Disusun Oleh :
NIM : PO.71.39.1.18.027
Kelas : Reguler II A
Dosen Pembimbing :
POLTEKKESKEMENKES PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini pada Mata Kuliah Fitokimia
dengan judul "Ekstraksi Simplisia dengan Refluks" tepat pada waktunya.
Saya menyadari, jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Landasan Teori........................................................................................2
BAB II Kesimpulan
A. Kesimpulan.............................................................................................8
Daftar Pustaka..............................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekstraksi adalah suatu proses dalam fitokimia yang bertujuan
untukmemisahkan senyawa aktif yang diinginkan dari komponen tumbuhan
lainnya. Bahan segar maupun bahan kering dapat digunakan dalam proses
ekstraksi.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat
aktif darisimplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai,kemudian semua pelarut diuapkan dan massa serbuk atau serbuk yang
tersisadiperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.
Proses ekstraksi bahan nabati/bahan obat alami dapat dilakukan
berdasarkan teori penyarian. Penyarian merupakan peristiwa perpindahan
massazat aktif yang semula berada di dalam sel, ditarik oleh cairan penyari
sehinggaterjadi larutan aktif dalam cairan penyari tersebut. Terdapat 2 metode
ekstraksi yakni cara dingin dan cara panas yakni \metode ini pastinya melibatkan
panas dalam prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan mempercepat
proses penyarian dibandingkan cara dingin..
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan refluks ?
2. Bagaimana prinsip kerja Metode refluks ?
3. Sebutkan salah satu Keuntungan dan kerugian dari Metode refluks ?
1
B. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui definisi dari refluks
2. Untuk dapat mengetahui prinsip kerja Metode refluks ?
3. Untuk dapat mengetahui salah satu Keutungan dan kerugian dari Metode
refluks ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik.
Refluks adalah teknik yang melibatkan kondensasi uap dan kembali
kondensat ini ke sistem dari mana ia berasal. Hal ini digunakan dalam industri
dan laboratorium distilasi. Hal ini juga digunakan dalam kimia untuk memasok
energi untuk reaksi-reaksi selama jangka waktu yang panjang. Campuran reaksi
cair ditempatkan dalam sebuah wadah terbuka hanya di bagian atas. Kapal ini
terhubung ke kondensor Liebig, seperti bahwa setiap uap yang dilepaskan
kembali ke didinginkan cair, dan jatuh kembali ke dalam bejana reaksi. Kapal
kemudian dipanaskan keras untuk kursus reaksi.
Prinsip kerja pada metode refluks yaitu penarikan komponen kimia yang
dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-
sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari
terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari
yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel
yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara
berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan
sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan
dipekatkan (Akhyar,2010).
Kelebihan
Kelebihan dari metode refluks adalah digunakan untuk mengekstraksi
sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar, dan tahan pemanasan langsung.,
pelarut yang diberikan akan selalu mendidih pada suhu tertentu, penyari
yangdigunakan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil yang pekat,
simplisia disari oleh cairan penyari yang murni sehingga dapat menyari zat aktif
yang lebih banyak, (Anonim, 2011).
Kekurangan
Kekurangan dari metode refluks adalah membutuhkan volume total
pelarut yang besar,dan Sejumlah manipulasi dari operator, dipanaskan terus-
menerus sehingga tidak cocok untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap
5
pemanasan, uap panas langsung melalui serbuk simplisia, jumlah pelarut yang
banyak karena penggantian pelarut sebanyak tiga kali dengan durasi tiga sampai
empat jam, membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah
manipulasi dari operator. (Mandiri, 2013).
Refluks dikerjakan pada kondisi panas diskontinyu, sedanglan sokletasi
dikerjakan pada kondisi panas kontinyu. Keuntungan refluks dibandingkan
sokletasi yakni pelarut yang digunakan lebih sedikit dan bila dibandingkan
dengan maserasi dibutuhkan waktu ekstraksi yang lebih singkat (Kristanti, 2008).
Pemanasan suhu tinggi tanpa ada zat yang dilepaskan. Tabung kondensor
dihubungkan dengan selang berisi air dingin. Selang air masuk ada di bagian
bawah dan selang air keluar di bagian atas. Prinsip kerja pada rangkaian refluks
ini terjadi empat proses, yaitu :
1. Heating, terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating
(penguapan) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase
menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk ke kondensor dalam
2. Evaporating (Penguapan),
3. Kondensasi (Pengembunan), proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi
perbedaan suhu antara kondensor dalam yang berisi uap panas dengan
kondensor luar yang berisikan air dingin, hal ini menyebabkan penurunan
6
suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali
dan
4. Cooling, terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan
air, sehingga ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir
dari bawah menuju kondensor luar, air harus dialirkan dari bawah
kondensor bukan dari atas agar tidak ada turbulensi udara yang menghalangi
dan agar air terisi penuh.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Putra,A. A. Bawa, dkk. 2014. Ekstraksi zat warna alam dari bonggol tanaman
pisang (musa paradiasciaca l.) Dengan metode maserasi, refluks, dan sokletasi.
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. 1, 113-119
9
10