Anda di halaman 1dari 47

4 LANGKAH MUDAH

MENGHITUNG UNCERTAINTY
PENGUJIAN KIMIA

Titik Indrawati, S.T


Kelas Pengetahuan 77 Yogyakarta
Ketidakpastian/Uncertainty
1. Apa itu ?
2. Untuk apa ?
3. Mengapa ?
4. Bagaimana ?
Tujuan uncertainty
› Menunjukan derajat ketelitian (akurasi dan presisi) hasil
pengujian
› Untuk mengetahui sumber ketidakpastian /kesalahan
› Mengetahui bias personil yang bekerja
› Meningkatkan kapabilitas laboratorium
› Memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025:2017
› Kesesuaian dengan suatu batas spesifikasi
Uncertainty
 Parameter yang berhubungan dengan hasil
pengujian/kalibrasi yang memberi gambaran penyebaran
dari nilai pengujian/kalibrasi.
 Rentang nilai dimana nilai benar ada didalamnya.

x- U < X < x + U

Contoh:
Kadar logam Fe = 0,45 mg/L ± 0,02
Mengapa uncertainty diukur?
(Measurement uncertainty)
› Kesalahan sistematik
› Kesalahan acak
Kesalahan Sistematik
› Kesalahan sistematik timbul dari besaran berpengaruh
yang dapat diduga berdasarkan model besaran ukur
› Tidak dapat dikurangi dengan cara memperbanyak
pengulangan

esistematik

xxtrue
true
x
Definisi Kesalahan Acak
• Hasil satu pengukuran dikurangi dengan nilai rata-rata dari
sejumlah besar pengukuran berulang terhadap besaran ukur
yang sama dalam kondisi pengukuran tertentu

e1
e3
e4
e6
e2
e5

x1 x4 x2  x5 x6 x3

• Nilai kesalahan acak tidak dapat dikoreksi karena bervariasi


dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya
Diagram Kesalahan Pengukuran
Pengukuran

Kesalahan Acak
Kesalahan Sistematik

Sistematik pasti
Sistematik tak pasti

ketidakpastian Koreksi
Spesifikasi Measurand

Menentukan model matematis


menentukan prosedur/tahapan pengujian
Prosedur Pembuatan Fish
Bone pada Estimasi
Ketidakpastian
Labmania Indonesia
Fish Bone digunakan untuk menginvestigasi
beberapa sumber ketidakpastian secara detail

Bentuk fish bone biasanya berbentuk tulang ikan


dimana masing-masing tulang memiliki cabang
tersendiri tergantung sumber ketidakpastian dan
faktor yang mempengaruhinya

Penempatan tulang pada fish bone tidak


bergantung pada apapun, penempatan diatas atau
dibawah tidak bergantung apapun
Tujuan
Melihat sumber ketidakpastian
pada pengujian yang dilakukan
dengan ringkas dan lebih mudah
Langkah-langkah Pembuatan Fish Bone
Identifikasi sumber-sumber ketidakpastian dengan tabel
identifikasi

Pembuatan badan ikan dengan ujung kepala ikan diberikan


tanda pengujian yang dilakukan

Masukkan hasil identifikasi sumber ketidakpastian ke dalam


tulang ikan yang disediakan

Masukkan faktor yang mempengaruhi perhitungan sumber


ketidakpastian kedalam tulang sumber ketidakpastian masing-
masing
Sumber Ketidakpastian
• Standar atau acuan

• Benda ukur

• Peralatan

• Metode pengukuran

• Kondisi lingkungan

• Personil pelaku pengukuran


KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN

Berdasarkan teknik evaluasinya, komponen ketidakpastian

pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi komponen

ketidakpastian Tipe-A dan komponen ketidakpastian Tipe-B:

Komponen Ketidakpastian Tipe-A

• Dievaluasi dengan analisis statistik dari sekumpulan data


pengukuran, yang antara lain meliputi:
Simpangan baku rata-rata eksperimental
Simpangan baku eksperimental pooled
Regresi linier dan teknik statistik lainnya
KLASIFIKASI KOMPONEN
KETIDAKPASTIAN

Komponen Ketidakpastian Tipe-B

• Dievaluasi dengan metode selain analisis statistik dari


sekumpulan data pengukuran, biasanya berdasarkan
penetapan ilmiah menggunakan informasi yang relevan,
antara lain meliputi:

• Data pengukuran sebelumnya

• Pengalaman dan pengetahuan

• Spesifikasi pabrik
• Data dari sertifikat kalibrasi
• Ketidakpastian yang ditetapkan berdasarkan databook
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU

Ketidakpastian baku adalah ketidakpastian dari hasil pengukuran


yang dinyatakan sebagai satu simpangan baku

Evaluasi Ketidakpastian Baku tipe A


1 n
X   Xk
• Nilai rata-rata dari n sampel n k 1
n

• Simpangan baku sampel


(X i  X )2
s i 1
n 1

• Simpangan baku dari Nilai s


rata-rata sampel n
s
• Ketidakpastian baku u
n
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU
Evaluasi Ketidakpastian Baku tipe B

Distribusi Normal

Dalam sertifikat kalibrasi anak timbangan standar tercantum nilai


ketidakpastian untuk tingkat kepercayaan 95% adalah 0.01 mg
dengan faktor cakupan k = 2

Dari data dalam sertifikat kalibrasi standar tersebut maka


ketidakpastian baku dapat ditaksir dengan
u = (0.01 mg)/ 2 = 0.005 mg
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN

Apabila suatu besaran ukur y dapat dinyatakan sebagai fungsi dari


besaran masukan x1, x2, …, xn

Maka ketidakpastian baku gabungan dari besaran ukur y, yaaitu


uc(y) dapat dinyatakan sebagai fungsi dari ketidakpastian baku
dari masing-masing besaran masukan, u(x 1), u(x2), … u(xn)
dengan relasi sebagai berikut:
2 2 2
 y   y   y 
uc ( y )   u ( x1 )    u ( x2 )   ...   u ( xn ) 
 x1   x2   x n 

Bila masing-masing besaran masukan tersebut tidak berkorelasi


EVALUASI KETIDAKPASTIAN BENTANGAN

Ketidakpastian bentangan dari besaran ukur, yaitu U dapat


dinyatakan sebagai fungsi dari ketidakpastian baku gabungan
dengan relasi
U = k x uc(y)

Dimana k merupakan faktor cakupan yang diperlukan untuk


mencapai tingkat kepercayaan tertentu

Apabila fungsi rapat kemungkinan dari besaran ukur diasumsikan


memiliki bentuk distribusi normal, maka
k = 1, untuk tingkat kepercayaan 68,3 %
k = 2, untuk tingkat kepercayaan 95 %; dan
k = 3, untuk tingkat kepercayaan 99%
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BENTANGAN

Dalam sertifikat kalibrasi biasanya digunakan pelaporan


ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95%
artinya:
terdapat 5 kemungkinan dari seratus pengukuran mempunyai nilai
diluar rentang ketidakpastian bentangan yang dilaporkan dalam
sertifikat

Dalam sertifikat kalibrasi standar pengukuran atau alat ukur harus


dicantumkan tingkat kepercayaan dan faktor cakupan yang
digunakan dalam perhitungan ketidakpastian bentangan
Contoh
› Penyiapan kurva kalibrasi
Cd
Menentukan Tahapan /Prosedur
Pencucian
permukaan logam

Penimbangan
logam

Larutkan dan encerkan

Hasil
Tahapan Secara Rinci Sebagai Berikut:
a. Permukaan logam berkemurnian tinggi diperlakukan dengan
campuran asam untuk menghilangkan kontaminasi oksida logam
apapun. Metode pembersihan diberikan oleh pabrik logam
penyedia dan harus dilakukan untuk memperoleh kemurnian yan
dinyatakan dalam sertifiat analisis (CoA).
b. Labu volumetric (100 mL) itimbang tanpa dan dengan logam yang
telah dimurnikan didalamnya. Neraca yang digunaka harus
bersensitifitas 0,01 mg
c. Sebanyak 1 mL asam nitrat (65 % b/b) dan 3 mL air bebas ion
ditambahkan ke dalam labu untuk melarutkan Cd (kurang lebih
100 mg yang ditimbang seksama). Selanjutnya, labu diisi dengan
air bebas ion sampai tanda dan dicampur dengan membolak-
balikkan labu, minimal tiga kali.
Spesifikasi Measurand
Berikut:
cCd = 1000.m.P mg/L
V
cCd : konsentrasi larutan baku kalibrasi (mg/L)
1000 : perubahan dari mL ke liter
m : massa logam berkemurnian tinggi (mg)
p : kemurnian logam yang diberikan sebagai fraksi massa
V : volume larutan standar kalibrasi
Identifikasi dan Analisis Sumber
Ketidakpastian
Volume
Kemurnian
Suhu
Kalibrasi
Repitibilitas
c(Cd)

Keterbacaan Keterbacaan
m (penimbangan) m
(perbedaan kasat mata)
Linieritas
Sensitifitas Repitibilitas Linieritas
Repitibilitas
Kalibrasi m Sensitifitas
Kalibrasi
Perhitungan Komponen Ketidakpastian
1. Kemurnian
2. Massa
3. Volume
1. Kemurnian
› Kemurnian Fe diberikan pada sertifikat sebagai 0,9999 ±
0,0001. Karena tidak ada tambahan informasi terkait
dengan nilai ketidakpastiannya, maka distribusi empat
persegi panjang diasumsikan. Untuk memperoleh
ketidakpastian baku u(P), maka nilai 0,0001 harus dibagi
dengan :
0,0001
 ( P)  0,000058
3
2. Massa
› Ketidakpastian yang berhubungan dengan massa Fe
dapat diestimasi menggunakan data dari serifikat
kalibrasi dan rekomendasi pabrik pada estimasi
ketidakpastian, sebagai 0,01 mg
› Repitabilitas penimbangan
Volume
› Kalibrasi labu takar
a. Kalibrasi: Pabrik menyatakan volume untuk labu 100 mL
sebagai 100 mL ± 0,1 mL yang diukur pada suhu 20 oC. Nilai
ketidakpastian diberikan tanpa level kepercayaan atau
informasi distribusi, sehingga suatu asumsi diperlukan dalam
hal ini. Di sini, nilai ketidakpastian baku dihitung dengan
mengasumsikan distribusi segitiga:

0,1ml
 ( P)   0,04ml
3
Repitabilitas
b. Repitibilitas: Ketidakpastian yang disebabkan oleh variasi
dalam pengisian labu dapat diestimasi dari percobaan
repitibilitas terhadap labu yang umum digunakan.
Serangkaian sepuluh isian terhadap 100 mL labu dan
ditimbang memberikan standar deviasi sebesar 0,02 mL.
Nilai ini dapat digunakan sebagai nilai ketidakpastianbaku
secara langsung.
Suhu
c. Sesuai dengan pabrik, labu harus dikalibrasi pada suhu 20 ⁰C,
sementara itu suhu laboratorium bervariasi dengan batas ± 4 ⁰C.
Ketidakpastian dari pengaruh ini dapat dihitung dari estimate
kisaran suhu dan koefisien ekspansi volume. Ekspansi volume
cairan lebih besar secara nyata dibandingkan koefisien ekspansi
labu, dengan demikian hanya ekspansi volume yang harus
dipertimbangkan. Koefisien ekspansi volume untuk air sebesar 2,1
x 10-4 ⁰C, yang menyebabkan suatu variasi volume sebesar:
±(100 x 4 x 2,1 x 10-4) = ± 0,084 mL
Suhu
› Ketidakpastian baku dihitung dengan menggunakan asumsi
distribusi empat persegi panjang untuk variasi suhu, yakni

› Ketiga kontribusi keidakpastian ini digabungkan untuk


memberikan nilai ketidakpastian baku volme V yakni u(V):
› u(V) =
Tahap 4
Tahap 4: Menghitung nilai ketidakpastian gabungan baku
cCd diberikan oleh:
cCd = mg/L
Nilai-nilai antara, standar deviasinya serta ketidakpastian
relative diringkas dalam Tabel di bawah ini:

Deskripsi Nilai x u(x) u(x)/x


Kemurnian logam (P) 0,9999 0,000058 0,000058
Massa logam (m) dalam mg 100,28 0,05 mg 0,0005
Volume labu (V) dalam mL 100,0 0,07 0,007
Contoh
Pengujian Kadar Fe dalam Air Minum

SNI 6989.4 : 2009


Identifikasi Sumber-sumber
Ketidakpastian Dengan Tabel Identifikasi
Sumber Satuan
Ketidakpastian
Deret standar Mg/L

Faktor pengenceran

Labu takar mL

Presisi Metode Mg/L


Pembuatan Badan Ikan Dengan
Ujung Kepala Ikan Diberikan
Tanda Pengujian Yang Dilakukan

Kadar Fe
(mg/L)
Masukkan Hasil Identifikasi Sumber
Ketidakpastian Ke Dalam Tulang Ikan Yang
Disediakan
Kurva Faktor
kalibrasi Pengenceran

Kadar Fe
(mg/L)

Presisi
Metode Labu Takar
Masukkan Faktor Yang Mempengaruhi
Perhitungan Sumber Ketidakpastian

Kurva Faktor
kalibrasi Pengenceran
Pipet
Labu Volume
Takar

Kadar Fe
(mg/L)
Kal
T

Presisi
Metode Labu Takar

Anda mungkin juga menyukai