(MATERI 1-21)
02SAKP016 /OL_441
Modul Ini Diprint dan Dijadikan Satu Rangkap File, Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2
UNIVERSITAS PAMULANG
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sifat dasar perusahaan dan akuntansi.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu Menjelaskan Definsi Perusahaan Dagang
2. Mampu Menjelaskan Siklus Operasi Perusahaan Dagang
3. Mampu Menjelaskan Syarat Pembayaran Dalam Perusahaan Dagang
4. Mampu Menjelaskan Ciri Dan Karakter Perusahaan Dagang
5. Mampu Membedakan Perusahaan Dagang Dan Jasa
B. URAIAN MATERI
1. Definisi Perusahaan Dagang
Perdagangan adalah salah satu industri terbesar dan paling berpengaruh di
dunia. Mungkin beberapa di antara kita akan bekerja pada perusahaan dagang.
Oleh karena itu, memahami laporan keuangan perusahaan dagang adalah
penting. Dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai karakteristik perusahaan
dagang.
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja (bisnisnya)
adalah membeli barang dari pemasok lalu menjual lagi ke konsumen tanpa
mengubah wujud barang dagangnya. Mudahnya, bisa kamu temukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang
lainnya. Jenis usaha tersebut membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari
supplier atau pemasok kemudian menjualkannya lagi ke konsumen. Dengan kata
lain Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah
membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagangnya tanpa memberikan
nilai tambah terhadap produknya. Nilai tambah yang dimaksud berupa mengolah
atau mengubah bentuk dan sifat barang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai
jual yang lebih tinggi
S 1
Transmart, Hypermart, Lotte Mart dan beberapa nama Toko Swalayan lain
yang dari pada kita mungkin pernah berbelanja atau bekerja disana merupakan
industry perusahaan dagang karena mereka lebih melakukan kegiatan membeli
dan menjual barang dagangan dari pada menyediakan jasa sebagai sumber
pendapatan utama mereka. Perusahaan dagang yang membeli dan menjual
secara langsung kepada pelanggan disebut peritel (retailers) , perusahaan dagang
yang juga menjual kepada peritel disebut pedagang grosir (wholesalers). Sumber
utama perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, yang disebut
dengan penjualan (sales). Perusahaan dagang memiliki dua jenis beban yaitu
beban pokok penjualan dan beban operasi.
Beban pokok penjualan (cost of good sold) adalah total biaya barang
dagangan yang terjual selama periode berjalan. Beban ini secara langsung
berkaitan dengan pendapatan diakui dari penjualan barang tersebut. Berikut
adalah ilustrasi yang menggambarkan proses pengukuran oendapatan untuk
perusahaan dagang.
Penjualan
Beban Pokok
Laba Bruto
Penjulaan
S 2
Perusahaan Jasa
Menerima Kas Melakukan Jasa
Kas
Piutang Usaha
Perusahaan Dagang
Kas
Menjual Persediaan
S 3
investasi jangka pendek atau lainnya’. Dengan demikian akan terjadi optimalisasi
penggunaan kas perusahaan. Dalam transaksi perusahaan, ada dua ciri yang
mengisyaratkan bahwa suatu transaksi merupakan transaksi kredit, yaitu:
1. Transaksi kredit biasanya dibuktikan dengan sebuah Faktur. Sebaliknya,
transaksi tunai biasanya menggunakan bukti transaksi berupa Nota dan
Kwitansi pembelian.
2. Terdapat termin pembayaran. Misalnya; 2/10, n/30. a. Maksud 2/10 adalah, jika
pembelian kredit tersebut dilunasi pada kurun waktu sampai sepuluh hari ke
depan, perusahaan akan mendapatkan potongan pembelian sebesar 2%. b.
Maksud dari n/30 adalah, rentang waktu pelunasan pembelian kredit itu
maksimal 30 hari dari tanggal transaksi
b. Penjualan Tunai dan Kredit
Sama halnya dengan transaksi pembelian di suatu perusahaan, tidak
semua transaksi penjualan dalam perusahaan dagang dilakukan secara tunai. Hal
ini biasanya didasari oleh pemahaman ‘dengan melakukan penjualan secara
kredit, diharapkan konsumen akan tertarik untuk membeli produk perusahaan
meski pada saat itu konsumen belum memiliki uang’. Dengan demikian, penjualan
perusahaan diharapkan juga akan meningkat. Akun ‘penjualan’ digunakan untuk
mencatat pendapatan dari penjualan barang dagangan. Jumlah yang dicatat
dalam akun ini adalah sebesar harga jual, bukan sebesar harga pokok dari barang
yang dijual tersebut.
S 4
belinya
Secara garis besar, pada perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis,
yaitu:
a. Pedagang Besar Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang-barang
dalam partai besar. Contoh: agen, grosir, dll.
b. Pedagang Menengah Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang dalam
partai besar tetapi menjual kepada pengecer dalam jumlah sedang. Contoh:
penyalur, dan toko-toko besar.
c. Pedagang Kecil Yaitu pedagang yang menjual barang langsung kepada
konsumen. Contoh: toko-toko kecil, warung, dll.
5. Perbedaan Perusahaan dagang dan Perusahaan Jasa
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya membeli
barang (komoditi) dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa merubah sifat dan
bentuknya. Pengertian di atas menunjukkan bahwa ciri khas perusahaan dagang
berbeda dengan perusahaan jasa yang telah dikenal sebelumnya yaitu apabila
ditinjau dari kegiatan maka perusahaan jasa kegiatan pokoknya yaitu menjual jasa
kepada pihak-pihak yang menerima dengan mengeluarkan pengorbanan dalam
bentuk jasa untuk tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang telah ditetapkan.
Perbedaan tersebut terletak pada kegiatan perusahaan dagang yang meliputi
pembelian barang dagangan, menyimpannya sementara dan kemudian menjual
persediaan barang dagangannya kepada pelanggan untuk memperoleh uang kas,
selanjutnya menggunakan uang kas untuk membeli persediaan lagi. Sehingga
perhitungan laba rugi perusahaan dagang dibandingkan perusahaan jasa akan
nampak sebagai berikut:
Tabel 1. Perbedaan Perhitungan Laba/Rugi pada Perusahaan Dagang
dengan Perusahaan Jasa.
UD Tiga Utama
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022
(dalam ribuan rupiah)
Net Sales 10.000.000
Cost of Good Sold 7.000.000
Gross Margin 3.000.000
Sales Expense and General Adm Expense 1.700.000
Operating Net Profit 1.300.000
S 5
Salon Pesona
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022
(dalam ribuan rupiah)
Revenue 4.000.000
Operating Expense 2.500.000
Operating Net Profit 1.500.000
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan karakteristik perusahaan jasa dan perusahaan dagang
2. Jelaskan transaksi apa saja yang sering terjadi dalam perusahaan dagang
3. Buatlah ilustrasi perbedaan transaksi penjualan tunai, kredit dan dengan kartu
kredit
D. DAFTAR PUSTAKA
Erica, Denny (2020). Modul Parktikum Akuntansi Perusahaan dagang. Program Studi
Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana
Informatika.
Fachruddin, Achmad. Hafiez Sofyani. Ir. Lestari Rahayu.. Susanawati. (2016) Modul Mata
Kuliah Dasar Akuntansi Program Studi Agribisnis “Perusahaan Dagang”
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kieso, Weygandt Kimmel. (2019). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Yusuf, Al Haryono (2012) Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 2. Yogyakarta. STIE YKPN
Yogyakarta.
S 6
BAB 2
TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sifat dasar perusahaan dan akuntansi.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu Mengetahui dan Mengidentifikasi Jenis-Jenis Dokumen Transaksi Pada
Perusahaan Dagang
2. Mampu Menjelaskan Jenis-Jenis Akun Pada Transaksi Perusahaan Dagang
3. Mampu Mencatat dan Menganalisa Transaksi Perusahaan Dagang
B. URAIAN MATERI
1. Dokumen Transaksi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang yang membeli dan menjual barang dalam partai
besar disebut grosir dan perusahaan dagang yang menjual dalam partai kecil
disebut pedagang eceran (retailer). Baik grosir maupun retailer pada dasarnya
memiliki kesamaan dalam kegiatan/transaksi pokok, yaitu:
a. Pembelian,
b. Retur pembelian dan potongan harga,
c. Potongan pembelian,
d. Penjualan,
e. Retur penjualan dan potongan harga,
f. Potongan penjualan,
g. Ongkos angkut.
Dokumen transaksi merupakan input di akuntansi dapat didefinisikan
sebagai setiap peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana
perusahaan. Sebagai catatan transaksi tidak selalu melibatkan uang tunai karena
dana perusahaan dapat beragam (Sony Warsono, 2013:07) Ditinjau dari
pengolahan data akuntansi, dokumen atau furmulir digolongkan menjadi dua
macam yaitu dokumen sumber (source document) dan dokumen pendukung
(supporting document atau corroborating document).
a. Dokumen sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan
kedalam jurnal atau buku pembantu.
b. Dokumen pendukung adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber
sebagai bukti sahihnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.
7
(Mulyadi, 2013:92)
Tabel 2.1 Jenis Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung
No Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung
1 Penjualan Tunai Faktur Penjualan tunai Pita register kas
2 Penjualan kredit Faktur penjualan Surat order pengiriman
Laporan pengiriman
barang Surat muat
3 Retur penjualan Memo kredit Laporan penerimaan
barang
4 Pembelian Bukti kas keluar Surat order pembelian
Laporan penerimaan
barang Faktur dari
pemasok
5 Retur pembelian Memo kredit Laporan pengiriman
barang
6 Penggajian dan Bukti kas keluar Daftar gaji/ rekap daftar
pengupahan gaji
7 Pemakaian barang Bukti permintaan -
gudang pengeluaran barang
gudang
Berikut adalah jenis-jenis bukti transaksi yang diberkaitan dengan transaksi pokok:
a. Nota Kontan
Ditinjau dari segi cara pembayaran, maka pembelian dan penjualan dapat
dilakukan dengan cara tunai (on cash), pembayaran dilakukan pada saat
penyerahan barang dari penjual kepada pembeli. Berikut adalah nota kontan yang
dilampirkan jika terjadi pembelian secara tunai.
8
b. Faktur Pembelian
Sedangkan jika transaksi pembelian dilakukan secara kredit maka bukti
pendukungnya adalah faktur . Kredit (on account), artinya pembayaran dilakukan
dalam jangka waktu tertentu setelah barang diserahkan dari penjual kepada
pembeli. Beberapa perusahaan akan menawarkan potongan pembelian kepada
para pelanggannya jika pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu yang
ditetapkan. Misalnya perusahaan mempunyai syarat pembayaran yang
dinyatakan 3/15.n/30, maka perusahaan akan memberikan potongan sebesar 3%
jika pelanggan membayar dalam jangka waktu 15 hari sejak tanggal faktur, jika
pembayaran dilakukan lebih dari 15 hari maka tidak ada potongan dan
pembayaran harus dilakukan paling lama 30 hari sejak tanggal faktur, berikut
adalah contoh dari faktur pembelian:
c. Nota Debet
Ketika terjadi pembelian namun barang tidak sesuai dengan pesanan atau barang
dalam kondisi rusak/cacat, maka dalam hal ini pihak pembeli akan mengirimkan
nota pemberitahuan pengembalian barang yang disebut nota debet (debit
memorandum) atas pengembalian barang tersebut. Berikut adalah contoh dari
9
nota kredit:
d. Bukti Kas Keluar
Bukti Kas Keluar adalah dokumen pendukung atas segala transaksi yang
mengakibatkan adanya penurunan/pengeluaran terhadap akun kas. Contoh
transaksinya adalah biaya angkut pembelian. Pembelian barang dalam partai
besar memperhitungkan syarat penyerahan barang. Umumnya berlaku dua syarat
yaitu:
1. FOB destination point (bebas sampai ke tempat tujuan), artinya hak
kepemilikan atas barang berpindah ketika barang sudah sampai tempat tujuan,
sehingga biaya angkut barang mulai dari gudang penjual sampai gudang
pembeli ditanggung oleh pihak penjual. Syarat ini disebut juga Loko Gudang
Pembeli.
2. FOB shipping point (bebas sampai tempat pengiriman), artinya hak
kepemilikan atas bagian berpindah serentak dengan keluarnya barang dari
gudang penjual, sehingga biaya angkut barang mulai dari gudang penjual
sampai gudang pembeli ditanggung oleh pihak pembeli. Syarat ini disebut juga
Loko Gudang Penjual. Beban angkut yang ditanggung oleh pembeli
merupakan akun sementara yang nantinya merupakan elemen dari harga
pokok barang yang dibeli.
Di atas telah dijelaskan bahwa beban angkut dapat dibayar oleh penjual.
Apabila beban angkut dibayar oleh penjual maka perusahaan akan membuat bukti
kas keluar dan beban ini merupakan beban penjualan yang merupakan elemen
laporan laba rugi
10
e. Nota Kontan
Penjualan, seperti halnya pembelian, dapat dilakukan secara tunai maupun secara
kredit. Penjualan dalam partai kecil atau eceran umumnya dilakukan secara tunai
sedangkan penjualan dalam partai besar atau grosir seringkali dilakukan secara
kredit. Jika perusahaan melakukan penjualan secara tunai bukti transaksi yang
diperlukan umumnya adalah pita mesin register kas, nota kontan atau rekapitulasi
penjualan tunai yang dibuat oleh kasir.
11
f. Nota Kredit
Seperti halnya pembelian, dalam transaksi penjualan juga terdapat kemungkinan
barang yang sudah dijual dikembalikan oleh pembeli, karena rusak atau tidak
sesuai dengan pesanan. Pengembalian ini disebut retur penjualan, namun dapat
pula terjadi pembeli tidak mengembalikan barang namun akan diberi potongan
harga. Bukti transaksi untuk transaksi tersebut adalah nota kredit yang dibuat
rangkap dua, satu untuk pembeli dan satu untuk internal perusahaan, yaitu bagian
akuntansi.
12
2. Akun-Akun Pada Transaksi Perusahaan Dagang
Setelah anda mampu mengetahui dan mengidentifikasi bukti transaksi yang
terjadi pada perusahaan dagang, selanjutnya adalah proses pencatatan kedalam
jurnal. Untuk melakukan pencatatan maka dibutuhkan pemahaman mengenai jenis
akun yang digunakan. Beberapa akun-akun yang digunakan pada perusahaan dagang
sama dengan akun-akun yang dipakai pada perusahaan jasa, hanya karena unit
bisnisnya berbeda sesuai dengan apa yang sudah dibahas pada pertemuan
sebelumnya, dimana perusahaan dagang kegiatannya adalah melakukan transaksi
jual beli barang maka terdapat akun-akun tambahan yang tidak digunakan pada
perusahaan jasa pada umumnya.
Berikut adalah akun-akun tambahan yang dipakai untuk mencatat transaksi
pada perusahaan dagang.
a. Akun pembelian
Akun ini digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi pembelian barang dagang
dari supplier yang masuk ke perusahaan sebelum dijual ke pelanggan baik secara
tunai maupun kredit.
b. Akun Penjualan
Akun ini digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi penjualan barang dagang
kepada pelanggan maupun pedagang reseller baik secara tunai maupun kredit.
c. Akun Persediaan Barang Dagang
Akun ini digunakan untuk mencatat adanya penyimpanan barang dagang yang
tersedia digudang untuk siap dijual selama periode tertentu.
d. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Akun ini digunakan untuk mencatat dalam menentukan harga beli barang dagang
yang akan dijual yang dapat dipengaruhi oleh harga pasar pada satu periode
13
tertentu.
e. Akun Potongan Pembelian
Akun ini digunakan untuk mencatat adanya potongan harga/ diskon yang diberikan
oleh produsen kepada perusahaan karena telah membayar dengan tunai atau
lunas saat transaksi terjadi atau dalam jangka waktu tertentu sesuai syarat
pembayaran.
f. Akun Potongan Penjualan
Akun ini digunakan untuk mencatat adanya potongan harga /diskon yang diberikan
penjual kepada pelanggan karena telah membayar barang dagang secara lunas
ketika transaksi terjadi atau sesuai dengan syarat pembayaran.
g. Akun Retur pembelian
Akun ini digunakan untuk mencatat adanya pengembalian barang yang telah
dibeli kepada produsen karena rusak / cacat dalam proses pengiriman atau
kualitas tidak sesuai pesanan.
h. Akun Retur Penjualan
Akun ini digunakan untuk mencatat adanya pengembalian barang yang telah dijual
dari pelanggan/konsumen karena rusak/cacat dalam proses pengiriman atau
kualitas tidak sesuai pesanan.
i. Biaya Angkut Pembelian
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut barang -barang yang
dibeli jika biaya ini ditanggung ileh perusahaan.
j. Akun Biaya Angkut Penjualan
Akun ini digunakan untuk mencatat junlah biaya pengangkutan barang – barang
yang dijual yang ditanggung perusahaan.
Setelah anda mengetahui jenis-jenis akun pokok pada perusahaan dagang maka
anda harus memahami mengenai aturan saldo normal akun, aturan debet dan kredit pada
setiap akun berbeda-beda hal ini sudah dibahas pada akuntansi perusahaan jasa. Berikut
adalah penjelasan mengenai aturan debet dan kredit akun yang ada pada perusahaan
dagang.
Tabel 2.2 Saldo Normal Rekening Perusahaan Dagang
Akun Saldo
Debet Kredit
Purchase ѵ
Inventory ѵ
14
Purchase Return ѵ
Purchase Discount ѵ
Sales ѵ
Sales Discount ѵ
Sales return ѵ
Freight in ѵ
Freight Out ѵ
15
Account Payable Liability Kredit Debet
Inventory Asset Debet Kredit
16
digunakan Bertambah Berkurang
Sales Revenue Kredit Debet
Account Revenue Asset Debet Kredit
C. LATIHAN / TUGAS
1. Buatlah ilustrasi transaksi beserta bukti transaksi Pada transaksi perusahaan dagang
untuk transaksi sbb:
a. Pembelian Tunai
b. Pembelian Kredit
17
c. Penjualan Tunai
d. Retur Pembelian
e. Retur Penjualan
2. Setelah anda mengetahui transaksi pokok pada perusahaan dagang, beserta bukti
transaksinya mengapa dalam siklus akuntansi pada proses awal penting bagi staf
administrasi melakukan identifikasi terhadap bukti transaksi?
3. Apa yang anda dapat jelaskan mengenai ketentuan saldo normal akun? Apakah setiap
transaksi hanya mempengaruhi satu elemen akun saja?
D. DAFTAR PUSTAKA
Budi, Saksono, Husnul Khotimah (2019). Praktikum Pengantar Akuntansi 2.
Tangerang Selatan. Unpam Perss
Erica, Denny (2020). Modul Parktikum Akuntansi Perusahaan dagang. Program
Studi Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Bina Sarana Informatika.
Fachruddin, Achmad. Hafiez Sofyani. Ir. Lestari Rahayu.. Susanawati. (2016)
Modul Mata Kuliah Dasar Akuntansi Program Studi Agribisnis “Perusahaan
Dagang” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kieso, Weygandt Kimmel. (2019). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi 2,
Jakarta: Salemba Empat.
Yusuf, Al Haryono (2012) Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 2. Yogyakarta. STIE
YKPN Yogyakarta.
18
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
BAB 3
TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE PERPEKTUAL
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sifat dasar perusahaan dan akuntansi.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pentingnya menentukan metode yang tepat dalam pencatatan
akuntansi bagi perusahaan
2. Mampu mencatat dan menganalisis sistem pencatatan akuntansi perusahaan dagang
dengan metode perpektual
B. URAIAN MATERI
1. Pentingnya Penentuan Metode Dalam Pencatatan Akuntansi Bagi Perusahaan
Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan perekonomian di Indonesia,
maka peran akuntan dalam suatu perusahaan sangatlah penting, akuntan bukanlah
merupakan suatu pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan
pendokumentasian, tetapi peran akuntan sekarang menjadi ujung tombak perusahaan
di dalam dunia perekonomian yang berkembang semakin pesat. Perekonomian
Indonesia yang mengalami perkembangan dapat memengaruhi peluang usaha setiap
perusahaan yang semakin meningkat, sehingga membuat perusahaan menjadi lebih
bersaing guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya bahkan
memperluas kegiatan usahanya.
Diera persaingan bisnis yang semakin ketat maka penting bagi manajemen
untuk mengatur kebijakan terhadap aset yang dimilikinya yang dimana aset merupakan
elemen penting untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan. Salah satu aset yang
dimiliki perusahaan tersebut adalah persediaan. Pada persediaan itu sendiri terdapat
beberapa kendala yang dialami perusahaan salah satunya adalah perusahaan sering
mengalami kesulitan dalam pencatatan dan penilaian persediaan. Dengan adanya
persediaan maka perusahaan dapat memenuhi kebutuhan saat ini maupun kebutuhan
yang akan datang serta untuk menjaga kelangsungan usahanya mengingat persedian
merupakan salah satu pos aset terbesar perusahaan, maka perlu dilakukan pengelolaan
persediaan secara baik dan benar.
Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik neraca
maupun laporan laba rugi. Sebagai contoh, kesalahan dalam perhitungan fisik
persediaan akan mengakibatkan kekeliruan penyajian saldo akhir persediaan akhir,
aset lancar, dan total aset pada neraca. Hal ini disebabkan karena perhitungan fisik
persediaan merupakan dasar bagi pembuatan jurnal penyesuaian untuk mencatat
19
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
penuruna persediaan. Selain itu, kesalahan dalam perhitungan fisik persediaan akan
menimbulkan kekeliruan penyajian harga pokok penjualan, laba kotor, dan laba bersih
pada laporan laba rugi. Selanjutnya, karena laba bersih ditambahkan (dimasukkan) ke
modal pemilik pada akhir periode, maka ekuitas pemilik juga akan salah. Kesalahan
pada modal pemilik ini akan setara dengan kesalahan persediaan akhir, aktiva lancar
dan total aktiva (Warren, 2005: 443).
Hal itu perlu dilakukan agar persediaan yang disimpan terjamin baik kualitas
maupun kuantitasnya sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan
lancar serta dapat meneka seminimal mungkin resiko yang akan ditimbulkannya. Oleh
karena itu, persediaan memerlukan pengendalian dan pengawasan yang baik guna
menjaga efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan salah satunya dengan sistem
pencatatan dan penilaian persediaan yang baik dan terkendali terhadap persediaan.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 Menyebutkan
bahwa yang dimaksud persediaan ada tiga yaitu (1) tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal, (2) dalam proses produksi atau dalam perjalanan, (3) dalam bentuk
bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa. Selain itu persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai
realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Semua biaya yang menyangkut persediaan
harus dimasukkan seperti biaya pembelian, biaya koversi dan biaya lain yang timbul
sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual dan dipakai.
Biaya persediaan tidak dapat diperoleh kembali bila barang rusak. Biaya persediaan
juga tidak dapat diperoleh kembali jika estimasi biaya penjualan meningkat.
Dalam akuntansi, pencatatan merupakan sebuah langkah awal menuju
terciptanya laporan keuangan yang baik dengan adanya pencatatan perusahaan akan
dengan mudah mengetahui setiap transaksi-transaksi yang terjadi secara terperinci.
Oleh sebab itu setiap perusahaan hendaknya menerapkan prosedur pencatatan yang
sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Sehingga pada akhir periode laporan
keuangan yang sebenarnya. Dari pernyataan tersebut maka akuntansi yang salah satu
prosesnya adalah pencatatan berhubungan dengan metode apa yang tepat digunakan
oleh perusahaan, pada perusahaan dagang akan berbeda dengan perusahaan jasa,
dari segi unit bisnisnya pada perusahaan dagang kegiatan utamanya adalah melakukan
transaksi jual beli barang, berhubungan dengan barang maka akan berhubungan
dengan akun pokok salah satunya adalah persediaan, maka kita akan bahas mengenai
perbedaan dari kedua metode pencatatan tersebut dimulai dari metode perpektual.
2. Pengertian Pencatatan Akuntansi dengan Metode Perpektual
Metode perpetual atau terus-menerus biasanya digunakan pada perusahaan yang
menjual barang dagangan dengan harga yang relatif mahal, tetapi jarang terjadi. Pada
20
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
22
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
C. TUGAS/ LATIHAN
1. PD Abadi adalah sebuah perusahaan dagang yang melakukan pencatatan
berdasarkan sistem perpetual. Berikut ini transaksi PD PADAMU NEGERI selama
bulan Juli 2015
23
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
h) 15 Juli. Membayar hutang pada PD Jaya atas faktur tanggal 2 Oktober 2015
i) 20 Juli. Menjual barang dagang pada PD Mentari sebesar Rp.5.000.000,00 (harga
pokok Rp 4.000.000,00) dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut
sebesar Rp 200.000,00
j) 28 Juli. Pengembalian barang dagang dari PD Mentari sebesar Rp.1.500.000,00
(harga pokok Rp 900.000,00)
Diminta:
D. DAFTAR PUSTAKA
Budi, Saksono, Husnul Khotimah (2019). Praktikum Pengantar Akuntansi 2. Tangerang
Selatan. Unpam Perss
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI (2017). Standar Akuntansi keuangan (SAK) No.14:
Persediaan. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia
Erica, Denny (2020). Modul Parktikum Akuntansi Perusahaan dagang. Program Studi Sistem
Informasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana Informatika.
Fachruddin, Achmad. Hafiez Sofyani. Ir. Lestari Rahayu.. Susanawati. (2016) Modul Mata
Kuliah Dasar Akuntansi Program Studi Agribisnis “Perusahaan Dagang” Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Warsono, sony. 2013. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta:Penerbit Buku Akuntansi
24
BAB 4
TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE PERIODIK
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu mencatat dan menganalisis sistem pencatatan akuntansi perusahaan dagang
dengan metode periodik
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Pencatatan Akuntansi dengan Metode Periodik
Setelah pada pertemuan sebelumnya dibahas mengenai metode perpektual
selanjutanya akan dibahas mengenai metode periodik. Metode Periodik atau Fisik
biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga
yang relatif murah, tetapi sering terjadi. Dalam metode Periodik atau Fisik, perpindahan
barang dagangan baik yang masuk maupun keluar tidak akan dicatat. Selain itu, akun
persediaan barang dagangan tidak bisa dicatat 4 didebit untuk transaksi pembelian
barang dagangan dan tidak bisa dicatat dikredit untuk transaksi penjualan barang
dagangan. Dalam metode Periodik atau Fisik, akun pembelian bisa dicatat didebit untuk
transaksi pembelian barang dagangan, sedangkan akun penjualan bisa dicatat dikredit
untuk transaksi penjualan barang dagangan. Pencatatan traksaksi dengan metode ini
mengakibatkan persediaan barang tidak bisa diketahui setiap saat karena pencatatan
dilakukan secara periodik (berkala) pada akhir periode. Berikut ini akan ditampilkan
contoh jurnal umum bentuk periodik.
Sistem persediaan periodik/fisik berkebalikan dengan sistem persediaan
perpetual. Dalam sistem persediaan periodik, perusahaan tidak menyelenggarakan
pencatatan detail atas persediaan yang dimilikinya sepanjang periode. Penentuan biaya
perolehan barang yang terjual hanya dilakukan pada setiap akhir periode (periodically).
Pada akhir periode, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan yang belum
terjual untuk menentukan besarnya biaya perolehan persediaan pada akhir tahun
(persediaan akhir). Sistem periodik dianggap lebih cocok bagi perusahaan dagang yang
menjual barang berharga eceran murah dan sistem akuntansi tidak berbantuan
komputer. Menggunakan sistem periodik, pencatatan kos barang terjual dilakukan
secara periodik, bersamaan dengan pencatatan di akun Persediaan Barang Dagangan.
Oleh karena itu, pencatatan ke akun Persediaan Barang Dagangan dan Kos Barang
Terjual dilakukan secara periodik maka saldo akun Persediaan Barang Dagangan dan
Kos Barang Terjual tidak selalu mencerminkan besaran yang sesungguhnya setiap
waktu. Saldo akun menunjukkan besaran Persediaan Barang Dagangan di awal periode,
dan akun Kos Barang Terjual baru terbentuk ketika dilakukan penyesuaian atas akun
25
Persediaan Barang Dagangan. Berikut ini beberapa akun yang lazimnya dibentuk dalam
sistem pencatatan periodik.
26
3 Pengiriman kembali barang Cash Rp XXX
dagang yang telah dibeli Purchase Return Rp XXX
secara tunai
C. TUGAS/ LATIHAN
1. PD. Dipasena merupakan perusahaan dagang yang menggunakan sistem pencatatan
persediaan periodik. Persediaan awal barang dagang sebesar Rp. 2.000.000 berikut
transaksi bulan Oktober 2015
a) 2 Okt. Membeli barang dagang dari PD. Jaya dengan jumlah Rp 3.000.000,00 dengan
syarat 2/10 n/30 dan terdapat beban angkut sebesar Rp.200.000,00
b) 5 Okt. Membeli barang dagang dari PD Sejahtera Rp 5.000.000,00 dengan syarat
pembayaran 2/15 n/30
c) 6 Okt. Mengembalikan barang dagang yang dibeli dari PD Sejahtera karena rusak
sebesar Rp 500.000,00
d) 10 Okt. Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp.6.000.000,00dengan
syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
e) 11 Okt. Membeli barang dagang dari PD Jaya sebesar Rp 5.000.000,00 dengan syarat
2/10 n/30 serta beban angkut sebesar Rp.500.000,00
f) 13 Okt. Pengembalian barang dagang oleh PD Ceria sebesar Rp 1.000.000,00 karena
tidak sesuai pesanan.
g) 14 Okt. Diterima pelunasan faktur tanggal 10 Oktober 2015 dari PD Ceria
h) 15 Okt. Membayar hutang pada PD Jaya atas faktur tanggal 2 Oktober 2015
i) 20 Okt. Menjual barang dagang pada PD Sentosa senilai Rp.5.000.000,00 dengan
syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
j) 28 Okt. Pengembalian barang dagang dari PD Sentosa sebesar Rp 1.500.000,00
28
k) 31 Okt. Persediaan barang dagang akhir Rp 8.000.000,00
Diminta:
D. DAFTAR PUSTAKA
Budi, Saksono, Husnul Khotimah (2019). Praktikum Pengantar Akuntansi 2. Tangerang
Selatan. Unpam Perss
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI (2017). Standar Akuntansi keuangan (SAK)
No.14: Persediaan. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia
Erica, Denny (2020). Modul Parktikum Akuntansi Perusahaan dagang. Program Studi
Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana
Informatika.
Fachruddin, Achmad. Hafiez Sofyani. Ir. Lestari Rahayu.. Susanawati. (2016) Modul Mata
Kuliah Dasar Akuntansi Program Studi Agribisnis “Perusahaan Dagang” Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Warsono, sony. 2013. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta:Penerbit Buku Akuntansi
29
BAB 5
JURNAL KHUSUS PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan membuat Jurnal Khusus. Setelah mempelajari materi ini, Anda
diharapkan
1. Mampu memahami pengertian jurnal khusus dan jenis-jenis jurnal khusus
2. Mampu mencatat transaksi kedalam jurnal penerimaan kas dengan metode periodik
3. Mampu mencatat transaksi kedalam jurnal pengeluaran kas dengan metode periodik
B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN JURNAL KHUSUS DAN JENIS-JENISNYA
Bagi perusahaan yang mempunyai transaksi yang sedikit mungkin bisa saja hanya
menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksinya. Namun pada kasus perusahaan
dengan transaksi yang banyak, tentu sulit untuk mengkelompokkannya, sehingga
membutuhkan jurnal khusus sebagai buku jurnal yang mewadahi transaksi-transaksi tertentu.
Penggunaan jurnal khusus dapat membuat efisiensi waktu tenaga dan biaya.
Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi sejenis yang terjadi
secara rutin seperti pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Tujuan
dibuatnya jurnal khusus adalah untuk memudahkan pemostingan transaksi ke Buku Besar.
Sebenarnya tidak ada keharusan penjurnalan perusahaan dagang dilakukan dengan
menggunakan jurnal khusus. Akan tetapi, jurnal khusus dianggap lebih memudahkan
pemostingan jurnal transaksi ke Buku Besar dibandingkan pemostingan dilakukan dari jurnal
umum. Hal itu dikarenakan transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang lebih banyak
macam dan volume transaksinya dibandingkan transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa.
Oleh karena itu, jurnal khusus dianggap lebih efektif dan efisien digunakan dibandingkan jurnal
umum.
Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya adalah:
1. Jurnal penerimaan kas (Cash Receipt Journal)
2. Jurnal pengeluaran kas (Cash Payment Journal)
3. Jurnal pembelian (Purchase Journal)
4. Jurnal penjualan (Sales Journal)
5. Jurnal memorial (Memorial Journal)
Untuk dapat lebih memahami bentuk dari jurnal khusus maka kita bahas secara definisi, bentuk
jurnal dan ilustrasinya.
a. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
30
Jurnal penerimaan kas adalah kolom jurnal yang hanya boleh diisi oleh transaksi-
transaksi yang terjadi berkaitan dengan penerimaan atau adanya pemasukan kas ke dalam
perusahaan, seperti; penjualan tunai, penerimaan piutang, penjualan aset tertentu, penyetoran
kas masuk dari hibah, pendapatan bunga/bagi hasil, dsb. Berikut bentuk umum dari jurnal
penerimaan kas:
Pada jurnal pernerimaan kas, terdapat kolom tanggal, kolom nomer bukti transaksi
(Evidence Number), kolom Decription untuk mencatat keterangan transaksi, kolom Post Ref
untuk menceklis posting ke buku besar serta kolom posisi debet dan kredit. Akun-akun yang
dicatat pada kolom debet adalah cash in bank, ppn out, sales discount dan account receivable,
sementara pada posisi kerdit disesuikan dengan akun yang perlu dicatat sesuai kebutuhan
transaksi akun tersebut dicatat pada kolom account name.
b. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah kolom jurnal yang hanya boleh diisi oleh transaksi-
transaksi yang terjadi berkaitan dengan pengeluaran atau adanya pembayaran kas kepada
pihak tertentu, seperti; pembayaran utang dagang, pembayaran utang jangka pendek maupun
jangka panjang, pembayaran Biaya, pembelian aset tertentu, dsb. Berikut bentuk umum dari
jurnal pengeluaran kas:
Begitupun untuk mencatat transaksi pada jurnal pengeluaran kas, Pada jurnal
pengeluaran kas, terdapat kolom tanggal, kolom Evidence Number untuk mencatat nomor
bukti transaksi, kolom Decription untuk mencatat keterangan transaksi, kolom Post Ref untuk
menceklis posting ke buku besar. Akun-akun yang dicatat pada kolom debet adalah account
payable, dan pada sisi Kredit dicatat akun purchase discount, ppn income dan cash in bank.
jika dalam terjadinya kemudian menggunakan akun selain dari pada itu maka dapat dicatat
31
pada kolom account name tentu sebelumnya disesuaikan akun apa yang akan digunakan.
Agar dapat lebih mudah memahami mengenai jenis-jenis jurnal khusus dan bagaimana
cara mencatatnya maka kita sajikan dalam bentuk ilustrasi transaksi. Untuk selanjutnya
penjelasan ilustrasi akan disajikan menggunakan pencatatan metode perpektual.
2. MENCATAT TRANSAKSI KEDALAM JURNAL PENERIMAAN KAS DENGAN METODE
PERPEKTUAL
Ilustrasi:
Berikut adalah ilustrasi soal untuk kasus CV Arain Hanafi. CV. Arain Hanafi adalah
perusahaan dagang yang bergerak dibidang penjualan perlengkapan sekolah. Perusahaan ini
beralamat di Jl. Hos Cokroaminoto N0 26 Kota Tangerang. Perusahaan ini berdiri pada tanggal
1 April 2019 yang dipimpin dan dimiliki oleh Kautsar Hanafi. Persediaan menggunakan metode
FIFO. Berbagai informasi transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas yang terjadi di
CV. Arain Hanafi adalah sebagai berikut:
Untuk mencatat transaksi kedalam jurnal khusus maka langkah awal dimulai dari
melakukan identifikasi, alur dari proses akuntansi dimulai dari proses identifikasi bukti
transaksi seperti pada buktu transaksi dibawah ini yaitu bukti kas masuk, maka selanjutnya
akan dicatat kedalam jurnal penerimaan kas.
Transaksi 1:
Penyelesaian:
CV. ARAIN HANAFI
CASH RECEIPT JOURNAL
Des 2019
Debet Credit
PPn Sales Account Others
Date Evidance Number Description Pos Ref Cash in Bank
Outcome Discount COGS 5100 Receivable Account
1111 ACC.NO AMOUNT
2114 4102 1121 Name
1 01/BKm/12/2019 Penambahan Modal 80,000,000 Modal 3100 80,000,000
32
Pada bukti kas masuk perhatikan tanggal terjadinya transaksi , nomor bukti transaksi,
keterangan, serta nominal. Dari keterangan tersebut maka anda lakukan Analisa akun yang tepat
digunakan untuk mencatat transaksi dijurnal penerimaan kas.
Langkah yang sama dilakukan untuk setiap transaksi yang terjadi yang
berhubungan dengan bukti kas masuk, maka transaksi tersebut akan dicatat pada jurnal
penerimaan kas.
Transaksi 2:
Penyelesaian :
33
Transaksi 3:
Penyelesaian:
34
Transaksi 4:
Penyelesaian:
CV. ARAIN HANAFI
CASH RECEIPT JOURNAL
Des 2019
Debet Credit
PPn Sales Account Others
Date Evidance Number Description Pos Ref Cash in Bank
Outcome Discount COGS 5100 Receivable Account
1111 ACC.NO AMOUNT
2114 4102 1121 Name
Des 1 01/BKm/12/2019 Penambahan Modal 80,000,000 Modal 3100 80,000,000
5 02/BKm/12/2019 CV. Muda 3,298,680 6,120 61,200 3,366,000
19 03/BKm/12/2019 PT. Sinar 1,940,400 3,600 36,000 1,980,000
30 04/BKm/12/2019 CV. Muda 8,731,800 16,200 162,000 8,910,000
Recapitulation
Account
Debet Credit
Number
1111 93,970,880
1121 14,256,000
2114 25,920
4102 259,200
3100 80,000,000
35
Setelah transaksi selama satu periode telah diinput kedalam jurnal penerimaan kas
selanjutnya dibuat kolom rekapitulasi dari masing-masing akun yang tercatat pada jurnal
penerimaan kas, seperti pada tabel rekapitulasi terdapat kolom account number serta posisi
debet dan kredit
Penyelesaian :
36
Transaksi ke 2:
Penyelesaian:
Transaksi 3:
37
Penyelesaian:
Transaksi 4:
38
Penyelesaian:
Transaksi 5:
39
Penyelesaian:
Transaksi 6:
Penyelesaian:
CV. ARAIN HANAFI
CASH PAYMENT JOURNAL
Des 2019
Debet Credit
Others Merchandise
Date Evidance Number Description NO CEK Pos Ref Account PPN INCOME CASH IN
Inventory
Payable 2111 ACC.NO AMOUNT 2115 BANK 1111
Account Name 1131
Transaksi 7:
40
Penyelesaian:
Transaksi 8:
41
Penyelesaian:
CV. ARAIN HANAFI
CASH PAYMENT JOURNAL
Des 2019
Debet Credit
Others Merchandise
Date Evidance Number Description NO CEK Pos Ref Account PPN INCOME CASH IN
Inventory
Payable 2111 ACC.NO AMOUNT 2115 BANK 1111
Account Name 1131
Recapitulation
Account
Debet Credit
Number
1111 23,515,925
1131 83,250
1131 275,000
2115 8,325
2111 11,632,500
6100 3,250,000
6101 5,850,000
6102 1,200,000
42
6103 1,400,000
C. TUGAS/LATIHAN
1. Soal Utama
a. Jurnal Penerimaan Kas
Selama bulan Desember 2022 PD. Tridela Angsatam mempunyai transaksi sebagai
berikut:
1 Desember 2022 Ny. Tridela menginvestasikan modal sebesar Rp 50.000.000
(CRJ.No.001)
10 Desember 2022 Dijual barang dagangan secara tunai kepada Toko Anisa
seharga Rp 20.000.000 (CRJ.No.002)
15 Desember 2022 Toko Rima menerima pelunasan piutang sebesar Rp
15.000.000 dengan potongan 10% (CRJ.No.003)
20 Desember 2022 Diterima pendapatan komisi dari PD. Ali Jaya sebesar Rp
12.000.000 (CRJ.No.004)
25 Desember 2022 Dijual barang dagangan secara tunai kepada Toko Amerta
seharga Rp 15.000.000 (CRJ.No.005)
30 Desember 2022 Diterima pembayaran dari PD. Intan atas utangnya yang jatuh
tempo sebesar Rp 10.000.000 dengan potongan 5%
(CRJ.No.006)
31 Desember 2022 Dijual barang dagangan secara tunai kepada PD. Briginda
Raya seharga Rp 15.000.000 CRJ.No.007
Diminta:
1) Catatlah transaksi tersebut diatas dengan menggunakan jurnal pengeluaran kas
2) Setelah dibuat jurnal pengeluaran kas buatlah table rekapitulasinya!
b. Jurnal Pengeluaran Kas
Selama bulan Desember 2022 PD. Tridela Angsatam mempunyai transaksi sebagai
berikut:
2 Desember 2022 Dibayar sewa (CPJ.No.001) took atas ruangan usaha selama
satu tahun sebesar Rp 10.000.000
11 Desember 2022 Dibayar utang kepada PT. Sanjaya sebesar Rp 15.000.000 atas
pembelian barang dagangan dengan potongan 10%
(CPJ.No.002)
16 Desember 2022 Dibeli barang dagangan secara tunai sebesar Rp 15.000.000 dari
PT. Eksis (CPJ.No.003)
21 Desember 2022 Dibeli peralatan secara tunai sebesar Rp 10.000.000 dari PT
Armana Pelita (CPJ.No.004)
24 Desember 2022 Pemilik mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya
43
sebesar Rp 8.000.000 (CPJ.No.005)
26 Desember 2022 Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 15.000.000 (CPJ.No.006)
Diminta:
1) Catatlah transaksi tersebut diatas dengan menggunakan jurnal pengeluaran kas!
2) Setelah dibuat jurnal pengeluaran kas buatlah table rekapitulasinya!
Berikut adalah Chart of Account yang digunakan untuk mencatat transaksi diatas:
111 Cash 411 Sales
112 Account Receivable 412 Sales Return
113 Allowance for Doubtful 413 Sales Discount
114 Supplies 414 Commission income
115 Merchandise Inventory 511 Purchase
121 Equpiment 512 Purchase Discount
122 Accumulation Depreciation- Equi 513 Purchase Return
pme nt
123 Machine 611 Sales Expense
124 Acc umulation Depreciation – Mac 612 Rent Expense
hine
125 Vehicle 613 Electric, Water, Telephone
Expense
126 Accumulation Depreciatio-Vehicle 614 Supplies Expense
211 Account Payable 615 Depreciation Expense- Equipment
212 Salary Payable 616 Depreciation Expense- Machine
311 Untung Capital’s 617 Depreciation Expense- Vehicle
312 Withdraw’s Untung 618 Freight Out
619 Debt Loss
44
2. Soal Pendukung
a. Berikut adalah transaksi kas masuk selama bulan Januari 2018 PT. Mitra Jaya
I. (Sewa dibayar dimuka)
PT. MITRA JAYA No cek : CD000001
Jln. Kemang Selatan No. 20 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan Tanggal : 1 Januari 2018
Tlp : 021-7198778
BUKTI KAS KELUAR
45
III. (Pendapatan Jasa Pembungkusan)
INVOICE
PT . GUDANG SEMBAKO No : CD000002
Tanggal : 08 Januari 2018
Diminta:
Catatlah transaksi -transaksi tersebut kedalam jurnal penerimaan dan pengeluaran
kas
47
D. DAFTAR PUSTAKA
Budi, Saksono, Husnul Khotimah (2019). Praktikum Pengantar Akuntansi 2.
Tangerang Selatan. Unpam Perss
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI (2017). Standar Akuntansi keuangan (SAK)
No.14: Persediaan. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia
Erica, Denny (2020). Modul Parktikum Akuntansi Perusahaan dagang. Program Studi
Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina
Sarana Informatika.
Fachruddin, Achmad. Hafiez Sofyani. Ir. Lestari Rahayu.. Susanawati. (2016) Modul
Mata Kuliah Dasar Akuntansi Program Studi Agribisnis “Perusahaan Dagang”
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Warsono, sony. 2013. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta:Penerbit Buku Akuntansi
48
BAB 6
JURNAL KHUSUS PEMBELIAN DAN JURNAL KHUSUS PENJUALAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan membuat Jurnal Khusus. Setelah mempelajari materi
ini, Anda diharapkan
1. Mampu menjelaskan pengertian jurnal khusus pembelian dan jurnal kusus
penjualan
2. Mampu mencatat transaksi kedalam jurnal khusus pembelian dengan metode
perpektual
3. Mampu mencatat transaksi kedalam jurnal khusus penjualan dengan metode
perpektual
B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN JURNAL KHUSUS PEMBELIAN DAN JURNAL KHUSUS PENJUALAN
a. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Jurnal Pembelian (Purchase Journal) adalah kolom jurnal yang hanya boleh diisi oleh
transaksi-transaksi yang terjadi berkaitan dengan pembelian barang secara kredit oleh
perusahaan. Pembelian barang secara kredit terbagi menjadi dua, yaitu: pembelian barang
dagangan secara kredit, pembelian perlengkapan, peralatan dan, aset lain secara kredit.
Berikut bentuk umum dari jurnal pembelian:
CV. ARAIN HANAFI
PURCHASE JOURNAL
Des 2019
Date No Description Pos Debet Credit
Invoice Ref Freight Ppn Merchandise Account
Paid Income Inventory Payable
Pada jurnal pembelian, terdapat kolom tanggal, kolom Nomer Invoice untuk
mencatat nomer invoice yang tertera pada bukti transaksi, kolom Decription untuk
mencatat keterangan transaksi, kolom Post Ref untuk menceklis posting ke buku besar.
49
Akun-akun yang dicatat pada kolom debet adalah Freight paid, PPN Income dan
Merchandise Inventory , sementara pada posisi kredit terdapat kolom akun Account
payable
b. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal Penjualan (Sales Journal) adalah kolom jurnal yang hanya boleh diisi oleh
transaksi-transaksi yang terjadi berkaitan dengan penjualan barang secara kredit oleh
perusahaan. Berikut bentuk umum dari jurnal penjualan:
CV. ARAIN HANAFI
SALES JOURNAL
Des 2019
Date No Description Pos Debet Credit
Invoice Ref Account Cost of Sales Merchandise Ppn
Receivable Good Inventory Outcome
Sold
(COGS)
50
Persediaan menggunakan metode FIFO. Berbagai informasi transaksi yang berhubungan
dengan pembelian yang terjadi di CV. Arain Hanafi selama periode Desember 2019
adalah sebagai berikut:
Untuk mencatat transaksi kedalam jurnal khusus maka langkah awal dimulai dari
melakukan identifikasi bukti transaksi, seperti pada buktu transaksi dibawah ini yaitu
Faktur pembelian, maka selanjutnya akan dicatat kedalam jurnal pembelian.
Transaksi Pembelian 1:
Penyelesaian:
Transaksi 2:
51
Penyelesaian:
Transaksi 3:
Penyelesaian:
52
CV. ARAIN HANAFI
PURCHASE JOURNAL
Des 2019
Debet Credit
FREIGHT PPN
Date NO INVOICE Description Pos Ref MERCHANDISE ACCOUNT
PAID INCOME
INVENTORY 1131 PAYABLE 2111
4201 2115
Des 5 01/FPb/12/2019 PT. Anugerah Sejahtera 112,500 1,125,000 1,237,500
12 02/FPb/12/2019 PT. Anugerah Sejahtera 780,000 7,800,000 8,580,000
18 03/FPb/12/2019 Delta Sanjaya 115,000 1,150,000 1,265,000
1,007,500 10,075,000 11,082,500
Setelah semua transaksi selama satu periode dicatat maka selanjutnya adalah membuat
rekapitulasi dari jurnal pembelian untuk masing-masing akun pada tabel rekapitulasi terdapat
kolom Account number serta kolom debet dan kredit mencatat posisi dari masing-masing akun
tersebut. Berikut adalah tabel rekapitulasi dari Purchase Journal
RECAPITULATION
NO ACC DEBET CREDIT
1131 10,075,000
2115 1,007,500
2111 11,082,500
3. Mencatat Transaksi Kedalam Jurnal Khusus Penjualan Dengan Metode
Perpektual
Ilustrasi:
Berikut adalah ilustrasi soal untuk kasus CV Arain Hanafi. CV. Arain Hanafi adalah
perusahaan dagang yang bergerak dibidang penjualan perlengkapan sekolah.
Perusahaan ini beralamat di Jl. Hos Cokroaminoto N0 26 Kota Tangerang. Perusahaan
ini berdiri pada tanggal 1 April 2019 yang dipimpin dan dimiliki oleh Kautsar Hanafi.
Persediaan menggunakan metode FIFO. Berbagai informasi transaksi yang berhubungan
dengan pembelian yang terjadi di CV. Arain Hanafi selama periode Desember 2019
adalah sebagai berikut:
Untuk mencatat transaksi kedalam jurnal khusus maka langkah awal dimulai dari
melakukan identifikasi bukti transaksi, seperti pada buktu transaksi dibawah ini yaitu
Faktur penjualan, maka selanjutnya akan dicatat kedalam jurnal penjualan.
Transaksi Penjualan 1:
53
Penyelesaian:
CV. ARAIN HANAFI
SALES JOURNAL
DECEMBER 2019
Debit Credit
Pos Merchandise
Date No. Invoice Description Account Receivable COGS Sales Vat Out
Ref Inventory
1121 5100 4100 1131 2114
Des 10 01/FPJ/12/2019 PT.Sinar Rp 1,980,000 Rp 1,650,000 Rp 1,800,000 Rp 1,650,000 Rp 180,000
Transaksi Penjualan 2:
54
Penyelesaian:
CV. ARAIN HANAFI
SALES JOURNAL
DECEMBER 2019
Debit Credit
Pos Merchandise
Date No. Invoice Description Account Receivable COGS Sales Vat Out
Ref Inventory
1121 5100 4100 1131 2114
Des 10 01/FPJ/12/2019 PT.Sinar Rp 1,980,000 Rp 1,650,000 Rp 1,800,000 Rp 1,650,000 Rp 180,000
25 02/FPJ/12/2019 CV. Muda Rp 9,900,000 Rp 6,600,000 Rp 9,000,000 Rp 6,600,000 Rp 900,000
Total Rp 11,880,000 Rp 8,250,000 Rp 10,800,000 Rp 8,250,000 Rp 1,080,000
RECAPITULATION
Account
Debit Credit
Number
1121 Rp 11,880,000
1131 Rp 8,250,000
4100 Rp 10,800,000
5100 Rp 8,250,000
2114 Rp 1,080,000
Setelah semua transaksi selama satu periode dicatat maka selanjutnya adalah membuat
rekapitulasi dari sales journal untuk masing-masing akun pada tabel rekapitulasi terdapat
kolom Account number serta kolom debet dan kredit mencatat posisi dari masing-masing
akun tersebut. Berikut adalah tabel rekapitulasi dari SalesJournal
C. TUGAS/LATIHAN
1. Soal Utama
a. Jurnal Pembelian
Selama bulan desember 2022 PD Tridela Angsatam, mempunyai transaksi sebagai
berikut:
3 Desember 2022 Dibeli barang dagangan secara kredit dengan syarat 5/15, n/20
dari PD. Mahardika seharga Rp 20.000.000 (PJ.No.10)
4 Desember 2022 Dibeli perlengkapan toko seharga Rp 5.000.000 dan peralatan
toko seharga Rp 6.000.000 (PJ.No.12) syarat 2/10, n/45 dari UD
Juana.
9 Desember 2022 Dibeli barang dagangan dari UD. Alev seharga Rp. 15.000.000
dengan syarat pembayaran EOM (PJ.No.12)
22 Desember 2022 Dibeli peralatan seharga Rp 7.000.000 dengan syarat
3/10,2/15,1/20,n/30 (PJ.No.13) UD. Gazzbi
27 Desember 2022 Dibeli mesin seharga Rp. 10.000.000 dan kenadaraan seharga
Rp 40.000.000 dati PT Astri syarat 10/30,n/90 (PJ.No.14)
29 Desember 2022 Dibeli barang dagangan secara kredit dari CV. Wisnu seharga
55
Rp 10.000.000, syarat EOM (PJ.No.15)
Diminta:
1) Catatlah transaksi tersebut diatas dengan menggunakan jurnal pembelian
2) Setelah dibuat jurnal pembelian buatlah table rekapitulasinya!
b. Jurnal Penjualan
Selama bulan desember 2022 PD Tridela Angsatam, mempunyai transaksi sebagai
berikut:
5 Desember 2022 Dijual barang dagangan kepada PD. Saidina seharga
Rp 15.000.000, dengan syarat 5/10, n/30 (SJ.No.16)
7 Desember 2022 Dijual barang dagangan kepada FA. Syafrudin
seharga Rp 20.000.000 syarat EOM (SJ.No.17)
13 Desember 2022 Dijual barang dagangan kepada Ny. Syantik seharga
Rp 8.000.000 dnegan syarat n/30 (SJ.No.18)
18 Desember 2022 Dijual barang dagangan kepada Ny. Tridela seharga
Rp 12.000.000 dengan syarat 2/10, n/30 (SJ.No.19)
23 Desember 2022 Dijual barang dagangan kepada UD. Tanah Merah
seharga Rp 13.000.000 dengan syarat EOM
(SJ.No.20)
31 Desember 2022 Dijual barang dagangan secara kredit seharga Rp
7.000.000 kepada Ny. Myesha (SJ.No.21)
Diminta:
1) Catatlah transaksi tersebut diatas dengan menggunakan jurnal penjualan
2) Setelah dibuat jurnal penjualan buatlah table rekapitulasinya!
2. Soal Pendukung
a. (Pembelian AsetTetap)
56
b. (Pembelian Inventory)
57
d. (Penjualan Kredit)
Diminta:
58
Catatlah transaksi -transaksi tersebut kedalam jurnal pembelian dan penjualan
beserta tabel rekapitulasinya!
3. Berikut adalah transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2022 UD. Jaya
Bahagia
Des 1 Beli barang dagangan secara kredit dari PT. Bintang seharga Rp
160.000.000 dengan termin 2/10, n/30
2 Dijual barang dagangan kepada Tn. Mustofa senilai Rp 50.000.000 termin
2/10,n/30
4 Dijual barang dagangan kepad Tn. Yusuf senilai Rp 80.000.000 termin
2/10, n/30
4 Dikembalikan barang yang dibeli pada tanggal 1 Desember seharga Rp
20.000.000
8 Dibayar seluruh utang kepad PT. Bintang untuk pembelian barang
dagangan yang dilakukan pada tanggal 1 desember
9 Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli oleh Tn. Yusuf
seharga Rp 10.000.000
11 Diterima pembayaran secara penuh dari Tn. Mustofa untuk barang
dagangan yang dijual pada tanggal 2 desember
12 Dibeli barang dagangan dari Firma Mandala seharga Rp 600.000.000
dengan termin 5/10, n/30
13 Diterima pembayaran secara penuh dari Tn. Yusuf untuk penjualan barang
dagangan pada tanggal 4 Desember
15 Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp 90.000.000 secara kredit
16 Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan yang
dilakukan 12 Desmber sebesar Rp 6.000.000
18 Dijual barang dagangan kepada CV Tiara secara kredit seharga Rp
60.000.000 termin 2/10, n/30
20 Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp 40.000.000
22 Dibayar utang kepada Firma Mandala untuk pembelian barang tanggal 12
Desember
Diminta: Buatlah jurnal pembelian dan jurnal penjualan untuk mencatat transaksi-
transaksi diatas
59
D. DAFTAR PUSTAKA
Budi, Saksono, Husnul Khotimah (2019). Praktikum Pengantar Akuntansi 2. Tangerang
Selatan. Unpam Perss
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI (2017). Standar Akuntansi keuangan (SAK)
No.14: Persediaan. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia
Erica, Denny (2020). Modul Parktikum Akuntansi Perusahaan dagang. Program Studi
Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina
Sarana Informatika.
Fachruddin, Achmad. Hafiez Sofyani. Ir. Lestari Rahayu.. Susanawati. (2016) Modul
Mata Kuliah Dasar Akuntansi Program Studi Agribisnis “Perusahaan Dagang”
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Warsono, sony. 2013. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta:Penerbit Buku Akuntansi
60
BAB 7
JURNAL MEMORIAL
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan membuat jurnal koreksi. Setelah mempelajari
materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami fungsi dan tujuan dibuatnya jurnal umum pada perusahaan
dagang
2. Mampu membuat jurnal umum pada perusahaan dagang.
B. URAIAN MATERI
1. Jurnal Umum (Journal Memorial)
Jurnal umum (Journal Memorial) adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal khusus
sebelumnya. Jurnal memorial dibuat demikian karen transaksi yang dicatat dalam
jurnal umum sangat bervariasi, dengan frekuansi kejadian yang rendah. Adapun
transaksi yang dicatat dalam jurnal umum antara lain sebagai berikut:
a. Transaksi lain yang tidak dapat dicatat dallam jurnal khusus, misalnya retur
pembelian kredit, retur penjualan kredit, perubahan utang atau piutang menjadi
wesel dan lain-lain.
b. Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entry)
c. Ayat Jurnal Koreksi (Correcting Entry)
d. Ayat Jurnal Penutup ( Clossing Entry)
e. Ayat Jurnal Pembalik (Reversing Entry)
2. Membuat Jurnal Umum (Journal Memorial) Pada Perusahaan Dagang
Untuk dapat memahami mengenai proses pencatatan jurnal umum pada
perusahaan dagang maka kembali kita melanjutkan membahas ilustrasi transaksi
yang terjadi pada CV. Arain Hanafi. Berikut adalah transaksi yang perlu dicatat
kedalam jurnal memorial :
61
Bukti Transaksi Memorial ke-1;
Penyelesaian:
Account Pos
Date Evidance Number Description Debit Credit
Number Ref
Des 22 01/Memorial/12/2019 2111 Account Payable Rp 110.000
2115 Vat In Rp 10.000
1131 Merchandise Inventory Rp 100.000
(Pengembalian kepada PT Delta Sanjaya)
26 02/Memorial/12/2019 4101 Sales Returns Rp 900.000
Bukti Transaksi Memorial ke-2:
2114 Vat Out Rp 90.000
1121 Account Receivable Rp 990.000
1131 Merchandise Inventory Rp 660.000
5100 Cost Of Goods Sold Rp 660.000
(Diterima Kembali dari CV. Muda)
62
Penyelesaian:
Account Pos
Date Evidance Number Description Debit Credit
Number Ref
26 02/Memorial/12/2019 4101 Sales Returns Rp 900.000
2114 Vat Out Rp 90.000
1121 Account Receivable Rp 990.000
1131 Merchandise Inventory Rp 660.000
5100 Cost Of Goods Sold Rp 660.000
(Diterima Kembali dari CV. Muda)
CV Arain Hanafi
Memorial Journal
December 2019
Account Pos
Date Evidance Number Description Debit Credit
Number Ref
Des 22 01/Memorial/12/2019 2111 Account Payable Rp 110.000
2115 Vat In Rp 10.000
1131 Merchandise Inventory Rp 100.000
(Pengembalian kepada PT Delta Sanjaya)
26 02/Memorial/12/2019 4101 Sales Returns Rp 900.000
2114 Vat Out Rp 90.000
1121 Account Receivable Rp 990.000
1131 Merchandise Inventory Rp 660.000
5100 Cost Of Goods Sold Rp 660.000
(Diterima Kembali dari CV. Muda)
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Soal Utama
a. Jurnal Umum
Selama bulan desember 2022 PD Tridela Angsatam, mempunyai transaksi sebagai
berikut:
8 Desember 2022 Diterima kembali barang dagangan dari UD Saidina karena
rusak sebesar Rp 5.000.000
63
Data penyesuaian periode 31 Desember 2022, sebagai berikut:
a. Perlengkapan yang tersisa Rp. 2.000.000.
b. Gaji yang belum dibayar Rp 2.000.000.
c. Peralatan yang disusutkan sebesar Rp 3.000.000.
d. Mesin disusutkan 10% dari harga perolehan (neraca saldo).
e. Kendaraan disusutkan sebesar Rp 3.000.000.
f. Kerugian piutang ditaksir 10% dari saldo piutang.
2. Soal Pendukung
a. Mengapa retur dan potongan tunai penjualan dicatat dalam akun tersendiri
(akun kontra penjualan) dan tidak didebetkan langsung pada akun penjualan
bersangkutan?
Desember 20 PD. Cahaya tidak mampu melunasi sesuai jatuh tempo utangnya
sebesar Rp 10.000.000 , lalu mengalihkan utang tersebut menjadi
surat utang.
64
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Aminah, Aam. ( 2022). Akuntansi Perusahaan dagang. Deepublish Publisher.
Yogyakarta
Kurjono.(2019) Akuntansi Perusahaan dagang. Alfabeta. Bandung
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Accounting Indonesia Adaptation 4th
edition.Jakarta:Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2017).Pengantar Akuntansi Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat.
Weygandt, Kimmel, Kieso.(2018). Pengantar Akuntansi 1 Berbasis IFRS Edisi
2.Jakarta:Salemba Empat
Yusuf, Al Haryono (2012) Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 2. Yogyakarta. STIE
YKPN Yogyakarta.
65
BAB 8
BUKU BESAR
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana membuat buku besar umum. Setelah
mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian buku besar umum.
2. Mampu memahami tujuan buku besar umum.
3. Mampu memahami fungsi buku besar umum.
4. Mampu mengetahui macam bentuk dari buku besar.
5. Mampu mengetahui cara posting ke buku besar perusahaan dagang.
6. Mampu membuat buku besar perusahaan dagang.
B. Materi
1. Pengertian Buku Besar
Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, catatan dari jurnal kemudian
dipindahkan buku kan ke akun-akun buku besar secara periodik, mungkin setiap
hari atau seminggu sekali. Proses ini disebut pemindah bukuan (posting). Akun
adalah form berbentuk T yang siap diisi untuk keperluan posting berbagai
transaksi. Buku besar merupakan kumpulan akun-akun yang saling berhubungan
dan satu kesatuan tersendiri. Dengan kata lain buku besar merupakan kumpulan
akun yang saling berhubungan, menggambarkan pengaruh transaksi terhadap
perubahan aset, liabilitas dan ekuitas. Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar
disebut posting. Saat posting nama akun yang dipakai pada jurnal harus sama
dengan nama akun di buku besar. Buku besar terdiri dari Buku Besar Umum
(general ledger) dan Buku Besar Pembantu (subsidiary Ledger).
2. Tujuan Buku Besar
Buku besar umum menampilkan proses transaksi dari siklus pelaporan
keuangan. Adapun tujuan dari dibuatnya buku besar, yaitu:
a. Memposting transaksi ke akun-akun secara efektif.
b. Mengakomodasi jenis jurnal seperti jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan
jurnal pembalik.
c. Jaga keseimbangan debit dan kredit.
d. Mencatat semua transaksi secara akurat, benar dan tepat.
e. Menghasilkan neraca saldo.
66
3. Fungsi Buku Besar
a. Mengklasifikasikan masing-masing akun.
b. Mengumpulkan berbagai data transaksi keuangan.
c. Mencatat posting dalam jurnal penyesuaian, penutup dan pembalik.
d. Mempersiapkan laporan keuangan.
4. Bentuk Buku besar
Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
a. Bentuk T (T account)
Bentuk buku besar yang sangat sederhana, karena hanya berbentuk T besar.
Bagian kiri adalah sisi debit dan bagian kanan adalah sisi kredit. Bagian kiri
atas adalah nama akun sedangkan bagian kanan atas adalah kolom akun.
b. Bentuk skontro
Bentuk dua kolom yang dibagi dua yaitu sebelah debet dan sebelah kredit.
c. Bentuk staffle berkolom saldo tunggal
Digunakan jika transaksi yang relatif banyak dan diperlukan penjelasan dari
transaksi tersebut
d. Bentuk staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja terjadi perbedaan
pada kolom saldo yaitu kolom dibagi menjadi dua yaitu debet dan kredit.
5. Posting ke Buku Besar
Perusahaan dagang yang menyelenggarakan jurnal khusus, posting
dilakukan secara berkala. Agar lebih jelas, langkah-langkah pemostingan dari
jurnal khusus ke buku besar sebagai berikut:
a. Jumlah normal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit
atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
b. Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom reff. Buku
besar sebagai tanda sumber postingan.
c. Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi
nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
d. Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir sehingga
tanggal ditulis pada akhir periode.
6. Langkah Membuat Buku Besar
Ilustrasi:
Berikut pada soal CV. Arain Hanafi, diketahui bahwa perusahaan tersebut
memiliki saldo awal pada soal, dengan data sebagai berikut:
67
CV. Arain Hanafi
Trial Balance
31 November 2019
Langkah pertama, Akun serta saldo yang tersedia pada neraca saldo awal,
dimasukan sebagai saldo awal didalam buku besar, posisikan sesuai dengan debit
dan kredit pada neraca saldo sebelumnya. Berikut ilustrasinya:
CV. Arain Hanafi
Trial Balance
31 November 2019
68
Langkah kedua, Jika anda sudah menginput secara keseluruhan yang
tercantum dineraca saldo sebelumnya, selanjutnya anda dapat menginput dari
jurnal khusus yang sudah dibuat yaitu pada cash receipt journal, cash payment
journal, purchase journal, sales journal dan memorial journal.
Pada cash receipt journal, cash payment journal, purchase journal dan
sales journal anda cukup menginput nominal yang ada pada tabel rekapitulasi,
memang didalam tabel rekapitulasi hanya ada kode dan nominal yang tercantum
pada debit dan kredit. Untuk nama akun, anda dapat melihat dari list kode dan
nama akun pada soal ataupun nama akun pada jurnal tersebut. Pilih mana saja
yang menurut anda lebih efesien dan efektif. Berikut contoh penginputan:
CV. Arain Hanafi
Cash Receipt Journal
December 2019
Recapitulation
Account
Debit Credit
Number
1111 Rp 93.970.880
1121 Rp 14.256.000
2114 Rp 25.920
4102 Rp 259.200
3100 Rp 80.000.000
CV. Arain Hanafi
General Ledger
December 2019
Account: Cash Account No.: 1111
Balance
Date Description Ref Debit Credit
Debit Credit
Des 1 Balance Rp 20.000.000
31 Cash Receipts Journal CRJ Rp93.970.880 Rp113.970.880
69
CV. Arain Hanafi
Cash Payment Journal
December 2019
Recapitulation
Account
Debit Credit
Number
1111 Rp 23.515.925
1131 Rp 83.250
1131 Rp 275.000
2115 Rp 8.325
2111 Rp 11.632.500
6100 Rp 3.250.000
6101 Rp 5.850.000
6102 Rp 1.200.000
6103 Rp 1.400.000
CV. Arain Hanafi
General Ledger
December 2019
Account: Cash Account No.: 1111
Balance
Date Description Ref Debit Credit
Debit Credit
Des 1 Balance Rp 20.000.000
31 Cash Receipts Journal CRJ Rp93.970.880 Rp113.970.880
31 Cash Payment Journal CPJ Rp23.515.925 Rp 90.454.955
70
CV. Arain Hanafi CV. Arain Hanafi
Cash Payment Journal Purchase Journal
December 2019 December 2019
Recapitulation RECAPITULATION
Account Account
Debit Credit Debit Credit
Number Number
1111 Rp 23.515.925 1131 Rp 10.075.000
1131 Rp 83.250 2115 Rp 1.007.500
1131 Rp 275.000 2111 Rp 11.082.500
2115 Rp 8.325
2111 Rp 11.632.500
6100 Rp 3.250.000
6101 Rp 5.850.000
6102 Rp 1.200.000
6103 Rp 1.400.000
CV. Arain Hanafi
Memorial Journal
December 2019
Account
Date Evidance Number Description Ref Debit Credit
Number
Des 22 01/Memorial/12/2019 2111 Account Payable Rp 110.000
2115 Vat In Rp 10.000
1131 Merchandise Inventory Rp 100.000
(Pengembalian kepada PT Delta Sanjaya)
26 02/Memorial/12/2019 4101 Sales Returns Rp 900.000
2114 Vat Out Rp 90.000
1121 Account Receivable Rp 990.000
1131 Merchandise Inventory Rp 660.000
5100 Cost Of Goods Sold Rp 660.000
(Diterima Kembali dari CV. Muda)
71
Account: Account Receivable Account No.: 1121
Balance
Date Description Ref Debit Credit
Debit Credit
Des 1 Balance Rp 3.366.000
31 Sales Journal SJ Rp11.880.000 Rp 15.246.000
31 Cash Receipts Journal CRJ Rp14.256.000 Rp 990.000
31 Memorial Journal MJ Rp 990.000 Rp -
72
Account: Hanafi's Capital Account No.: 3100
Balance
Date Description Ref Debit Credit
Debit Credit
Des 1 Balance Rp 91.689.500
22 Cash Receipts Journal CRJ Rp80.000.000 Rp 171.689.500
C. Latihan
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, sebelumnya anda membuat jurnal
khusus (jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, jurnal
penjualan dan jurnal memorial). Pada pertemuan ini, anda diminta untuk membuat
Buku Besar berdasarkan soal sebelumnya, dengan format sebagai berikut:
73
PD. Tridela Angsatam
General Ledger
31 December 2022
Account: Account No.:
Balance
Date Description Ref Debit Credit
Debit Credit
2. Soal Pendukung
a. Kapan dilakukan posting dari jurnal khusus!
b. Ke akun manakah penjumlahkan dari jurnal pembelian yang hanya digunakan
untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit harus diposting!
c. Bagaimana cara memposting untuk akun-akun yang disediakan kolom
tertentu dalam jurnal khusus!
d. Jelaskan kapan dan bagaimana cara mengisi kolom ref di dalam jurnal khusus
dan buku besar!
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan Akuntansi),
Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25.
Jakarta: Salemba Empat.
74
BAB 9
BUKU BESAR PEMBANTU
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana membuat buku besar pembantu.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian buku besar pembantu.
2. Mampu memahami jenis buku besar pembantu.
3. Mampu mengetahui macam bentuk dari buku besar pembantu.
4. Mampu membuat buku besar pembantu.
B. Materi
1. Pengertian Buku Besar Pembantu
Posting adalah proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar.
Berdasarkan bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal pada waktu yang bersamaan
juga dilakukan pencatatan (posting) ke buku pembantu, baik buku pembantu
piutang, buku pembantu persediaan maupun buku pembantu utang. Artinya
mencatat ke dalam buku pembantu tersebut dasarnya adalah dokumen
sumber/bukti transaksi bukan dari jurnal. Saldo-saldo yang terdapat dalam buku
besar berasal dari hasil rekapitulasi jurnal khusus. Posting dari jurnal khusus ke
buku besar umum dilakukan 1 (satu) bulan 1 (satu) kali pada setiap akhir bulan.
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu
yang ada di buku besar umum. Akun buku besar umum yang rinciannya dicatat
dalam buku besar pembantu disebut akun pengawas (controlling account).
Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawasan disebut akun pembantu
(subsidiary account). Dua buku besar pembantu adalah buku pembantu utang dan
buku pembantu piutang. Buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar
dan buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Penggunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan sebagai
berikut:
a. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena akun-akun buku besar
umum relatif sedikit.
b. Ketelitian pembukuan dapat diuji dengan membandingkan saldo dalam akun
buku besar umum dengan jumlah saldo saldo dalam buku pembantu.
c. Pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi.
75
d. Memungkinkan pembukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi ke
dalam buku pembantu.
2. Jenis Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu mencatat secara terperinci dari setiap piutang,
utang dan persediaan. Adapun jenis buku besar pembantu dalam perusahaan
dagang, antara lain:
a. Buku pembantu piutang dagang adalah buku tempat mencatat rincian piutang
perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber pencatatannya
adalah sebagai berikut:
1) Lajur penjualan lajur piutang dagang.
2) Faktor penjualan atau bukti-bukti yang dapat menambah dan mengurangi
piutang.
3) Jurnal penerimaan kas lajur piutang dagang.
b. Buku pembantu utang dagang adalah buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan menurut nama kreditur. Sumber pencatatan buku besar pembantu
utang dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Jurnal pembelian, lajur utang dagang.
2) Jurnal umum apabila terjadi akun utang dagang di debit akibat memo
debit/kredit.
3) Faktur pembelian, bukti-bukti lain yang dapat menambah atau mengurangi
utang dagang.
3. Bentuk Buku Besar Pembantu
Bentuk buku besar pembantu sama dengan buku besar utama,
perbedaannya pada buku besar utama akun dicatat secara kolektif sedangkan
buku besar pembantu dicatat secara individu.
a. Bentuk buku besar pembantu piutang
Nama Perusahaan
Subsidiary Ledger - Account Receivable
Periode
Customer's Name: Code:
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
76
b. Bentuk buku besar pembantu utang
Nama Perusahaan
Subsidiary Ledger - Account Payable
Periode
Vendor's Name: Code:
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
77
Ilustrasi:
Pada soal CV Arain Hanafi, terdapat saldo piutang dan utang dagang,
pada jurnal khusus yang sudah dibuat, yang tercantum nama perusahaan
customer maupun vendor juga disusun kedalam buku besar pembantu. Berikut
buku besar pembantu dari soal CV Arain Hanafi:
78
CV. Arain Hanafi
Sales Journal
December 2019
Debit Credit
Pos Account Merchandise
Date No. Invoice Description COGS Sales Vat Out
Ref Receivable Inventory
1121 5100 4100 1131 2114
Des 10 01/FPJ/12/2019 PT.Sinar Rp 1.980.000 Rp 1.650.000 Rp 1.800.000 Rp 1.650.000 Rp 180.000
25 02/FPJ/12/2019 CV. Muda Rp 9.900.000 Rp 6.600.000 Rp 9.000.000 Rp 6.600.000 Rp 900.000
Account Pos
Date Evidance Number Description Debit Credit
Number Ref
79
CV. Arain Hanafi
Cash Receipts Journal
December 2019
Debit Credit
Pos Sales Account
Date Evidance Number Description Cash Vat Out Others
Ref Discount Receivable
1111 2114 4102 1121 Account Name Acc. No. Amount
Des 1 01/BKm/12/2019 Penambahan Modal Rp 80.000.000 Capital's Arain 3100 Rp 80.000.000
5 02/BKm/12/2019 CV. Muda Rp 3.298.680 Rp 6.120 Rp 61.200 Rp 3.366.000
19 03/BKm/12/2019 PT. Sinar Rp 1.940.400 Rp 3.600 Rp 36.000 Rp 1.980.000
30 04/BKm/12/2019 CV. Muda Rp 8.731.800 Rp 16.200 Rp 162.000 Rp 8.910.000
80
CV. Arain Hanafi
Subsidiary Ledger - Account Payable
December 2019
Vendor's Name: PT. Anugerah Sejahtera Code: 1
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
Des 1 Saldo Rp 1.815.000
5 01/FPb/12/2019 Rp 1.237.500 Rp 3.052.500
6 03/Voc/12/2109
CV.RpArain Hanafi
1.815.000 Rp 1.237.500
12 02/FPb/12/2019 Purchase Journal Rp 8.580.000 Rp 9.817.500
13 06/Voc/12/2109 Rp 1.237.500
December 2019 Rp 8.580.000
25 07/Voc/12/2109 Rp 8.580.000 Rp -
Debit Credit
Pos Freight Merchandise Account
Date
Vendor's No. Invoice
Name: Description
Delta Sanjaya Vat In Code: 2
Ref Paid Inventory Payable
Pos 4201 2115 1131 Balance 2111
Date Description Debit Credit
Des 5 01/FPb/12/2019 PT. AnugerahRef Sejahtera Rp 112.500 Rp Debit
1.125.000 Rp Credit
1.237.500
Des 121802/FPb/12/2019
03/FPb/12/2019PT. Anugerah Sejahtera Rp 780.000 Rp 7.800.000 Rp
CV. Arain HanafiRp 1.265.000
Rp 1.265.000
8.580.000
81
CV. Arain Hanafi
Cash Payment Journal
December 2019
Debit Credit
Evidance Pos Account Merchandise
Date Description No. Invoice Others Vat In Cash
Number Ref Payable Inventory
2111 Account Name Acc. No. Amount 1131 2115 1111
Des 3 01/Voc/12/2109 Pembelian Pulpen Merchandise Inventory 1131 Rp 275.000 Rp 275.000
5 02/Voc/12/2109 Biaya lsitrik dan telepon Electricity and 6103 Rp 1.400.000 Rp 1.400.000
Telephone Expense
6 03/Voc/12/2109 PT Anugerah Sejahera Rp 1.815.000 Rp 49.500 Rp 4.950 Rp 1.760.550
82
CV. Arain Hanafi
Cash Payment Journal
December 2019
Debit Credit
Evidance Pos Account Merchandise
Date Description No. Invoice Others Vat In Cash
Number Ref Payable Inventory
2111 Account Name Acc. No. Amount 1131 2115 1111
13 06/Voc/12/2109 PT Anugerah Sejahera 01/FPb/12/2019 Rp 1.237.500 Rp 33.750 Rp 3.375 Rp 1.200.375
25 07/Voc/12/2109 PT Anugerah Sejahera 02/FPb/12/2019 Rp 8.580.000 Rp 8.580.000
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, sebelumnya anda membuat jurnal
khusus (jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, jurnal
penjualan dan jurnal memorial) dan Buku Besar. Pada pertemuan ini, anda
diminta untuk membuat Buku Besar Pembantu Piutang dan Buku Besar Pembantu
Utang serta rekapitulasinya, berdasarkan soal sebelumnya, dengan format
sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Subsidiary Ledger – Account Receivable
31 December 2022
Customer's Name: Code:
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
84
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan Akuntansi),
Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25.
Jakarta: Salemba Empat.
85
BAB 10
KARTU PERSEDIAAN
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana membuat buku besar. Setelah
mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian kartu persediaan.
2. Mampu mengetahui metode persediaan.
3. Mampu mengetahui bentuk kartu persediaan.
4. Mampu membuat kartu persediaan.
B. Materi
1. Pengertian Kartu Persediaan
Persediaan merupakan semua barang yang dimiliki perusahaan dengan
tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsi dalam operasi normal perusahaan.
Terdapat dua macam sistem perpetual dan sistem periodik (fisik). Penentuan
kedua sistem pencatatan tersebut tergantung pada kebijakan yang diambil oleh
perusahaan. Persediaan juga merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dijual kembali atau diproses kembali dan aset dalam neraca.
Menurut prinsip akuntansi Indonesia menyebutkan bahwa istilah
persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang tersedia untuk dijual
(barang dagang/barang jadi), barang yang masih dalam proses produksi yang
diselesaikan, kemudian dijual (barang dalam proses/pengolahan), barang yang
akan digunakan untuk produksi barang jadi yang akan dijual (bahan baku dan
bahan pembantu) dalam kegiatan normal perusahaan. Dalam perusahaan
dagang, hanya ada satu klasifikasi persediaan, yaitu persediaan barang
dagangan. Barang dagangan ini diperoleh dari pemasok dan penjual kembali
kepada konsumen tanpa mengubah bentuk.
2. Metode Persediaan
Pendapatan utama perusahaan dagang adalah hasil penjualan sedangkan
beban utamanya adalah persediaan barang dagangan serta beban-beban lain
yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh persediaan barang tersebut.
Metode-metode untuk menghitung harga pokok penjualan dan nilai persediaan
barang dagang akhir sebagai berikut:
a. Metode FIFO (First In First Out) atau metode masuk pertama keluar pertama
86
(MPKP)
Metode ini penilaian harga pokok penjualan berdasarkan anggapan bahwa
barang yang pertama dibeli akan dijual dulu. Jadi biasanya persediaan akhir
barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan akhir barang
dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk.
Metode FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran cost masuk persediaan
harus dipertemukan sebagai hasil penjualan. Sebagai akibatnya, biaya per unit
persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya
barang yang masih dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir).
Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan
persediaan barang yang lama/dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang
dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk.
Seperti namanya First In First Out yang artinya masuk pertama keluar
pertama, maka pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke
gudang perusahaan akan dijual pertama. Metode FIFO cocok diterapkan pada
perusahaan yang menjual produk yang memiliki masa kadaluarsa, seperti
makanan, minuman, obat-obatan dan lain sebagainya. Metode FIFO
merupakan metode yang paling umum digunakan dalam penilaian persediaan.
Hal tersebut tentu saja karena ada kelebihan dan kekurangan yang
dipertimbangkan.
b. Metode LIFO (Last In First Out) atau metode masuk terakhir keluar pertama
(MTKP)
Metode ini penilaian harga pokok penjualan berdasarkan pada anggapan
bahwa barang yang terakhir dibeli (masuk), akan dijual (dikeluarkan) dulu
dalam penerapan metode LIFO berarti perusahaan akan menggunakan
persediaan barang yang baru/terakhir masuk untuk dijual terlebih dahulu.
Metode ini mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan
dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan
yang terakhir masuk ke gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang
dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau
awal masuk. Metode biaya persediaan LIFO ini didasarkan pada asumsi
bahwa aliran keluar biaya persediaan merupakan kebalikan dari kronologi
terjadinya biaya. Pada metode ini harga yang dihasilkan akan kecil dan pajak
yang terutang juga menjadi lebih kecil. Namun, berdasarkan PSAK 14 metode
LIFO tidak boleh digunakan lagi.
c. Metode rata-rata (Average Method)
Metode average bisa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average
87
membagi antara biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit
yang tersedia. Sehingga persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat
dihitung dengan harga rata-rata. Metode average merupakan titik tengah atau
perpaduan dari metode LIFO dan FIFO. Jadi kelebihan dan kekurangan
metode ini berada diantara metode FIFO dan LIFO. Dalam penerapan metode
average berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang ada
di gudang untuk dijual tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih
awal atau akhir.
Metode ini harga yang dipakai untuk menentukan harga pokok penjualan
adalah harga rata-rata barang yang tersedia pada saat terjadi transaksi
penjualan atau pada akhir periode. Metode average tersebut juga metode
rata-rata tertimbang adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
per unit persediaan berdasarkan rata-rata tertimbang dari unit yang serupa
dan biaya unit yang dibeli selama suatu periode. Penggunaan metode ini juga
akan menghasilkan dampak pada laba kotor dan harga pokok penjualan
d. Metode Identifikasi Khusus
Metode ini setiap unit barang-barang diberi tanda khusus. Metode ini juga
disebut metode tanda pengenal khusus (spesifik identification) setiap barang
yang dibeli atau masuk diberi kode/tanda pengenal yang menunjukkan harga
persatuan sesuai faktur diterima. Dengan demikian Untuk mengetahui jumlah
atau nilai persediaan pada akhir periode tinggal mengalikan jumlah barang
yang masih ada dengan harga yang tercantum dalam persediaan barang
tersebut.
e. Metode Persediaan Dasar (Basic Stock)
Persediaan ini yakni persediaan minimum yang harus dimiliki oleh
perusahaan. Keterlambatan masuknya barang disebabkan adanya kemacetan
atau sebab-sebab lain yang tidak mengganggu persediaan sehingga
perusahaan masih dapat melayani pelanggan atau pembeli.
Dalam metode ini persediaan akhir dihitung berdasarkan harga pokok yang
ditetapkan. Apapun selisih antara persediaan barang yang masih ada dengan
persediaan dasar dinilai dengan harga menurut metode yang dikehendaki
baik metode identifikasi khusus, metode FIFO, metode LIFO, metode
persediaan dasar.
88
3. Bentuk Kartu Persediaan
Kartu persediaan tempat mencatat secara rinci persediaan barang
dagangan baik jenis, jumlah, harga per unit maupun harga pokok secara
keseluruhan.
Nama Perusahaan
Inventory Card
Periode
Item: Code:
In Out Balance
Date Description Doc. No
Unit Price Amount Unit Price Amount Unit Price Amount
89
Soal CV. Arain Hanafi, bukti transaksi pembelian No. 1
90
CV. Arain Hanafi
Inventory Card
December 2019
Item: Tas Sekolah
In Out Balance
Date Description DOC. NO
Unit Price Amount Unit Price Unit Amount Price Amount
Des 1 Saldo 3 Rp 132.000 Rp 396.000
12 Pembelian 02/FPb/12/2019 65 Rp 120.000 Rp 7.800.000 3 Rp 132.000 Rp 396.000
65 Rp 120.000 Rp 7.800.000
68 - Rp 8.196.000
Soal CV. Arain Hanafi, bukti transaksi
25 Penjualan 02/FPJ/12/2019
pembelian No. 2 18
3 Rp 132.000 Rp 396.000 Rp 120.000 Rp 2.160.000
47 Rp 120.000 Rp 5.640.000 - - -
65 Rp 7.800.000 50 Rp 6.036.000 18 - Rp 2.160.000
91
Soal CV. Arain Hanafi, bukti transaksi penjualan No. 2
92
CV. Arain Hanafi
List of Inventory Balance
31 December 2019
Code Item Balance
1 Buku Paket Kelas 5 Rp 1.537.500
2 Tas Sekolah Rp 2.160.000
3 Pulpen Rp 1.150.000
TOTAL Rp 4.847.500
C. Latihan
1. Berikut ini adalah ringkasan data mengenai transaksi pembelian dari penjualan
barang dagang yang dilakukan oleh PT Inti Mulia sepanjang bulan Januari 2023:
Tanggal Keterangan Unit Harga perolehan/unit
1 Jan Persediaan awal 120 Rp 200.000
8 Jan Penjualan 84
13 Jan Pembelian 96 Rp 210.000
16 Jan Penjualan 48
23 Jan Penjualan 24
29 Jan Pembelian 60 Rp 220.000
31 Jan Pembelian 60 Rp 220.000
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan Akuntansi),
Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25.
Jakarta: Salemba Empat.
93
BAB 11
NERACA SALDO
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan membuat neraca saldo. Setelah mempelajari
materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian neraca saldo.
2. Mampu memahami tujuan dibuatnya neraca saldo.
3. Mampu memahami prosedur pembuatan neraca saldo.
4. Mampu mengetahui bentuk neraca saldo.
5. Mampu membuat neraca saldo perusahaan dagang.
B. Materi
1. Pengertian Neraca Saldo
Setelah posting seluruh transaksi dipindahkan dari jurnal khusus dan
memorial ke akun-akun yang bersangkutan di dalam buku besar, maka saldo
setiap akun dapat dihitung untuk kemudian digunakan untuk menyusun neraca
saldo. "Saldo adalah selisih antara jumlah pada sisi debit dengan jumlah sisi kredit
dari suatu akun buku besar". "Neraca saldo atau biasa disebut sebagai trial
balance adalah kumpulan daftar saldo-saldo akun di dalam buku besar yang
disusun pada akhir periode". Melalui neraca saldo seluruh akun setelah dicatat
jumlah di debit dan kredit kemudian dilakukan verifikasi apakah saldonya sudah
seimbang.
2. Tujuan dari Neraca Saldo
Penyusunan sebuah neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi
merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasan. Neraca saldo adalah merupakan
tahapan yang harus dilalui dalam siklus akuntansi. Tujuan penyusunan neraca
saldo adalah:
a. Menunjukkan ringkasan saldo dari buku besar, data ini merupakan sumber
informasi penting.
b. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena data sudah tersedia.
c. Neraca saldo secara otomatis berarti pengecekan dengan menguji
keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit dalam buku besar.
Pada akhir tahun buku, neraca saldo dibuat untuk meringkaskan atau
94
mengiiktisarkan pencatatan pencatatan buku besar guna mempersiapkan laporan
keuangan. Neraca saldo dapat dibuat pada akhir periode tertentu, akhir bulan,
akhir triwulan, kuartalan atau akhir semester.
Neraca saldo menempatkan masing-masing akun menurut aturan atau
urutan tertentu. Pada bagian aktiva, akun-akun disusun berdasarkan kecepatan
atau kemudahan akun tersebut untuk dijadikan uang tunai (likuid) atau dipakai
dalam kegiatan usaha. Pada bagian utang, akun-akun disusun berdasarkan
kecepatan akun tersebut untuk dijadikan uang tunai atau dipakai dalam kegiatan
usaha. Pada bagian modal, akun-akun disusun berdasarkan kecepatan akun
tersebut bertahan. Apabila masing-masing akun dapat mengikuti sesuai dengan
nomor urut masing-masing akun tersebut.
3. Prosedur Pembuatan Neraca Saldo
Buku besar (ledger) sebagai input dalam menyusun neraca saldo. Hal ini
menunjukkan kondisi perusahaan akan tergambar sesuai dengan data dalam
buku besar. Menyusun neraca saldo hanyalah kegiatan memindahkan saldo total
setiap akun buku besar ke dalam daftar yang berisi empat buah kolom yang
disebut neraca saldo. Prosedur pembuatan neraca saldo adalah sebagai berikut:
a. Tulislah nama perusahaan, nama NERACA SALDO serta periodenya
b. Tentukan saldo akun paling mutakhir dari posisi debet atau kredit masing-
masing
c. Tuliskan nama masing-masing akun pada neraca saldo menurut urutan
tertentu, atau sesuai dengan nomor akun atau kode akun
d. Pindahkan saldo masing-masing akun buku besar ke kolom debet atau kredit
pada neraca saldo sesuai dengan posisinya dan nomornya pada buku besar
e. Jumlahkan saldo debat pada kolom debit dan saldo kredit pada kolom kredit
Oleh karena itu ada beberapa tahapan dalam menyusun neraca saldo
diantaranya:
a. Menyiapkan format neraca saldo yang sudah terisi posting dari Jurnal Khusus
b. Amati buku besar dari setiap akun yang telah dibuat pada periode berjalan
c. pindahkan data-data dalam buku besar yaitu kode akun nama-nama akun
buku besar serta jumlah saldo buku besar ke dalam neraca saldo. Data
tersebut berdasarkan kode akun terkecil hingga nomor akun terbesar atau
mulai dari akun harta utang modal pendapatan dan beban
d. Jumlahkan saldo debet dan kredit dalam neraca saldo dengan dihasilkan
jumlah total saldo debet dan kredit yang seimbang (Balance)
95
4. Bentuk Neraca Saldo
Bentuk Neraca Saldo sangat sederhana hanya terdiri dari empat kolom
yakni :
a. Kolom Nomer Akun : Kolom ini akan diisi oleh nomor kode akun secara
sistematis atau urut (tidak boleh acak) mulai dari kode yang menujukkan kode
akun harta samppai kode yang menunjukkan akun beban.
b. Kolom Nama Akun/Keterangan : Kolom ini akan diisi oleh Nama-nama akun
yang ada dalam buku besar perusahaan tersebut dalam periode tertentu.
Penulisan dalam neraca saldo diurutkan dari golongan akun harta, akun utang,
akun modal, akun pendapatan dan yang terakhir adalah akun beban.
c. Kolom Debit : Kolom ini akan diisi dengan saldo debit dari setiap akun yang
bersumber dari buku besar perusahaan tertentu dalam periode tertentu.
d. Kolom Kredit : Kolom ini akan diisi dengan saldo kredit dari setiap akun yang
bersumber dari buku perusahaan tertentu dalam periode tertentu.
Nama Perusahaan
Trial Balance
Periode
Account
Account Name Debit Credit
Numer
96
Account: Account Receivable Code: 1121
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
Des 1 Saldo Rp 3.366.000
31 Jurnal Penjualan Rp11.880.000 Rp 15.246.000
31 Jurnal Penerimaan Kas Rp14.256.000 Rp 990.000
31 Jurnal Memorial Rp 990.000 Rp -
97
Account: Vat In Code: 2115
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
Des 1 Saldo Rp 1.650.000
31 Jurnal Pembelian Rp 1.007.500 Rp 2.657.500
31 Jurnal Memorial Rp 10.000 Rp 2.647.500
31 Jurnal Pengeluaran Kas Rp 8.325 Rp 2.639.175
98
Account: Electricity and Telephone Expense Code: 6103
Pos Balance
Date Description Debit Credit
Ref Debit Credit
Des 31 Jurnal Pengeluaran Rp 1.400.000 Rp 1.400.000
Neraca saldo yang disusun dari buku besar milik CV. Arain Hanfi, sebagai
berikut:
99
jurnal ke buku besar merupakan titik kritis, karena akan menghasilkan produk
neraca saldo yang ditunjukkan kebenarannya melalui keseimbangan saldo debat
dan kredit. Apalagi dengan penyelesaian secara manual sangat besar, kesalahan
dalam menghitung, Menjurnal atau memposting (salah kamar dalam akun atau
salah dalam operasi aljabar menjumlah dan mengurangi) sehingga hasilnya
jumlah debet dan kredit dalam neraca saldo menjadi tidak seimbang, karena itu
harus hati-hati.
Neraca saldo jumlahnya harus seimbang (balance) antara saldo debet dan
kredit, namun keseimbangan itu belum tentu menunjukkan kebenaran. Hal ini
disebabkan oleh:
a. Suatu transaksi yang tidak dicatat sama sekali
b. Mencatat jumlah yang salah pada akun yang benar
c. Mencatat transaksi lebih dari satu kali
d. Kesalahan dalam mencatat akun
Untuk memperbaikinya harus digunakan jurnal koreksi. Jurnal tersebut
disebut dengan jurnal penyesuaian.
C. Latihan
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, pada pertemuan ke-8 anda diminta
membuat buku besar utama. Pada pertemuan ini, anda diminta untuk membuat
Neraca saldo berdasarkan buku besar utama yang sebelumnya anda buat,
dengan format sebagai berikut:
PD, Tridela Angsatam
Trial Balance
31 December 2022
Account
Account Name Debit Credit
Number
100
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan Akuntansi),
Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25.
Jakarta: Salemba Empat.
101
BAB 12
JURNAL PENYESUAIAN
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jurnal penyesuaian. Setelah
mempelajari materi ini, anda diharapkan:
1. Mampu memahami jurnal penyesuaian
2. Mampu memahami tujuan pembuatan jurnal penyesuaian
3. Mampu memahami jenis akun apa saja yang harus disesuaikan.
4. Mampu Membuat Jurnal Penyesuaian.
B. Materi
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah
terjadi, tetapi belum dicatat. Selain itu, digunakan juga untuk mencatat
transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi agar nilainya sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
umumnya dilakukan pada akhir periode atau pada saat akan dibuat laporan
keuangan.
Ayat jurnal penyesuaian adalah suatu jurnal berfungsi untuk
memperbaiki atau menyesuaikan saldo-saldo akun buku besar dalam neraca
saldo, dimana pada akhir periode saldo-saldo akun tersebut belum
menunjukkan saldo yang benar semestinya dicatat dan diakui pada periode
tahun tersebut. Atau dengan kata lain, agar saldo-saldo akun yang terdapat
dalam neraca saldo sama dengan kenyataan sebenarnya. Pembuatan ayat
jurnal penyesuaian ini mengakibatkan harus dibukanya akun-akun baru.
Ayat jurnal penyesuaian terhadap beberapa akun tertentu, dibuat
untuk mengoreksi akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aset,
liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban yang sebenarnya. Proses
penyesuaian merupakan kegiatan untuk menyesuaikan akun-akun yang
terdapat di dalam buku besar agar mencerminkan keadaannya sebenarnya.
2. Tujuan Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Proses penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah
mengidentifikasi lebih dahulu data penyesuaian. Dalam praktiknya, jurnal
penyesuaian harus disusun dari kolom penyesuaian di dalam kertas kerja.
102
Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah:
a. Untuk mencatat transaksi perusahaan yang telah terjadi tetapi belum
dicatat.
b. Untuk mencatat transaksi perusahaan yang terjadi karena saldonya tidak
sesuai.
Adapun akun-akun yang memerlukan penyesuaian diantaranya
adalah:
a. Persediaan barang dagangan dengan metode ikhtisar laba rugi
b. Akun perlengkapan
c. Beban dibayar dimuka
d. Pendapatan diterima dimuka
e. Beban yang masih harus dibayar
f. Pendapatan yang masih harus diterima
g. Penyusutan aset tetap
3. Jenis Akun yang Disesuaikan
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dri neraca saldo dan
data penyesusain akhir periode, seperti yang telah dilakukan dalam akuntansi
perusahaan jasa. Untuk itu, saldo-sald yang tampak di neraca saldo masih
perlu dibuat jurnal penyesuaian.
Didalam perusahaan dagang, terdapat perkiraan persediaan barang
dagangan. Cara pencatatan jurnal penyesuaiannya dapat dilakukan dua cara
sebagai berikut:
a. Penyesuaian Persediaan Barang Dagangan Metode Ikhtisar Laba Rugi
103
Ikhtisar Laba Rugi xxx
(Menampilkan Persediaan Barang Dagangan
Akhir)
Contoh pada akhir periode pembukuan dalam perusahaan dagang PD
Januar terdapat data sebagai berikut:
Persediaan Awal Rp 80.000.000
Persediaan Akhir Rp 55.000.000
b. Akun Perlengkapan
Perlengkapan pada saat membeli dicatat sebagai harta, sehingga saldo
normalnya pada sisi debet. Jumlah saldo perlengkapan pada akhir
periode biasanya tidak sesuai lagi dengan kenyataan karena sebagian
habis dipakai. Jumlah perlengkapan yang habis terpakai ini dicatat
sebagai beban. Oleh karena itu harus dipindahkan ke akun beban
perlengkapan melalui jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban Perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
Contoh: tanggal 1 Januari 2020 PD Januar memiliki perlengkapan
sebesar Rp 5.000.000,-. Pada akhir tahun setelah diperiksa ternyata
jumlah persediaan perlengkapan sebesar Rp 2.800.000,-. Berarti yang
sudah terpakai menjadi beban (5.000.000 – 2.800.000 = 2.200.000).
Maka jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban Perlengkapan Rp 2.200.000,-
Perlengkapan Rp 2.200.000,-
104
September 2016 untuk jangka waktu empat bulan (4/12 x 1.200.000 =
400.000) jurnal penyesuaiannya:
Beban Iklan Rp 400.000,-
Iklan Dibayar dimuka Rp 400.000,-
Beban yang masih harus dibayar biasanya akun gaji/upah, iklan sewa
dan lain-lain. Contoh: hasil perhitungan pada akhir tahun menunjukkan
bahwa gaji yang masih harus dibayar pada karyawan adalah Rp
3.000.000,- Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban Gaji Rp 3.000.000,-
Utang Gaji Rp 3.000.000,-
Rp 2.592.000 Rp 2.592.000
C. Latihan
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, Pada pertemuan ini, anda diminta
untuk membuat Jurnal penyesuaian. Neraca saldo berdasarkan jawaban dari soal
pada pertemuan sebelumnya. Data penyesuaian periode 31 Desember 2022,
sebagai berikut:
a. Perlengkapan yang tersisa Rp. 2.000.000.
b. Gaji yang belum dibayar Rp 2.000.000.
c. Peralatan yang disusutkan sebesar Rp 3.000.000.
d. Mesin disusutkan 10% dari harga perolehan (neraca saldo).
e. Kendaraan disusutkan sebesar Rp 3.000.000.
f. Kerugian piutang ditaksir 10% dari saldo piutang.
Jurnal penyesuaian yang anda buat, sertahan perhitungannya (jika ada
perhitungan), dengan format sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Adjusment
31 December 2022
Date Acc. No. Description Ref Debit Credit
D. Referensi
108
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan Akuntansi),
Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25.
Jakarta: Salemba Empat.
109
BAB 13
NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat kertas kerja.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami pengertian kertas kerja.
2. Mampu memahami metode penyusunan kertas kerja.
3. Mampu mengetahui bentuk kertas kerja.
4. Mampu membuat kertas kerja.
B. Materi
1. Pengertian Kertas Kerja (Worksheet)
Kertas kerja adalah alat bantu berupa daftar berkolom-kolom (berlajur)
untuk menghimpun data-data akuntansi yang diperlukan dalam rangka
mempermudah penyusunan laporan keuangan. Pembuatan kertas kerja
bukanlah suatu keharusan, boleh dibuat boleh tidak. Namun, jika ingin lebih
mudah dan laporan keuangan lebih rapi dan baik, maka sebaiknya terlebih
dahulu dibuat kertas kerja sebelum menyusun laporan keuangan.
Dalam rangka menyiapkan laporan keuangan maka perlu dilakukan
proses penyesuaian akun-akun dengan membuat kertas kerja (worksheet).
Kertas kerja (worksheet) bukan merupakan pencatatan akuntansi yang
permanen bukan pula merupakan jurnal atau bagian dari buku besar umum.
Namun dibuat semata-mata untuk mempermudah penyusunan jurnal
penyesuaian (adjustment entries) dan laporan keuangan (financial report).
2. Metode dalam Menyusun Kertas Kerja
Penyusunan kertas kerja pada perusahaan dagang, dapat dilakukan
dua cara atau pendekatan. Pertama, pendektan ikhtisar laba rugi dan dua
pendektan harga pokok penjualan.
a. Penyusunan kertas kerja dengan pendekatan ikhtisar laba rugi
Metode ikhtisar laba rugi, digunakan jika pada saat menyesuaikan
persediaan barang dagangan menggunakan rekening ikhtisar laba rugi.
Akun ikhtisar laba rugi dari kolom penyesuaian dipindahkan ke dalam kolom
daftar neraca saldo disesuaikan tanpa diselisihkan.
110
1) Jurnal pada saat persediaan barang dagang (awal)
Ikhtisar L/R xxx
Persediaan abrang dagang xxx
2) Jurnal pada saat persediaan barang dagang (akhir)
Persediaan barang dagang xxx
Ikhtisar L/R xxx
b. Penyusunan kertas kerja dengan pendekatan Harga Pokok Penjualan
(HPP).
Metode harga pokok penjualan, digunakan jika pada saat menyesuaikan
persediaan barang dagangan menggunakan rekening harga pokok
penjualan. Perkiraan harga pokok penjualan diselisihkan kemudian
dipindahkan ke kolom daftar neraca saldo disesuaikan dengan kolom laba
rugi. Adapun menyusun tahap-tahap penyusunan kertas kerja adalah
sebagai berikut:
1) Memasukan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar
kedalam kolom neraca sisa (NS), dimana jumlah debit dan krdit harus
sama dan seimbang.
2) Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian
dan memasukannya kedalam kertas kerja kkolom ayat penyesuaian
(AJP).
3) Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan
kolom ayat penyesuaian, kemudian mengisikannya kedalam kolom
neraca sisa disesuaikan (NSSD).
4) Memindahkan jumlah-jumlah dikolom neraca sisa untuk disesuaikan
kedalam kolom laba rugi dan kolom neraca.
5) Menjumlahkan kolom laba rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba rugi
lebih besar sebelah kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba,
selanjutnya jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit.
Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah
debitnya, berarti perusahaan menderita rugi dan jumlah rugi harus
dipindahkan ke kolom neraca setelah debit.
a) Jurnal pada saat persediaan barang dagang (awal)
HPP xxx
Persediaan barang dagang xxx
111
b) Jurnal pada saat persediaan barang dagang (akhir)
Persediaan barang dagang xxx
HPP xxx
3. Bentuk Kertas Kerja
Nama Perusahaan
Balance Sheet
Periode
Statements
Unadjusted Adjusted Statements
Account Account of
Trial Adjustments Trial of Profit or
Number Name Financial
Balance Balance Loss
Position
D C D C D C D C D C
112
CV. Arain Hanafi
Trial Balance
31 December 2019
113
CV. Arain Hanafi
Adjusment
31 December 2019
Date Acc. No. Description Ref Debit Credit
Des 31 6105 Insurance Expense Rp 230.000
1141 Prepaid Insurace Rp 230.000
114
CV. Arain Hanafi
Adjusment
31 December 2019
Date Acc. No. Description Ref Debit Credit
Des 31 6105 Insurance Expense Rp 230.000
1141 Prepaid Insurace Rp 230.000
Rp 2.592.000 Rp 2.592.000
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
Acc. Unadjusted Trial Balance Adjustment
Account Name
No.
Debit Credit Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 460.000 Rp - Rp - Rp 230.000
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp -
2111 Account Payable Rp - Rp 1.155.000 Rp - Rp 862.000
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp -
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp -
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp -
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp - Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp - Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp -
6101 Salaries Expense Rp 5.850.000 Rp - Rp 1.200.000 Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.200.000 Rp - Rp 300.000 Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp -
Rp 188.238.580 Rp 188.238.580
6105 Insurance Expense Rp 230.000 Rp -
2113 Salaries Payable Rp - Rp 1.200.000
2112 Store Rent Payable Rp - Rp 300.000
6104 Building Depreciation Expense Rp 862.000 Rp -
115
Langkah 3. Masukkan saldo yang disesuaikan ke Neraca Saldo Disesuaikan
Neraca saldo setelah disesuaikan didapat dari penambahan ataupun
pengurangan (sesuai dengan saldo normal masing-masing akun). Kolom
tersebut dijumlahkan dan jumlah dari kolom tersebut (debit dan kredit) harus
sama. Kecocokan dari jumlah kolom menunjukkan penyelesaian dari kertas
kerja.
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
Acc. Unadjusted Trial Balance Adjustment Adjusted Trial Balance
Account Name
No.
Debit Credit Debit Credit Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp - Rp 90.454.955 Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp - Rp 5.035.250 Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 460.000 Rp - Rp - Rp 230.000 Rp 230.000 Rp -
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 26.100.000 Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 43.100.000 Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.100.000
2111 Account Payable Rp - Rp 1.155.000 Rp - Rp 862.000 Rp - Rp 2.017.000
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp - Rp - Rp 2.494.080
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp - Rp 2.639.175 Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp - Rp - Rp 171.689.500
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp - Rp - Rp 10.800.000
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp - Rp - Rp 900.000 Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp - Rp - Rp 259.200 Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp - Rp 7.590.000 Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp - Rp 3.250.000 Rp -
6101 Salaries Expense Rp 5.850.000 Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp 7.050.000 Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.200.000 Rp - Rp 300.000 Rp - Rp 1.500.000 Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp - Rp 1.400.000 Rp -
Rp 188.238.580 Rp 188.238.580
6105 Insurance Expense Rp 230.000 Rp - Rp 230.000 Rp -
2113 Salaries Payable Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp 1.200.000
2112 Store Rent Payable Rp - Rp 300.000 Rp - Rp 300.000
6104 Building Depreciation Expense Rp 862.000 Rp - Rp 862.000 Rp -
C. Latihan
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, Pada pertemuan ini, anda
diminta untuk membuat neraca lajur sampai dengan neraca saldo disesuaikan.
Dengan format sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Work Sheet
31 December 2022
Acc. Unadjusted Trial Balance Adjustment Adjusted Trial Balance
Account Name
No. Debit Credit Debit Credit Debit Credit
116
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan
Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi
25. Jakarta: Salemba Empat.
117
BAB 14
NERACA LAJUR
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat kertas kerja.
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu membuat kertas kerja secara penuh.
B. Materi
Pada pertemuan sebelumnya, pada kertas kerja/neraca lajur hanya
Sebagian saja yaitu sampai dengan neraca saldo setelah disesuaikan, pada
pertemuan ini melanjutkan sampai dengan kelengkapan neraca lajur terpenuhi,
simak lanjutan pembuatan neraca lajur:
1. Langkah dalam Menyusun Kertas Kerja Lanjutan
Berikut tampilan neraca lajur sampai dengan neraca saldo setelah
disesuaikan:
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
Acc. Unadjusted Trial Balance Adjustment Adjusted Trial Balance
Account Name
No.
Debit Credit Debit Credit Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp - Rp 90.454.955 Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp - Rp 5.035.250 Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 460.000 Rp - Rp - Rp 230.000 Rp 230.000 Rp -
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 26.100.000 Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 43.100.000 Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.100.000
2111 Account Payable Rp - Rp 1.155.000 Rp - Rp 862.000 Rp - Rp 2.017.000
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp - Rp - Rp 2.494.080
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp - Rp 2.639.175 Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp - Rp - Rp 171.689.500
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp - Rp - Rp 10.800.000
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp - Rp - Rp 900.000 Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp - Rp - Rp 259.200 Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp - Rp 7.590.000 Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp - Rp 3.250.000 Rp -
6101 Salaries Expense Rp 5.850.000 Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp 7.050.000 Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.200.000 Rp - Rp 300.000 Rp - Rp 1.500.000 Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp - Rp 1.400.000 Rp -
Rp 188.238.580 Rp 188.238.580
6105 Insurance Expense Rp 230.000 Rp - Rp 230.000 Rp -
2113 Salaries Payable Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp 1.200.000
2112 Store Rent Payable Rp - Rp 300.000 Rp - Rp 300.000
6104 Building Depreciation Expense Rp 862.000 Rp - Rp 862.000 Rp -
118
Langkah 4. Teruskan Jumlah Daftar Saldo Disesuaikan ke Kolom Laporan
Laba/Rugi
Pada tahap ini yang dilakukan adalah meneruskan (menempatkan)
jumlah neraca saldo yang sudah disesuaikan ke kolom laporan laba rugi
(Statement of Profit or Loss), pada kolom laporan laba rugi berisikan
Pendapatan dan beban-beban. Posisi debit dan kredit dimasukkan sesuai
dengan posisi yang ada di neraca saldo yang disesuaikan.
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
Acc. Adjusted Trial Balance Statement of Profit or Loss
Account Name
No.
Debit Credit Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 230.000 Rp - Rp - Rp -
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp -
2111 Account Payable Rp - Rp 2.017.000 Rp - Rp -
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp -
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp -
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp 10.800.000
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp 900.000 Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp 259.200 Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp 7.590.000 Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp 3.250.000 Rp -
6101 Salaries Expense Rp 7.050.000 Rp - Rp 7.050.000 Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.500.000 Rp - Rp 1.500.000 Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp 1.400.000 Rp -
119
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
Acc. Adjusted Trial Balance Statement of Financial Position
Account Name
No.
Debit Credit Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp 90.454.955 Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp 5.035.250 Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 230.000 Rp - Rp 230.000 Rp -
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp 26.100.000 Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp 43.100.000 Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp 2.100.000
2111 Account Payable Rp - Rp 2.017.000 Rp - Rp 2.017.000
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp 2.494.080
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp 2.639.175 Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp 171.689.500
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp -
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp - Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp - Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp -
6101 Salaries Expense Rp 7.050.000 Rp - Rp - Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.500.000 Rp - Rp - Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp -
120
Perhatikan pada tabel barisan bawah, setelah anda mengisi nilai total
kolom laporan laba rugi dan kolom posisi keuangan, memiliki nilai yang tidak
sama. Nilai yang lebih besar mengurangi nilai yang lebih kecil didapatlah
selisih, dan anda harus menghitung selisihnya lalu letakan nilai tersebut sejajar
dengan nilai yang terkecil.
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
Acc. Adjusted Trial Balance Statement of Profit or Loss Statement of Financial Position
Account Name
No.
Debit Credit Debit Credit
Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp - Rp 90.454.955 Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp - Rp 5.035.250 Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 230.000 Rp - Rp - Rp - Rp 230.000 Rp -
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 26.100.000 Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 43.100.000 Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.100.000
2111 Account Payable Rp - Rp 2.017.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.017.000
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp - Rp - Rp 2.494.080
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp - Rp 2.639.175 Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp - Rp - Rp 171.689.500
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp -
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp 900.000 Rp - Rp - Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp 259.200 Rp - Rp - Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp -
6101 Salaries Expense Rp 7.050.000 Rp - Rp 7.050.000 Rp - Rp - Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.500.000 Rp - Rp 1.500.000 Rp - Rp - Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp -
Jika posisi selisih pada kolom laporan laba rugi di debit, dan kolom
laporan posisi keuangn di kredit, maka perusahaan mendapatkan keuntungan
atau profit. Sebaliknya, jika posisi selisih pada kolom laporan laba rugi di kredit,
dan kolom laporan posisi keuangn di debit, maka perusahaan menderita
kerugian atau loss. Selanjutnya, jumlahkan kembali nilai debit dan kredit pada
laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan. Berikut tampilan secara utuh
neraca lajur:
121
CV. ARAIN HANAFI
WORK SHEET
31 DECEMBER 2019
Acc. Unadjusted Trial Balance Adjustment Adjusted Trial Balance Statement of Profit or Loss Statement of Financial Position
Account Name
No. Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit
1111 Cash Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp - Rp 90.454.955 Rp - Rp - Rp - Rp 90.454.955 Rp -
1121 Account Receivable Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
1131 Merchandise Inventory Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp - Rp 5.035.250 Rp - Rp - Rp - Rp 5.035.250 Rp -
1141 Prepaid Insurace Rp 460.000 Rp - Rp - Rp 230.000 Rp 230.000 Rp - Rp - Rp - Rp 230.000 Rp -
1311 Land Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 26.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 26.100.000 Rp -
1331 Building Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 43.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 43.100.000 Rp -
1332 Accumulated Depreciation of Building Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.100.000
2111 Account Payable Rp - Rp 1.155.000 Rp - Rp 862.000 Rp - Rp 2.017.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.017.000
2114 Vat Out Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp - Rp - Rp 2.494.080 Rp - Rp - Rp - Rp 2.494.080
2115 Vat In Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp - Rp 2.639.175 Rp - Rp - Rp - Rp 2.639.175 Rp -
3100 Hanafi's Capital Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp - Rp - Rp 171.689.500 Rp - Rp - Rp - Rp 171.689.500
4100 Sales Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp - Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp 10.800.000 Rp - Rp -
4101 Sales Returns Rp 900.000 Rp - Rp - Rp - Rp 900.000 Rp - Rp 900.000 Rp - Rp - Rp -
4102 Sales Discount Rp 259.200 Rp - Rp - Rp - Rp 259.200 Rp - Rp 259.200 Rp - Rp - Rp -
5100 Cost Of Goods Sold Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp - Rp 7.590.000 Rp - Rp 7.590.000 Rp - Rp - Rp -
6100 Advertising Expense Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp - Rp 3.250.000 Rp - Rp 3.250.000 Rp - Rp - Rp -
6101 Salaries Expense Rp 5.850.000 Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp 7.050.000 Rp - Rp 7.050.000 Rp - Rp - Rp -
6102 Store Rent Expense Rp 1.200.000 Rp - Rp 300.000 Rp - Rp 1.500.000 Rp - Rp 1.500.000 Rp - Rp - Rp -
6103 Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp - Rp 1.400.000 Rp - Rp 1.400.000 Rp - Rp - Rp -
Rp 188.238.580 Rp 188.238.580
6105 Insurance Expense Rp 230.000 Rp - Rp 230.000 Rp - Rp 230.000 Rp - Rp - Rp -
2113 Salaries Payable Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp 1.200.000 Rp - Rp - Rp - Rp 1.200.000
2112 Store Rent Payable Rp - Rp 300.000 Rp - Rp 300.000 Rp - Rp - Rp - Rp 300.000
6104 Building Depreciation Expense Rp 862.000 Rp - Rp 862.000 Rp - Rp 862.000 Rp - Rp - Rp -
Total Rp 376.477.160 Rp 376.477.160 Rp 2.592.000 Rp 2.592.000 Rp 190.600.580 Rp 190.600.580 Rp 23.041.200 Rp 10.800.000 Rp 167.559.380 Rp 179.800.580
Loss Rp 12.241.200 Rp 12.241.200
122
Balance Rp 23.041.200 Rp 23.041.200 Rp 179.800.580 Rp 179.800.580
C. Latihan
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, Pada pertemuan ini, anda
diminta untuk membuat neraca lajur secara lengkap sampai kepada posisi
keuangan. Dengan format sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Work Sheet
31 December 2022
Acc. Unadjusted Trial Balance Adjustment Adjusted Trial Balance Statement of Profit or Loss Statement of Financial Position
Account Name
No. Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan
Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi
25. Jakarta: Salemba Empat.
123
BAB 15
LAPORAN LABA RUGI
A. Capaian Pembelajaran
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa dan bagaimana cara
menyusun Statement of Profit or Loss atau Laporan Laba Rugi. Setelah
mempelajari materi ini, Anda diharapkan:
1. Mampu memahami komponen penyusunan Statement of Profit or Loss
2. Mampu menyusun Statement of Profit or Loss
B. Materi
Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya
dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang
merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam
rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.
Laporan keuangan perusahaan dagang yang pokok terdiri atas laporan laba/rugi
laporan perubahan ekuitas dan laporan posisi keuangan.
Dalam menghitung laba rugi perusahaan melibatkan harga pokok
penjualan (HPP). Apabila perusahaan menerapkan metode pencatatan persediaan
secara perpetual fisik, maka besarnya harga pokok barang yang terjual bisa
ditentukan setiap saat terjadi penjualan yaitu setiap membuat jurnal penjualan
sekaligus mencatat jurnal harga pokok penjualan. Namun demikian perhitungan
harga pokok penjualan tetap dilakukan sebagai komponen dari laporan laba rugi
yang tersaji dalam laporan keuangan. Perhitungan harga pokok penjualan dibuat
pada akhir periode akuntansi, yaitu pada waktu disusun laporan keuangan.
Penyajian harga pokok penjualan ini dapat dibuat secara terpisah dari laporan laba
rugi.
1. Komponen Statement of Profit or Loss
Laporan laba rugi merupakan ikhtisar pendapatan dan beban selama periode
tertentu. Pada dasarnya ada dua cara yang terdapat digunakan untuk
124
menyusun laporan laba rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple
step (cara bertahap).
Pada sistem single step, semua pendapatan dijumlahkan dari atas ke bawah
menjadi suatu kelompok, kemudian dikurangi dengan jumlah seluruh beban
dalam periode tersebut. Pada sistem multiple step, kelompok pendapatan
dipisahkan menjadi dua, yaitu pendapatan operasional atau pendapatan di
luar kegiatan pokok perusahaan. Hal tersebut juga berlaku untuk beban yang
dikelompokkan menjadi beban operasional dan non operasional. Hal-hal yang
berkaitan dengan laporan laba rugi adalah:
a. Penjualan bersih (net sales), penjualan barang dagangan yang
sebenarnya, setelah dikurangi potongan penjualan, beban angkut, retur
penjualan dan pengurangan harga.
b. Pembelian bersih (net purchases), pembelian barang dagangan yang
sesungguhnya terjadi yaitu pembelian ditambah beban angkut pembelian
dikurangi retur pengurangan harga dan potongan pembelian.
c. Barang tersedia untuk dijual (goods available for sales), seluruh
persediaan barang dagangan awal ditambah pembelian bersih pada
periode tersebut.
d. Harga pokok penjualan (Cost of Goods Solds), harga perolehan barang
yang dijual, atau harga pokok penjualan adalah jumlah barang tersedia
dijual dikurangi persediaan akhir periode tersebut.
e. Laba kotor penjualan (gross profit on sales), penjualan bersih dikurangi
harga pokok penjualan. Hal ini harus dikurangi lagi dengan beban usaha
dan beban/pendapatan lain di luar kegiatan utama perusahaan.
f. Beban usaha operasi (Operating expense), beban yang mempunyai
hubungan langsung dalam kegiatan utama perusahaan. Beban usaha
dapat dibagi dua yaitu:
1) Beban penjualan (selling expense), beban yang mempunyai
hubungan langsung dalam operasi penjualan seperti beban gaji,
beban toko, beban perlengkapan toko, beban asuransi toko, beban
listrik air bagian toko dan lain-lain.
2) Beban umum dan administrasi (general administration expense),
beban yang bersifat umum tidak termasuk ada beban penjualan
tetapi mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan utama
125
perusahaan misalnya gaji bagian kantor, beban perlengkapan kantor,
beban listrik air bagian kantor dan lain-lain.
g. Laba usaha (income from operating/profit operating), laba yang diperoleh
dari kegiatan utama perusahaan yang merupakan selisih dari pendapatan
bersih dengan harga pokok penjualan dan beban usaha. Jika pendapatan
lebih kecil dari beban usaha akan timbul kerugian usaha (loss from
operating)
h. Pendapatan di luar usaha (the other income), pendapatan perusahaan di
luar kegiatan utama perusahaan. Contohnya pendapatan bunga.
i. Beban di luar usaha (the other expense), beban yang tidak berkaitan
langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Disebut juga beban di luar
operasi (non operating expense). Contohnya beban bunga.
j. Laba bersih (net profit), laba yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan
utama maupun di luar kegiatan utama setelah dikurangi harga pokok
penjualan dan seluruh beban. laba bersih ini dibagi yaitu: Laba bersih
sebelum pajak (net income before tax) dan Laba bersih setelah pajak (net
income after tax).
2. Langkah Membuat Laporan Laba atau Rugi
Perusahaan yang sama yaitu CV. Arain Hanafi. Jika perusahaan
menggunakan work sheet, penyusunan dapat dilakukan berdasarkan work
sheet, namun jika perusahaan tidak menyusun work sheet maka dapat
menggunakan neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance) sebagai
dasar penyusunan statement of profit or loss. Berikut ini disajikan kembali
work sheet CV Arain Hanafi yang kemudian digunakan sebagai dasar
penyusunan statement of profit or loss. Perlu diingat kembali laporan laba
atau rugi hanya berisikan hal terkait pendapatan dan beban-beban.
126
CV. Arain Hanafi
Work Sheet
31 December 2019
127
CV. Arain Hanafi
Statement of Profit or Loss
31 December 2019
Revenue:
Sales Rp 10.800.000
Less:
Sales Returns Rp 900.000
Sales Discount Rp 259.200
( Rp 1.159.200 )
Net Sales Rp 9.640.800
Cost Of Goods Sold ( Rp 7.590.000 )
Gross Profit Rp 2.050.800
Expenses:
Advertising Expense Rp 3.250.000
Salaries Expense Rp 7.050.000
Store Rent Expense Rp 1.500.000
Electricity and Telephone Expense Rp 1.400.000
Insurance Expense Rp 230.000
Building Depreciation Expense Rp 862.000
Total Expenses ( Rp 14.292.000 )
Loss Rp 12.241.200
Dapat dilihat bahwa hasil akhirnya yaitu jumlah kerugian yang
dibukukan adalah sama. Hanya bentuk penyajiannya saja yang berbeda,
di dalam bentuk langsung atau single step tidak dipisah antara beban dari
kegiatan operasi (operating expenses) dengan beban di luar usaha (other
expenses).
C. Latihan
1. Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam, Pada pertemuan ini, anda
diminta untuk membuat laporan keuangan yaitu laporan laba rugi. Anda bisa
menyusun laporan tersebut yang sebelumnya sudah dituangkan pada neraca
lajur.
128
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang, Yogyakarta: Deepublish.
Hery. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:Gramedia Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan Keterampilan
Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar Akuntansi 2, Banten:
Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat.
Warren, Reeve, Duchac. (2016).Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi
25. Jakarta: Salemba Empat.
129
BAB I6
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat laporan Perubahan ekuitas
perusahaan dagang.
B. Materi
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang
menunjukkan perubahan suatu modal dari modal awal mejadi
modal akhir. Adapun data yang diperlukan dalam menyusun
laporan perubahan ekuitas antara lain jumlah modal pada
awal periode, jumlah investasi penambahan modal jika ada,
jumlah laba/rugi bersih pada periode berjalan, dan
pengambilan pribadi pemilik pada tahun berjalan jika ada.
Unsur-unsur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1 Bila perusahaan memperoleh laba, maka, modal akhir =
modal awal + tambahan modal + laba – prive.
2 Bila perusahaan memperoleh rugi, maka modal akhir =
modal awal + tambahan modal – rugi – prive.
Langkah-langkah dalam pembuatan laporan perubahan
ekuitas adalah sebagai berikut:
1. Tulis nama perusahaan, phrasa “Laporan Perubahan
Ekuitas”, dan periode laporan;
2. Tuliskan saldo awal periode akun modal yang berada pada
neraca awal;
3. Tambahkan perubahan modal berupa penambahan yang
berasal dari investasi tambahan oelh pemilik selama
periode berjalan;
4. Kurangkan dengan pengambilan modal untuk pemakaian
pribadi (prive);
5. Tambahkan atau kurangkan dengan laba atau rugi selama
periode berjalan yang dihasilkan oleh perusahaan;
6. Tuliskan keterangan modal akhir dari hasil perhitungan no
1 s/d 5
Berdasarkan data laporan keuangan CV. Arain Hanafi,
maka laporan perubahan modal pada sebagai berikut:
CV. ARAIN HANAFI
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
31 DECEMBER 2019
Hanafi's Capital, 1
December 2019 Rp 91.689.500
Paid-up Capital Rp 80.000.000
Loss ( Rp 12.241.200 )
Rp 67.758.800
Less: Hanafi's
( Rp - )
Drawing
Increase in Arain's
Equity Rp 67.758.800
Hanafi's Capital, 31
December 2019 Rp 159.448.300
C. Latihan
1 Soal Utama
Soal lanjutan dari soal PD. Tridela Angsatam,
sebelumnya anda membuat laporan laba/rugi. Pada
pertemuan ini, anda diminta untuk membuat laporan
perubahan modal berdasarkan soal sebelumnya, dengan
format sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Statement Of Changes In Equity
31 December 2022
Tridela's Capital, 1 December
2022 Rp
Paid-up Capital Rp
Loss/Profit ( Rp )
Rp
Less: Tridela's Drawing ( )
Rp
Increase/Decrease in Tridela's
Equity Rp
Tridela's Capital, 31 December
2022 Rp
Modal, Kautsar
Apr. 30 Rp 50.000.000
Prive, Kautsar
Apr. 20 Rp 15.000.000
Apr. 28 Rp 15.000.000
Apr. 30 Rp 50.000.000
Kas 125.000.000
Persediaan 25.000.000
Asuransi Dibayar
Dimuka 12.000.000
Gedung 300.000.000
Akumulasi
Penyusutan
Gedung 75.000.000
Penjualan 375.000.000
Pembelian 400.000.000
1.020.625.000 1.020.625.000
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat laporan posisi keuangan
perusahaan dagang
B. Materi
Laporan posisi keuangan adalah laporan yang
menunjukkan mengenai besaran aktiva, dan pasiva pada satu
periode. Laporan ini juga memberikan informasi terkait jumlah
dan sifat investasi yang dilakukan perusahaan (aktiva),
sumber pendanaa nyang diperoleh baik dari kreditor ataupun
perbankan (liabilitas) dan sumber pendanaan yang berasal
dari pemiliki perusahaan (ekuitas).
Aktiva adalah harta perusahaan yang bersumber dari
daya yang digunakan oleh manajemen dalam menghasilkan
laba dengan kegiatan operasinya, sehingga aktiva dapat
dikatakan semua kekayaan suatu entitias bisnis yang dapat
dinilai dengan uang, baik yang sifatnya berwujud maupun
tidak berwujud. Aktiva dalam laporan posisi keuangan bentuk
skontro ditempatkan disebelah kiri sedangkan dalam bentuk
laporan berada disebelah atas.
Pasiva merupakan sumber pendanaan yang diperoleh
perusahaan dari pihak kedua, oleh karena itu pos pasiva
terbagi menjadi dua yaitu liabilitas (kewajiban atau utang) dan
ekuitas (modal pemilik). Liabilitas merupakan sumber
pendanaan yang diperoleh oleh perusahaan dari kreditor dan
supplier. Liabiliatas terbagi menjadi dua, yaitu (1) liabilitas
lancar seperti utang dagang, utang bank, dan sewa diterima,
(2) liabilitas jangka panjang seperti hipotik dan obligasi.
Sedangakan ekuitas adalah pendanaan yang didapatkan dari
modal yang disetor oleh pemilik perusahaan dan jumlah laba
yang tidak dibagikan kepada pemilik. Pasiva diletakan
disebelah kanan dalam laporan posisi keuangan bentuk
skontro atau sebelah bawah dalam bentuk laporan.
Data yang termuat dalam laporan posisi keuangan
memilki manfaat yang dapat digunakan oleh penggunanya,
natara lain: (1) untuk menghitung tingkat pengambilan
perusahaan sehingga dijadikan sebagai dasar penghitungan
finansial; (2) digunakan untuk mengevaluasi struktur modal
yang dimiliki perusahaan dengan menilai likuiditas,
solvabilitas, dan flesibilitas keuangan perusahaan.
Data-data yang digunakan untuk menyusun laporan
posisi keuangan pada perusahaan dagang berasal dari kolom
neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan
perubahan ekuitas. Laporan posisi ada yang dibuat dengan
menggunakan skontro ataupun dalam bentuk laporan. Bentuk
laporan posisi keuangan skontro biasa disebut juga dengan
neraca bentuk T. Adapun bentuk sususunannya adalah saling
berdampingan antara kelompok aktiva dengan kelompok
pasiva. Sedangkan susunan laporan posisi keuangan dengan
bentuk laporan adalah lurus yang dimulai dari kelompok
aktiva berada disebelah atas dan dilanjutkan dengan
kelompok pasiva sebelah bawah, laporan posisi keuangan ini
biasa disebut dengan laporan posisi keuangna bentuk staffel.
Contoh laporan posisi keuangan dalam bentuk skontro
maupun staffel dapat dilihat pada bagan dibawah. Contoh
menggunakan data perusahaan CV. Arain Hanafi.
1 Laporan posisi keuangan bentuk skontro
2 Laporan posisi keuangan bentuk staffel
C. Latihan
1 Soal Utama
Merujuk pada soal PD. Tridela Angsatam, pada
pertemuan ini, anda diminta untuk membuat laporan
posisi keuangan bentuk staffle berdasarkan soal
sebelumnya, dengan format sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Cash Flow Statement
31 December 2022
Assets
Current Assets
Total Current Assets
Fixed Assets
Total Fixed Assets
Total Assets
Liabilities
Total Liabilities
Equity
Kas 125.000.000
Persediaan 25.000.000
Asuransi Dibayar
Dimuka 12.000.000
Gedung 300.000.000
Akumulasi
Penyusutan
Gedung 75.000.000
Penjualan 375.000.000
Pembelian 400.000.000
1.020.625.000 1.020.625.000
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat laporan arus kas metode
langsung.
B. Materi
Laporan arus kas merupakan laporan terkait
penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode
tertentu yang memperlihatkan darimana kas datang dan
bagaimana kas pergi atau dibelanjakan. Laporan arus kas
dapat dibuat dengan menggunakan dua metode, yaitu
metode langsung dan tidak langsung. Perbedaan dari kedua
metode ini terletak di penerimaan dan pengeluaran kas pada
aktivitas operasi.
Tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah untuk
memberikan informasi masa lalu mengenai perubahan kas
dan setara kas pada suaru perusahaan atau entitas.
Informasi yang disajikan pada laporan arus kas antara lain
(1) Aktivitas Operasi (Operation Activity), (2) Aktivitas
Investasi (Invesment Activity) dan (3) Aktivitas Pendanaan
(Financing Activity).
1. Aktivitas Operasi (Operation Activity)
Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang
tergolong sebagai penentuan besarnya laba/rugi bersih,
seperti penerimaan kas dari penjualan barang, serta
penerimaan kas lainnya yang berasal dari pendapatan,
bunga, dividen, dan lainnya. Sedangkan arus kas
keluarnya berasal dari pembayaran untuk membeli
barang dagang dan gaji karyawan serta pembayaran
beban lainnya.
Rp xxx
Penjelasan
1) Cash receipts form sales diambil dari saldo awal
account receivable ditambah credit sales dikurang
saldo akhir account receivable.
2) Cash receipts from dividen diambil dari saldo awal
cash dividend receivable ditambah dividend income
dikurang saldo akhir cash dividend receivable.
3) Cash receipts from interest diambil dari saldo awal
interest receivable ditambah interest income dikurang
saldo akhir interest receivable.
4) Cash paid to purchase merchandise diambil dari
COGS ditambah saldo akhir merchandise inventory
dikurang saldo awal merchandise inventory ditambah
saldo awal account payable dikurang saldo akhir
account payable.
5) Cash disbursed for prepaid expense diambil dari
equipment expense ditambah saldo akhir equipment
dikurang saldo awal equipment.
6) Cash paid for salaries diambil dari saldo awal salaries
payable ditambah salaries expense dikurang saldo
akhir salaries payable.
7) Cash paid on loan interest diambil dari saldo awal
interest payableditambah interest expense dikurang
saldo akhir interest payable.
8) Cah paid on income taxes diambil dari saldo awal tax
payable ditambah tax expense dikurang saldo akhir
tax payable.
Bagian arus kas dari kegiatan pendaan dan
investasi dari laporan arus kas adalah sama, baik dalam
metode langsung ataupun metode tidak langsung.
Jumlah dari arus kas kegiatan operasi sama, yang
membedakan adalah tata cara bagaimana hal itu
dilaporkan.
C. Latihan
1. Soal Utama
Merujuk pada soal PD. Tridela Angsatam, anda diminta
untuk membuat laporan arus kas metode langsung,
dengan format sebagai berikut:
PD. Tridela Angsatam
Cash Flow Statement
31 December 2022
Cash Flow from Operating Activities
Increase/Decrease in Cash
Cash, 1 Des 2022
Cash, 31 Des 2022
2. Berikut adalah laporan keuangan dari PT. Arsyi Akbar
PT. Arsyi Akbar
Comparative Balance
30 Sep and 31 Oct 2022
October September
Activa
Sales 1.500.000.000
Cost of good sold (1.000.000.000)
Gross Profit 500.000.000
Operating expense:
Depreciation
expense 120.000.000
PT. Nona
Laporan Posisi Keuangan
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2010
Aset Kewajiban
Utang
Kas 17.800.000 6.400.000
Usaha
Bahan
Ekuitas
habis 14.200.000
Pemilik
pakai
Modal,
Tanah 160.000.000 185.600.000
Ana Maria
Jumlah
Jumlah kewajiban
192.000.000 192.000.000
aset dan
ekuitas
PT. Nona
Laporan Arus Kas
untuk Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2010
Arus kas dari aktivitas operasi:
Kas diterima dari pelanggan (a)
Dikurangi pembayaran kas untuk beban
operasional dan pembayaran ke
78.200.000
kreditor
Arus kas bersih dari aktivitas
(b)
operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
Pembayaran kas untuk pembelian
(c)
tanah
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Kas diterima dari pemilik sebagai
(d)
investasi
Dikurangi penarikan kas oleh
(e)
pemilik
Arus kas bersih dari aktivitas
(f)
pendanaan
Arus kas bersih, dan saldo kas per
(g)
30 Juni 2010
Diminta:
Lengkapilah data laporan arus kas pada PT Nona.
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang,
Yogyakarta: Deepublish.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia
Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan
Keterampilan Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar
Akuntansi 2, Banten: Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi
5, Jakarta:. Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia.Edisi 25.Jakarta:Salemba Empat.
BAB I9
LAPORAN ARUS KAS METODE TAK LANGSUNG
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat laporan arus kas metode
tak langsung.
B. Materi
Penyusunan laporan arus kas metode tidak
langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi yang berkaitan dengan
perolehan laba/rugi selama satu periode tertentu terhadap
terjadinya perubahaan beberapa akun dalam neraca. Untuk
pengumpulan data keperluan laporan arus kas, maka perlu
dilakukan analisis pada seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas dalam satu periode berjalan.
Sumber yang akan digunakan untuk menyusun
laporan arus kas antara lain sebagai berikut:
1) Neraca komparatif atau neraca yang diperbandingkan
memberikan jumlah perubahan dalam aset, kewajiban
dan ekuitas dari awal hingga akhir periode.
2) Laporan laba rugi, laporan ini membantu menentukan
jumlah uang tunai yang disediakan atau digunakan untuk
kegiatan operasi selama periode berjalan.
3) Laporan perubahan ekuitas membantu untuk
menginforasikan pemasukan atau pengeluaran kas yang
dipakai oleh pemilik perusahaan
4) Informasi tambahan lainnya seperti data transaksi yang
dipilih dari buku besar yang dapat memberikan informasi
mengenai pemasukan atai pengeluaran uang tunai
selama periode berjalan.
Less:
Increase in Merchandise
Inventory 2.576.750
-
Total Cash Flow from
Investing Activities -
Increase/Decrease in
Cash
Cash, 1 Des 2022
Cash, 31 Des 2022
October September
Activa
Sales 1.500.000.000
Cost of good sold - 1.080.000.000
Diminta:
Susunlah arus kas pada akhir bulan Oktober 2022 dengan
menggunakan metode tidak langsung
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang,
Yogyakarta: Deepublish.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia
Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan
Keterampilan Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar
Akuntansi 2, Banten: Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi
5, Jakarta:. Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia.Edisi 25.Jakarta:Salemba Empat.
BAB 20
Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat laporan jurnal penutup
untuk perusahaan dagang.
B. Materi
Jurnal penutup biasanya digunakan untuk menutup
akun-akun yang berada pada buku besar nominal, akun
perantara seperti income summary dan COGS serta akun
drawing pada akhir periode. Akun-akun yang berada pada
buku besar nominal merupakan akun income dan expense
yang tidak disertakan dalam pencatatan akuntansi periode
berikutnya atau dapat disebut juga akun nominal (akun
sementara). Sedangkan akun asset, liabilities dan equities
disebut sebagai akun rill, karena akan disertakan pada
periode akuntansi berikutnya sehingga tidak perlu ditutup.
Akun sementara pada akhir periode harus sudah
habis (bernilai nol), hal ini dilakukan agar akun sementara
dapat menampung data periode selanjutnya. Langkah-
langkah dalam membuat jurnal penutup antara lain sebagai
berikut:
1) Menutup seluruh akun penghasilan seperti akun income
dan sales, yaitu dengan mendebet akun penghasilan dan
mengkredit akun income summary.
2) Menutup seluruh akun beban, yaitu dengan mendebet
akun income summary dan mengkreditkan akun beban.
3) Menutup akun pembelian pada sisi kredit dan akun
income summary pada sisi debet.
4) Selisih yang didapat dari akun income summary
dipindahkan ke akun capital, yaitu dengan mendebet
akun capital jika selisih income summary menyatakan
rugi dan mengkredit akun capital jika income summary
menyatakan laba.
5) Menutup akun drawing dengan mendebet akun capital
dan mengkredit akun drawing.
6) Setelah jurnal penutup selesai maka posting ke buku
besar sesuai dengan akun-akun yang ditutup.
Bentuk dari form jurnal penutup sama dengan jurnal
umum/memorial. Dari langkah-langkah diatas, maka jurnal
penutup dapat disimpulkan sebagai berikut:
Company Name
Closing Entry
Reporting Period
Date Description Ref Db Cr
31 Sales xxx
Dec Sales Returns xxx
Purchase Discount xxx
Rent Income xxx
Summary Income xxx
Summary Income xxx
Purchase Return xxx
Purchase xxx
Expense……… xxx
Jika Laba:
Summary Income xxx
Capital xxx
Jika Rugi
Capital xxx
Summary Income xxx
Capital xxx
Drawing xxx
Cash 125.000.000
Building 300.000.000
Sales 375.000.000
Drawing 5.000.000
Purchase 400.000.000
1.020.625.000 1.020.625.000
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal penutup PT Hanafi Koto
b. Jika Modal Hanafi menurun 15.000.000 setelah ayat
jurnal penutup dimauskan dan jumlah penarikan tidak
berubah, berapakah jumlah laba bersih atau rugi
bersih?
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang,
Yogyakarta: Deepublish.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia
Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan
Keterampilan Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar
Akuntansi 2, Banten: Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi
5, Jakarta:. Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia.Edisi 25.Jakarta:Salemba Empat.
BAB 21
Neraca Saldo Setelah Penutup
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat neraca saldo setelah
penutupan untuk perusahaan dagang.
B. Materi
Sebelum membuat neraca saldo penutupan tahap
terakhir yang dilakukan adalah memposting akun-akun yang
ada pada jurnal penutup ke buku besar. Setelah semua
jurnal penutup di posting ke buku besar, maka perkiraan
sementara yaitu akun nominal dan akun pembantu modal
akan bersaldo nol, sedangkan perkiraan riil (akun harta,
utang dan modal) tetap memiliki saldo.
Posting jurnal penutup ke buku besar dapat
diilustrasikan dengan menggunakan PT Arain Hanafi
sebagai berikut:
10.800.00
Sales 4100 0
10.800.00
Income Summary 7100 0
10.800.00 10.800.00
31 Des Sales Journal SJ 0 0
23.041.20
Income Summary 7100 0
Setelah memposting jurnal penutup ke buku besar maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan
neraca saldo setelah penutup. Neraca saldo setelah penutup memuat saldo akhir dari masing-masing akun
neraca seperti kas, piutang, persediaan, utang usaha, dan lainnya yang akan dipakai sebagai saldo awal
untuk periode akuntansi berikutnya. Maka, dalam neraca ini sudah tidak ada lagi akun prive dan saldo akun-
akun yang berada pada laporan laba/rugi, hal ini karena akun-akun tersebut telah ditutup menggunakan
ayat jurnal penutup sehingga bersaldo nol. Adapun neraca saldo setelah penutup dapat diilustrasikan
dengan menggunakan data PT Arain Hanafi.
CV. ARAIN HANAFI
POST CLOSING TRIAL BALANCE
31 DESEMBER 2019
Cash 125.000.000
Building 300.000.000
Sales 375.000.000
Drawing 5.000.000
Purchase 400.000.000
1.020.625.00 1.020.625.00
0 0
Diminta:
Buatlah neraca saldo setelah penutup PT Hanafi Koto
D. Referensi
Aam Aminah, 2021, Akuntansi Perusahaan Dagang,
Yogyakarta: Deepublish.
Hery.(2015).Pengantar Akuntansi.Jakarta:Gramedia
Widiasarana.
Kurjono, 2019, Akuntansi Perusahaan Dagang (Penekanan
Keterampilan Akuntansi), Bandung: Alfabeta
Saksono Budi, Husnul Khotimah, 2019, Praktikum Pengantar
Akuntansi 2, Banten: Unpam Press.
Selvy Monalisa, 2017, Praktikum Pengantar Akuntansi 1 Edisi
5, Jakarta:. Salemba Empat.
Warren, Reeve, Duchac.(2016).Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia.Edisi 25.Jakarta:Salemba Empat.