Anda di halaman 1dari 29

MACAM-MACAM ALAT UKUR DALAM

FISIKA DAN FUNGSINYA


Dampo Awang 05:34 Fis Kelas X

Melanjutkan postingan yang sebelumnya masih dalam materi pengukuran, kali ini kita akan
membahas macam-macam alat ukur dalam fisika dan fungsinya. Alat ukur tentunya banyak
sekali macamnya, namun pada pembahasan kali yang dipelajari adalah macam - macam alat
ukur yang meliputi besaran panajang, massa, dan waktu.

1. Alat Ukur besaran Panjang


Mistar/penggaris, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur
panjang. Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan ketelitian dalam memilih alat ukur panjang supaya terhindar dari kesalahan
pengukuran. yang termasuk kedalam macam - macam alat ukur besaran panjang adalah :

a. Penggaris/Mistar

Alat ukur panjang yang sering digunakan adalah mistar/penggaris memiliki sklala terkecil
sebesar 1 mm. Mistar memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengan dari skala
terkecil.

Gb. Penggaris

Dalam melakukan pengukuran dengan mistar arah pandangan harus tegak lurus dengan sklala
mistar. Hal ini umtuk menghindari kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan paralaks terjadi
jika arah pandangan mata tidak tegak lurus maka hasil pengukuran bisa lebih kecil ataupun
bisa lebih besar.

b. Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki dua bagian utama yaitu rahang utama (tetap) dan rahang sekunder
(geser). Pada rahang tetap terdapat skala besar yang disebut dengan skala utama, sedangkan
pada rahang geser terdapat skala kecil yang disebut dengan skala nonius. Skala utama
memiliki satuan cm, dan pada skalal nonius memiliki satuan mm. Ketelitian dalam jangka
sorong adalah 0,1 mm.
Gb. Jangka Sorong
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, kedalaman
tabung, dan panjang sebuah benda maksimal 10 cm.

c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup mempunyai dua bagian utama yaitu poros tetap dan poros ulir. sklala
panjang yang terdapat pada poros tetap disebut skala utama, sedangkan skala panjang pada
poros ulir disebut skala nonius. skala utama pada mikrometer sekrup memiliki satuan mm,
sedangakan pada skala noniusnya terbagi menjadi 50 bagian. Setiap bagian memiliki nilai
1/50 x 0,5 mm. Sehinggga ketelitian dari mikrometer sekrup adalah sebesar 0,01 mm.

Gb. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda yang tipis dan diameter
benda yang kecil seperti diameter sebuah kawat kabedan dan tebal kertas.

2. Alat Ukur Besaran Massa


Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda. Satuan benda
dalam satuan internasional adalah kilogram (kg). Massa suatu benda selalu sama dimanapun
benda tersebut berada. Alat untuk mengukur massa adalah neraca. Ada beberapa jenis neraca
antara lain neraca ohauss, neraca lengan,neraca pasar, neraca langkan, dan neraca elektronik
dll. Masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda. Neraca yang sering digunakan disekolah
adalah neraca tiga lengan. Dimana lengan paling depan memuat nilai satuan, lengan tengah
memuat nilai puluhan, dan lengan paling belakang memuat nilai ratusan.
Gb. Neraca Tiga Lengan

3. Alat Ukur Besaran Waktu


Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau arloji. Satuan waktu
dalam satuan internasional adalah sekon atau detik Jam ada dua jenis, yaitu jam mekanis dan
jam digital. Jarum jam mekanis digerakkan oleh gerigi mekanis, sedangkan jam digital
berdasarkan banyaknya getaran yang dilakukan oleh sebuah kristal kuarsa . Jam akan bekerja
sepanjang sumber energinya masih ada. Ketelitian jam adalah 1 sekon. Kelemahan jam
mekanis maupun digital adalah selalu bergerak sehingga sulit dibaca dengan teliti.

Gb. Jam Tanga


Sedangkan untuk mengukur selang waktu yang lebih singkat menggunakan stopwatch dengan
tingkat ketelitian 0,01 sekon.

terima kasih telah membaca artikel macam-macam alat ukur fisika dan fungsinya dalam blog
ini. semoga bermafaat da menambah pegetahua kita semua.

Alat Ukur Panjang: Mistar, Jangka Sorong,


dan Mikrometer
anashir 2 years ago Fisika
Dalam Fisika tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran
memerlukan alat ukur yang sesuai. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis
alat yang digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu: ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk
benda yang akan diukur.

Mikrometer sekrup merupakan salah satu jenis alat ukur panjang


(Sumber: Wikimedia Commons, Lisensi: GFDL)
Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur
panjang. Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda, sehingga Anda harus bisa
memilih alat ukur yang tepat untuk sebuah pengukuran. Pemilihan alat ukur yang kurang
tepat akan menyebabkan kesalahan pada hasil pengukuran.
1. Mistar (Penggaris)

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki
skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala
terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan
harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak
lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih
kecil dari ukuran aslinya.

Contoh:
2. Jangka Sorong

Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur
diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan
Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser
(sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala
pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya.
Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9
mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01
cm.

Contoh:

Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan
skala jangka sorong.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada gambar di
atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui
panjang benda yang diukur dengan cara berikut:

Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm


= 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal
kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros
tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama,
sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup
mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu
bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya,
yaitu 0,01 mm.

Contoh:

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka
panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm


= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm

Nah, itulah tiga buah alat ukur panjang beserta cara menggunakannya. Jika ada yang
ditanyakan silakan ditanyakan melalui alamat email edukasi@anashir.com. Artikel diringkas
dari buku-buku BSE yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbud dan dapat diunduh
secara gratis di BSE Kemdikbud.

Meteran, Fungsi dan Cara Penggunaanya


Meteran, Fungsi dan Cara Penggunaanya
1. Pengertian :

Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll Meter
ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter. Meteran ini
sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran
dengan rollmeter hingga 0,5 mm. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik
atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch.
Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai
50 meter. Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
Roll Meter juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai ialah tingkat pemuaian
dikarenakan perubahan suhu udara. Dan daya regang ialah perubahan panjang disebabkan
regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis Roll
Meter, yang di bagi berdasarkan bahan yang dipakai dalam pembuatannya.

2. Kegunaan/Fungsi :

Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut,
membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita
dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan
pengukuran, dan pita tidak lepas ketika mengukur.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :

Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke
ujung yang berbeda yaknik ke objek yang akan diukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil
yang lebih akurat alangkah baiknya bila dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang
ujung awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran
dan orang yang kedua memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik
meteran selurus mungkin dan letakkan meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada
meteran yang tepat dititik yang dituju. Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan
besar sudut yang di dapatkan dari hasil pengukuran dari kedua titik.

4. Tingkat ketelitian :

Tingkat ketelitian Roll meter yaitu 0,5 mm.

5. Cara membaca Skala dan Hasil :

 Posisi arah pandangan kedua mata harus lurus dan tepat ke Roll meter.
 Lihat ada skala yang ada pada roll meter.
 Baca hasilnya.

6. Bagian-bagian :

 Kotak meteran.
 Meteran/Pita besi tipis.
 Plat stainless pada ujung titik meteran.
 Gantungan pada kotak meteran.
7. Cara Kalibrasi :

Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pumbuatanny, hal ini memudahkan kita
karena kita bisa langsung menggunakannya langsung.

8. Nama lain :

 Meteran.
 Meteran Kelos.
 Pita ukur / tape.

9. Jenis-jenis :

 METERAN ATAU PITA UKUR DARI KAIN ( METALIC CLOTH ).


 METERAN ATAU PITA UKUR BAJA ( STEEL TAPE ).
 METERAN ATAU PITA UKUR BAJA ALOY ( STEEL ALLOY ).

10. Cara Merawat :

 Bersihkan Roll Meter sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian yang sekiranya
kotor
 Simpan Roll Meter ditempat yang aman.
 Kembalikan Roll Meter ke tempatnya setelah digunkan

11. Skala utama / Skala nonius :

Skala utama terletak di bagian Roll Meter yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam
ukuran 10 m, 20 m, 30 m , 50 m dan 100 m.

Macam-Macam Alat Ukur dan


Kegunaannya
Sunday, June 23rd 2013. | Gudang Tabel, Lain-lain

Macam-Macam Alat Ukur dan Kegunaannya – Guna menentukan nilai dari suatu
besaran, entah itu besaran pokok atau besaran turunan sobat tidak boleh langsung main tebak
atau kira-kira saja. Pengukuran dengan perasaan atau feeling itu jelas tidak valid. Utuk
menentukan nilai dari suatu besaran dengan presisi diperlukan alat ukur yang sesuai dengan
jenis besarannya. Misalnya sobat punya penggaris, tentu saja fungsi alat ukur ini untuk
mengukur panjang dan bukan untuk mengukur massa ataupun berat. Berikut ini
rumushitung.com sajikan berbagi macam alat ukur dan kegunaannya masing-masing, semoga
bermanfaat.

ALAT UKUR PANJANG


Penggaris adalah macam
alat ukur pangjang yang
paling populer. Ada
Penggaris banyak jenis penggaris
seperti penggaris siku,
penggaris biasa, penggaris
untuk tukang, dsb. Skala
penggaris biasanya dalam
cm (ketelitian 1mm) atau
inchi tapi tidak menutup
kemungkinan dengan
satuan yang lain
tergantung penggunaanya
Alat ukur pangjanng ini
memiliki ketelitian 0,1
mm. Bentuknya seperti
kuci inggris. Buat lebih
jelasnya silahkan baca
Jangka Sorong Jangka Sorong
Alat ukur panjang ini
lebih presisi lagi. Tingkat
ketelitian hingga 0,01
mm. Ingin tahu lebih jauh
apa itu mikrometer sekrup
dan cara menggunakannya
Mikrometer Sekrup silahkan baca di
Micrometer Sekrew
Pada prinsipnya sama
dengan penggaris namun
bentuknya berupa pita
panjang yang bisa
digulung. Biasanya
digunakan oleh tukang
kayu atau tukang batu dan
Meteran untuk mengukur tinggi
badan.
ALAT UKUR MASSA
Timbangan yang banyak
digunakan di
pasar. Terdiri dari dua
bagian utama, yaitu
bagian tempat benda dan
bagian anak timbangan.
Berkapasitas ukur
Timbangan Pasar maksimal 15-20 kg dan
bisa dibawa dengan
tangan.
Alat ukur massa ini
mempunyai ketelitian
yang lebih dibandingkan
dengan timbangan pasar.
Disebut dua lengan karena
terdiri dari dua lengan
utama, demikian juga
berlaku untuk penyebutan
tiga lengan. Neraca tiga
lengan lebih presisi dari
Neraca Dua Lengan neraca dua lengan. Untuk
dan Tiga Lengan lebih jelasnya silahkan
baca di Neracat Dua
Lengan
Banyak di jumpai di
pasar-pasar, kapasitas
ukur maksimal 100 s.d.
150 kilogram. Cara
menimbangnya yaitu
dengan membungkus
benda dalam wadah
karung (bisa yang lain)
kemudian di kaitkan
Timbangan Gantung dengan pengait yang ada
di timbangan gantung.
Bagi sebagian orang
timbangan ini ditakuti. :D.
Timbangan kamar madi
adalah sebutan timbangan
badan yang sering kita
pakai dengan berdiri di
atasnya. Biasanya
Timbangan Kamar maksimal timbangan ini
Mandi adalah 150-180 kilogtam.
Timbangan Bayi,
Berbagai Macam Timbangan Duduk,
Timbangan Lainnya Timbangan Digital,
Timbangan Mejad, dan
lain sebagainya.
ALAT UKUR WAKTU
Jam atau arloji adalah alat
ukur waktu paling
populer, macam dan
bentuknya sangat banyak.
Ada jam dinding, jam
tangan, jam mekanik, jam
digital, dan lain
sebagainya. Tingkat
Jam ketlitian jam mulai dari
0,1 s hingga 1s

Alat ini cocok untuk


mengurkur waktu dalam
range tertentu. Prinsipnya
sama seperti jam digital.

Stopwatch

Alat ukur waktu jaman


dahulu. Terbuat dari kaca
dengan media pasir
sebagai pengukur
waktunya.
Jam Pasir
Sistem penanggalan
adalah alat ukur waktu
untuk jangka waktu yang
Tanggal
relatif lama, mulai dari
hari, bulan, tahun, abad,
hingga milenium.
ALAT UKUR GAYA ATAU BERAT
Merupakan alat ukur gaya
yang menggunakan pegas
yang natinya akan ditarik
oleh gaya atau berat benda
sehingga menghasilkan
Neraca Pegas atau
nilai tertentu. Alat ukur
Dinamo Meter
gaya (force gauge) ada
banyak jenisnya ada yang
mekanik ada juga yang
sudah canggih berbasis
sistem pengukuran digital.
ALAT UKUR LISTRIK (EKLETRONIK)
Alat untuk mengukur
Tegangan (satuan Volt)

Voltmeter

Untuk mengukur arus


listrik (Satuan Ampere)

Amperemeter

Untuk mengukur besarnya


hambatan listrik

Ohmmeter
Alat ini digunakan untuk
mengurukur arus listrik
Galvanometer
dalam jumlah yang sangat
kecil

Gabungan, alat ini


biasanya digunakan untuk
mengukur tegangan, arus,
dan hambatan listrik
sekaligus

Multimeter
Untuk mengukurdaya
Wattmeter
listrik (satuan watt)
Untuk mengukur muatan
Eletrometer
listrik (satuan Coloumb)
ALAT-ALAT UKUR LAINNYA
Nama Alat
Kegunaan
Ukur
untuk mengukur
Altimeter
ketinggian suatu tempat
dari permukaan air laut
Mengukur kecepatan
Anemometer
angin
Evaporimeter tingkat evaporasi
Barometer Alat ukur tekanan udara
Mengukur panas atau
Kalorimeter
jumlah kalori
Radar Doppler Kecepatan
Densimeter Mengukur kerapatan
Alat ukur sudut, bisa juga
Graphometer menggunakan busur
maupun kompas
Hidrometer mengukur curah hujan
Higrometer Kelembapan
Alat ukur intensitas
Lux Meter
cahaya (satuan candela)
Manometer Alat ukur tekanan
Alat ukur suhu, skala
TERMOMETER
Termometer
terganung jenis
termometer.
Mengukut tekanan suatu
Tensimeter
cairan (ex. darah)
alat untuk megukur dosis
Dosimeter
radiasi
Alat ukur Intensitas
Spektroskopi
radiasi

MACAM-MACAM ALAT UKUR DALAM FISIKA DAN FUNGSINYA

MACAM-MACAM ALAT UKUR DALAM FISIKA DAN FUNGSINYA


A. Macam-Macam Alat Ukur Dalam Fisika

1. Amperemeter / Ampere Meter


Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini
dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yangdisebut avometer gabungan dari
fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi
arca pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan
hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yangmengalir pada kumparan
yang selimuti melon magnet akan menimbulkan gayalorentz yang dapat menggerakkan jarum
amperemeter. Semakin besar arus yangmengalir maka semakin besar pula simpangannya.

2. Voltmeter / Volt Meter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan


listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuranalat
voltmeter berkali-kali lipat.

Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada
arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir makasemakin besar penyimpangan jarum yang
terjadi.

3. Ohmmeter / Ohm Meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan


listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor.Alat tersebut
menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yangkemudian dikalibrasi ke satuan
ohm

4. Termometer

pengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan yang digunakan
adalah celcius.

5. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang
yang dapat dipergunakan amok mengukur panjang suatu benda denganketelitian hingga 0,1
mm.keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan amok mengukur diameter
sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupunkedalam sebuah
tabung.Kegunaan jangka sorong adalah:

- Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;

- Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang(pada pipa, maupun lainnya)
dengan cara diulur;

- Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan


cara”menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada di sisi pemegang

4. Lux Meter

Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan amok
mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu Untuk
diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan peneranganyang cukup.Untuk
mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukansebuah sensor yang cukup peka
dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahayayang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan
pada sebuah tampilan digital.

Harga dari besarnya cahayadapat ditampilkan pada layar LCD(Liquid Crystal Display) denganmenggu
nakan sebuah ADC (Analog to Digital Converter) Max ICL’7106 dengan tegangan masukan antara200
mV – 2 V dan tegangan referensi antara 100 mV – 1 V. Sensor cahayayang digunakan adalah solar
cell dengan tegangan keluaran sebesar 0.5 V dan arus20 mA sampai 30
mA. Alat ukur ini dibuat portable dengan menggunakantegangan somber 9 V DC dari baterai.

5. Barometer

Barometer merupakan alat pengukur tekanan dalam satuan mb.Barometer ada dua jenis yaitu baro
meter raksa dan barometer aneroid.Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan
udara,
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktutertentu harus
dibaca agar mendapat data yang diinginkan.
Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi oleh ketinggian,mengingat tekanan udara akan
berkurang seiring pertambahan ketinggian. sehingga perlu selalu pensettingan awal. Barometer
raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick barometer.

Prinsip kerja wheel barometer adalah:

Peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom merkurimenyebabkan ketinggian raksa di
tuba sebelah kiri meningkat dan di sebelah
kananmenurun (untuk lebih jelasnya lebih pada gambar yang ada dalam link yang sayasertakan). ter
dapat pemberat kecil yang mengapung di atas merkuri, yangmengikuti pergerakan turun naik merku
ri ini dan menyebabkan dorongan yangterhubung pads pointer dimana akan mengindikasikan
kenaikan tekanan. jikaterjadi penurunan tekanan makan akan terjadi proses sebaliknya. Barometer
jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan.

Stick barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:

Barometer jenis ini dirancang untuk dapatmembaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung
dibaca oleh pengguna pada skala yang biasanya tercatat pada stick
barometer tersebut,sehingga memerlukan pengaturan yang lebih rumit dibanding wheel barometer
untunk menyesuaikannya dengan ketinggian. Prinsip kerjanyahampir sama dengan wheel barometer
karena sama2 menggunakan air
raksa(merkuri).Barometer anaeroid, terdiri dari sate kapsul vacum yang bereaksiterhadap perubaha
n tekanan udara dan meneruskan pergerakan ringan padaujung pengungkit B. Suatu seri kumparan C
melanjutkan pergerakan ini padarantai D,’dan mendorong pegas E kepada pointer F yang
disesuaikan. Gmerupakan teasyang digunakan untuk mengatur pointer yang akan dibaca.

B. Alat Ukur Besaran Fisika

Fisika tidak bisadilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang
digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakandalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini dikarenakan dalam fisikamembutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.

1. Alat ukur panjang


Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti
meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-
masing mempunyai tingkatketelitian yang berbeda.

Mistar

- Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.

- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ‘/s x 1 cm)

- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.Untuk mendapatkan basil
pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatanharus tegak lotus dengan obyek dan mistar.

Contoh pengukuran dengan mistar:

Meteran Pita

Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisadilakukan dengan mistar, misalnya karena uku
rannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus. Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1
mm.

Mikrometer Sekrup

- Gunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil

- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm

2. Alat Ukur Massa


Neraca Pasar, yaitu neraca yang biasa digunakan di pasar-pasar tradisional,
bentuknya seperti pada gambar di samping. Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan meletakkan
benda yang akan ditimbang di bagian yang berbentuk mirip baskom, lalu di bagian sebelahnya yang
datar diletakkan bandul neraca yang hampir seimbang dengan bobot benda, selanjutnya lengan
neraca akan bergerak dan hasil pengukuran dapat diketahui.

Neraca Dua Lengan, yaitu neraca yang biasanya terdapat di laboratorium,


bentuknya seperti pada gambar di diatas. Cara pemakaian neraca ini hampir sama dengan cara
pemakaian neraca pasar, bedanya bandul neraca yang terdapat pada neraca pasar dapat digantikan
dengan barang lain.

Neraca Tiga Lengan,

yaitu neraca yang juga biasanya terdapat di laboratorium, bentuknya


seperti pada gambar di samping. Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan cara menggeser ketiga
penunjuk ke sisi paling kiri (skalanya menjadi nol), kemudian letakkan benda yang akan diukur pada
bagian kiri yang terdapat tempat untuk benda yang akan diukur, lalu geser ketiga penunjuk ke kanan
hingga muncul keseimbangan, dan hasil pengukuran dapat diketahui.

II. PEMBAHASAN

STOPWATCH
Stopwatch adalah suatu alat ukur yang dugunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan kegiatan yang memiliki ketelitian sampai tingkat detik.
Stopwatch ada dua jenis yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Kedua stopwatch tersebut
mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengukur lama waktu. Perbedaannya hanya terletak pada
komponen penyusunnya dan tampilan pembacaannya
a. Stopwatch Analog
Stopwatch analog merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum penunjuk sebagai
penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada arloji
b. Stopwatch Digital

Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk
hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.

Prinsip Kerja Stopwatch


Stopwatch dirancang untuk memulainya dengan menekan tombol diatas sehingga bergerak
jarumnya dan menekan kembali tombol tersebut maka jarum berhenti sehingga suatu waktu detik
ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua akan
mememasang lagi jarum stopwatch pada kondisi nol
Stopwatch Analog

Stopwatch analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu
tombol star/stop dan tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol . Perhitungan waktu pada stopwatch
analog ini berdasarkan gerakan mekanik.
Sistem yang mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau dikurang) karena peletakan komponen -
komponennya memerlukan presisi yang sangat tinggi.
Adapun bagian – bagian dan fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk
mengakhiri pengukuran waktu (tombol stop). Tombol ini terletak menjadi satu.
b. Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi sebelum pengukuran dan
pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol. Stopwatch analog ini ada yang berjenis tombol
start/stop dan kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.
c. Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam menit dan jarum
penunjuk detik untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam detik.
d. Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau selang antara detik dengan
satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau selang antara menit dengan satu menit diatasnya
atau dibawahnya.

Prinsip kerja stopwatch Analog adalah sebagai berikut :


Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi berputar dan
pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum bergerak.
Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja secara mekanik.
Jarum akan berhenti dan menunjukkan waktu yang telah dilalui sejak penekanan pegas pertama.
Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga pegas
pertama kembali tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi nol.
Contoh :
Berapa waktu yang dibutuhkan seseorang dalam mendenyutkan 100 kali jantungnya. Berapa lama
seorang anak dapat tiba di sekolah yang berjalarak 2 km dari rumahnya dengan mengendarai
sepeda..
Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol start dan berhenti
sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan
tombol kalibrasi akan memasang lagi stopwatch pada nol.
a. Stopwatch Digital

Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk
hasil pengukuran, seperti jam digital dimana perhitungan waktu berdasarkan perhitungan elektronik.
Stopwatch Digital Otomatis Peka Cahaya dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya sebagai
saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital dengan
ketelitian 0,0001 sekon.
Dengan stopwatch digital otomatis peka cahaya dapat dilakukan pengukuran waktu tempuh pelari
dengan ketelitian dan ketepatan yang dapat diandalkan. Perlu diketahui bahwa stopwatch baik
digital maupun analog sama-sama mengunakan baterai tetapi ada pula yang menggunakan energy
surya.
Adapun bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital adalah sebagai berikut :
Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran secara elektrik berupa
angka-angka.
Tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran
(tombol stop).
Tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
Pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk mereplay hasil
pengukuran yang telah dilakukan.
Cara kerja stopwatch digital dimulai saat tombol dalam keadaan ON arus dari sumber tegangan
(batere) energi surya akan mengalir ke komponen-komponen elektronik dalam stopwatch digital.
Komponenen-komponen elektronik tersebut yang melakukan perhitungan waktu dan
menampilkannya dalam monitor dalam bentuk angka digital.

Prosedur Penggunaan Stopwatch


Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penggunaan stopwatch adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.
b. Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah terkalibrasi.
c. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu.
d. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
e. Membaca hasil pengukuran.
f. Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan jarum akan kembali ke
nol kemudian tekan tombol start lagi untuk melakukan pengukuran kembali dan stop untuk
mengakhiri. Begitu seterusnya.

Pembacaan hasil Pengukuran


Pembacaan stopwatch disesuaikan dengan jenisnya.
Stopwatch Analog
Pada stopwatch analog, bila pengukuran lebih dari 1 menit maka pertama sekali lihatlah jarum yang
menunjukkan menit (jarum yang pendek) pada stopwatch baru kemudian lihat jarum yang
menunjukkan detik (jarum yang panjang) dan jumlahkan nilai tersebut maka akan didapatkan waktu
hasil pengukuran.

Stopwatch Digital
Pada stopwatch digital tidak terlihat turus-turus angka seperti stopwatch analog. Kita hanya melihat
angka yang muncul dari layar/monitor yang telah menunjukkan angka pengukuran baik jam, menit,
sampai detik.

Kalibrasi
Untuk kalibrasi, pada stopwatch analog kita hanya perlu menekan tombol start/stop maka jarum
penunjuk detik dan jarum penunjuk menit menunjuk ke angka nol. Bila belum menunjukkan angka
nol maka putarlah tombol kalibrasi hingga kedua jarum tepat berada pada nol. Sedangkan pada
stopwatch digital hampir sama dengan stopwatch analog. Setelah menekan tombol kalibrasi maka
angka pada layar/ monitor akan menunjukkan angka nol.

Ketelitian Stopwatch
Stopwatch analog
Ketelitian alat dapat kita ketahui berdasarkan skala yang tertera pada stopwatch. Untuk mengetahui
besar ketelitian alat tersebut kita dapat mencarinya dengan membandingkan antara skala utama
satu putaran penuh dengan jumlah skala noniusnya dalam satu putaran penuh.

Contoh:
Stopwatch analog berikut diketahui jumlah skala utama satu putaran penuh adalah 1 dan jumlah
skala nonius satu putaran penuh adalah 60. Dengan demikian dapat diperoleh
Ketelitian alat = 1/60

Stopwatch digital
Stopwatch digital memiliki ketelitian alat telah ditentukan sejak perakitan komponen-komponen
dalam stopwatch yaitu sebesar 0,0001 sekon.

TICKER TIMER
Ticker timer adalah alat yang digunakan untuk mencatat atau mendeteksi kecepatan suatu troli.
ticker timer dapat diartikan pula yaitu alat yang berfungsi untuk nyetak tanda di pita untuk
percobaan hubungan antara percepatan, akselerasi dan sudut kemiringan.
Bagian-bagian Ticker timer

Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut:


1. suatu besi yang dililiti kumparan yang berfungsi menghasilkan elektromagnet untuk
menggetarkan stylus (plat baja)
2. magnet U yang berfungsi untuk menginduksi
3. tempat tinta (karbon) yang berfungsi sebagai tempat cetak ketikan-ketikan pada kertas pita (ticker
tape)
4. Stylus (plat baja) yang berfungsi sebagai pengetik rekaman waktu pada kertas karbon
5. Ticker tape (kertas pita) merupakan tempat hasil cetakan yang berupa titik-titik yang berasal dari
kertas karbon

Berikut adalah macam-macam ticker timer:

Jenis-jenis Termometer dan Fungsinya


Home / Jenis-jenis Termometer dan Fungsinya

Diperbaharui: 8 February, 2015

Jenis-jenis Termometer dan Fungsinya – Berbagai jenis termometer dimaksudkan untuk


digunakan mengukur berbagai jenis lingkungan untuk pengaturan suhu. Memilih termometer
yang tepat untuk suatu tugas penting agar mendapatkan pembacaan yang akurat pada benda
yang Anda ukur.

Ada berbagai termometer yang tersedia, masing-masing dengan penggunaan tertentu.


Memahami bagaimana termometer yang berbeda bekerja akan membantu Anda untuk
menemukan termometer yang akan paling cocok untuk kebutuhan Anda. Hal ini akan
membantu untuk memastikan bahwa hasil yang Anda berikan sangat kredibel sehingga Anda
dapat mempercayai informasi yang Anda gunakan untuk membuat keputusan.

Jenis Dasar Termometer

Termometer Tradisional

Termometer tradisional
Termometer tradisional dirancang untuk digunakan di rumah untuk mengukur suhu udara
atau air, yang pada kedua sisinya terdapat huruf F atau C. Termometr seperti ini tidak
memerlukan banyak perawatan, tetapi mereka mungkin memiliki akurasi, jangkauan dan
resolusi yang bervariasi.

Termometer Resistensi

Termometer Resistensi

Termometer Resistensi dirancang untuk mengukur suhu antara -250 dan 700 derajat Celsius
dengan mencatat perubahan resistensi cairan yang mengalir melalui kawat platinum dalam.

Termometer Termokopel

Termokopel merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat


pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesienya lebih
kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu..
Ini adalah model yang sangat sensitif yang dapat memberikan hasil yang akurat suhu antara -
250 dan 1600 derajat Celcius.

Termometer Sensor Ganda

Termometer Sensor Ganda`

Termometer ini dirancang untuk penggunaan profesional karena mereka menyediakan


pembacaan ganda lingkungan yang dapat tetap stabil untuk jangka waktu yang lama.
Pembaca utama termometer ini dapat dipasang ke meja atau dinding dan penelitian dapat
dimasukkan ke dalam berbagai lingkungan untuk pembacaan.

Termometer jenis K
Termometer jenis K

Termometer ini dirancang untuk mengukur suhu ekstrim di udara, cairan atau permukaan
dalam lingkungan profesional. Kisaran suhu tertentu akan bervariasi oleh merek tetapi
mereka bekerja untuk menyediakan non-slip grip yang bermanuver untuk digunakan dalam
berbagai lingkungan tanpa mengorbankan akurasi.

Termometer Data Logging

Termometer Data Logging

Ini memberikan hasil suhu secara real time yang dapat didownload ke komputer untuk
mencatat sejarah suhu lingkungan untuk memeriksa varians. Hal ini dapat digunakan untuk
menyediakan data dan pembacaan akurat grafis yang cocok untuk penggunaan profesional.

Termometer Infrared
Termometer Infrared

Termometer inframerah digunakan untuk mengukur suhu benda yang sangat panas. benda
yang bergerak cepat, atau benda yang tidak boleh disentuh karena berbahaya. Termometer
inframerah bisa juga disebut termometer laser, jika menggunakan sinar laser untuk mengukur
suhu benda.

Termometer Bimetal

Termometer Bimetal

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan
logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata
bimetal sendiri memiliki arti yaitu be berarti dua sedangkan kata metal berarti logam,
sehingga bimetal berarti “dua logam”.

Termometer Gas

Termometer Gas

Ini adalah jenis yang sangat umum dari termometer industri yang digunakan untuk menjaga
suhu gas yang disimpan tetap konstan dalam area terbatas. Tekanan gas ini akan diukur untuk
menentukan temperatur didalam.

Macam - Macam Alat Optik dan Fungsinya


5:20 PM By Kumpulan Tugas Fisika, Kumpulan Tugas Kuliah, Tugas Artikel
Macam - Macam Alat Optik dan Fungsinya - Seorang pelajar sibuk mencari artikel macam-macam
alat optik dan fungsinya, karena alasan itu kali ini akan dibahas lengkap mengenai alat optik yaitu
macam-macam alat optik beserta fungsinya. Bagi sebagian yang sudah mengerti materi pelajaran ini
silahkan review materi alat optik dan fungsinya berikut ini. Pembahasan ini menyambung
pembahasan sebelumnya mengenai bagian teleskop, silahkan disimak selengkapnya.

Untuk alat optik ini setidaknya ada beberapa jenis atau macam yang akan kita bahas disini secara
ringkas. Beberapa macam alat optik tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Mata
2. Kacamata
3. Kamera
4. Mikroskop
5. Teleskop bintang, dan seterusnya

Untuk dapat memahami berbagai macam alat optik tersebut kita akan mengulas inti dari fungsi
masing-masing alat tersebut. Pembahasan lebih detail mengenai hal ini bisa kita baca di bagian lain
yaitu melalui tautan masing-masing yang ada di bawah ini.

Mata
“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya (Manusia) dua buah mata???” (Alqur’an AlKarim
90:8)

Mata adalah alat optik super canggih dan hebat yang dikaruniakan Allah swt , cara kerja mata ditiru
oleh manusia dalam membuat kamera.

Mata kita dilengkapi dengan berbagai alat bantu, seperti lensa mata yang dapat berubah jarak
fokusnya secara otomatis, jutaan sel sensor yang dapat membedakan warna dan air mata yang
menjaga lensa mata tetap dalam kondisi yang bersih.

Kacamata
Dalam catatan sejarah, kaca mata banyak ditemukan didalam kebudayaan Cina pada abad ke-12,
sedangkan Eropa pada abad ke-13. Fungsi utama dari kacamata pada saat itu, adalah membantu
penglihatan manusia.

Saat ini kacamata dipakai untuk berbagai jenis keperluan dalam kehidupan manusia. Seperti,
Keamanan, Perlindungan dari sinar matahari (Sunglasses), Mode, Keperluan Khusus dan lain
sebagainya.
Kamera
Kamera mempunyai sejarah yang sangat panjang, cikal bakalnya adalah dengan ditemukannya
“Camera Obscura” yang pertama kali ditemukan oleh Ilmuan muslim bernama Ibnu al-Hitsam sekitar
tahun 1000 M. Meskipun merupakan cikal bakal kamera, tetapi Camera Obscura tidak seperti yang
kita lihat sekarang.

Camera Obscura hanya memproyeksikan sinar yang berasal dari benda yang jauh, kemudian
dibiaskan oleh lubang kecil yang berada di salah satu sisi pada ruang gelap, yang disebut “Baytul
Mudzim” (kamar gelap) selanjutnya, gambar hasil proyeksi tersebut dilukis secara manual oleh
tangan seorang pelukis atau hanya diamati saja.

Kamera yang secara lansung merekam gambar kedalam film dan bersifat permanen, pertama kali
dibuat oleh Joseph Nicephora Niepce. Ia menggunakan kotak kayu yang agak besar untuk dibawa
berpergian. Kamera pertama yang berukuran kecil dan dapat dibawa dengan mudah, dibuat oleh
Johann Zahn pada tahun 1685 M.

Mikroskop
Mikroskop berasal dari kata Micron ( kecil) dan scopein (melihat). Sehingga mikroskop berarti alat
untu melihat benda-benda kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan sekitar tahun 1600-an. Namun,
penemu pertamanya sendiri masih menjadi perdebatan.

Nama-nama yang disebut sebagai penemu pertamanya antara lain Hans Lippershey (yang disebut
sebagai pembuat teleskop pertama), atau Hans Jansseen dan puteranya Zacharias.

Teropong Bintang
Teropong bintang adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda di luar
angkasa seperti bulan, bintang, komet, dan lain sebagainya. Sifat bayangannya adalah maya, terbalik
dan diperbesar.

Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda jauh yang
ada di permukaan bumi. Bayangan yang terbentuk sifatnya maya, diperbesar dan tegak.

Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat suatu benda yang jaraknya dekat dengan
ukuran yang sangat kecil (mikron) untuk diperbesar agar dapat dilihat secara detil. Sifat bayangan
yang terjadi yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Biasanya digunakan untuk melihat bakeri, sel, virus,
dan lain-lain.

Teropong Prisma
Teropong prisma adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih
dekat dan terlihat jelas.

Periskop
Periskop adalah teropong yang digunakan oleh kapal selam yang pada umumnya digunakan untuk
melihat keadaan sekitar di luar kapal selam.

Teropong Cermin
Tropong Cermin adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda langit antariksa
dengan sifat gambar tidak terbalik, diperbesar, maya.

Teropong Radio
Teropong radio adalah benda optik yang digunakan untuk melihat benda angkasa di luar angkasa
yang jaraknya sangat jauh sekali.

Episkop
Episkop adalah suatu benda yang berguna untuk memproyeksikan gambar yang tidak tembus cahaya
dengan sifat bayangan tegak diperbesar.

Proyektor Slide
Proyektor slide adalah alat yang memiliki fungsi menampilkan bayangan sebuah gambar positif yang
dapat ditembus cahaya.

Overhead Proyektor / OHP


Over Head Projectror adalah benda yang berguna untuk melihat bayangan gambar diapositif seperti
yang umumnya digunakan untuk presentasi di kelas.

Kaca Pembesar / Lup / Loop


Kaca pembesar adalah benda optik yang berguna untuk mengamati benda kecil agar tampak lebih
besar dan jelas dengan menggunakan jenis lensa positif.
Demikianlah tadi materi untuk tugas kali ini. Semoga sedikit rangkuman mengenai Macam - Macam
Alat Optik dan Fungsinya di atas bisa menjadi tambahan belajar bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai