LABORATORIUM FISIKA
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
2019
MODUL 1
I. KONDISI LABORATORIUM
II. TUJUAN
1. Penggaris plastik
2. Mikrometer skrup
3. Jangka sorong
4. Bola besar besi
5. Balok kayu
6. Balok besi
7. Neraca ohauss
8. Silinder materi
9. Plat tembaga tipis
10. Bola aluminium
Gambar 2. Skala utama suatu alat ukur dengan nilai skala terkecil =0,25 satuan
C. Nonius
Skala nonius akan meningkatkan ketelitian pembacaan alat ukur. Umumnya terdapat
suatu pembagian sejumlah skala utama dengan sejumlah skala nonius yang akan
menyebabkan garis skala titik nol dan titik maksimum skala nonius berimpit dengan skala
utama. Cara membaca skala nonius adalah sebagai berikut :
Pada Gambar 3, hasil pembacaan tanpa nonius adalah 17 satuan. Pembacaan dengan
nonius adalah 17 + (4 x 0,1) = 17,4 satuan, karena skala nonius yang berimpit dengan
skala utama adalah skala ke-4.
1. Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variabel
yang diukur.
2. Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat untuk
membedakan satu pengukuran dengan yang lainnya.
3. Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau
variable yang diukur.
4. Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi oleh alat
ukur.
5. Kesalahan, angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang diukur.
D. Ketidakpastian
Suatu pengukuran disertai ketidakpastian. Beberapa ketidakpastian disebabkan
antara lain adanya nilai skala terkecil, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
pegas, adanya gesekan, kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran dan
lingkungan yang sangat mempengaruhi hasil pengukuran. Oleh sebab itu, setiap hasil
pengukuran harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya. Ketidakpastian di bedakan
menjadi dua, yaitu ketidakpastian mutlak dan relatif. Masing-masing ketidakpastian
dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan berulang.
E. Ketidakpastian mutlak
Suatu nilai ketidakpastian yang disebabkan karena keterbatasan alat ukur itu sendiri.
Pada pengukuran tunggal, ketidakpastian yang umumnya digunakan bernilai setengah
dari nilai skala terkecil. Untuk suatu besaran X, maka ketidakpastian mutlaknya dalam
pengukuran tunggal adalah :
X = x ± Δx (2)
F. Kesalahan ½ - rentang
Pada pengukuran berulang, ketidakpastian dituliskan tidak lagi seperti pada
pengukuran tunggal. Kesalahan ½ - rentang merupakan salah satu cara untuk menyatakan
ketidakpastian pada pengukuran berulang. Cara untuk melakukannya adalah sebagai
berikut :
1. Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran variabel x, misalnya n buah, yaitu x1, x2,…,xn.
2. Cari nilai rata-ratanya yaitu
(3)
3. Tentukan xmax dan xmin dari kumpulan data x tersebut dan ketidakpastiannya dapat
dituliskan :
Δx = (xmax – xmin)/2 (4)
1. Penulisan hasilnya sebagai berikut :
Untuk jelasnya, sebuah contoh dari hasil pengukuran (dalam mm) suatu besaran x yang
dilakukan empat kali yaitu : 153,2; 153,6; 152,8; dan 153,0. Rata-ratanya adalah :
(5)
Nilai terbesar dalam hasil pengukuran tersebut adalah 153,6 mm dan nilai terkecilnya
adalah 152,8 mm, maka rentang pengukurannya adalah :
G. Standar deviasi
Jika pengamatan dilakukan sebanyak n kali pengukuran dari besaran x dan terkumpul
data x1, x2, …, xn, maka nialai rata-rata dari besaran ini adalah :
(6)
Kesalahan dari nilai rata-rata ini terhadap nilai sebenarnya x (yang tidak mungkin
diketahui nilai sebenarnya x0) dinyatakan oleh standar deviasi.
(7)
Standar deviasi diberikan oleh persamaan (7), sehingga kita hanya dapat menyatakan
bahwa nilai benar dari besaran x terletak dalam selang ( ) sampai ( ).
Penulisan hasil pengukurannya adalah .
H. Ketidakpastian relatif
Ketidakpastian relatif adalah ketidakpastian yang dibandingkan dengan hasil
pengukuran. Relasi hasil pengukuran terhadap ketidakpastian relatif yaitu:
(8)
(9)
Variabel yang
Operasi Hasil Ketidakpastian
dilibatkan
Penjumlahan p=a+ Δp = Δa + Δb
b
Pengurangan q=a-b Δq = Δa - Δb
Perkalian r=axb
(a ± Δa)
(b ± Δb)
Pembagian
Pangkat t = an
J. Angka berarti (significant figures)
Angka berarti atau angka penting menunjukkan jumlah digit angka yang akan
dilaporkan pada hasil akhir pengukuran. Angka berkaitan dengan ketidakpastian relatif
(dalam %). Semakin kecil ketidakpastian relatif maka semakin tinggi mutu pengukuran
atau semakin tinggi ketelitian hasil pengukuran yang dilakukan. Aturan praktis yang
menghubungkan antara ketidakpastian realtif dan angka berarti adalah sebagai berikut
:
Contoh hasil pengukuran dan cara menyajikannya untuk beberapa angka berarti
disajikan dalam Tabel 2 berikut ini :
0,1 4 (1,202 ±
0,001)x103
1,202 x 103 1 3 (1,20 ±
0,01)x103
10 2 (1,2 ± 0,1)x103
V. PERCOBAAN
1. Tabulasi data dimensi beban (3 jenis beban). Hasil disajikan menggunakan ketidakpastian
mutlak karena pengukuran dilakukan secara berulang!
2. Tentukan volume beban (3 jenis beban) dan ketidakpastiannya menggunakan perambatan
ketidakpastian relatifnya (gunakan konsep angka berarti) !
3. Bandingkan hasil pengukuran diameter dan panjang untuk beban (3 jenis beban)
menggunakan alat ukur yang berbeda! Jelaskan !
4. Tentukan massa beban (3 jenis beban) (pengukuran tunggal dengan ketidakpastian
mutlaknya) !
5. Tentukan rapat massa (𝜌 = 𝑚/𝑣) beban (3 jenis beban) dan gunakan perambatan
ketidakpastiannya! Konversi nilai ketidakpastiannya massa ke bentuk ketidakpastian relative
(dilakukan karena berbeda metode pengukurannya). Standar deviasi (volum)66% sedangkan
mutlak (massa) 50%.
6. Bandingkan nilai rapat massa bahan yang diperoleh dari eksperimen terhadap referensi?
3 19 1,79
4 19 1,8
5 19 1,8
3. Silinder 1
Materi 2
silinder
3
4 69,3 24,52
5 69,3 25,12
K 1 35,3 19,032
2 35,1 19,038
3 35,3 20,037
4 35,3 20,037
5 35,1 20,036
6. Bola A 1 0,726
Alumu
2 0,744
nium
3 0,738
4 0,736
5 0,737
B 1 0,55
2 0,548
3 0,543
4 0,545
5 0,532
C 1 0,263
2 0,27
3 0,275
4 0,27
5 0,273
3 0,54 0,3506
4 0,53 0,3508
5 0,53 0,3505
M 1 2,75 0,8025
2 2,76 0,8028
3 2,80 0,8033
4 2,79 0,8032
5 2,78 0,8033
6.1 Panjang
d(0,35 ± 0,005) cm
6.2 Volume
∆𝒂 𝒎
Beban Volume ∆𝒙 = (cm³) Massa (gram) Massa jenis (𝝆 =
𝒂 𝒗
3. Bola beso
Massa rata-rata =2,77 gr
Panjang rata-rata =0,83 cm
Saya harap agar kita dapat lebih teliti dalam melakukan pengukuran agar data
yang dihasilkan lebih akurat
PUSTAKA