Sample
3. Persiapan Sample
4. Kondisi Sample
5. Bahan Acuan Material
6. Jumlah Sample
7. Peralatan
8. Pergantian Operator
9. Kondisi Lingkungan
10. Metode Pengukuran
11. Sumber-sumber lainnya
28

Sumber-Sumber Ketidakpastian

1. Personel
- Memastikan kompetensi personel
(personel manajerial, personel teknis, personel pendukung
inti)
Pendidikan

Training

Keterampilan

Pengalaman

- Perbedaan sensitivitas pada pengukuran mekanik


- Perbedaan interpretasi pada pembacaan alat ukur
analog
ISO 17025 : 2005, Pasal 5.2

Sumber-Sumber Ketidakpastian

2. Kondisi Lingkungan
Temperatur

Kelembaban

Kebisingan

Debu

Tingkat Bunyi

Kebersihan

Getaran

Kondisi
Tempat Kerja

- Suhu Mengubah dimensii


dan tahanan
- Kelembaban & Tekanan Udara
Mempengaruhi gaya tekan
ke atas (buoyancy) pada
pengukuran massa
- Interferensi elektromagnetik
mempengaruhi sensor alat
ukur elektronik

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.3

Sumber-Sumber Ketidakpastian

3. Metode
- Misalnya Metode Kalibrasi yang digunakan, Validasi
Metode
- Pengukuran
langsung
vs
Komparasi/Perbandingan
ketidakpastian
- Pengukuran kontak vs non-kontak
Pengukuran non kontak mengurangi efek perubahan
pada benda ukur
- Penentuan titik ukur
Banyaknya dan posisi titik ukur bisa mempengaruhi
ketidakpastian

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.4

Sumber-Sumber Ketidakpastian

4. Peralatan
- Bidang pada pengukuran dimensi belum rata
- Kabel penghubung multimeter mempunyai tahanan
mempengaruhi pengukuran tegangan
- Media kalibrasi termometer belum tentu homogen

ISO 17025 : 2005, Pasal


32 5.4

Sumber-Sumber Ketidakpastian

5. Pembulatan nilai ukur akibat keterbatasan daya baca


alat Resolusi Alat Ukur
Contoh :
Sebuah alat mempunyai resolusi 1 mm
Sehingga dari hasil pembacaan pada alat ukur akan dibulatkan.
- Jika nilai ukur antara 13,5 mm dan 14,5 mm akan ditampilkan
(dibulatkan) menjadi 14 mm.
- Ada ketidakpastian sebesar 0,5 mm
- Ketidakpastian akibat pembulatan adalah sebesar
U = ( resolusi alat)
U = 0,5

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.5

Sumber-Sumber Ketidakpastian

6. Ketidakpastian standar acuan (ketidakpastian diperoleh


dari sertifikat)
Informasi yang tercantum pada sertifikat misalnya adalah
a. Nilai Faktor Koreksi (K) , yang ditentukan dari kalibrasi
terhadap standar yang lebih tinggi (x+K)
Nilai koreksi bisa bernilai positif atau negatif
b. Nilai Ketidakpastian (U), yang bernilai +/Model Matematis :
T=XU
ISO 17025 : 2005, Pasal 5.6

Sumber-Sumber Ketidakpastian

7. Perubahan penunjukan pada pengukuran berulang


Contoh : Pengukuran pada suatu alat menunjukan nilai
(diambil 10 data)
Nilai rata-rata mempunyai
ketidakpastian, bergantung
pada banyaknya pengukuran

ISO 17025 : 2005, Pasal


35 5.7

Sumber-Sumber Ketidakpastian

8. Sifat Benda Ukur Penanganan baran yang


dikalibrasi
- Nilainya bisa berubah akibat interaksi dengan alat ukur
- Akibat transfer panas antara termometer dan substansi yang
diukur
- Akibat deformasi pada benda ukur sehingga dimensi berubah
- Tebal sebuah balok bervariasi dititik yang berbeda
- Suhu disebuah ruangan bervariasi ditempat yang berbeda

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.8

Sumber-Sumber Ketidakpastian

9. Sumber-Sumber Lainnya
- Ketidakpastian akibat tidak presisinya perhitungan
- Kesalahan dalam pemakaian alat ukur
- Ketidakpastian konstanta yang dipergunakan dalam perhitungan

Langkah-Langkah Perhitungan
Ketidakpastian

1) Membuat model matematis pengukuran


2) Menentukan sumber-sumber ketidakpastian (komponen)
ketidakpastian yang signifikan
3) Melakukan evaluasi/perhitungan ketidakpastian baku untuk
tiap komponen menurut jenisnya (Tipe A atau Tipe B)
4) Menentukan ketidakpastian gabungan
5) Menentukan ketidakpastian terentang (bentangan)
6) Melaporkan nilai ketidakpastian

38

Membuat Model Matematis


1) Kalibrasi Menentukan Koreksi
2) Model matematis , secara umum :
T
= ( X + K ) U
T
=XU
Keterangan :
T
= Nilai besaran ukur
X
= Rata-rata hasil pengukuran (dari standar)
K
= Koreksi (selalu ditambahkan)
U
= Ketidakpastian (+/-)
3) Model matematis untuk mengidentifikasi sumber-sumber
ketidakpastiannya
39

Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan


sumber-sumber ketidakpastian
1) Ketidakpastian pengukuran berulang Tipe A
a) Hitung nilai rata-rata (mean value)

b) Hitung simpangan baku (standar deviasi)

40

Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan


sumber-sumber ketidakpastian
1) Ketidakpastian pengukuran berulang Tipe A

41

Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan


sumber-sumber ketidakpastian
2) Ketidakpastian dari standar acuan (diperoleh dari sertifikat)
Tipe B
a. Pada umumnya, sertifikat kalibrasi mempunyai
kepercayaan 95% faktor cakupan (k) bernilai = 2
b. Ketidakpastiannya dari standar acuan :

tingkat

Ket :

42

Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan


sumber-sumber ketidakpastian
3) Pembulatan nilai ukur akibat keterbatasan daya baca alat
(resolusi) Tipe B

43

Menentukan Ketidakpastian Gabungan


1. Ketidakpastian
dari
pengukuran
berulang
2. Ketidakpastian dari standar acuan
(sertifikat kalibrasi)
3. Ketidakpastian dari resolusi alat ukur

44

Menentukan Ketidakpastian Rentangan


1. Pada sertifikat kalibrasi, secara umum menggunakan tingkat
kepercayaan 95%
2. Sesuai ketetapan tingkat kepercayaan 95% nilai faktor
cakupan = 2
3. Rumus perhitungan :

U=kx
Ket :
U
Uc

;U=2x

= Ketidakpastian terentang pada tingkat kepercayaan 95%


= Nilai Ketidakpastian gabungan

Nilai ketidakpastian terentang yang dilaporkan pada sertifikat


kalibrasi
45

Pelaporan Ketidakpastian
1. Nilai ketidakpastian dicantumkan bersamaan hasil pengukuran
2. Rumus perhitungan :

T=XU
Ket :
T
X
U

= Nilai alat ukur yang dikalibrasi


= Rata-rata hasil pengukuran
= Ketidakpastian pengukuran
Bahwa hasil kegiatan kalibrasi
tidak bisa menentukan alat ukur

layak atau tidak layak ?

Contoh Soal Perhitungan Ketidakpastian


1. Sebuah komponen berupa silinder mempunyai spesifikasi
diameter 20 mm dengan toleransi 0,01 mm. untuk mengetahui
apakah komponen tersebut memenuhi spesifikasinya, dilakukan
pengukuran menggunakan mikrometer digital. Pengukuran
dilakukan sebanyak 6 kali . Mikrometer yang digunakan
mempunyai daya baca 0,001 mm.
Berikut data hasil pengukuran :
20,004 ; 20,005 ; 20,006 ; 20,005 ; 20,007 ; 20,005
Dari sertifikat kalibrasi diketahui ketidakpastian mikrometer sebesar
2,6
10


95%.
Tentukan apakah alat ukur diatas masih layak pakai atau tidak ?
47

Contoh Soal Lanjutan


1. Sebuah komponen berupa silinder mempunyai spesifikasi
diameter 10 mm dengan toleransi 0,3 mm. untuk mengetahui
apakah komponen tersebut memenuhi spesifikasinya, dilakukan
pengukuran menggunakan caliper analog . Pengukuran dilakukan
sebanyak 3 kali . Caliper analog yang digunakan mempunyai daya
baca 0.1 mm.
Berikut data hasil pengukuran :
10.2 ; 10.1 ; 10.3
Dari sertifikat kalibrasi diketahui ketidakpastian mikrometer sebesar
2
10


95%.
Tentukan apakah alat ukur diatas masih layak pakai atau tidak ?
48

Contoh Soal Perhitungan Ketidakpastian


Urutan Pengerjaan, berdasarkan contoh soal :
1. Model Matematis : T = X + K
2. Ketidakpastian dari pengukuran berulang Tipe A
* Simpangan Baku :
3. Ketidakpastian dari standar (acuan) Tipe B
4. Ketidakpastian dari daya baca (resolusi) Tipe B
5. Ketidakpastian Gabungan
6. Ketidakpastian Terentang
7. Hasil Pelaporan

49

50

Anda mungkin juga menyukai