OLEH
NIM : 10031381924059
Kelompok : 10 (Sepuluh)
i
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kriteria Penilaian TDS ........................................................................... 6
Tabel 2. 2 Nilai Ambang Batas TDS ...................................................................... 6
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Cara Kerja Zat Padat Terlarut Konvensional ..................................... 8
Gambar 3. 2 Cara Kerja Modern ............................................................................. 9
Gambar 3. 3 cara Mengganti Baterai ...................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk
hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup,
baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam
sel tumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkandung lebih
dari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di
dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara
langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena 97% dari sumber air
tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang dalam keadaan
mencair baru dapat digunakan.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi air akan
dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan
oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat
tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. Air yang
sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk
pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu
kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing
ikan dan sebagainya.
Air murni tidak berwarna, tapi air dialam sering berwarna oleh zat asing.
Air yang warnanya sebagian disebabkan bahan tersuspensi dikatakan memiliki
warna tampak (apparent color). Warna yang disebabkan oleh padatan terlarut yang
tersisa setelah penghilangan bahan tersuspensi dikenal sebagai warna
1
sesungguhnya (true color). Setelah hubungan dengan puing-puing organik seperti
daun, batang pohon, rumput atau kayu, air mengambil tannin dan asam humus dan
berwarna coklat kekuningan. Besi oksida menyebabkan air kemerahan dan mangan
oksida menyebabkan air coklat atau kehitaman.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan.
Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi
malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Air yang relatif 2 bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk
keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi
kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Dewasa ini, air
menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air
yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal,
karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai
hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami
penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi
kebutuhan yang terus meningkat.
2.1.1 Jenis-jenis Air
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air,
sungai danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah
tanah atau air atmosfer. Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan
secara alami berkurang melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan
sehingga menjadi air bawah tanah. Jenis -jenis air permukaan yaitu air waduk
(berasal dari air hujan), air sungai (beasal dari air hujan dan mata air), air danau
(berasal dari air hujan, air sungai atau mata air).Salah satu jenis air permukaan yang
banyak ditemui dan dimanfaatkan adalah sungai.Sungai merupakan tempat
mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan,
bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser).
Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai
hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
2. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air
sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting
terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk
kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Air
tanah terbag atas 3 yaitu :
A. Air Tanah Dangkal, Terjadi karena adaya proses peresapan air permukaan
tanah. Air 3 tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter.
B. Air Tanah Dalam, Terdapat pada lapisan rapat air pertama dan pada
kedalaman 100-300 meter
C. Mata air, Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar kepermukan
tanah. Keluarnya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di
lerenglereng gunung atau sepanjang tepi sungai.
1. Kelas Satu, yaitu air yang dapat digunakan untuk air minum,
dan ataudiperuntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaantersebut.
2. Kelas Dua, yaitu air yang dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi
air,pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
tanaman, dan ataudiperuntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaantersebut.
3. Kelas Tiga, air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar,peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau
diperuntukkan lain yangmempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
4. Kelas Empat, air yang dapat digunakan untuk mengairi tanaman, dan
ataudiperuntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat Konvensional dan Modern
1. Labu ukur 250 ml
2. Pipet tetes
3. Pompa Vakum
4. Cawan Porselen
5. Beaker gelas
6. Batang pengaduk
7. Corong gelas
8. Alat Water Quality Testing GPS
9. Multiparameter (modern)
3.2 Bahan
1. Aquabides
2. Sampel berbagai jenis
Keterangan :
a = berat filter dan residu sesudah pemanasan 105ºC (mg)
b = berat kering (sudah dipanasi 105ºC (mg)
c = volume contoh uji (ml sampel)
Kendurkan/putar bagian
leher alat, pisahkan probenya
Masukkan baterai
dengan sisi kutub benar
Tampang, B. L. (2019). Analisis pengaruh buangan organik limbah cair rumah sakit
umum pancaran kasih manado terhadap lingkungan perairan. Jurnal
MIPA, 8(3), 192-196.
Tatangindatu, F., Kalesaran, O., & Rompas, R. (2013). Studi parameter fisika kimia
air pada areal budidaya ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten
Minahasa. E-Journal Budidaya Perairan, 1(2).
Cahyani, H., Harmadi, H., & Wildian, W. (2016). Pengembangan alat ukur Total
Dissolved Solid (TDS) berbasis mikrokontroler dengan beberapa variasi
bentuk sensor konduktivitas. Jurnal Fisika Unand, 5(4), 371-377.
Sari, M., & Huljana, M. (2019). Analisis bau, warna, TDS, pH, dan salinitas air
sumur gali di tempat pembuangan akhir. ALKIMIA: Jurnal Ilmu Kimia dan
Terapan, 3(1), 1-5.