Anda di halaman 1dari 23

i

ii
iii
DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN Halaman


LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Tujuan Praktikum....................................................................... 1
1.2. Landasan Teori........................................................................... 1
1.2.1. Air ................................................................................... 1
1.2.2. Pengolahan Air ............................................................... 2
1.2.3. Perancangan Alat Pengolahan Air Bersih ....................... 3
BAB II METODOLOGI .............................................................................. 7
2.1. Alat, Bahan dan Fungsinya ........................................................ 7
2.1.1. Alat................................................................................... 7
2.1.2. Bahan ............................................................................... 7
2.2. Perancangan alat ........................................................................ 7
2.2.1 Prosedur ............................................................................ 9
BAB III DATA PENGAMATAN ............................................................... 11
3.1. Data Pengamatan........................................................................11
3.2. Analisa Data ............................................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................13
BAB V KESIMPULAN................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Data pengamatan………………...……………………………….……….17

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2. Perancangan Alat...........................................................................15

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan Praktikum


1. Mengetahui proses pengolahan air baku menjadi air bersih.
2. Mampu merancang alat pengolahan air baku menjadi air bersih.

1.2. Landasan Teori


1.2.1. Air

Air merupakan kebutuhan mutlak bagi hidup dan kehidupan


manusia, karena air sangat berperan dalam menjaga kelancaran sistem tubuh
manusia. Air juga merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi
kehidupan tersebut tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya.
Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air,
mulai dari membersihkan diri (mandi), membersihkan ruangan tempat
tinggalnya, menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktivitas
lainnya. Sebagian besar keperluan air sehari-hari berasal dari sumber air
tanah dan sungai, air yang berasal dari PAM (air ledeng) juga bahan
bakunya berasal dari sungai, oleh karena itu kuantitas dan kualitas
sungai sebagai sumber air harus dipelihara. Sementara yang dimaksud
dengan air bersih adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan
sehari-hari dimana kualitasnya telah memenuhi syarat kesehatan dan
dapat diminum bilamana sudah dimasak.
Air merupakan zat cair, pada kondisi standar tidak memiliki rasa,
bau maupun warna dan terdiri atas hidrogen dan oksigen dengan rumus
kimia H2O. Secara alami Air memiliki tiga wujud sekaligus seperti
padat (es), cair (air), dan gas (uang air). air memiliki kemampuan untuk

1
melarutkan zat kimia seperti garam, asam, gas, serta molekul organik.
Dengan demikian tidak jarang air disebut sebagai zat pelarut universal.
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat
dibawah tekanan dan temperatur standar.Menurut PERMENKES NO.
416.MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air yang disebut sebagai air minum adalah air yang telahdiproses
melalui pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapatdiminum
secara langsung.
Kimia Air (Aquatic Chemistry), merupakan ilmu yang
berhubungan dengan air sungai, danau dan lautan, juga air tanah dan air
permukaan, yang meliputi distribusi dan sirkulasi dari bahan-bahan
kimia dalam perairan alami serta reaksi-reaksi kimia dalam air.

1.2.2. Pengolahan Air

Pengolahan air merupakan suatu proses yang digunakan untuk


membuat sumber air baku atau air limbah menjadi air yang dapat diterima
bagi pengguna akhir sesuai dengan standar yang dibutuhkan (diinginkan)
termasuk air bersih, air minum, air untuk proses industri, air pengobatan dan
air untuk keperluan lainnya. Tujuan dari semua proses pengolahan air yang
ada adalah menghilangkan kontaminan dalam air,atau mengurangi
konsentrasi kontaminan tersebut sehingga menjadi air yang diinginkan
sesuai kebutuhan (pengguna akhir) tanpa merugikan dampak ekologis.
Proses-proses yang terlibat dalam pemisahan kontaminan dapat
menggunakan proses fisik seperti menetap dan penyaringan kimia seperti
desinfeksi dan koagulasi. (Sihombing,2020).
Dalam dunia kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan, perhatian
air dikaitkan sebagi faktor perpindahan/penularan penyakit
(agent).Beberapa penyakit menular seperti typhusabdominalis, cholera,
dysentri baciller adalah beberapa jenis penyakit yang bisa ditularkan oleh
air.Selain itu peracunan logam juga terjadi melalui media air.Saat ini

2
masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus bagi negar-negara
maju maupun negara berkembang seperti Indonesia.Masalah air bersih
adalah masalah yang sering menghampiri, mulai dari kurang tersedianya
sumber air bersih, tidak terjadinya pemerataan pelayanan penyediaan air
bersih khususnya di daerah pedesaan, belum dimanfaatkan secara maksimal
sumber-sumber air bersih, hingga sumber-sumber air bersih yang telah
tercemari limbah di kota-kota besar.Air bersih adalah air yang memenuhi
persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan
energi.Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat
dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih Air dikatakan bersih bila
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Jernih/tidak berwarna.
b. Tidak berbau.
c. Tidak berasa.
Konsep sistem pengolahan air dirancang dan diperhitungkan
berdasarkan kadar salinitas (kegaraman terlarut) dalam air baku. Batas
kelarutan garam dalam air baku untuk standar air minum adalah Daya
Hantar Listrik (DHL) = 400-1250 mmhos dan kadar Cl = 600 ppm.
Pembagian kualitas air berdasarkan kadar salinitas adalah sebagai
berikut :
1) Air tawar (DHL < 1250 mmhos).
2) Air kotor dan payau (DHL 1250-12000 mmhos)
3) Air asin (> 12000 mmhos)
Sehingga untuk menentukan jenis teknologi yang akan digunakan
ditentukan oleh kadar salinitas tersebut.

1.2.3. Perancangan Alat Pengolahan Air Bersih

Perencanaan instalasi air bersih dan limbah adalah salah satu bagian yang
penting dalam masalah utilitas bangunan atau pun gedung. Air bersih

3
sebagai bagian yang bersifat vital bagi kehidupan manusia, keberadaannya
adalah mutlak, sehingga perencanaan dan instalasinya pada bangunan harus
dipersiapkan secara optimal, begitupun pengolahan limbah, karena jika
tidak adanya pengaturan, akan menimbulkan masalah nantinya pada
bangunan.
Kerangka dasar penulisan ini bersifat umum dan fleksibel, artinya
dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.Muatan yang ada di
dalamnya harus dapat dipenuhi untuk memudahkan penilaian saat dilakukan
penganggaran. Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan
tatanan program pada RPJMN.
Karena apa yang dituangkan dalam RPJMN, baik di pusat maupun
daerah harus menjadi perhatian dan acuan melakukan pemrograman.
Sasaran program komponen air minum dibuat untuk mengisi kesenjangan
kondisi pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang
diinginkan pada sasaran kebijakan RPJMN, selain itu harus menunjang dan
memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi daerah atau kota
bersangkutan.
Dalam penyusunan RPIJM bidang harus memperhatikan Rencana
Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang ada
di Kabupaten/Kota, untuk daerah yang belum mempunyai RISPAM
hendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM terlebih dahulu untuk jangka
waktu sekurang-kurangnya selama 15 tahun.Agar supaya sistem penyediaan
air minum di dalam bangunan gedung (plambing air minum) dapat
berfungsi secara optimal, maka perlu memenuhi beberapa persyaratan
diantaranya adalah :
a. Syarat kualitas
b. Syarat kuantitas
c. Syarat tekana

Dalam budidaya perairan system semi intensif, intensif dan super


intensif, dibutuhkan sejumlah peralatan untuk pengelolaan kualitas air.
Pembudidayaan biota air, misalnya penurunan kualitas iar yang lebih

4
cepat. Karena itu, pergantian air saja tidak mampu menanggulangi
penurunan kualitas air yang digunakan untuk pengelolaan kualitas air,
antara lain sebagai berikut.
a. Aerator

Aerator adalah peralatan mekanis yang dapat meningkatkan


pemasukan oksigen ke dalam air. Terdapat dua teknik dasar pada
perlakuan aerasi tambak dan kolam, yaitu system dengan
percikan air ke atas permukaan (disebut splasher) dan
gelembung-gelembung udara yang dilepaskan ke dalam air
(disebut bubbler). Yang termasuk dalam jenis aerator splasher
adalah pompa vertical, pompa sprayer dan kincir air.
b. Pompa Air

Pergantian air, terutama pada tambak ekstensif (tradisional)


biasanya mengandalkan pasang-surut.Pemanfaatan pasang-surut
efektif bila lokasi emmenuhi syarat teknis untuk itu serta
konstruksi tambak didesain untuk memanfaatkan pasang-surut.
Namun, pada tambak yang dikelola secara semi intensif, intensif
dan super intensif, harus menggunakan alat tambahan untuk
pergantian air. Apalagi lokasi yang dibuka tidak terlalu layak
untuk memanfaatkan pasang-surut, baik karena topografi tanah
yang tinggi maupun kisaran pasang-surut yang terlalu rendah.
c. Instalasi Listrik

Instalasi listrik pada tambak dan kolam semi intensif,


intensif dan super intensif sangat vital dalam pengelolaan kualitas
air. Instalasi listrik dibutuhkan untuk penerangan di
tambak/kolam maupun di kantor dan di laboratorium, penggerak
aerator, penggerak pompa air. Dengan begitu, instalasi listrik
mutlak diperlukan. Sumber tenaga listrik dapat diperoleh dari
PLN atau dengan melalui generator.

5
d. Laboratorium
Usaha budi daya perairan yang dikelola secara semi
intensif, intensif dan super intensif membutuhkan laboratorium
atau setidaknya mempunyai beberapa peralatan yang dapat
digunakan untuk uji kualitas air

6
BAB II
METODOLOGI

2.1. Alat dan Bahan Dan fungsinya


2.1.1. Alat
1. Kolom Sebagai Media Filtrasi : 1 meter
2. Selang Sebagai Media Aliran Air : 1 meter
3. Beaker Glass 500 ml Sebagai media air : 3 buah
4. Stopwatch : 1 buah
5. Batang pengaduk : 1 buah

2.1.2. Bahan
1. Batu Kerikil : 2 kg
2. Saringan Akuarium : 1 meter
3. Pasir Halus : 2 kg
4. Arang : 1,5 kg
5. Zeolit : 400 gr
6. Ijuk : 50 gr
7. Air untuk mencuci bahan & alat filtrasi : secukupnya
8. Air Sungai : 1 liter
2.1.3. Fungsi alat dan bahan
1. Kolom Sebagai Media Filtrasi
Berfungsi sebagai tempat mengalirnya air dari dalam toples dan tempat
melekatnya kran.
2. Selang Sebagai Media Aliran Air
Berfungsi sebagai wadah meletakkan bahan media filtrasi.
3. Beaker Glass 500 ml Sebagai media air
Berfungsi sebagai wadah untuk mengukur volume air.
4. Stopwatch

7
Berfungsi sebagai alat untuk menghitung waktu air mengalir.
5. Batang Pengaduk
Berfungsi sebagai alat untuk mengaduk air filtrasi di didalam beaker glass.
6. Batu Kerikil
Berfungsi sebagai celah agar air dapat mengalir melalui lubah bawah dan
sebagai penyaring kotoran-kotoran kasar.
7. Saringan Akuarium
Berfungsi untuk membersihkan air dari kotoran, menghilangkan
penumpukan racun ammonia dan nitrat sehingga air bisa bernapas.
8..Pasir Kasar
Berfungsi untuk menyaring bahan – bahan yang berukuran besar.
9. Pasir Halus
Berfungsi sebagai bahan penghilang kandungan lumpur atau tanah pada
sistem pengolahan air.
10. Arang
Berfungi sebagai karbon aktif dalam penyaringan air untuk menjernihkan
air dan menjernihkan air yang keruh dan sekaligus menghilangkan bau dari
air tersebut
11. Zeolit
Berfungsi sebagai menyaring kotoran – kotoran yang ukurannya tidak
terlalu besar dalam air, seperti pasir
12. Ijuk
Berfungsi penyaring kotoran halus.
13. Air untuk mencuci bahan & alat filtrasi
Berfungsi sebagai untuk mencuci bahan dan alat filtrasi
14.Air Sungai
Berfungsi sebagai sampel.

8
2.2. Perancangan Alat

2
1

Gambar 2.2. Perancangan alat Filtrasi

Keterangan Gambar
1. Batu Kerikil
2. Saringan Akuarium
3. Pasir Kasar
4. Pasir Halus
5. Arang
6. Zeolit
7. Ijuk
2.3. Prosedur kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Bersihkan kolom media filter
3. saringan akuarium ke dalam kolom media filtrasi
4. Masukkan batu kerikil ke dalam kolom media filtrasi
5. Masukkan saringan akuarium ke dalam kolom media filtrasi.
6. Masukkan pasir halus ke dalam kolom media filtrasi.
7. Masukkan pasir kasar ke dalam kolom media filtrasi.
8. Masukkan saringan akuarium ke dalam kolom media filtrasi.
9. Masukkan arang ke dalam kolom media filtrasi.

9
10. Masukkan saringan akuarium ke dalam kolom media filtrasi.
11. Masukkan zeolit ke dalam kolom media filtrasi.
12. Masukkan batu kerikil ke dalam kolom media filtrasi.
13. Masukkan ijuk ke dalam kolom media filtrasi.
14. Bersihkan alat yang telah dirancang dengan mengalirkan air
bawah media.
15. Perhatikan air yang keluar dari hasil pencucian, jika sudah
jernih, maka pencucian dihentikan.
16. Alirkan air dari media filtrasi hingga habis.
17. Masukkan 1 liter air sungai ke dalam alat filtrasi dan hidupkan
stopwatch, kemudian air hasil filtrasi ditampung pada beaker
glass.
18. Catat waktu air dan ukur volume air hasil filtrasi
19. Hitunglah debit air!

10
BAB III
DATA PENGAMATAN

3.1. Data pengamatan

Tabel 3.1. Data Pengamatan


NO Sampel Volume Volume Waktu
Air Sungai Hasil Pengaliran
(ml) Filtrasi (detik)
(ml)
1 Air Sungai 2000 1900 94

3.2. Analisa Data


Menghitung Debit Air (Q)
Dik : Volume Air Sungai = 2000 ml
Volume air hasil filtrasi = 1900 ml
Waktu (s) = 94
Dit : Debit Air (Q) ?

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖


Q= 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
1900 𝑚𝑙
Q = 94 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Q = 20,2127 ml/s

Menghitung % inpuritis

Dik : Volume Air Sungai = 2000 ml


Volume air hasil filtrasi = 1900 ml
Dit : % Inpuritis
Jawaban :
Jumlah Inpuritis = V. Air Sungai – V. Hasil Filtrasi
= 2000 ml – 1900 ml
= 100 ml

11
% Inpuritis=(Jumlah Inpuritis / V. Air Sungai)X100%
= (100 ml/2000ml) X100%
= 5%
Jadi, % Inpuritis pada alat pengolahan air bersih adalah 5%

12
BAB IV
PEMBAHASAN

Air merupakan kebutuhan mutlak bagi hidup dan kehidupan manusia,


karena air sangat berperan dalam menjaga kelancaran sistem tubuh manusia. Air
juga merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia
dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak akan dapat
digantikan oleh senyawa lainnya. Air merupakan zat cair, pada kondisi standar
tidak memiliki rasa, bau maupun warna dan terdiri atas hidrogen dan oksigen
dengan rumus kimia H2O. Secara alami Air memiliki tiga wujud sekaligus
seperti padat (es), cair (air), dan gas (uap air). air memiliki kemampuan untuk
melarutkan zat kimia seperti garam, asam, gas, serta molekul organik.
Pada praktikum yang telah dilakukan Pada proses percobaan pengolahan air
baku menjadi air bersih menggunakan kolom media filtrasi yang terdapat beberapa
material penyaring yang tersusun di dalam sebuah kolom media filtrasi yaitu
saringan akuarium, batu kerikil, pasir halus, pasir kasar, arang, zeolit dan ijuk.
Dalam Praktikum yang telah dilakukan adalah Air baku (sampel) yang
digunakan yaitu air sungai yang difiltrasi sebanyak 2000 ml dan untuk hasil setelah
di filtrasi atau setelah melewati penyaringan adalah sebanyak 1900 ml selama 94
detik. Jika dihitung debit air yang dihasilkan sebesar 20,2127 ml/s. Dari praktikum
yang dihasilkan yaitu Volume air sesudah penyaringan atau sesudah proses filtrasi
lebih sedikit dibandingkan volume air sebelum penyaringan atau filtrasi. Air yang
sebelum di filtrasi atau sebelum disaring berwarna kuning keruh kemudian setelah
melewati kolom media filtrasi atau di proses penyaringan hasilnya berwarna putih
jenih (bening) karena kotoran dalam air keruh (air sungai) diserap oleh saringan
akuarium, batu kerikil, pasir halus, pasir kasar, arang, zeolit dan ijuk

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

1. Dari praktikum Proses pengelolaan air yang dilakukan adalah dengan


menggunakan metode filtrasi dengan menggunakan filter seperti zeolite,
arang, pasir, saringan aquarium yang bertujuan untuk mendapatkan air
bersih yang layak dengan proses penyaringan.
2. Pada praktikum yang dilakukan alat yang digunakan dalam proses
pengelolaan air adalah pipa tabung yang diisi dengan media penyaringan
seperti pasir, zeolite, arang dan saringan aquarium yang dirangkai secara
berurutan agar air (sampel) yang digunakan melewati media penyaringan
berjalan lancer dan berubah menjadi air bersih.
3. Dari praktikum yang telah dilakukan hasil yang didapat adalah dari air
sungai (sampel) yang berwarna kuning keruh yang akan dijernihkan
sebanyak 2000 mL dengan debit yang di dapat adalah sebesar 20,2127 ml/s.
Dan impuritis filtrasi sebesar 1900 ml,lalu didapat % impuritisnya didapat
sebesar 5 %
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat percobaan digunakan sampel lain untuk melakukan
perbandingan terhadap air sungai.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dharyati, Emmi dan Haarmilia, Elva D. 2017. Kajian Pendahuluan Kualitas


Peraaiaran Fisika-Kimia Sungai Ogan Kecamatan Idralaya Kabupaten
Ogaan Ilir Sumatera Utara. Vol 1 (7-11).

Ghufran, M..dan Andi Baso. 2010. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budi Daya
Perairan.Jakarta : Rineka Cipta.

Moore, Jhon T. Kimia For Dummies. Bandung : Pakar Raya.

Sihombing, Juna. 2020. Penuntun Praktikum Pengelolaaan Air daan Limbah.


Medan : Politeknik Teknologi Kimia Industri.

Syafei, M. Yani, dkk. 2018. Perancangan Tekonologi Reverse Osmosis dengan


memanfaatkan Air Efluen pengolahan Air Limbah sebagai bahan baku
Dalam upaya mengefesiensikan pemaikain Air Bersih Kawasan Industri
Mm 2100. Bekasi : Universitas Presiden.
LAMPIRAN
Pengambilan sampel air sungai untuk bahan praktikum pengolahan air bersih

Anda mungkin juga menyukai