Anda di halaman 1dari 15

AKUTANSI UNTUK OPERASI PERUSAHAAN DAGANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Akutansi Keuangan
Dosen Pengampu
Isyrohil Muyassaroh, SE., MSA

Oleh :

Lutfika sari 21402151

PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
(IAIN KEDIRI)
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas berkatrahmat
dan karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Yang berjudul “AKUTANSI
UNTUK OPERASI PERUSAHAAN DAGANG”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akutansi
Keuangan dengan tujuan agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui serta memahami materi
dari makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat kemampuan dan pengetahuan kami yang masih sangat terbatas.
Untuk itu kami mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata dengan segala puji bagi Allah SWT semoga makalah ini dapat menjadi
manfaat bagi kita semua.

Kediri,11Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Langkah-langkah Siklus Akutansi Dalam Perusahaan Dagang......................................2
B. Menyiapkan Laporan Laba Rugi.....................................................................................4
C. Perhitungan Dan Manfaat Laba Kotor............................................................................6
D. Cara Membuat Jurnal Khusus Yang Baik.......................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan dengan bisnis utama membeli
barang dari pemasok untuk kemudian dijual kembali ke konsumen. Produk ini tanpa
adanya proses mengubah wujud dari barang tersebut. Perusahaan-perusahaan yang
dapat digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen
tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan,
atau pusat barang-barang grosir.
Tujuan utama dari semua usaha yaitu untuk memperoleh laba yang optimal
agar kelangsungan hidup dari usaha dapat dipertahankan sehingga usaha yang
dijalankan mengalami peningkatan. Salah satu cara agar tujuan tersebut dapat dicapai
yaitu dengan mengelola persediaan dengan baik. Persediaan merupakan elemen yang
sangat penting bagi perusahaan dagang
Prosedur akuntansi perusahaan dagang nyatanya tidak berbeda dengan
perusahaan jasa. Perhitungan laba dan rugi ini dihitung melalui cara pengurangan
biaya guna mendapat keseluruhan pendapatan dari hasil penjualan selama periode
tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana langkah-langkah mengenai siklus akutansi dalam perusahaan dagang?
2. Bagaimana cara menyiapkan laporan laba rugi pada perusahaan dagang?
3. Bagaimana menjelaskan perhitungan dan manfaat laba kotor pada perusahaan
dagang?
4. Bagaimana cara membuat jurnal khusus dengan baik?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui tentang bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan
mengenai siklus akutansi yang terjadi dalam perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui bagaimana cara apa saja yang dapat dilakukan untuk
mempersiapkan laporan laba rugi pada perusahaan dagang
3. Untuk mengetahui apa itu perhitungan operasi dagang dan manfaat dari laba koto
pada perusahaan dagang
4. Untuk mengetahui cara untuk membuat jurnal khusus yang baik itu seperti apa.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah Siklus Akutansi Dalam Perusahaan Dagang
Mendirikan perusahaan dagang seringkali menjadi pilihan bagi pebisnis untuk
mengembangkan usahanya ke skala yang lebih besar. Secara umum, siklus akuntansi
perusahaan dagang dapat dilakukan dengan cara membuat laporan keuangan dalam
suatu periode tertentu. Perhitungan ini dimulai dari mencatat transaksi, penyusunan
laporan keuangan, sampai dengan menutup saldo di jurnal pembalik. Dengan begitu,
Anda akan jauh lebih mudah mengetahui antara laba dan rugi perusahaan.
Akan tetapi, perlu diketahui mengenai definisi dari perusahaan dagang terlebih
dahulu adalah perusahaan yang dengan aktivitas membeli dan menjual kembali suatu
barang tanpa harus merubah bentuk dari barangnya.1 Dan siklus akuntansi perusahaan
dagang merupakan proses dalam membuat laporan keuangan perusahaan tersebut
dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, tahapan siklus akutansi selalu dimulai dari
transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan
dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal
pembalik. Adapun langkah-langkah yang perlu diketahui mengenai siklus akutansi
dagang diantaranya adalah :
1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum
Transaksi pada jurnal umum menjadi tahap pertama dari siklus akuntansi
perusahaan dagang. Ini dilakukan untuk menyusun semua kegiatan bisnis
dan peristiwa dalam sistem perusahaan tersebut. Tujuannya agar semua
data berhasil masuk dengan suatu persamaan dan lebih mudah diproses.
2. Mencatat di Buku Besar Pembantu
Setelah mencatat jurnal umum selanjutnya dilanjutkan dengan
mengentri ini harus diposting dan ditransfer ke buku besar pembantu. Ini
merupakan langkah kedua dalam siklus akutansi dagang. Bertujuan untuk
ntuk mencatat perubahan dalam persamaan akuntansi yang disebabkan
oleh peristiwa bisnis. Akun buku besar pembantu mengkategorikan
perubahan atau debit dan kredit ke dalam akun tertentu, sehingga
manajemen dapat memiliki informasi yang berguna untuk penganggaran
dan kinerja keuangan . Pencatatan ini terdiri dari beberapa akun tertentu
1
Dwi Rela Rifana, Skripsi :“Analisis Pengendalian Persediaan Barang Pada Toko Hayu Olshop Di 21 Metro
Kecamatan Metro Timur” ( Metro : IAIN Metro, 2020). Hlm. 130

2
(akun piutang dan akun utang) kemudian dijadikan dasar informasi dalam
menyusun neraca saldo.
1. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Neraca saldo yang belum disesuaikan berarti bahwa semua akun
perusahaan yang muncul dalam laporan keuangan sebelum jurnal
penyesuaian telah dibuat. Itulah mengapa disebut neraca saldo yang tidak
disesuaikan. Ini adalah langkah ketiga dalam siklus akuntansi perusahaan
bisnis. Jika semua entri jurnal sudah selesai dicatat ke buku besar, maka
Anda bisa membuat saldo percobaan yang belum disesuaikan. Posting
akun ke dalam neraca saldo belum disesuaikan tergolong mudah dan
sederhana.
2. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan disusun. Ini adalah
langkah keempat dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Entri
penyesuaian paling sering digunakan sesuai dengan prinsip pencocokan
untuk mencocokkan pendapatan dan pengeluaran pada periode terjadinya.
Khusus penjelasan jurnal penyesuaian perusahaan dagang, anda bisa
membaca lebih lanjut disini. Ada tiga jenis entri jurnal penyesuaian
sebagai berikut:
a. Pembayaran di muka

b. Akrual
c. Pengeluaran non tunai.

3. Neraca Saldo Telah Disesuaikan


Isi neraca saldo yang disesuaikan adalah daftar semua tentang laporan
keuangan perusahaan setelah jurnal penyesuaian akhir tahun. Ini adalah
langkah terakhir sebelum menyusun laporan keuangan. Ada dua cara
utama untuk membuat neraca saldo yang disesuaikan: baik dengan
memposting akun ke neraca saldo setelah penyesuaian menggunakan
metode seperti membuat neraca saldo yang belum disesuaikan, atau
menggunakan saldo percobaan yang belum disesuaikan untuk
menambahkan penyesuaian ke akun yang dimodifikasi.

3
4. Siklus akuntansi menyusun Laporan Keuangan
Di dalamnya mencakup neraca, laporan laba rugi perusahaan dagang,
laporan laba ditahan, serta laporan arus kas. Tahap  penting di siklus
akuntansi ini menyediakan informasi yang bisa dimanfaatkan oleh
pengguna eksternal dalam bentuk laporan keuangan.

5. Membuat Jurnal Penutup


Jurnal penutup adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo mereka ke
akun permanen. Akun sementara pada jurnal yang dibuat di akhir periode
akuntansi ini mencakup akun laporan laba rugi yang dipakai untuk
melacak transaksi selama periode akuntansi (akun pendapatan), sementara
akun permanen dipakai untuk memantau transaksi lebih lama dari periode
akuntansi (akun kendaraan).
6. Membuat Ringkasan Penghasilan
Akun ringkasan penghasilan adalah akun sementara yang digunakan
untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi, akun pendapatan dan
pengeluaran, selama langkah entri penutupan dari siklus akuntansi.
7. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Berisi tentang seluruh akun dan saldo di dalamnya pasca penjurnalan
entri penutupan dan proses posting ke buku besar dilakukan.
8. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Yang Terakhir Adalah Membuat
Jurnal Pembalik
Tahap terakhir dari siklus akuntansi perusahaan dagang adalah
membuat jurnal pembalik, entri jurnal yang disusun di awal periode
akuntansi. Gunanya adalah untuk membalik atau membatalkan semua
jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
Jurnal ini perlu dibuat karena adanya pelunasan terhadap akrual tahun
sebelumnya sehingga tidak lagi perlu dicatat sebagai kewajiban dan aset.2

2
Anonim, “Siklus Akutansi Dagang” , diakses melalui https://www.gramedia.com/literasi/siklus-akuntansi-
perusahaan-dagang/ pada tanggal 11 Oktober 2022.

4
B. Menyiapkan Laporan Laba Rugi
Menurut Najmudin (2011:71) Laporan laba-rugi atau income statement profit
and loss statement adalah membandingkan pendapatan terhadap beban
pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugi bersih. Laporan ini memberikan
informasi tentang hasil akhir perusahaan selama periode tertentu. Serta pada laporan
laba rugi juga termasuk ke dalam salah satu empat jenis laporan keuangan utama,
serta menjadi penghubung antara dua laporan neraca dalam periode berurutan.
Biasanya para pengusaha membuat laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas
dan juga nilai investasi perusahaan.

Didalam menyiapkan sebuah laporan laba rugi pada laporan keuangan perlu
diketahui bahwa ada empat elemen mendasar diantaranya pendapatan (revenue),
beban (expenses), keuntungan (profit), dan kerugian (loss). Laporan laba rugi dibuat
setelah laporan neraca. Karena nantinya pada laporan neraca menjadi sumber dalam
pembuatan kolom laporan laba rugi. 3Sebelum itu, bahwa didalam penyusunan
laporan laba rugi terdapat dua bentuk. Yang pertama adalah single step, semua
pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi ditempatkan pada bagian
awal, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi. Dan
yang kedua adalah, multi step. Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari
transaksi non-operasi, juga membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang
berhubungan.

Adapun langkah-langkah yang perlu disiapkan dalam menyusun atau membuat


laporan laba rugi pada perusahaan dagang diantaranya sebagai berikut :

1. Membuat jurnal transaksi. urutannya yakni: akun pendapatan, beban dan


turunannya.
2. Lalu di catat ke buku besar.
3. Laporan disusun setelah neraca saldo dan jurnal penyesuaian, atau setelah
neraca lajur atau penyusunan kertas kerja.
4. Seperti pendapatan dan beban yang ada di dalam kertas kerja. Hal ini karena
terdapat kolom-kolom yang berasal dari kertas kerja.
5. Beban diambil dari kolom neraca, sementara laba-rugi adalah selisih dari total
pendapatan dan total beban.
3
Pinatik Sherly dan Singal Ribka Agustine, “Evaluasi Penyusunan Laporan Laba Rugi Dan Neraca
Berdasarkan Sak Etap Pada Pt.Karunia Multiguna Abadi”.Jurnal Emba. Vol.3 No.4 Desember 2015.

5
6. Ketika pendapatan lebih besar dibandingkan beban, maka akan terjadi laba.
Sementara pendapatan total yang lebih kecil daripada beban, maka rugi.4

C. Perhitungan Dan Manfaat Laba Kotor


Dalam menghitung laba kotor kita perlu mengetahui rumus perhitungannya,
dengan melakukan perhitungan laba kotor bisa mendapatkan data berharga yang
dibutuhkan serta dapat melakukan pemantauan margin keuntungan bisnis anda secara
teratur. Formula dan rumus yang digunakan untuk cara menghitung laba kotor sebagai
berikut:

“Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)”

Hal ini dapat dijabarkan melalui salah satu contoh sebagai berikut,

Ada seorang pebisnis yang memproduksi sepatu dan juga menjual sepasang produk
sepatunya dengan harga Rp.250.000,00. Pada saat pembuatan sepatu tersebut,
perusahaan membutuhkan atau memakan biaya sebesar Rp.100.000,00.

Maka dari itu, untuk pendapatan kotor yang didapatkan di dalam bisnis tersebut
adalah Rp.150.000,00. Sedangkan untuk perhitungan laba kotornya adalah:
Laba kotor = Rp.250.000,00 – Rp.100.000,00 = Rp.150.000,00.

Sedangkan, untuk perhitungan margin dari laba kotornya adalah “( Laba Kotor /
Pendapatan) x 100 %”. Untuk perhitungan laba kotor setelah dimasukkan ke dalam
rumus adalah:

Margin Laba Kotor = ( Laba Kotor / Pendapatan Perusahaan ) x 100%


= ( Rp.150.000,00 / Rp.250.000,00 ) x 100%
= 60%.

Menghitung margin laba kotor kali ini menunjukkan berapa persentase penghasilan
Anda yang sebelumnya Anda simpan. Setiap penjualan yang dilakukan perusahaan ini
lagi dikurangi dengan biaya produksi. Perhitungan laba kotor ini dapat menunjukkan
4
Anonim, “Pengertian Dan Cara Penyusunan Laporan Laba Rugi Untuk Perusahaan”. Diakses melalui link
https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/pengertian-dan-cara-penyusunan-laporan-laba-rugi-untuk-perusahaan/
pada tanggal 11 Oktober 2022

6
bagaimana bisnis yang sukses menghasilkan pendapatan. Selain itu, perhitungan ini
dapat digunakan sebagai sarana untuk menekan biaya.5

Sedangkan manfaat menghitung laba kotor pada suatu laporan keuangan


perusahaan dagang yakni dapat membantu perusahaan mengalokasikan tenaga kerja
atau membuat keputusan tentang di mana pabrik atau barang diproduksi. Margin kotor
sangat bervariasi di berbagai produk dan industri, dan banyak orang sering
menggunakannya untuk mengukur profitabilitas satu produk bisnis. Serta juga dapat
dilakukan untuk menganalisis penyebab naik turunnya harga jual produk.

D. Cara Membuat Jurnal Khusus Yang Baik


Jurnal khusus biasa disebut dengan buku harian khusus. Penggunaan jurnal khusus
dinilai dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Bentuk jurnal khusus disesuaikan dengan
kolom yang diperlukan dalam mencatat sebuah transaksi. Di dalam jurnal khusus terbagi
menjadi 4 jenis yakni jurnal khusus pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran
kas. Diantara keempat jurnal tersebut berikut cara pembuatannya :

1. Pada jurnal khusus pembelian, cara membuatnya dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
 Mencatat waktu yakni mencatat tahun, bulan, dan tanggal.
 Melakukan pencatatan sumber pemasok.
 Memberi Tanda Check. Maksudnya, mencatat tanda check mark (v), jika telah
diposting ke buku besar umum atau buku besar pembantu.
 Mencatat Seluruh Jumlah Pembelian
 Mencatat Nomor dan Nama Akun
 Mencatat Jumlah, maksudnya adalah mencatat seluruh jumlah akun yang tidak
disediakan pada kolom khusus. Mencatat jumlah utang dagang.
2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas, hal ini dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
 Dengan mencatat tahun, bulan, dan tanggal.
 Mencatat sumber penerimaan kas atau nama transaksi atas akun yang
dikredit.
 Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar umum
atau buku besar pembantu.
 Mencatat jumlah kas yang diterima.
5
Rusnaeni nani,dkk. “Akutansi Manajemen”. Edisi Pertama, (Banten: UMPAM Press, 2019) hlm.16

7
 Mencatat jumlah potongan tunai penjualan.
 Mencatat jumlah penjualan tunai.
 Mencatat jumlah piutang dagang.
 Mencatat nomor akun, jika telah diposting ke buku besar umum atau buku
besar pembantu.
 Mencatat akun yang tidak disediakan pada kolom khusus.
 Mencatat jumlah akun yang ada pada kolom serba-serbi.
3. Jurnal Khusus Penjualan
Kemudian cara membuat atau mengisi kolom pada jurnal penjualan, sebagai
berikut:
 Mencatat tahun, bulan, dan tanggal transaksi.
 Mencatat nomor bukti penjualan barang.
 Mencatat nama debitur.
 Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar
umum atau buku besar pembantu.
 Mencatat syarat pembayaran.
 Mencatat jumlah yang tertera pada faktur
4. Jurnal Pengeluaran kas
Dan terakhir ialah cara membuat atau mengisi kolom pada jurnal pengeluaran
kas, sebagai berikut:
 Mencatat tahun, bulan, dan tanggal.
 Mencatat sumber penerimaan kas atau nama transaksi atas akun yang
dikredit.
 Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar
umum atau buku besar pembantu.
 Mencatat jumlah piutang dagang.
 Mencatat nomor akun, jika telah diposting ke buku besar umum atau
buku besar pembantu.
 Mencatat jumlah akun yang ada pada kolom serba-serbi.
 Mencatat jumlah kas yang diterima.
 Mencatat jumlah potongan tunai pembelian.6

6
Noviani Lely, “Ekonomi”. Modul SMA. ( Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009)
hlm 15.

8
9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan proses dalam membuat
laporan keuangan perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu.
Umumnya, tahapan siklus akutansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada
pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya saldo yang
ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik. Adapun langkah-
langkah yang perlu disiapkan dalam menyusun atau membuat laporan laba rugi pada
perusahaan dagang diantaranya sebagai berikut, membuat jurnal transaksi., lalu di
catat ke buku besar,setelah itu, laporan disusun setelah neraca saldo dan jurnal
penyesuaian, atau setelah neraca lajur atau penyusunan kertas kerja. Seperti
pendapatan dan beban yang ada di dalam kertas kerja. Hal ini karena terdapat kolom-
kolom yang berasal dari kertas kerja.Beban diambil dari kolom neraca, sementara
laba-rugi adalah selisih dari total pendapatan dan total beban. Ketika pendapatan lebih
besar dibandingkan beban, maka akan terjadi laba. Sementara pendapatan total yang
lebih kecil daripada beban, maka rugi.

Formula dan rumus yang digunakan untuk cara menghitung laba kotor sebagai
berikut: Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP). Serta memberi
manfaat dalam membantu perusahaan mengalokasikan tenaga kerja atau membuat
keputusan tentang di mana pabrik atau barang diproduksi. Dalam pembuatan jurnal
terbagi 4 jenis yakni jurnal khusus pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan
pengeluaran kas yang masing-masing memiliki cara pembuatan laporannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Rela Rifana, 2020. Skripsi :“Analisis Pengendalian Persediaan Barang Pada Toko
Hayu Olshop Di 21 Metro Kecamatan Metro Timur”. Metro : IAIN Metro. Hlm. 130

Anonim, “Siklus Akutansi Dagang” , diakses melalui


https://www.gramedia.com/literasi/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/ pada tanggal
11 Oktober 2022.

Pinatik Sherly dan Singal Ribka Agustine, 2015. “Evaluasi Penyusunan Laporan Laba Rugi
Dan Neraca Berdasarkan Sak Etap Pada Pt.Karunia Multiguna Abadi”.Jurnal Emba.
Vol.3 No.4

Anonim, “Pengertian Dan Cara Penyusunan Laporan Laba Rugi Untuk Perusahaan”.
Diakses melalui link https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/pengertian-dan-cara-
penyusunan-laporan-laba-rugi-untuk-perusahaan/ pada tanggal 11 Oktober 2022

Rusnaeni nani,dkk. 2019. “Akutansi Manajemen”. Edisi Pertama. Banten: UMPAM Press,
hlm.16

Noviani Lely, 2009. “Ekonomi”. Modul SMA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional. Hlm 15.

11

Anda mungkin juga menyukai