B. Hipotesis
Semakin besar massa bandul maka, jumlah getaran yang terjadi
semakin sedikit begitu pula sebaliknya. Semakin panjang tali
penghubung semakin sedikit jumlah getaran yang terjadi dan
berlaku pula sebaliknya.
C. Tujuan
Mengetahui Satuan massa, periode, frekuensi, dan satuan lainnya.
Menentukan periode ayunan bandul
Mengetahui cara menggunakan alat yang benar
Mampu mengerjakan soal-soal dengan rumus yang diberikan
Mengetahui hubungan antara banyaknya ayunan bandul dengan
besarnya periode getaran bandul
BAB 2
LANDASAN TEORI
Dalam Fisika tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran. Kegiatan
pengukuran memerlukan alat ukur yang sesuai. Ketepatan hasil ukur
salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang digunakan. Penggunaan
suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur,
dan bentuk benda yang akan diukur. Pengukuran adalah penentuan
besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar
atau satuan ukur. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat
terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang
mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi. Berikut ini
adalah contoh alat ukur:
1. PENGUKURAN PANJANG:
A. Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering
digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.
Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala
terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian atau ketidakpastian
mistar adalah setengah dari skala terkecilnya yaitu : 0,5 x 1 mm = 0,5
mm atau 0,05 cm.
B. Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur dengan tingkat ketepatan dan
ketelitian yang sangat baik (akurat). Penggunaan jangka sorong
digunakan apabila sebuah benda, tidak dapat diukur menggunakan
penggaris.
Fungsi jangka sorong sebagai alat ukur suatu benda diantaranya
adalah untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur
panjang benda berukuran kecil dan mengukur kedalaman benda.
tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut dengan
skala nonius. Tingkat ketelitian pada jangka sorong, selalu
mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Mulai dari 0,5 mm,
0,1 mm, 005 mm, hingga sekarang yang banyak digunakan mencapai
0,02 mm. Tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran
jangka sorong adalah setengah dari skala nonius terkecil, yaitu : 0,5
× 0,01 cm = 0,005 cm.
C. Mikrometer sekrup
Fungsi mikrometer sekrup yang paling utama adalah untuk
mengukur diameter atau ketebalan sebuah benda. Alat ini punya
tingkat presisi 10x lipat dari jangka sorong. Oleh karena itu,
mikrometer sekrup sangat akurat untuk menghitung benda dengan
ukuran sangat kecil.
Mikrometer sekrup bisa mengukur benda dengan ketelitian sampai
0,01 mm. Alat ukur ini sering digunakan untuk mengukur besar atau
panjang sebuah benda. Selain itu, mikrometer sekrup juga banyak
digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter sebuah benda.
Karena punya ketelitian tinggi, banyak orang lebih memilih
mikrometer sekrup ketimbang jangka sorong. Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran : 0,5 × 0,01
mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm.
2. PENGUKURAN MASSA
A. Neraca Sama Lengan
diletakkan di dalam lemari karena, untuk mengukur massa dari
perhiasan emas atau perak, butuh ketelitian yang tinggi. Bahkan, bisa
sampai ke ukuran miligram. Maka dari itu, neraca sama lengan harus
bebas dari segala macam gangguan. Bisa dari angin, nafas petugas
yang menimbang, getaran, dan lainnya. Alat ini memiliki tingkat
ketelitian sampai 0,1 gram.
B. Neraca Analog
Kalau yang ukuran kecil dengan maksimal berat 5 kg, biasanya
memiliki ketelitian 10 gram. Kalau yang ukuran maksimal 20 kg,
biasanya memiliki tingkat ketelitian 50 atau 100 gram.
C. Neraca Digital
Tingkat ketelitian neraca digital ini paling bagus dan tergantung
dengan jenisnya. Biasanya dapat mengukur dengan tingkat
ketelitian 0,01 sampai 0,001 gram.
Dengan tingkat ketelitian sekecil itu, biasanya digunakan di
laboratorium. Kalau untuk skala rumah tangga atau perdagangan,
skala paling kecil biasanya 1 gram.
3. PENGUKURAN WAKTU
Alat untuk mengukur waktu berupa stopwatch maupun jam.
4. PENGUKURAN KUAT ARUS LISTRIK
Alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kuat arus listrik
adalah amperemeter. Pada pengukuran kuat arus listrik,
amperemeter disusun seri pada rangkaian listrik sehingga kuat arus
yang mengalir melalui amperemeter sama dengan kuat arus yang
mengalir pada penghantar.
5. PENGUKURAN SUHU
Satuan baku suhu dalam sistem SI adalah Kelvin atau disingkat K.
Dalam kehidupan sehari-hari, di Indonesia sering digunakan satuan
suhu adalah derajat Celsius (C), derajat Fahrenheit (F) dan derajat
Reamur (R). Suhu yang juga sering disebut sebagai temperature
adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda.
A. Besaran
Besaran terbagi menjadi dua yakni besaran pokok dan besaran
turunan.
Besaran pokok adalah besaran-besaran utama yang dapat
menurunkan besaran-besaran lain dan satuannya telah ditentukan
terlebih dahulu.
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
D. Grafik
E. Rumus (Analisis Data)