Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SAMPAH

(Laporan Praktikum Laboratorium Lingkungan)

Nama : Lulus Purnomo Sukirman


NIM : 119250079
Kelompok :3
Nama Asprak : Dianita Rismala

Teknik Lingkungan
Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat dan akan berlangsung
dengan percepatan yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak disertai
dengan pertumbuhan wilayah, akan mengakibatkan terjadinya kepadatan penduduk.
Dimana tingkat pertumbuhan penduduk dapat menambah beban berat bagi kota dalam
rangka persiapan infrastruktur baru. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat
inimenimbulkan permasaahan yang terus mengiringinya, meisalnya permasalahan
tentang sampah kota. Seiring bertambahnya pertumbuhan penduduk juga
meningkatkan jumlah tmbulan sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah
sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang
menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak
lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam itu
berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia.
Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang
baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan
sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu,
dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit.
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia
menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan untuk
mengmpulkan sampah dari masyarakt, yang kemudian sampah tersebut dipilah dan
diukur berat serta volumenya. Sampel sampah tersebut diuji dalam laboratorium.
1.2. Tujuan Praktikum
Dalam praktikum mengenai percobaan Analisa sampah ini terdapat beberapa
tujuan yang ingin dicapai, seperti:
1. Mengetahui densitas suatu sampah
2. Mengetahui komposisi suatu sampah
3. Mengetahui besaran kadar air yang terdapat pada suatu sampah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sampah

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia selalu menghasilkan sampah dan
hampir setiap hari manusia menghasilkan sampah. Jika sampah tersebut tidak dikelola
dengan baik, maka akan menimbulkan berbagai masalah seperti masalah estetika
karena bau yang ditimbulkannya, menjadi vector penyakit dan dapat menganggu
kualitas tanah dan air tanah sekitarnya.
Sampah diidentifikasikan sebagai bianagan padat atau setengah padat yang
terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang kehadirannya tidak dibutuhkan atau
diinginkan lagi. Menururt SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik
Sampah Perkotaan sampah didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat yang
terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus
dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi bangunan.
Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan, daun-daunan, ranting pohon,
kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng kaleng, debu sisa penyapuan, dan sebagainya
(Anggraini, 2016).

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu


yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.Undang-Undang
Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat (TRILIAN, 2016).
2.2. Densitas Sampah

Menurut (Ratya, 2017) dalam melakukan densitas sampah ada beberapa hal
yang mempengaruhi hasil dari densitas sampah tersebut yaitu :
1. Jenis alat angkut
dikarenakan perbedaan perlakuan pada sampah tergantung pada jenis alat
angkutnya.
2. Sumber sampah
Sumber sampah dipilih karena berat sampah dari setiap sumber sampah
berbeda-beda. Misalnya sampah yang diangkut dari pasar beratnya akan
berbeda dengan sampah yang berasal dari kantor. Sehingga secara langsung
sumber sampah turut mempengaruhi sumber sampah.
2.3. Kadar Air pada Sampah
Kadar air pada sampah merupakan air yang terkandung pada sampah. Dalam
proses pengolahan kadar air sangat berperan penting terutama dalam rekayasa
pengomposan karena dekomposisi material organik bergantung pada ketersediaa
kandungan air. Kadar air yang paling optimal terutama dalam proses pengolahan
menjadi pupuk kompos adalah 45%-55% dan apabila kadar air melebihi 60% maka
volume akan berkurang dan bau akan dihasilkan (karena kondisi anaerobik).
2.4. Pengelolaan Sampah
Pengelolahan sampah merupakan upaya dalam mengurangi, mengumpulkan,
memindahkan, menyimpan sementara, mengolah dan menimbun sampah.Pengelolahan
sampah dengan biaya murah, layak dari segi kesehatan dan tidak membawa implikasi
yang negatif terhadap lingkungan, merupakan salah satu permasalahan serius yang
harus dihadapi oleh pemerintah kota dan harus dipikirkan oleh semua elemen
masyarakat.Sistem penanganan sampah kota yang ada sekarang masih mengandalkan
pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai tempat pembuangan sampah.
Persoalan dalam penanganan sampah adalah keterbatasan peralatan, lahan, dan sumber
daya manusia (ALVIN, 2014)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum mengenai percobaan Analisa Sampah ini dilakukan pada tanggal 8
Desember 2020 pada pukul 17.30 WIB. Dengan tempat pelaksanaan secara daring
(Dalam Jaringan) melalui aplikasi google meet.
3.2. Alat dan Bahan
Dalam melakukan praktikum percobaan mengenai Analisa sampah ini maka
dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Sampel sampah basah dan kering
2. Wadah yang sudah diketahui volumenya
3. Sarung tangan dan masker
4. Kantong plastik
5. Timbangan
6. Cawan petri
7. Oven 1050C
8. Penjepit cawan penguat
3.3. Prosedur Percobaan
Untuk praktikum percobaan mengenai Analisa sampah ini dilakukan sesuai
denga prosedur yang telah ditentukan, yaitu:
a. Prosedur pengukuran densitas sampah.
1. Ambil sampel sampah dari suatu lokasi yang sudah ditentukan, kemudian
catat kondisi lingkungan dan cuaca.
2. Ukur volume wadah yang digunakan.
3. Aduk sampel sampah dan kemudia masukkan kedalam wadah yang. sudah
disediakan sampai penuh.
4. Ketukkan wadah kebawah sebanyak 3 kali agar sampel merata.
5. Hitung volume sampel setelah diketuk (dalam satuan liter).
6. Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan Kg).
b. Prosedur penentuan komposisi sampah
1. Timbang berat awal sampah dalam wadah yang akan ditentukan
komposisinya.
2. Sampel sampah dipilah berdasarkan kompenennya (misal plastik, organik,
logam dll).
3. Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang beratnya dan dihitung
presentase berat tersebut terhadap berat total.
c. Prosedur penghitungan dan penentuan kadar air
1. Sampel sampah dicampur kembali.
2. Sampel dibagi menjadi 4 bagian dari tiap bagian tersebut.
3. Setelah di bagi 4 pastikan tiap bagiannya mencapai 100 gr perbagian
sampel.
4. Timbang cawan petri kosong yang sudah dipanaskan dalam oven 1050C
selama 2 jam. Kemudian catat berat cawan.
5. Masukkan sampel 100gr sampah kedalam kedalam cawan petri. Timbang
dan catat
6. Panaskan cawan petri yang sudah berisi sampel di oven pada suhu 1050C
7. Setelah dipanaskan selama 2 jam kemudian tunggu hingga dingin/sama
dengan suhu ruangan, kemudian masukkan kedalam desikator. Lalu
timbang
8. Masukkan kedalam oven 1050C selama 1 jam. Keluarkan cawan, lalu
biarkan hingga dingin. Lalu timbang kembali
9. Jika berat cawan belum konstan, masukkan kembalu kedalam 1050C
selama 1 jam. Lakukan seterusya sampai berat cawan konstan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Hasil
Berikut merupakan data hasil percobaan Analisa sampah
a. Densitas Sampah

NO Berat (gr)
W1 W2
1 2,161 1,099

Data Kontainer (asumsi container berbentuk silinder/ ember)


- Diameter terbesar = 30 cm
- Diameter terkecil = 27 cm
- Tinggi container = 35 cm

Volume container

1
𝑉= × 𝜋 × 𝑡(𝑅 2 + (𝑅 × 𝑟) + 𝑟 2 )
3

1
𝑉= × 3,14 × 35(152 + (15 × 13,5) + 13,5)
3

𝑉 = 16.155,3 𝑐𝑚3

𝑉 = 16,1553 𝐿

Perhitungan densitas sampah

𝑊1 − 𝑊2 (𝐾𝑔)
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ =
𝑉

0,002161 − 0,001099
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ =
16,1553

𝐾𝑔⁄
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ = 6,573369408 × 10−5 𝐿
b. Komposisi Sampah

NO Komponen Berat (gr)


1 Plastik 0,406
2 Organik 0,251
3 Kertas 0,251
TOTAL 1,062

Perhitungan komposisi sampah


𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 (𝐾𝑔)
%𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝐾𝑔)

- Komponen plastik

0,000406
%𝑝𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑘 = × 100%
0,001062

%𝑝𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑘 = 38,301 %

- Komponen organik
0,000251
%𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘 = × 100%
0,001062
%𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘 = 23,634%

- Komponen kertas
%𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 = 23,634%
hasil perhitungan sama karena berat dari sampel sampah kertas sama
dengan berat sampel sampah organic

c. Kadar Air
Berat Cawan Kosong = 44,970 gr
Berat cawan isi (a) = 75,876 gr
Berat Cawan isi (Konstan)(b) = 64,373 gr

Perhitungan kadar air


𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑖𝑠𝑖 (𝑎) × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑖𝑠𝑖 (𝑏)
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑖𝑠𝑖 (𝑎) × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
0,075876 × 0,064373
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = × 100%
0,075876 × 0,04970
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 144%
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 100% − % 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 44%
4. 2. Pembahasan

Setelah dilakukan praktikum modul 3 tentang “Analisa Sampah” maka diperoleh


data seperti pada tabel diatas. Dalam praktikum kali ini kita diminta untuk mengukur
densitas sampah, perhitungan komposisi sampah dan perhitugan kadar air.
Pada perhitungan pertama yaitu mencari densitas sampah sebelumnya kita harus
menghitung volume dari wadah terlebih dahulu dengan jari-jari besar dan kecil, dan
tinggi yang diketahui yaitu 15cm; 13,5cm dan 35cm. Setelah dilakukan perhitungan
maka diperoleh hasil dari besar volume wadah yaitu
16,1553 𝐿. Setelah diperoleh hasil perhitungan selanjutnya hitung densitas sampah.
Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasil dari densitas sampah yaitu sebesar
𝐾𝑔⁄
6,573369408 × 10−5 𝐿. Dari hasil perhitungan tersebut berarti terdapat
6,573369408 × 10−5 𝐾𝑔 sampel sampah per satuan Liter.
Selanjutnya kita menghitung komposisi sampah berdasarkan data yang diperoleh
yaitu berat plastik 0,406 gr; 0,,251 gr dan 0,251 gr dan berat total diketahui 1,062 gr.
Pertama-tama dilakukan perhitungan mencari persen komposisi sampel plastik
berdasarkan data. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil 38,301 % untuk
sampel plastik. Selanjutnya dilakukan perhitungan persen komposisi sampah organik.
Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasil yaitu 23,634% untuk sampel
organik. Dan terakhir yaitu perhitungan persen komposisi sampel kertas. Hasil dari
perhitungan sampel kertas sama dengan hasil perhitungan sampel organik dikarenakan
berat dari sampel organik dan sampel kertas sama. Setelah dilakukan perhitungan
persen komposisi tiap sampel, maka diperoleh hasil bahwa berdasarkan sampel sampah
yang diambil sampel sampah plastik merupakan sampah paling banyak dari sampel
tersebut diikuti dengan sampah organik dan sampah kertas dengan hasil yang sama.
Terakhir kita menghitung persen kadar air pada sampel berdasarkan data yang
telah diperoleh yaitu berat cawan kosong 44,970 gr ; berat cawan (a) 75,876 gr dan
berat cawan isi (konstan)(b) 64,373 gr. Setelah dilakukan perhitungan persen kadar air
pada sampel sampah maka diperoleh hasil bahwa kadar air yang terkandung pada
sampel sampah yaitu sebesar 44% dari berat kesuluruhan sampel sampah.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mengenai analisIS sampah maka
dapat diperoleh kesimpulan yaitu :
1. Densitas sampah merupakan berat sampah per satuan volume (L)
2. Pada sampel sampah tidak hanya terdiri dari satu sampel sampah
melainkan ada beberapa jenis sampel sampah. Dan paling banyak
merupakan sampel sampah plastik
3. Setiap sampel sampah memiliki kadar air dan pada umumnya kadar air
tersebut ditemukan pada sampel organik dan kertas
4. Dalam proses analisa sampah terdapat beberapa parameter yaitu densitar,
komponen dan kadar air.
5.2 SARAN
Dalam melakukan pengerjaan praktikum ini sebaiknya dilakukan menggunakan
peralatan yang steril. Selain itu sebaiknya dilakukan dengan hati hati terutama dalam
melakukan proses pemanasan cawan.
DAFTAR PUSTAKA

ALVIN, J. A. (2014). ANALISA TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH


RUMAHTIPE SEDANGCONTOH KASUS PERUMAHAN TAMAN LOSARI
2000 MAKASSAR. MAKASSAR: UNIVERSITAS HASANUDDIN.

Anggraini, S. T. (2016). Buangan Padat. Medan: Universitas Sumater Utara.

Ratya, H. (2017). Timbulan dan Komposisi Sampah Rumah Tangga di Kecamatan


Rungkut Surabaya. JURNAL TEKNIK ITS , 451.

TRILIAN, A. A. (2016). KADAR AIR, KADAR VOLATIL, DAN KADAR ABU. Pekan
Baru: Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai