Perusahaan dagang merupakan perusahaan dengan bisnis utama membeli barang dari
pemasok untuk kemudian dijual kembali ke konsumen. Produk ini tanpa adanya
proses mengubah wujud dari barang tersebut. Sebagai contohnya yakni supermarket
dan toko kelontong guna memenuhi kebutuhan harian.
Untuk dapat mempelajari berbagai teknik dan cara untuk melakukan pencatatan
transaksi keuangan perusahaan dagang hingga menjadi laporan keuangan yang
nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan, Grameds dapat
membaca buku Pengantar Akuntansi 2 Perusahaan Dagang.
Biaya ini meliputi mulai dari harga pokok barang yang berhasil terjual dan juga biaya
selama operasi pada satu periode tersebut. Keseluruhan pendapatan ini mencakup
semua aktivitas bisnis dimana berhubungan dengan kegiatan penjualan serta
administrasi pada keseluruhan perusahaan.
Laporan keuangan tersebut akan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk
mengambil keputusan. Tidak hanya membahas teknik penyusunannya, buku ini juga
berisikan bagaimana membuat alat kontrol atau biasa disebut dengan buku besar dan
jurnal pada masing-masing departemen.
Mencatat segala transaksi pada jurnal umum menjadi tahap pertama dari siklus
akuntansi perusahaan dagang. Ini dilakukan untuk menyusun semua kegiatan bisnis
dan peristiwa dalam sistem perusahaan tersebut. Tujuannya agar semua data berhasil
masuk dengan suatu persamaan dan lebih mudah diproses.
Pembahasan terkait siklus akutnansi perusahaan dagang yang menjadi salah satu
syarat mutlak capain pembelajaran akuntansi perusahaan juga dapat ditemukan pada
buku karya Sigit Hermawan, dkk yang berjudul Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang,
dan Manufaktur.
Peristiwa bisnis yang terjadi selama satu periode akuntansi, maka masuknya data akan
dicatat ke dalam jurnal umum. Bermanfaat untuk merubahnya ke bentuk persamaan
akuntansi. Sebagai contoh, saat perusahaan membeli kendaraan baru menyebabkan
akun kas berkurang.
Data yang sudah selesai dimasukkan ke dalam jurnal umum, maka selanjutnya entri
ini perlu diposting dan dipindahkan ke dalam akun buku besar. Tujuannya guna
mencatat segala perubahan selama satu periode terkait.
Akun buku besar akan mengkategorikan perubahan, debit dan kredit ini pada suatu
akun tertentu. Tujuannya agar manajemen memiliki informasi sebagai tujuan
penganggaran.
Arti dari neraca saldo yang belum disesuaikan adalah keseluruhan akun bisnis yang
muncul pada laporan keuangan sebelum jurnal penyesuaian dibuat. Oleh karena itu,
membuatnya disebut sebagai neraca saldo belum disesuaikan. Ini merupakan langkah
ketiga dari siklus akuntansi perusahaan dagang.
Jika semua entri jurnal sudah selesai dicatat ke buku besar, maka Anda bisa membuat
saldo percobaan yang belum disesuaikan. Posting akun ke dalam neraca saldo belum
disesuaikan tergolong mudah dan sederhana.
Umumnya, semua akun yang memiliki saldo debit ditulis di kolom sebelah kiri dan
akun yang terdiri dari saldo kredit di kolom sebelah kanan. Sekarang ini hampir
semua perusahaan menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi yang lebih
memudahkan pekerjaan.
4. Jurnal Penyesuaian
Sementara itu, jurnal penyesuaian adalah sebuah entri jurnal yang dirancang dan
disusun di akhir periode. Tujuannya untuk mengoreksi akun sebelum dibuatkan
laporan keuangan. Entri penyesuaian ini menjadi langkah paling sering digunakan
untuk menerapkan prinsip pencocokan pada jumlah pendapatan dan pengeluaran
perusahaan selama periode tertentu.
Sehingga, baik pendapatan atau pengeluaran perusahaan bisa seimbang. Ada tiga jenis
pengeluaran di periode tertentu, sehingga harus masuk ke dalam entri jurnal
penyesuaian. Mulai dari pembayaran diawal, akrual dan pengeluaran non tunai.
Ada beberapa akun yang memerlukan penyesuaian hanya pada akhir periode. Jadi
tidak semuanya perlu dilakukan penyesuaian. Pertama adalah akun perlengkapan,
membutuhkan tahapan ini dikarenakan adanya pemakaian. Selanjutnya akun beban
dibayar di muka.
Akun dibayar di muka harus melalui tahapan penyesuaian karena waktu sudah jatuh
tempo. Berikutnya ada akun aktiva tetap sebab mengalami penyusutan. Sementara itu,
akun pendapatan juga perlu dilakukan penyesuaian karena ada pemasukan yang
belum diperhitungkan.
Akun beban juga memerlukan penyesuaian karena masih ada beban yang memang
belum diperhitungkan atau pembayaran tidak diproses. Selanjutnya akun pendapatan
diterima di awal, karena berjalannya waktu atau menyerahkannya kepada pelanggan.
Ada beberapa contoh penulisan jurnal penyesuaian di bawah yang bisa dijadikan
sebagai referensi saat menulisnya. Penulisan jurnal penyesuaian bergantung pada jenis
akunnya masing-masing, berikut ulasan selengkapnya:
1. Akun Perlengkapan
Akun perlengkapan menunjukkan bahwa saldo sementara berjumlah Rp 500.000.
Sementara data akhir periode justru memperlihatkan bahwa masih ada sisa senilai Rp
200.000. Analisis menunjukkan bahwa dihitung jumlah habis terpakai pada kolom
debit beban, yakni Rp 300.000.Selanjutnya dicatat pada akun beban perlengkapan
sejumlah Rp 300.000 pada kolom debit. Kemudian perlu dikurangi dengan jumlah
akun tersebut senilai Rp 300.000 dan seterusnya dicatat di kolom kredit pada jurnal
penyesuaian.
2. Akun Asuransi
Akun asuransi yang dibayar di muka menunjukkan bahwa saldo sementara berjumlah
Rp 360.000. Sementara data akhir periode memperlihatkan jika jumlah asuransi sudah
jatuh tempo ialah Rp 120.000 dalam periode selama 4 bulan.Analisis yang dilakukan
menunjukkan bahwa asuransi yang dibayar di muka ini akan ditulis sebagai harta.
Sementara untuk jurnal penyesuaian yakni jumlah total dari beban yaitu sebanyak Rp
120.0000 di kolom debit. Selanjutnya di akun asuransi tersebut sebesar Rp 120.000 di
bagian kredit.
3. Akun Peralatan
Akun peralatan menunjukkan saldo sebanyak Rp 3.000.000. Sementara di akhir
periode ini mengalami penyusutan sebesar 10% sehingga perlu dihitung kembali agar
menjadi data yang nyata setelah disusutkan.Analisis yang dilakukan menunjukkan
bahwa penyusutan sebesar 10% perlu dikalikan dengan Rp 3.000.000 sehingga
menjadi Rp 300.000. Penulisannya akan dimasukkan ke dalam beban penyusutan
peralatan pada kolom debit. Sementara Rp 300.000 ditulis pada akun akumulasi di
akhir kolom.
4. Akun Pendapatan
Akun pendapatan jasa memperlihatkan bahwa jumlah sebesar Rp 1.800.000. Data
akhir pada periode ini menunjukkan sejumlah Rp 200.000 layanan pada pelanggan
yang belum dikerjakan. Analisis menunjukkan bahwa akun pendapatan jasa tersebut
belum menjadi pendapatan sebesar Rp 200.000.Pasalnya, pekerjaan kepada pelanggan
memang belum dikerjakan. Jadi perlu adanya pengurangan pada akun pendapatan jasa
sebesar Rp 200.000 untuk kemudian dicatat pada kolom debit. Selanjutnya catatlah di
dalam kolom akun pendapatan diterima di muka sejumlah Rp 200.000 pada bagian
kredit.
5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan
Sebelumnya, neraca saldo sendiri merupakan daftar saldo penutupan akun dari Buku
Besar di tanggal tertentu dan menjadi langkah pertama sebelum masuk ke dalam
penyusunan laporan keuangan. Sementara NSSD atau neraca saldo setelah
disesuaikan memiliki beberapa perbedaan.
Laporan keuangan menjadi hal yang penting khususnya bagi pelaku di bidang bisnis
besar terutama perusahaan. Kendati demikian, penyusunan laporan keuangan juga
perlu dibuat semaksimal mungkin oleh badan usaha berskala kecil. Pasalnya,
perangkat satu ini harus dibuat dalam setiap periode akuntansi.
Laporan keuangan bisa diibaratkan sebagai jantung perusahaan. Jadi setiap pengusaha
membutuhkannya dengan harapan mampu mengetahui kondisi finansial sebenarnya.
Tujuan lain adalah menilai kinerja dalam tahun berjalan sehingga bisa membantu
mengambil keputusan sebaik mungkin.
Beberapa aplikasi akuntansi kini nyatanya dapat dimanfaatkan guna menyusun
laporan keuangan secara lebih mudah dan praktis. Lebih jelasnya, laporan keuangan
dianggap sebagai ringkasan suatu pencatatan dari keseluruhan transaksi keuangan
selama satu tahun buku atau periode tertentu. Pelajari cara membuat sebuah laporan
keuangan yang baik melalui buku Akuntansi Perusahaan Dagang dibawah ini.
Dengan kata lain, adanya laporan keuangan dan proses siklus akuntansi akan
menitikberatkan kepada penyediaan informasi yang berguna dan bermanfaat.
Khususnya bagi pengguna eksternal dalam bentuk laporan. Pernyataan ini merupakan
produk akhir dari sistem akuntansi pada perusahaan mana pun.
Lembar kerja akuntansi menjadi sebuah alat yang nantinya akan digunakan untuk
memudahkan para akuntan dalam menyelesaikan siklus akuntansi serta menyiapkan
laporan akhir tahun. Beberapa contohnya adalah neraca saldo belum disesuaikan,
jurnal penyesuaian, laporan keuangan dan lainnya.
Lembar kerja akuntansi ini menjadi lembar yang akan melacak masing-masing
langkah dari siklus tersebut. Umumnya dokumen ini memiliki lima kolom, dimulai
dari akun saldo percobaan belum disesuaikan dan diakhiri dengan bagian laporan
keuangan.
Secara umum, lembar kerja akuntansi memperlihatkan setiap langkah dalam siklus
secara berdampingan. Setiap tahapan tersebut nantinya akan mencantumkan data debit
dan kredit. Judulnya terdiri dari nama perusahaan, judul laporan dan periode waktu
dokumen.
Jurnal penutup merupakan entri yang disusun pada akhir periode akuntansi guna
menghapus seluruh akun sementara dan memindahkan saldo pada akun permanen.
Ibaratnya, akun sementara perlu ditutup dan diatur ulang di akhir tahun atau bisa
disebut dengan istilah menutup buku.
Akun sementara ini merupakan akun laporan laba rugi dimana berfungsi untuk
melacak aktivitas akuntansi selama periode tertentu. Misalnya akun pendapatan akan
mencatat jumlah pemasukan yang didapatkan dalam satu siklus sehingga bukan
berdasarkan masa penggunaan oleh perusahaan.
Sementara akun permanen merupakan akun neraca yang akan melacak aktivitas di
mana mampu bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan periode akuntansi.
Misalnya, akun kendaraan dicatat pada saldo. Hal itu dilakukan karena memberi
manfaat kepada perusahan bahkan di tahun mendatang.
Neraca saldo setelah tutup buku berisi daftar semua akun dan juga saldo perusahaan
sesudah tahapan entri penutupan untuk selanjutnya diposting di buku besar.
Gambaran sederhananya, data ini akan mencatat semua akun permanen yang masih
memiliki saldo.
Saldo yang ada ini memang terbukti masih ada bahkan setelah entri penutupan. Daftar
akun ini identik dengan akun disajikan dalam neraca. Hal tersebut tentu masuk akal,
sebab semua akun laporan khususnya laba rugi memang sudah ditutup dan tidak lagi
mempunyai sisa nilai sedang berjalan.
Tujuan dari penyusunan neraca saldo pasca penutupan adalah melakukan verifikasi
jika semua akun sementara sudah ditutup dengan benar. Sementara total kredit dan
debit pada sistem akuntansi sudah memiliki nilai seimbang sesudah pembuatan entri
penutupan.
Jurnal pembalik merupakan entri jurnal yang disusun di awal periode akuntansi untuk
membatalkan dan membalik jurnal penyesuaian. Sebelumnya memang sudah
dibuatkan di ujung siklus tahunan sehingga langkah ini menjadi tahapan terakhir.
Jurnal pembalik ini dilaksanakan sebab awal tahun sebelumnya dan pembayaran di
ujung akan segera diselesaikan ataupun digunakan selama tahun baru. Kemudian
sudah tidak lagi dicatat sebagai aset dan juga kewajiban.
Jurnal pembalik juga bersifat opsional sehingga Anda hanya perlu menyusunnya
ketika benar-benar membutuhkan saja. Kebutuhan laporan keuangan tentu tidak selalu
memerlukan pembalikan pada entri jurnal sehingga harus disesuaikan.