Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Penutup dan Neraca

Saldo Setelah Penutupan

Kelompok 7 : Anjas Arif Sugarta


Dzaky Nugraha
M Hajir Arridho
Ferryanto Ginting
Jurnal Penutup
Jurnal penutup (closing entries) adalah salah satu bagian dari laporan
keuangan yang disusun pada akhir periode pembukuan pada sebuah
perusahaan, yang mana bagian dari laporan ini dapat digunakan untuk
menutup akun nominal guna menyiapkan neraca akhir periode.

Dalam buku Ekonomi (2007) karya Alam S., jurnal penutup adalah jurnal
yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun pada
laporan laba/rugi dan akun prive atau penarikan modal oleh pemilik.
Tujuan dan Fungsi Dari Pembuatan Jurnal
Penutup
1. Menutup saldo pada semua perkiraan sementara supaya perkiraan menjadi
nol.
2. Membuat saldo akun modal sesuai jumlahnya dengan keadaan pada akhir
periode, sehingga sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan di neraca.
3. Memisahkan transaksi akun beban dan pendapatan supaya tidak tercampur
dengan jumlah nominal di tahun sebelumnya.
4. Menyajikan neraca awal di periode berikutnya setelah penutupan buku.
5. Mempermudah pemeriksaan karena transaksi telah dipisah dari periode
sebelum dan setelahnya.
6. Menyajikan informasi mengenai keadaan sebenarnya (riil) yang meliputi
harta, kewajiban, dan ekuitas setelah penutupan buku.
Ketentuan Akun Dalam Pembuatan Jurnal
Penutup
1. Akun pendapatan
Yaitu hasil atau penghasilan yang diperoleh oleh sebuah perusahaan.
Terbagi menjadi dua, yaitu pendapatan langsung dari kegiatan usaha
perusahaan seperti penjualan barang dan jasa yang dipengaruhi oleh proses
produksi dan pendapatan di luar kegiatan usaha perusahaan seperti penjualan
mesin, sewa gedung, dan lainnya.
2. Akun beban
Yaitu pengorbanan yang telah dilakukan dalam proses usaha untuk
memperoleh pendapatan. Terbagi menjadi dua yaitu beban langsung dalam
kegiatan usaha atau operasional perusahaan seperti biaya listrik, biaya sewa
gedung, serta gaji karyawan, dan beban di luar kegiatan usaha seperti bunga
bank.
3. Akun ikhtisar laba/rugi
Untuk menutup ikhtisar laba/rugi dapat dilakukan dengan memindahkan
saldo ke akun modal. Terdapat dua kondisi yang dapat terjadi yakni laba
(pendapatan lebih besar dari beban) atau rugi (pendapatan lebih kecil dari
beban). Jika terjadi laba, maka akun ikhtisar laba/rugi didebitkan dan akun
modal akan dikreditkan. Jika terjadi rugi, maka akun modal didapatkan dan
akun ikhtisar laba/rugi akan dikreditkan.

4. Akun Prive
Yaitu akun yang mencatat pengeluaran pribadi pemilik usaha yang
biasanya terjadi pada perusahaan skala kecil. Hal ini harus dilakukan dalam
buku besar atau jurnal penutup karena akan mempengaruhi posisi modal.
Akun prive disandingkan dengan akun modal, yakni pengeluaran prive
dikategorikan sebagai penarikan modal pribadi pemilik usaha. Untuk saldo
laba bersih dicatat dengan jurnal penutup.
Berikut contoh soal atau kasus alur pembuatan ayat jurnal penutup pada
perusahaan PT Maju Jaya Bersama dimulai dari membuat neraca saldo
yang sudah disesuaikan ini:

Sebagai informasi tambahan, saldo awal laba ditahan perusahaan Maju


Jaya Bersama adalah Rp 260.000.000.
1. Menutup tipe akun penjualan yang mempunyai posisi saldo di
kredit
Di sini Anda akan menutup akun pendapatan, mentransfer saldo kredit
di akun pendapatan ke akun kliring yang disebut Ringkasan Pendapatan
(Income Summary). Sesuai neraca saldo di atas, terdapat dua akun yang
berada di posisi kredit yaitu Pendapatan Penjualan dan Pendapatan Bunga:
Pendapatan Penjualan Rp 276.000.000
Pendapatan Biaya Rp 160.000.000
Ringkasan Rp 436.000.000
Pendapatan
2. Menutup akun biaya-biaya dan kontra-pendapatan
Cara membuat jurnal penutup yang kedua adalah menutup segala
rekening biaya dan akun kontra-pendapatan, mentransfer saldo debit dalam
akun pengeluaran dan akun kontra-pendapatan ke akun Ringkasan
Pendapatan. Akun yang akan ditutup adalah diskon penjualan, retur
penjualan, biaya operasional, biaya administrasi, dan biaya bunga

Ringkasan Pendapatan Rp 115.060.000


Diskon Penjualan Rp 3.000.000
Retur Penjualan Rp 2.000.000
Biaya Operasional Rp 40.000.000
Biaya Administrasi Rp 70.000.000
Biaya Bunga Rp 60.000
3. Menutup akun ringkasan pendapatan ke laba ditahan
Menutup akun Ringkasan Pendapatan, mentransfer saldo akun
Ringkasan Pendapatan ke akun Laba Ditahan.
Ringkasan Pendapatan (436.000.000- Rp
115.060.000) 320.940.000
Laba Ditahan Rp
320.940.000

4.Membuat jurnal penutup dengan menutup akun dividen ke laba


ditahan
Tutup akun Dividen mentransfer saldo debet dari akun Dividen ke akun
Laba Ditahan.

Laba Ditahan Rp 9.000.000


Divide Rp 9.000.000
5. Membuat laporan laba ditahan
Setelah itu, barulah laporan laba ditahan bisa dibuat seperti berikut ini:

Perusahaan Maju Jaya Bersama


Laporan Laba Ditahan
Untuk Akhir Tahun 2021
Laba Ditahan (1 Januari Rp 260.000.000
2021)
Ditambah: Laba Bersih Rp 320.940.000
Dikurang: Dividen (Rp 9.000.000)
Laba Ditahan (31 Rp 571.940.000
Desember 2021)
Contoh Jurnal Penutup

Pendapatan yang diperoleh oleh PT Jurnal Karya per 31 Desember 2021


adalah sebesar Rp 200.000.000

Perusahaan ini juga mengeluarkan sejumlah biaya yaitu

Biaya gaji dan upah Rp 20.000.000


Biaya perlengkapan Rp 10.000.000
Biaya penyusutan perlengkapan Rp 3.000.000
Biaya penyusutan bangunan Rp 5.000.000
Beban bunga Rp 2.000.000

Nilai laba ditahan yaitu sebesar Rp 50.000.000 dan dividen Rp 30.000.000.


Berikut adalah contoh laporan jurnal penutup (closing entries) berdasarkan
informasi kasus perusahaan dagang di atas.
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan adalah laporan neraca yang dibuat setelah
jurnal penutup agar bisa memastikan total saldo yang terdapat di dalam buku
besar seimbang atau sesuai dengan balance. Cara ini dibuat agar bisa
meyakinkan setiap akuntan atau pebisnis yang membuat jurnal penutup agar
tidak mempunyai kesalahan selisih perhitungan.

Umumnya, neraca ini mampu menghasilkan akun riil, yakni modal, harta dan
juga utang. Tapi pada akun nominal, seperti pendapatan dan beban, sudah
ditutup oleh jurnal penutup. Sehingga, langkah selanjutnya dalam membuat
laporan keuangan yang baik adalah dengan menyajikan laporan posisi
keuangan, laba rugi, dan modal agar nantinya tidak terjadi kesalahan
perhitungan.
Tujuan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Tujuan utama dalam membuat neraca saldo setelah penutup adalah untuk
memeriksa kebenaran saldo dan juga keseimbangan dari jumlah debit ataupun
kredit setelah dilakukan jurnal penutup.
Kegiatan pemeriksaan seperti ini sangat berguna untuk membandingkan data
dari neraca saldo penutup dengan neraca lajur dan juga laporan posisi
keuangan perusahaan.
Sehingga, saldo akun yang tercatat di dalam neraca harus sesuai dengan
neraca ini. Bila tidak sama atau berbeda, maka artinya terdapat kesalahan
pencatatan ataupun selisih perhitungan yang penyebabnya harus diketahui.
Manfaat Neraca Saldo Setelah Penutupan
Salah satu manfaat dari neraca saldo setelah penutupan adalah sebagai
neraca awal periode akuntansi yang selanjutnya. Selain itu, neraca ini pun
sangat berguna untuk memastikan dan menjaga perhitungan di dalam buku
besar, apakah sudah seimbang atau belum seimbang.

Manfaat lainnya dari neraca ini adalah agar Anda bisa mengetahui
kekayaan apa saja dan sumber mana saja pendanaan yang didapat perusahaan.
Anda bisa membuat neraca ini dari berbagai saldo yang terdapat di dalam
buku besar setelah jurnal penutupan dimasukkan ke dalam setiap buku besar.
Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan

Rumus Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutup

NSD = Neraca Saldo Disesuaikan


JP = Jurnal Penutup
NSSP = Neraca Saldo Setelah Penutup
D = Debet
K = Kredit
1. Jika Nilai di Neracara Saldo Disesuaikan pada posisi DEBET dan
Nilai di Jurnal Penutup Perusahaan pada posisi DEBET maka
hasilnya harus di TAMBAHKAN
2. Jika Nilai di Neracara Saldo Disesuaikan pada posisi DEBET dan
Nilai di Jurnal Penutup Perusahaan pada posisi KREDIT maka hasilnya
harus di DIKURANGKAN

3. Jika Nilai di Neraca Saldo Disesuaikan pada posisi KREDIT dan


Nilai di Jurnal Penutup Perusahaan pada posisi KREDIT maka hasilnya
harus di TAMBAHKAN

4. Jika Nilai di Neracara Saldo Disesuaikan pada posisi KREDIT dan


Nilai di Jurnal Penutup Perusahaan pada posisi DEBET maka hasilnya
harus di KURANGKAN
5. Jika Nilai di Neracara Saldo Disesuaikan pada posisi DEBET dan
Nilai di Jurnal Penutup Perusahaan pada posisi DEBET dan KREDIT
maka DEBET di TAMBAHKAN hasilnya di KURANGKAN
KREDIT

6. Jika Nilai di Neracara Saldo Disesuaikan pada posisi KREDIT dan


Nilai di Jurnal Penutup Perusahaan pada posisi DEBET dan KREDIT
maka KREDIT di TAMBAHKAN hasilnya di KURANGKAN
DEBET
Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai