Pengukuran merupakan pekerjaan sangat penting untuk mengetahui data secara pasti.
Dalam fisika teori apapun yang dikembangkan harus dapat dibuktikan dengan
pengukuran. Pengukuran mempunyai ketidaktentuan. Pengukuran merupakan satu
cara untuk mengetahui kuantitas dari suatu besaran dengan menggunakan suatu
satuan atau membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan. Pengukuran
meliputi besarnya dan satuan serta alat ukurnya. Praktikum ini menganalisis
keterampilan mahasiswa dalam melakukan praktikum fisika acara 1 pengukuran.
(praktikum ini dilakukan di laboratorium TTA Politeknik Negeri Jember). Praktikum
ini bertujuan (1) mahasiswa mampu mengenal besaran dan satuan pokok;(2)
mahasiswa mampu mengenal alat ukur dengan benar;(3) mahasiswa mampu
melakukan pengukuran dengan benar. Dengan indikator penilitian (1) ketepatan
memahami besaran dan satuan;(2) ketepatan memahami macam-macam alat ukur
dengan benar;(3) ketepatan melakukan pengukuran dengan benar. Oleh karena itu,
perlu dipahami metode menentukan angka pada hasil pengukuran. Teknik
pengukuran yang dilakukan adalah teknik pengukuran langsung, yang menggunakan
alat ukur berupa jangka sorong, mikrometer sekrup,neraca dan stopwatch.
Pengukuran menggunakan jangka sorong, micrometer sekrup, neraca dan stopwatch
dilakukan dengan pengukuran tunggal dan berulang. Hasil praktikum menunjukkan
bahwa mikrometer sekrup merupakan alat yang paling akurat daripada alat-alat lain
dalam praktikum. Selain itu, Semakin kecil nilai ketidakpastian dalam suatu
pengukuran menunjukkan pengukuran tersebut lebih akurat. Memahami ilmu
pengukuran sangat penting agar dapat melakukan pengukuran lebih akurat.
PENDAHULUAN
Pengukuran adalah suatu dasar bagian dasar atau fundamental dalam ilmu
matematika, fisika, dan kebanyakan ilmu sains lainnya. Pengukuran dapat
didefinisikan sebagi suatu proses membandingkan suatu besaran dengan besaran
lain yang sejenis yang telah disepakati sebagai acuan, misalnya untuk mengukur
panjang sebuah pensil digunakan penggaris. Dalam hal ini, besaran yang
dibandingkanadalah panjang dari pensil tersebut. Sedangkan besaran
pembandingnya adalah penggaris. Penggaris merupakan salah satu alat ukur
besaran panjang yang satuannya baku dan telah disepakati. Bukan hanya dalam
ilmu sains, pengukuran baik secara sadar maupun tidak sadar juga memiliki peran
yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh dari
penggunaan pengukuran adalah memasak. Saat memasak terjadi beberapa proses
pengukuran seperti dalam menakar jumlah garam, gula, lada/merica, kecap, dan
bumbu-bumbu penyedap lain untuk membuat rasa masakan menjadi sedap dan
seimbang, meskipun menggunakan satuan tidak baku seperti satu sendok teh,
sendok makan, dan satuan tidak baku lainnya. Oleh karena itu, pengukuran adalah
suatu aspek matematika yang tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan
manusia. Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih
mudah, tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal besaran dan satuan pokok
2. Mahasiswa mampu mengenal alat ukur dengan benar
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dengan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala
utama, skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur garis
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur beberapa alat dalam kehidupan yang sulit untuk dijangkau dengan
pengukuran biasa. Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala. Skala
pertama tertera pada rahang utama jangka sorong. Skala ini disebut dengan skala
tetap (skala utama). Skala kedua tertera pada rahang yang bergerak disebut skala
Skala nonius disebut juga sebagai skala vernier yang diambil dari nama penemunya
Piere Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Perancis. Panjang
10 skala nonius adalah 9 mm. Ini berarti, 1 skala nonius (jarak antara dua garis
nonius yang berdekatan) sama dengan 0,9 mm. Dengan demikian, selisih skala
(Kamajaya, 2007)
Pengukuran panjang sisi luar suatu benda dapat dilakukan dengan
menjepit benda yang diukur dengan menggunakan rahang jangka sorong yang
besar. Sebaliknya, pengukuran panjang sisi dalam suatu benda dapat dilakukan
dengan menarik benda yang ingin diukur dengan menggunakan rahang jangka
Dengan melihat skala terkecil dari jangka sorong ini, yaitu 0,1 mm atau
0,01 cm, maka ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil
1. Internal jaws
2. External jaws
3. Locking screw
pengunci rahang.
4. Imperial scale
Micrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal25
mm. Untuk mengukur benda-benda yang berukuran pendek atau kecil seperti kawat,
kertas,alumunium digunakan micrometer sekrup. Mikrometer sekrup mempunyai
tingkat ketelitianyang tinggi yaitu 0,01 mm. Micrometer sekrup mempunyai dua
skala, yaitu skala utama danskala nonius. Skala nonius ditunjukkan oleh selubung
yang menyerupai mur. Skala padaselubung dibagi menjadi 50 bagian, satu bagian
skala pada selubung mempunyai nilai 1/50 X0,5 mm = 0,001 mm. skala utama
micrometer terdapat pada batangnya. Satu bagian pada skalautama nilainya 0,1
mm.Bagian utama micrometer adalah sebuah poros berulir yang terpasang pada
sebuahsilinder pemutar yang disebut bidal (selubung luar). Jika selubung luar diputar
1 kali makarahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena
selubung luar memiliki50 skala, maka 1 skala pada selubung luar sama dengan jarak
maju atau mundur rahang geser. sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Mikrometer memiliki
ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01
mm.Hasil pengukuran dengan micrometer sekrup (H) adalah (jumlah skalautama
sampai atas skala nonius x 0,5 mm) + (jumlah skala nonius sampai garis skala
noniusyang segaris dengan garis horizontal pada skalam tetap x 0,01
mm).Mikrometer sekrup memiliki ketidakpastian pengukuran sebesar setengah dari
nilaiskala terkecil (skala nonius). Skala terkecil dari micrometer sekrup adalah 0,01
mm. dengandemikian ketidakpastian micrometer sekrup bisa didapat dengan
menggunakan rumus:
∆X =1/2 x nst ( nilai skala terkecil)
1). Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk
oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.
2). Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus
dengan garismendatar skala diam dikalikan 0,01 mm
Jenis-jenis Mikrometer
Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan cara membaca jarak antara dua
muka ukursejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang
pada satu sisi rangka berbentuk U, dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada
ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur, dan dilengkapi
dengan sleeve dan thimble yangmempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan
spindle. Mikrometer luar digunakanuntuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan,
blok-blok dan batang-batang
Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak antara
dua mukaukur sferis yang saling membelakangi, yaitu sebuah muka ukur tetap yang
terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung
spindle yang dapat bergerak searah dengan sumbunya, dan dilengkapi dengan sleeve
dan thimble yang mempunyaigraduasi yang sesuai dengan pergerakan
spindle..Mikrometer sekrup dalam digunakan untukmengukur garis tengah dari
lubang suatu benda.
3). Mikrometer Kedalaman
2.3. Stopwatch
A. Kelebihan
B. Kekurangan
1. Stopwatch Analog
2. Stopwatch Digital
Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca
Ohauss digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktiklaboratorium.
Neraca Ohaus sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karenaalat ini
memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100 gram atau0,01
gram.
B. Spesfikasi
Neraca empat lengan memiliki bentuk hampir sama dengan neraca ohaus lainya
hanya saja pada neraca empat lengan, seperti namanya memang terdiri dari empat
lengan pengukur dengan ketelitian mencapai 1/100 gram. Neraca empat lengan
umumnya terbuat dari besi, alumunuim, atau metaloid.
C. Bagian-Bagian Alat
3.Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang
berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dansetiap
lengan neraca memilikinya.
4. Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan
ukurantertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya.
Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neracaini adalah
311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
Prinsip kerja neraca ini adalah membanding massa benda yang akan dikurdengan
anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itusendiri.
Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisianak
timbangan sepanjang lengan.
BAB III
METODE PENGUKURAN
3.1 Alat
Jangka Sorong
Mikrometer sekrup
Timbangan triple beam balance
Stopwacth
3.2 Bahan
Ring
Kelereng
Pipa
A. Pengukuran Tunggal
B. Pengukuran Berulng
A. Pengukuran Tunggal
B. Pengukuran Berulang
4.3. Pengukuran massa ring menggunakan triple beam balance / neraca ohaus
A. Pengukuran Tunggal
B. Pengukuran Berulang
A. Pengukuran Tunggal
B. Pengukuran Berulang
BAB V
KESIMPULAN
1. Dalam sebuah penelitian, wajib untuk mengetahui cara kerja alat-alat yang
akan digunakan dalam penelitian
2. Dalam mengukur suatu objek saat penelitian, dibutuhkan konsentrasi yang
tinggi dan tingkat kecerobohan yang rendah sehingga hasil yang keluar akan
sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Paken Pandiangan, S.Si, M.Si. “Pengukuran dan Sistem Satuan dalam Fisik”
http://repository.ut.ac.id/4381/3/PEFI4101-M1.pdf