LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 1
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
PENGUKURAN
PENGUKURAN
1. Standar Kompetensi
Memahamai prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
2. Kompetensi Dasar
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Indikator
Tujuan
Memahami pengukuran dengan satuan baku dan tidak baku secara baik dan benar
Petunjuk Kerja
1. Ukurlah panjang dan lebar meja sebuah meja dengan jengkal tanganmu
(jengkal = jarak ujung ibu jari sampai ujung jari kelingking). Tulislah
hasilnya dalam tabel.
78
Berdasarkan kegiatan ilmiah di atas, kamu telah mengukur panjang suatu meja,
misalnya: kamu mendapatkan panjang meja tersebut lima jengkal. Dari kegiatan
tersebut, ternyata hasil pengukuran dengan menggunakan anggota tubuh antara kamu
dan teman sebangkumu berbeda. Hal ini disebabkan panjang lengan setiap orang
berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan suatu alat ukur yang selalu tetap dan tidak
boleh berubah. Mistar atau penggaris merupakan salah satu contoh alat ukur
sederhana yang memiliki panjang yang tetap. Dalam fisika, kegiatan tersebut
dinamakan pengukuran. Jadi, pengukuran didefinisikan sebagai suatu proses
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain (sejenis) yang dipakai sebagai
satuan. Satuan adalah pembanding di dalam pengukuran.
Contoh lain adalah ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris,
misalnya didapat panjang meja 100 cm, maka panjang meja merupakan besaran, 100
merupakan hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah satuannya. Jadi, segala
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai disebut besaran.
Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan (akurasi),
kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas). Dengan aspek-aspek
79
cm. Skala pengukuran terkecil pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan
jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris.
sorong juga dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter
bagian dalam sebuah benda, diameter bagian luar suatu benda, dan
kedalaman suatu benda seperti tabung. Bagian-bagian penting yang terdapat
pada jangka sorong yaitu:
1) Rahang tetap, memiliki skala panjang yang disebut skala utama.
2) Rahang geser (rahang sorong), memiliki skala pendek yang disebut
nonius atau vernier.
Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika selubung luar dengan skala 50
diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau
mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50
menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm.
Pembacaan skala pada mikrometer sekrup dilakukan seperti ditunjukkan
pada pengukuran di bawah ini.
Neraca pasar memiliki dua sisi. Benda yang akan diketahui massanya di
letakkan pada sisi yang lain hingga terjadi keseimbangan. Jika
keseimbangan telah terjadi, maka massa benda yang diukur sama dengan
jumlah anak timbangan di sisi yang lain. Misalnya, massa benda akan
ditimbang diletakkan pada sisi kiri dan sisi kanannya terdapat anak
timbangan 0,5 kg dan 1 ons. Jika terjadi kesimbangan, maka massa benda
itu adalah 0,5 kg + 1 ons = 0,5 kg + 0,1 kg = 0,6 kg.
b. Neraca elektronik
Neraca elektronik, sangat praktis digunakan karena massa benda yang
diukur secara otomatis langsung terbaca pada layar. Di dalam
pengoprasiannnya, neraca ini menggunakan tenaga listrik.
c. Neraca lengan
Neraca lengan ada dua macam, yaitu neraca dua lengan dan neraca tiga
lengan. Cara kerja neraca dua lengan sama dengan neraca pasar. Sementara
pada neraca tiga lengan, sebelum kamu melakukan penimbangan, penunjuk
harus diletakkan, pada posisi nol di sebelah kiri. Setelah benda diletakkan,
85
Pembahasan
Dari gambar dapat diketahui bahwa:
4. Pengukuran Suhu
1. Pengertian Suhu
Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk
mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan
87
air panas. Ketika tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kita
mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika tangan kita menyentuh air yang
panas maka kita katakan suhu air tersebut panas. Ukuran derajat panas dan
dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu
adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya
suatu benda.
2. Termometer sebagai Alat Ukur Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu
suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol.
Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah
sebagai berikut:
a. raksa tidak membasahi dinding kaca,
b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil
cukup dapat mengubah suhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 C dan titik didihnya
357C.
3. Perbandingan Skala Termometer
Suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan termometer
hingga diketahui nilainya, maka dinding kaca thermometer diberi skala
dengan cara menandai titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing
titik tersebut diberi angka untuk menunjukkan derajat panas atau dinginnya
suatu benda. Langkah yang dipakai untuk menentukan skala suhu
thermometer menurut Celsius, sebagai berikut:
a. Titik tetap bawah skala Celsius (00) menggunakan suhu air yang sedang
membeku (es).
b. Titik tetap atas (1000 ) menggunakan suhu air yang sedang mendidih pada
tekanan udara normal yaitu 1 atm.
88
c. Bagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi bagian
yang sama (100 bagian). Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara dua garis
berurutan sama dengan 10C
Di bawah ini ditunjukkan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala
suhu Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
1) Termometer Celsius
Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744. Titik tetap
atas menggunakan air yang sedang mendidih (1000C). Titik tetap bawah
menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair (00C).
Perbandingan skalanya 100.
2) Termometer Reamur
Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731. Titik tetap atas
menggunakan air yang mendidih (800R). Titik tetap bawah menggunakan es
yang mencair (00R). Perbandingan skalanya 80.
3) Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986- 1736
Titik tetap atas menggunakan air mendidih (2120F). Titik tetap bawah
menggunakan es mencair (00F). Perbandingan skalanya 180.
4) Termometer Kelvin
89
Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954 Titik tetap atas
menggunakan air mendidih (373 K). Titik tetap bawah menggunakan es
mencair (273 K). Perbandingan skalanya 100.
Hubungan antara Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin sebagaiberikut :
C : R : (F 32) : K
5: 4: 9 : 5
B. Kesalahan Pengukuran
Dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kesalahan umum
Kesalahan ini disebabkan kesalahan pengamat. Pengamat yang kurang
terampil memakai sebuah alat dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
2. Kesalahan sistematik
Kesalahan ini disebabkan oleh kesalahan alat ukur.
a) Kesalahan kalibrasi yaitu kesesuaian pembubuhan nilai pada garis skala
pada saat pembuatan. Kesalahan ini diatasi dengan mengalibrasi ulang alat
ukur.
b) Kesalahan titik nol yaitu titik nol jarum penunjuk tidak berimpit dengan
titik nol skala. Kesalahan ini diatasi dengan mengoreksi penulisan hasil
pengukuran.
c) Kesalahan komponen alat ukur. Misal alat suadah tua sehingga kondisi
komponennya sudah tidak baik.
d) Kesalahan paralaks adalah kesalahan
baca yang terjadi akibat kurang
tepatnya mata melihat alat ukur.
Kesalahan paralaks dapat terjadi jika
sudut pandang pembacaan hasil
pengukuran tidak dilakukan secara Gambar 9. Pengamatan hasil
tegak lurus. pengukuran
90