(PRAKERIN)
Disusun oleh:
Eny Khairunnisa
9988371247
Dinyatakan
DITERIMA/DITOLAK
Sebagai salah satu syarat guna mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)
Praktik Tahun Pelajaran 2016/2017
Menyetujui/Mengesahkan:
Mengetahui/Menyetujui,
Kepala SMK Bani Saleh
Menyetujui/Mengesahkan:
Manager Pembimbing/Instruktur
Laboratorium Praktek Kerja Industri
Segala puji dan syukur bagi Allah ta’ala yang senantiasa memberikan begitu
banyak kenikmatan sehingga laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat
terselesaikan dengan baik. Laporan PRAKERIN ini dibuat dalam rangka memenuhi
syarat tugas akhir setelah melakukan kegiatan PRAKERIN yang dilaksanakan di
BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN
PENYAKIT (BBTKLPP JAKARTA) sejak tanggal 03 Oktober 2016 sampai
dengan tanggal 02 Desember 2016. Dalam laporan PRAKERIN ini, penulis
mengangkat topik khusus dengan judul “Penetapan Kadar Total Suspended Solid
(TSS) Dalam Air Limbah Metode Gravimetri”.
1. Orang tua yang selalu memberi doa dan dukungan kepada penulis sehingga
pelaksanaan PRAKERIN dan penyelesaian laporan dapat tercapai dengan
baik,
2. Bapak Drs. Hery Purwanto, Apt, selaku Kepala Sekolah SMK Bani Saleh
Bekasi,
3. DR. Koodrat Pramudho. MKes, sebagai kepala Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit,
4. Kurniawan Yulianto, SKM, sebagai pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan PKL,
5. Ibu Helma, selaku analisis total suspended solid (TSS),
6. Seluruh karyawan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit,
7. Ibu Dwiana Yulianita, S.Pd, selaku Kepala Program Keahlian Analisis Kimia
SMK Bani Saleh Bekasi,
i
8. Ibu Chevy Luviana, S.Si, M.M, Apt, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Hubungan Industri,
9. Bapak Igma Trisa Sukmalaksana, S.TP, selaku Guru Pembimbing,
10. Segenap tim guru produktif Analisis Kimia SMK Bani Saleh,
11. Merya Alshaqina, Rescha Widyani, selaku teman seperjuangan di PT. TUV
NORD INDONESIA,
12. Seluruh teman-teman angkatan pertama Analisis Kimia SMK Bani Saleh
Bekasi.
Eny Khairunnisa
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
A. Hasil .................................................................................................43
B. Pembahasan .....................................................................................43
iii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 47
A. Kesimpulan ......................................................................................47
B. Saran ................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 48
LAMPIRAN...................................................................................................................... 49
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Seperti halnya sekolah menengah kejuruan lainnya, SMK Bani Saleh
mempunyai visi dan mengemban misi sebagai berikut:
2
B. Tujuan Prakerin
D. Pembatasan Masalah
3
4
BAB II
Visi dan Misi BBTKLPP Jakarta mengikuti Visi dan Misi Presiden
Republik Indonesia yaitu” Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi pembangunan yaitu :
5
1. terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia dengan
mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan,
2. mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum,
3. mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta meperkuat jati diri
sebagai negara maritim,
4. mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera,
5. mewujudkan bangsa yang berdaya saing,
6. mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional,
7. serta mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
6
B. Struktur Organisasi
7
Tugas:
a. melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans
epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular, advokasi
dan fasilitas kesiapsiagaan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) kesehatan lingkungan,
b. serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.
4. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium: Sastriwati, SKM.,
M.Kes
Tugas:
a. melaksanakan perencanaan dan evaluasi, pengembangan teknologi
dan laboratorium,
b. serta pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan
laboratorium pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan.
5. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan: Achmad Rizal, SKM.,
M.Epid
Tugas:
a. melaksanakan perencanaan dan evaluasi,
b. pelaksanaan dampak analisis dampak lingkungan fisika, kimia dan
biologi,
c. serta pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit,
kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
6. Instalasi
a. Instalasi Kimia Fisika Cair dan Padat, Udara, Radiasi, B3, Instrumen
Biologi, Entomologi, dan Kalibrasi
Tugas:
1) merencanakan kegiatan isntalasi: Sumber Daya Manusia (SDM),
biaya, peralatan, bahan dan metode pemeriksaan,
2) melakukan pengelolaan sampel (pengambilan, penyimpanan,
pemeriksaan hasil uji,
3) melakukan biosafety dan biosecurity,
4) melakukan pengendalian mutu (tepat waktu, akurasi dan
kalibrasi),
8
5) melakukan pengembangan kemampuan pemeriksaan parameter
(uji profisiensi, uji banding, pembaruan metode dan alat)
6) mengeluarkan sertifikat hasil uji dan menyusun laporan kegiatan.
b. Instalasi Laboratorium Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM)
Tugas:
1) merencanakan kegiatan instalasi: sumber daya manusia
(SDM), biaya, peralatn, bahan dan metode,
2) melakukan pemeriksaan specimen kesehatan di laboratorium,
3) melakukan pemeiksaan kesehatan karyawan dan masyarakat di
lingkungan sekitar kantor BBTKLPP Jakarta,
4) melakukan survey dan pengambilan sampel di lapangan dan
menyusun laporan kegiatan.
c. Instalasi Laboratorium Reagensia dan Media:
Tugas:
1) merencanakan kegiatan instalasi: kebutuhan, biaya, peralatan,
bahan,
2) melakukan pengelolaan media dan reagensia (mencatat
ketersediaan, penyimpanan, distribusi, dan stock opname)
3) melakukan pengendalian mutu (kesesuaian jenis bahan,
tanggal kadaluarsa, menjaga kualitas bahan)
4) menyusun laporan kegiatan.
d. Instalasi Virologi dan Imunoserologi:
Tugas:
1) Merencanakan kegiatan instalasi: SDM, biaya, peralatan,
bahan, metode,
2) Melakukan pengelolaan sampel (pengambilan, penyimpanan,
pemeriksaan hasil uji,
3) Menyusun laporan kegiatan.
e. Instalasi Pengendalian Mutu
Tugas:
1) merencanakan kegiatan instalasi: SDM, biaya, peralatan, bahan
metode kalibrasi, identifikasi alat yang akan dikalibrasi,
9
2) memastikan setiap instalasi melakukan pemeriksaan sesuai
metode,
3) memastikan setiap instalasi menerapkan biosafety dan
biosecurity,
4) menyusun laporan kegiatan.
f. Instalasi K3 dan Pengelolaan Limbah
Tugas:
1) merencanakan kegiatan instalasi: SDM, biaya, peralatan,
bahan, SOP, waktu pelaksanaan,
2) menyusun dan merencanakan program dan SOP K3 dan
pengelolaan limbah,
3) melakukan pemantauan lingkungan kerja, sanitasi, dan
keamanan serta menyusun laporan kegiatan.
g. Instalasi Pelayanan
Tugas:
1) bertanggung jawab terhadap sistem administrasi sampel mulai
contoh uji datang hingga hasil uji keluar,
2) menerima kerjasama dari pihak lain (penawaran, nilai kontrak
yang disetujui oleh kepala BBTKLPP Jakarta,
3) menerima sampel dari konsumen atau dari petugas sampling,
4) memeriksa kendali hasil uji (KHU)
5) menyusun laporan kegiatan
h. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
Tugas:
1) merencanakan kegiatan isntalasi: SDM, biaya, lokasi, waktu
pelaksanaan,
2) memfasilitasi dan membantu proses pendidikan dan pelatihan,
3) menyusun kegiatan laporan.
10
1) pemeliharaan dan perbaikan gedung, peralatan sampling
lapangan, alat-alat laboratorium, kendaraan operasional dll,
2) menyusun laporan kegiatan.
j. Instalasi Mikrobiologi dan Parasitologi
Tugas:
1) merencanakan kegiatan instalasi: SDM, biaya, peralatan,
bahan. Metode, waktu pelaksanaan,
2) pemeriksaan bakteri pada darah manusia,
3) pemeriksaan bakteri pada air AC,
4) menyusun laporan kegiatan.
k. Instalasi Informasi Teknologi dan Kehumasan
Tugas:
1) membuat dan menyebarkan informasi melalui media non
elektronik ataupun elektronik di BBTKLPP Jakarta,
2) mendokumentasikan sarana penggunaan CCTV,
3) meliput atau mendokumentasikan seluruh kegiatan yang ada di
BBTKLPP Jakarta
l. Instalasi Perpustakaan
Tugas:
1) mengumpulkan dan mengelola data kegiatan yang telah
dilakukan di BBTKLPP Jakarta,
2) merencanakan kebutuhan buku perpustakaan,
3) mengelola kegiatan di perpustakaan.
m. Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas:
1) melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masingberdasarkan peraturan perundang-undanagn yang
berlaku.
11
C. Sumber Daya Manusia dan Fasilitas
Jumlah pegawai di BBTKLPP Jakarta dengan status Pegawai Negeri Sipil
berjumlah sekitar 111 pegawai sudah termasuk di bagian laboratorium dan
administrasi. Selain itu BBTKLPP Jakarta juga memiliki beberapa fasilitas
yaitu:
1. aula,
2. laboratorium kimia fisika cair,
3. laboratorium kimia fisika udara,
4. laboratorium kimia fisika padat dan B3,
5. laboratorium biologi lingkungan,
6. laboratorium kalibrasi,
7. laboratorium instrumen,
8. laboratorium pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
9. lobby,
10. lift,
11. mushola,
12. mobil jemputan,
13. ruang tata usaha,
14. ruang keuangan,
15. ruang kepegawaian,
16. ruang reagen,
17. ruang perpustakaan,
18. ruang sarana dan prasarana,
19. tempat parkir kendaraan,
20. toilet.
12
1. Pengujian di bagian kimia fisika air yaitu: suhu, kekeruhan, TSS, TDS,
pH, salinitas, BOD, COD, DO, amoniak, nitrit, flourida, nikel arsen,
klorida, sulfat, Cu, Pb, Mn, Fe, Cd, Zn, Al, Se,
2. Pengujian di bagian kimia fisika udara yaitu : udara bebas dan udara
ruang (CO, SO2, NO2, H2S, NH3 dll),
3. Pengujian di bagian kimia fisika padat dan B3 yaitu : makanan,
minuman, lumpur, dan bebatuan,
4. Pengujian di bagian biologi lingkungan yaitu : air (total coliform, fecal
coliform) makanan (Escherichia coli) udara (jumlah kuman) lumpur
dsn tanah (telur cacing) Vibrio cholera, Shigella, Salmonella,
Streptococcus, Staphylococcus aureus, angka lempeng total (pada
lantai, alat medis, alat makan dan minum, alat masak dll),
5. Pengujian di bagian kalibrasi yaitu : suhu (termometer, oven,
autoclave, inkubator , refrigator/lemari sampel, volumetrik (buret, labu
ukur, gelas ukur, pipet volume dll), massa (neraca analitik),
turbidimeter, dan spektrofotometer,
6. Pengujian di bagian pengendalian penyakit menular yaitu :
a. Entomologi seperti: bedah nyamuk, pemeliharaan nyamuk mulai
dari bertelur hingga dewasa, identifikasi nyamuk, jentik, lalat, dan
tikus,
b. Imunoserologi seperti: influenza, demam berdarah, hepatitis A,
c. Mikrobiologi dan parasitologi seperti: TBC, malaria, leptospira,
Bacillus cereus, Salmonella sp, Escerichia coli, Staphylococcus
aureus,
7. Pengujian di bagian penyakit tidak menular yaitu : tekanan darah,
kolesterol, body fat (tinggi badan, lemak tubuh, berat badan).
13
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
A. Latar Belakang
14
B. Tinjauan Pustaka
1. Air Limbah
Air limbah adalah air yang telah digunakan manusia dalam
berbagai aktivitasnya. Air limbah tersebut dapat berasal dari aktivitas
rumah tangga, industri, pertokoan, fasilitas umum maupun dari tempat
– tempat lainnya. Air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan
dibuang secara terus menerus, hal ini dapat memberikan dampak negatif
terhadap kesehatan lingkungan, baik pada didaerah penghasil limbah
maupun diluarnya.
15
2. Total Suspended Solid (TSS)
16
pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang air buangan.
(Sumestri, S. dan Alaerts, G, 1984).
3. Gravimetri
17
Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan
berikut dapat terpenuhi:
C. Uraian Alat
18
2. Oven Digunakan untuk
memanaskan atau
mengeringkan
peralatan
laboratorium seperti
peralatan gelas
kimia, zat – zat
kimia, maupun
pelarut organik,
dapat pula digunakan
untuk mengukur
kadar air.
3. Neraca Timbangan analitik
analitik
untuk menimbang
zat kimia, media
bakteri, dan sampel
yang massanya
kurang dari 200
gram. Jumlah
penimbangan yang
tidak tepat akan
berpengaruh
terhadap konsentrasi
zat sehingga dapat
menyebabkan
terjadinya kekeliruan
dalam hasil analisa.
19
4. Erlenmeyer berfungsi untuk
menampung larutan
yang akan dititrasi
pada proses titrasi.
Dalam mikrobiologi
erlenmeyer
digunakan untuk
pembiakan mikroba.
Erlenmeyer tidak
dapat digunakan
untuk mengukur
volume.
5. Batang
pengaduk
Pengaduk kaca
berfungsi untuk
mengaduk larutan
agar tetap homogen
atau agar zat padat
cepat larut.
20
7. Pompa Corong Buchner
vakum dan berfungsi untuk
corong menyaring larutan
Buchner dari pengotornya
atau yang lainya.
Pompa vakum
berfungsi untuk
menyedot
angin/udara pada
suatu alat tertentu.
21
D. Uraian Bahan
22
2. Aquadest
3. Kertas saring
23
terdapat dalam sampel air limbah, endapan atau kotoran yang tidak
lolos dalam kertas saring akan dimasukkan kedalam oven untuk
mengetahui hasil kadar total suspended solid (TSS).
24
BAB IV
A. Prinsip Kerja
Sampel uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang
telah ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai
mencapai berat konstan pada suhu 103oC sampai dengan 105oC. Kenaikan
berat saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS).
Jika padatan tersuspensi menghambat saringan dan memperlama
penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu diperbesar atau mengurangi
volume sampel uji. Untuk memperoleh estimasi TSS, dihitung perbedaan
antara padatan terlarut total dan padatan total.
B. Alat
1. Desikator
2. Oven
3. Timbangan analitik
4. Loyang
5. Penjepit krus
6. Pompa vacum
7. Corong buchner
8. Erlenmeyer 250 ml
9. Batang pengaduk
10. Botol semprot
25
C. Bahan
D. Langkah Kerja
a. Persiapan Sampel
b. Pengukuran
26
3. Kertas saring dicuci dengan 3 x 10 ml air suling, diamkan kertas
saring yang sudah dicuci sampai kering dan dilanjutkan penyaringan
sampel dengan menggunakan alat vakum selama 3 menit agar
memperoleh penyaringan yang sampurna.
4. Kertas saring dipindahkan secara hati – hati dari peralatan
penyaringan dan kertas saring dipindahkan ke wadah aluminium.
5. Kertas saring dikeringkan di dalam oven selama 1 jam pada suhu
103oC sampai dengan 105oC, lalu kertas saring didinginkan di dalam
desikator.
6. Dilakukan penimbangan kertas saring + sampel sampai diperoleh
berat konstan
c. Perhitungan
(𝐴−𝐵) X 1000
mg TSS per liter =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙)
dengan pengertian:
A adalah berat kertas saring + residu kering (mg)
B adalah berat kertas saring, (mg)
27
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil praktek uji penetapan kadar total suspended solid (TSS)
dalam air limbah menggunakan metode gravimetri didapatkan data sebagai
berikut:
Table 5.2 data hasil pengujian total suspended solid dalam air limbah metode gravimetri
B. Pembahasan
28
penyaringan adalah kertas saring, erlenmeyer 100 ml yang sudah berisi air
limbah, pompa vakum sebagai alat penyaring utama. sampel air limbah
terlebih dahulu dikocok agar zat - zat yang terkandung di dalamnya tersebar
merata dan homogen. Sampel air limbah disaring secara perlahan – lahan
sebanyak 100 ml untuk mendapatkan hasil zat padat tersuspensi. Padatan
tersuspensi memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari pada padatan
terlarut sehingga padatan tersuspensi ini akan tertinggal pada kertas saring
saat penyaringan dilakukan.
Tahap preparasi kertas saring. Pada tahap ini, kertas saring yang
sudah mendapat zat padat tersuspensi diletakkan pada wadah Loyang dan
dilakukan pemanasan di dalam oven dengan suhu 105⁰C selama 60 menit
bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang terdapat pada kertas saring
maupun endapan sehingga akan diperoleh berat padatan tersuspensi yang
akurat. Setelah dilakukan pemanasan maka kertas saring didinginkan di
dalam desikator selama 30 menit selanjutnya ditimbang hingga diperoleh
berat yang konstan.
Tahap penimbangan zat padat tersuspensi. Saat dilakukan
penimbangan dari berat kertas saring kosong nomer 1 yaitu 1175,5 mg
menjadi 1178,5 mg, berat kertas saring kosong nomer 2 yaitu 1186,5 mg,
menjadi 1189,4 mg, sedangkan kertas saring kosong nomer 3 yaitu 1169,9
mg menjadi 1172,9 mg. Adapun Hasil yang diperoleh pada sampel melalui
perhitungan yaitu pada sampel 1 dengan hasil kadar 15 ppm, sampel 2
dengan hasil kadar 14,5 ppm, sedangkan sampel 3 dengan hasil kadar 15
ppm.
Berdasarkan SNI 06-6989.3-2004 air limbah yang boleh di buang ke
badan air untuk Total Dissolved Solid adalah sebesar 500 mg/L atau 500
ppm. Jadi dapat disimpulkan bahwa air limbah nomer 1, 2, dan 3 dinyatakan
layak untuk dibuang ke badan air.
29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Nuraini, ade. et al., 2014. Penentuan Kadar Klorida. Palembang: universitas islam
negeri raden fatah Palembang
31
https://www.scribd.com/doc/249507412/Jurnal-gravimetri. Diakses pada
tanggal 20 Desember 2016.
Purba, Margareth Elisa Karina. 2009. Analisa Kadar Total Suspended Solid
(TSS), Amoniak (NH3), Sianida (CN-), Dan Sulfida (S2-) Pada Limbah Cair
Bapedaldasu. Sumatera utara: universitas sumatera utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13897/1/09E02381.pdf.
Diakses pada tanggal 20 Desember 2016.
Rosita, ipa ida. 2014. Penentuan Kadar Klorida Dalam MgCl2 Dengan Analisis
Gravimetri. Jakarta: universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta
https://ipaidarosita.files.wordpress.com/2014/04/penentuan-kadar-
klorida.pdf. Diakses pada tanggal 20 Desember 2016.
Suardi, Farid. 2010. Peralatan Non Gelas. http://qualitycontrol-
07.blogspot.co.id/2010/03/peralatan-non-gelas.html. Diakses pada tanggal
20 Desember 2016.
32
BANGAN_dan_DESIKATOR_Berat_Basah_dan_Berat_Kering. Diakses
pada tanggal 20 Desember 2016.
33
LAMPIRAN
Gambar 1. lampiran
Ini adalah foto air limbah untuk dilakukan pengujia total suspended solid
sebanyak 3 kali pengulangan. Air limbah ini berwarna keruh tetapi tidak berbau.
Gambar 2. Lampiran
Ini adalah foto hasil penyaringan air limbah dengan nomer sampel 1 dan 2,
terlihat adanya padat tersuspensi yang berada di kertas saring. Hasil penyaringan
34
air limbah nomer sampel 3 sudah dimasukkan kedalam oven bersama dengan
sampel lainnya.
Adapun perhitungan dari penetapan kadar total suspended solid dalam air
limbah metode gravimetri adalah:
Sampel nomer 1
(𝐴−𝐵) X 1000
mg TSS per liter =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙)
(1178,5−1175,5) X 1000
=
200
3000
=
200
= 15 𝑝𝑝𝑚
Sampel nomer 2
(𝐴−𝐵) X 1000
mg TSS per liter =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙)
(1189,4−1186,5) X 1000
=
200
2900
=
200
= 14,5 𝑝𝑝𝑚
Sampel nomer 3
(𝐴−𝐵) X 1000
mg TSS per liter =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙)
(1172,9−1169,9) X 1000
=
200
3000
=
200
35
= 15 𝑝𝑝𝑚
36