FISIKA DASAR I
-1-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
I. TEORI PENGUKURAN DAN KESALAHAN
A. Pendahuluan
Di dalam bidang ilmu dan teknologi sering harus dilakukan pengukuran
besaran fisis, seperti misalnya jarak, waktu, kecepatan, tegangan, kuat arus dan
1. Adanya nilai skala terkecil (nst) yang ditimbulkan oleh keterbatasan alat
ukur tersebut. Secara fisik jarak antara dua goresan yang berdekatan dalam
suatu alat ukur jarang kurang dari 1 mm. Hal ini disebabkan karena mata
tepat).
sesuatu nilai yang tidak nol atau jarum tidak mau kembali ke titik nol
secara tepat).
listrik.
1. Pengukuran tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja (apapun
X = X ± ΔX (1.1)
Dimana X = besaran nilai fisis yang diukur
X = nilai ‘terbaik’ pengganti nilai besaran fisis sebenarnya
dengan menggunakan mistar yang memiliki skala terkecil mm. hasilnya ditulis
sebagai:
Ini berarti, pengamat menduga panjang balok itu sekitar 6,15 cm, yaitu antara
6,10 cm sampai 6,20 cm (tidak dapat diketahui tepatnya). Dengan kata lain
pengamat berkeyakinan benar, bahwa panjang balok tidak kurang dari 6,10 cm
dan tidak lebih dari 6,20 cm. Sekali lagi perlu diingat, bahwa penentuan besar
kesalahan nst pada contoh di atas tidaklah mutlak melainkan kebiasan saja.
Dalam kasus pengukuran yang lain dapat saja harga kesalahan diambil 1/3, 1/4,
-3-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
0 1 2 3 4 5 6
besar (jarak antara dua goresan terdekat lebih besar dari 1 mm) dan jarum
2 3
Hasil pengukuran dapat dinyatakan sbb:
Kuat arus = (2,66 ± 0,02) mA atau kuat arus (2,66 ± 0,03) mA.
Angka perkiraan
Ini berarti pengukuran berada diantara 2,64 sampai 2,68 mA atau 2,63 sampai
2,69 mA. Ketidakpastian sebesar ± 0,02 atau ± 0,03 diambil dari 1/5 atau 1/4
(bukan 1/2 nst), karena jarak antara dua goresan yang berdekatan cukup jauh
2. Pengukuran berulang
informasi yang lebih banyak tentang nilai benar dari suatu besaran fisis. Makin
banyak suatu nilai dihasilkan dalam pengukuran berulang, makin yakun kita
-4-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Pengukuran berulang menghasilkan sampel dari populasi X, yaitu x1, x2, ....., xm.
Nilai ‘terbaik’ pengganti nilai benar X dari pengukuran di atas, dipakai nilai
No. D D2 No. D D2
1 11,7 136,89 6 12,0 144,00
2 11,8 139,24 7 12,0 144,00
3 11,9 141,61 8 12,0 144,00
4 12,0 144,00 9 12,3 151,29
5 12,0 144,00 10 12,3 151,29
ΔD = 0,00596....
D = (12,00 ± 0,06) mm
standar relatif atau disebut juga koefesien keragaman (C), yaitu perbandingan
Suatu nilai hasil pengukuran biasanya terdiri dari beberapa angka, misalnya
-5-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
sedangkan angka 4 merupakan angka taksiran. Ketiga angka (7, 3 dan 4) dalam
bilangan ini disebut angka yang dapat dipercaya. Jadi angka yang dapat
dipercaya dari suatu bilangan hasil pengukuran terdiri dari angka-angka yang
Jika dijumpai bilangan yang sangat besar atau bilangan yang sangat kecil
Contoh 5 :
D. Perambatan Kesalahan
Banyak besaran-besaran fisika yang tidak dapat diukur secara langsung. Lebih
sering kita dapati bahwa besaran-besaran itu merupakan fungsi dari besaran-
Contoh 6 : kita hendak mengukur massa jenis suatu benda padat. Karena alat
ukur mengukur massa jenis benda padat ( ) secara langsung tidak ada, maka
-6-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Misalkan besaran fisis Z (yang tidak dapat diukur secara langsung) merupakan
fungsi dari besaran X dan Y (yang dapat diukur secara langsung). Maka secara
diffrensial ΔZ:
z z
Z
x X y Y (1.6)
Y x
cara pengambilan data mentah. Dalam hal ini dapat dibedakan 3 kasus, yaitu :
z z
Z X X
(1.7)
x X0Y0 Y X0Y0
Contoh :
Sebuah silinder kayu diukur diameter dan panjangnya masing-masing sekali,
D D (1, 07 0, 01) cm
(5, 35 0, 05) cm
volume silinder dapat dihitung melalui persamaan
2
D
V 4, 8107 cm3
4
Ketidakpastian harga volume dapat dihitung sebagai berikut :
v v
V D
D
2
HD HD
V D
2 4
=0,08992+0,1617=0,2516
-7-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Maka volume silinder beserta ketidakpastiannya dapat dilaporkan sebagai ;
V±V=(4,8±0,3) cm3
a. jika x dan y masing-masing diukur berulang kali, maka
2 2
Z=S = Z Z (1.8)
S2 S2
Z X X X Y
X0Y0 X0 Y0
Contoh :
S
2
SV = S 2
D
= 0,048
2 4
Maka volume silinder beserta ketidak pastiannya dapat dilaporkan sebagai :
maka :
2
2
2 2 Z
Z=S =
Z
X
2
SY (1.9)
Z X
X0Y0 3 Y X0Y0
Contoh :
-8-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
D D (4, 81 0, 05) cm3
S (5, 35 0, 02) cm
2
2 2 V
S=
V 2 2
D S
V D 3
2 2
V 2 V S 2 0, 0626
2
D
S=
V D 3
Maka volume silinder beserta ketidak pastiannya dapat dilaporkan sebagai
berikut :
3
V±SV =(4,81±0,06) cm
Hasil percobaan bila disajikan dalam angka-angka saja akan menjemukan dan
tidak dapat memberikan informasi yang lebih banyak. Untuk itu hendaknya
variable yang diukur. Misalnya pada percobaan gerak lurus beraturan, kita
sebuah garis lurus. Persamaan garis lurus terbaik yang mewakili hasil
-9-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
a y bx
d. Ketelitian dan Ketepatan
Hasil percobaan yang baik harus sama-sama memiliki ketelitian dan ketepatan
yang tinggi.
E. Tujuan Percobaan
1. Jangka sorong
-10-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
G. Prosedur Percobaan
1. Timbang balok alumunium, balok tembaga dan bola besi tersebut sebanyak
5 kali ulangan.
-11-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
-12-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
II. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
A. Tujuan Percobaan
kinetiknya.
ditinjau.
B. Teori Dasar
Apakah energi itu? Mungkin tidak ada jawaban yang memuaskan yang dapat
diberikan untuk pertanyaan sederhana ini. Secara sederhana pula dapat kita
tersembunyikan dalam benda tetapi jika diberi kesempatan energi ini dapat
demikian bunyi hukum kekekalan energi yang juga berlaku untuk energi gerak
benda. Untuk sistem dengan dua benda seperti Gambar 2.1, sebuah sistem
-13-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Gambar 2.1. Skema Percobaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
C. Alat Percobaan
D. Prosedur Percobaan
keadaan diam).
-14-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
7. Jika belum, tekan tombol CHANGE OVER untuk melihat data kecepatan
t 1= v 1=
0,025 t 2= v 2=
t 3= v 3=
t 1= v 1=
0,050 t 2= v 2=
t 3= v 3=
Lakukan perhitungan untuk melengkapi tabel diatas!
sistem ditinjau?
-15-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
-16-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
III. MOMEN INERSIA
A. Tujuan Percobaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain:
C. Teori Dasar
Benda yang berputar pada sumbu rotasi tertentu dengan sebuah gaya yang
bekerja pada jarak dari sumbu rotasi tersebut akan menghasilkan momen
R F RF sin (3.1)
Jika torsi tersebut bekerja pada suatu sistem yang rotasinya ditahan oleh pegas
memberikan hubungan:
K (3.2)
-17-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
dengan adalah konstanta pegas spiral. Dari persamaan (3.1) dan (3.2),
diperoleh:
R
F (3.3)
K
gaya, sehingga apabila digambarkan dalam grafik akan diperoleh kurva linier
antara simpangan terhadap gaya. Sifat linieritas tersebut tentunya akan muncul
selama masih dalam batas elastisitas Hooke dari pegas spiral tersebut.
I
T 2 (3.6)
K
Untuk sistem partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya
adalah:
N 2
I m ri i (3.7)
i1
Apabila suatu benda tegar memiliki massa yang sangat kecil dan terdistribusi
-18-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
dengan dm adalah elemen massa.
Gambar (3.1) menunjukkan sistem yang digunakan dalam percobaan ini untuk
mengukur momen inersia dari beberapa bentuk benda. Karena sistem tersebut
juga memiliki momen inersia, maka harus diketahui momen inersia diri terlebih
Pada
Silinder 1 2 2
3 sumbu
berongga M R1 R2
silinder 2
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia tersebut dan
-19-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
2
2 4
T I I0 (3.10)
K
dengan adalah momen inersia benda yang diukur.
Dari persamaan (3.9) dan (3.10), momen inersia benda yang terpasang pada alat
T 2
I 1 I0 (3.11)
T0
D. Prosedur Percobaan
1. Set-up Alat
Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif. Ikatlah benang nilon pada salah
satu baut yang ada di tepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut
(a) (b)
-20-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
4. Tambahkan atau ganti 1 buah beban berikutnya dan catatlah
No Massa (g)
1 2 3 4 5 ratarata
1 50
2
3
….
….
2. Pasang gerbang cahaya pada dasar statif bila belum terpasang. Atur
sebagai t1.
-21-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang
tampil di layar.
8. Ulangi langkah 5-7, catat waktunya sebagai t2, t3, ..., t5.
Tabel 4.
tampil di layar.
8. Ulangi langkah 6 &7 sebanyak 5 kali. Catat hasil tersebut pada Tabel 5.
-22-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
10. Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada Tabel 5. Lakukan
langkah 6-9 untuk setiap benda. Catat hasil tersebut pada Tabel 5.
1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia akibat pemberian
beban.
2. Hitung torsi (dari persamaan 1).
terhadap torsi .
-23-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
I. Menentukan momen inersia diri
1. Hitung waktu n getaran rata-rata, kemudian hitung periodanya.
2. Hitung momen inersia diri (I0) dari alat ukur momen inersia itu dengan
teoretiknya.
-24-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
-25-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
IV. KECEPATAN BUNYI DI UDARA
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Dasar
parameter fisis medium, laju bunyi pada suatu medium dapat diketahui jika
V f . (4.1)
Dimana v adalah laju penjalaran bunyi, f adalah frekuensi bunyi, dan adalah
panjang gelombang bunyi.
Pada percobaan ini, frekuensi bunyi dapat diperoleh dari pengeras suara yang
diukur pada tabung resonansi pada keadaan resonansi. Resonansi ditandai oleh
intensitas bunyi yang terdengar lebih keras dibandingkan pada keadaan lainnya
posisi perut gelombang simpangan karena udara tidak bebas untuk bergerak
longitudinal. Pada bagian tabung yang tebuka terjadi simpul, tetapi yang
sebenarnya berada sedikit diluar tabung pada jarak sekitar 0.6 r dari ujung
tabung, dimana r adalah jari-jari tabung. Koreksi ujung tabung ini dapat
-26-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
ditambahkan untuk memperoleh nilai yang lebih baik jika hanya satu keadaan
resonansi yang dapat diukur, tetapi hal ini biasanya lebih sesuai untuk
Pada percobaan ini, anda akan mengukur laju bunyi. Anda akan mengatur
frekuensi bunyi dan panjang tabung L untuk resonansi tabung, selanjutnya
pada keadan resonansi, anda akan mengukur jarak antra simpul gelombang
D. Langkah Percobaan
-27-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Mencari nilai frekuensi dengan panjang tabung tetap.
2 500
3 700
-28-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
-29-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
V. KOEFISIEN MUAI PANJANG SUATU BAHAN
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Dasar
pengaruh penerimaan kalor. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu
pemuaian panjang nilai lebar dan tebal yang sangat kecil jika dibandingkan
dengan muai panjang tersebut, sehingga lebar dan teba; dianggap tidak ada
atau bias diabaikan. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh jenis
maka benda padat tersebut akan memuai. Jika perubahan suhu ΔT nilainya
ΔL = α . Lo. ΔT
ΔT = Ti – To
-30-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Dengan Ti adalah suhu akhir benda setelah dipanaskan, To adalah suhu awal
benda.
Untuk benda padat, perubahan suhu berpengaruh pada seluruh bagian benda.
Logam merupakan benda isotropik, sehingga hanya perlu diukur pada satu
dimensi. Perubahan satu dimensi dari benda padat yaitu panjang, lebar, dan
jika arah pemuaiannya sama maka disebut pemuaian isotropic. Pada percobaan
ini, akan diukur koefisien muai panjang α untuk batang tembaga, aluminium
C. Alat Percobaan
3.Termometer 1 buah
D. Prosedur Percobaan
-31-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
2. Peralatan terdiri dari sebuah jaket/tabung uap dengan alat ukur (dial indicator)
3. Perhatikan cara pembacaan skala pada alat ukur yang memiliki ketelitian 0,01
mm sehingga satu skala penuh bernilai 1 mm. (skala yang terbaca dibagi 100).
Sedangkan satu garis skala pada skala penunjuk pendek bernilai 1 mm.
5. Harap berhati-hati terhadap uap dan logam panas pada percobaan ini.
6. Ukur panjang batang tembaga pada suhu kamar (Lo). Catat hasil pengukuran
7. Masukkan batang ke dalam tabung kaca seperti pada Gambar 5.1.. Salah satu
ujung batang dipasang pada sekrup ujung tetap dan ujung lain batang menekan
CATATAN : Gunakan kain, sapu tangan atau sarung tangan saat menyentuh batang
8. Putar casing alat ukur untuk mensejajarkan titik nol pada skala dengan jarum
9. Nyalakan pemanas listrik. Pilih pengaturan pemanas listrik yang sesuai dengan
10. Saat uap mulai mengalir, perhatikan alat ukur dan thermometer. Tunggu
11. Catat nilai suhu yang thermometer ( Tf ) dan pemuaian panjang batang logam
(ΔL) yang ditunjukkan oleh perpindahan jarum penunjuk alat ukur ΔL. Ingat
13. Ulangi percobaan untuk batang aluminium dan batang gelas kaca borosilikat
-32-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Perhatian : Berhati-hatilah terhadap air kondensasi di dalam tabung uap atau
saat melepaskan batang yang masih panas karena dapat menyebabkan luka
bakar
internasional
1 Batang 25 40
kaca 60
borosilikat 80
2 Batang 25 40
aluminium 60
80
3 Batang 25 40
tembaga 60
80
-33-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
-34-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
VI. BANDUL MATEMATIS
A. Tujuan Percobaan
1. Statif
3. Stopwatch
4. Mistar
5. Tali
6. Neraca Ohauss
C. Teori Dasar
ditulis:
F kx (6.1)
Dengan:
-35-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
gaya dimana gaya elastis itu menarik kembali suatu benda yang terletak
F kx (6.2)
pada seutas tali yang tidak mempunyai berat dan tidak dapat bertambah
panjang.
Gambar 6.1 menunjukkan komponen gaya yang bekerja pada sebuah bandul
-36-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
F mgsin ma
a gsin
pada sisi kanan menunjukkan bahwa θ dan a selalu dalam arah yang
berlawanan. Ini masuk akal karena ketika bandul berayun lebih jauh kekiri,
Demikian sehingga :
2
d
l g sin (6.4)
2
dt
2
d g
0
2 l
dt
Persamaan diferensial yang diberikan di atas tidak larut dalam fungsi dasar.
Asumsi lebih lanjut, bahwa bandul hanya mencapai amplitudo kecil, yakni
-37-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
t
cos g t 1
0
t 0
amplitudo osilasi (yaitu, sudut maksimum antara bandul dan sumbu vertikal).
l
T0 2 0 1
g
yang merupakan hukum Huygens untuk periode di atas. Perhatikan bahwa di
bawah pendekatan sudut kecil, periode tidak bergantung pada amplitudo θ0; ini
dinyatakan sebagai
2
g T
0
l 2 x
4
Jika satuan SI digunakan (yaitu ukuran dalam meter dan detik), dan dengan
9.81 m/s2, dan g/π2 ≈ 1 (nilainya yang pasti 0,994 sampai 3 desimal belakang
koma). Jadi
2
T
l 0 (6.6)
4
atau dalam kata-kata : di permukaan bumi, panjang bandul (dalam meter)
Prinsip Percobaan
Dari persamaan
l
T 2
g
Dengan mengukur panjang tali l dan periode T untuk beberapa ayunan kita
-38-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
untuk jumlah ayunan yang sama tentu periode bandul akan berubah pula.
Jika panjang tali dan periodanya diketahui, maka dapat ditentukan percepatan
gravitasinya, yaitu:
2
4 l
g 2 (6.7)
T0
Jika sudut simpangan cukup besar, gerak bandul tidak lagi harmonik sederhana
D. Prosedur Percobaan
talinya.
5. Gantungkan bandul melalui tali pada statif. Berikan simpangan kecil (50-
500) pada bandul dan biarkan berayun beberapa saat. Sesudah itu baru
sebanyak 5 kali)
-39-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
Tabel 1. Data percobaan bandul matematis untuk benda dengan massa
m=…..gram
No (cm) t (s) g No (cm) t (s) g
1
2
3
...
osilasi.
3. Amati hasil yang diperoleh, apa efek dari panjang bandul pada periode
berlangsung.
-40-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2014. Modul praktikum Laboratorium Fisika Dasar. Riau. Jurusan
Fisika FMIPA UIN Suska Riau.
-41-
Penuntun Praktikum Fisika Dasar I TA. 2019-2020