Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI


DOSEN PENGAMPU : KARIMOLLAH, S.E., M .AK

Disusun Oleh:
Azhar Ramadhan
22110192

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BAKTI BANGSA
PEMEKASAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ini dengan baik.
Adapun penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini disusun dari suntingan naskah dari
berbagai sumber referensi baik dari buku maupun dari internet. Oleh karena itu,
izinkan pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak
karimollah selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari para
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Pentingnya Pendidikan
Moral di Indonesia ini, dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Pamekasan, 06 januari 2023

Ttd

Azhar ramadhan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Makalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang....................................................................3
2.2 Ciri Ciri Perusahaan Dagang....................................................................... 3
2.3 Proses Inti Perusahaan Dagang....................................................................3
2.4 Transaksi Prusahaan Dagang.......................................................................4
2.5 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang..........................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan
Perusahaan dagang merupakan sebuah organisasi yang aktivitas
usahanya adalah membeli barang dari perusahaan lain tanpa merubah bentuk
barang tersebut kemudian dijual kembali kepada konsumen. Setiap
perusahaan bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya agar terus berjalan. Dimana
didalam sebuah perusahaan unsur yang paling penting itu salah satunya
persediaan.
Persediaan adalah elemen terpenting pada suatu perusahaan dan
berpengaruh penting terhadap fungsi bisnis yaitu fungsi operasional
pemasaran (Sururi, 2018). Masalah penentuan besarnya persediaan sangatlah
penting bagi perusahaan, karena persediaan memiliki efek langsung terhadap
keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi
dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Semua perusahaan
baik yang bergeraak di bidang jasa, dagang maupun manufaktur perlu
melakukan pencatatan akuntansi untuk mengetahui kondisi keuangan
usahanya, karena dari laporan keuangan yang dihasilkan akan dapat
menunjukkan keadaan keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Apakah
mengalami keuntungan ataupun sebaliknya. Proses transaksi perusahaan
dagang hampir sama dengan perusahaan jasa, hanya saja dalam perusahaan
dagang harus memperhitungkan harga pokok penjualan dalam pencatatan
persediaan. Perhitungan harga pokok pada perusahaan dagang dilakukan pada
saat terjadinya penjualan 2 barang dagang, yang dalam hal ini mengakibatkan
kurangnya jumlah persediaan barang dagang perusahaan.
Menurut Heizer dan Render (2015) semua organisasi tentunya
memiliki sistem perencanaan dan sistem pengendalian persediaan. Sedangkan
manager di seluruh dunia berpendapat bahwa pengelolaan persediaan yang
baik sangat penting. Disatu sisi perusahaan akan berusaha mengurangi biaya
dengan mengurangi jumlah persediaan. Tetapi disisi yang lain tanpa adanya
persediaan sebuah perusahaan tidak dapat berjalan dan dapat terhenti proses
produksinya dan konsumen menjadi kecewa saat barang tidak tersedia

1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian perusahaan dagang?
2) Apa ciri ciri perusahaan dagang?
3) Apa proses inti perusahaan dagang?
4) Apa saja transaksi perusahaan dagang?
5) Apa saja siklus akuntansi perusahaan dagang?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian perusahaan dagang
2) Untuk mengetahui ciri ciri perusahaan dagang
3) Untuk mengetahui proses inti perusahaan.
4) Untuk mengetahui transaksi perusahaan dagang
5) Untuk mengetahui siklus akuntansi perusahaan dagang.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang
Seperti namanya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang perdagangan barang dan aktivitas utamanya adalah
menjual barang. Perusahaan dagang menjual kembali barang yang mereka
jual tanpa mengubahnya sedikit pun.
Yang dimaksud dengan mengubah barang adalah mengolah atau
mengubah nilai dan bentuk barang itu sendiri. Jadi, perusahaan barang hanya
membeli barang dan tinggal menjualnya saja dengan harga jual yang lebih
tinggi dari dari harga beli. Keuntungan yang didapatkan perusahaan dagang
berasal dari selisih harga barang yang mereka jual.
2.2 Ciri Ciri Perusahaan Dagang
Ciri-ciri perusahaan dagang memiliki 2 ciri utama yang dapat dilihat
dari usaha yang dilakukan dan kegiatan akuntansinya.
Yang dimaksud dengan usaha yang dilakukan adalah perusahaan
dagang melakukan pembelian barang dagang dan menjualnya kembali tanpa
terlebih dahulu mengolah barang tersebut. Sedangkan dari kegiatan
akuntansinya, perusahaan dagang menggunakan akun persediaan barang
dagang, dimana terdapat penghitungan harga pokok penjualan, dan laporan
Juha-rugi dapat menggunakan bentuk single step dan multiple step.
2.3 Proses Inti Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memiliki proses ini yang sangat berbeda dengan
perusahaan non dagang. Dapat disimpulkan, proses inti perusahaan dagang
adalah sebagai berikut:
 Pembelian, mencakup pembelian peralatan dan perlengkapan
perusahaan, pembelian barang dagang, dan pembelian barang lainnya
untuk kegiatan usaha.
 Pengeluaran biaya, yaitu kegiatan perusahaan dalam mengeluarkan
sejumlah biaya untuk membeli barang, membayar pajak, dan
penunjang operasional perusahaan.

3
 Penjualan, yaitu kegiatan perusahaan menjual barang dagangan untuk
memperoleh pendapatan atau keuntungan.
 Penerimaan keuntungan, yaitu penerimaan keuntungan hasil penjualan
barang Penerimaan keuntungan dari penjualan barang biasanya
disertai dengan penerimaan yang diperoleh dari pelunasan dari pihak
lain.
2.4 Transaksi Perusahaan Dagang
Jenis-jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang yaitu sebagai
berikut:
1. Transaksi pembelian barang dagang
Transaksi pembelian barang dagang adalah kegiatan membeli suatu
produk dari sebuah toko, perusahaan, maupun perorangan. Transaksi
pembelian barang dagang dibagi menjadi 2 yaitu transaksi pembelian barang
dagang yang dilakukan secara tunai dan transaksi pembelian barang dagang
yang dilakukan secara kredit.
 Pembelian barang dagang secara tunai
Perusahaan membayar secara tunai kepada supplier atas barang yang
telah dibelinya yang kemudian akan dijual kembali. Pencatatan pembelian
barang dagangan dengan cara tunai dalam sebuah jurnal akan dicatat dalam
akun pembelian di debit dan kas di kredit.
 Pembelian barang dagang secara kredit
Perusahaan berhutang kepada supplier atas pembelian barang dagang
yang akan diperdagangkan kembali nantinya oleh perusahaan. Pencatatan
pembelian barangdagangan dengan cara kredit dalam sebuah jurnal akan
dicatat dengan cara mendebit akun pembelian dan mengkredit akun utang
dagang.
2. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga
Apabila barang pesanan perusahaan ada yang mengalami kerusakan
atau barang tidak sesuai dengan pesanan perusahaan, maka perusahaan akan
mengembalikan atau meretur kembali barang yang rusak atau tidak sesuai
tersebut kepada pihak penjual. Jenis transaksi ini jika dilakukan dengan kredit
maka akan dicatat dalam jumal dengan mengkredit akun retur pembelian dan

4
pengurangan atau potongan harga serta mendebit akun ulang dagang. Namun
bila transaksi ini dilakukan dengan tunai maka pencatatan dalam jurnalnya
adalah dengan mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan harga serta
mendebit akun kas.
3. Transaksi potongan pembelian
Potongan pembelian merupakan potongan yang didapatkan oleh
pembeli karena telah melunasi hutang dengan waktu yang lebih cepat dari
waktu sebenarnya dan melakukan pembayaran secara tunai atau dapat
dikatakan sebagai cash discount. Transaksi potongan pembelian dicatat dalam
jurnal dengan mengkredit akun kas dan potongan pembelian serta mendebit
akun utang dagang,
4. Transaksi beban angkut pembelian
Transaksi beban angkut pembelian merupakan biaya beban angkut
pada barang dagang dari gudang pihak supplier ke gudang pihak pembeli
yang akan ditanggung oleh pihak pembeli. Saat pelunasan pembayaran sudah
dilakukan maka akan diberikan potongan pembelian. Transaksi beban angkut
pembelian dicatat dalam jurnal dengan mengkredit akun kas dan mendebit
akun beban angkut pembelian.
5. Transaksi penjualan barang dagang
Perusahaan menjual barang dagangan kepada konsumen yang
pembayarannya dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Transaksi
penjualan secara tunai akan dicatat dalam jurnal dengan mengkredit akun
penjualan dan mendehit akun kas. Jika transaksi penjualan dilakukan secara
kredit maka pencatatan dalam jurnalnya adalah dengan mengkredit akun
penjualan dan mendebit akun piutang dagang.
6. Transaksi retur penjualan dan pengurangan harga
Dalam jenis transaksi ini, perusahaan harus mengambil kembali
barang dagangan yang telah dipesan oleh pihak konsumen yang dikarenakan
barang mengalami kerusakan atau barang tidak sesuai dengan pesanan
pembeli. Bila penjualan dilakukan secara kredit maka pencatatan akan dibuat
dengan mengkredit piutang dagang dan mendebit akun retur penjualan dan
pengurangan harga. Sedangkan untuk penjualan yang dilakukan secara tunai

5
maka pencatatannya adalah dengan mengkredit kas dan mendebit akun retur
penjualan dan pengurangan harga.
7. Transaksi potongan penjualan
Di dalam transaksi potongan penjualan, perusahaan atau pihak penjual
akan memberikan potongan penjualan kepada pihak pembeli yang telah
melunasi piutangnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Transaksi
potongan penjualan dicatat dengan mengkredit akun kas serta mendebit akun
kas dan potongan penjualan.
8. Transaksi beban angkut penjualan
Transaksi beban angkut penjualan merupakan beban biaya angkut
yang ditanggung oleh pihak penjual saat mengirimkan barang dagangan.
Pencatatan dalam jurnal pada transaksi ini membutuhkan adanya bukti
penerimaan kas atau bukti kuitansi.
9. Transaksi persediaan barang dagangan
Sisa barang dagangan yang belum terjual habis oleh perusahaan akan
dihitung jumlahnya dan kemudian dicatat dalam akun persediaan barang
dagangan.
10. Transaksi pembayaran utang
Perusahaan atau pihak pembeli wajib melunasi utang kepada pihak
penjual atas pesanan pembelian barang dagang yang pembayarannya
dilakukan secara kredit.
11. Transaksi penerimaan plutang
Perusahaan atau pihak penjual memperoleh pelunasan piutang dari
pihak pembeli atas pembeliaan barang secara kredit oleh pihak pembeli.
2.5 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses membuat laporan
keuangan perusahaan dagang pada suatu periode tertentu. Pada umumnya
siklus akuntansi perusahaan dagang selalu dimulai dari transaksi sampai pada
pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan adanya
saldo yang ditutup dengan jurnal penutup sampai pada jurnal pembalik.

6
1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum
Mencatat semua transaksi di jumal umum adalah langkah pertama
dalam siklus akuntansi dan digunakan untuk mencatat semua transaksi
bisnis dan peristiwa dalam sistem akuntansi. Ketika peristiwa bisnis terjadi
sepanjang periode akuntansi, entri jurnal dicatat dalam jumal umum untuk
menunjukkan bagaimana peristiwa tersebut berubah dalam persamaan
akuntansi. Misalnya, ketika perusahaan membelanjakan kas untuk
membeli kendaraan baru, akun kas berkurang atau dikreditkan dan akun
kendaraan bertambah atau didebit.
2. Mencatat di Buku Besar Pembantu
Setelah entri jurnal dibuat dalam jurnal umum, selanjutnya entri ini
harus diposting dan ditransfer ke akun buku besar. Ini adalah langkah
kedua dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Tujuan penjurnalan
adalah untuk mencatat perubahan dalam persamaan akuntansi yang
disebabkan oleh peristiwa bisnis. Akun buku besar mengkategorikan
perubahan atau debet dan kredit ini ke dalam akun tertentu, sehingga
manajemen dapat memiliki informasi yang berguna untuk tujuan
penganggaran dan kinerja.
3. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah daftar semua akun bisnis
yang akan muncul di laporan keuangan sebelum entri jurnal penyesuaian
akhir tahun dibuat. Itulah sebabnya neraca saldo ini disebut tidak
disesuaikan. Ini adalah langkah ketiga dalam siklus akuntansi. Setelah
semua entri jurnal diposting ke akun buku besar, saldo percobaan yang
belum disesuaikan dapat disiapkan. Posting akun ke neraca saldo yang
belum disesuaikan cukup sederhana. Pada dasarnya, masing-masing saldo
akun ditransfer dari akun buku besar ke neraca saldo. Semua akun dengan
saldo debit terdaftar di kolom kiri dan semua akun dengan saldo kredit
terdaftar di kolom kanan. Karena manajemen menggunakan akun buku
besar ini, entri jurnal diposkan ke akun buku besar secara teratur. Sebagian
besar perusahaan memiliki sistem akuntansi terkomputerisasi yang
memperbarui akun buku besar segera setelah entri jumal dimasukkan ke

7
dalam software akuntansi. Sistem akuntansi manual biasanya dipasang
mingguan atau bulanan. Sama seperti penjurnalan, entri entri dilakukan
sepanjang setiap periode akuntansi,
4. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian Jadalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan disusun. Ini adalah
langkah keempat dalam siklus akuntansi Entri penyesuaian paling sering
digunakan sesuai dengan prinsip pencocokan untuk mencocokkan
pendapatan dan pengeluaran pada periode terjadinya. Ada tiga jenis entri
jurnal penyesuaian sebagai berikut:
 Pembayaran di muka
 Akrual
 Pengeluaran non tunai
Masing-masing dari entri diatas menyesuaikan pendapatan atau
pengeluaran agar sesuai dengan penggunaan periode saat ini. Konsep ini
didasarkan pada prinsip periode waktu yang menyatakan bahwa catatan
dan aktivitas akuntansi dapat dibagi menjadi periode waktu yang terpisah.
5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah daftar semua akun
perusahaan yang akan muncul pada laporan keuangan setelah jurnal
penyesuaian akhir tahun dibuat. Mempersiapkan neraca saldo setelah
penyesuaian adalah langkah kelima dalam siklus akuntansi perusahaan
dagang dan merupakan langkah terakhir sebelum laporan keuangan dapat
diproduksi.
Ada dua cara utama untuk menyiapkan neraca saldo yang disesuaikan.
Kedua cara ini bermanfaat tergantung pada situs perusahaan dan bagan
akun yang digunakan. Anda dapat memposting akun ke saldo setelah
penyesuaian menggunakan metode yang sama yang digunakan dalam
membuat saldo percobaan yang tidak disesuaikan. Saldo akun diambil dari
akun buku besar dan ada pada neraca saldo yang belum disesuaikan. Pada
dasarnya, Anda hanya mengulangi proses ini lagi kecuali jika akun buku
besar menyertakan entri penyesuaian akhir tahun. Anda juga dapat

8
mengambil saldo percobaan yang tidak disesuaikan dan cukup
menambahkan penyesuaian ke akun yang telah diubah. Dalam banyak hal
ini lebih cepat untuk perusahaan kecil karena sangat sedikit akun yang
perlu diubah. Perhatikan bahwa hanya akun aktif yang akan muncul pada
laporan keuangan yang harus dicantumkan pada neraca saldo. Jika akun
memiliki saldo nol, tidak perlu mencantumkannya di neraca.
6. Membuat Laporan Keuangan
Menyiapkan laporan keuangan umum; termasuk neraca, laporan laba
rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas, adalah hal yang paling
penting dalam siklus akuntansi karena merupakan tujuan dari akuntansi
keuangan. Dengan kata lain, konsep pelaporan keuangan dan proses siklus
akuntansi difokuskan pada penyediaan informasi yang berguna hagi
pengguna eksternal dalam bentuk laporan keuangan. Pernyataan-
pernyataan ini adalah produk akhir dari sistem akuntansi di perusahaan
mana pun. Pada dasarnya, mempersiapkan pernyataan-pernyataan ini
adalah tentang apa itu akuntansi keuangan.
7. Membuat Lembar Kerja Akuntansi
Lembar kerja akuntansi adalah alat yang digunakan untuk membantu
akuntan menyelesaikan siklus akuntansi dan menyiapkan laporan akhir
tahun seperti neraca saldo yang belum disesuaikan, jurnal penyesuaian,
neraca saldo setelah penyesuaian, dan laporan keuangan. Lembar kerja
akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang melacak setiap langkah
dari siklus akuntansi. Dokumen ini biasanya memiliki lima set kolom yang
dimulai dengan akun saldo percobaan yang belum disesuaikan dan diakhiri
dengan laporan keuangan. Dengan kata lain, lembar kerja akuntansi pada
dasarnya adalah lembar kerja yang menunjukkan semua langkah utama
dalam siklus akuntansi secara berdampingan. Setiap langkah
mencantumkan debit dan kreditnya dengan total yang dihitung di bagian
bawah. Sama seperti saldo percobaan, lembar kerja juga memiliki judul
yang terdiri dari nama perusahaan, judul laporan, dan periode waktu
dokumen laporan.

9
8. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo mereka ke
akun permanen. Dengan kata lain, akun sementara ditutup atau diatur
ulang pada akhir tahun. Ini biasa disebut dengan menutup buku. Akun
sementara adalah akun laporan laba rugi yang digunakan untuk melacak
aktivitas akuntansi selama periode akuntansi. Misalnya, akun pendapatan
mencatat jumlah pendapatan yang diperoleh selama periode akuntansi,
bukan selama masa pakai perusahaan. Akun permanen adalah akun neraca
yang melacak aktivitas yang bertahan lebih lama dari periode akuntansi.
Misalnya, akun kendaraan adalah akun aset tetap yang dicatat pada saldo.
Kendaraan akan memberikan manfaat bagi perusahaan di tahun-tahun
mendatang, sehingga dianggap sebagai akun permanen.
9. Membuat Ringkasan Penghasilan
Akun ringkasan penghasilan adalah akun sementara yang digunakan
untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi, akun pendapatan dan
pengeluaran, selama langkah entri penutupan dari siklus akuntansi.
Dengan kata lain, akun ringkasan pendapatan hanyalah pengganti untuk
saldo akun pada akhir periode akuntansi saat entri penutupan sedang
dibuat.
10. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Neraca saldo setelah penutupan buku adalah daftar semua akun dan
saldo mereka setelah entri penutupan telah dijurnal dan diposting ke buku
besar. Dengan kata lain, neraca saldo setelah penutupan bukun adalah
daftar akun atau akun permanen yang masih memiliki saldo setelah entri
penutupan dibuat. Daftar akun ini identik dengan akun yang disajikan pada
neraca. Ini masuk akal karena semua akun laporan laba rugi telah ditutup
dan tidak lagi memiliki saldo berjalan. Tujuan penyusunan saldo uji coba
pasca penutupan adalah memverifikasi bahwa semua akun sementara telah
ditutup dengan benar dan total debit dan kredit dalam sistem akuntansi
sama dengan setelah entri penutupan dibuat.

10
11. Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah entri jurnal yang dibuat pada awal periode
akuntansi untuk membalik atau membatalkan jumal jumal penyesuaian
yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya. Ini adalah langkah
terakhir dalam siklus akuntansi. Jurnal pembalik dilakukan karena akrual
tahun sebelumnya dan pembayaran di muka akan dilunasi atau digunakan
selama tahun baru dan tidak lagi perlu dicatat sebagai kewajiban dan aset.
Jurnal ini bersifat opsional tergantung pada apakah ada atau tidak
menyesuaikan entri jurnal yang perlu dibalik

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
perusahaan dagang adalah perusahaan yangkegiatan usahanya perusahaan
membeli barang dengan tujuanmenjualnya kembali, tanpa memprosesnya
lebih dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah perusahaan
haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat
dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada.
3.2 Saran
Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar
setiap perusahaan yang ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan
aspek-aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya
suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ardela, F. (2019). Defini Neraca Lajur Adalah. Retrieved from Finansialku.com


website: https://www.finansialku.com/definisi-neraca-lajur-adalah/
https://www.linovhr.com/perusahaan-dagang/
https://zabiraccounting.com/id/blog/apa-saja-ciri-ciri-perusahaan-dagang/
https://ukirama.com/blogs/jenis-jenis-transaksi-vang-terjadi-pada-perusahaan-
dagang
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-12-tahapan-pada-siklus-akuntansi-perusahaan-
dagang/
Heizer, Render, 2015. Oparation Management. Sustainable And Supply Chain
Managemen. Texas: Pearson Bab/
Sururi, R. (2018). Analisis Pengendalian Persedaan Bahan Baku Dan Bahan
Bahan Penolong Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi
Kasus pada Yorega Bakery di Kabupaten Kebumen), 1-68.

13

Anda mungkin juga menyukai