Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENUTUP

Oleh :

Nama : Putri Manurung


Nim : 2103039
Kelas : Agribisnis Kelapa Sawit
Mata Kuliah : Pr.Akuntansi dan Estimasi Biaya

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


MEDAN
2021
A. Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal Penutup adalah bagian dari siklus akuntansi, didalam siklus akutansi,
setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka
data-data yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang
dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum
dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun
tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real
account). Jadi, jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan
sementara ke perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi.

B. Alasan Dibuatnya Jurnal Penutup

Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk
menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL
(0) pada akhir periode akuntansi. Atau dalam bahasa yang lebih sederhana,
Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode
untuk menutup rekening akun nominal (sementara).

C. Tujuan Jurnal Penutup

Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak


bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada
tahun selanjutnya
2. Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan
penutupan buku
3. Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah
dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya
dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
4. Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu
perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan
keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya
(riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas.
D. Fungsi Jurnal Penutup

Fungsi dari jurnal penutup berikutnya adalah memisahkan akun pendapatan dan
beban. Hal ini agar kedua akun tersebut tidak bercampur dengan saldo pada
periode pembukuan berikutnya. Setelah pemisahan kedua akun tersebut, maka
perusahaan bisa mulai menyusun periode berikutnya.

Jurnal penutup juga berguna untuk memudahkan proses auditing karena setiap
transaksi antar periode sudah dipisahkan. Pihak auditor perusahaan akan dengan
mudah transaksi yang berada dalam beberapa periode akuntansi sekaligus.

Kegunaan terakhir dari jurnal penutup adalah untuk membantu menyajikan


laporan keuangan secara riil dari perusahaan setelah penutupan pembukuan
dalam satu periode. Laporan keuangan yang disajikan pada akhir periode
tersebut hanya memuat aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan.

E. Langkah-Langkah Dalam Membuat Jurnal Penutup

Perkiraan pendapatan yang terdapat dalam kolom laba/rugi kita debit dan
ikhtisar laba/rugi dikreditkan dengan jumlah yang terdapat dalam perkiraan
pendapatan.

1. Perkiraan biaya-biaya dengan jumlah masing-masing yang terdapat dalam


kolom laba/rugi kita kreditkan dan ikhtisar laba/rugi kita debit sebesar
jumlah total biaya.
2. Perkiraan prive dengan jumlah yang tertera dalam kolom neraca di kredit
dan modal disebelah debit dengan jumlah yang sama.
3. Jika perusahaan laba, maka jurnal penutup yang dibuat adalah dengan
mendebit jumlah laba dengan perkiraan ikhtisar laba/rugi dan dikreditkan
perkiraan modal dengan jumlah yang sama. Demikian pula sebaliknya
jika perusahaan rugi.`

F. Akun Yang Memerlukan Jurnal Penutup

 Akun pendapatan.
 Akun beban.
 Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi.
 Akun prive.
G. Ayat Jurnal Penutup
 Akun Pendapatan

Pendapatan Jasa xxxx

Ikhtisar Laba/Rugi xxxx

 Akun Beban

Ikhtisar Laba/Rugi xxxx

Beban xxxx

 Akun Ikhtisar Laba/Rugi atau Saldo Laba/Saldo Rugi


 jika terdapat saldo rugi

Modal xxxx

Saldo Rugi xxxx

 jika terdapat saldo laba

Saldo Laba xxxx

Modal xxxx

 Akun Prive

Modal xxxx

Prive xxxx
H. Contoh Jurnal Penutup 
I. Risiko Perusahaan Tidak Membuat Jurnal Penutup

Membuat jurnal penutupan, adalah suatu langkah yang tepat dalam mengakhiri
suatu periode akuntansi sebuah perusahaan. Sehingga hal ini menjadikan jurnal
ini adalah sesuatu yang sangat penting terhadap siklus akuntansi.
Dengan membuat jurnal ini, suatu perusahaan lebih mengetahui tentang kinerja
yang telah dilakukan selama periode tersebut. Apabila dalam suatu perusahaan
tidak membuat jurnal ini, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan ini tidak
bisa mengetahui kinerja yang telah dilakukan selama suatu periode.

Tak hanya itu, perusahaan juga tidak bisa untuk mengevaluasi kondisi keuangan
yang telah terjadi selama suatu periode. Sehingga hal ini tidak dapat mendukung
untuk kemajuan perusahaan, guna menghasilkan laba yang lebih banyak.

J. Kesimpulan

Jurnal penutup merupakan jurnal yang ada pada akhir periode akuntansi serta
berperan untuk menyesuaikan akun-akun yang masih ada sehingga jumlahnya
menjadi nol dan tidak akan mempengaruhi transaksi di periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai