LAPORAN
PRAKTIKUM LOGAM FE
OLEH :
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2
2.1 Pengertian Air Minum.............................................................................2
2.2 Persyaratan Kualitas Air Minum..............................................................3
2.3 Dampak Logam FE..................................................................................4
2.4 Standar Baku Mutu Air............................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................6
3.1 Alat dan Bahan.........................................................................................6
3.1.1 Alat...................................................................................................6
3.1.2 Bahan...............................................................................................8
3.2 Prosedur Kerja........................................................................................10
3.2.1 Kalibrasi Alat.................................................................................10
3.2.2 Cara Kerja......................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................12
4.1 Hasil.......................................................................................................12
4.1.1 Tempat dan Waktu Pengukuran.....................................................12
4.1.2 Tabel Hasil Pengukuran.................................................................12
4.2 Pembahasan............................................................................................12
BAB V....................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
5.1 Kesimpulan............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah unsur yang sangat penting yang diperlukan makhluk hidup
terutama manusia. Air yang diperlukan manusia merupakan air bersih yang
layak pakai yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
terutama untuk keperluan air minum (Walangitan, Sapulete and
Pangemanan, 2016).
Seperti halnya pada manusia, air digunakan untuk minum dan
memasak. Namun, air juga dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari,
seperti mencuci pakaian/piring, mandi, dan kegiatan lainnya. Mengacu pada
persyaratan air yang telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia,
maka kualitas air minum yang dipakai sehari-hari harus sesuai dengan
keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/VI/2010
(Permenkes No. 492/Th.2010, 2010). Dimana dalam keputusan tersebut
menyebutkan bahwa komponen yang terdapat dalam air minum harus
memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan.
Meskipun air merupakan komponen esensial bagi kehidupan, namun
tidak semua orang memiliki akses ke air minum yang bersih dan aman,
sehingga banyak yang keracunan bahkan sampai mati karena infeksi bakteri
yang ditularkan melalui air (Silviana et al., 2020).
Air minum yang baik dan layak konsumsi tentunya bebas dari
kontaminan salah satunya adalah logam berat. Adanya logam berat dalam
air minum dapat berdampak pada kesehatan baik secara langsung ataupun
tidak langsung. Logam berat yang tidak bisa terurai dalam tubuh akan
terakumulasi dan dalam jangka waktu yang lama akan berjumlah lebih
banyak. Apabila kadar logam berat dalam tubuh berjumlah besar akan
berdampak pada kesehatan. Meskipun banyak logam dapat mengakibatkan
keracunan dalam tubuh, akan tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit logam
berat tersebut juga diperlukan oleh tubuh (Dewa, Hadinoto and Torry,
2015).
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Minum
Pengertian air minum dapat diuraikan sebagai berikut: Menurut
Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang melalui syarat dan dapat langsung diminum.
Air minum harus terjamin dan aman bagi kesehatan, air minum aman bagi
kesehatan harus memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan
(Permenkes RI, 2010).
Parameter wajib merupakan persyaratan kualitas air minum yang
wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum, sedangkan
parameter tambahan dapat ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kondisi kualitas lingkungan daerah masing masing dengan mangacu pada
parameter tambahan yang ditentukan oleh Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
(Permenkes RI, 2010).
Air minum dalam kehidupan manusia merupakan salah satu
kebutuhan paling esensial, sehingga kita perlu memenuhinya dalam jumlah
dan kualitas yang memadai. Selain untuk dikonsumsi air bersih juga dapat
dijadikan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kesejahteraan
hidup melalui upaya peningkatan derajat kesehatan (Sutrisno, 2002).
Air minum merupakan suatu kebutuhan pokok untuk kelangsungan
hidup makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa air minum manusia tidak
bisa melangsungkan kehidupannya dengan baik karena tubuh manusia
membutuhkan air minum terutama untuk menjaga kesehatan. 6 Jika hal ini
sudah terpenuhi maka kualitas hidup manusia akan meningkat dan bisa
melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik (Andhini, 2017).
2
3
b. Kimiawi
1. Alumunium mg/l 0,2
2. Besi mg/l 0,3
3. Kesadahan mg/l 500
4. Khlorida mg/l 250
5. Mangan mg/l 0,4
6. pH 6,5-8,5
7. Seng mg/l 3
8. Sulfat mg/l 250
9. Tembaga mg/l 2
10. Amonia mg/l 1,5
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
A. Photometer Kit
B. Mortar
Gambar 3. 2 Mortar
6
7
C. Spatula
Gambar 3. 3 Spatula
D. Tabung Vial 10 ml
3.1.2 Bahan
A. Aquabides
Gambar 3. 5 Aquabides
B. Reagen
Gambar 3. 6 Reagen
9
C. Sampel Air
a. Air Keran
b. Air Galon
Siapkan sampel (air keran/aor galon) dan isi/ masukan ke dalam tabung vial
sebanyak 10 ml
Campurkan reagan ke dalam sampel air keran/air galon lalu kocok tabung vial
pastikan larutan merata dan tercampur, tunggu
selama 1 menit
11
Hidupkan alat photometer dan pilih pengukuran untuk phot 019 besi
Jika dilayar sudah terdapat tulisan masukan sampel, maka Masukan sampel (air
keran/air galon) kedalam alat photometer pastikan tidak terdapat sidik jari
4.2 Pembahasan
12
13
Hasil pengukuran dari sampel air galon dan air keran tidak memenuhi
syarat baku mutu, hal ini dapat membahayakan kesehatan jika di konsumsi
secara terus-menerus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Logam Fe dalam air ini, dapat ditarik kesimpulan
yaitu :
1. Pengertian air minum dapat diuraikan sebagai berikut: Menurut
Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang melalui syarat dan dapat
langsung diminum.
2. Persyaratan kualitas air minum sebagaimana yang ditetapkan melalui
Permenkes RI nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air minum, meliputi persyaratan bakteriologis,
kimiawi, radioaktif dan fisik.
3. Air yang mengandung zat besi (Fe) dapat menimbulkan rasa mual ketika
diminum. Walaupun tubuh membutuhkan zat besi namun paparan yang
berlebihan terhadap logam besi dapat menyebabkan risiko kesehatan
yang merugikan seperti penyakit parkinson, huntington, kardiovaskular,
hiperkeratosis, diabetes mellitus, perubahan pigmentasi, penyakit
alzheimer, ginjal, hati, gangguan pernapasan, neurologis dan berujung
kematian. Jika kadar zat besi > 1 mg/L dapat menyebabkan iritasi pada
kulit dan mata dan jika pencemaran zat besi dalam air > 10 mg/L dapat
menyebabkan bau menyengat pada air.
4. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 tentang
standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air
untuk keperluan hygiene sanitasi, batas maksimal kadar Fe sebesar 1
mg/ untuk air bersih dan 0,3 mg/L untuk air minum.
5. Hasil pengukuran dari sampel air galon dan air keran tidak memenuhi
syarat baku mutu, hal ini dapat membahayakan kesehatan jika di
konsumsi secara terus-menerus.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Silviana, E. et al. (2020) ‘Analisis Logam Besi (Fe) Dalam Air PDAM Di
Kabupaten Pidie Jaya Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom’, Jurnal
Serambi Engineering, 5(3), pp. 1195–1200.
16