SEMESTER GENAP
Disusun Oleh :
Nama : Anita Ellyana
NIM : 17.01.07.019
Kelas : Trppl 2A
Altimeter adalah sebuah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari
permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam
penerbangan, pendakian dan kegiatan lain yang berhubungan dengan ketinggian.
Satuan altimeter adalah satuan meter dpl.
Penggunaan altimeter hanya tinggal diletakkan saja ditempat yang akan
diukur ketinggiannya. Dalam penggunaan diperjalanan sebaiknya tidak
dimasukkan kedalam tas/ransel karena hal ini dapat mempengaruhi prinsip kerja
altimeter. Altimeter selain sebagai penunjuk ketinggian juga dapat memperkirakan
cuaca.
Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer.
Semakin besar ketinggian maka lebih rendah tekanan. Ketika barometer diberikan
dengan kalibrasi nonlinier sehingga digunakan untuk menunjukkan ketinggian, alat
ini disebut pressure altimeter atau altimeter barometric. (Saifulloh, 2016)
Cara kerja altimeter yaitu : pertama, tempatkan altimeter dalam posisi datar,
pastikan jarum skala dalam posisi tepat ditengah, ini dilakukan dipantai atau muka
air laut. Kedua, pindahkan /bawa altimeter ketempat atau lokasi yang akan diukur
ketinggiannya. Dengan meletakkannya dalam posisi datar.
Pada praktikum kalibrasi alat ukur altimeter dilakukan di Pantai Tegal
Kamulyan Cilacap. Berdasarkan data hasil praktikum saat dilakukan
pengkalibrasian pada alat ukur altimeter secara manual dihasilkan ketinggian 0
meter, sedangkan tekanan udara yang dihasilkan dari pengukuran dengan
menggunakan alat ukur barometer yaitu 764 mmHg, cuaca pada lokasi pengukuran
cerah/panas.
Setelah melakukan kalibrasi alat ukur altimeter di Pantai Tegal Kamulyan
Cilacap, kami melanjutkan pengkalibrasian alat ukur altimeter di Bukit Situmbu
Cilacap. Berdasarkan data hasil praktikum saat dilakukan pengkalibrasian pada alat
ukur altimeter secara manual dihasilkan ketinggian 60 meter, sedangkan tekanan
udara yang dihasilkan dari pengukuran dengan menggunakan alat ukur barometer
yaitu 758 mmHg, cuaca pada lokasi pengukuran cerah/panas. Menurut teori
disebutkan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka tekanan udara akan semakin
rendah. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hal ini sesuai dengan
teori yaitu tekanan udara di Bukit Situmbu lebih rendah daripada tekanan udara di
Pantai Tegal Kamulyan , dengan ketinggian yang diperoleh di Buktit Situmbu lebih
tinggi daripada di Pantai Tegal Kamulyan.
Sedangkan saat dilakukan pengukuran menggunakan altimeter dan
barometer digital di Pantai Tegal Kamulyan dihasilkan ketinggian 25 meter dengan
tekanan udara 758,5 mmHg yang saat itu cuacanya cerah/terik. Sedangkan data
yang diperoleh saat dilakukan pengukuran di Bukit Situmbu dihasilkan ketinggian
62 meter dengan tekanan udara 757,9 mmHg yang saat itu cuacanya cerah/terik.
Dari data hasil praktikum yang diperoleh dilakukan secara manual (dengan
menggunakan alat ukur altimeter dan barometer laboratorium) dan secara digital
(menggunakan aplikasi altimeter dan barometer di HP) yang dilakukan dilokasi
yang sama yaitu Pantai Tegal Kamulyan dan Bukit Situmbu data yang dihasilkan
tidak jauh berbeda. Hanya saja pada data hasil pengukuran ketinggian
menggunakan alat ukur altimeter secara manual dihasilkan 0 meter sedangkan
secara digital dihasilkan 25 meter. Ini sangat berbeda jauh hasilnya.
KESIMPULAN