◦ Pemanasan cepat
Panas tinggi/tekanan tinggi/sinar infra merah frek gel
tinggi
Oven tradisional, conventional oven, microwave oven, uap
tekanan tinggi
◦ Pemanasan lambat
Listrik/kompor biasa
Mudah mengandung risiko tinggi, hrs dimakan segera dlm
keadaan panas
Memasak yang membahayakan
Pemanasan ulang
Harus dilakukan dengan sempurna, bag dalam mencapai suhu
optimal (titik didih) dibiarkan minimal 2 menit
Jangan lebih dari 2x pemanasan ulang
Tidak dianjurkan pada makana kaleng
Kerugian :
o Gizi : kadar gizi berkurang/ hilang
o Ekonomi : memperkecil olume makanan, nilai ekonomi turun
o Bakteri : makanan bisa telah mengandung toksin dan tidak aman lagi
Penggunaan media masak memasak
◦ Merebus
Dimasak menggunakan air mendidih dengan cara
direndam
Beberapa zat gizi hilang, dipengaruhi volume air
Bahaya dari kondensat uap air (rekontaminasi)
◦ Membakar
Makanan kontak langsung dg api dan mengeluarkan
asap yg mengandung uap air, lemak, dsb
Pembakaran lebih baik dilakukan dari atas karena lemak
yang keluar tdk terbakar kembali dan asap tdk masuk ke
dlm makanan lagi
◦ Menggoreng
Diproses menggunakan minyak sbg media
Proses yg terjadi menghasilkan uap air, asap, oksigen,
kerak
Penggorengan secara tertutup lebih baik krn oksigen
akan ditangkap kembali oleh minyak shg berpengaruh
thd rasa makanan
Utk mengurangi kerusakan minyak akibat panas,
maka panas hrs disebarluaskan scr merata (api
kecil/sedang)
Kategori Memasak berdasarkan
Sumber Panas
a. Memasak dengan panas kering (Dry Heat Cooking)
a. Merebus (Bolilling)
Kandungan zat gizi tidak banyak yang terbuang. Makanan yang di matangkan
dengan teknik ini cocok untuki yang sedang berdiet
Langkah-langkah Mengukus
1) Panaskan air dalam dandang hingga mendidih.
2) Letakkan makanan yang di kukus dalam loyang/wadah tahan panas. Atau
bisa juga langsung diletakkan di atas saringan dandang. Masukkan makanan
ke dalam dandang, tutup.
3) untuk memasak kue-kue, proses mengukus agar hasil baik Jika di perlukan,
bungkus tutup dandang dengan serbet supaya uapnya tidak jatuh ke
makanan.
4) Pada kue-kue tertentu, tutup dandang harus rapat agar panas stabil, dan
dibutuhkan waktu yang tepat untuk menentukan kematangan dari kue
tersebut, misalnya pada kue mangkuk, bila belum saatnya tutup dandang
dibuka maka hasil masakan menjadi tidak berhasil.
5) Jaga agar air kukusan tetap mendidih dan tidak habis, (jika air berkurang
tambahkan air mendidih).
g. Bain Marie (Mengetim)
C. Jaga agar air tidak tidak masuk ke dalam makanan yang di tim.
h. Pressure Cooking (Memasak dengan Panci Tekan)
a. Frying (Menggoreng)
teknik memasak dengan lemak dan cairan, dan panas kering, dimana
tujuannya selain mematangkan juga membuat masakan menjadi
coklat.
1) Braising untuk daging, unggas; dilumuri dahulu dengan bumbu,
kemudian dilakukan shallow frying, sauteing atau pan frying, ,
kemudian diberi cairan yang panas tidak perlu sampai terendam,
dimasak tertutup atau terbuka dan dapat juga dimasukkan oven
mempunyai 2 tujuan, mematangkan secara merata dan mencegah
gosong karena dengan suhu yang rendah. Untuk Ikan tidak perlu
ditambahkan air, karena akan terlalu empuk.
2) Untuk sayuran seperti kol, sayuran umbi, di masukkan dalam oven
tujuannya tidak membuat makanan menjadi coklat, atau setelah di
sauteeing, di tambahkan cairan untuk mematangkan dengan suhu
rendah.
e. Flambeying (memberikan api pada saat memasak)
◦ Makanan matang
Dalam wadah tertutup
Pada suhu yg tepat (protein tinggi pd suhu kamar
hanya tahan 4-6 jam (setelah itu dianggap rusak)
Tdk mencampur makanan baru dg yg rusak/basi
Terpisah utk tiap jenis makanan
PENYAJIAN
Prinsip dalam pewadahan makanan
Wadah harus bersih dan kering
Letak wadah dekat dengan tempat pengisian utk pengangkutan
Setiap jenis makanan basah ditempatkan dlm wadah terpisah
Makanan yg masih lama penyajiannnya disimpan pada suhu >
60oC (utk makanan panas) dan < 10oC utk makanan dingin
Makanan dalam kaleng harus langsung dihabiskan dan tidak
boleh disimpan dalam kaleng terbuka
Wadah harus mempunyai ventilasi utk mengeluarkan uap
panas