Anda di halaman 1dari 122

PPG SM-3T UNJ

MODUL EKONOMI
KELAS XII SEMESTER 2
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
SSP 613

2014

SMA PPG SM-3T UNJ


MODUL

EKONOMI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

KELAS : XII
SEMESTER 2

SMA PPG SM3T

2014
KARAKTERISTIK
PERUSAHAAAN DAGANG

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahutentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME atas keragaman dan keunggulan antar
bangsa
1.2 Mensyukuri hakikat akuntansi sebagai sistem informasi keuangan
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, responsif dan proaktif
dalam melakukan perdagangan dan kerja sama ekonomi internasional,
serta dalam melakukan kegiatan tahapan akuntansi perusahaan jasa dan
perusahaan dagang
3.6 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan dagang
3.6.1 Menguraikan karakteristik perusahaan dagang
3.6.2 Mengidentifikasi transaksi perusahaan dagang
3.6.3 Mengklasifikasikan akun-akun pada perusahaan dagang.
3.6.4 Mengidentifikasi syarat penyerahan barang dan pembayaran
4.6 Mempraktikkan tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang
PETA KONSEP

Transaksi perusahaan
dagang

Karakteristik
perusahaan dagang

Ciri-ciri perusahaan
dagang

Syarat pembayaran Syarat penyerahan


perusahaan dagang perusahaan dagang

FOB Shipping Point FOB Distinationt Point


A. PENGERTIAN, CIRI-CIRI PERUSAHAAN DAGANG

Salah satu karakteristik perusahaan dagang yang tidak dimiliki oleh


perusahaan jasa yaitu berkaitan dengan kegiatan pembelian/penjualan barang
dagangan. Dengan demikian semua akun yang terdapat dalam perusahaan jasa
akan terpakai dalam perusahaan dagang, ditambah dengan akun-akun baru yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannnya membeli


barang dan menjual kembali tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut
terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa bahan baku, barang setengah
jadi, atau barang jadi. Barang yang dijual dapat pula berupa hasil pertanian,
perkebunan atau industri.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokok usahanya


adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali tanpa mengolah atau
mengubah bentuk barang tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
atau laba. Laba kotor penjualan (Gross Profit on Sales) yang diperoleh perusahaan
dagang berasal dari selisih pendapatan dari hasil penjualan barang dengan harga
pokok barang yang dijual.

Adapun pendapatan dari hasil penjualan (Revenu from Sales) merupakan


jumlah penjualan barang berdasarkan harga jual. Sedangkan harga pokok barang
yang dijual (Cost of Goods Sold) merupakan jumlah pembelian barang
berdasarkan harga beli/biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut.
Harga pokok barang yang dijual (Cost of Goods Sold) biasa disebut dengan istilah
“Harga Pokok Penjualan”.

Sumber : flpcianjur.blogspot.com
Gambar 1.1. Perusahaan dagang yang melakukan jual beli barang
dagangan,membutuhkan akuntansi untuk pencatatan
aktivitasnya
Perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang terlihat pada kegiatan
perusahaannya, perusahaan jasa menjual barang yang tidak berwujud. Sebaliknya
perusahaan dagang menyediakan atau menawarkan sesuatu secara fisik berwujud
yang disebut dengan barang dagang.
a. Perusahaan jasa perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa
kepada pihak lain atau masyarakat. Contohnya: bank, asuransi, transportasi,
kantor akuntan, bengkel, salon, dan sebagainya.
Ciri-ciri perusahaan jasa di antaranya sebagai berikut
1. Kegiatannya memberi pelayanan jasa kepada masyarakat
2. Pendapatannya berasal dari hasil penjualan jasa kepada masyarakat
3. Tidak memiliki persediaan barang.
4. Tidak terdapat perhitungan harga pokok penjualan.
5. Laba atau rugi diperoleh dengan membandingkan besarnya jumlah
pendapatan dengan besarnya jumlah beban, baik beban usaha maupun
beban diluar usaha..

b. Perusahaan dagang perusahaan yang kegiatannya membeli barang kemudian


menjual kembali barang tersebut tanpa mengubah bentuk atau melakukan
pengolahan tambahan. Contohnya: toko, supermarket, dealer, retailer, dan
sebagainya
Ciri-ciri perusahaan jasa di antaranya sebagai berikut
1. Kegiatannya melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan kepada
masyarakat
2. Pendapatan berasal dari hasil penjualan barang dagangan kepada
masyarakat
3. Memliki persediaan barang jadi.
4. perhitungan harga pokok penjualan, untuk menentukan besarnya laba/rugi.
5. Beban operasionalnya terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi
umum

Sesuai dengan namanya, perusahaan dagang melakukan pembelian barang


dagang dan berusaha menjualnya dengan harga diatas harga pokok agar mendapat
keuntungan, pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih
harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba
kotor dikurangi dengan beban operasional. Jika dibndingkan dengan badan usaha
lainnya, maka ciri-ciri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain melalui
kreteria berikut :

a. Usaha yang dilakukan


1. Perusahaan dagang menjual produk berupa barang berwujud, antara
lain barang jadi, barang setengah jadi, dan bahan baku (bahan mentah).
Barang dagang tersebut dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan,
pertambangan dan hasil industri.
2. Perusahaan dagang tidak melakukan pengolahan atas barang dagang.
Produk perusahaan dagang berupa pembelian dari pihak luar.
3. Perusahaan dagang memiliki aktivitas pokok sebagai berikut :
a. Pembelian Barang
b. Penyimpanan Barang
c. Penjualan Barang

b. Kegiatan akuntansi
Akuntansi perusahaan dagang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Menggunakan akun persediaan barang dagang. Persediaan barang
dagang terdiri dari persediaan awal, yaitu nilai barang yang dimiliki
perusahaan pada awal tahun buku, dan persediaan akhir, yaitu nilai
barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi
2. Ada perhitungan harga pokok penjualan
3. Laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step (langsung)
dan multiple step (bertahap)

B. TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

Seperti perusahaan jasa, perusahaan dagang juga melakukan transaksi-


transaksi. Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang diantaranya adalah :

1. Pembelian
Transaksi pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Pembelian
menunjukkan jumlah rupiah harga beli barang dagangan sesuai dengan
jumlah yang disepakati dalam faktur. Dengan demikian yang dicatat dalam
transaksi adalah kuantitas pembelian dikalikan harga beli perunit. Pembelian
merupakan harga pokok barang dibeli, sehingga ada juga yang menyebut
rekening pembelian dengan harga pokok pembelian barang.
Pencatatan transaksi ini sebagai berikut :

Pembelian xxx
Kas/utang dagang xxx

2. Return pembelian dan potongan harga


Kelonggaran yang diberikan kepada pelanggan untuk mengembalikan barang
yang rusak, cacat, salah order atau sebab lainnya merupakan salah satu cara
untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggan. Akibatnya pembeli
mendapatkan potongan harga atau mendapatkan pengembalian uang
(refund) sebesar harga barang semula.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Utang dagang xxx


Return pembelian dan PH xxx

3. Potongan pembelian
Potongan ini merupakan potongan yang diperoleh perusahaan sebagai
pembelian karena melunasi utang dagang pada periode yang ditentukan sesuai
dengan termin.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Utang dagang xxx


Kas xxx
Potongan pembelian xxx

4. Beban angkut pembelian


Beban angkut pembeilian meliputi beban untuk menjadikan barang siap dijual
seperti beban untuk pengangutan, pembongkaran, dan asuransi. Beban ini
hanya terjadi kalau beban angkut ditanggung oleh pembeli. Hal yang perlu
diingat adalah bahwa biaya angkut barang dagangan merupakan jumlah
rupiah yang melekat pada pembelian sehingga pada akhirnya merupakan
bagian harga pokok penjualan.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Pembelian xxx
Beban angkut pembelian xxx
Kas xxx

5. Penjualan
Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Jumlah rupiah yang
dicatat adalah sebesar harga kesepakatan antara penjual dan dan pembeli
dikalikan dengan kuantitas barang yang terjual. Untuk penjualan kredit
biasanya disebut piutang dagang.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Kas/piutang dagang xxx


Penjualan xxx
6. Potongan penjualan
Potongan penjualan adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada
pelanggan yang melunasi utang dagangnya dalam periode yang ditentukan
sesuai dengan syarat pembayaran yang disepakati dalam penjualan kredit.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang dagang xxx

7. Return penjualan dan potongan harga


Retur penjualan akan terjadi apabila pelanggan atau pembeli mengembalikan
sebagian dari barang yang sudah dibeli karena barang cacat dan rusak dalam
perjalanan tau karena kesalahan pemesanan dan penjual menyetuju untuk
menerima pengembalian tersebut. Keringanan yang dimaksud adalah jumlah
rupiah penguranga harga yang disetujui oleh penjual atas barang dagangan
yang telah terjual dan trenyata cacat sehingga tidak perlu dikembalikan oleh
pelanggan.

Keringanan ini dapat berupa jumlah rupiah yang dikurangkan oleh penjual
terhadap piutang dagang karena ada kelebihan pengiriman barang dan penjual
bersedia mengurangi harga jual dari kelebihan barang tersebut dari pada
menerima barang tersebut sebagai retur.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Return penjualan dan PH xxx


Piutang dagang
xxx

8. Beban angkut penjualan


Beban angkut penjualan meliputi beban untuk menjadikan barang siap
dijual seperti beban untuk pengangutan, pembongkaran, dan asuransi. Beban
ini hanya terjadi kalau beban angkut ditanggung oleh penjual.
Pencatatan transaksi sebagai berikut :

Beban angkut penjualan xxx


Kas xxx

C. BUKTI TRANSAKSI
Setiap terjadi transaksi pasti di dukung oleh bukti transaksi. Jika perusahaan
membayar utang, perusahaan menerima bukti transaksi berupa kuitansi. Apabila
membeli atau menjual barang dagangan secara kredit, maka bukti transaksinya
berupa faktur. Berikut ini bukti-bukti transaksi dari perusahaan dagang ;

1. Faktur. Faktur adalah bukti perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh
penjual kepada pembeli. Bagi penjual, salinan (copy) faktur merupakan dasar
pencatatan transaksi penjualan kredit. Bagi pembeli faktur merupakan
transaksi pembelian kredit.

2. Memo Debit. Memo debit adalah memo yang dikirimkan oleh pembeli
kepada penjual karena barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan,
cacat, atau rusak. Memo debit dibuat oleh pembeli.
2 PT. ABC
NO. 1

MEMO DEBIT

KAMI TELAH MENDEBITKAN AKUN


TANGGAL
SEJUMLAH

UNTUK

3 Jakarta,

5 Bagian Pembelian

Keterangan :
1. Nomor memo debit 4. Tanda tangan atau paraf pegawai bagian
2. Nama perusahaan pembelian yang membuat memo debit.
3. Tanggal pembuatan 5. Nama jelas

3. Memo Kredit. Memo kredit adalah memo yang dikirim oleh penjual kepada
pembeli karena penjual telah menerima pengembalian barang yang telah
dijual dari pembeli, atau penjual memberikan potongan kepada pembeli.
Memo kredit dibuat oleh penjual.
2 PT. ABC
NO. 1

MEMO KREDIT

KAMI TELAH MENGKREDIT AKUN


TANGGAL
SEJUMLAH

UNTUK

3 Jakarta,

5 Bagian Penjualan

Keterangan :
1. Nomor memo kredit 4. Tanda tangan atau paraf pegawai bagian
2. Nama perusahaan pembelian yang membuat memo kredit.
3. Tanggal pembuatan 5. Nama jelas

4. Bukti Kas Masuk. Bukti kas masuk dibuat saat pembeli melunasi hutangnya
atas penjualan kredit yang dilakukan perusahaan.

5. Bukti Kas Keluar. Bukti kas keluar dibuat pada saat perusahaan membayar
hutangnya kepada penjual.
D. AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG

Dalam perusahaan dagang terdapat akun-akun khusus yang tidak dijumpai


pada perusahaan jasa. Akun-akun khusus yang biasanya terjadi pada perusahaan
dagang antara lain sebagai berikut:
1. Akun pembelian barang adalah akun yang digunakan untuk membeli barang
dagangan baik secara tunai maupun secara kredit, jika pembeliannya secara
kredit akan menimbulkan utang dagang.
2. Akun penjualan barang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan, baik secara tunai maupun secara kredit. Jika penjualannya dilakukan
secara kredit, maka akan menimbulkan piutang dagang.

Sumber : flpcianjur.blogspot.com
Gambar 1.3 Transaksi penjualan barang dagangan masuk
ke dalam akun penjualan barang.

3. Akun retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena
mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak
atau tidak sesuai dengan pesanan.
4. Akun retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena
menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak
atau tidak sesuai dengan pesanan.
5. Akun utang dagang adalah akun yang terjadi karena membeli barang dagangan
atau aktiva lain secara kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara
kredit.
6. Akun piutang dagang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan secara kredit dan menerima pelunasan piutang atas penjualan secara
kredit.
7. Akun potongan pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat
potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
8. Akun potongan penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat
potongan yang diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang
dalam masa potongan.
9. Akun beban angkut pembelian adalah akun yang timbul karena pebayaran
beban angkut barang dagangan yang ditanggung pembeli.
10. Akun beban angkut penjualan adalah akun yang timbul karena pembayaran
beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.

E. SYARAT PEMBAYARAN PERUSAHAAN DAGANG

Dalam kegiatan pembelian dan penjualan barang dagangan, pihak yang


terlibat dalam perdagangan mengajukan syaratsyarat yang disepakati bersama
(pembeli dan penjual), baik syarat penyerahan barang (pengiriman barang)
maupun syarat pembayaran barang (pelunasan jika transaksi dilakukan secara
kredit).

1. Syarat Penyerahan Barang


Ada dua syarat yang dilakukan penjual untuk menyerahkan barang kepada
pembeli, yaitu:
a. FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut
barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli
menjadi tanggung jawab pembeli. Sehingga syarat ini akan menimbulkan
beban angkut pembelian artinya beban angkut yang timbul akibat
pembelian barang dagangan dari penjual.

b. FOB Distinationt Point


(franco gudang pembeli) artinya
beban angkut barang sejak dari
gudang penjual sampai dengan
gudang pembeli menjadi tanggung
jawab penjual. Sehingga syarat ini
akan menimbulkan beban angkut penjualan artinya beban angkut yang
timbul akibat penjualan barangdagangan kepada pembeli.

Sumber : flpcianjur.blogspot.com
Gambar.1.2 Syarat-syarat penyerahan dan pembayaran
barang berdasarkanhasil kesepakatanpenjual
dengan pembeli.

2. Syarat Pembayaran Barang


Dalam perjanjian jual beli barang dagangan terdapat beberapa syarat
pembayaran, antara lain sebagai berikut :
a. Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi,
baik secara langsung (dengan uang tunai) maupun pembayaran dengan
cek atau giro bilyet.
b. n/30 (n adalah singkatan dari netto) artinya pembayaran dilakukan paling
lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi.
c. n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat
akhir bulan.
d. n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan.
e. 2/10, n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu kurang atau
sama dengan 10 hari setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%,
jangka waktu kredit 30 hari.
RANGKUMAN

1. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannnya membeli


barang dan menjual kembali tanpa melakukan perubahan terhadap
barang tersebut terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa
bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Barang yang
dijual dapat pula berupa hasil pertanian, perkebunan atau industry
2. Karakteristi perusahaan dagang :
1. Perusahaan dagang menjual produk berpa barang berwujud,
antara lain barang jadi, barang setengah jadi, dan bahan baku
(bahan mentah). Barang dagang tersebut dapat berasal dari hasil
pertanian, perkebunan, pertambangan dan hasil industri.
2. Perusahaan dagang tidak melakukan pengolahan atas barang
dagang. Produk perusahaan dagang berupa pembelian dari pihak
luar.
3. Perusahaan dagang memiliki aktivitas pokok sebagai berikut :
a. Pembelian Barang
b. Penyimpanan Barang
c. Penjualan Barang
3. Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang diantaranya adalah :
1. Pembelian
2. Return pembelian dan potongan harga
3. Potongan pembelian
4. Beban angkut pembelian
5. Penjualan
6. Potongan penjualan
7. Return penjualan dan potongan harga
4. Bukti transaksi perusahaan dagang terdiri dari faktur, memo debet,
memo kredit, bukti kas masuk dan bukti kas keluar.
5. Empat syarat pembayaran yang lazim digunakan dalam perusahaan
dagang sbb:
1. Syarat 2/10,n/30
2. Syarat 2/10/,1/15,n/30
3. Syarat n/60
4. Syarat End Of Month
EVALUASI

A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!

1. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya . . . .


a. Membeli barang dagangan untuk dijual kembali dengan mengubah bentuk
barang
b. Membeli barang dagangan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk
barang
c. Melakakukan jual beli barang dan jasa
d. Melakukan jual beli barang dagangan
e. Menjual barang jadi

2. Dibawah ini terdapat beberapa kegiatan perusahaan jasa dan perusahaan


dagang :
1. Memiliki persediaan barang jadi
2. Tidak menentukkan harga pokok barang
3. Dalam menetukan harga pokok barang relative mudah.
4. Tujuannya memperoleh laba keuntungan yang ditetapkan
5. Tujuannya menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.
6. Tidak menjual barang atau produk tetapi menjual dalam bentuk jasa

Dari pernyataan diatas, yang merupakan kegiatan perusahaan dagang adalah :


a. 1,3,6
b. 1,3,5
c. 2,3,4
d. 3,4,6
e. 4,5,6

3. Ciri-ciri perusahaan dagang dilihat dari kegiatan akuntansi dibawah ini,


kecuali..
a. Ada perhitungan harga pokok penjualan
b. Menggunakan akun persediaan barang dagang.
c. Perusahaan dagang tidak melakukan pengolahan atas barang dagang
d. Laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step (langsung)
e. Laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk multiple step (bertahap)

4. Transaksi pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit pada


perusahaan dagang. Maka pencatatan transaksinya adalah :
a. Pembelian xxx
Kas/utang dagang xxx
b. Pembelian xxx
Kas/piutang xxx
c. Kas/utang dagang xxx
Pembelian xxx

d. Kas/piutang xxx
Pembelian xxx
e. Utang dagang xxx
Kas xxx

5. Pembeli akan mendapatkan potongan pembelian, karena . . . .


a. Melunasi hutangnya secara sekaligus
b. Barang yang dibeli banyak yang rusak
c. Melunasi hutangnya lebih cepat sebelum jatuh tempo
d. Melunasi hutangnya dalam jangka waktu potongan tunai
e. Barang yang dibeli kualitasnya tidak sesuai dengan pesanan

6. PD RHN menerima kembali barang yang dijualnya kepada Toko Permata,


maka transaksi tersebut oleh Toko Permata akan dicatat dalam akun . . . .
a. Retur pembelian dan pengurangan harga
b. Retur penjualan dan pengurangan harga
c. Retur penjualan dan retur pembelian
d. Potongan pembelian
e. Potongan penjualan

7. Pencatatan transaksi untuk akun potongan penjualan pada perusahaan dagang


adalah :
a. Utang dagang xxx
Kas xxx
Potongan pembelian xxx
b. Kas xxx
Potongan pembelian xxx
Utang dagang xxx
c. Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang dagang xxx
d. Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang dagang xxx
e. Kas xxx
Potongan penjualan
8. Akun utang dagang adalah…
a. Akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan secara kredit dan
menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit
b. Akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai
maupun secara kredit, jika pembeliannya secara kredit akan
menimbulkan utang dagang.
c. Akun yang terjadi karena membeli barang dagangan atau aktiva lain
secara kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit
d. Akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diterima pembeli
karena melunasi utang dalam masa potongan
e. Akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan, baik secara tunai
maupun secara kredit

9. Akun yang timbul karena pembayaran beban angkut barang dagangan yang
ditanggung pembeli, merupakan..
a. Akun retur pembelian dan pengurangan harga
b. Akun beban angkut pembelian
c. Akun beban angkut penjualan
d. Akun potongan pembelian
e. Akun penjualan

10. Akun retur penjualan dan pengurangan harga merupakan akun …


a. Akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diberikan oleh
penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan
b. Akun yang timbul karena mengembalikan sebagian barang yang telah
dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
c. Akun yang timbul karena menerima kembali sebagian barang yang telah
dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
d. Akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diterima pembeli
karena melunasi utang dalam masa potongan
e. Adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan, baik secara
tunai maupun secara kredit.

11. Dalam perusahaan dagang terdapat syarat pembayaran 3/10, n/30, artinya . . .
.
a. Pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga
pembelian, bila pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari sejak tanggal
transaksi.
b. Pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari saldo hutang,
bila pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari sejak tanggal transaksi.
c. Pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga
pembelian, bila pembayaran dilakukan sebelum tanggal 10
d. Pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga
pembelian, bila pembayaran dilakukan setelah tanggal 10
e. Pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga
pembelian, bila pembayaran setelah 10 hari.

12. Beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang
pembeli menjadi tanggung jawab penjual merupakan syarat penyerahan
barang…
a. FOB Shipping Point
b. FOB Distinationt Point
c. Tunai atau kontan
d. Lifo
e. Fifo

13. FOB Shipping Point merupakan syarat penyerahan barang….


a. Pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi, baik secara langsung (dengan
uang tunai) maupun pembayaran dengan cek atau giro bilyet
b. Beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang
pembeli menjadi tanggung jawab penjual
c. Beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang
pembeli menjadi tanggung jawab pembeli
d. Transaksi dianggap sah jika barang telah diserahkan oleh penjual di
gudang pembeli
e. Beban angkut yang timbul akibat penjualan barangdagangan kepada
pembeli.

14. Dalam perusahaan dagang terdapat syarat pembayaran n/eom, artinya . . . .


a. Artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu kurang atau sama dengan
10 hari setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu
kredit 30 hari
b. Pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi, baik secara langsung (dengan
uang tunai) maupun pembayaran dengan cek atau giro bilyet
c. Artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya
transaksi.
d. Dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
e. Pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan

15. Faktur adalah…


a. Bukti transaksi yang dikirim oleh penjual kepada pembeli karena penjual
telah menerima pengembalian barang yang telah dijual dari pembeli, atau
penjual memberikan potongan kepada pembeli.
b. Bukti transaksi dikirimkan oleh pembeli kepada penjual karena barang
yang diterima tidak sesuai dengan pesanan, cacat, atau rusak.
c. Bukti transaksi dicatat saat pembeli melunasi hutangnya atas penjualan
kredit yang dilakukan perusahaan.
d. Bukti perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli
e. Bukti transaksi dicatat saat perusahaan membayar hutangnya kepada
penjual.

ESSAY
Jawablah pertanyaan berikut !
1. Tuliskan 5 perbedaan antara perusahaan dagang dan jasa?
2. Jelaskan perbedaan syarat penyerahan barang FOB Shipping Point dan FOB
Destination point ?
3. Jelaskanlah digunakan untuk mencatat apakah beberapa akun yang bterdapat
pada perusahaan dagang dibawah ini?
a. Akun retur pembelian dan pengurangan harga
b. Akun retur penjualan dan pengurangan harga
c. Akun pembelian
d. Akun penjualan
4. Jelaskan 4 syarat pembayaran yang lazim digunakan oleh perusahaan dagang?
5. Jelaskan 5 bukti transaksi pada perusahaan dagang?
KUNCI JAWABAN

Pilihan ganda
1. B
2. B
3. C
4. A
5. C
6. A
7. C
8. C
9. B
10. C
11. C
12. B
13. C
14. E
15. D
Essay
1. Perusahaan Jasa :
a. Tidak menjual barang atau produk tetapi menjual dalam bentuk jasa.
b. Tujuannya memperoleh laba keuntungan yang ditetapkan.
c. Tidak memiliki persediaan barang.
d. Tidak menentukkan harga pokok barang.
e. Tidak memerlukan pembuatan laporan harga pokok produksi.
Perusahaan Dagang :
a. Menjual barang yang diperoleh dari pemasok.
b. Tujuannya menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.
c. Memliki persediaan barang jadi.
d. Dalam menetukkan harga pokok barang relative mudah.
e. Tidak menggunakan laporan harga pokok produksi.

2. Perbedaan syarat penyerahan barang FOB Shipping Point dan FOB


Destination point, yaitu:
a. FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut barang
sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi
tanggung jawab pembeli. Sehingga syarat ini akan menimbulkan beban
angkut pembelian artinya beban angkut yang timbul akibat pembelian
barang dagangan dari penjual.
b. FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) artinya beban angkut
barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi
tanggung jawab penjual. Sehingga syarat ini akan menimbulkan beban
angkut penjualan artinya beban angkut yang timbul akibat penjualan
barangdagangan kepada pembeli.

3. Kegunaan akun :
a. Akun retur pembelian dan pengurangan harga
Digunakan untuk mencatat semua transaksi pengembalian barang dagang
yang telah dibeli dan pengurangan harga atasa pengembalian barang
tersebut.
b. Akun retur penjualan dan pengurangan harga
Digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kembalai barang dagang
yang telah terjual
c. Akun pembelian
Digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang
d. Akun penjualan
Digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang

4. Empat syarat pembayaran barang perusahaan dagang:


a. n/30 (n adalah singkatan dari netto) artinya pembayaran dilakukan paling
lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi.
b. n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir
bulan.
c. n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah
akhir bulan.
d. 2/10, n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu kurang atau
sama dengan 10 hari setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%,
jangka waktu kredit 30 hari.

5. Bukti transaksi perusahaan dagang :


a. Faktur. Faktur adalah bukti perhitungan penjualan kredit yang diberikan
oleh penjual kepada pembeli. Bagi penjual, salinan (copy) faktur
merupakan dasar pencatatan transaksi penjualan kredit. Bagi pembeli
faktur merupakan transaksi pembelian kredit.
b. Memo Kredit. Memo kredit adalah memo yang dikirim oleh penjual
kepada pembeli karena penjual telah menerima pengembalian barang yang
telah dijual dari pembeli, atau penjual memberikan potongan kepada
pembeli. Memo kredit dibuat oleh penjual.
c. Memo Debit. Memo debit adalah memo yang dikirimkan oleh pembeli
kepada penjual karena barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan,
cacat, atau rusak. Memo debit dibuat oleh pembeli.
d. Bukti Kas Masuk. Bukti kas masuk dibuat saat pembeli melunasi
hutangnya atas penjualan kredit yang dilakukan perusahaan
e. Bukti Kas Keluar. Bukti kas keluar dibuat pada saat perusahaan
membayar hutangnya kepada penjual.
TAHAP
PENCATATAN

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahutentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1. Mensyukuri karunia Tuhan YME atas keberagaman dan keunggulan
antar bangsa
2.1 Mensyukuri hakikat akuntansi sebagai sistem informasi keuangan
3.6 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan dagang
3.6.1 Membuat jurnal khusus
3.6.2 Menyusun jurnal umum kedalam perusahaan dagang
3.6.3 Memposting buku besar utama
3.6.4 Memposting buku besar pembantu
4.6 Mempraktikkan tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang
4.6.1 Menganalisis jurnal umum
4.6.2 Membuat dan melaporkan hasil laporan keuangan perusahaan
dagang
Siklus
Akuntansi
perusahaan
Dagang

Tahap
Pencatatan

Jurnal
Khusus

Jurnal Umum
TAHAP PENCATATAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Coba Anda perhatikan kembali ilustrasi kedua di dibawah ini! Ketika


Anda pergi ke sebuah mall, pernahkah Anda perhatikan karyawan yang
bekerja?Masing-masing bekerja pada bagiannya. Sangat jarang terjadi seorang
karyawan memegang dua pekerjaan sekaligus. Sebagai contoh, karyawan bagian
kasir tidak mungkin merangkap sebagai bagian persediaan. Semua sudah ada
pembagian dan spesialisasi pekerjaan, sehingga pencatatan transaksi yang terjadi
pada masing-masing bagian pun berbeda. Nah, bagaimana caranya agar setiap
pencatatan transaksi yang sering terjadi tersebut bisa berjalan dengan praktis dan
baik? Untuk mengetahuinya, pelajarilah berikut ini.

Sumber: Haryo, 2006 Gambar I.6 Tiap-tiap karyawan bekerja sesuai bagiannya.

Pada perusahaan kecil, pencatatan transaksinya masih memungkinkan


menggunakan satu macam buku harian, yaitu jurnal umum. Lain halnya dengan
perusahaan dagang, transaksi yang terjadi dapat dicatat melalui buku harian, yaitu
jurnal umum dan jurnal khusus. Bagaimana pencatatan transaksi pada perusahaan
besar? Pada perusahaan besar, biasanya jumlah dan jenis transaksi yang terjadi
cukup banyak sehingga apabila hanya menggunakan satu macam jurnal kurang
praktis. Oleh karena itu, agar pencatatannya lebih mudah digunakan jurnal khusus
(special journal). Tahukah Anda apa jurnal khusus itu? Jurnal khusus yaitu jurnal
yang digunakan untuk mencatat kelompok transaksi sejenis yang sering terjadi.
Jurnal khusus bertujuan untuk mengurangi pekerjaan dalam memposting ke buku
besar dan untuk menciptakan pengendalian intern perusahaan. Untuk lebih
mengetahui kelebihan jurnal khusus dibanding jurnal umum, perhatikan uraian
pada tabel berikut!
Tabel I. 1
Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Jurnal Umum Jurnal Khusus
Jurnal Umum Jurnal Khusus

a. Digunakan untuk mencatat semua a. Digunakan untuk mencatat transaksi


jenis transaksi sejenis yang sering terjadi
b. Bentuknya hanya terdiri atas dua b. Bentuknya berlajur-lajur
lajur c. Pencatatan nama akun tidak
c. Setiap transaksi dibuat ayat jurnalnya dilakukan
dengan mencatat akun yang sesuai untuk setiap transaksi
untuk setiap transaksi
d. Posting dari jurnal ke buku besar d. Posting dari jurnal ke buku besar
dilakukan secara langsung setiap dilakukan berkala dan kolektif
terjadi transaksi
e. Pencatatan dapat dilakukan oleh satu e. Pencatatan dilakukan oleh banyak
orang orang
f. Tidak menciptakan pengendalian f. Dapat menciptakan pengendalian
intern intern

Setelah Anda mempelajari perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus pada
tabel di atas, dapatkah Anda ceritakan, apa manfaat jurnal khusus? Manfaat jurnal
khusus adalah sebagai berikut.
1. Terdapat spesialisasi kerja (pembagian kerja) menurut jenis jurnal yang telah
ditentukan.
2. Informasi keuangan yang disajikan lebih jelas karena ada pengelompokan
data keuangan yang sejenis.
3. Posting ke buku besar lebih mudah dilakukan karena dilakukan secara berkala
dengan pengelompokan transaksi yang sejenis.
4. Mudah diperiksa kembali secara berkala.
Ada berapa kelompokkah jurnal khusus itu? Jurnal khusus yang digunakan dalam
perusahaan dagang dikelompokkan dalam berikut ini.
1. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal)
2. Jurnal pengeluaran kas (cash payments journal)
3. Jurnal penjualan (sales journal)
4. Jurnal pembelian (purchases journal)
A. Jurnal Penerimaan kas

Apakah jurnal penerimaan kas itu? Seluruh transaksi yang menyebabkan


bertambahnya jumlah uang kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Transaksi
yang menambah jumlah uang kas, antara lain, transaksi penjualan tunai, potongan
penjualan, penerimaan piutang dagang, dan penerimaan uang kas dari para
pemilik sebagai setoran modal.

Perhatikan bentuk umum jurnal penerimaan kas berikut ini!


Tabel I. 3
Jurnal Penerimaan Kas
Halaman............
Tanggal Bukti Keterangan Akun yang di debit Akun yang didebit
Nomor kas penjl Piutang penjl Serba-
dagang serbi
1 2 3 5 6 7 8 9

Keterangan:
(1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan, tanggal terjadinya transaksi.
(2) Nomor bukti: kolom nomor bukti diisi dengan nomor bukti transaksi, seperti
nomor kuitansi, cek, atau nomor bukti kas masuk.
(3) Keterangan: kolom keterangan digunakan untuk mencatat sumber penerimaan
kas atau nama transaksi atas akun yang di kredit.
(4) Referensi: kolom referensi diisi dengan nomor akun pada saat posting, kecuali
untuk transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang diisi dengan tanda “ ”
(chek mark) pada saat transaksi dicatat. Hal ini dilakukan karena pada saat
yang bersamaan transaksi tersebut akan dicatat dalam akun pembantu piutang
dagang.
(5) Kas: kolom “kas” diisi dengan jumlah uang yang diterima pada tanggal
transaksi yang akan dicatat pada sisi debit akun “kas”.
(6) Potongan penjualan: kolom potongan penjualan diisi dengan jumlahpotongan
penjualan yang diberikan pada tanggal transaksi.
(7) Penjualan: kolom penjualan diisi dengan jumlah barang yang dijual secara
tunai, yang akan dicatat pada sisi kredit akun “penjualan”
(8) Piutang dagang: kolom piutang dagang diisi dengan jumlah piutang yang
diterima pada tanggal tersebut, yang akan dicatat pada sisi kredit akun “
piutang dagang”
(9) Serba-serbi: kolom serba-serbi diisi dengan seluruh penerimaan kas, selain
dari penjualan tunai dan penerimaan piutang dagang, misal penerimaan
bunga, penjualan wesel tagih, dan setoran modal. Sudahkah Anda paham
mengenai jurnal penerimaan kas tersebut? Kalau belum, mintalah guru Anda
untuk menjelaskan kembali; tapi kalau sudah, pelajari materi jurnal
pengeluaran kas berikut ini.

B. Jurnal Pengeluaran Kas


Apa yang dimaksud dengan jurnal pengeluaran kas? Jurnal pengeluaran kas
merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang
menyebabkan berkurangnya kas perusahaan. Pengeluaran yang dicatat dalam
jurnal pengeluaran kas, antara lain, pembelian secara tunai, pembayaran beban,
pembayaran utang, pengambilan prive, dan pengeluaran-pengeluaran uanglainnya.
Perhatikan bentuk jurnal pengeluaran kas berikut.

Tabel I. 3
Jurnal Pengeluaran Kas
Halaman............
Tanggal No Keterangan Ref Akun yang didebit Akun yang
Bukti dikredit
Utang Serba- serbi Kas Pot
Dagang akun Pembl
jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan:
(1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan, dan tanggal terjadinya
transaksi.
(2) Nomor bukti: kolom ini digunakan untuk mencatat nomor bukti transaksi,
seperti nomor kuitansi, nota kontan, cek, dan bukti kas keluar.
(3) Keterangan: kolom keterangan digunakan untuk mencatat nama kreditur, akun
yang didebit atau nama transaksi.
(4) Referensi: kolom referensi digunakan untuk mencatat tanda “ ” (check mark)
bila posting ke dalam buku besar pembantu telah dilakukan dan digunakan
untuk mencatat nomor kode akun atas penjualan tunai dan jumlah serba-serbi
bila posting ke buku besartelah dilakukan.
(5) Pembelian: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah rupiah transaksi
pembelian barang dagang secara tunai.
(6) Utang dagang: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah utang dagang yang
dibayar/dilunasi.
(7) Serba-serbi: kolom ini digunakan untuk mencatat akun dan jumlahnya untuk
akun yang tidak disediakan dalam kolom khusus.
(8) Kas: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah rupiah berkurangnya uang
tunai yang dikeluarkan.
(9) Potongan pembelian: kolom ini digunakan untuk mencatat potongan
pembelian yang diterima.
C. Jurnal Penjualan
Sama halnya dengan jurnal pembelian, jurnal penjualan ini digunakan oleh
perusahaan besar yang sering melakukan penjualan secara kredit. Jadi, jurnal
penjualan adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat penjualan-
penjualan barang dagangan secara kredit. Bentuk jurnal penjualan sangat
sederhana, karena hanya memiliki satu kolom jumlah untuk mencatat penjualan
dan piutang dagang.

Tabel I. 4
Jurnal Penjualan
Halaman.......
Tanggal No. faktur Debitur Ref Syarat Piutang
Pembayaran Dagang
Penjualan
1 2 3 4 5 6

Keterangan:
(1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan, dan tanggal terjadinya
transaksi.
(2) Nomor faktur: kolom ini diisi dengan nomor bukti penjualan barang.
(3) Debitur: kolom ini dengan nama debitur (pihak yang mempunyai utang kepada
perusahaan).
(4) Referensi: kolom ini diisi dengan tanda “ ” (check mark) pada saat posting
jurnal telah dilakukan.
(5) Syarat pembayaran: kolom ini diisi dengan syarat pembayaran yang telah
ditetapkan dalam penjualan.
(6) Piutang dan penjualan: kolom ini diisi jumlah untuk piutang dan penjualan.
Anda telah mempelajari jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan
jurnal penjualan. Ada satu lagi jurnal khusus yang perlu Anda pelajari, yaitu
jurnal pembelian. Pelajarilah materi berikut ini!

D. Jurnal Pembelian

Pada perusahaan besar, biasanya transaksi pembelian secara kredit sering


terjadi. Untuk memudahkan pencatatan, dipergunakan jurnal pembelian. Apakah
jurnal pembelian itu?
Jurnal pembelian, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
pembelian, baik pembelian barang dagangan, maupun pembelian aktiva lainnya
yang dilakukan secara kredit. Bentuk jurnal pembelian sebagai berikut:
Tabel I. 6
Jurnal Pembelian

Halaman.........
Tgl Keterangan Syarat Ref Akun Akun yang didebit Akun yang
Pembayaran yang dikredit
di debit
Pembelian Perlengkapan Serba- Kas. Pot.
serbi pemb
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan:
(1) Tanggal: kolom tanggal diisi dengan tanggal yang tertera dalam bukti
transaksi.
(2) Keterangan: kolom keterangan diisi dengan keterangan ringkas, biasanya
menyebutkan nama kreditur.
(3) Syarat pembayaran: kolom ini diisi dengan syarat pembayaran untuk
pembelian kredit yang dilakukan.
(4) Referensi: kolom referensi diisi dengan tanda “ ” (check mark) setelah
transaksi tersebut di posting ke dalam buku besar pembantu yang sesuai.
(5) Pembelian: kolom ini diisi dengan harga pokok pembelian barang dagangan
yang dibeli pada tanggal tersebut.
(6) Perlengkapan: kolom ini diisi dengan harga pokok pembelian perlengkapan
yang dibeli pada tanggal tersebut.
(7) Serba-serbi: kolom ini diisi dengan kode akun, nama akun, dan jumlah yang
sesuai untuk akun yang tidak terdapat dalam lajur khusus.
(8) Utang dagang: kolom ini digunakan untuk mencatat jumlah utang dagang yang
terjadi. Anda telah selesai mempelajari empat jenis jurnal khusus, yaitu jurnal
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal
pembelian. Bagaimana jika terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam
jurnal khusus? Jika terdapat transaksi yang tidak dapat dicatat. dalam jurnal
khusus maka transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum.
RANGKUMAN

A. Jurnal Penerimaan kas


Seluruh transaksi yang menyebabkan bertambahnya jumlah uang
kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas.

B. Jurnal Pengeluaran Kas


Jurnal pengeluaran kas merupakan jurnal khusus yang digunakan
untuk mencatat transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya
kas perusahaan.

C. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan khusus untuk
mencatat penjualan-penjualan barang dagangan secara kredit.

D. Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi pembelian, baik pembelian barang dagangan, maupun
pembelian aktiva lainnya yang dilakukan secara kredit.

E. Jurnal Umum
a. Digunakan untuk mencatat semuajenis transaksi
b. Bentuknya hanya terdiri atas dua lajur
c. Setiap transaksi dibuat ayat jurnalnya dengan mencatat akun yang
sesuai untuk setiap transaksi
d. Posting dari jurnal ke buku besar dilakukan secara langsung setiap
terjadi transaksi
e. Pencatatan dapat dilakukan oleh satu orang
f. Tidak menciptakan pengendalian intern
Latihan

Transaksi

1 Des : Pembelian barang dagangan dari Toko ABC dengan syarat 2/10, n/30
senilai Rp2.875.000,00 (faktur nomor C 123).
1 Des : Dibayar beban listrik dan telepon sebesar Rp625.000,00 (bukti nomor
01/BKK).
2 Des : Diterima pembayaran wesel tagih (piutang wesel) yang dicairkan
sebesar Rp11.448.000,00 termasuk untuk bunga Rp648.000,00 (bukti
nomor 01/BKM).
4 Des : Pembelian barang dagangan dari Toko Nagatara dengan syarat 3/10,
n/eom (faktur nomor B 1809) seharga Rp3.950.000,00.
4 Des : Penjualan barang dagangan kepada Tuan Ali dengan syarat 2/10, n/30
(faktur nomor G 1272) seharga Rp27.500.000,00.
5 Des : Pembelian peralatan kantor secara kredit dari Toko Mebel Abadi
dengan syarat n/30 seharga Rp6.375.000,00 (faktur nomor M 212)
7 Des : Penjualan barang dagangan secara tunai kepada Tuan Iskandar seharga
Rp1.375.000,00 (bukti transaksi nomor 02/ BKM)
8 Des : Dilunasi faktur nomor C.123.
10 Des : Tuan Ali melunasi faktur nomor G 1272, dengan bukti transaksi
nomor 03/BKM
11 Des : Pengembalian barang dagangan faktur nomor B1809 karena rusak
senilai Rp150.000,00.
12 Des : Penjualan barang dagangan secara kredit kepada Sulaiman seharga
Rp2.500.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur nomor G 1273)
13 Des : Dilunasi faktur nomor B 1809, dengan bukti transaksi nomor 03/BKK
15 Des : Pembayaran premi asuransi sebesar Rp1.375.000,00 dengan bukti
transaksi nomor 04/BKK
16 Des Penjualan barang dagangan kepada Tuan Ramli dengan syarat 2/10, n/30
(faktur nomor G 1274) seharga Rp7.500.000,00.
17 Des : Pembelian barang dagangan dari Toko Mandiri dengan syarat 2/10,
n/30 faktur nomor B 212 sebesar Rp13.225.000,00.
18 Des : Diterima pelunasan dari Sulaiman (faktur nomor G 1273) dengan
bukti transaksi nomor 04/BKM.
19 Des : Dibayar sebagian utang kepada Toko Mebel Abadi senilai
Rp2.500.000,00 bukti transaksi nomor 05/BKK.
20 Des : Penjualan tunai senilai Rp1.375.000,00 dengan bukti transaksi nomor
05/BKM.
21 Des : Pembelian barang dagangan dari Toko Maju seharga Rp5.000.000,00
dengan syarat 3/10, n/eom (faktur nomor B214).
23 Des : Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp2.375.000,00; dengan bukti
transaksi nomor 06/BKK.
24 Des : Penjualan barang dagangan kepada Tn. Surya dengan syarat 3/10,
n/eom (faktur Nomor G 1275) seharga Rp8.750.000,00.
25 Des : Diterima dari hasil penjualan tunai Rp5.800.000,00 setelah dikurangi
potongan penjualan Rp1.700.000,00 dengan bukti transaksi nomor
06/BKM).
27 Des : Diterima pelunasan dari Tuan Ramli (faktur nomor G 1274), dengan
bukti transaksi nomor 07/BKM.
30 Des : Pembelian tunai barang dagangan senilai Rp1.750.000,00, dengan
bukti transaksi nomor 07/BKK.

Dari transaksi diatas Buatlah jurnal khusus dan Jurnal umumnya!

Jawaban :

Jurnal Pembelian
Halaman....
Tgl Keterangan Syarat Ref Akun yang didebit Akun yang dikedit
Pembelian Pembelian Serba-serbi Kas
Ref Akun
2005 1 Tk ABC 2/10, n/30 Rp 2.875.000,00 - - - Rp 2.875.000,00
Des 4 Tk Nagatara 3/10, n/eom Rp 3.950.000,00 - - - Rp 3.950.000,00
5 Tk Mebel Abadi n/30 - 1201 Perl Rp6.375.000,00 Rp 6.375.000,00
17 Tk Mandiri 2/10, n/30 Rp13.225.000,00 - - - Rp13.225.000,00
21 Tk Maju 3/10, n/eom JumlahRp 5.000.000,00 - - - Rp 5.000.000,00

Jumlah Rp25.050.000,00 Rp6.375.000,00 Rp31.425.000,00


3101 - 2101

Begitu pula transaksi yang masuk dalam jurnal penjualan adalah transaksi
penjualan secara kredit. Perhatikan transaksi penjualan kredit yang dicatat dalam
jurnal penjualan berikut ini!

Jurnal Penjualan
Halaman.....
Tanggal Nomor Debitor Ref Syarat Pembayaran Piutang (D)
Faktur Penjualan (K)
2006 4 G 1272 Tn. Ali 2/10, n/30 Rp27.500.000,00
Mei 12 G 1273 Sulaiman 2/10, n/30 Rp 2.500.000,00
16 G 1274 Tn. Ramli 2/10, n/30 Rp 7.500.000,00
24 G 1275 Tn. Surya 3/10, n/eom Rp 8.750.000,00
Jumlah Rp46.250.000,00
1102/4101
Transaksi apa saja yang masuk dalam jurnal penerimaan kas dan
pengeluaran kas? Untuk lebih jelasnya, perhatikan pencatatan transaksi ke dalam
jurnal penerimaan dan pengeluaran kas berikut!

Jurnal Penerimaan Kas


Halaman.....
Tanggal No. Keterangan Ref Akun yang Didebet Akun yang dikredit
Bukti

Kas Pot. Penj Piutang dagang penjualan Serba-serbi


2005 2 01/BKM Piutang wesel 1103 Rp10.800.000,00 - - - Rp10.800.000,00
Des 3 01/BKM Pendapatan bunga 4201 Rp 648.000,00 - - - Rp 648.000,00
wesel
7 02/BKM Penjualan tunai Rp 1.375.000,00 - - Rp1.375.000,00 -
10 03/BKM Tn. Ali Rp26.950.000,00 Rp550.000,00 Rp27.500.000,00 - -
18 04/BKM Sulaiman Rp 2.450.000,00 Rp 50.000,00 Rp 2.500.000,00 - -
20 05/BKM Penjualan tunai Rp 1.375.000,00 - -- Rp1.375.000,00 -
25 06/BKM Penjualan tunai Rp 5.800.000,00 Rp1.700.000,00 Rp7.500.000,00 Rp7.500.000,00 -
27 07/BKM Tn. Ramli Rp7.500.000,00 - -
Rp56.898.000,00 Rp2.300.000,00 Rp37.500.000,00 Rp10.250.000,00 Rp11.448.000,00
1101 4102 1102 4101

Jurnal Pengeluaran Kas


Halaman.........
Tanggal No. Bukti Keterangan Ref Akun yang didebet Akun Yang dikredit
2005 Pembelian Utang Dagang Serba-serbi Kas Pot. Pemb
Des Akun Jumlah

1 01/BKK Beban listrik 5203 - - B. Listrik Rp625.000,00 Rp 625.000,00 -


8 02/BKK Toko ABC - Rp2.875.000,00 - - Rp 2.817.500,00 Rp 57.500,00
13 03/BKK Toko Nagatara - - - Rp 3.831.500,00 Rp118.500,00
15 04/BKK Premi Asuransi 5202 - Rp3.950.000,00 B.Asuransi Rp1.375.000,00 Rp 1.375.000,00 -
19 05/BKK Toko Mebel A - - - - Rp 2.500.000,00 -
23 06/BKK Gaji karyawan 5201 - Rp2.500.000,00 B. Gaji Rp2.375.000,00 Rp 2.375.000,00 -
30 07/BKK Pembelian tunai Rp1.750.000,00 -- - - Rp 1.750.000,00 -
Jumlah Rp1.750.000,00 Rp9.325.000,00 Rp4.375.000,00 Rp15.274.000,00 Rp176.000,00
5101 2101 1101 5103

Transaksi yang dicatat dalam jurnal umum adalah semua transaksi yang
tidak bisa dimasukkan ke dalam keempat jurnal khusus di atas.Berikut ini
transaksi yang dicatat dalam jurnal umum.

Jurnal Umum
Tgl Keterangan Ref Debit Kedit
2005 11 Utang dagang 2101 Rp150.000,00 -
Des Retur pembelian & 5101 - Rp150.000,00
pengurangan harga
(Toko Nagatara)
PETA KONSEP
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BUKU BESAR UTAMA

TAHAP PENCATATAN NERACA SALDO

BUKU BESAR PEMBANTU


A. Pengertian Buku Besar

Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau
perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara
terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan
kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam
akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalam akun tanah,
dan sebagainya untuk akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva.
Kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang,
dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal
dicatat dalam akun ekuitas.
Buku Besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (general Ledger) dan
Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum
menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan
Keuangan. Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk:
1. mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar
2. memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat
3. menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun
4. menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk
setiap periode akuntansi
Adapun fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun
3. Memvalidasikan transaksi yang terkumpul
4. Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi
5. Mencatatkan penyesuaian terhadap akun
6. Mempersiapkan laporan keuangan
Buku besar pembantu digunakan
untuk mencatat rincian akun tertentu
yang ada di Buku Besar Umum.
Akun Buku Besar Umum yang
rinciannya dicatat dalam Buku Besar
Pembantu disebut Akun Pengawas
(Controlling Account). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawas
disebut Akun Pembantu (Subsidiary Account). Dua buku besar pembantu yang
umum adalah Buku Pembantu Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang.
Untuk entitas sektor publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat buku besar
pembantu karena mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk
selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan buku
besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Penggunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan sebagai
berikut:
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri
dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi
kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo
dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku
pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi
kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.

Proses pencatatan transaksi setelah jurnal umum adalah penyusunan buku


besar. Proses pemindahan transaksi dari jurnal umum ke buku besar ini disebut
dengan posting. Buku besar adalah kumpulan dari akun yang saling berhubungan
dan merupakan satu kesatuan. Buku besar berisi daftar kronologis transaksi yang
dilakukan perusahaan dan telah dikelompokkan menurut akun/perkirannya
masing- masing. Buku besar akan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada
setiap akun/perkiraan sehingga di akhir periode akan diketahui nilai dari saldo
untuk tiap akun tersebut.

B. Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar


Secara umum bentuk dari buku besar ada 4 yaitu buku besar bentuk T
sederhana, buku besar 2 kolom, buku besar 3 kolom, dan buku besar 4 kolom.

Bentuk T Sederhana

Bentuk 2 Kolom
Nama Akun : Kode
Akun :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Debit Kredit
Bentuk 3 Kolom
Nama Akun : Kode
Akun :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo (D/K)

Betuk 4 Kolom
Kode
Nama Akun : Akun :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredt

Keterangan:
 Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi
sesuai dengan tanggal pada jurnal umum.
 Kolom keterangan digunakan untuk memberi penjelasan singkat
mengenai bertambah atau berkurangnya nominal akun
 Kolom Referensi/Ref, mencatat sumber pencatatan di buku besar, dalam
hal ini nomor halaman jurnal umum yang nominalnya telah dipostingkan
ke buku besar
 Kolom Debit dan Kredit, mencatat jumlah nominal dari perubahan akun
apakah bertambah atau berkurang yang mana disesuaikan dengan
pencatatan jumlah debit dan kredit dari jurnal umum. Jika di Jurnal umum
posisi akun berada di debit maka posisi akun tersebut juga harus di debit
buku besar tidak boleh terbalik.
 Kolom Saldo, menunjukan nilai nominal akhir dari setiap akun yang mana
setiap selesai diposting pada tanggal tersebut harus segera diketahui nilai
saldonya dengan cara menjumlahkan selisih nilai di debit dan di kredit.
Jika nilai nominal dari akun di sebelah debit lebih besar dari kredit maka
saldonya di debit dan sebaliknya.

Langkah-langkah dalam Pencatatan Buku Besar:


1. Siapkan kolom buku besar untuk tiap akun
2. Jika perusahaan sudah lama berdiri masukkan masing- masing saldo dari
akun ke saldo buku besar, angka saldo awal rekening ini didapat dari
neraca saldo periode sebelumnya. Namun jika perusahaan baru berdiri
langsung saja ke langkah ke-3
3. Pindahkan ayat dari jurnal umum ke buku besar yang bersangkutan, misal
akun kas harus dipindah ke akun kas tidak boleh ke akun yang lain,
pindahkan jumlah debit di jurnal umum ke sebelah debit buku besar dan
sebaliknya
4. Isi Kolom keterangan dengan singkat dan jelas, boleh tidak diisi tapi untuk
lebih jelas sebaiknya diberi penjelasan.
5. Isikan kolom referensi/ref dengan nomor halaman jurnal dari mana psoting
dilakukan
6. Hitunglah saldo dari tiap perubahan transaksi akun dengan menjumlahkan
selisih nilai di debit dan di kredit, ketentuannya jika nilai di debit lebih
besar dari di kredit maka saldo akhir akun di debit dan sebaliknya.

Berikut ini contoh dan penjelasan mengenai cara memposting transaksi


dari jurnal umum ke buku besar. Perhatikan contoh transaksi yang terjadi berikut
ini:
Pada tanggal 1 Juni 2014, Pemilik menyetorkan uang tunai sebagai modal awal
perusahaan sebesar Rp. 15.000.000,-
Tanggal 3 Juni 2014, perusahaan membeli perlengkapan seharga Rp. 3.500.000,-
secara tunai. Jurnal Umum dan Buku Besar yang dibuat adalah sebagai berikut:

Jurnal umum Hal. 1


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2014, Juni
1 Kas 111 15.000.000
Modal 311 16.000.000
3 Perlengkapan 113 3.500.000
Kas 111 3.500.000

Kas Kode : 111


Tanggal Keteranga Ref Debit Kredit Saldo
n
2014, Debit Kredit
Juni
1 Investasi JU.1 Rp. 15.000.000 Rp. 15.000.000
awal
3 Perlengkapa JU.1 Rp 3.500.000 Rp. 3.500.000
n

Perlengkapan Kode : 113


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
3 Pembelian Ju.1 3.500.000 Rp. 3.500.000
Modal Kode : 311
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
2014, Juni Debit Kredit
1
Investasi awal JU.1 Rp. 15.000.000 Rp. 15.000.000

Contoh soal :
Selesaikanlah soal-soal berikut ini!

1. Rekapitulasi Jurnal Khusus

a. Jurnal Pembelian
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Pembelian
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
105 1.200.000 217 22.700.000
106 5.000.000
501 16.500.000
22.700.000 22.700.000

b. Jurnal Pengeluaran Kas


PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
217 6.000.000 101 12.103.000
501 5.600.000 503 97.000
505 100.000
521 500.000
12.200.000 12.200.000
c. Jurnal Penjualan
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Penjualan
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
102 12.800.000 106 1.300.000
401 11.500.000
12.800.000 12.800.000

d. Jurnal Penerimaan Kas


PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
101 6.180.000 212 500.000
401 70.000 106 150.000
401 5.000.000
601 100.000
6.250.000 6.250.000

e. Jurnal Umum
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Umum
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
217 200.000 102 700.000
302 100.000 104 100.000
402 700.000 502 200.000
1.000.000 1.000.000

Dari data rekapitulasi jurnal khusus di atas, postinglah ke dalam buku


besar utama !
Jawaban :

a. Posting Jurnal Pembelian Ke Buku Besar Utama

Perlengkapan 105
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 1.200.000 - 1.200.000 -

Peralatan Kantor 106


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 5.000.000 - 5.000.000 -

Pembelian 501
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 16.500.000 - 16.500.000 -

Utang Dagang 217


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 22.700.000 - 22.700.000 -

b. Posting Jurnal Pengeluaran Kas Ke Buku Besar Utama

Utang Dagang 217


Tanggal Saldo
Keterangan Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 - 22.700.000 - 22.700.000
- KK 8 6.000.000 - - 16.700.000

Pembelian 501
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)

Jan 31 - JB 8 16.500.000 - 16.500.000 -


- KK 8 5.600.000 - 22.100.000 -
Beban Angkut 505
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 100.000 - 100.000 -

Beban Gaji 521


Tanggal Kredit Saldo
Ket Ref. Debit (Rp)
2014 (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 500.000 - 500.000 -

Kas 101
Tanggal Kredit Saldo
Ket Ref. Debit (Rp)
2014 (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 12.103.000 - 12.103.000

Potongan Pembelian 503


Tanggal Kredit Saldo
Ket Ref. Debit (Rp)
2014 (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 97.000 - 97.000

c. Posting Jurnal Penjualan Ke Buku Besar Utama

Potongan Pembelian 503


Tanggal Kredit Saldo
Ket Ref. Debit (Rp)
2014 (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 12.800.000 - 12.800.000 -

Peralatan 106
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 5.000.000 - 5.000.000 -
JJ 8 - 1.300.000 3.700.000 -

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JJ 8 - 11.500.000 - 11.500.000
d. Posting Jurnal Penerimaan Kas Ke Buku Besar Utama

Kas 101
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 12.103.000 - 12.103.000
31 - KM 8 6.180.000 - - 5.923.000

Potongan Penjualan 403


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - Km 8 70.000 - 70.000 -

Piutang Dagang 102


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JJ 8 12.800.000 - 12.800.000 -
31 - KM 8 - 500.000 12.300.000 -

Peralatan 106
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 3.700.000 - 3.700.000 -
31 - KM 8 - 150.000 3.550.000

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JJ 8 - 11.500.000 - 11.500.000
31 - KM 8 - 5.500.000 - 17.000.000

Pendapatan Bunga 601


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 100.000 - 100.000

e. Posting Jurnal Umum Ke Buku Besar utama

Utang Dagang 217


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 16.700.000 - 16.700.000
31 - JU 8 200.000 - - 16.500.000
Pengambilan Pribadi 302
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 100.000 - 100.000 -

Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 402


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 700.000 - 700.000 -

Piutang Dagang 102


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 12.300.000 - 12.300.000 -
31 - JU 8 - 700.000 11.600.000 -

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 17.000.000 - 17.000.000

Retur Pembelian dan Potongan Harga 502


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 - 200.000 - 200.000

Persediaan Barang Dagang 104


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 - 100.000 - 100.000

C. Buku Besar Pembantu


Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku
besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan
rincian dari salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat
dengan buku pembantu yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:
a. Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi
sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara
individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam
buku besar umum
b. Buku besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary ledger),
berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada
debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang
dagang dalam buku besar umum.
c. Buku besar persdiaan barang dagang, berfungsi untuk mencatat rincian
persediaan barang dagang menurut jenisnya.
Sumber pencatatan dalam buku besar pembantu adalah bukti-bukti
transaksi yang mengakibatkan perubahan baik terhadap hutang maupun piutang
perusahaan. Misalnya faktur pembelian, faktur penjualan, bukti pengeluran kas,
bukti penerimaan kas dan nota debet/ kredit. Dengan demikian dalam perusahaan
yang menyelenggarakan buku pembantu hutang dan buku pembantu piutang,
bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan pada hutang dan piutang dicatat
dengan prosedur sebagai berikut:
a. Dicatat dalam buku jurnal untuk dipindah bukukan ke dalam buku besar,
baik setiap pos jurnal secara individual maupun secara kolektif
b. Dicatat ke dalam buku pembantu yang selanjutnya pada tiap akhir periode
tertentu dari data buku pembantu disusun daftra saldo. Artinya dari data
buku pembantu hutang pada akhir periode disususn daftar saldo hutang
dari data pembantu piutang disusun daftar saldo piutang.

1. Bentuk Buku Besar Pembantu


Buku besar pembantu terdiri atas 2 bentuk, yaitu bentuk akun dan bersaldo
a. Bentuk akun(perkiraan)
Kolom-kolom buku besar pembantu bentuk akun adalah sebgai berikut

Buku Besar Pembantu Piutang


Nama : PT. Sembako
Alamat : jln. Rawamangun no.7 jakarta timur
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah

b. Bentuk bersaldo
Kolom-kolom buku besar pembantu bentuk akun adalah sebagai berikut.
Buku Besar Pembantu Piutang
Nama : PT. Sembako
Alamat : jln. Rawamangun no.7 jakarta timur.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo
2. Pencatatan transaksi dalam Buku Besar Pembantu

Soal
UD Makmur mengalami transaksi-transaksi selama bulan Januari 2014 antara lain
sebagai berikut.

Januari 5 dibeli barang dagang dari Toko Wijaya, Surabaya sebanyak 100
unit seharga Rp 2.000.000 secara kredit
Januari 10 dibeli barang dagang dari Toko Niki, Surabaya sebanyak 200
unit seharga Rp 4.000.000 secara kredit
Januari 15 dijual kredit barang dagang sebanyak 150 unit seharga Rp
6.000.000 kepada CV Saudara, Semarang
Januari 17 dibeli barang dagang dari Toko Maju, Surabaya sebanyak 100
unit seharga Rp 2.000.000 dengan syarat pembayaran 3/10, n/30
faktur no. 50
Januari 20 dijual barang dagang sebanyak 50 unit seharga Rp 2.000.000
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 kepada PT Aneka, Jakarta
Januari 31 diambil barang dagang sebanyak 10 unit dengan harga sebesar
Rp 100.000

Dari transaksi di atas, buatlah buku besar pembantu utang, buku besar pembantu
piutang dan buku besar pembantu persediaan barang dagang.

a. Buku Besar pembantu Utang

Toko Wijaya, Surabaya No. 01


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 15 - JB 8 - 2.000.000 - 2.000.000

Toko Niki, Surabaya No. 02


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 10 - JB 8 - 4.000.000 - 4.000.000

Toko Maju, Surabaya No. 03


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 17 - JB 8 - 2.000.000 - 2.000.000
b. Buku Besar Pembantu Piutang

CV Saudara, Semarang No. 01


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 15 - JJ 8 6.000.000 - 6.000.000 -

PT. Aneka, Jakarta No. 02


Tanggal Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 15 - JJ 8 2.000.000 - 2.000.000 -

c. Buku Besar pembantu Persediaan Barang Dagang

Tanggal Keluar
Ket Ref. Masuk (unit) Sisa (unit)
2014 (unit)
Jan 5 - JB 8 100 - 100
10 - JB 8 200 - 300
15 - JB 8 - 150 150
17 - JB 8 100 - 250
20 - JJ 8 - 50 200
31 - JU 8 - 10 190

F. Neraca Saldo
Setelah mempelajari posting jurnal khusus ke buku besar, maka langkah
selanjutnya mengihtisar saldo-saldo akun buku besar pada suatu periode ke dalam
suatu daftar yang disebut neraca saldo.
Adapun manfaat dari neraca saldo adalah :
1. Ketelitian, pencatataan dalam jurnal dan akun buku besar
2. Kekeliruan yang mungkin terjadi dalam periode pencatatan dapat
diperkecil
3. Mempermudah pengihktisaran catatan transaksi
4. Mencocokkan jumlah saldo seluruh akun buku besar sisi debit dan sisi
kredit dengan neraca saldo
Berikut ini adalah saldo-saldo akun buku besar pada tanggal 31 januari
2014 pada PD Makmur.
Kas 101
Tanggal Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 12.103.000 - 12.103.000
31 - KM 8 6.180.000 - - 5.923.000

Piutang Dagang 102


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 12.300.000 - 12.300.000 -
31 - JU 8 - 700.000 11.600.000 -

Persediaan Barang Dagang 104


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 - 100.000 - 100.000

Perlengkapan 105
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 1.200.000 - 1.200.000 -

Peralatan 106
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 3.700.000 - 3.700.000 -
31 - KM 8 - 150.000 3.550.000

Utang Dagang 217


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 16.700.000 - 16.700.000
31 - JU 8 200.000 - - 16.500.000

Pengambilan Pribadi 302


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 100.000 - 100.000 -

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 17.000.000 - 17.000.000
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 402
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 700.000 - 700.000 -

Potongan Penjualan 403


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - Km 8 70.000 - 70.000 -

Pembelian 501
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 16.500.000 - 16.500.000 -
- KK 8 5.600.000 - 22.100.000 -

Retur Pembelian dan Potongan Harga 502


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 - 200.000 - 200.000

Potongan Pembelian 503


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 97.000 - 97.000

Beban Angkut 505


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 100.000 - 100.000 -

Beban Gaji 521


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 500.000 - 500.000 -

Pendapatan Bunga 601


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 100.000 - 100.000
Dari jumlah saldo akun-akun yang ada dalam buku besar tersebut, maka
dapat disususn daftar saldo ( neraca saldo) dari PD. Makmur periode 31 Desember
2014 sebagai berikut :
PD Makmur
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2014
No. Nama Akun Saldo
Akun Debit (Rp) Kredir (Rp)
101 Kas - 5.923.000,00
102 Piutang usaha 11.600.000,00 -
104 Persediaan barang dagang - 100.000,00
105 Perlengkapan 1.200.000,00 -
106 Peralatan 3.550.000,00 -
217 Uatang dagang - 16.500.000,00
302 Pengambilan pribadi 100.000,00 -
401 Penjualan - 17.000.000,00
402 Return penjualan dan potongan harga 700.000,00 -
403 Potongan penjualan 70.000,00 -
501 Pembelian 22.100.000,00 -
502 Return pembelian dan pengurangan harga - 200.000,00
503 Potongan pembelian - 97.000,00
505 Beban angkut 100.000,00 -
521 Beban gaji 500.000,00 -
601 Pendapatan bunga - 100.000,00
39.920.000,00 39.920.000,00

G. Daftar Saldo Buku Besar Pembantu


Sumber pencatatan untuk membuat daftar saldo buku besar pembantu
diambil dari jumlah saldo dari masing-masing akun yang terdapat dalam buku
besar pembantu. Jumlah saldo dari seluruh akun buku besar pembantu harus sama
dengan jumlah saldo dari akun buku besar umum. Dari transaksi pada ilustrasi di
atas dapat disusun daftar saldo sebagai berikut.
1. Daftar Saldo Utang Dagang
UD Makmur
Daftar Saldo Utang Dagang
Per 31 Januari 2014
No Nama Kreditur Saldo
1 Toko Wijaya, Surabaya 2.000.000,00
2 Toko Niki, Surabaya 4.000.000,00
3 Toko Maju, Surabaya 2.000.000,00
8.000.000,00

Buku Besar Utang Dagang No. 217


31/1 Rp 8.000.000,00

2. Daftar Saldo Piutang Dagang


UD Makmur
Daftar Saldo Piutang Dagang
Per 31 Januari 2014
No Nama Kreditur Saldo
1 CV Saudara, Semarang 6.000.000,00
2 PT. Aneka, Jakarta 2.000.000,00
8.000.000,00

Buku Besar Utama Piutang Dagang No.102


31/1 Rp 8.000.000,00

3. Daftar Saldo Persediaan Barang Dagang


UD Makmur
Daftar Saldo Persediaan Barang Dagang
Per 31 Januari 2014
No Nama Kreditur Saldo
1 Barang Dagang 190
190

Buku Besar Utama Persedian Barang Dagang No.104


31/1 190
RANGKUMAN

Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau
perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara
terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas Besar terbagi menjadi Buku Besar Umum
(general Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku
Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus
Pelaporan Keuangan. Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan,
yaitu untuk:

1. mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar


2. memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat
3. menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun
4. menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu
untuk setiap periode akuntansi
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada
di Buku Besar Umum. Akun Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam
Buku Besar Pembantu disebut Akun Pengawas (Controlling Account).
Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawas disebut Akun Pembantu
(Subsidiary Account).

Untuk selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan
buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Penggunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan
sebagai berikut:
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar
umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini
juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan
saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo
dalam buku pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung
transaksi kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
6. Secara umum bentuk dari buku besar ada 4 yaitu buku besar bentuk
T sederhana, buku besar 2 kolom, buku besar 3 kolom, dan buku
besar 4 kolom.
LATIHAN
Contoh soal :
1. Selesaikanlah soal-soal berikut ini!

Rekapitulasi Jurnal Khusus

a. Jurnal Pembelian
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal pembelian
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
105 1.200.000 217 22.700.000
106 5.000.000
501 16.500.000
22.700.000 22.700.000

b. Jurnal Pengeluaran Kas


PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
217 6.000.000 101 12.103.000
501 5.600.000 503 97.000
505 100.000
521 500.000
12.200.000 12.200.000

c. Jurnal Penjualan
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Penjualan
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
102 12.800.000 106 1.300.000
401 11.500.000
12.800.000 12.800.000
d. Jurnal Penerimaan Kas
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
101 6.180.000 212 500.000
401 70.000 106 150.000
401 5.000.000
601 100.000
6.250.000 6.250.000

e. Jurnal Umum
PD Makmur
Rekapitulasi Jurnal Umum
Per 31 Januari 2014

Debet Kredit
No. Akun Jumlah No. Akun Jumlah
217 200.000 102 700.000
302 100.000 104 100.000
402 700.000 502 200.000
1.000.000 1.000.000

Dari data rekapitulasi jurnal khusus di atas, postinglah ke dalam buku


besar utama !

2. UD Makmur mengalami transaksi-transaksi selama bulan Januari 2014


antara lain sebagai berikut.

Januari 5 dibeli barang dagang dari Toko Wijaya, Surabaya sebanyak 100
unit seharga Rp 2.000.000 secara kredit
Januari 10 dibeli barang dagang dari Toko Niki, Surabaya sebanyak 200
unit seharga Rp 4.000.000 secara kredit
Januari 15 dijual kredit barang dagang sebanyak 150 unit seharga Rp
6.000.000 kepada CV Saudara, Semarang
Januari 17 dibeli barang dagang dari Toko Maju, Surabaya sebanyak 100
unit seharga Rp 2.000.000 dengan syarat pembayaran 3/10, n/30
faktur no. 50
Januari 20 dijual barang dagang sebanyak 50 unit seharga Rp 2.000.000
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 kepada PT Aneka, Jakarta
Januari 31 diambil barang dagang sebanyak 10 unit dengan harga sebesar
Rp 100.000

Dari transaksi di atas, buatlah buku besar pembantu utang, buku besar pembantu
piutang dan buku besar pembantu persediaan barang dagang!
KUNCI JAWABAN
1. Posting Jurnal Pembelian Ke Buku Besar Utama

Perlengkapan 105
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 1.200.000 - 1.200.000 -

Peralatan Kantor 106


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 5.000.000 - 5.000.000 -

Pembelian 501
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 16.500.000 - 16.500.000 -

Utang Dagang 217


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 22.700.000 - 22.700.000 -

a. Posting Jurnal Pengeluaran Kas Ke Buku Besar Utama

Utang Dagang 217


Tanggal Keter Saldo
Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 angan Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 - 22.700.000 - 22.700.000
- KK 8 6.000.000 - - 16.700.000

Pembelian 501
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 16.500.000 - 16.500.000 -
- KK 8 5.600.000 - 22.100.000 -

Beban Angkut 505


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 100.000 - 100.000 -
Beban Gaji 521
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 500.000 - 500.000 -

Kas 101
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 12.103.000 - 12.103.000

Potongan Pembelian 503


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 97.000 - 97.000

b. Posting Jurnal Penjualan Ke Buku Besar Utama

Potongan Pembelian 503


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 12.800.000 - 12.800.000 -

Peralatan 106
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 5.000.000 - 5.000.000 -
JJ 8 - 1.300.000 3.700.000 -

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JJ 8 - 11.500.000 - 11.500.000

c. Posting Jurnal Penerimaan Kas Ke Buku Besar Utama

Kas 101
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 12.103.000 - 12.103.000
31 - KM 8 6.180.000 - - 5.923.000
Potongan Penjualan 403
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - Km 8 70.000 - 70.000 -

Piutang Dagang 102


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JJ 8 12.800.000 - 12.800.000 -
31 - KM 8 - 500.000 12.300.000 -

Peralatan 106
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JB 8 3.700.000 - 3.700.000 -
31 - KM 8 - 150.000 3.550.000

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JJ 8 - 11.500.000 - 11.500.000
31 - KM 8 - 5.500.000 - 17.000.000

Pendapatan Bunga 601


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 100.000 - 100.000

d. Posting Jurnal Umum Ke Buku Besar utama

Utang Dagang 217


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KK 8 - 16.700.000 - 16.700.000
31 - JU 8 200.000 - - 16.500.000
\
Pengambilan Pribadi 302
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 100.000 - 100.000 -
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 402
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 700.000 - 700.000 -

Piutang Dagang 102


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 12.300.000 - 12.300.000 -
31 - JU 8 - 700.000 11.600.000 -

Penjualan 401
Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - KM 8 - 17.000.000 - 17.000.000

Retur Pembelian dan Potongan Harga 502


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 - 200.000 - 200.000

Persediaan Barang Dagang 104


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 31 - JU 8 - 100.000 - 100.000

2. Buku Besar Pembantu


a. Buku Besar pembantu Utang

Toko Wijaya, Surabaya No. 01


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 15 - JB 8 - 2.000.000 - 2.000.000

Toko Niki, Surabaya No. 02


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 10 - JB 8 - 4.000.000 - 4.000.000

Toko Maju, Surabaya No. 03


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 17 - JB 8 - 2.000.000 - 2.000.000
b. Buku Besar Pembantu Piutang

CV Saudara, Semarang No. 01


Tanggal Saldo
Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 15 - JJ 8 6.000.000 - 6.000.000 -

PT. Aneka, Jakarta No. 02


Tanggal Ket Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo
2014 Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 15 - JJ 8 2.000.000 - 2.000.000 -

d. Buku Besar pembantu Persediaan Barang Dagang


Tanggal
Ket Ref. Masuk (unit) Keluar (unit) Sisa (unit)
2014
Jan 5 - JB 8 100 - 100
10 - JB 8 200 - 300
15 - JB 8 - 150 150
17 - JB 8 100 - 250
20 - JJ 8 - 50 200
31 - JU 8 - 10 190
TAHAP
PENGIKHTISARAN

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahutentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1. Mensyukuri karunia Tuhan YME atas keragaman dan keunggulan antar
bangsa
1.1.1. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
1.1.2. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
1.2. Mensyukuri manfaat akuntansi sebagai sistem informasi keuangan
1.2.1. Memberi salam pada saat awal dan akhir pembelajaran
1.2.2. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2.1. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif dan
proaktif dalam melakukan tahapan akuntansi perusahaan dagang
3.6. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan dagang
3.6.1 Mengklasifikasikan Jurnal Penyesuaian (Adjustment Journal)
3.6.2 Mengidentifikasi Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
3.6.3 Menyebutkan pengertian kertas kerja ( worksheet ) Perusahaan
Dagang
3.6.4 Menjelaskan manfaat dan tujuan kertas kerja ( worksheet )
Perusahaan Dagang
4.6. Mempraktikan tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang
4.6.1 Menyusun Jurnal Penyesuaian
4.6.2 Menyusun Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
4.6.3 Menyusun kertas kerja pada perusahaan dagang
A. Jurnal Penyesuaian (Adjustment)

Jurnal penyesuaian dipergunakan untuk menyesuaikan saldo-saldo dalam


rekening yang perlu disesuaikan, sehingga siap untuk dimuat ke dalam laporan
keuangan. Penyesuaian saldo akun yang dilakukan pada perusahaan jasa dan
perusahaan dagang pada prinsipnya tidak berbeda, kecuali pada perusahaan
dagang yang persediaan barang dagangan dan harga pokok penjualannya
ditentukan pada akhir periode.
Pada umumnya jurnal penyesuaian dipergunakan oleh perusahaan jasa dan
perusahaan dagang untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Penaksiran kerugiaan piutang,
2. Pembebanan penyustan aktiva tetap,
3. Pencatatan beban yang masih harus dibayar,
4. Pencatatan pendapatan yang akan diterima,
5. Penyesuaian terhadap persekot beban,
6. Penyesuaian terhadap pendapatan diterima dimuka.

Sedangkan khusus pada perusahaan dagang yang persediaan barang


dagangannya dan harga pokok penjualannya ditentukan pada akhir periode,
jurnal penyesuaian, dipergunakan pula untuk penentuan persediaan dan harga
pokok penjualan.

1. Penaksiran kerugiaan piutang

Penaksiran kerugian piutang dimaksudkan untuk menaksir jumlah piutang


dagang yang diperkirakan tidak dapat tertagih. Besarnya piutang yang
diperkirakan yang tidak dapat ditagih tersebut diakui sebagai kerugian bagi
perusahaan, sehingga mengurangi pendapatan perusahaan dalam periode yang
bersangkutan.
Misalnya sebagian data dari neraca saldo suatu perusahaan pada tanggal
31 desember 2012 menunjukkan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit


Piutang Dagang Rp 400.000,00 -
Penjulan - Rp 3.000.000,00
Potongan Penjualan 80.000,00 -
Retur Penjualan dan PH 120.000,00 -
Besarnya kerugian piutang dapat ditentukan dengan:
7. ..... % x saldo piutang dagang
Jika besarnya kerugian piutang dtentukan sebesar 5% dari saldo piutang
dagang, maka besarny kerugian piutang = 5% x Rp 400.000,00 = Rp
20.000,00.
8. ..... % x jumlah penjualan
Jika besarnya kerugian piutang dtentukan sebesar 1% dari saldo penjualan,
maka besarnya kerugian piutang = 1% x Rp 3.000.000,00 = Rp 30.000,00.
9. ..... x jumlah penjualan bersih
Jika besarnya kerugian piutang dtentukan sebesar 1% dari saldo penjualan
bersih, maka besarnya kerugian piutang = 1% x (Rp 3.000.000,00 – Rp
80.000,00 – Rp 120.000,00) = Rp 28.000,00.

Jika besarnya kerugian piutang ditentukan dari saldo piutang dagang maka
jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Jumlah


Debet Kredit
2012
Des 31 Kerugian Piutang Rp 20.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 20.000

2. Pembebanan penyusutan aktiva tetap

Aktiva tetap berwujiud dimiliki dan dipergunakan dalam operasi


perusahaan dalam jangka waktu relative lama. Aktiva tersebut (kecuali tanah)
semakin lama semakin menyusut nilainya, karena dpergunakan dalam operasi.
Berikut ini diberikan contoh pembebanan penyusutan aktiva tetap dan jurnal
penyesuaian yang diperlukan. Misalnya, sebagian data dari neraca saldo suatu
perusahaan pada tanggal 31 Des 2012 menunjukkan sebgai berikut:

Nama Akun Debet Kredit


Gedung Rp 25.000.000 -
Kendaraan 10.000.000 -
Mesin 50.000.000 -

Penyusutan aktiva tetap setiap tahun ditentukan sebagai berikut :


Gedung 20% dari harga perolehan
Kendaraan 25% dari harga perolehan
Mesin 10% dari harga perolehan
Jurnal penyesuaian untuk pembebaban penyusutan aktiva tetap adalah
sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Jumlah


Debet Kredit
2012
Des 31 Beban penyusutan gedung Rp 5.000.000
akumulasi penyusutan gedung Rp 5.000.000
31
Beban penyusutan kendaraan 2.500.000
akumulasi penyusutan kendaraan 2.500.000
31
Beban penyusutan mesin 5.000.000
akumulasi penyusutan mesin 5.000.000

3. Pencatatan beban yang masih harus dibayar


Beban-beban yang sampai dengan tanggal penyusunan laporan keuangan
telah menjadi kewajiban perusahaan meskipun belum dibayar harus diakui
sebagai beban dalam periode terjadinya beban tersebut. Misalnya sebagian data
dari neraca saldo suatu perusahaan pada tanggal 31 desember 2012 menunjukkan
sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit


Beban Gaji Karyawan Rp 800.000,00 -
Beban Sewa 250.000,00 -

Biaya-biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut:


Gaji karyawan Rp 100.000,00
Beban sewa 50.000,00

Berdasarkan data diatas jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah sebagai


berikut:

Tanggal Keterangan Jumlah


Debet Kredit
2012
Des 31 Beban Gaji Karyawan Rp 100.000
Hutang Gaji Rp 100.000
31
Beban Sewa 50.000
Hutang Sewa 50.000
4. Pencatatan pendapatan yang akan diterima
Berbagai pendapatan-pendapatan yang sampai dengan tanggal
penyusunan laporan keuangan telah menjadi hak perusahaan, meskipun belum
diterima uangnya, harus diakui sebagai pendapatan dalam periode terjadinya
pendapatan tersebut. Misalnya sebagian data dari neraca saldo suatu perusahaan
pada tanggal 31 desember 2012 menunjukkan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit


Pendapatan ( penjualan ) - Rp 75.000,00

Pendapatan yang akan diterima adalah Rp 125.000,00


Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Jumlah
Debet Kredit
2012
Des 31 Piutang Dagang Rp 125.000
Pendapatan ( penjualan ) Rp 125.000

5. Penyesuaian terhadap persekot beban


Persekot atau uang muka beban yang telah dibayar sampai dengan tanggal
penyusunan laporan keuangan harus dipisahkan,berapa yang menjadi beban
periode yang bersangkutan dan berapa yang menjadi beban pada periode yang
akan datang, (masih merupakan persekot beban). Misalnya sebagian data dari
neraca saldo suatu perusahaan pada tanggal 31 desember 2012 menunjukkan
sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit


Persekot Asuransi Rp 600.000,00 -
Beban Sewa 300.000,00 -

Persekot asuransi dibayar tanggal 31 agustus 2012 untuk masa 6 bulan. Beban
sewa yang telah dibayar termasuk beban sewa bulan januari 2005 sebesar Rp
50.000.
Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Jumlah
Debet Kredit
2012
Des 31 Beban asuransi Rp 400.000
Persekot asuransi Rp 400.000

Persekot sewa 50.000


Beban sewa 50.000

6. Penyesuaian terhadap pendapatan yang diterima dimuka


Sebagaimana halnya persekot beban, pendapatan yang diterima dimuka
harus dipisahkan berapa yang menjadi pendapatan periode yang bersangkutan dan
berapa yang menjadi pendapatan periode yang akan datang (masih merupakan
pendapatan yang diterima dimuka).
Misalnya sebagian data dari neraca saldo suatu perusahaan pada tanggal
31 desember 2012 menunjukkan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit


Pendapatan bunga 100.0000

Pendapatan bunga tahun 2012 adalah Rp 90.000,00

Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah sebagai


berikut:
Tanggal Keterangan Jumlah
Debet Kredit
2012
Des 31 Pendapatan bunga Rp 10.000
Pendapatan bunga yang diterima Rp 10.000
dimuka

7. Penentuan persediaan barang dagangan


Perusahaan dagang yang persediaan barang dagangannya ditentukan pada
setiap akhir periode akuntansi, akun-akun persediaan barang dagangan dan harga
pokok penjualan ditentukan pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan
jurnal penyesuaian. Penentuan persediaan barang dagangan dilakukan dengan
menghitung secara fisik kuantitas barang dagangan yang masih ada pada akhir
periode.
Ada 2 pendekatan penentuan persediaan barang dagangan pada akhir
periode akuntansi, yaitu: pendekatan harga pokok penjualan dan pendekatan
ikhtisar laba/rugi.
a. Pendekatan harga pokok penjualan
Berikut ini diberikan contoh penentuan persediaan barang dagangan
dengan pendekatan HPP pada akhir periode dan jurnal penyesuaian yang
diperlukan. Misalnya sebagian data dari neraca saldo suatu perusahaan pada
tanggal 31 desember 2012 menunjukkan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit


Persediaan Barang Dagangan Rp 150.000,00
Pembelian 2.300.000,00
Beban Angkut Pembelian 75.000,00
Retur Pembelian dan PH Rp 125.000,00
Potongan Pembelian 150.000,00

Berdasarkan perhitungan fisik persediaan barang dagangan pada tanggal


31 Desember 2012 adalah Rp 225.000,00. sebelum dibahas mengenai jurnal
penyesuaian yang diperlukan perlu kiranya dijelaskan disini bahwa akun
persediaan barang dagang yang terdapat dalam neraca saldo diatas memuat saldo
persediaan barang dagangan akhir periode yang lalu atau awal periode tahun
2012, karena persediaan barang dagangan hanya ditentukan pada setiap akhir
periode.
Setelah persediaan barang dagangan akhir periode ditentukan maka harga
pokok penjualan dapat ditentukan sebagai berikut:

HARGA POKOK PENJUALAN


Persediaan awal barang dagangan (awal
periode)
Pembelian Rp 150.000,00
Beban angkut pembelian Rp 2.300.000,00
Rp 75.000,00
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 2.375.000,00
Potongan pembelian Rp 125.000,00
Rp 150.000,00
Jumlah pembelian bersih (Rp 275.000,00)
Barang yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir barang dagang Rp2.100.000,00
Harga pokok penjualan Rp2.250.000,00

(Rp225.000,00)
Rp2.025.000,00
Jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk menetukan persediaan barang
dagangan (akhir periode) dan haega pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Jumlah
Debet Kredit
2012
Des 31 Persediaan barang dagangan Rp. 225.000,- -
Harga pokok penjualan - Rp. 225.000,-

Harga pokok penjualan 150.000,- -


Persediaan barang dagangan - 150.000,-

Harga pokok penjualan 2.300.000,- -


Pembelian - 2.300.000,-

Harga pokok penjualan 75.000,- -


Beban angkut pembelian - 75.000,-

Retur pembelian dan pengurangan harga 125.000,- -


Harga pokok penjualan - 125.000,-

Potongan pembelian 150.000,- -


Harga pokok penjualan - 150.000,-

b. Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi


Berdasarkan keterangan diatas, maka persediaan awal abrang dagangan
dan persediaan akhir barang dagangan adalah sebagai berikut :
a. Jurnal penyesuaian untuk persediaan awal :
Ikhtisar laba rugi Rp. 150.000,-
Persediaan barang dagangan Rp. 150.000,-
b. Jurnal Penyesuaian untuk persediaan akhir :
Persediaan barang dagangan Rp. 225.000,-
Ikhtisar laba rugi Rp. 225.000,-
Soal Latihan
1. Dibawah ini diberikan sebagian data neraca saldo Perusahaan Dagang DANIEL
pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut :

PERUSAHAAN DAGANG DANIEL


NERACA SALDO
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
No. Nama Akun Debet Kredit
Akun
111 Kas Rp 2.000.000,00 -
112 Persediaan barang dagangan 15.000.000,00 -
113 Perlengkapan kantor 8.000.000,00 -
114 Perlengkapan toko 2.000.000,00 -
115 Gedung 101.000.000,00 -
116 Ak. Penyusutan gedung - Rp 20.000.000,00
117 Peralatan 52.000.000,00 -
118 Ak. Penyusutan peralatan - 15.000.000,00
511 Beban gaji kantor 8.000.000,00 -
512 Beban gaji toko 12.000.000.00 -
513 Beban iklan 600.000,00 -
Data-data penyesuaian per 31 Desember 2012
a. Rincian Saldo Kas:
Kas di tangan Rp 500.000,00
Kas di Bank Rp 1.500.000,00
----------------------- +
Jumlah Rp 2.000.000,00
=============
Dikehendaki agar jumlah itu terlihat di neraca secara tersendiri.
b. Rekening Koran yang diterima dari bank menyebutkan, buku kita dikredit
olehnya
Rp 25.000 sebagai ganti rugi bunga.
c. Perlengkapan sebesar Rp 1.800.000 dialokasikan untuk kantor dan toko
menurut perbandingan saldo perlengkapan di neraca.
d. Umur gedung 20 tahun, nilai residu Rp 1.000.000. metode penyusutan adalah
garis lurus.
e. Umur perawatan 10 tahun, nilai residu Rp 2.000.000 metode penyusutan
adalah garis lurus.
f. Pembayaran beban angkutan pembelian Rp 1.000.000, karena kekhilafan
terbukukan di[perkiraan pembeliaan.
g. Retur separtai barang kepada salah seorang leveransir sebesar Rp 1.000.000
karena kekhilafan terbukukan diperkiraan retur penjualan kredit dan hutang
debit.
h. Disposisi pemilkik perusahaan Daniel, berupa sehelai cek sebesar Rp
225.000 belum terbukukan.
i. Gaji bulan desember 2012 sebesar Rp 1.500.000 dibayar dalam bulan
januari 2007. alokasi gaji kantor dan gaji toko menurut perbandingan saldo
gaji di neraca saldo.
j. Pembayaran beban angkut pembelian Rp 2.000.000 karena kekeliruan
terbukukan sebagai pembayaran tunai atas penerimaan kembali barang yang
dijual .
k. Persediaan barang dagangan Rp 10.000.000
l Iklan dipasang diharian serambi untuk 6 kali penerbitan dan sampai tanggal
31 Desenber 2012, telah diterbitkan 4 kali.

Diminta: Buatlah ayat jurnal penyesuaian dalam bentuk jurnal umum per 31
Desember 2012

AYAT JURNAL PENYESUAIAN


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Des 31 Kas di tangan Rp 500.000
Kas di bank 1.500.000
Kas Rp 2.000.000

31 Kas di Bank 25.000


Pendapatan Bunga 25.000

31 Beban perlengkapan kantor 800.000


Perlengkapan kantor 800.000

dst
2. Dibawah ini diberikan sebagian data neraca saldo Perusahaan Elli yang
beralokasi dikota Bekasi pada tanggal 31 Desember 2012
PERUSAHAAN ELLI
NERACA SALDO
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
No. Nama Akun Debet Kredit
Akun
111 Kas Rp 2.000.000,00 -
112 Persediaan barang dagangan 5.000.000,00 -
113 Perlengkapan 500.000,00 -
114 Asuransi dibayar dimuka 240.000,00 -
115 Iklan dibayar dimuka 400.000,00 -
121 Gedung 151.000.000,00
122 Akm penyusutan gedung - Rp 20.000.000,00
211 Hutang dagang 15.000.000,00
212 Hutang gaji - -
511 Beban Air,Listrik dan telpon 1.000.000.00 -
512 Beban sewa gedung 11.000.000,00 -
513 Beban umum serba-serbi 590.000,00 -
514 Beban penjualan serba-serbi 200.000,00 -

Keterangan yang diberikan untuk menyelesaikan neraca lajur diatas per 31


Desember 2012.
a. Menurut rekening Koran yang diterima tanngal 7 Januari 2007, Bank
mendebet kita atas beban administrasi Rp 10.000 dan menkredit kita atas
jasa giro Rp 25.000. kedua transaksi itu baru dibukukan oleh perusahaan pada
tanggal 8 Januari 2007.
b. Pemakaian perlengkapan Rp 400.000 (60% beban kantor dan sisanya beban
toko)
c. Premi asuransi dibayar pada tanggal 31 Agustus 2012 untuk masa 2 tahun
terhitung tanngal itu.
d. Dalam tahun 2012 dibayar ikl;an untuk 8 kali penerbitan disuatu surat kabar
dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 belum diterbitkan 3 kali.
e. Taksiran umur gedung 30 tahun, nilai residu Rp 1.000.000. metode
penyusutan adalametode garis lurus.
f. Seorang karyawan kantor sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 masih
cuti dan hajinya sebesar Rp 500.000 baru diambil ketika ia bekerja kembali
tahun 2007.
g. Dalam jurnal pengeluaran kas januari 2007, tercatat pembayaran rekening air,
listrik dan telepon bulan Desember 2012 Rp 100.000
h. Gudang digunakan untuk menyimpan barang yang akan dijual. Sewa gudang
selalu dibayar setiap tanggal 1 pada bulan berikutnya.
i. Pembayaran beban penjualan serba-serbi sebesar Rp 100.000 terbukukan
dalam perkiraan beban umum serb-serbi
j. Persediaan barang dagangan Rp 105.000.

Diminta: Buatlah ayat jurnal penyesuaian dalam bentuk jurnal umum per 31
Desember 2012

B. Neraca Lajur (Worksheet)


Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang
dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat
perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang
sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang
digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan.
Neraca lajur tidak merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang formal.
Oleh karena sifatnya tidak formal, maka penyusunannya dapat juga dilakukan
dengan menggunakan pensil, sehingga lebih mudah dikoreksi apabila terjadi
kesalahan.
Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo rekening-rekening buku besar
disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan
penyusunan rekening-rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur
juga dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk
menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.
Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca lajur tidak
perlu diberikan pada pihak luar. Perlu disadari pula bahwa neraca lajur tidak dapat
menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan-laporan
keuangan, melainkan semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk
menyusun laporan keuangan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan neraca
lajur adalah:
1) Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2) Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan
keuangan yang formal.
3) Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
membuat jurnal penyesuaian.
Neraca lajur mempunyai beberapa lajur yang masing-masing dapat dipakai
yaitu ada yang 6 lajur, 8 lajur, 10 lajur atau 12 lajur yang berisi masing-masing 2
lajur.
Neraca Lajur
PD. Laris Manis
Per 31 Desember 2012
No Nama Akun Neraca Saldo Adjusment Neraca Saldo Disesuaikan Perhit. Laba / Rugi Neraca
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Lanjutan
1. Soal latihan
Perusahaan Dagang Nusantara
Neraca Saldo
31 Oktober 2012
No. Nama Akun Debet Kredit
111 Kas .............................................. Rp 426.700,00
112 Piutang dagang ........................... 56.000,00
113 Persediaan Barang Dagangan...... 200.000,00
114 Asuransi Dibayar di Muka .......... 36.000,00
121 Tanah .......................................... 3.000.000,00
122 Gedung ........................................ 6.000.000,00
123 Akumulasi Depresiasi Gedung.... Rp 2.000.000,00
211 Utang Dagang ............................. 15.000,00
311 Modal, Hadiman.......................... 7.366.000,00
312 Prive, Hadiman............................ 10.000,00
411 Penjualan ..................................... 925.000,00
412 Retur dan Potongan Penjualan .... 40.000,00
414 Potongan Tunai Penjualan .......... 6.200,00
511 Pembelian ................................... 325.000,00
512 Beban Angkut Pembelian............ 25.000,00
513 Retur dan Potongan Pembelian ... 30.000,00
514 Potongan Tunai Pembelian ......... 4.900,00
611 Beban Advertensi ........................ 16.000,00
612 Gaji Pegawai ............................... 180.000,00
613 Beban Sewa ................................. 20.000,00
Rp 10.340.900,00 Rp 10.340.900,00

Bahwa pada akhir bulan Oktober 2012 data-data untuk penyesuaian pembukuan
Perusahaan Dagang Nusantara adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang dagangan per 31 Oktober 2012, Rp50.000,00
2. Asuransi dibayar di muka, Rp12.000,00
3. Advertensi dibayar di muka, Rp6.000,00
4. Gaji pegawai yang masih harus dibayar, Rp9.000,00
5. Sewa yang masih harus dibayar, Rp4.000,00
6. Depresiasi gedung 10% setahun.

Atas dasar informasi di atas, maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat
oleh Perusahaan Dagang Nusantara pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut:
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Jumlah
D K
2012
Okt. 31 Harga Pokok Penjualan Rp 200.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp 200.000,00

Harga pokok Penjualan 325.000,00


Pembelian 325.000,00

Harga Pokok Penjualan 25.000,00


Beban Angkut Pembelian 25.000,00

Retur dan Potongan Pembelian 30.000,00


Harga Pokok Penjualan 30.000,00

Potongan Tunai Pembelian 4.900,00


Harga Pokok Penjualan 4.900,00

Persediaan Barang Dagangan 50.000,00


Harga Pokok Penjualan 50.000,00

Beban Asuransi 24.000,00


Asuransi Dibayar di Muka 24.000,00

Advertensi Dibayar di Muka 6.000,00


Beban Advertensi 6.000,00

Gaji Pegawai 9.000,00


Utang Gaji 9.000,00

Beban Sewa 4.000,00


Utang Sewa 4.000,00
Depresiasi Gedung 50.000,00
Akumulasi Depresiasi Gedung 50.000,00
Diminta :
Buatlah Neraca Lajur
2. Soal Latihan
PERUSAHAAN DAGANG MELATI
NERACA SALDO
Per, 31 Desember 2012
No. Nama Akun Debet Kredit
101 Kas ....................................................... Rp.12.535.000,- -
102 Piutang dagang ................................... 6.880.000,- -
103 Barang Dagang ................................... 19.700.000,- -
104 Perlengkapan Toko .............................. 970.000,- -
105 Perlengkapan Kantor ........................... 480.000,- -
106 Asuransi Dibayar di Muka ................... 1.560.000,- -
107 Peralatan Toko ..................................... 10.200.000,- -
117.1 Ak. Peny. Peralatan Toko .................... - Rp 4.600.000,-
108 Peralatan Kantor .................................. 5.570.000,- -
118.1 Ak. Peny. Peralatan Kantor ................. - 2.230.000,-
109 Gedung ................................................ 51.000.000,- -
119.1 Ak. Penyusutan Gedung ...................... - 9.000.000,-
110 Tanah .................................................. 6.000.000,- -
201 Hutang Dagang .................................... - 7.420.000,-
202 Gaji yang masih harus dibayar - -
203 Hypotik ............................................... - 9.000.000,-
301 Modal Hasan ....................................... - 53.256.000,-
401 Ikhtisar Rugi-Laba ............................... - -
402 Penjualan ............................................. 167.736.000,-
501 Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 2.140.000,- -
502 Potongan Penjualan ............................. 1.882.000,- -
503 Pembelian ........................................... 105.280.000,- -
403 Potongan Pembelian ............................ - 1.525.000,-
504 Beban Gaji ........................................... 19.820.000,- -
505 Beban Administrasi ............................. 3.460.000,- -
506 BebanPenyusutan alat-alat Toko ......... - -
507 Beban Asuransi .................................... - -
508 Beban Perlengkapan Toko ................... - -
509 Macam-macam Beban ........................ 230.000,- -
510 Beban Gaji Kantor ............................... 5.960.000,- -
511 Beban Pajak ......................................... 1.810.000,- -
512 Beban Penyusutan Gedung .................. - -
513 Beban Peny. Alat-alat Kantor .............. - -
514 Beban Asuransi Umum ........................ - -
515 Beban Peralatan Kantor ....................... - -
516 Macam-macam Beban Umum ............. 310.000,- -
402 Pendapatan Sewa ................................. 1.200.000,-
517 Beban Bunga........................................ 580.000,- -
Rp 256.367.000,- Rp 256.367.000,-
Data Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2012 adalah:
Persediaan Barang Dagangan Rp 22.150.000,-
Persediaan Perlengkapan Toko Rp 550.000,-
Persediaan Perlengkapan Kantor Rp 280.000,-
Asuransi yang telah daluarsa Rp 910.000,-
Dibebankan pada :
Beban Asuransi Rp 580.000,-
Beban Asuransi Umum Rp 330.000,-
Peralatan Toko tiap tahun dihapuskan Rp 1.100.000,-
Peralatan kantor tiap tahun dihapuskan Rp 490.000,-
Gedung tiap tahun dihapuskan Rp 1.500.000,-
Masih harus dibayar :
Dibayar Gaji Penjualan Rp 224.000,-
Beban Gaji Kantor Rp 72.000,- Rp 296.000,-

Atas dasar informasi di atas, maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat
oleh perusahaan Dagang Melati pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut :

Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)

Des 31 a. Ikhtisar Laba-rugi 19.700.000,-


Persediaan barang dagangan 19.700.000,-
b. Persediaan Barang dagangan 22.150.000.-
Ikhtisar Laba-Rugi 22.150.000,-
c. Beban perlengkapan Toko 420.000,-
Perlengkapan Toko 220.000,-

d. Beban Perlengkapan Kantor 200.000,-


Perlengkapan Kantor 200.000,-
e. Beban Asuransi 580.000,-
Beban Asuransi Umum 330.000,-
Asuransi dibayar di Muka 910.000,-
f. Beban Peny. Peralatan Toko 1.100.000,-
Akumulasi Penyusutan Toko 1.100.000,-

g. Beban Peny. Peralatan Kantor 490.000,-


Akumulasi Peny. Peralatan 490.000,-
Kantor
h. Beban Peny. Gedung 1.500.000,-
Akumulasi Peny. Gedung 1.500.000,-
i. Beban Gaji Penjualan 224.000,-
Beban Gaji Kantor 72.000,-
Beban Gaji yang masih harus
dibayar 296.000,-

Diminta :
Buatlah Neraca Lajur
EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut !
1. Perhatikan neraca saldo per 31 Desember 2012 berikut:
No. Akun Nama Akun Debet Kredit
1 Persediaan barang dagang 3.000.000
2 Pembelian 12.000.000
3 Beban angkut pembelian 2.000.000
4 Retur pembelian dan potongan harga 1.500.000
5 Potongan pembelian 500.000
6 Penjualan 18.000.000
7 Retur penjualan 4.000.000

Persediaan barang dagang (akhir) Rp. 4.500.000,-


Harga pokok penjualan adalah …
a. Rp. 11.500.000,-
b. Rp. 10.500.000,-
c. Rp. 10.000.000,-
d. Rp. 9.500.000,-
e. Rp. 9.000.000,-

2. Dalam neraca saldo setelah penyesuaian memperlihatkan saldo beban sewa


Rp.4.300.000,- dan saldo beban sewa dibayar dimuka Rp. 6.000.000,-.
Setelah dilakukan jurnal penutup, maka jurnal berikut ini yang paling benar
adalah …
a. Beban sewa dibayar dimuka bersaldo Rp. 6.000.000,- (Debit) dan beban
sewa bersaldo Rp. 0,- (Kredit)
b. Beban sewa bersaldo Rp. 6.000.000,- (Debit) dan beban sewa dibayar
dimuka bersaldo Rp. 0,- (Kredit)
c. Beban sewa bersaldo Rp. 4.300.000,- (Debit) dan beban sewa dibayar
dimuka bersaldo Rp. 6.000.000,- (Kredit)
d. Bebab sewa dibayar dimuka bersaldo Rp. 6.000.000,- (Debit) dan beban
sewa bersaldo Rp. 4.300.000,- (Kredit)
e. Beban sewa bersaldo Rp. 4.300.000,- (Debit) dan beban sewa dibayar
dimuka bersaldo Rp. 6.000.000,- (Kredit)

3. PT. Surya melakukan pembayaran sewa gudang untuk menyimpan produk


hasil produksi sebesar Rp. 12.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun mulai 1
Agustus 2012 dicatat pada akun beban sewa, maka jurnal pembalik awal
tahun 2007 adalah …
a. Beban sewa Rp. 12.000.000,- (Debit) pada kas Rp. 12.000.000,- (Kredit)
b. Beban sewa Rp. 5.000.000,- (Debit) pada kas Rp. 5.000.000,- (Kredit)
c. Beban sewa Rp. 7.000.000,- (Debit) pada biaya sewa dibayar dimuka
Rp.7.000.000,- (Kredit)
d. Biaya sewa dibayar dimuka Rp. 7.000.000,- (Debit) pada beban sewa
Rp.7.000.000,- (Kredit)
e. Biaya sewa dibayar dimuka Rp. 5.000.000,- (Debit) pada kas Rp.
5.000.000,- (Kredit)

4. Pada tanggal 1 April 2012 percetakan “ANDINI” menyewa mesin cetak


untuk menjalankan usahanya senilai Rp. 12.000.000,- selama 1 tahun.
Perusahaan mencatat dengan pendekatan laba/rugi. Jurnal penyesuaian yang
dibuat per 31 Desember 2005 telah menyebabkan munculnya akun riil beban
dibayar dimuka dan berkurangnya akun nominal beban sewa peralatan. Pada
tanggal 1 Januari 2012 perusahaan membuat jurnal pembalik untuk menjaga
konsistensi pencatatan dan menghindari kesalahan. Jurnal pembalik yang
harus dibuat adalah …
a. Beban sewa dibayar dimuka Rp. 9.000.000,- (Debit) pada beban sewa
Rp. 9.000.000,- (Kredit)
b. Beban sewa Rp. 3.000.000,- (Debit) pada beban sewa dibayar dimuka
Rp.3.000.000,- (Kredit)
c. Beban sewa Rp. 12.000.000,- (Debit) pada beban sewa dibayar dimuka
Rp.12.000.000,- (Kredit)
d. Beban sewa dibayar dimuka Rp. 12.000.000 (Debit) pada beban sewa
Rp.12.000.000,- (Kredit)
e. Beban sewa Rp. 9.000.000,- (Debit) pada beban sewa dibayar dimuka
Rp. 9.000.000,- (Kredit)

5. Pada tanggal 2 April 2012 minimarket “IDOMARIN” membeli barang


dagang senilai Rp. 5.000.000,- dengan syarat 2/10, n/30 hari. Perusahaan
mencatat dengan metode pisik. Hari berikutnya perusahaan mengembalikan
barang senilai Rp. 1.000.000,- karena rusak. Jurnal yang harus dibuat atas
transaksi tanggal 3 April 2012 adalah …
a. Retur pembelian Rp. 1.000.000,- (Debit) pada piutang dagang Rp.
1.000.000,- (Kredit)
b. Retur pembelian Rp. 1.000.000,- (Debit) pada potongan pembelian
Rp.1.000.000,- (Kredit)
c. Retur pembelian Rp. 1.000.000,- (Debit) pada hutang dagang Rp.
1.000.000,- (Kredit)
d. Hutang dagang Rp. 1.000.000,- (Debit) pada retur pembelian Rp.
1.000.000,- (Kredit)
e. Hutang dagang Rp. 1.000.000,- (Debit) pada retur penjualan Rp.
1.000.000,- (Kredit)
6. Apabila suatu barang dagang dijual dengan harga Rp. 1.500.000,- dan dengan
syarat 2/10, n/30 maka jumlah yang akan diterima dalam masa potongan
adalah …
a. Rp. 1.500.000,-
b. Rp. 1.470.000,-
c. Rp. 1.350.000,-
d. Rp. 30.000,-
e. Rp. 35.000,-

7. Amati transaksi berikut!


Desember 5, Dibeli barang dagang dengan kredit dari Toko Mutiara seharga
Rp.5.000.000,- dengan syarat 3/15, n/30.
7, Diterima nota kredit dari Toko Mutiara sejumlah Rp. 500.000,-
atas pengembalian barang dagang karena mutunya jelek.
12, Dibayar harga pembelian barang tanggal 5 Desember
Jurnal untuk transaksi 12 Desember adalah …
a. Utang dagang Rp. 4.500.000,-
Kas Rp. 4.500.000,-
b. Utang dagang Rp. 5.000.000,-
Kas Rp. 5.000.000,-
c. Utang dagang Rp. 5.000.000,-
Kas Rp. 150.000,-
Potongan penjualan Rp. 4.850.000,-
d. Utang dagang Rp. 4.500.000,-
Potongan pembelian Rp. 135.000,-
Kas Rp. 4.365.000,-
e. Toko Mutiara Rp. 4.500.000,-
Kas Rp. 4.365.000,-
Potongan pembelian Rp. 135.000,-

8. Transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan:


8 Januari, Dijual barang dagangan secara kredit kepada Toko Paramount,
Bandung dengan jumlah akhir nota Rp. 9.400.000,-
20 Januari, Dikirimkan nota kredit kepada Toko Paramount, Bandung untuk
barang-barang yang diterima seharga Rp. 4.000.000,-
21 Januari, Diterima pembayaran dari Toko Paramount (faktur tanggal 8
Januari) dengan memberikan discount 2 %.

Dari transaksi yang diatas maka jurnal untuk transaksi tanggal 21 Januari
adalah …
a. Kas Rp. 9.212.000,-
Potongan penjualan Rp. 188.000,-
Piutang dagang Rp. 9.400.000,-
b. Kas Rp. 5.292.000,-
Potongan penjualan Rp. 108.000,-
Piutang dagang Rp. 5.400.000,-
c. Piutang dagang Rp. 9.400.000,-
Kas Rp. 9.212.000,-
Potongan penjualan Rp. 188.000,-
d. Piutang dagang Rp. 5.400.000,-
Kas Rp. 108.000,-
Potongan penjualan Rp. 5.292.000,-
e. Kas Rp. 5.100.000,-
Potongan penjualan Rp. 300.000,-
Piutang dagang Rp. 5.400.000,-

9. Pada tanggal 15 Januari 2012 PT. SEDERHANA menjual barang dagang


secara kredit seharga Rp. 665.000,- dengan syarat 2/10, n/30. Pada tanggal 17
Januari 2012 dikeluarkan memo kredit untuk pengembalian barang dagang
seharga Rp. 165.000,-. Pencatatan persediaan barang dagang dengan metode
fisik jurnal yang dibuat atas transaksi tanggal 17 Januari adalah …
a. Retur penjualan, debet dan piutang dagang, kredit masing-masing
sebesar Rp.165.000,-
b. Retur penjualan, debet dan utang dagang, kredit masing-masing sebesar
Rp.165.000,-
c. Utang dagang, debet dan retur penjualan, kredit masing-masing sebesar
Rp.165.000,-
d. Piutang dagang, debet dan retur penjualan, kredit masing-masing sebesar
Rp.165.000,-
e. Piutang dagang, debet dan penjualan, kredit masing-masing sebesar
Rp.165.000,-

10. Nilai persediaan awal barang dagang adalah Rp. 19.700.000,- dan persediaan
akhir barang dagang Rp. 22.150.000,-. Ayat jurnal penyesuaian adalah …
a. Ikhtisar laba-rugi Rp. 19.700.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 19.700.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 19.700.000,-
Ikhtisar laba-rugi Rp. 19.700.000,-
b. Ikhtisar laba-rugi Rp. 19.700.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 19.700.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 22.150.000,-
Ikhtisar laba-rugi Rp. 22.150.000,-
c. Ikhtisar laba-rugi Rp. 22.150.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 22.150.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 19.700.000,-
Ikhtisar laba-rugi Rp. 19.700.000,-
d. Ikhtisar laba-rugi Rp. 22.150.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 22.150.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 22.150.000,-
Ikhtisar laba-rugi Rp. 22.150.000,-
e. Ikhtisar laba-rugi Rp. 22.150.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 22.150.000,-
Persediaan barang dagang Rp. 2.450.000,-
Ikhtisar laba-rugi Rp. 2.450.000,-
TAHAP
PELAPORAN

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2. Mensyukuri karunia Tuhan YME atas keragaman dan keunggulan antar
bangsa
1.3. Mensyukuri hakikat akuntansi sebagai sistem informasi keuangan
2.1. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, responsif dan proaktif
dalam melakukan perdagangan dan kerja sama ekonomi internasional
3.6. Menganalisis siklus akuntansi perusahaan dagang
3.6.1. Menganalisis pengertian laporan keuangan perusahaan dagang
3.6.2. Menyusun laporan keuangan laba/rugi perusahaan dagang
3.6.3. Menyusun laporan perubahan modal perusahaan dagang
3.6.4. Menyusun laporan neraca perusahaan dagang
3.6.5. Menyusun laporan arus kas
3.6.6. Menyusun ayat jurnal penutup
3.6.7. Membuat neraca saldo setelah penutupan
3.6.8. Membuat Jurnal pembalik
3.7. Mempraktikkan tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang
3.7.1. Membuat dan melaporkan hasil laporan keuangan perusahaan
dagang
3.7.2. Menganalisis dan mengumpulkan informasi mengenai siklus
akuntansi perusahaan dagang
PETA KONSEP MATERI

TAHAP PELAPORAN
LAPORAN KEUANGAN

Laporan Laba/ Rugi

Laporan
Laporan
Keuangan
Perubahan Modal

Neraca

Laporan Arus Kas


PERTEMUAN 8
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
TAHAP PELAPORAN
LAPORAN LABA/RUGI DAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL

URAIAN MATERI

A. Pengertian Laporan Keuangan


Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah
membuat laporan keuangan. Secara umum komponen dan langkah-langkah
penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang sama dengan perusahaan
jasa. Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya
dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan
keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari
akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan
keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi
harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan
hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu
pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Jurnal Buku Besar Neraca Lajur Laporan


Transaksi
Keuangan

Jenis laporan keuangan juga sama, yaitu terdiri dari laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, neraca, dan arus kas.

B. Menyusun Laporan Keuangan Laba/Rugi Perusahaan Dagang


Laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan
keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik
itu pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu. Laporan laba-rugi ini
cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk
memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan
yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan,
seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk
memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan
dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor
tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas
atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar.

Bagaimana laporan laba-rugi dapat memprediksi arus kas masa depan


perusahaan ?? Kita lihat bahwa ketika perusahaan mengalami kenaikan
pendapatan yang konsisten, walaupun tidak signifikan tetapi konsisten dari
tahun ke tahun, hal tersebut dapat dijadikan oleh investor dan kreditor
sebagai keyakinan bahwa arus kas, pendapatan, dan juga laba adalah baik,
lebih baik lagi jika naik walau tidak signifikan. Itulah salah satu harapan para
investor dan kreditor dengan melihat laporan laba-rugi perusahaan.

Laporan laba rugi dapat disusun dengan bentuk langsung dan bentuk
bertahap. Biasanya laporan laba rugi perusahaan dagang disususn dengan
bentuk bertahap, agar sesuai dengan karakteristik dan transaksi dalam
perusahaan dagang.

Komponen-komponen perhitungan laba rugi perusahaan dagang yang


disusun secara bertahap biasanya terdiri atas : penjualan, harga pokok
penjualan, laba kotor, beban usaha, pendapatan dan beban di luar usaha
utama, dan laba bersih.
1. Laba Rugi Kotor
Laba rugi kotor diperoleh dari pengurangan penjualan bersih dengan
harga pokok penjualan. Penjualan bersih tersebut dihitung dengan cara
hasil penjualan dikurangi retur enjualan dan potongan penjualan,
Perhitungannya sebagai berikut :

UD Jaya Abadi
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011

Penjualan Rp 27.100.000
Dikurangi
Retur penjualan Rp600.000
Potongan penjualan Rp 60.000
Rp 660.000
Penjualan bersih Rp 26.440.000
Harga pokok penjualan Rp 29.600.000
Rugi kotor Rp 3.160.000

2. Laba Rugi Usaha


Apabila jumlah laba rugi kotor dikurangi dengan jumlah beban usaha,
selisihnya disebut laba rugi usaha. Beban usaha adalah seluruh beban
yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dalam usaha
memperoleh laba. Dalam perusahaan dagang biasanyya beban usaha
dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu:
a. Beban penjualan adalah seluruh beban yang dikeluarkan berkaitan
dengan kegiatan penjualan, misalnya:
1) Gaji bagian penjualan
2) Beban iklan
3) Beban perlengkapan toko
4) Beban penyusutan peralatan toko
5) Beban umum lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
penjualan

b. Beban administrasi dan umum yaitu seluruh beban yang


dikeluarkan berkaitan dengan kegiatan perusahaan pada
umumnya misalnya:
1) Gaji bagian kantor
2) Beban perlengkapan kantor
3) Beban penyusutan peralatan kantor
4) Beban umum lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
kantor

Berdasarkan data beban usaha UD Jaya Abadi, maka beban usaha tidak
harus dikelompokkan dengan penyajiaan sebagai berikut :

Rugi kotor Rp 3.160.000

Beban usaha:
Beban gaji Rp 1.400.000
Beban perlengkapan Rp 1.800.000
Beban penyusutan peralatan Rp 200.000

Jumlah beban usaha Rp 3.400.000


Rugi usaha Rp 6.560.000

3. Laba Rugi Bersih


Apabila perusahaan memperoleh pendapatan atau mengeluarkan beban
yang tidak berkaitan dengan aktivitas usaha pokok dinamakan
pendapatn dan beban lain-lain. Sehubungan dengan itu, laba rugi usaha
di tambah dan dikurangi pendapatan dab beban lain-lain, selisihnya
disebut laba rugi bersih. Akan tetapi apabila data keuangan tidak
terdapat komponen pendapatan dan beban lain-lain lab rugi usaha sama
dengan laba rugi bersih. Rugi bersih dari UD jaya abadi sebgai berikut :

Rugi usaha Rp 6.560.000


Pendapatan di luar usaha
Pendapatan bunga Rp 700.000

Rugi bersih Rp 5.860.000


Secara lengkap perhitungan Laporan laba rugi UD jaya Abadi sebagai
berikut:

UD Jaya Abadi
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011

Penjualan Rp 27.100.000

Dikurangi
Retur penjualan Rp600.000
Potongan penjualan Rp 60.000
Rp 660.000
Penjualan bersih Rp 26.440.000
Harga pokok penjualan Rp 29.600.000
Rugi kotor Rp 3.160.000
Beban usaha:
Beban gaji Rp 1.400.000
Beban perlengkapan Rp 1.800.000
Beban penyusutan peralatan Rp 200.000

Jumlah beban usaha Rp 3.400.000


Rugi usaha Rp 6.560.000
Pendapatan di luar usaha
Pendapatan bunga Rp 700.000
Rugi bersih Rp 5.860.000

C. Menyusun Laporan Keuangan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal
yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang
mempengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:
a. besarnya modal awal periode,
b. adanya laba atau rugi usaha,
c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,
d. adanya investasi tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal akhir periode.
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan,
persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned
earning statement ).

Pada suatu periode akuntansi, perusahaan perlu menyusun laporan


perubahan ekuitas untuk menggambarkan perubahan atau ekuitas
perusahaan. Penyusunannya sama dengan penyusunan laporan perubahan
ekuitas untuk perusahaan jasa.

UD Jaya Abadi
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2011

Modal per 1 Desember 2011 Rp 25.500.000


Laba bersih Rp 12.544.000
Dikurangi: Prive Rp 3.300.000 _

Penambahan ekuitas Rp 9.244.000 +


Modal per 31 Desember 2011 Rp 34.744.000

Jika perusahaan tersebut berbentuk perseroan (PT), maka harus dibuat


laporan laba ditahan dengan tujuan untuk menggambarkan perubahan atas
sisa laba ditahan pada akhir suatu periode akuntansi. Penyusunannya sama
seperti menyusun laporan perubahan ekuitas.
Jika UD Jaya Abadi diubah menjadi PT Jaya Abadi maka laporan laba
ditahan akan terlihat seperti berikut.
PT Jaya Abadi
Laporan Sisa Laba Ditahan
Per 31 Desember 2011

Saldo laba ditahan per 1 Desember 2011 Rp 25.500.000


Laba bersih Rp 12.544.000
Dikurangi: Deviden Rp 3.300.000
_
Penambahan atas laba ditahan Rp 9.244.000 +
Sisa laba ditahan per 31 Desember 2011 Rp 34.744.000
PERTEMUAN 9
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
TAHAP PELAPORAN
LAPORAN NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS

URAIAN MATERI

A. Laporan Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode,
mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun
laporan neraca pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan
modal akhir dalam laporan perubahan modal.

Neraca akan menginformasikan bagaimana keadaan kekayaan, kewajiban,


dan ekuitas perusahaan pada saat tertentu. Penyusunan neraca untuk
perusahaan dagang sama seperti menyusun neraca untuk perusaahaan jasa
sedangkan bentuk skontro atau bentuk laporan. Di bawah ini akan disajikan
contoh neraca untuk perusahaan dagang

UD Jaya Abadi
Neraca
Per 31 Desember 2011

Aktiva:
Aktiva Lancar :
Kas Rp 26.740.000
Piutang dagang Rp 12.200.000
Persediaan barang dagangan Rp 6.000.000
Perlengkapan Rp 6.000.000
Piutang bunga Rp 300.000
Total aktiva lancar Rp 51.240.000
Aktiva tetap
Peralatan Rp 2.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (Rp 200.000)
Rp 1.800.000
Inventaris Rp 5.000.000
Total aktiva tetap Rp 6.800.000
Total aktiva Rp 58.040.000

Kewajiban
Kewajiban jangka pendek
Utang dagang Rp 17.200.000
Utang gaji Rp 10.000.000
Total kewajiban Rp 27.200.000
Ekuitas
Modal Kiela Rp 30.840.000
Total kewajiban ditambah ekuitas Rp 58.040.000
Bentuk Neraca Staffel Dan Scontro. Ada berbagai jenis laporan yang kita
lihat dan temui, namun terkadang karena kita hanya mempelajari satu bentuk
neraca saja terkadang ketika kita si suguhi sebuah bentuk neraca yang tidak
pernah kita lihat kita menjadi heran dan bertanya apa ini bentuk neraca, dan
neraca ini sama sekali tidak mirip dengan yang kami pelajari.

Bentuk Neraca secara umum dalam laporan keuangan ada 2 yaitu bentuk
Staffel dan Scontro. Berikut ini bentuknya :

Neraca Bentuk Staffel

Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun
kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet
kredit. Tabel neraca ini mirip dengan Model Jurnal Umum. Atau secara jelas
kami tampilkan gambar seperti ini :

Neraca Laporan Keuangan Bentuk Staffel


Neraca Bentuk Scontro

Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang memisahkan antara Aktiva dan
pasiva pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang
biasa kita lihat atau model dan bentuknya seperti ini :

Yang termasuk dalam aktiva adalah asset perusahaan sedangkan pasiva


adalah kewajiban perusahaan baik pada pihak ketiga dan pemilik modal.

Kita melihat kedua bentuk neraca di atas hanya memiliki perbedaan tipis
yaitu sebelah menyebelah dan bersusun saja. Tapi jumlah atau saldo neraca
tetap sama.

Perlu untuk kita ketahui bahwa Ketika kita bicara soal sebuah sistem
keuangan perusahaan lalu anda adalah seorang pemimpin perusahaan
sekaligus pemilik perusahaan. Maka ketika anda bicara sebagai seorang
pemimpin perusahaan maka anda punya kewajiban terhadap pemilik modal
yaitu anda sendiri. Dan ketika anda berdiri sebagai pemilik perusahaan maka
anda punya hak pada perusahaan.

Jadi bagaimanapun sebuah neraca di sajikan, anda sebagai seorang yang


paham akuntansi tentunya bisa membaca setiap laporan keuangan yang di
suguhkan.
B. Menyusun Laporan Arus Kas

Arus kas adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Arus kas ini akan
menggambarkan tentang penggunaan kas pada tiga bagian aktivitas dari
sebuah perusahaan yang berhubungan dengan masalah kas.

Laporan arus kas menggambarkan aliran kas yang dapat berasal dari
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
1. Arus kas dari aktivitas operasi, terdiri atas:
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b. Penerimaan kas dari royalty, komisi, dan pendapatan lain.
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
d. Pembayaran kas kepada karyawan.
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi.
f. Penerimaan kembali pajak penghasilan.
g. Penerimaan dari pembayaran kontrak untuk transaksi usaha.

2. Arus kas dari aktivitas investasi, terdiri atas:


a. Pembayaran untuk membeli aktiva tetap.
b. Penerimaan dari penjualan aktiva tetap.
c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
d. Pembayaran uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
e. Pembayaran sehubungan dengan kontrak jangka panjang.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, terdiri atas:


a. Penerimaan dari emisi atau penerbitan saham atau instrument
modal lain.
b. Pembayaran kepada pemegang saham untuk membeli kembali
saham.
c. Penerimaan dari emisi obligasi atau pinjaman jangka panjang.
d. Pelunasan pinjaman.
e. Pembayaran kas oleh penyewa usaha lain.

Laporan arus kas dapat disusun dengan dua cara:


a. Metode langsung
Laporan arus kas dengan metode langsung disusun dengan
memperhatikan perubahan yang terjadi pada kas dari aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan,
b. Metode tidak langsung
Laporan arus kas dengan metode tidak langsung disusun mulai dari
laba bersih dilanjutkan dengan melihat factor-faktor penyesuaian
terhadap kas, antara lain:
(1) Elemen bukan kas (depresiasi atau penghapusan)
(2) Kenaikan atau penurunan dalam aktiva lain-lain.
(3) Konversi aktiva usaha dari basis akrual terhadap basis kas.
Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas, dengan metode langsung:

LAPORAN ARUS KAS


Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

Arus Kas dari Kegiatan Operasi


Penerimaan dari pelanggan xxxx
Arus Kas Keluar:
Pembayaran gaji xxxx
Piutang listrik, air, dan telepon xxxx
Pembayaran sewa xxxx
Pembayaran utang xxxx (+)
xxxx (-)
Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan operasi xxxx

Arus Kas dari Kegiatan Investasi


Penerimaan kas dari penjualan tanah xxxx
Penerimaan kas dari penjualan investasi xxxx (+)
xxxx
Arus Kas Keluar:
Pengeluaran kas untuk pembelian tanah xxxx
Pengeluaran kas untuk pembelian gedung xxxx (+)
xxxx (-)
Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan Investasi xxxx

Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan


Penerimaan kas dari penjualan saham xxxx
Arus kas keluar:
Pembayaran hutang obligasi xxxx
Pembayaran deviden xxxx (+)
xxxx (-)
Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan Pembiayaan xxxx (+)
Arus kas masuk (keluar) bersih xxxx
Saldo kas, 1 Januari 2012 xxxx (+)
Saldo kas, 31 Desember 2012 xxxx
Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas, dengan metode TIDAK
langsung:

LAPORAN ARUS KAS


Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Laba bersih berdasarkan laporan laba rugi xxxx
Ditambah:
Penyusutan aktiva tetap xxxx
Amortisasi aktiva tidak berwujud xxxx
Penurunan aktiva lancar (piutang, persediaan, beban xxxx
dibayar di muka)
Kenaikan kewajiban lancar (hutang usaha dan kewajiban xxxx
akrual)
Kerugian pelepasan aktiva xxxx (+)
xxxx
Dikurangi:
Kenaikan aktiva lancar (piutang, persediaan, beban xxxx
dibayar di muka)
Penurunan kewajiban lancar (hutang usaha dan kewajiban xxxx
akrual)
Keuntungan pelepasan aktiva xxxx (+)
(xxxx)
Arus kas bersih dari kegiatan operasi xxxx

Arus Kas dari Kegiatan Investasi


Kas yang diterima dari penjualan tanah xxxx
Kas yang diterima dari penjualan investasi xxxx (+)
xxxx
Dikurangi:
Kas yang dibayar untuk membeli tanah xxxx
Kas yang dibayar untuk membeli bangunan xxxx (+)
(xxxx)
Arus kas bersih dari kegiatan Investasi xxxx

Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan


Kas yang diterima dari penjualan saham biasa xxxx
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk melunasi obligasi xxxx
Kas yang dibayar untuk deviden xxxx (+)
(xxxx)
Arus kas bersih dari kegiatan Pendanaan xxxx (+)
Arus kas masuk (keluar) bersih xxxx
Saldo kas, 1 Januari 2012 xxxx (+)
Saldo kas, 31 Desember 2012 xxxx
Contoh Laporan Arus Kas pada PD Jaya Abadi:

PD Jaya Abadi
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011

Arus kas dari aktivitas operasi


Arus kas masuk
Penjualan tunai Rp 11.940.000
Penjualan perlengkapan Rp 1.000.000
Penerimaan piutang Rp 23.500.000
Pendapatan bunga Rp 400.000 +
Arus kas masuk dari aktivitas operasi Rp 16.840.000

Arus kas keluar


Pembelian tunai Rp 9.000.000
Pembayaran utang Rp 8.000.000
Pembayaran gaji Rp 1.000.000
Pembayaran beban angkut Rp 200.000
Potongan pembelian Rp (100.000) +
Arus kas keluar dari aktivitas operasi Rp (18.100.000)

Arus kas keluar dari aktivitas investasi -


Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan -
Arus kas keluar bersih Rp (1.260.000)
Saldo kas awal Rp 28.000.000
Saldo kas akhir Rp 26.740.000
RANGKUMAN

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang
merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan. Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan
yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi:

1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.

Laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan
yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu pendapatan
dan pengeluaran selama peride tertentu. Laporan laba-rugi ini cukup penting
keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus
kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan
laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan
kreditor.

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu
dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang
mempengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:

a. besarnya modal awal periode,


b. adanya laba atau rugi usaha,
c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,
d. adanya investasi tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal akhir periode.

Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode,
mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan
neraca pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir
dalam laporan perubahan modal.

Arus kas adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Arus kas ini akan
menggambarkan tentang penggunaan kas pada tiga bagian aktivitas dari sebuah
perusahaan yang berhubungan dengan masalah kas. Laporan arus kas adalah
laporan keuangan yang sumbernya dari penggunaan kas. Dalam bentuk laporan
arus kas terdiri atas 3 bagian yaitu :

1. Kas dari aktivitas operasi


2. Kas dari aktivitas Investasi
3. Kas dari Aktivitas Pendanaan
LATIHAN

B. SOAL ESSAY
Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan pada akuntansi perusahaan
dagang!
2. Berikut ini data-data yang ada pada PD Makmur Sentosa periode 31
Desember 2013.
(dalam Rupiah)
Perkiraan Saldo
Penjualan 10.000.000,00
Retur penjualan dan potongan harga 300.000,00
Potongan penjualan 60.000,00
Persediaan awal (1 Desember 2013) 6.000.000,00
Persediaan akhir (31 Desember 2.000.000,00
2013)
Pembelian 2.300.000,00
Potongan pembelian 150.000,00
Biaya angkut 100.000,00
Retur pembelian dan potongan 70.000,00
harga
Biaya iklan 500.000,00
Gaji pegawai toko 800.000,00
Biaya pegawai kantor 200.000,00
Biaya perlengkapan kantor 150.000,00
Biaya asuransi 50.000,00
Modal awal (1 Desember 2013) 7.000.000,00
Pengambilan untuk pribadi 200.000,00
Piutang dagang 2.150.000,00
Kas 500.000,00
Perlengkapan kantor 900.000,00
Akm. Penyusutan peralatan kantor 200.000,00
Tanah 4.000.000,00
Gedung 7.000.000,00
Utang dagang 8.040.000,00
Utang gaji 2.500.000,00
Peralatan kantor 2.500.000,00
Pendapatan bunga deposito 100.000,00
Asuransi dibayar dimuka 250.000,00

Dari data di atas, buatlah


a. laporan keuangan laba rugi,
b. laporan perubahan modal,
c. laporan neraca,
d. laporan arus kas.
Rumus :
A. Essay

(Jumlah Skor) X 100 = Nilai


100

B. Kunci Jawaban

1. Essay
1. Laporan keuangan adalah informasi yang berkaitan dengan posisi
keuangan, hasil usaha (kinerja), dan perubahan posisi keuangan suatu
entitas bisnis (perusahaan) yang berguna bagi pihak yang
berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
2. a. Laporan Laba/Rugi

Perusahaan Dagang Makmur Sentosa


Laporan Laba / Rugi
31 Desember 2013

Penjualan Rp 10.000.000
Retur Penjualan dan Potongan Harga Rp 300.000
Potongan Penjualan Rp 60.000
(Rp 360.000)
Rp 9.640.000
Penjualan bersih
Harga Pokok Penjualan Rp 6.000.000
Persediaan awal (1 Desember 2013) Rp 2.300.000
Pembelian Rp 100.000
Biaya pengangkutan Rp 2.400.000

Retur Pembelian dan Potongan Harga Rp 70.000


Potongan Pembelian Rp 150.000
Rp 220.000
Pembelian Bersih Rp 2.180.000
Barang yang Tersedia untuk dijual Rp 8.180.000
Persediaan Akhir (Rp 2.000.000)
Harga Pokok Penjualan (Rp 6.180.000)
Laba Kotor Rp 3.460.000

Biaya Usaha
Biaya Penjualan
Gaji pegawai toko Rp 800.000
Biaya iklan Rp 500.000
Jumlah biaya penjualan Rp 1.300.000

Biaya administrasi dan umum


Gaji pegawai kantor Rp 200.000
Biaya perlengkapan kantor Rp 150.000
Biaya penyusutan peralatan kantor Rp 100.000
Biaya asuransi Rp 50.000
Jumlah biaya administrasi dan umum Rp 500.000
Jumlah biaya usaha (Rp
1.800.000)
Laba usaha Rp 1.660.000

Pendapatan di luar usaha


Pendapatan bunga deposito Rp 100.000
Laba bersih Rp 1.760.000
b. Laporan Perubahan Modal

Perusahaan Dagang Makmur Sentosa


Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2013

Modal awal (1 Desember 2013) Rp 7.000.000


Laba bersih Rp 1.760.000
Prive (Rp 200.000)
Penambahan Modal Rp 1.560.000
Modal akhir (31 Desember 2013) Rp 8.560.000

c. Laporan Neraca

Perusahaan Dagang Makmur Sentosa


Neraca
Per 31 Desember 2013
Aktiva Utang dan Modal
Aktiva Lancar
Kas 500.000 Utang Lancar
Piutang dagang 2.150.000 Utang Dagang 8.040.000
Asuransi dibayar dimuka 250.000 Utang Gaji 2.500.000
Perlengkapan kantor 900.000
Persediaan Barang 2.000.000
Jumlah aktiva lancar 5.800.000 Jumlah Utang Lancar 10.540.000

Aktiva Tetap
Peralatan 2.500.000 Modal
Ak. Penyusutan Kantor ( 200.000) Modal PD Makmur Sentosa 8.560.000
2.300.000
Gedung 7.000.000
Tanah 4.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 13.300.000
Jumlah Aktiva 19.100.000 Jumlah Utang dan Modal 19.100.000
d. Laporan Arus Kas

PD Makmur Sentosa
Neraca Yang Diperbandingkan
Per 31 Desember 2012 dan 2013
Neraca Naik atau
Perkiraan
2012 2013 turun
Kas 410.000 500.000 90.000
Piutang Dagang 1.900.000 2.150.000 250.000
Asuransi Dibayar di Muka 150.000 250.000 100.000
Perlengkapan Kantor 650.000 900.000 250.000
Peralatan Kantor 2.350.000 2.500.000 150.000
Persediaan Barang Dagang 1.500.000 2.000.000 500.000
Gedung 6.700.000 7.000.000 300.000
Tanah 3.100.000 4.000.000 900.000
16.760.000 19.100.000 2.540.000

Akumulasi Penyusutan Peralatan 160.000 200.000 40.000


Kantor
Utang Dagang 7.300.000 8.040.000 740.000
Utang Gaji 1.500.000 2.500.000 1.000.000
Modal PD Makmur Sentosa 7.800.000 8.560.000 760.000
16.760.000 19.100.000 2.540.000

Laporan Arus Kas

PD Makmur Sentosa
Laporan Arus Kas
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

Sumber Kas dari :


1. Hasil operasi (Laba Bersih) Rp 1.760.000
Ditambah dengan :
- Akum. Penyusutan Peralatan Rp 40.000
- Kenaikan Utang Dagang Rp 740.000
Rp 780.000
Rp 2.540.000
Dikurang dengan :
- Kenaikan Piutang Dagang Rp 250.000
- Penurunan Utang Gaji Rp 1.000.000
Rp 1.250.000
Rp 1.290.000
2. Penggunaan Kas
- Asuransi dibayar di muka Rp 100.000
- Pembelian Peralatan Rp 150.000
- Pembelian Perlengkapan Rp 250.000
- Persediaan Barang Rp 500.000
- Prive Rp 200.000
Rp 1.200.000
Rp 90.000
PETA KONSEP

Ayat jurnal penutup

Siklus akuntansi Neraca saldo


perusahaan dagang setelah penutupan

Jurnal pembalik
URAIAN MATERI

A. Jurnal Penutup (Closing Entry)


Ayat jurnal penutup (closing journal entry) adalah ayat jurnal yang digunakan
untuk menghilangkan saldo akun sementara agar dapat digunakan untuk transaksi
akuntansi periode berikutnya.
Adapun tujuan pembuatan jurnal penutup yaitu:
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua perkiraan sementara,
sehingga perkiraan tersebut menjadi nol. Dan dengan jurnal penutup ini
akan dapat dipisahkan jumlah saldo rekening sementara untuk periode ini
dengan jumlah saldo rekening sementara untuk periode berikutnya.
2. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan
keadaan pada akhir periode, sehingga rekening modal akan sama dengan
jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam neraca
Akun pendapatan dan beban merupakan akun sementara. Oleh karena itu,
pada akhir periode nilai kedua akun tersebut harus dijadikan nol. Pengambilan
pribadi (prive) juga merupakan akun sementara yang harus ditutup pada akhir
periode. Jurnal penutup untuk akun sementara, yaitu sebagai berikut:

1. Menutup Seluruh Akun Pendapatan


Pendapatan utama perusahaan dagang diperoleh dari penjualan. Oleh karena itu,
akun penjualan ditutup dengan mendebet akun penjualan dan mengkredit akun
ikhtisar laba/rugi. Jurnal penutup yang dibuat untuk memindahkan akun
pengurang penjualan, yaitu sebagai berikut.
Penjualan Rpxxxxx
Retur penjualan dan pengurangan harga Rpxxxxx
Potongan penjualan Rpxxxxx
Adapun jurnal untuk menutup penjualan bersih, yaitu sebagai berikut.
Penjualan Rpxxxxx
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx

2. Menutup Seluruh Akun Beban


Pembelian termasuk beban utama yang dikeluarkan perusahaan dagang
untuk memperoleh barang dagangan. Oleh karena itu, pembelian atau harga pokok
penjualan ditutup ke akun ikhtisar laba/ rugi. Jurnal untuk memindahkan akun
pengurang dan penambah pembelian, yaitu sebagai berikut.
Retur pembelian dan pengurangan harga Rpxxxxx
Potongan pembelian Rpxxxxx
Pembelian Rpxxxxx
Pembelian Rpxxxxx
Beban angkut pembelian Rpxxxxx
Adapun jurnal untuk menutup pembelian bersih, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
Pembelian Rpxxxxx
Akun beban operasional lainnya ditutup dengan cara mengkreditkan
jumlah beban yang ada dalam laporan laba/rugi karena saldo normal akun beban
di sebelah debet. Sebaiknya diurutkan dari
nilai beban terbesar sampai nilai beban terkecil. Jurnal penutup yang dibuat, yaitu
sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
Beban gaji Rpxxxxx
Beban bunga Rpxxxxx
Beban asuransi Rpxxxxx
3. Menutup Laba atau Rugi
Selisih antara ikhtisar laba/rugi sisi debet dan sisi kredit ditutup ke akun
modal. Jika selisih ikhtisar laba/rugi di sebelah debet, berarti perusahaan
memperoleh laba. Jurnal penutup yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx
Modal Rpxxxxx
Jika selisih ikhtisar laba/rugi di sebelah kredit, berarti perusahaan menderita
kerugian. Jurnal penutup yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Modal Rpxxxxx
Ikhtisar laba/rugi Rpxxxxx

4. Menutup Akun Pengambilan Pribadi (Prive)


Pengambilan pribadi bersaldo normal di sebelah debet. Oleh karena itu,
penutupan dibuat dengan mengkreditkan akun tersebut seperti berikut.
Modal Rpxxxxx
Pengambilan pribadi (prive) Rpxxxxx

Jika jurnal penutup telah dibuat, akun-akun yang dibuatkan jurnal penutup
akan memiliki saldo yang berbeda dengan jumlah sebelum jurnal penutup, yaitu
memiliki saldo nol. Oleh karena itu, perubahan yang diakibatkan jurnal penutup
tersebut harus di-posting ke buku besar. Cara mem-posting jurnal penutup sama
dengan cara mem-posting jurnal khusus ke buku besar atau mem-posting jurnal
umum ke buku besar, yaitu seperti berikut.

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


27 agustus 31 Modal Rp 500.000 -
Pengambilan pribadi - Rp 500.000
(prive) (Jurnal Penutup)
Jurnal penutup untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu sebagai berikut.
Perusahaan Surya Sejati
Jurnal Penutup
Per 31 Desember 2007

B. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN


Setelah dibuat jurnal penutup, selanjutnya disusun neraca saldosetelah penutupan.
Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan,yaitu untuk memastikan jumlah
kedua sisi dalam keadaan seimbang dan benar pada awal periode berikutnya.
Saldo aktiva dan kewajiban tidak mengalami perubahan, saldo modal mengalami
perubahan akibat dari pengaruh jurnal penutup. Adapun saldo pendapatan dan
beban dihilangkan dari neraca saldo setelah penutupan karena saldonya menjadi
nol setelah jurnal penutupan. Berikut disajikan neraca saldo setelah penutupan
untuk kasus Perusahaan Surya
Sejati.
Perusahaan Surya Sejati
Neraca Setelah Penutupan
Per 31 Desember 2007

C. Jurnal Pembalik (Reversing Entry)


Setelah neraca saldo setelah penutupan disusun, masih ada satu langkah
lagi yang harus dilakukan, yaitu membuat ayat jurnal pembalik. Ayat jurnal
pembalik (reversing journal entry), yaitu ayat jurnal untuk membalikkan ayat
jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada akhir periode dan mempunyai
pengaruh penting terhadap transaksi rutin yang akan terjadi pada periode
berikutnya. Ayat jurnal pembalik ini dibuat pada awal periode berikutnya. Ada
empat hal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu sebagai berikut.
1. Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar Referensi
Ekonomi di Muka) yang Dicatat sebagai Beban
Misalnya, pada 1 Desember 2007 dibayar beban sewa untuk 1 tahun
sebesar Rp2.400.000,00 pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai
berikut.
Beban sewa Rp2.400.000,00
Kas Rp2.400.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Sewa dibayar di muka Rp2.200.000,00
Beban sewa Rp2.200.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat juga ayat jurnal penutup seperti berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rp 200.000,00
Beban sewa Rp 200.000,00
Adapun ayat jurnal pembalik yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Beban sewa Rp2.200.000,00
Sewa dibayar di muka Rp2.200.000,00

2. Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka)


yang Dicatat sebagai Pendapatan
Misalnya, pada 1 September 2007 perusahaan menerima pendapatan sewa
untuk 6 bulan sebesar Rp2.400.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal
sebagai berikut.
Kas Rp2.400.000,00
Pendapatan sewa Rp2.400.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.
Pendapatan sewa Rp800.000,00
Sewa diterima di muka Rp 800.000,00
Pada 31 Desember 2007 dibuat juga ayat jurnal penutup sebagai berikut.
Pendapatan sewa Rp1.600.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp1.600.000,00
Adapun ayat jurnal pembaliknya, yaitu sebagai berikut.
Sewa diterima di muka Rp800.000,00
Pendapatan sewa Rp 800.000,00
3. Beban yang Belum Dibayar
Misalnya, pada 31 Desember 2007 terdapat gaji untuk bulan Desember yang
belum dibayar sebesar Rp1.750.000,00 untuk karyawan bagian penjualan dan
sebesar Rp1.500.000,00 untuk karyawan bagian kantor. Gaji tersebut
dibayarkan setiap tanggal 4 Januari 2008. Ayat jurnal penyesuaian yang
dibuat pada 31 Desember 2007, yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00
Utang gaji Rp3.250.000,00
Pada awal periode, 1 Januari 2008 dibuat ayat jurnal pembalik sebagai
berikut.
Utang gaji Rp3.250.000,00
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00
Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran gaji, yaitu sebagai
berikut.
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00
Kas Rp3.250.000,00

4. Pendapatan yang Belum Diterima


Misalnya, perusahaan menerima bunga setiap tanggal 1 Mei dan 1 November
sebesar Rp600.000,00. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31
Desember 2007, yaitu sebagai berikut.
Piutang bunga Rp200.000,00
Pendapatan bunga Rp200.000,00
Jurnal pembalik yang dibuat pada 1 Januari 2008, yaitu sebagai berikut.
Pendapatan bunga Rp200.000,00
Piutang bunga Rp200.000,00
Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran (1 Mei 2008), yaitu
sebagai berikut.
Kas Rp600.000,00
Piutang bunga Rp600.000,00
Adapun jurnal pembalik untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu
sebagai berikut.

Perusahaan Surya Sejati


Jurnal Pembalik
Per 1 Januari 2008
RANGKUMAN

1. Ayat jurnal penutup (closing journal entry) adalah ayat jurnal yang
digunakan untuk meng hilangkan saldo akun sementara agar dapat
digunakan untuk transaksi akuntansi periode berikutnya. Akun
pendapatan dan beban merupakan akun sementara
2. Jurnal akun penutup sementara meliputi:
a. Menutup Seluruh Akun Pendapatan
b. Menutup Seluruh Akun Beban
c. Menutup Laba atau Rugi
d. Menutup Akun Pengambilan Pribadi (Prive)
3. Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan,yaitu untuk
memastikan jumlah kedua sisi dalam keadaan seimbang dan benar
pada awal periode berikutnya.
4. Ayat jurnal pembalik (reversing journal entry), yaitu ayat jurnal
untuk membalikkan ayat jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat
pada akhir periode dan mempunyai pengaruh penting terhadap
transaksi rutin yang akan terjadi pada periode berikutnya
5. Ada empat hal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu sebagai
berikut.
a. Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar
Referensi Ekonomi di Muka) yang Dicatat sebagai Beban
b. Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan
Diterima di Muka) yang Dicatat sebagai Pendapatan
c. Beban yang Belum Dibayar
d. Pendapatan yang Belum Diterima
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
1. Jurnal penutup disebut juga ....
a. closing entry
b. adjusting entry
c. reversing entry
d. general entry
e. balance sheet
2. Jika perusahaan menderita kerugian, akun modal pada jurnal penutup akan
dicatat di sebelah ....
a. modal
b. debet
c. akun
d. kredit
e. neraca
3. Jurnal untuk menutup penjualan, sebesar Rp 1.500.000,00, yaitu ....
a. Penjualan Rp 1.500.000,00
kas Rp 1.500.000,00
b. kas Rp 1.500.000,00
penjualan Rp 1.500.000,00
c. pembelian Rp 1.500.000,00
penjualan Rp 1.500.000,00
d. ikhtisar rugi/laba Rp 1.500.000,00
penjualan Rp 1.500.000,00
e. penjualan Rp 1.500.000,00
ikhtisar rugi/laba Rp 1.500.000,00

4. Jurnal untuk menutup beban sewa sebesar Rp 300.000,00, yaitu ....


a. beban sewa Rp 300.000,00
kas Rp 300.000,00
b. kas Rp 300.000,00
beban sewa Rp 300.000,00
c. beban sewa Rp 300.000,00
modal Rp 300.000,00
d. ikhtisar rugi/laba Rp 300.000,00
beban sewa Rp 300.000,00
e. beban sewa Rp 300.000,00
ikhtisar rugi/laba Rp 300.000,00
5. Akun yang didebet ketika menutup akun prive, yaitu ....
a. pendapatan
b. modal
c. kas
d. beban
e. kewajiban
6. Akun yang tidak ada dalam neraca saldo setelah penutupan, yaitu ....
a. piutang dagang
b. peralatan toko
c. utang dagang
d. penjualan
e. kas
7. Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan, yaitu ....
a. memastikan jumlah kedua sisi seimbang dan benar pada awal periode
berikutnya
b. memastikan banyaknya akun yang ada dalam neraca
c. mengoreksi kesalahan
d. mencari kesalahan
e. menambah kas
8. Berikut merupakan akun yang ada dalam neraca saldo setelah penutupan,
yaitu ....
a. modal
b. penjualan
c. pembelian
d. beban iklan
e. potongan penjualan
9. Jurnal Pembalik disebut juga ......
a. closing entry
b. adjusting entry
c. reversing entry
d. general entry
e. balance sheet
10. Jurnal pembalik untuk beban gaji yang belum di bayar, yaitu ....
a. beban gaji di debet, kas di kredit
b. kas di debet, beban gaji di kredit
c. beban gaji di debet, utang gaji di kredit
d. utang gaji di debet, beban gaji di kredit
e. beban gaji di debet, utang dagang di kredit
Essay

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Deskripsikan tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan!


2. Buatlah jurnal penutup berdasarkan data-data berikut:
Pendapatan …………………………………………………. Rp. 20.000.000,-

Beban telepon ……………………………………………… Rp. 1.500.000,-

Beban asuransi……………………………………………… Rp. 1.000.000,-

Beban depresiasi……………………………………………… Rp. 10.000.000,-

Beban gaji …….……………………………………………… Rp. 4.000.000,-

Beban perlengkapan………………………………………… Rp. 2.000.000,-

Prive…..………………………………………………………. Rp. 1.000.000,-

3. Hal-hal apa saja yang memerlukan ayat jurnal pembalik?


4. Buatlah ayat jurnal untuk menutup beban angkut penjualan sebesar Rp
1.500.000,00, beban sewa sebesar Rp 3.600.000,00, dan beban asuransi
sebesar Rp 1.200.000,00.
5. Pada 31 Desember 2007, terdapat gaji yang belum dibayar sebesar Rp
2.000.000,00. Gaji tersebut akan dibayarkan pada 6 Januari 2008. Buatlah
jurnal penyesuaian, jurnal pada saat pembayaran gaji, dan jurnal pembalik.
Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1. A
2. B
3. E
4. D
5. B
6. D
7. A
8. A
9. C
10. D
11.
Kunci Jawaban Essay

1. Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan, yaitu untuk memastikan


jumlah kedua sisi dalam keadaan seimbang dan benar pada awal periode
berikutnya

2. Jurnal Penutup
Rekening Debet Kredit
Menutup pendapatan:
Pendapatan 20.000.000
Ikhtisar R/L 20.000.000
Menutup beban:
Ikhtisar R/L 18.500.000
Beban telepon 1.500.000
Beban asuransi 1.000.000
Beban depresiasi 10.000.000
Beban gaji 4.000.000
Beban perlengkapan 2.000.000
Menutup Ikhtisar R/L:
Ikhtisar R/L 1.500.000
Modal 1.500.000
Menutup prive:
Modal 1.000.000
Prive 1.000.000

3. Ada empat hal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu sebagai berikut.
1. Beban yang dibayar terlebih dahulu (beban dibayar di muka) yang dicatat
sebagai beban
2. Pendapatan yang belum direalisasikan (pendapatan diterima di muka) yang
dicatat sebagai pendapatan
3. Beban yang belum dibayar
4. Pendapatan yang belum diterima

4. Menutup rekening beban


Ikhtisar rugi/laba Rp 6.300.000

Beban angkut Rp 1.500.000

Beban sewa Rp 3.600.000

Beban asuransi Rp 1.200.000

5. Jurnal penyesuaian
Beban gaji Rp 2.000.000
Utang gaji Rp 2.000.000

Jurnal pembalik
Utang gaji Rp 2.000.000
Beban gaji Rp 2.000.000

Jurnal pada saat pembayaran


Beban gaji Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
DAFTAR PUSTAKA

_______.2014. Bahas tuntas 100 soal ekonomi SMA X, XI, XII. Pustaka
Widyatama:

Alam S. 2013. Mandiri Ekonomi untuk SMA/MA kurikulum 2013. Jakarta:


Erlangga

Alam, S. 2004. Akuntansi SMA:Untuk Kelas XI. Edisi pertama. Esis. Jakarta.

Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta :Esis

Albert, Stice. 2012. Akuntansi Keuangan:Konsep dan Aplikasi. Edisi pertama.


Salemba Empat. Jakarta.

Candra ekonom.2014. membantu negara mencerdaskan bangsa. (Online)

Darwanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung:Yrama Widya.

Eko, Yuli. 2007. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta. Departemen
Pendidikan Nasional

Gemanasti, Kinanti & Nella. 2013. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung.
Yrama Widya

Herasidik. 2012. Ekonomi Akuntansi. (Online)

Hidayat, Herry. 2013. http://m-herry.blogspot.com/2013/03/sistem-pemungutan-


pajak-di-indonesia.html?m=1 . (diakses pada tanggal 2 mai 2014)

http://candraekonom.blogspot.com/2014/04/contoh-soal-dan-jawaban-laporan-
arus-kas.html (diakses pada tanggal 06 Juni 2014)

http://herasidik.blogspot.com/2012/04/materi-akuntansi-untuk-siswa-kelas-xi.html

Indrastuti dkk. 2012. Ekonomi dan Kehidupan. (Online)

Ismanto.2009. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Departemen


pendidikan nasional.

Ismawanto. 2009. Ekonomi 3 Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah


Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Ismawanto.2009.Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat pembukuan,


Departemen pendidikan nasional
Laowe, Jeanie. 2013. http://pajakkoe.blogspot.com/2013/01/sistem-pemungutan-
pajak.html?m=1 (diakses pada tanggal 2 mai 2014)

Maghfira, Fira. http://rahasiafira.blogspot.com/2013/05/sistem-administrasi-


perpajakan-modern.html?m=1 (diakses pada tanggal 2 mei 2014)

Mimin Nur Aisyah, Hartatik Fitria R. 2009.Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI


Peminatan.Jakarta :CV. Sahabat

Noviani, Levy. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional

Purwanti.2013. Cara Win- win Solution Ekonomi SMA kelas X, XI, XII. Pustaka
Widyatama: Yagyakarta

S, Alam, 2006. Ekonomi untuk SMAMA Kelas XII. Jakarta : Gelora Aksara
Pratama

Sa’diyah, Chumidatus dkk. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta :


Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Santana , kustana, dkk. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakara :
Departemen pendidikan nasional.

Sukadi. 2007. Ekonomi untuk SMA/ MA Kelas XII. Grahadi: Surakarta

Sukardi, dkk. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional

Suprianto, Muhson Ali. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional

Tim widya gamma. 2012. Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SMA/MA IPS.
Bandung. Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai