Anda di halaman 1dari 36

TAHAP PENCATATAN PADA SIKLUS AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang merupakan jenis perusahaan yang berusaha mencari keuntungan dari
menjual barang dagangan. Di sekitar kita banyak sekali terdapat perusahaan dagang, contohnya
toko yang menjual peralatan listrik, supermarket, toko bahan bangunan, dan Iain-Iain.

Karakteristik perusahan dagang dapat dilihat dari beberapa sudut, di antaranya dilihat dari
aktivitasnya yakni membeli dan menjual barang dalam bentuk yang sama. Selain itu juga
melakukan transaksi yang serupa dilakukan Oleh perusahaan jasa, seperti transaksi pembayaran
hutang, penerimaan pelunasan piutang, pembayaran biaya dan sejenisnya Yang dilakukan oleh
perusahaan jasa juga dilakukan Oleh perusahaan dagang.

Dilihat dari pengukuran laba bersihnya, secara konseptual perusahaan dagang adalah
sama dengan perusahaan jasa, di mana laba atau rugi bersih diperoleh dari matching antara
pendapatan dan biaya. Dalam perusahaan dagang, sumber utama pendapatan adalah dari
penjualan barang dagangan yang biasa disebut dengan pendapatan penjualan atau penjualan.

A. Karakteristik Perusahaan Dagang

Sebelum kita mempelajari tentang siklus akuntansi perusahaan dagang, alangkah


baiknya kita mengenal karakteristik pada perusahaan dagang.

1. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya melakukan


pembelian dan penjualan barang dagang tanpa mengubah bentuk barang tersebut. Contoh
perusahaan dagang yaitu toko buku, toko perlengkapan ATK dan perlengkapan sekolah,
serta toko elektronik. Toko jenis ini hanya menjual barang dagangannya tanpa mengubah
bentuk maupun fungsi dari barang tersebut.

Perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa. Perbedaan tersebut


dapatAnda liat pada tabel berikut ini.

Karakteristik Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang


Produk yang dijual Tidak berwujud (intangibie lazim Berwujud (tangible) lazim
disebut jasa (service) disebut barang dagangan
(goods)
Asal produk Jasa dari pemilik Pembelian dari pihak Iain
untuk dijual
Aktivitas pokok Penjualan jasa membeli atau  Pembelian barang
menyediakan fasi!itas- fasilitas  Penyimpanan barang
(faktor-faktor produksl) pendukung  Penjualan barang

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum tahap-tahap


kegiatan perusahaan dagang sebagai berikut:

Penjualan Penyimpanan Pembelian


Barang Barang Barang

Gambar Tahap Kegiatan Perusahaan Dagang

Pada umumnya perusahaan dagang akan memperoleh penghasilan dari penjualan barang
dagangannya dan penghasilan-penghasilan Iain di luar usaha pokoknya. Beban yang dikeluarkan
Oleh perusahaan dagang dalam rangka memperoleh penghasilan di antaranya pembelian atas
barang-barang yang akan dijual, beban yang dikeluarkan untuk memasarkan barang, dan beban
yang dikeluarkan untuk administrasi dan umum, serta beban-beban Iain di luar usaha.

Perusahaan dagang sama seperti perusahaan lainnya yaitu memiliki kelebihan dan
kelemahan tersendiri. Kelebihan perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.

a. Karena menjual barang tanpa mengolah atau merubah bentuk sehingga kualitas terjaga.
b. Menjual barang tanpa proses pengolahan terlebih dahulu sehingga kualitas barang terjaga
dan dapat diketahui konsumen secara langsung.

Kelemahan perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.

a. Butuh tempat untulk display barang.


b. Butuh gudang untuk tempat penyimpanan barang.
c. Butuh alat pengangkutan untuk mengantarkan barang ke tempatkonsumen.
d. Adanya retur sehingga barang yang sudah dibeli konsumen dapat dikembalikan sehingga
perusahaan tidak jadi mendapatkan penghasilan.
2. Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki ciri yang berbeda dengan perusahaan jasa maupun
industri. Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama memperjualbelikan barang dagang.
Barang dagangan yang diperjualbelikan dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi,
atau barang jadi. Secara garis besar perusahaan dagang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang, baik secara tunai atau
kredit.
b. Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang
dagang tersebut laku terjual.
c. Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan apabila diperlukan.
d. Melakukan transaksi pelunasan atau pembayaran utang dan penerimaan piutang
dagang yang telah terjadi.
3. Macam-macam Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan, berdasarkan


konsumennya dan produk yang diperdagangkan.

a. Berdasarkan macam konsumen yang menjadi pelanggan

Dalam klasifikasi ini, perusahaan dikelompokkan berdasarkan tipe konsumen yang


terlibat transaksi langsung dengan perusahaan. Perusahaan dagang dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Perusahaan dagang besar (grosir)

Pedagang besar adalah pedagang yang kegiatannya membeli barang dalam jumlah
yang besar dan menjualnya kembali dengan jumlah yang besar pula. contoh pedagang
besar adalah agen, grosir, importir, dan eksportir.

2. Perusahaan dagang menengah


Pedagang menengah adalah pedagang yang membeli barang dagangan dalam jumlah
besar dan menjualnya kembali kepada para pedagang kecil dalam jumlah sedang atau
kecil. contohnya penyalur dan toko-toko besar.

3. Perusahaan dagang kecil (eceran)

Pedagang kecil atau retailer adalah pedagang yang membeli barang dagangan dalam
jumlah sedang dan menjualnya kembali kepada konsumen akhir.

b. Berdasarkan produk yang diperdagangkan

Dalam klasifikasi ini perusahaan dagang dapat digolongkan menjadi:

1) Perusahaan dagang barang industri

Dalam perusahaan ini barang yang diperdagangkan adalah bahan-bahan baku


(raw material) dan barang setengah jadi yang digunakan sebagai bahan dasar
untuk pembuatan produk atau alat-alat produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk. misalnya: kayu gelendongan, karet mentah, dan rotan.

2) Perusahaan dagang barang konsumsi

Produk yang diperdagangkan dalam perusahaan ini sudah dalam bentuk akhir
sehingga siap dikonsumsi/digunakan oleh konsumen. Misalnya : sepatu, televisi,
dan buku.

4. Transaksi Perusahaan Dagang

Dalam perusahaan dagang terdapat beberapa transaksi yang berkaitan dengan pembelian
dan penjualan. Transaksi umum yang dilakukan oleh perusahaan dagang adalah sebagai
berikut.

a. Membeli barang dagangan secara tunai dan kredit.


b. Mengembalikan barang dagangan.
c. Menerima potongan pembelian.
d. Membayar atau menerima perhitungan biaya angkut pembelian.
e. Menjuai barang dagangan secara tunai dan kredit.
f. Menerima kembali barang dagangan yang telah dijual.
g. Memberi potongan penjualan.
5. Akun-akun Perusahaan Dagang

Dengan frekuensi transaksi yang sering terjadi, dalam perusahaan dagang terdapat akun -
akun khusus yang tidak dijumpai pada perusahaan jasa. Akun-akun khusus ini
disesuaikan dengan apa yang menjadi aktivitas perusahaan dagang, antara Iain sebagai
berikut.

a. Akun Penjualan

Akun penjualan digunakan untuk mencatat setiap transäksi penjualan barang


dagangan, baik yang dilakukan secara tunai maupun kredit. Apabila terjadi transaksi
penjualan, dicatat dengan mengkredit rekening penjualan. Bukti transaksi yang
digunakan sebagai sumber pencatatan berupa faktur tembusan atau bukti penerimaan
kas.

b. Akun Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

Akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowances) ini
berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penerimaan kembali barang yang telah
dijual atau pengurangan harga yang diberikan kepada pihak pembeli. Misalnya,
barang yang dijual sebagian ada yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

c. Akun Potongan Penjualan

Potongan penjualan adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada pelanggan
yang melunasi utang dagangnya dalam periode yang ditentukan sesuai dengan syarat
pembayaran yang disepakati dalam penjualan kredit. Pemberian potongan penjualan
dimaksudkan agar pembeli bersedia membayar secepatnya. Bukti transaksi yang
digunakan sebagai sumber pencatatan dalam transaksi ini berupa nota kredit.

d. Akun Beben Angkut Penjualan

Akun beban angkut penjualan merupakan biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk biaya pengiriman barang sampai ke tempat pembeli, biaya yang
dikeluarkan. Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber pencatatan berupa
kuitansi atau bukti kas keluar.
e. Akun Pembelian

Pembelian barang dagangan ialah aktivitas memperoleh barang dagangan untuk dijual
kembali. Pembelian dapat dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit.
Pembelian tunai yaitu pembelian barang yang langsung diikuti oleh pembayaran
tunai, sedangkan pembelian kredit adalah pembelian barang yang pembayarannya
ditangguhkan.

Akun pembelian digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan
pembelian barang dagangan. Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber
pencatatannya adalah faktur pembelian dan bukti kas keluar.

f. Akun Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

Retur pembelian dan pengurangan harga, yaitu pengembalian kembali sebagian atau
seluruh barang yang dibeli. Akun retur pembelian dan pengurangan harga ini
berfungsi untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli kepada
pihak penjual atau pengurangan harga yang disepakati penjual. Misalnya, barang
yang dibeli sebagian rusak. Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber
pencatatannya adalah memo atau nota debit.

g. Akun Potongan Pembelian

Akun potongan pembelian adalah potongan yang diberikan Oleh penjual. Potongan
diberikan kepada pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan. Potongan
pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat potongan harga yang diterima dari
penjual. Biasanya sehubungan dengan penerapan pembayaran. Bukti pencatatan
potongan pembelian ini biasanya berupa kuitansi pembayaran yang di dalamnya
dijelaskan potongan yang diterima.

h. Akun Beban Angkut Pembelian

Beban angkut pembelian meliputi beban untuk menjadikan barang siap dijual seperti
beban untuk pengangkutan, pembongkaran, dan asuransi. Beban ini hanya terjadi
kalua beban angkut ditanggung Oleh pembeli. Bukti pencatatannya bisa berupa faktur
atau kuitansi. Beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli akan dicatat pada
akun beban angkut pembelian di Sisi debit dan akun kas di Sisi kredit. Akan tetapi,
beban angkut yang menjadi tanggung jawab pembeli yang dibayar langsung kepada
penjual, akan dimasukkan pada faktur pembelian.

i. Akun Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagangan adalah barang dagangan yang masih ada dan belum
terjual. Banyaknya barang yang tersedia di gudang tidak boleh kurang dari jumlah
yang dibutuhkan. Dengan kata Iain, pada akhir periode tertentu masih terdapat Sisa
barang dagangan. Sisa barang dagangan yang belum terjual ini setelah dihitung
nilainya akan dicatat pada akun persediaan barang dagangan. Bukti pencatatan untuk
persediaan barang dagang ini adalah bukti memorial.

6. Syarat Pembayaran Perusahaan Dagang

Syarat pembayaran adalah mekanisme atau tata cara pembayaran harga barang yang
dibeli. Pembelian barang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembelian tunai dan
pembelian kredit. Di samping itu, dalam syarat pembayaran seringkali dicantumkan
syarat - syarat khusus yang disepakati kedua belah pihak. Adapun syarat pembayaran
Yang biasa digunakan antara Iain sebagai berikut.

a. Tunai (cash), langsung dibayar saat transaksi

Pembayaran dengan tunai dapat diberikan diskon. Potongan tunai (cash discount)
merupakan potongan yang diberikan bila pembayaran dilakukan saat pembelian.
Dengan kata Iain, lebih cepat dari jangka waktu kredit.

Contohnya, pada pembelian barang sebesar Rp50.000.000,00 diberikan potongan


pembelian sebesar 2%, maka pada saat pembayaran pembeli hanya akan membayar
sejumlah Rp49.000.000,00.

b. Kredit

Syarat pembayaran secara kredit berarti pembayaran barang yang dibeli dapat dilakukan
beberapa waktu setelah barang diterima biasanya 1 sampai 3 bulan. Beberapa syarat
pembayaran dalam jual beli secara kredit antara Iain:
1) n/30, artinya pembayaran seluruh harga barang dagangan dapat dilakukan selambat-
Iambatnya 30 hari sejak tanggal faktur (tanggal transaksi).
2) n/eom, (eom = end of month) artinya pembayaran seluruh harga barang dagangan
dapat dilakukan selambat-lambatnya sampai akhir bulan yang bersangkutan. Misal,
pembelian dilakukan tanggal 5 Maret 2018 dengan syarat "n/eorn" maka pembeli
dapat melunasi pembayaran selambat-lambatnya sampai dengan tanggal 31 Maret
2018.
3) 2/1 0, n/30; 2/10 artinya pembeli akan menerima potongan harga sebesar 2% apabila
pembayaran dilakukan paling Iambat 10 hari setelah tanggai transaksi; n/30 artinya
jangka waktu pelunasan adalah 30 hari.
4) n/15, EOM, artinya pembeli harus melunasi utang pembeliannya paling lambat 15
hari setelah akhir bulan perjanjian jual beli, dałam hal ini penjual tidak memberikan
potongan tunai.
5) C.O.D (cash on delivery), artinya pembeli harus langsung membayar segera sesudah
barang tersebut diterirna.
7. Syarat Penyerahan Barang

Syarat penyerahan merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli yang berhubungan
dengan tempat barang yang diserahterimakan setelah terjadi kesepakatan harga. Syarat
penyerahan merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli mengenai siapa yang
menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.

Beberapa syarat penyerahan barang yang sering digunakan, antara lain FOB (free on
board) shipping point, FOB destination point, dan Cost Flight and Insurance.

a. FOB Shipping Point, artinya ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan pihak
pembeli atau barang diserahkan penjual di gudang penjual. Dengan demikian,
pencatatan transaksi dan pemindahan hak pemilikan atas barang diakui sejak tanggal
transaksi.
b. FOB Destination Point, artinya ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan pihak
penjual atau barang diserahkan penjual di gudang pembeli. Dengan demikian,
pencatatan transaksi dan pemindahan hak pemilikan barang diakui setelah tanggal
transaksi.
c. CIF (Cost Flight & Insurance), artinya pihak penjual menanggung biaya pengiriman
dan premi asuransi kerugian atas barang yang dijual.

8. Bukti Transaksi Perusahaan Dagang

Setiap transaksi yang terjadi dałam perusahaan harus ada buktinya. Dałam melakukan
jual beli, sebuah perusahaan dagang akan membuat atau memperoleh bukti transaksi.
Bukti-bukti transaksi yang dimaksud sebagai berikut.

a. Faktur

Bagi penjual, faktur ini menjadi bukti penjualan. Bagi pembeli, faktur ini menjadi
bukti pembelian. Adapun jumlah yang akan dibukukan baik oleh pembeli ataupun
oleh penjual adalah jumlah akhir faktur.

b. Nota kredit

Apabila karena sesuatu hal, misalnya rusak, tidak sesuai dengan yang dipesan, dan
sebagainya barang yang diperjualbelikan harus dikembalikan, pihak penjual akan
membuat suatu bukti yang merupakan kebalikan dari faktur penjualan, yaitu nota
kredit. Bagi penjual, nota kredit ini akan menjadi bukti penerimaan kembali.
Sedangkan bagi pembeli, nota kredit akan menjadi bukti pengiriman kembali.

c. Nota kontan

Tunai, pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang dari penjual kepada
pembeli. Bagi pembayar, nota ini akan menjadi bukti pembayaran. Bagi penerima,
nota ini menjadi bukti penerimaan uang.

d. Bukti kas keluar

Pengeluaran uang oleh perusahaan perlu dibuatkan pengeluaran kas.

e. Bukti memorial

Bukti memoriał yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan


telah melakukan transaksi keuangan lainnya yang tidak tergolong dałam empat bukti
transaksi sebelumnya, seperti retur penjualan, retur pembelian, penyusutan aktiva
tetap dan sebagainya.

B. Metode Pencatatan Persediaan

Ada dua metode atau sistem yang digunakan dałam mencatat transaksi yang mempengaruhi
nilai persediaan barang, yaitu metode periodik (fisik) dan metode perpetual (permanen).

1. Metode Periodik (Physical Method)

Dalam melakukan pencatatan persediaan barang dengan metode fisik, setiap terjadi
pembelian barang dagangan akan dicatat sebagai pembelian. Dan pada saat barang
tersebut dijual akan dicatat sebagai penjualan tanpa mencatat harga pokoknya.

Sistem pencatatan persediaan secara fisik juga disebut sistem periodik karena untuk
menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagang di akhir periode akuntansi
harus dilakukan perhitungan secara fisik. Perhitungan dilakukan di gudang menyimpan
barang yang bersangkutan.

Pada metode ini nilai persediaan barang dagang tidak dapat diketahui, harga pokok
barang yang terjual tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itu, pada akhir
periode akuntansi setelah dihitung jumlah persediaan akhir barang secara akuntansi
dibuatkan jurnal penyesuaian atas persediaan barang dagang.

2. Metode Permanen (Perpetual Method)

Dalam metode ini, setiap ada transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan barang
dagang dicatat pada akun persediaan barang dagang, sebesar harga perolehan (harga
pokoknya). Sistem pencatatan atas persediaan barang dagang dilakukan secara
berkelanjutan, menyangkut perubahan persediaan yang tercermin dalam rekening
persediaan. Pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung
direkening persediaan pada saat terjadinya transaksi.

Karakter pencatatan dengan sistem perpetual sebagai berikut.


a. Pembelian barang dagang untuk dijual akan dicatat dalam rekening persediaan barang
dagang bukan rekening pembelian.
b. Biaya angkut pembelian, retur dan pengurangan harga pembelian serta potongan tunai
pembelian dicatat dalam rekening persediaan bukan dalam rekening yang terpisah
(rekening tersendiri retur dan pengurangan harga pembelian).
c. Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan dengan mendebit rekening harga
pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagang.
d. Persediaan merupakan rekening pengendali yang didukung oleh buku besar
pembantu. Buku pembantu berisi catatan persediaan secara individu.

Dengan diselenggarakannya sistem pencatatan dengan kartu persediaan, setiap saat akan
dapat diketahui jumlah persediaan yang tersisa di gudang. Apabila diperlukan untuk
menghitung harga pokok penjualan suatu barang, tidak diperlukan lagi perhitungan fisik
terhadap persediaan yang berada di gudang.

C. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Jurnal merupakan alat yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi keuangan yang
terjadi. Transaksi dicatat menurut urutan tanggal kejadian. Sebelum transaksi dicatat maka
perlu dianalisis dahulu dengan tujuan untuk mengetahui akibat dari transaksi tersebut.

Setiap akibat dari suatu transaksi akan selalu mempunyai kesamaan antara debit dan kredit.
Setelah transaksi dianalisis maka transaksi tersebut dapat dicatat dalam buku jurnal. Jurnal
yang dapat digunakan untuk mencatat setiap transaksi antara lain sebagai berikut.

1. Jurnal Khusus

Jurnal yang selama ini kita kenal, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan,
adalah jurnal umum. Bila transaksi keuangan yang harus dicatat relatif banyak dengan
frekuensi yang sering dan berulang-ulang, maka pencatatannya akan lebih efisien
menggunakan buku harian jurnal khusus (Special Journal) dibandingkan dengan
menggunakan jurnal umum. Jurnal khusus yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
kelompok transaksi sejenis yang sering terjadi. Jurnal khusus bertujuąn untuk
mengurangi pekerjaan dalam memposting ke buku besar dan untuk menciptakan
pengendalian intern perusahaan. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus memiliki
beberapa keuntungan, antara lain:

a. Dalam jurnal khusus disediakan kolom-kolom khusus untuk setiap akun. Sehingga,
pada waktu membuat jurnal tidak perlu menuliskan nama akun untuk tiap-tiap
transaksi.
b. Pemindahbukuan (posting) dari jurnal ke buku besar dapat dilakukan sekaligus pada
akhir bulan.
c. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dikelompokkan menurut jenis transaksi
yang sama atau homogen.

Jurnal khusus yang harus disediakan dalam akuntansi perusahaan dagang, terdiri dari:

a. jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas,


b. jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeiuaran kas,
c. jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit,
d. jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.

Di samping ke empat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempunyai
jurnal umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus
yang tersedia. Perbedaan antara jurnal khusus dan jurnal umum dapat dilihat pada tabel
berikut ini

Jurnal Umum Jurnal Khusus


1 Bentuk jurnal umUm terdiri atas Bentukjurnal khusus disesuaikan dengan
tanggal, akun, keterangan, referensi kolom-kolom yang diperlukan dalam mencatat
(ref), dan jumlah yang terdiri atas transaksi sejenis.
debit dan kredit.
2 Semua transaksi hanya dicatat pada Transaksi yang terjadi dicatat sesuai dengan
satu jurnal. jenisnya dalam beberapa jurnal.
3 Posting atau pemindahbukuan dari Posting dari jurnal ke akun buku besar
jurnal ke akun buku besar dilakukan dilakukan secara berkala, misalnya setiap satu
setiap terjadi transaksi. minggu, dua minggu, atau setiap akhir bulan.
4 Biasanya digunakan untuk Biasanya digunakan pada perusahaan yang
perusahaan dagang yang masih besar di mana transaksi sejenis sering terjadi
berskala kecil. sehingga memerlukan pencatatan khusus.

Jurnal khusus dibuat untuk mengurangi pekerjaan dalam membuat jurnal dan untuk
memudahkan dalam membukukan rekening-rekening. Buku jurnal khusus yang sering
dibuat oleh suatu perusahaan dagang antara lain sebagai berikut.

a. Jurnal Pembelian (Purchase journal)

Jurnal pembelian, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi pembelian
secara kredit. Transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal pembelian antara lain pembelian
barang dagang, peralatan, perlengkapan, atau aktiva lainnya secara kredit. Adapun bentuk
jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut

Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Pembelian Perlengkapan Serba – Serbi Utang
Ref Akun Jumlah Dagang
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan:

1. Kolom untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.


2. Mencatat nama kreditor atau nama-nama pada buku besar pembantu.
3. untuk memberi tanda (V) atau nomor buku besar pembantu, jika buku besar pembantu telah
dicatat pada akun yang bersangkutan.
4. Untuk mencatat pembelian barang dagangan.
5. Untuk mencatat pembelian perlengkapan.
6. Untuk mencatat nomor akun yang ada pada kolom 7, apabila telah dicatat pada akun buku
besar.
7. Untuk mencatat pembelian harta Iainnya selain pembelian barang dagangan dan pembelian
perlengkapan.
8. Jumlah akun yang terdapat dalam kolom 7.
9. Mencatat jumlah utang dagang.

Contoh:

Selama bulan Desember 2016 PT Bumi Raya melakukan pembelian secara kredit sebagai
berikut.

 Desember 6 Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Laris seharga
Rp55.200.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 (faktur. TL 251 ).
 Desember 16 Membeli barang dagangan secara kredit dari Toko Farma seharga
Rp21..050.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: TF 262).
 Desember 20 Membeli dengan kredit barang dagang dari Toko Garuda sebesar
Rp9.030.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: TGd 175).

Transaksi di atas jika dicatat dalam jurnal pembelian akan tampak seperti di bawah ini.

PT Bumi Raya
Jurnal Pembelian
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Pembelian Perlengkapan Serba – Serbi Utang
Ref Akun Jumlah Dagang
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2016 6 Toko Laris 55.200.00 55.200.000
Des Toko Farma 0 21.050.000
16 Toko Garuda 21.050.00 9.030.000
20 0
9.030.00
0
Jumlah 85.280.00 85.280.000
0
Jumlah akun yang ada didebit dengan jumlah akun yang dikredit harus sama. Jika
berbeda maka terjadi kesalahan. Pada contoh di atas dapat dilihat jumlah debit sama
dengan jumlah kredit yaitu Rp. 85.280.000,00.

b. Jurnal Penjualan (Sales journal)

Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi penjualan secara
kredit. Penjualan aktiva Iain dan penjualan barang secara tunai tidak dapat dicatat dalam
jurnal ini. Penjualan barang secara kredit ditandai dengan syarat pembayaran, misalnya 2/7,
n/30. Penjual akan memberi potongan penjualan sebesar 2% jika pembeli melunasi utangnya
dalam jangka 7 hari setelah transaksi dan jangka waktu pelunasan 30 hari.

Adapun bentuk jurnal penjualan sebagai berikut.

Tanggal No. faktur Keterangan Ref Syarat Piutang dagang (D)


Pembayaran Penjualan (K)
1 2 3 4 5 6

Keterangan:

1. Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.


2. Untuk mencatat bukti pembukuan berupa faktur penjualan.
3. Untuk mencatat nama pelanggan atau yang membeli barang dagangan.
4. Untuk mencatat nomor buku besar pembantu piutang atau tanda bahwa transaksi telah
dicatat di buku besar pembantu.
5. Untuk mencatat syarat pembayaran yang disepakati antara pembeli dan penjual.
6. Untuk mencatat jumlah transaksi piutang dagang dan penjualan.

Contoh:

Transaksi PT Bumi Raya pada bulan Desember 2016, antara Iain sebagai berikut.

 Desember 10 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Burhan seharga
Rp50.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: PNK 290).
 Desember 17 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Candra seharga
Rp42.000.000,00 dengan syarat 2/1 0, n/30.
 Desember 25 Dijual barang dagangan secara kredit Tuan Dody seharga Rp19.100.000,00
dengan syarat 2/10, n/30 (faktur: PNK 292)

Bila transaksi-transaksi di atas dicatat dalam jurnal penjualan akan tampak seperti berikut ini.

PT Bumi Raya
Jurnal Penjualan
Tanggal No. faktur Keterangan Ref Syarat Piutang dagang (D)
Pembayaran Penjualan (K)
1 2 3 4 5 6
2016 10 290 Tuan Burhan 2/10, n/30 50.000.000
Des 17 291 Tuan Candra 2/10, n/30 42.000.000
25 292 Tuan Dody 2/10, n/30 19.100.000
111.100.000

c. Jurnal Penerimaan Kas (Cash receipt journal)

Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi
penerimaan uang secara tunai, di antaranya penerimaan pelunasan piutang, penjualan
barang dagang secara tunai dan penerimaan pelunasan piutang dan penerimaan
penghasilan Iain-Iain. Bentuk jurnal penerimaan kas secara umum adalah sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Kas Potongan Piutang Penjuala Serba – Serbi
Penjualan Dagang n Ref Akun Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan:
1. Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2. Untuk mencatat nama perusahaan/orang yang membeli secara tunai, yang melunasi atau
keterangan singkat mengenai transaksi.
3. Untuk menuliskan tanda 'V" bahwa transaksi telah dicatat di buku besar pembantu.
4. Untuk mencatat jumlah uang yang diterima.
5. Untuk mencatat potongan penjualan.
6. Untuk mencatat jumlah piutang dagang yang diterima.
7. Untuk mencatat jumlah penjualan tunai.
8. Dicatat jika akun pada kolom 9 telah diposting ke akun buku besar.
9. Untuk mencatat jumlah akun pada kolom serba-serbi.
10. Untuk mencatat jumlah transaksi.

Contoh:

Selama bulan Desember 2016, PT Bumi Raya melakukan transaksi sebagai berikut.

 Desember 2 Menjual barang dagangan sebesar Rp56.636.000,00.


 Desember 15 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Burhan dengan perincian
sebagai berikut:
 Piutang dagang Rp 50.000.000,00
 Potongan RP 1.000.000.00 -
Rp 49.000.000,00
 Desember 20 Menerima pelunasan piutang dari Tuan Candra dengan perincian
sebagai berikut:
 Piutang dagang Rp 42.000.000,00
 Potongan Rp 840.000,00 -

Rp 41.160.000,00

 Desember 31 Diterima pembayaran sebagian piutang dari Tuan Dody sebesar


Rp15.080.000,00
 Desember 31 Menerima penghasilan sewa sebesar Rp 1.200.000,00.

Bila transaksi-transaksi di atas dicatat dalam jurnal penerimaan kas akan tampak seperti
berikut ini.
PT Burni Raya
Jurnal Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Kas Potongan Piutang Penjualan Serba – Serbi
Penjualan Dagang Ref Aku Jumlah
n
1 2 3 4 5 (Rp.) 6 (Rp) 7 8 9 10
2016 2 Penj. Tunai 56.636.000 1 .000.000 50.000.000 56.636.000 Pend
Jan 15 Tn. Burhan 49.000.000 840.000 42.000.000 apat
20 Tn. Candra 41 . 160.000 15.080.000 an
31 Tn. Dody 15.080.000
31 Penghasila 1.200.000
n
Sewa 420 Sew 1.200.000
a
163.076.000 1.840.000 107.080.000 56.636.000

d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash payment journal)

Jurnal pengeluaran kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi
pengeluaran uang. Transaksi pengeluaran kas yang sering terjadi dalam perusahaan
meliputi pembelian barang dagang tunai, pembayaran utang, dan pembayaran beban

Adapun bentuk jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut.


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Utang Pembelian Serba – Serbi Kas Pemotongan
Dagang Ref Akun Jumla Pembelian
h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan:

1. Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.


2. Untuk mencatat nama perusahaan tempat membeli, akun tersebut dicatat didebitjika nama
itu ada di buku besar pembantu.
3. Diisi dengan memberi tanda 'V” setelah akun buku besar pembantu dicatat pada akun
yang bersangkutan.
4. Untuk mencatat jumlah utang dagang yang dibayar.
5. Untuk mencatat jumlah pembelian tunai.
6. Mencatat nomor akun yang ada pada kolom 7, apabila telah dicacat pada akun buku
besar.
7. Mencatat nama akun kolom serba-serbi.
8. Mencatat jumlah akun pada kolom 7.
9. Mencatat jumlah uang yang dikeluarkan melalui kas.
10. Mencatat jumlah potongan pembelian (selisih utang dengan jumlah yang dibayar melalui
kas).

Contoh:

Transaksi yang terjadi pada PT Bumi Raya pada bulan Desember 2016.

 Desember2 Membeli perlengkapan toko sejumlah Rp 70.000,00 dan perlengkapan kantor


sebesar Rp 80.000,00 secara tunai.
 Desember7 Membeli peralatan toko secara tunai Rp5.200.000,00 dan peralatan kantor
seharga Rp2.570.000,00
 Desember 11 Membayar beban iklan sebesar Rp3.460.000,00.
 Desember18 Membayar utang pada Toko Farma dengan perincian sebagai berikut:
 Utang dagang Rp 21.050.000,00
 Potongan Rp 421 .000.00 -

Rp 20.629.000,00

 Desember 31 Diperhitungkan dan dibayar dividen sebesar Rp4.000.000,00.

Transaksi di atas jika dicatat dalam jurnal pengeluaran kas akan tampak sebagai berikut.

PT Bumi Raya
Jurnal Pengeluaran Kas
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Utang Pembelian Jumlah Kas Pemotongan
Dagang Ref Akun Jumlah Pembelian
1 2 3 4 (Rp) 5 (Rp) 6 7 8 (Rp) 9 (Rp) 10 (Rp)
201 2 112 Per. Toko 70.000 70.000
6
Des 7 123 Per. Toko 5.200.000 5.200.000
11 611 Beban Iklan 3.460.000 3.460.000
18 Toko 21.050.000 20.269.00 421.000
Farma 0
31 312 Dividen 4.000.000 4.000.000
21.050.000 12.730.000 33.359.00 421.000
0

2. Jurnal Umum

Dalam perusahaan kecil, masih dimungkinkan transaksi-transaksi dicatat dalam semacam


buku harian, yaitu jurnal umum. Sebaliknya untuk perusahaan besar transaksi-transaksi yang
terjadi, baik dalam jumlah maupun jenisnya lebih banyak sehingga bila menggunakan jurnal
umum saja kurang praktis dan kurang efisien. Untuk perusahaan yang transaksinya banyak
dan beraneka ragam, dalam pencatatannya perlu dilakukan pengelompokan. Pada transaksi
yang sejenis dan sering terjadi maka pencatatannya dalam satu macam jurnal, yaitu jurnal
khusus, sedang untuk.transaksi yang tidak sejenis dan jarang terjadi pencatatannya dalam
jurnal umum, sehingga proses pencatatan menjadi lebih praktis dan efisien. Transaksi yang
dimasukkan ke dalam jurnal umum adalah:

a. Retur pembelian barang dagangan yang dibeli secara kredit.


b. Retur penjualan barang dagangan yang dibeli secara kredit.
c. Penyusutan aktiva tetap.
d. Perhitungan perlengkapan yang terpakai selama setahun.
e. Pengambilan prive atas barang dagangan.
f. Piutang tak tertagih.

Contoh:

Berikut ini transaksi yang dilakukan oleh PT Bumi Raya pada bulan Januari 2016.

 Desember 5 Menerima kembali ,sebagian barang yang dijual kepada PT Kenanga tanggal
13 Desember 2005 senilai Rp2.140.000,00.

Apabila transaksi di atas dicatat dalam bentuk jurnal umum sebagai berikut.

PT Bumi Raya
Jurnal Umum
Tanggal Nomor Keterangan Ref Debit Kredit
Bukti (Rp) (Rp)
201 5 Retur penjualan dan 411 2.140.000
6 Pengurangan harga
Des Piutang Dagang 102 2.140.000

(Retur Penjualan dari


PT
Kenanga)
D. Pencatatan ke Dalam Buku Besar Pembantu

Dalam perusahaan dagang biasanya digunakan buku besar tambahan atau buku besar khusus
atau yang biasa dikenal buku besar pembantu (subsidiary ledger). Pada umumnya, dalam
perusahaan dagang menggunakan beberapa macam buku besar pembantu adalah sebagai
berikut.

1. Buku Besar Pembantu Piutang

Fungsi dari buku pembantu ini adalah mencatat rincian piutang dagang menurut nama
pelanggannya dan merinci jumlah-jumlah piutang yang tercantum dalam saldo buku
piutang. Data untuk buku besar pembantu piutang data transaksi bisa diambilkan dari
penjualan kredit, penerimaan kas, dan ret r penjualan.

Pencatatan pada buku pemban u piutang dapat dilakukan seperti berikut ini.

a. Mendebit setiap terjadi penjualan secara kredit ke dalam masing-masing buku besar
pembantu piutang sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
b. Mengkredit setiap terjadi pengurangan piutang sesuai dengan tanggal terjadinya,
seperti penermaan kembali barang yang dijual atau pengurangan harga karena barang
yang dijual kuailtasnya tidak sesuai dengan pesanan. Selain itu, pelunasan piutang juga
dicatat pada bagian kredit.

Secara umum bentuk buku besar pembantu piutang adalah sebagai berikut.

Nama: … No : ……..

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


1 2 3 4 5

Keterangan:

Kolom 1 untuk mencatat tanggal transaksi.


Kolom 2 untuk mencatat jenis transaksi, baik yang berupa penjualan kredit
maupun pelunasan piutang.
Kolom 3 untuk mencatat jumlah piutang yang timbul dari penjualan kredit.
Kolom 4 untuk mencatat jumlah pelunasan.
Kolom 5 untuk mencatat Sisa piutang dari pelanggan.
2. Buku Besar Pembantu Utang Usaha

Fungsi buku pembantu utang adalah mencatat rinciqn utang dagang perusahaan kepada
masing-masing nama kreditur dana merinci jumlah utang yang tercantum dalam saldo buku
besar utang. Data untuk transaksi ke dalam buku besar pembantu utang bisa diambil dari
pembelian kredit, pengeluaran kas, dan retur pembelian.

Pencatatan pada buku besar pembantu utang dilakukan sebagai berikut.

Mengkredit setiap terjadi pembelian secara kredit ke dalam masing-masing buku besar
pembantu utang sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.

Mendebit setiap terjadi pengurangan utang sesuai dengan tanggal terjadinya, seperti
pengembalian barang yang dibeli atau pengurangan harga yang diterima karena barang yang
dibeli tidak sesuai dengan pesanan atau ada kerusakan, dan pelunasan utang. Secara umum
bentuk buku besar pembantu utang adalah sebagai berikut.

Nama: ……………. No : ……………..

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


1 2 3 4 5
Keterangan:

Kolom 1 untuk mencatat tanggal transaksi.


Kolom 2 untuk mencatat jenis transaksi, baik yang berupa pembelian kredit maupun
pelunasan utang.
Kolom 3 untuk mencatat jumlah pelunasan utang kepada pemasok.
Kolom 4 untuk mencatat jumlah utang yang timbul dari pembelian kredit. Kolom 5 untuk
mencatat sisa utang kepada pemasok.

3. Buku Besar Pembantu Persediaan

Buku pembantu persediaan barang dagang adalah buku pembantu yang digunakan untuk
mencatat rincian persediaan barang dagang berdasarkan nama danjenis persediaan barang
dan merinci persediaan barang. Data untuk buku besar pembantu persediaan barang dagang
bisa diambilkan dari pembelian kredit, penjuaian kredit, pembelian tunai, penjualan tunai,
dan pengambilan pribadi.

Tujuan digunakan buku besar pembantu persediaan, terutama untuk memudahkan


pengontrolan masing-masing jenis barang. Agar tidak terjadi penyimpangan, yang dicatat
hanya kuantitasnya saja, sedangkan nilai atau kualitasnya dihitung pada waktu-waktu tertentu
sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

Seperti pada buku pembantu piutang dan utang, pencatatan pada buku persediaan dilakukan
seperti berikut ini.

a. Dicatat di kolom masuk setiap terjadi penambahan persediaan, seperti pembelian, baik
kredit maupun tunai dan penerimaan kembali barang yang dijual.
b. Dicatat di kolom keluar setiap terjadi pengurangan persediaan, seperti penjualan atau
pengembalian barang yang dibeli.

Secara umum bentuk buku besar pembantu persediaan barang dagangan adalah sebagai berikut.

Nama: ………. No : …..

Tanggal Keterangan Masuk Keluar Saldo


1 2 3 4 5

E. Pencatatan ke Dalam Buku Besar Utama

Buku besar utama adalah kumpuian akun-akun yang berfungsi sebagai tempat mencatat
perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Akun yang terdapat dalam buku besar
utama merupakan akun kontrol atau akun pengendali. Pada dasarnya fungsi buku besar
adalah untuk mengetahui total saldo pada masing-masing rekening yang nantinya akan
dipindahkan ke neraca saldo secara satu per satu dari tiap-tiap rekening. Buku besar
merupakan dasar pembuatan laporan necara dan laporan laba/rugi.

Bentuk dari buku besar utama yang paling banyak digunakan dalam sebuah perusahaan
adalah bentuk staffel. Buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar 4 kolom.
Bentuk staffel dikenal juga dengan bentuk saldo rangkap, karena terdiri dari saldo debit dan
kredit.

Nama Akun: ………. No. Akun: ………

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo


Debit kredit

Posting adalah memindahkan atau mencatat jumlah yang ada pada jurnal ke akun buku
besar. Adapun langkah-langkah dalam melakukan posting, yaitu:

1. Menutup jurnal khusus yang menjumlahkan angka-angka dalam kolom masing-masing


perkiraan.
2. Membuat rekapitulasi tiap jurnal khusus.
3. Mencatat hasil rekapitulasi jurnal khusus ke buku besar
4. Mengisi kolom referensi (ref) pada jurnal khusus dengan memberi tanda centang (V) atau
nomor akun buku besar.

Karena ada beberapa jurnal khusus, maka untuk membedakan diberi kode tiap jurnal khusus
yang dapat dibuat seperti jurnal pembelian diberi kode Pb, jurnal penjualan diberi kode JPj,
jurnal kas diberi kode JKk, jurnal pengeluaran kas diberi kode JKk, jurnal penerimaan kas
diberi kode JKm, dan jurnal umum diberi kode JU.

Untuk lebih memahami posting dari jurnal khusus ke buku besar. Perhatikan contoh di bawah
ini berdasarkan langkah-langkah di atas.

PT Bumi Raya
Jurnal Pembelian
Tanggal Debit Kredit
Keterangan Ref Perleng Serba – Serbi Utang
Pembeli - Ref Akun Jumlah Dagang
kapan
1 2 3 4 (Rp) 5 (Rp) 6 7 8 (Rp) 9 (Rp)
201 6 Toko Laris 55.200.000 55.200.000
6 16 Toko 21.050.000 21.050.000
Des 20 Farma 9.030.000 9.030.000
Toko
Garuda
85.280.000 85.280.000
Buku Besar

Nama Akun : Pembeli No Akun : 510

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo


(Rp) (Rp) Debit (Rp) Kredit
(Rp)
2016 31 JB1 85.280.000 85.280.000
Des

Nama Utang : Utang Dagang No. Akun : 510

Ref Debit Kredit Saldo


Tanggal Keterangan (Rp) (Rp) Debit (Rp) Kredit
(Rp)
2016 31 JB1 85.280.000 85.280.000
Des

F. Penerapan Proses Penyusunan Tahap Pencatatan Akuntansi


Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyusunan jurnal khusus, maka
perhatikan contoh berikut ini. UD Setia Budi memulai usahanya pada bulan Desember 2017
yang bergerak pada bidang perdagangan. Transaksi dan neraca saldo selama bulan Desember
2017 adalah sebagai berikut.
Tanggal Transaksi
1 des 2017 Menginvestasikan gedung untuk toko senilai Rp30.000.000,00, mebel
Rp8.000.000,00, uang tunai Rp75.000.000,00 dan kendaraan senilai
Rp25.OOO.OOO,OO.
2 des 2017 Membeli dari UD Nippon barang dagangan seharga Rp5.850.000,00 secara
kredit dengan termin n/90. Biaya angkut yang dibebankan oleh UD Nippon
atas Toko Garuda sebesar Rp200.000,00.
3 des 2017 Membeli alat elektronik seharga Rp3.300.000,00 dari UD Baru secara kredit
dengan termin n/60.
4 des 2017 Membeli barang dagangan seharga Rp5.600.000,00 secara kredit dari UD
Merdeka.
5 des 2017
Membeli barang dagang dari Toko Sejahtera seharga Rp 1.050.000,00 secara
tunai.
6 des 2017
Membeli nota 10 buah @ Rp 1.000,00 dan plastik pembungkus Rp50.000,00.
8 des 2017
Memasang iklan di surat kabar Rp150.000,00.
9 des 2017
Menjual barang dagangan sebesar RP 2.975.000,00 kepada UD Aman secara
kredit dengan termin 2/10, n/30.
10 des 2017
Mengembalikan barang dagangan yang telah dibeli sebesar Rp100.000,00
dari UD Baru tanggal 3 Desember 2017 karena rusak.
11 des 2017
Mengembalikan barang dagangan yang telah dibeli sebesar Rp200.000.00
pada tanggal 4 Desember 2017 karena rusak.
12 des 2017
Menjual barang dagangan kepada Toko Simon seharga Rp 1.350.000,00

13 des 2017 secara kredit dengan syarat n/30.


Țerjual barang dagangan kepada Toko Antik sebesar RP 200.000,00 secara
14 des 2017 tunai.
Terjual barang dagangan kepada Toko Ramai sebesar Rp550.000,00 secara
16 des 2017 tunai.
17 des 2017 Membayar beban listrik dan telepon Rp75.000,00.
Melunasi utang kepada UD Nippon atas pembelian barang yang dilakukan
18 des 2017 pada tanggal 2 Desember 2017.
19 des 2017 Menerima pelunasan dari UD Aman (penjualan tanggal 9 Desember 2017).
Terjual barang dagangan kepada UD Aman sebesar Rp2.300.000,00 secara
20 des 2017 tunai.
Menjual barang dagangan kepada Toko Ramai sebesar Rp425.000,00 secara
21 des 2017 tunai.
Membeli barang dagangan dari UD Nippon sebesar RP 1.190.000,00 secara
23 des 2017 tunai.
Terjual barang dagangan sebesar Rp1.150,000,00 kepada Toko Permai secara
24 des 2017 tunai.
Terjual barang dagangan kepada Toko Jujur sebesar Rp900.000,00 secara
25 des 2017 kredit dengan syarat 2/15, n/30.
Membeli barang dagangan dari UD Baru seharga Rp 1 .000.000,00 secara
26 des 2017
kredit dengan syarat 3/10, n/30.
Terjual barang dagangan kepada Toko Permai seharga RP 3.075.000,00
28 des 2017
secara kredit dengan syarat 2/15, n/30
Membeli barang dagangan dari UD Merdeka seharga RP 1.300.000,00 secara
30 des 2017
kredit dengan syarat n/30.
31 des 2017
Menerima uang sewa kendaraan Rp50.000,00.
Membayar beban gaji karyawan sebesar Rp750.000,00.

Apabila transaksi tersebut dimasukan dalam jurnal khusus dan buku besar, maka akan
tampak seperti berikut ini.

1. Pencatatan dalam Jurnal Khusus

Ref Debit Kredit utang


Tanggal Keterangan dagang
Pembelian Serba – serbi
Rekening Ref Jumlah
2017 2 UD Nippon Rp 5.850.000,00 Rp 5.850.000,00
Des 3 UD Baru Rp 3.300.000,00 Rp 3.300.000,00
4 UD Merdeka Rp 5.600.000,00 Rp 5.600.000,00
25 UD Baru Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
28 UD Merdeka Rp 1.300.000,00 Rp 1.300.000.00
Rp17.050.000,00 Rp17.050.000,00
(501) (211)
Jurnal penjualan

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Piutang penjualan
2017 9 UD Aman Toko Rp 2.975.000,00 Rp 2.975.000,00
Des 12 Simon Rp 1.350.000,00 Rp 1.350.000,00
24 Toko Jujur Rp 900.000,00 Rp 900.000,00
26 Toko Permai Rp 3.075.000,00 Rp 3.075.000,00
Rp 8.300.000,00 Rp 8.300.000,00
(113) (400)

Jurnal Penerimaan Kas

Tanggal Keterangan Re Debit Kredit


f Kas Pot. Penj Piutang Dagang Penjualan Serba – Serbi
Rekening Ref Jumlah
2017 1 Modal Tn. V Rp.75.000.000,00 - - - Modal 361 Rp.75.000.000,00
Des 1 Zakaria V Rp. 200.000,00 - - Rp. -
3 Toko Antik V Rp. 550.000,00 - - 200.000,00 -
1 Toko Ramai V Rp. 2.915.500,00 Rp.59.500,00 Rp.2.975.000,00 Rp. -
4 UD Aman V Rp. 2.300.000,00 - - 550.000,00 -
1 UD Aman V Rp. 425.000,00 - - - -
8 Toko Ramai V Rp. 1.150.000,00 - - Rp. -
1 Toko Permai Rp. 50.000,00 - - 2.300.000,00 Pend.Sewa
9 Rp.
411 Rp.75.000.000,00
2 425.000,00
0 Rp.
2 1.150.000,00
3
3
0
Rp.82.590.500,00 Rp.59.500,00 Rp.2.975.000,00 Rp.4.625.000,00
(111) (401) (113) (400) V

Jurnal Pengeluaran Kas

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Utang Dagang Pembelian Serba – Serbi
Barang Rekening Ref Jumlah Kas Pot.
Pembelian
2017 2 Toko V - - Beban angkut pembelian 507 Rp.200.000,00 Rp.200.000,00 -
Des 5 Sejahtera V - Rp.1.050.000,00 - - Rp.1.050.000,00 -
6 - - Perlengkapan 115 Rp.60.000,00 Rp.60.000,00 -
8 - - Beban iklan 505 Rp.150.000,00 Rp.150.000,00 -
16 - - Listrik dan Telp 523 Rp.75.000,00 Rp.75.000,00 -
UD Nippon
17 Rp.5.850.000,00 - - - Rp.5.850.000,00 -

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Utang dagang Pembelian Serba – serbi
barang Rekening Ref Jumlah Kas Pot.
pembelian
21 UD Nippon V - Rp.1.190.000,00 521 - Rp.1.190.000,00 -
31 - - Beban Gaji Rp. 750.000,00 Rp.750.000,00 -
Rp.5.850.000,00 Rp.2.240.000,00 Rp.1.235.000,00 Rp.9.325.000,00
(113) V (111)

Jurnal Umum

Halaman 1

Tanggal Keterangan Ref Debit kredit


2017 1 Gedung 121 Rp.30.000.000,00 -
Des Mebel 123 Rp.8.000.000,00 -
Kendaraan 126 Rp.25.000.000,00 -
Modal Tn. Zakaria 301 - Rp.63.000.000,00
(Mencatat Investasi Tn. Zakaria)
10
Utang dagang 211 Rp.100.000,00 -
Retur pembelian dan 503 - Rp.100.000,00
Pengurangan harga
11 (mencatat retur pembelian dari UD Baru)
Utang dagang 211 Rp.200.000,00 -

Retur pembelian dan 503 Rp.200.000,00

Pengurangan harga
(mencatat retur pembelian dari UD
Merdeka)

2. Buku Besar Pembantu


a. Buku besar pembantu piutang usaha

Nama : UD Aman No. 01

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des
9 Penjualan Rp.2.975.000,00 - Rp.2.975.000,00
18 Pelunasan - Rp.2.975.000,00 -

Nama : Toko Simon No. 02

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des 12 Penjualan Rp.1.350.000,00 - Rp.1.350.000,00
Nama : Toko Jujur No. 03

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des 24 Penjualan Rp.900.000,00 - Rp.900.000,00
Nama : Toko Permai No. 04

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des 26 Penjualan Rp.3.075.000,00 - Rp.3.075.000,00

b. Buku Besar Pembantu Utang Dagang

Nama : CV.Nippon No. 01

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des 2 Pembelian - Rp.5.850.000,00 Rp.5.850.000,00
17 Pelunasan Rp.5.850.000,00 - -
Nama : UD Baru No. 02

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des 3 Pembelian - Rp.3.300.000,00 Rp.3.300.000,00
10 Retur dan Rp.100.000,00 - Rp.3.200.000,00
Pengurangan Harga
25 Pembelian - Rp.1.300.000,00 Rp.4.200.000,00

Nama : UD Merdeka No. 03

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


2017
Des 4 Pembelian - Rp.5.600.000,00 Rp.5.600.000,00
11 Retur dan Rp.200.000,00 - Rp.5.400.000,00
Pengurangan Harga
28 Pembelian - Rp.1.300.000,00 Rp.6.700.000,00
3. Buku Besar Utama

Ud Setia Budi
Buku Besar
Kas No. 111

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201 31 J.Penerimaan Kas 1 Rp.82.590.500,00 - Rp.82.590.500,00 -
7 31 J.Pengeluaran Kas 1 - Rp.9.325.000,00 Rp.73.265.500.,00 -
Des
Piutang dagang No. 113

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201 31 J.Penerimaan Kas 1 Rp.8.300.000,00 - Rp.8.300.000,00 -
7 31 J.Pengeluaran Kas 1 - Rp.2.975.000,00 Rp.5.325.000,00 -
Des
Perlengkapan No. 115

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201
7 31 J.Pengeluaran Kas 1 Rp.60.000,00 - Rp.60.000,00 -
Des

Gedung No. 121


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 1 J. Umum 1 Rp.30.000.000,00 - Rp.30.000.000,00 -
Mebel No. 123
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 1 J. Umum 1 Rp.8.000.000,00 - Rp.8.000.000,00 -
Kendaraan No. 126
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 1 J. Umum 1 Rp.25.000.000,00 - Rp.25.000.000,00 -
Utang Dagang No. 211
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Pembelian 1 - Rp. 17.050.000,00 - Rp.17.050.000,00
31 J. Pengeluaran Kas 1 Rp.5.850.000,00 - - Rp.11.200.000,00
10 J. Umum 1 Rp. 100.000,00 - - Rp.11.100.000,00
11 J. Umum 1 Rp. 200.000,00 - - Rp.10.900.000,00
Modal Tn. Zakaria No. 301
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201
7 1 J. Umum 1 - Rp.63.000.000,00 - Rp.63.000.000,00
Des 31 J. Penerimaan Kas 1 - Rp.75.000.000,00 - Rp.138.000.000,00

Penjualan No. 301


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201
7 31 J. Penjualan 1 - Rp.8.300.000,00 - Rp.8.300.000,00
Des 31 J. Penerimaan Kas 1 - Rp.4.625.000,00 - Rp.12.925.000,00
Pot. Penjualan No. 400
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Penerimaan 1 Rp.59.500,00 - Rp.59.500,00 -
Kas
Pendapatan Sewa Kendaraan No. 411
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Penerimaan Kas 1 - Rp.50.000,00 - Rp.50.000,00
Pembelian No. 501
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201
7 31 J. Penjualan 1 Rp.17.050.000,00 - Rp.17.050.000,00 -
Des 31 J. Penerimaan Kas 1 Rp. 2.240.000,00 - Rp.19.290.000,00 -
Retur Pembelian No. 503
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
201
7 10 J. Umum 1 - Rp.100.000,00 - Rp.100.000,00
Des 11 J. Umum 1 - Rp.200.000,00 - Rp.300.000,00

Beban Iklan No. 505


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Pengeluaran Kas 1 Rp.150.000,00 - Rp.150.000,00 -
Beban Angkut Pembelian No. 507
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Pengeluaran Kas 1 Rp.200.000,00 - Rp.200.000,00 -
Beban Gaji No. 521
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Pengeluaran Kas 1 Rp.750.000,00 - Rp.750.000,00 -
Beban Listrik dan Telepon No. 523
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit
2017
Des 31 J. Pengeluaran Kas 1 Rp.75.000,00 - Rp.75.000,00 -

Anda mungkin juga menyukai