Ujung dari proses akuntansi adalah menyusun laporan keuangan. Proses akuntansi dimulai dari
transaksi yang berupa bukti-bukti pembukuan yand dicatat dalam buku jurnal. Setiap terjadi transaksi,
lampiran bukti-bukti pembukuan juga dicatat dalam buku pembantu. Tiap periode buku jurnal dijumlah
dan dibukukan ke rekening-rekening dalam buku besar. Selanjutnya di akhir periode akuntansi, dari
buku besar disusun laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan laba rugi, Laporan Perubahan
Modal dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
1. Pembuatan Jurnal
Jurnal adalah sumber utama dalam pembuatan neraca saldo yang nantinya akan digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan. Pembuatan jurnal untuk semua transksi ke masing-
masing rekening merupakan langkah pencatatan. Dalam satu periode tertentu, perusahaan akan
mencatat semua transaksi yang terjadi dan menjadikannya jurnal serta memasukkannya ke
dalam rekening tertentu.
Contoh : pada tanggal 3 Desember 2017, perusahaan melakukan pembelian peralatan untuk
menunjang produksi dengan biaya sebesar Rp. 10.000.000,- dan dibayar tunai. Maka, jurnal
yang dibuat adalah peralatan (dikolom debet) dank as ( dikolom kredit) dengan nilai masing-
masing sebesar Rp. 10,000,000,-
Contoh lain: pada tanggal 12 Desember 2017, perusahaan melakukan penjualan produk dengan
pembayaran kreditsebesar Rp. 7.500.000,- . Maka , jurnal penerimaan kas yang dibuat adalah…..
Contoh, perusahaan mendapatkan dana tunai hasil penjualan pada tanggal 3, 8 dan 12
desember 2017 dengan total nilai Rp. 17.400.000,- . Selanjutnya di tanggal 10, 15 , 19 dan 23,
perusahaan mendapatkan dana tunai yang merupakan pelunasan piutang dagang di periode
akuntansi sebelumnya dengan total nilai 4.600.000,-. Jika informasi terkait rekening kas hanya
sebatas ini, maka di neraca saldo ditulis rekening kas dengan total Rp, 23.000.000,- dan nominal
tersebut diletakkan pada kolom debit.
Cara penyusun neraca lajur ini relative sederhana. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
menyiapkan kertas berlajur – lajur yang diidi mulai dari nomor, nama akun, neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca dan laporan laba rugi. Pada kolom mulai
dari neraca saldo sampai kolom laporan laba rugi diberi sekat lagi untuk membedakan sisi debit
dan kredit.
Setelah itu, akuntan akan mengisi semua transaksi yang terjadi dalam satu periode tersebut
dalam akun akun yang disediakan mulai dari kolom neraca saldo sampai kolom laporan laba
rugi. Hal ini dilakukan secara bertahap dan urut. Setelah diisi sesuai dengan akun – akun yang
termasuk dalam kebutuhan setiap kolom, akuntan tinggal mencari hasil akhirnya yang harus
seimbang di baris paling bawah.
Setelah langkah ini selesai, akuntan masih harus menyusun neraca saldo yangmemuat jurnal
penyesuaian dan penutupan buku.