Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

KALIBRASI ALAT UKUR BAROMETER DAN ALTIMETER

SEMESTER GENAP

Disusun Oleh :
Nama : Anita Ellyana
NIM : 17.01.07.019
Kelas : Trppl 2A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA PENGENDALIAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2019
DASAR TEORI

Kalibrasi adalah memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukkan oleh


instrument ukur atau sistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu
bahan ukur dengan cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili
oleh standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar nasional atau
internasional. Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of
Internasional Metodologi, kalibrasi adalah kegiatan menghubungkan nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan
nilai yang sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan kisaran
yang diukur). Kalibrasi yang biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standarisasi (ISO,2005)
Tujuan kalibrasi adalah menentukan deviasi atau penyimpangan kebenaran
nilai konvensional penunjukkan suatu instrumen ukur, menjamin hasil-hasil
pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Manfaat
kalibrasi ini adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap
sesuai dengan spesifikasinya. (Fatimah, 2003)
Salah satu fungsi metrologi yang penting dari kalibrasi yaitu perbandingan
dari satu alat ukur atau sistem yang memiliki hubungan yang sudah diketahui
dengan standar nasional dibandingkan dengan alat atau sistem lain yang
hubungannya dengan standar dan sistem nasional tidak diketahui. Pengukuran
menggunakan peralatan yang tidak atau kurang kalibrasi dapat menghasilkan
keputusan-keputusan yang salah serta bahaya.
Untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran, alat-alat yang akan
digunakan perlu dilakukannya kalibrasi terlebih dahulu. Pengkalibrasian dapat
dilakukan dengan cara membandingkan dua data dengan menggunakan alat ukur
yang berbeda. Ada beberapa persyaratan kalibrasi, yaitu :
1. Standar acuan yang mampu telusur ke standar nasional maupun internasional
2. Metode kalibrasi yang diakui secara nasional maupun internasional
3. Ruangan kalibrasi yang terkondisi
4. Personil kalibrasi yang terlatih
5. Alat yang akan dilakukan kalibrasi berfungsi dengan baik
DATA HASIL PENGAMATAN

a. Menggunakan Altimeter dan Barometer Manual (barometer lab)


No Lokasi Ketinggian Tekanan Cuaca
Udara
1. Pantai 0m 764 mmHg Cerah/terik
Tegalkamulyan

2. Bukit Situmbu 60 m 758 mmHg Cerah/terik

b. Menggunakan Altimeter dan Barometer Digital (aplikasi HP)


No Lokasi Ketinggian Tekanan Cuaca
Udara
1. Pantai 25 m 758,5 mmHg Cerah/terik
Tegalkamulyan

2. Bukit Situmbu 62 m 757,9 mmHg Cerah/terik


PEMBAHASAN

Altimeter adalah sebuah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari
permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam
penerbangan, pendakian dan kegiatan lain yang berhubungan dengan ketinggian.
Satuan altimeter adalah satuan meter dpl.
Penggunaan altimeter hanya tinggal diletakkan saja ditempat yang akan
diukur ketinggiannya. Dalam penggunaan diperjalanan sebaiknya tidak
dimasukkan kedalam tas/ransel karena hal ini dapat mempengaruhi prinsip kerja
altimeter. Altimeter selain sebagai penunjuk ketinggian juga dapat memperkirakan
cuaca.
Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer.
Semakin besar ketinggian maka lebih rendah tekanan. Ketika barometer diberikan
dengan kalibrasi nonlinier sehingga digunakan untuk menunjukkan ketinggian, alat
ini disebut pressure altimeter atau altimeter barometric. (Saifulloh, 2016)
Cara kerja altimeter yaitu : pertama, tempatkan altimeter dalam posisi datar,
pastikan jarum skala dalam posisi tepat ditengah, ini dilakukan dipantai atau muka
air laut. Kedua, pindahkan /bawa altimeter ketempat atau lokasi yang akan diukur
ketinggiannya. Dengan meletakkannya dalam posisi datar.
Pada praktikum kalibrasi alat ukur altimeter dilakukan di Pantai Tegal
Kamulyan Cilacap. Berdasarkan data hasil praktikum saat dilakukan
pengkalibrasian pada alat ukur altimeter secara manual dihasilkan ketinggian 0
meter, sedangkan tekanan udara yang dihasilkan dari pengukuran dengan
menggunakan alat ukur barometer yaitu 764 mmHg, cuaca pada lokasi pengukuran
cerah/panas.
Setelah melakukan kalibrasi alat ukur altimeter di Pantai Tegal Kamulyan
Cilacap, kami melanjutkan pengkalibrasian alat ukur altimeter di Bukit Situmbu
Cilacap. Berdasarkan data hasil praktikum saat dilakukan pengkalibrasian pada alat
ukur altimeter secara manual dihasilkan ketinggian 60 meter, sedangkan tekanan
udara yang dihasilkan dari pengukuran dengan menggunakan alat ukur barometer
yaitu 758 mmHg, cuaca pada lokasi pengukuran cerah/panas. Menurut teori
disebutkan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka tekanan udara akan semakin
rendah. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hal ini sesuai dengan
teori yaitu tekanan udara di Bukit Situmbu lebih rendah daripada tekanan udara di
Pantai Tegal Kamulyan , dengan ketinggian yang diperoleh di Buktit Situmbu lebih
tinggi daripada di Pantai Tegal Kamulyan.
Sedangkan saat dilakukan pengukuran menggunakan altimeter dan
barometer digital di Pantai Tegal Kamulyan dihasilkan ketinggian 25 meter dengan
tekanan udara 758,5 mmHg yang saat itu cuacanya cerah/terik. Sedangkan data
yang diperoleh saat dilakukan pengukuran di Bukit Situmbu dihasilkan ketinggian
62 meter dengan tekanan udara 757,9 mmHg yang saat itu cuacanya cerah/terik.
Dari data hasil praktikum yang diperoleh dilakukan secara manual (dengan
menggunakan alat ukur altimeter dan barometer laboratorium) dan secara digital
(menggunakan aplikasi altimeter dan barometer di HP) yang dilakukan dilokasi
yang sama yaitu Pantai Tegal Kamulyan dan Bukit Situmbu data yang dihasilkan
tidak jauh berbeda. Hanya saja pada data hasil pengukuran ketinggian
menggunakan alat ukur altimeter secara manual dihasilkan 0 meter sedangkan
secara digital dihasilkan 25 meter. Ini sangat berbeda jauh hasilnya.
KESIMPULAN

Praktikum kalibrasi dilakukan di Pantai Tegal Kamulyan Cilacap dan di


Buktit Situmbu Cilacap. Saat dilakukan pengkalibrasian alat ukur cuacanya saat
cerah/terik. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hal ini sesuai
dengan teori yaitu tekanan udara di Bukit Situmbu lebih rendah daripada tekanan
udara di Pantai Tegal Kamulyan , dengan ketinggian yang diperoleh di Buktit
Situmbu lebih tinggi daripada di Pantai Tegal Kamulyan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Laporan Kimia Analitik Kalibrasi Alat.


laporandanjurnal.blogspot.com/2017/04/kalibrasi-alat.html?m=1 diakses
tanggal 5 Maret 2019 pukul 20.03 WIB
Fatimah, Soja. 2003. Kalibrasi dan Perawatan Spektrofotometer UV-VIS.
Bandung:FMIPA UPI. Diakses tanggal 5 Maret 2019 pukul 20.30 WIB
ISO (Internasioanal Standar Opersional). 2001. ISO/IEC 17025 (Versi Bahasa
Indonesia) Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Kalibrasi. Diakses tanggal 6 Maret 2019 pukul 18.21 WIB
Saifulloh, Denny. 2016. dennysaifulloh18.blogspot.com/2016/12/praktikum-
altimeter.html?m=1. Diakses tanggal 7 Maret 2019 pukul 16.02 WIB

Anda mungkin juga menyukai