ANALISA SAMPAH
KELAS : Labling B
TEKNIK LINKUNGAN
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah
Sampah didefinisikan sebagai buangan padat atau setengah padat yang terdiri
dari zatorganik dan zat anorganik yang kehadirannya tidak dibutuhkan atau tidak
diinginkan lagi.Seiring bertambahnya jumlah penduduk, jumlah produksi sampah
yang dihasilkan semakinbesar karena setiap aktivitas manusia menghasilkan
sampah. Hal ini dapat menimbulkanmasalah sampah yang mulai mengganggu
baik terhadap kesehatan manusia ataupun terhadaplingkungan yang pada akhirnya
berdampak pada pencemaran tanah, air dan udara. Olehkarena itu, poduksi
sampah yang dihasilkan perlu dilakukan pengelolaan khusus agar
tidakmembahayakan kesehatan manusia, lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan(Tchobanoglous, 1993).
Sampah menurut SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik
SampahPerkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat
organik dan zatanorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakanlingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
Sampah umumnya dalam bentuk sisamakanan (sampah dapur), daun-daunan,
ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas,kaleng-kaleng, debu sisa
penyapuan, dan sebagainya.
Pengelolaan persampahan dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegaiatan
yangmengontrol jumlah timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan, transfer dan
transpor, daurulang serta pembuangan sampah dengan memperhatikan faktor
kesehatan masyarakat,ekonomi, teknik, konservasi lingkungan, estetika, dan
pertimbangan lingkungan lainnya(Tchobanoglous, 1993).
Alat :
1. Timbangan
2. Cawan petri
3. Ovwn
4. Penjepit cawan
5. Tempat penampung sampah
Bahan :
1. Sampel sampah
2. Komposisi Sampah
3. Kadar air
Berat Cawan Kosong = 44,970 gr
Berat cawan isi (a) = 75,876 gr Berat Cawan isi (Konstan)(b) =
64,373 gr
(0.0225 + 0.02025 +
0.018225) V = 0.0223575
m3
V = 22.3575 L
2. Densitas Sampah = (0.002161- 0.001099)/22.3575
= 0.001062/22.3575
= 4.75 x 10-5 Kg/L
3. Komposisi :
= 0.004884/0.003412 x 100%
= 1.4314 x 100%
= 143.14%
4.2 Pembahasan
Pada Praktikum ini dilakukan percobaan umencari nilai kadar air dalam suatu sampel
tanah, mencari nilai massa jenis limbah, dan mencari komponen dalam sampel tersebut.
Metode pengukuran yang pertama adalah mengukur berat jenis sampah, kemudian dijadikan
target volume pengukuran berat jenis sampah. Hal ini untuk mengetahui volume sampah yang
akan dibawa alat ke bunker.
Dilakukan juga perhitungan mengenai kadar air sampah. Saat mengukur kadar air
sampah, metode yang paling sering digunakan adalah berat basah dan berat kering. Kadar air
sampah bervariasi sesuai dengan komposisi sampah, musim tahunan, kelembaban dan kondisi
cuaca hujan. Dengan mengetahui kelembaban atau kadar air sampah, frekuensi pengumpulan
sampah dapat ditentukan. Frekuensi pengumpulan sampah dipengaruhi oleh komposisi sampah
yang dikandungnya. Umumnya sampah dengan kadar air lebih tinggi merupakan sampah
organik yang berasal dari bahan organik (seperti sisa makanan, sayuran, kulit, dll). Hal ini
terlihat dari hasil perhitungan bahwa terdapat lebih banyak air pada sampah organik. Karena
frekuensi sampah kering lebih tinggi dari pada sampah basah, maka persentase kadar air dalam
perhitungan lebih kecil dari pada kadar kering.
Kandungan vilatil dalam sampah dapat digunakan untuk memperkirakan efektivitas
pengurangan sampah dengan menggunakan metode pembakaran berteknologi tinggi. Terlepas
dari apakah limbah dapat terbakar sendiri atau membutuhkan bahan bakar, data ini juga
diperlukan untuk merencanakan teknologi pembakaran limbah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Densitas sampah dapat dilakukan dengan pengukuran sampah terlebih dahulu
dengan satuan volume.
2. Kadar air dalam sampah dapat diukur dengan perbandinga berat kering dan
berat basah pada sampah.
3. Komposisi sampah dapat digunakan untuk menentukan densitas sampah yang
diperlukan
5.2 Saran
Dari hasil praktikum, praktikan menyarankan agar adanya uji coba secara
offline sehingga praktikan lebih paham dalam penggunaan alat percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA