MODUL I
KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN
2020
1. Latar Belakang
2. Dasar Teori
a. Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu kegiatan dalam membandingkan nilai suatu
besaran yang diukur dengan menggunakan suatu alat ukur dengan besaran sejenis yang
telah ditetapkan sebagai satuan standar. Setiap pengukuran selalu memiliki ketidakpastian.
Ketidakpastian tersebut disebabkan karena adanya nilai skala terkecil (nst), adanya
ketidakpastian bersistem (penyebabnya adalah kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol,
kesalahan paralaks, dan lain-lain), ketidakpastian acak (penyebabnya adalah adanya gerak
Brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, kebisingan pada alat elektronik), dan
keterbatasan keterampilan pengamat.
1
∆x pada pengukuran tunggal merupakan × nilai skala terkecilnya (nst). Nst
2
merupakan jarak antar 2 garis yang paling dekat pada suatu alat ukur tertentu.
Jumlah desimal pada x dan ∆x harus sama.
X ={ X ±∆x}[x]
Dengan :
∑ 𝑥𝑖
X= (nilai rata-rata sampel)
𝑛
Untuk melaporkan hasil pengukuran di atas, kita perlu memperhatikan aturan angka penting.
b. Angka Penting
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran terdiri dari angka eksak dan satu
angka terakhir yang diragukan.
Aturan :
1) Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2) Angka nol yang terletak antara 2 angka bukan nol termasuk angka penting.
3) Angka nol yang digunakan untuk meletakkan titik desimal tidak termasuk angka
penting.
4) Angka nol yang terletak di deretan akhir bilangan termasuk angka penting.
5) Bilangan ratusan, ribuan, dan seterusnya, jumlah angka pentingnya ditentukan dengan
notasi ilmiah.
x, … × 10𝑛
x = angka bukan nol
n = jumlah pangkat
Bagaimana cara kita menentukan banyaknya jumlah angka penting yang harus dilaporkan
dari suatu hasil pengukuran? Banyaknya angka penting dihitung dengan rumus berikut.
Jumlah AP = 1−log(∆x/x)
2) Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki nilai skala terkecil sebesar 0,1 mm. jika kita ingin mengukur
diameter luar suatu benda, maka kita harus meletakkannya pada rahang nawah.
Setelah benda terpasang dengan pas, kuncilah rahang tersebut kemudian baca hasil
pengukuran. Jika kita ingin mengukur diameter dalam suatu benda, maka kita dapat
menggunakan rahang atas. Jika kita ingin mengukur kedalaman suatu benda, maka
kita bisa menggunakan tangkai ukur kedalaman.
3) Mikrometer Sekrup
Micrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada penggaris
dan jangka sorong. Nilai skala terkecilnya adalah 0.01 mm.
Benda diletakkan di antara poros tetap dan poros geser, lalu putar sekrup atau
sachetnya sampai tepat terjepit. Kemudian bacalah hasil pengukuran.
Cara membaca hasil pengukurannya adalah sebagai berikut.
Tim Penyusun. Modul Praktikum Fisika Dasar untuk Program Studi Teknik Industri. Bandung:
Program Studi Fisika FTIS Universitas Katholik Parahyangan
https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/alat-ukur-panjang/
https://lecturer.ppns.ac.id/amie/2015/04/29/uncertainty-measurements-ketidakpastian-
pengukuran/
https://www.studiobelajar.com/jangka-sorong/