Anda di halaman 1dari 40

BAB 1.

BESARAN FISIKA
DAN PENGUKURANNYA
MATERI FISIKA KELAS X
OLEH
STELA TOLOLIU, S.Pd
Diskusikan bersama teman
Anda.
MENU

Beranda

Besaran dan Satuan

Pengukuran

Pengukuran Tunggal
dan Pengukuran Monas
Berulang
Dapatkah Anda mengukur tinggi
monas? Bagaimana Anda
Kesimpulan mengukurnya? Alat apa yang Anda
gunakan untuk mengukur tinggi Monas
Kuis tersebut. Jelaskan.
A. Besaran dan Satuan
Besaran Pokok dan
Besaran Satuan

Sistem Satuan
dan Faktor
Pengali

Dimensi

Konversi Satuan
1. Besaran Pokok, Besaran Turunan dan
Besaran Tambahan

Besaran tambahan ada 2 yaitu :


1. Sudut bidang datar satuan Radian
2. Sudut ruang satuan Steradian
2. Sistem Satuan

• Sistem mks
(meter-kilogram-sekon)
• Sistem cgs
(centimeter-gram-sekon)
Penetapan Satuan
3. Faktor Pengali

Contoh: 1 km = 103 m

Tabel faktor pengali dalam SI.


4. Dimensi
Dimensi menunjukkan bagaimana cara suatu besaran tertentu dapat
tersusun oleh besaran-besaran pokok.
Tabel dimensi besaran pokok.
5. Konversi Satuan
• Konversi satuan terjadi karena seringkali suatu besaran
tertentu ingin dinyatakan dalam beberapa macam satuan
sejenis.
• Contoh: Konversi km/jam ke m/s.

1km 1000 m
72 km / jam  72    20 m / s
1 jam 3.600s
B. Pengukuran

Alat Ukur
Panjang

Alat Ukur
Waktu

Alat Ukur
Massa

Ketidakpastian
1. Alat Ukur

a. Alat Ukur Panjang

nst jangka sorong = 0,1 mm

Nilai skala terkecil (nst)


mistar = 1 cm

nst mikrometer = 0,01 mm


1. Alat Ukur

Jangka Sorong
nst jangka sorong = 0,1 mm
Jangka Sorong
nst jangka sorong = 0,1 mm
1. Alat Ukur

Mikrometer Sekrup
nst mikrometer = 0,01 mm
Mikrometer Sekrup
nst mikrometer = 0,01 mm
b. Alat Ukur Waktu

Jam dinding Jam digital Stopwatch

Nilai skala terkecil (nst)


alat ukur waktu = 1 s
c. Alat Ukur Massa

Nst neraca
ohaus = 0,1 g

Nst neraca
digital = 0,01 g
2. Kesalahan-kesalahan dalam Pengukuran
a. Kesalahan Umum :
kesalahan ini disebabkan kesalahan pengamat

b. Kesalahan Sitematik :
Kesalahan ini disebabkan kesalahan pada alat ukur,
meliputi: 1) kesalahan Kalibrasi
2) Kesalahan Titik Nol
3) Kesalahan Komponen Alat Ukur
4) Kesalan Paralaks
5) Kesalahan karena Kondisi Lingkungan

c. Kesalahan Acak :
kesalahan ini disebabkan oleh getaran bumi, kebisingan,
radiasi dan lain-lain
3. Ketidakpastian Pengukuran
Untuk menyatakan ketepatan hasil pengukuran, x  x0  x
biasanya ditulis sebagai berikut.

Ketidakpastian sering dinyatakan dalam persen. x


Secara matematis, persentase ketidakpastian KTP  100%
x0
dinyatakan oleh

Mengukur tidak harus menggunakan alat ukur seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya. Alam ini menyediakan berbagai fenomena yang dapat Anda manfaatkan
untuk melakukan pengukuran. Coba kita lihat langit cerah tampak membiru di siang
hari dan jika malam tiba tampak rasi bintang. Dari hal itu, kita belajar tentang waktu
dan penanggalan. Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu menurut
ukurannya. Tidak ada sesuatu di langit dan di Bumi yang diciptakan tanpa ukuran.
Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan maksud dan manfaat yang terkandung
di dalamnya agar kita sebagai manusia dapat belajar dan berpikir.
3. Ketidakpastian Pengukuran
Untuk menyatakan ketepatan hasil pengukuran, x  x0  x
biasanya ditulis sebagai berikut.

Ketidakpastian sering dinyatakan dalam persen. x


Secara matematis, persentase ketidakpastian KTP  100%
x0
dinyatakan oleh

Mengukur tidak harus menggunakan alat ukur seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya. Alam ini menyediakan berbagai fenomena yang dapat Anda manfaatkan
untuk melakukan pengukuran. Coba kita lihat langit cerah tampak membiru di siang
hari dan jika malam tiba tampak rasi bintang. Dari hal itu, kita belajar tentang waktu
dan penanggalan. Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu menurut
ukurannya. Tidak ada sesuatu di langit dan di Bumi yang diciptakan tanpa ukuran.
Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan maksud dan manfaat yang terkandung
di dalamnya agar kita sebagai manusia dapat belajar dan berpikir.
3. Ketidakpastian Pengukuran
C. Pengukuran Tunggal
dan Berulang

Pengukuran Pengukuran Angka Penting Notasi Ilmiah


Tunggal Berulang
1. Pengukuran Tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran
yang dilakukan satu kali.

Penggaris Mikrometer sekrup

Jangka Sorong
2. Pengukuran Berulang
Hasil pengukuran panjang suatu benda dapat berbeda-beda jika
dilakukan berulang-ulang, tetapi dengan pengulangan tersebut
akan diperoleh hasil pengukuran dengan ketelitian tinggi.

Ilmuwan melakukan
pengulangan-pengulangan
pengukuran agar mendapatkan
kesimpulan yang meyakinkan.
Hal tersebut tentu tidak mudah,
karena membutuhkan
ketekunan. Anda dapat meniru
ketekunannya pada saat
melakukan penelitian.
Persamaan Pengukuran Berulang
Persamaan nilai rata-
x1  x2  x3  ...  xn 1 n
rata adalah x   xi
xn n i 1

Persamaan standar deviasi


adalah
  x1  x 
2

Sx 
n 1
Hasil pengukurannya
dituliskan sebagai
berikut. x  x  Sx
3. Ketelitian dan Ketepatan Hasil
a.) Ketelitian (Presisi) adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat
pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0.
Hubungan antara ketelitian dan ketidakpastian relatif:
Ketelitian = 100% - Ketidakpastian relatif (%)

b.) Ketepatan (Akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk


mendapatkan hasil pengukuran yang sama. .
Hubungan antara ketepatan dan ketidakpastian mutlak:
Ketepatan = 1 - ∆x/x
4. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksir
atau diragukan.
((terdiri dari angka pasti dan angka taksiran
(diragukan)

Misalkan hasil pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong


adalah 1,25 cm. Angka 1 dan 2 adalah angka pasti, sedangkan angka 5
adalah taksiran.
4. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksir atau diragukan.

Aturan Angka Penting


a. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol
termasuk angka penting.
c. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan
angka bukan nol, termasuk angka penting.
d. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol,
baik yang terletak di sebelah kiri maupun di sebelah
kanan koma desimal, bukan angka penting.
Contoh !

1. 245,5 memiliki 4 (empat) angka penting


2. Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik
desimal (angka nol di sebelah kiri angka bukan nol bukanlah
angka penting
Contoh:
• 0,0000012 hanya memiliki 2 (dua) angka penting.
3. Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal
merupakan angka penting.
Contoh:
• 2,0 memiliki dua angka penting
• 2,03 memiliki lima angka penting

0,0000012 = 12 x 10^-7
Contoh !
Tambahan

1. Bila terdapat penulisan dengan garis bawah, maka angka


yang bergaris bawah merupakan angka penting terakhir
2. Bilangan puluhan, ratusan, ribuan dst yang memiliki angka nol
pada deretan akhir ditulis dalam notasi ilmiah

Cat : Jika dalam bentuk notasi ilmiah maka yang


diperhitungkan hanya bilangan nyatanya saja
Operasi Angka Penting
Operasi penjumlahan dan pengurangan:
dilakukan pembulatan sehingga hasilnya
hanya memiliki satu angka taksiran.

Operasi perkalian dan pembagian:


banyaknya angka penting hasil dari
kedua operasi harus sama dengan angka
penting yang paling sedikit.
Operasi Angka Penting
Operasi Angka Penting
LATIHAN SOAL

1. Tentukan jumlah bilangan angka penting


dari bilangan berikut.
a. 1,08040 5 ap c. 20,004 5ap
b. 399,89 5ap d. 0,0067 2ap
2. Berdasarkan aturan angka penting, berapakah hasil
perkalian bilangan dari 5,34 m dan 0,56 m =2,9904
3. Dengan menggunakan aturan angka penting,
hitunglah:
a. 23,0870 + 0,9 = 23,9
b. 200,0848 – 54,5 = 145,5
c. 1000 x 0,3 = 3,0
d. 2500 : 500 = 5
HOME WORK

Hitung jumlah angka penting dari :


1. 289777
2. 2,08999
3. 30
4. 2,50
5. 0,009080
6. 150000
7. 0,005034
8. 2,5 x 106
9. 0,7 x 10-5
10. 10,050
5. Notasi Ilmiah

 Notasi ilmiah berguna untuk menjelaskan seberapa banyak


angka penting yang dinyatakan. Contoh: Jika pada 36.900
terdapat tiga angka penting, ditulis 3,69 × 104.
Latihan
1. Tentukan jumlah bilangan angka penting
dari bilangan berikut.
a. 1,08040 c. 20, 004
b. 399,89 d. 0,0067
2. Berdasarkan aturan angka penting, berapakah hasil
perkalian bilangan dari 5,34 m dan 0,56 m
Besaran dan Kesimpulan
Satuan

terdiri atas diperoleh


melalui

Besaran pokok Besaran turunan Pengukuran


terdiri atas
contohnya

Panjang, massa, Kecepatan, gaya, Pengukuran Pengukuran


dan waktu. dan energi. tunggal berulang
menggunakan
memiliki
Dimensi Alat ukur
Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan besaran pokok? Tulislah
besaran pokok yang Anda ketahui beserta satuannya.
2. Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut.
a) Momentum
b) Gaya
3. Tentukanlah jumlah angka penting dari hasil pengukuran
berikut.
a) 2,74  105 m
b) 200,05 cm2
-Terima Kasih -
Selamat Belajar
Salam Sehat
Semangat Belajarnya

MATERI FISIKA KELAS X


OLEH
STELA TOLOLIU, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai