•
Merupakan perkiraan dari hasil
kalibrasi yang mencirikan suatu
rentang nilai dimana di dalamnya
terdapat nilai yang benar
Metode :
ISO GUM (Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement)
1. PENDAHULUAN
• Kesesuaian thd Spesifikasi tsb Ditentukan oleh suatu batas tertentu disekitar
nilai yg diinginkan, yg kemudian disebut dgn ketidakpastian.
Penunjukan Penunjukan
Standar Alat Koreksi
(C) (C) (C)
0 0.00 0.00
10 9.99 0.01
20 19.99 0.01
30 29.97 0.03
40 39.97 0.03
50 49.97 0.03
70 69.98 0.02
80 79.97 0.03
100 99.96 0.04
125 124.95 0.05
150 149.93 0.07
U = Uncertainty (ketidakpastian)
5
• Dalam evaluasi ketidakpastian pengukuran pedoman ini digunakan oleh Lab
Penguji / Kalibrasi yg ingin diakreditasi olen KAN berdasarkan SNI 19-17025-2000
tentang “Persyaratan Umum Kompetensi Lab Penguji dan Kalibrasi”.
• CMC merupakan faktor penting dalam akreditasi Lab Penguji maupun Kalibrasi dan
lab kalibrasi industri
Type B
Contoh :
Ketidakpastian 0.05 cm tersebut
Hasil pengukuran karena dipengaruhi resolusi alat
adalah yakni 0.1 cm. Sehingga nilai
1,55 cm ± 0.05 cm ketidakpastiannya ½ dari nilai
resolusi
KONSEP UMUM
c1 c3
c4
c6
c2
c5
x1 x4 x2 x5 x6 x3
• Nilai kesalahan acak tidak dapat dikoreksi, karena bervariasi dari suatu
pengukuran ke pengukuran lainnya.
KESALAHAN SISTEMATIK
csistematik
• Dlm pengukuran, taksiran nilai benar diberikan oleh nilai dlm sertifikat
kalibrasi alat ukur atau standar pengukuran.
• Hasil pengukuran hanya dikatakan lengkap bila disertai dgn suatu taksiran
rentang dimana nilai benar dari besaran ukur tsb diyakini berada di
dalamnya.
• Kesalahan
Hasil pengukuran dikurangi nilai sebenarnya dari besaran ukur.
• Koreksi
Nilai yg dijumlahkan secara aljabar pada hasil pengukuran tak terkoreksi untuk
mengkonpensasi kesalahan sistematik yang diketahui.
• Faktor cakupan
Faktor numerik yg digunakan sebagai pengali terhadap ketidakpastian baku
gabungan untuk memperoleh ketidakpastian bentangan.
• Ketidakpastian bentangan
Besaran yg mendefinisikan interval disekitar hasil pengukuran yg diharapkan
mencakup sebagian besar distribusi nilai yg dapat diberikan pada besaran ukur.
DEFINISI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
X U X X U
SUMBER-SUMBER
KETIDAKPASTIAN
• Benda ukur
• Peralatan bantu
• Metoda pengukuran
• Kondisi lingkungan
Populasi
Sampel
n n
N
TAKSIRAN VARIAN DARI NILAI RATA-RATA SAMPEL
• Varian sampel n
i
( x x ) 2
s ( xi ) i 1
n 1
u ( xi ) s ( x)
Distribusi kemungkinan
• Distribusi Normal
Ditemukan bahwa kejadian-kejadian alami kebanyakan memiliki sifat acak yg
memperlihatkan kurva sebaran berbentuk bel simetrik.
Interval kepercayaan 95 %
Batas Batas
Kepercayaan Kepercayaan
95 % 95 %
-U +
U U U
k k
• Distribusi Segi-4
Distribusi ini didasarkan pada asumsi bahwa ada batas berhingga dari tersebarnya
nilai-nilai, tetapi tidak cukup informasi yg menunjukan nilai-nilai mana saja yg lebih
mungkin, sehingga diambil kebolehjadian yg sama untuk setiap nilai. Rentang sebaran
biasanya dapat dipandang simetris disekitar nilai rata-rata.
Rentang
Rentang
Paruh a
Frekuensi
kejadian
1
2a
-a +a
a a
3 3
• Distribusi Segi-3
Distribusi ini didasarkan pada adanya keyakinan bahwa nilai-nilai yg lebih dekat ke
nilai rata-rata memiliki kebolehjadian yg lebih tinggi, dan nilai-nilai yg lebih dekat
dengan batas rentang kebolehjadiannya berkurang menuju nol.
Rentang
Rentang
Paruh a
Frekuensi
kejadian 1
a
- +a
a
a a
6 6
• Distribusi bentuk – U
Distribusi ini didasarkan pada adanya keyakinan bahwa nilai-nilai yg lebih dekat dengan
batas rentang memiliki kebolehjadian yg lebih tinggi, dan nilai-nilai yg lebih dekat ke nilai
rata kebolehjadiannya berkurang.
Frekuensi
kejadian
1
a
-a +a
a a
2 2
5. KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN
- Spesifikasi pabrik
• Model pengukuran adalah suatu fungsi yang menghubungkan besaran yang diukur dengan
besaran masukan.
• Dalam sebagian besar proses pengukuran, besaran ukur Y ditentukan dari N besaran lain,
yaitu X1, X2, …, XN dinyatakan dengan :
• Besaran masukan X1, X2, …, XN dapat mempunyai nilai dan ketidakpastian yg diperoleh dari
proses pengukuran langsung maupun sumber dari luar.
> Sesuai dengan definisi CMC, maka penilaian CMC dengan audit
pengukuran harus dilakukan dengan peralatan yg memenuhi kondisi
hampir ideal untuk lab.
> Kaji ulang CMC lab. Berdasarkan hasil uji banding antar lab. Juga
memperhatikan artifak yg digunakan.
> Penilaian CMC lab. Dengan mengevaluasi hasil kalibrasi lab untuk periode
tertentu juga harus memperhatikan jenis alat yg hasilnya ditinjau.
IDENTIFIKASI SUMBER KETIDAKPASTIAN
• Sumber-sumer ketidakpastian yg berkaitan dengan proses pengukuran harus dapat
diidentifikasi dengan baik untuk menghindari taksiran ketidakpastian yg overestimate
maupun underestimate.
• Cause and effect diagram
mi m k
U95 drift U95 drift
mi mk V
mi mk
kalibrasi kalibrasi
repeatability
repeatability
V
kalibrasi
mi mk temperatur
kalibrasi kalibrasi V
repeatability
repeatability
U95 drift
U95 repeatability
kalibrasi
temperatur
V
CMC pengukuran Temperature
Type A
1. Pengulangan pengukuran/ repeatability
10 x Pengulangan
pengukuran 1.
u = stdev
Resolusi alat , UUT
U = ½ Resolusi
Type B
2. Ketidakpastian
Standar
kalibrator
3. Resolusi Alat , UUT
n st a ndar
a
eti d a kpasti r, k to r S uhu
u hu
K ra to F a si s
kalib
9 5 t i m a s i varia
ecil) 4. Estimasi Variasi
= U ) E s an k
U
k a l i b rasi U = p e rc o ba Suhu
rtifika t i
a r i se ( dar
(d
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE-A
• Pengukuran berulang n
1
Rerata : x
n
x
i 1
i
n
(x i x) 2
Simpangan bakus (: xi ) i 1
n 1
Derajat kebebasan : n 1
Data dari beberapa kali pengukuran
(tipe-A)
– Standar Deviasi
2
1 n 1 2, s2
s
n - 1 i 1
xi x
x
1, s1
_
• maka, _ , X
• estimasi nilai ukur: X -~ x +~
• ketidakpastian standar: u =
ESDM =
s/n
•
Analisis Data untuk Laporan (step-1)
• Analisis
– Hasil Ukur: X X X X
ci maka : c1 ; c 2 ; ....
– koefisien sensitivitas: X i X 1 X 2
uc c .u c .u
i i 1 1 2 2 .....
2 2
c .u 2
– Ketidakpastian kombinasi: i
4 4
(X1, X2, …dst tidak berkorelasi) uc uc
eff
ci u i 4 c1u1 4 c2u 2 4 .....
– Derajat Kebebasan Efektif: i 1 2
i
Data non pengukuran
(tipe-B)
• diperoleh, f(x)
– Nilai Tengah: X
R
– Rentang paruh (semi-range): a
– keraguan nilai a: R(%)
Estimasi distribusi probabilitas x
• maka, a
– estimasi nilai ukur: X f(x)
– ketidakpastian standar: u = R
segi-4 (rectangular) = s/3
segi-3 (triangle) = s/6 x
X a
U-shape = s/2
– derajad kebebasan: 2 (x-a) x (x+a)
1 100
v
2 R
KOEFISIEN SENSITIFITAS
f
ci
xi
KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN
N
uc ( y)
i i
c u ( x ) 2
i 1
2
N
u c ( y ) c i u ( x i )
i 1
• Untuk penggunaan praktis dalam bidang pengujian, aturan sederhana dapat berikut dapat
digunakan untuk model pengukuran yg sering dijumpai dalam pengukuran alalitik :
> Jika model hanya mencakup penjumlahan atau pengurangan dari besaran yg berbeda,
misal , y ( p q r ...)
u c ( y ) u ( p ) 2 u (q ) 2 u (r ) 2 ...
> Jika model mencakup perkalian atau pembagian besaran yg berbeda,
misal , y p.q.r...
2 2 2
u ( p) u (q) u (r )
u c ( y ) y ...
p q r
> Jika model mencakup suatu fungsi pangkat-n,
misal , y a n
n. y
uc ( y) .u ( a )
a
DERAJAT KEBEBASAN EFEKTIF
Setiap komponen ketidakpastian mempunyai derajat kebebasan yg tepat
- untuk nilai rata-rata dari n pengukuran :
n 1
- untuk nilai yg terkait dengan penarikan kurva :
n
- untuk ketidakpastian yg ditaksir berdasarkan pengetahuan tentang suatu batas
rentang ± a : 2
1 R
2 100
- Untuk ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dapat dihitung dengan
rumus Welch-Sutterthwaite :
4
uc
eff n 4
u i ( yi )
i 1 i
10
Tabel distribusi t-student,s
t-test table.pdf
TK. 68.30% TK. 95% TK. 99 %
1 1.84 12.71 63.66
2 1.32 4.30 9.92
3 1.20 3.18 5.84
4 1.14 2.78 4.60
5 1.11 2.57 4.03
6 1.09 2.45 3.71
7 1.08 2.36 3.50
8 1.07 2.31 3.36
9 1.06 2.26 3.25
10 1.05 2.23 3.17
11 1.05 2.20 3.11
12 1.04 2.18 3.05
13 1.04 2.16 3.01
14 1.04 2.14 2.98
15 1.04 2.13 2.95
16 1.03 2.12 2.92
17 1.03 2.11 2.90
18 1.03 2.10 2.88
19 1.03 2.09 2.86
1.00 1.96 2.58
KETIDAKPASTIAN BENTANGAN
U k .u c ( y )
PELAPORAN KETIDAKPASTIAN
- Nilai dan sumber semua koreksi dan konstanta yg digunakan, baik dalam
perhitungan dan analisis ketidakpastian.
y
residual
ypred
a yobs
x
y a bx
y obs y pred
2
dengan :
a
y b x u SEE
n n
n x. y x y
b
n x 2 x
2
Ketidakpastian
Pengukuran
Pengertian, analisis,
dan implementasinya
pada kasus kalibrasi
_
X X21 cc21 X2
Diagram Pengukuran a u21 21
uc
R 21 X 2 f X 21 , X 22 ,... eff
_
X X22 cc22
22
a u22
R 22
_
Data-data c1 (= 1)
Data-datadari
dari X X1
Tipe-A
beberapa
beberapakali
kali s u1
pengukuran
pengukuran n 1
Data-Data dari: X X2 c2 XX
X
manual alat ukur u2
a uc UU
hand book
R 2 kk
estimasi X f X1 , X 2 , X 3 ,... eff
distibusi CL
dokumen lain probabilitas CL
X3 c3
XX u3
Sertifikat UU 3 hasil Y = X U
Tipe-B
Standard
Standard
drift
keandalan
References laboratoriu
m
sensitivitas
Workpice
Workpice
Supporting efek suhu dll.
Equipments stabilita
linieritas s
Instrument
Instrument&&
metode
metode histeresys
Repeatability
pengukuran
berulang
Personnel
Personnel diskriminasi/
Instrument resolusi
Readability Ketidak-
Environment paralax pastian
Environment kombinasi
Langkah-langkah evaluasi ketidakpastian pengukuran dan rumus-rumus yg relevan
Buat Model
Tentukan measurand dan input-inputnya
Hitung koefisien sensitivitas (ci) sehingga ui mempunyai satuan yg sama dengan measurand
c i y
x i
U k .u c
Uncertainty Budget
Sums
Ketidakpastian bentangan, U
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple