DISUSUN OLEH :
TASYA ANDIRA L
1905170351
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Praktikum Akuntansi Dagang ini
Sholawat dan salam saya ucapkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Hafsah, SE,M.Si selaku dosen pengampu
mata kuliah Praktikum Akuntansi Dagang. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana akuntansi perusahaan dagang bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini
karena kemampuan dan pengalaman saya yang masih keterbatasan dalam menulis makalah ini.
Untuk itu, saya memohon maaf atas ketidaksempurnaan dari makalah ini dan saya
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari bapak dan ibu, demi perbaikan
dalam makalah yang akan datang.
Akhirnya saya selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
(Tasya Andira L )
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Perusahaan Dagang.......................................................................................................6
B. Ciri Khas Perusahaan Dagang...........................................................................................................6
C. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang..............................................................................................8
D. Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Dagang............................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia usaha dikenal dua jenis perusahaan, yaitu perusahaan jasa dan
perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual atau memberikan
jasa kepada konsumennya. Sedangkan perusahaan dagang merupakan perusahaan yang
membeli barang dari pemasok kemudian menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa
diproses terlebih dahulu atau mengubah bentuknya.Secara garis besar, siklus kegiatan
dalam perusahaan dagang meliputi pembelian, pembayaran, penjualan dan penerimaan
kas.
Kedua perusahaan ini tetap memerlukan akuntansi dalam pencatatan transaksinya.
Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam sistem akuntansi kedua perusahaan tersebut.
Yaitu perusahaan dagang memiliki akun dan ayat jurnal tambahan serta beberapa jurnal
khusus yang tidak dimiliki perusahaan jasa. Akuntansi harus melewati beberapa proses.
Siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus dilakukan oleh akuntan sejak
awal hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan. Secara umum, akuntansi akan
melewati tahap menjurnal, mem-posting ke Buku Besar, menyusun Neraca Saldo,
membuat Ayat Jurnal Penyesuaian, membuat ayat-ayat penutup dan menyusun Laporan
Keuangan.
4
menurut jenis transaksi nya, akuntan harus mencatatnya dalam buku setiap jenis
transaksi. Setiap periode tertentu, misalnya seminggu sekali, ringkasan transaksi dalam
buku jurnal di-posting ( dipindahkan sesuai jenis akun) ke Buku Besar. Pada akhir
periode akuntansi, setiap akun dalam buku besar di hitung saldonya kemudian dijadikan
dasar penyusun Daftar Saldo.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan usaha yang bersifat tetap, terus-
menerus, didirikan, bekerja, dan berkedudukan di tempat tertentu dengan tujuan memperoleh
laba atau keuntungan. Tujuan setiap perusahaan, yaitu untuk memaksimalkan keuntungan
yang dihasilkan. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima
perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dari jumlah yang harus
dikeluarkan untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa tersebut.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan
menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau tanpa diubah
bentuknya.
Selain jenis kegiatan yang berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga
memiliki ciri khas berupa beberapa akun yang tidak dapat ditemukan dalam akuntansi
perusahaan jasa. Dibawah ini dijelaskan akun-akun tersebut.
a. Akun Pembelian
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali.
Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit, dan sebagian
pembayaran.
b. Akun Penjualan
Terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok
bertujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dilakukan dengan cara tunai, kredit
dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur yang biasa dikenal DP
(Down Payment) dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar
pencatatannya dengan faktur kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
c. Akun Potongan Pembelian
6
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar
pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa
potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan
potongan yang diterima.
d. Akun Potongan Penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual, bertujuan agar
tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar
jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
e. Akun Retur Pembelian
Terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau
sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual
akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit
maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
f. Akun Retur Penjualan
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual
karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan
kepada pembeli.
g. Akun Biaya Angkut
Terjadi karena pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai
kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli
barang ditambah beban angkutnya.
h. Akun Biaya Pengiriman
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli,
karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan
bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
i. Akun Persedian
Merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode
akuntansi.
j. Akun Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu
perusahaan dagang.
7
k. Akun Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh
pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
l. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menampung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu
periode akuntansi.
8
khusus pada siklus akuntansi perusahaan dagang ini sendiri juga akan
memberikan banyak manfaat untuk perusahaan diantaranya adalah bisa
membuat waktu, tenaga serta biaya jauh lebih efisien. Adapun di dalam jurnal
khusus ini pun juga terdiri dari beberapa jenis seperti penerimaan kas,
pengeluaran kas, penjualan serta pembelian.
3. Buku Besar Pembantu
Apabila jurnal khusus sudah dibuat maka langkah siklus akuntansi perusahaan
dagang berikutnya adalah pembuatan buku besar pembantu. Buku besar
pembantu ini sendiri juga merupakan bagian dari buku besar umum. Dimana
tujuannya adalah untuk membuat data-data yang lebih rinci di dalam satu akun.
Didalamnya juga terdapat pencatatan dari beberapa akun tertentu. Kemudian
dijadikan sebagai dasar informasi untuk melakukan penyusunan neraca saldo
dari sebuah perusahaan.
4. Posting ke Buku Besar
Tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang berikutnya adalah memindahkan
data yang berasal dari jurnal umum tersebut ke dalam jurnal buku besar. Selain
dari jurnal umum, data tersebut biasanya juga akan diambil dari jurnal khusus.
Peristiwa pencatatan atau pemindahan ke buku besar ini sendiri dikenal dengan
sebutan posting buku besar. Adapun pemindahan dari jurnal khusus ke buku
besar ini sendiri biasanya akan menggunakan prosedur meliputi jumlah nominal,
nomor halaman, rekening-rekening serta jumlah yang akan akan dipindahkan ke
dalam buku besar sehingga tanggal periode pun harus ditulis dengan baik.
5. Laporan Harga Pokok Penjualan
Jika perusahaan dagang sudah melakukan pengaplikasian pencatatan secara
perpetual atau fisik maka biasanya secara otomatis besarnya harga pokok suatu
barang yang sudah terjual tersebut akan ditentukan saat terjadinya penjualan
sehingga saat membuat jurnal penjualan sekaligus melakukan pencatatan harga
pokok penjualan. Tetapi biasanya perhitungan dari HPP tersebut sudah
dianggap sebagai komponen dari laporan laba maupun rugi yang nantinya akan
disajikan ke dalam laporan keuangan. Perhitungan dari harga pokok penjualan
ini sendiri biasanya akan disusun di akhir periode akuntansi atau ketika
9
pembuatan laporan keuangan dan laporan ini pun juga akan disajikan secara
terpisah dari laporan laba rugi.
6. Membuat Neraca Saldo
Informasi ini sendiri berasal dari buku besar yang sudah dibuat sebelumnya
yakni biasanya meliputi saldo akhir pada setiap akun-akun. Baik posisi debit
maupun kredit harus balance atau sama. Jika ada kesalahan sedikitpun maka
akan berakibat resiko besar. Apabila terdapat perbedaan atau tidak balance
biasanya kesalahan tersebut berasal dari pencatatan buku besar yang salah.
7. Jurnal Penyesuaian
Pembuatan jurnal penyesuaian ini biasanya disebabkan dari adanya transaksi
yang terjadi dimana memberikan pengaruh terhadap sejumlah akun perusahaan
dan terkadang juga akan memunculkan jenis akun baru yang lainnya.
Adapun contoh transaksi yang terjadi secara baru pada sebuah perusahaan
dagang adalah apabila terjadi sewa toko yang sudah jatuh lebih dari tempo.
Neraca penyesuaian ini biasanya berisi macam-macam penyesuaian dan jurnal
penyesuaian.
8. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah itu siklus akuntansi perusahaan dagang selanjutnya adalah membuat
neraca saldo setelah penyesuaian. Tahap ini merupakan tahap dimana
menyesuaikan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian yang menghasilkan
neraca saldo yang sudah disesuaikan. Atau istilahnya adalah adjusted trial
balance.
9. Menyiapkan Laporan Keuangan
Pembuatan laporan keuangan ini pun juga termasuk ke dalam siklus akuntansi
perusahaan dagang. Keberadaan laporan ini sendiri juga akan memberikan
sejumlah manfaat dimana akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
menemukan informasi mengenai posisi keuangan dari perusahaan. Meliputi
keadaan harta, modal dan utang dari perusahaan. Informasi yang digunakan
dalam laporan keuangan tersebut biasanya berasal dari neraca saldo yang sudah
disesuaikan.
10
10. Pembuatan Jurnal Penutup
Jika sudah selesai membuat laporan keuangan maka akan dilanjutkan dengan
pembuatan jurnal penutup. Siklus akuntansi perusahaan dagang ini sendiri
merupakan persiapan untuk laporan keuangan. Di jurnal penutup inilah akan
terdapat informasi seperti laba maupun rugi yaitu meliputi akun pendapatan serta
biaya.
11. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Jika sudah maka akan langsung dilanjutkan siklus akuntansi perusahaan dagang
dengan pembuatan neraca saldo setelah penutupan. Tahapan ini sendiri
merupakan tahap penyesuaian diantara neraca saldo dengan jurnal penutup.
Adapun tujuan mengapa neraca saldo tersebut perlu disesuaikan adalah karena
untuk mencatat kembali akun-akun yang sudah berubah baik itu dari saldo
maupun akunnya itu sendiri.
12. Jurnal Pembalik
Siklus akuntansi perusahaan dagang yang terakhir adalah jurnal pembalik. Jurnal
ini sendiri biasanya tidak dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Hal ini tidak lain
karena jurnal pembalik sendiri biasanya hanya untuk jenis akun tertentu saja.
Sebagai contohnya untuk transaksi pendapatan yang sudah diterima di muka,
dimana ketika penjurnalan dicatat sebagai pendapatan ataupun digunakan untuk
transaksi biaya berupa piutang atau dibayar dimuka.
11
1.2 Laporan Neraca
Laporan neraca merupakan informasi yang mencatat daftar komponen aktiva,
kewajiban, serta modal dari suatu bisnis selama periode tertentu. Tujuan membuat
laporan neraca ini adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, dan juga
dapat melihat kegiatan keuangan perusahaan, yaitu dari pendapatan dan
pengeluaran.
12
1.3 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan ringkasan pendapatan dan
pengeluaran dana perusahaan dalam satu periode tertentu.
13
1.4 Laporan Hutang
Laporan hutang berarti laporan yang memberikan informasi secara detail kegiatan
transaksi penambahan dan pengurangan hutang perusahaan, serta saldo akhir
hutang dari setiap supplier.
14
1.5 Laporan Persediaan Barang Dagang
Laporan yang berisi rincian mengenai stok barang, misalnya daftar kode barang,
harga jual, stok awal, pembelian dan penjualan barang, retur pembelian, serta stok
akhir yang masih tersedia pada gudang maupun toko.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setiap perusahaan dagang sebaiknya menerapkan sistem akuntansi yang baik dan benar
dalam rangka mewujudkan transparansi sekaligus mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan pengaturan sistem keuangan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.materiedukasi.com/2017/09/pengertian-definisi-tujuan-ciri-ciri-dan-contoh-
perusahaan-dagang.html
Rahardjo, Soemarso Slamet. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
https://www.kabaruang.com/2020/02/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-12-tahapan-
lengkap-dan-penjelasannya/
https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/laporan-keuangan-untuk-perusahaan-dagang/
17