Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM KEKERUHAN AIR

Laporan ini dibuat sebagai syarat


Dalam Mata Kuliah Analisis Kualitas Lingkungan
Program Studi Ilmu Kesehatan Lingkungan

OLEH :

Nama : Yola Deftaria

NIM : 10031381924058

Kelompok :4

Dosen : Dr. Suheryanto, M.Si

Asisten : Agung Rezki Wijaya

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

DAFTAR TABEL..................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1Latar Belakang................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3

2.1 Pengertian Umum Air...............................................................................3

2.2 Kualitas Air....................................................................................................3

2.2 Definisi Kekeruhan....................................................................................4

2.3 Pengertian Turbidimeter................................................................................4

2.4 Faktor Pertumbuhan Kekeruhan Air..............................................................5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................6

3.1ALAT DAN BAHAN.....................................................................................6

3.2 Posedur Kerja.................................................................................................7

3.2.1 Keterangan Instrumen Alat.........................................................................7

3.2.2 Kalibrasi Alat..............................................................................................8

3.2.3 Cara Kerja...................................................................................................8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................10

4.1 Hasil Praktikum............................................................................................10

4.1.1 Tempat dan Waktu Pengukuran................................................................10

4.2 Data Hasil Pengukuran................................................................................11

4.3 Pembahasan..................................................................................................11

i
BAB V PENUTUP................................................................................................12

5.1 Kesimpulan..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Persyaratan Padameter Fisika Kualitas Air.............................................2


Y
Tabel 4. 1 Data Hasil Pengukuran Kekeruhan Air...................................................9

iii
DAFTAR GAMBAR

YGambar3. 1 Flowchart Kalibrasi Alat


Gambar3. 2 Flowchart Cara Kerja...........................................................................7

Y
Gambar 4. 1 Hasil Pengukuran Sampel Air Tanjung Senai.....................................8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan zat cair yang dinamis bergerak dan mengalir melalui
siklus hidrologi yang abadi . Manfaat air sangatlah banyak bagi manusia,
hewan dan tumbuhan. Manfaat air dalam kegiatan manusia diantaranya air
digunakan untuk minum, masak, mencuci, dan kegiatan bersih-bersih. Air
juga diperlukan untuk kegiatan pertanian yaitu irigasi lahan pertanian, dan
juga digunakan untuk lahan perternakan seperti tambak, kolam, keramba
apung (Prayoga et al., 2018)

Dibumi ini ada tiga sumber air yaitu air tanah, air permukaan dan air
hujan. Air hujan adalah air angkasa yang jatuh kepermukaan bumi, air
permukaan merupakan air yang berada di permukan tanah seperti sungai,
danau, telaga, waduk, rawa dan lain-lain. Sedangkan air tanah ialah air
permukaan yang meresap kedalam tanah dan menjadi air tanah tertekan dan
tidak terkekan. Dalam kenyataannya tidak semua sumber air tadi dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita karena dalam memenuhi
kebutuhan hidup kita.(Akip, 2016).

Kekeruhan merupakan sifat optik dari suatu larutan yang menyebabkan


cahaya yang melaluinya terabsorbsi dan terbias. Air akan dikatakan keruh
apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang
tersuspensi, sehingga memberikan warna atau rupa yang berlumpur dan kotor
Air keruh yang tidak tembus pandang menyatakan bahwa air tersebut
memiliki tingkat kekeruhan yang sangat tinggi sedangkan air yang tembus
pandang memiliki kekeruhan yang rendah (Kautsar, Isnanto and Widianto,
2015)

Kekeruhan disebabkan adanya kandungan partikel terlarut dalam airbaik


yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan

1
tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik berasal dari lapukan batuan dan
logam. Dengan adanya zat organikpada air dapat menjadi makanan bakteri.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Air

Air merupakan sumber daya alami yang dibutuhkan oleh manusia,


tumbuhan, hewan serta makhluk hidup lainnya. Air adalah semua air yang
terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah kecuali air laut dan air fosil.
(Pemerintah Republik Indonesia, 2001)

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam


kehidupan manusia dan digunakan banyak masyarakat untuk berbagai
kegiatan sehari-hari, termasuk dalam bidang pertanian, perikanan, industri
pertambangan, rekreasi, dan sebagainya. Tanpa air tidak akan ada kehidupan
di muka bui ini, karena setiap membutuhkan air untuk bertahan hidup.
makhluk hidup berasal dari air dan membutuhkan air untuk bertahan hidup.
(Kautsar, Isnanto and Widianto, 2015).

2.2 Kualitas Air

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak Standar kualitas tersebut ditunjukan oleh parameter kualitas air,
yaitu fisika, kimia, mikrobiologi atau bakteriologi dan radiologi(Kautsar,
Isnanto and Widianto, 2015).

Tabel 2. Persyaratan Padameter Fisika Kualitas Air

Parameter Fisika Satuan Kadar Max Keterangan

Suhu C Suhu Udara + 3 -

2
Rasa - - Tidak Berbau

Kekeruhan Skala NTU 5 -

Jumlah zat padat Mg/I 500 -


terlalur

Bau - - Tidak Berbau

Warna Skala TCU 15 -

2.2 Definisi Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh partikel - partikel yang tersuspensi di


dalam air yang menyebabkan air terlihat keruh, kotor, bahkan berlumpur.
Bahan - bahan yang menyebabkan air keruh antara lain tanah liat, pasir, dan
lumpur. Air keruh bukan berarti tidak dapat diminum atau berbahaya bagi
kesehatan. Namun, dari segi estetika, air keruh tidak layak atau tidak wajar
untuk diminum. (Mohd, 1991).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


492/MENKES/PER/1V/2010 yaitu kekeruhan untuk kualitas air minum
maksimal 5 NTU (Permenkes No. 492/Th.2010, 2010). Namun pada keadaan
tertentu masih ada kekeruhan yang belum memenuhi standar yang telah
ditetapkan, karena kekeruhannya mencapai 16.7 NTU. Lalu berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017
tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan
air untuk keperluan hygiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan
pemandian umum pada BAB II dinyatakan bahwa standar baku mutu (batas
maksimum) untuk kekeruhan pada parameter fisik adalah 25 NTU pada air
untuk keperluan hygiene sanitasi.(Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
2017).

3
2.3 Pengertian Turbidimeter

Turbidimeter merupakan salah satu parameter untuk mengukur kekeruhan


air, dimana kekeruhan dalam air sering diabaikan karena dianggap sudah
cukup diidentifikasi melalui penglihatan apakah air tersebut jernih atau tidak.
Adapun cara kerja Turbidimeter yaitu menganalisa hamburan cahaya.
Hamburan cahaya terjadi akibat adanya partikel yang terdapat dalam larutan.
Partikel ini akan menghamburkan cahaya ke segala arah yang mengenainya,
dengan memanfaatkan intensitas cahaya. Prinsip kerja turbidimeter yaitu
mengukur hamburan cahaya yang mengenai partikel yang terkandung dalam
air dengan cara menyinarkan sumber cahaya yang berasal dari lampu ke
kuvet. Kemudian partikel tersebut akan menyerap energi cahaya dan akan
memantulkan cahaya ke segala arah.(wahyiu guretno, 2016).

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 Alat

a. Turbidimeter

4
3.1.2 Bahan
a. Aquabides

b. Larutan Kalibrasi 100 NTU

5
3.2 Posedur Kerja

3.2.1 Keterangan Instrumen Alat

a) PENUTUP SENSOR

Berfungsi untuk melindungi sensor

b) SENSOR

Sensor bekerja dengan menggunakan pembiasan cahaya

c) DISPLAY

Berfungsi untuk menampilkan hasil pada saat pengukuran (Ditekan 1x)

d) TOMBOL POWER

Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan alat

e) TOMBOL HOLD

Berfungsi untuk menghentikan sementara pengukuran/pembacaan

f) TOMBOL TES/CAL

6
Berfungsi untuk menguji dari kekeruhan

g) TOMBOL RECODE

Berfungsi untuk merekam pada saat pengukuran

h) TOMBOL MAX/MIN

Berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran dengan nilai tertinggi


dan terendah

i) TOMBOL ZERO

Berfungsi untuk melakukan kalibrasi lebih lama

3.2.2 Kalibrasi Alat

Anda mungkin juga menyukai