Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Guru Pembimbing:
Ikah Atikah S.E
Dibuat Oleh:
Ilham Hilmawan Sebistiana
Ferry Ferdiansyah
Ariel Pramdipta
Moh Galih Firdaus

SMAN 1 NEGRI SUKAHAJI


2021/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang” tepat waktu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk Itu, kritik
dan saran terhadap makalah ini sangat diharapkan.

Majalengka , 20 Febuari 2023

Ilham Hilmawan Sebistiana


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Pengertian Perusahaan Dagang........................................................................................2

2.2 Ciri Ciri Perusahaan Dagang............................................................................................2

2.3 Proses Inti Perusahaan Dagang........................................................................................2

2.4 Transaksi Perusahaan Dagang..........................................................................................3

2.5 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang..............................................................................5

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan dagang menjadi bagian dari keseharian masyarakat tanpa disadari. Hampir
semua masyarakat pernah melakukan transaksi di perusahaan dagang. Karena, pada dasarnya
berdagang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari
pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang. Sebagai contoh yang
biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kegiatan kedua jenis usaha ini
adalah membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual kembali kepada
konsumen. Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan
jasa. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, semua transaksi harus dicatat dalam
jurnal dan kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perusahaan dagang?
2. Apa ciri ciri perusahaan dagang?
3. Apa proses inti perusahaan dagang?
4. Apa saja transaksi perusahaan dagang?
5. Apa saja siklus akuntansi perusahaan dagang?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian perusahaan dagang.
2. Mendeskripsikan ciri ciri perusahaan dagang.
3. Mendeskripsikan proses inti perusahaan.
4. Mendeskripsikan transaksi perusahaan dagang.
5. Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan dagang.

1.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perusahaan Dagang


Seperti namanya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perdagangan barang dan aktivitas utamanya adalah menjual barang. Perusahaan dagang
menjual kembali barang yang mereka jual tanpa mengubahnya sedikit pun.
Yang dimaksud dengan mengubah barang adalah mengolah atau mengubah nilai dan
bentuk barang itu sendiri. Jadi, perusahaan barang hanya membeli barang dan tinggal
menjualnya saja dengan harga jual yang lebih tinggi dari dari harga beli. Keuntungan yang
didapatkan perusahaan dagang berasal dari selisih harga barang yang mereka jual. 
2.2 Ciri Ciri Perusahaan Dagang
Ciri – ciri perusahaan dagang memiliki 2 ciri utama yang dapat dilihat dari usaha yang
dilakukan dan kegiatan akuntansinya.
Yang dimaksud dengan usaha yang dilakukan adalah perusahaan dagang melakukan
pembelian barang dagang dan menjualnya kembali tanpa terlebih dahulu mengolah barang
tersebut. Sedangkan dari kegiatan akuntansinya, perusahaan dagang menggunakan akun
persediaan barang dagang, dimana terdapat penghitungan harga pokok penjualan, dan laporan
laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step dan multiple step.
2.3 Proses Inti Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memiliki proses ini yang sangat berbeda dengan perusahaan non
dagang. Dapat disimpulkan, proses inti perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
 Pembelian, mencakup pembelian peralatan dan perlengkapan perusahaan, pembelian
barang dagang, dan pembelian barang lainnya untuk kegiatan usaha.
 Pengeluaran biaya, yaitu kegiatan perusahaan dalam mengeluarkan sejumlah biaya
untuk membeli barang, membayar pajak, dan penunjang operasional perusahaan. 
 Penjualan, yaitu kegiatan perusahaan menjual barang dagangan untuk memperoleh
pendapatan atau keuntungan.
 Penerimaan keuntungan, yaitu penerimaan keuntungan hasil penjualan barang.
Penerimaan keuntungan dari penjualan barang biasanya disertai dengan penerimaan
yang diperoleh dari pelunasan dari pihak lain.
2.4 Transaksi Perusahaan Dagang
Jenis-jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang yaitu sebagai berikut:
1. Transaksi pembelian barang dagang
Transaksi pembelian barang dagang adalah kegiatan membeli suatu produk dari
sebuah toko, perusahaan, maupun perorangan. Transaksi pembelian barang dagang dibagi
menjadi 2 yaitu transaksi pembelian barang dagang yang dilakukan secara tunai dan
transaksi pembelian barang dagang yang dilakukan secara kredit.
 Pembelian barang dagang secara tunai
Perusahaan membayar secara tunai kepada supplier atas barang yang telah
dibelinya yang kemudian akan dijual kembali. Pencatatan pembelian barang dagangan
dengan cara tunai dalam sebuah jurnal akan dicatat dalam akun pembelian di debit dan
kas di kredit.
 Pembelian barang dagang secara kredit
Perusahaan berhutang kepada supplier atas pembelian barang dagang yang akan
diperdagangkan kembali nantinya oleh perusahaan. Pencatatan pembelian barang
dagangan dengan cara kredit dalam sebuah jurnal akan dicatat dengan cara mendebit akun
pembelian dan mengkredit akun utang dagang.
2. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga
Apabila barang pesanan perusahaan ada yang mengalami kerusakan atau barang tidak
sesuai dengan pesanan perusahaan, maka perusahaan akan mengembalikan atau meretur
kembali barang yang rusak atau tidak sesuai tersebut kepada pihak penjual. Jenis
transaksi ini jika dilakukan dengan kredit maka akan dicatat dalam jurnal dengan
mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan atau potongan harga serta mendebit
akun utang dagang. Namun bila transaksi ini dilakukan dengan tunai maka pencatatan
dalam jurnalnya adalah dengan mengkredit akun retur pembelian dan pengurangan harga
serta mendebit akun kas.
3. Transaksi potongan pembelian
Potongan pembelian merupakan potongan yang didapatkan oleh pembeli karena
telah melunasi hutang dengan waktu yang lebih cepat dari waktu sebenarnya dan
melakukan pembayaran secara tunai atau dapat dikatakan sebagai cash discount.
Transaksi potongan pembelian dicatat dalam jurnal dengan mengkredit akun kas dan
potongan pembelian serta mendebit akun utang dagang.
4. Transaksi beban angkut pembelian
Transaksi beban angkut pembelian merupakan biaya beban angkut pada barang
dagang dari gudang pihak supplier ke gudang pihak pembeli yang akan ditanggung oleh
pihak pembeli. Saat pelunasan pembayaran sudah dilakukan maka akan diberikan
potongan pembelian. Transaksi beban angkut pembelian dicatat dalam jurnal dengan
mengkredit akun kas dan mendebit akun beban angkut pembelian.
5. Transaksi penjualan barang dagang
Perusahaan menjual barang dagangan kepada konsumen yang pembayarannya
dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Transaksi penjualan secara tunai akan dicatat
dalam jurnal dengan mengkredit akun penjualan dan mendebit akun kas. Jika transaksi
penjualan dilakukan secara kredit maka pencatatan dalam jurnalnya adalah dengan
mengkredit akun penjualan dan mendebit akun piutang dagang.
6. Transaksi retur penjualan dan pengurangan harga
Dalam jenis transaksi ini, perusahaan harus mengambil kembali barang dagangan
yang telah dipesan oleh pihak konsumen yang dikarenakan barang mengalami kerusakan
atau barang tidak sesuai dengan pesanan pembeli. Bila penjualan dilakukan secara kredit
maka pencatatan akan dibuat dengan mengkredit piutang dagang dan mendebit akun retur
penjualan dan pengurangan harga. Sedangkan untuk penjualan yang dilakukan secara
tunai maka pencatatannya adalah dengan mengkredit kas dan mendebit akun retur
penjualan dan pengurangan harga.
7. Transaksi potongan penjualan
Di dalam transaksi potongan penjualan, perusahaan atau pihak penjual akan
memberikan potongan penjualan kepada pihak pembeli yang telah melunasi piutangnya
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Transaksi potongan penjualan dicatat dengan
mengkredit akun kas serta mendebit akun kas dan potongan penjualan.
8. Transaksi beban angkut penjualan
Transaksi beban angkut penjualan merupakan beban biaya angkut yang
ditanggung oleh pihak penjual saat mengirimkan barang dagangan. Pencatatan dalam
jurnal pada transaksi ini membutuhkan adanya bukti penerimaan kas atau bukti kuitansi.
9. Transaksi persediaan barang dagangan
Sisa barang dagangan yang belum terjual habis oleh perusahaan akan dihitung
jumlahnya dan kemudian dicatat dalam akun persediaan barang dagangan.
10. Transaksi pembayaran utang
Perusahaan atau pihak pembeli wajib melunasi utang kepada pihak penjual atas
pesanan pembelian barang dagang yang pembayarannya dilakukan secara kredit.
11. Transaksi penerimaan piutang
Perusahaan atau pihak penjual memperoleh pelunasan piutang dari pihak pembeli
atas pembeliaan barang secara kredit oleh pihak pembeli.
2.5 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses membuat laporan keuangan
perusahaan dagang pada suatu periode tertentu. Pada umumnya siklus akuntansi perusahaan
dagang selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan
yang dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup sampai pada jurnal
pembalik.
1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum
Mencatat semua transaksi di jurnal umum adalah langkah pertama dalam siklus
akuntansi dan digunakan untuk mencatat semua transaksi bisnis dan peristiwa dalam sistem
akuntansi. Ketika peristiwa bisnis terjadi sepanjang periode akuntansi, entri jurnal dicatat
dalam jurnal umum untuk menunjukkan bagaimana peristiwa tersebut berubah dalam
persamaan akuntansi. Misalnya, ketika perusahaan membelanjakan kas untuk membeli
kendaraan baru, akun kas berkurang atau dikreditkan dan akun kendaraan bertambah atau
didebit.
2. Mencatat di Buku Besar Pembantu
Setelah entri jurnal dibuat dalam jurnal umum, selanjutnya entri ini harus diposting
dan ditransfer ke akun buku besar. Ini adalah langkah kedua dalam siklus akuntansi
perusahaan dagang. Tujuan penjurnalan adalah untuk mencatat perubahan dalam persamaan
akuntansi yang disebabkan oleh peristiwa bisnis. Akun buku besar mengkategorikan
perubahan atau debet dan kredit ini ke dalam akun tertentu, sehingga manajemen dapat
memiliki informasi yang berguna untuk tujuan penganggaran dan kinerja.
3. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah daftar semua akun bisnis yang akan
muncul di laporan keuangan sebelum entri jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat. Itulah
sebabnya neraca saldo ini disebut tidak disesuaikan. Ini adalah langkah ketiga dalam siklus
akuntansi. Setelah semua entri jurnal diposting ke akun buku besar, saldo percobaan yang
belum disesuaikan dapat disiapkan. Posting akun ke neraca saldo yang belum disesuaikan
cukup sederhana. Pada dasarnya, masing-masing saldo akun ditransfer dari akun buku besar
ke neraca saldo. Semua akun dengan saldo debit terdaftar di kolom kiri dan semua akun
dengan saldo kredit terdaftar di kolom kanan. Karena manajemen menggunakan akun buku
besar ini, entri jurnal diposkan ke akun buku besar secara teratur. Sebagian besar perusahaan
memiliki sistem akuntansi terkomputerisasi yang memperbarui akun buku besar segera
setelah entri jurnal dimasukkan ke dalam software akuntansi. Sistem akuntansi manual
biasanya dipasang mingguan atau bulanan. Sama seperti penjurnalan, entri entri dilakukan
sepanjang setiap periode akuntansi.
4. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian Jadalah entri jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mengoreksi
akun sebelum laporan keuangan disusun. Ini adalah langkah keempat dalam siklus akuntansi.
Entri penyesuaian paling sering digunakan sesuai dengan prinsip pencocokan untuk
mencocokkan pendapatan dan pengeluaran pada periode terjadinya. Ada tiga jenis entri jurnal
penyesuaian sebagai berikut:
 Pembayaran di muka
 Akrual
 Pengeluaran non tunai
Masing-masing dari entri diatas menyesuaikan pendapatan atau pengeluaran agar sesuai
dengan penggunaan periode saat ini. Konsep ini didasarkan pada prinsip periode waktu yang
menyatakan bahwa catatan dan aktivitas akuntansi dapat dibagi menjadi periode waktu yang
terpisah.
5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah daftar semua akun perusahaan yang akan
muncul pada laporan keuangan setelah jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat.
Mempersiapkan neraca saldo setelah penyesuaian adalah langkah kelima dalam siklus
akuntansi perusahaan dagang dan merupakan langkah terakhir sebelum laporan keuangan
dapat diproduksi.
Ada dua cara utama untuk menyiapkan neraca saldo yang disesuaikan. Kedua cara ini
bermanfaat tergantung pada situs perusahaan dan bagan akun yang digunakan. Anda dapat
memposting akun ke saldo setelah penyesuaian menggunakan metode yang sama yang
digunakan dalam membuat saldo percobaan yang tidak disesuaikan. Saldo akun diambil dari
akun buku besar dan ada pada neraca saldo yang belum disesuaikan. Pada dasarnya, Anda
hanya mengulangi proses ini lagi kecuali jika akun buku besar  menyertakan entri
penyesuaian akhir tahun. Anda juga dapat mengambil saldo percobaan yang tidak disesuaikan
dan cukup menambahkan penyesuaian ke akun yang telah diubah. Dalam banyak hal ini lebih
cepat untuk perusahaan kecil karena sangat sedikit akun yang perlu diubah. Perhatikan bahwa
hanya akun aktif yang akan muncul pada laporan keuangan yang harus dicantumkan pada
neraca saldo. Jika akun memiliki saldo nol, tidak perlu mencantumkannya di neraca.
6. Membuat Laporan Keuangan
Menyiapkan laporan keuangan umum; termasuk neraca, laporan laba rugi, laporan
laba ditahan, dan laporan arus kas, adalah hal yang paling penting dalam siklus akuntansi
karena merupakan tujuan dari akuntansi keuangan. Dengan kata lain, konsep pelaporan
keuangan dan proses siklus akuntansi difokuskan pada penyediaan informasi yang berguna
bagi pengguna eksternal dalam bentuk laporan keuangan. Pernyataan-pernyataan ini adalah
produk akhir dari sistem akuntansi di perusahaan mana pun. Pada dasarnya, mempersiapkan
pernyataan-pernyataan ini adalah tentang apa itu akuntansi keuangan.
7. Membuat Lembar Kerja Akuntansi
Lembar kerja akuntansi adalah alat yang digunakan untuk membantu akuntan
menyelesaikan siklus akuntansi dan menyiapkan laporan akhir tahun seperti neraca saldo
yang belum disesuaikan, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan laporan
keuangan. Lembar kerja akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang melacak setiap
langkah dari siklus akuntansi. Dokumen ini biasanya memiliki lima set kolom yang dimulai
dengan akun saldo percobaan yang belum disesuaikan dan diakhiri dengan laporan keuangan.
Dengan kata lain, lembar kerja akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang
menunjukkan semua langkah utama dalam siklus akuntansi secara berdampingan. Setiap
langkah mencantumkan debit dan kreditnya dengan total yang dihitung di bagian bawah.
Sama seperti saldo percobaan, lembar kerja juga memiliki judul yang terdiri dari nama
perusahaan, judul laporan, dan periode waktu dokumen laporan.
8. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo mereka ke akun permanen. Dengan
kata lain, akun sementara ditutup atau diatur ulang pada akhir tahun. Ini biasa disebut dengan
menutup buku. Akun sementara adalah akun laporan laba rugi yang digunakan untuk melacak
aktivitas akuntansi selama periode akuntansi. Misalnya, akun pendapatan mencatat jumlah
pendapatan yang diperoleh selama periode akuntansi, bukan selama masa pakai perusahaan.
Akun permanen adalah akun neraca yang melacak aktivitas yang bertahan lebih lama dari
periode akuntansi. Misalnya, akun kendaraan adalah akun aset tetap yang dicatat pada saldo.
Kendaraan akan memberikan manfaat bagi perusahaan di tahun-tahun mendatang, sehingga
dianggap sebagai akun permanen.
9. Membuat Ringkasan Penghasilan
Akun ringkasan penghasilan adalah akun sementara yang digunakan untuk
menyimpan saldo akun laporan laba rugi, akun pendapatan dan pengeluaran, selama langkah
entri penutupan dari siklus akuntansi. Dengan kata lain, akun ringkasan pendapatan hanyalah
pengganti untuk saldo akun pada akhir periode akuntansi saat entri penutupan sedang dibuat.
10. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Neraca saldo setelah penutupan buku adalah daftar semua akun dan saldo mereka
setelah entri penutupan telah dijurnal dan diposting ke buku besar. Dengan kata lain, neraca
saldo setelah penutupan bukun adalah daftar akun atau akun permanen yang masih memiliki
saldo setelah entri penutupan dibuat. Daftar akun ini identik dengan akun yang disajikan pada
neraca. Ini masuk akal karena semua akun laporan laba rugi telah ditutup dan tidak lagi
memiliki saldo berjalan. Tujuan penyusunan saldo uji coba pasca penutupan adalah
memverifikasi bahwa semua akun sementara telah ditutup dengan benar dan total debit dan
kredit dalam sistem akuntansi sama dengan setelah entri penutupan dibuat.
11. Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah entri jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk
membalik atau membatalkan jurnal jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode
akuntansi sebelumnya. Ini adalah langkah terakhir dalam siklus akuntansi. Jurnal pembalik
dilakukan karena akrual tahun sebelumnya dan pembayaran di muka akan dilunasi atau
digunakan selama tahun baru dan tidak lagi perlu dicatat sebagai kewajiban dan aset. Jurnal
ini bersifat opsional tergantung pada apakah ada atau tidak menyesuaikan entri jurnal yang
perlu dibalik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya adalah membeli dan menjual
barang tanpa harus mengelolah atau mengubah barang tersebut. Kemudian cara membeli
barang tersebut yaitu dengan transaksi tunai maupun dengan kredit.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.linovhr.com/perusahaan-dagang/
https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-saja-ciri-ciri-perusahaan-dagang/
https://ukirama.com/blogs/jenis-jenis-transaksi-yang-terjadi-pada-perusahaan-dagang
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-12-tahapan-pada-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/

Anda mungkin juga menyukai