Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI
ACCOUNTING FOR MERHANDISING

Dosen Pengampu:
Dini Haryati, SE, M.Ak

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Muhammad Ardiansyah (221610300)
2. Agustina Dwi (221610283)
3. Nurzannah (221610305)

FAKHULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANG HARI
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehinggga kami dapat menjelaskan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok unntuk mata kuliah pembelajaran Pengantar Akutansi, dengan judul
“Accounting for Merhandising.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas Dini Haryati, SE, M.Ak,
pada bidang studi mata kuliah pembelajaran Pengantar Akutansi selain itu, makalah ini juga
bertujun untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Muara Bulian, April 2023

Penulis
DAFATAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 2
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 3
A. Pengertian Pengawasan........................................................... 3
B. Proses Pengawasan.................................................................. 4
C. Pengawasan dan Sistem........................................................... 6
1. Tujuan Pengawasan ............................................................ 6
2. Pengawasan Menurut paham klasik..................................... 7
3. Pengawasan dan konsep sistem cybernetic......................... 7
4. Pengawasan sebagai suatu sistem informasi....................... 7
5. Jenis-jenis informasi pengawasan......................................... 8
6. Pendekatan sistem dan pengawasan (feed forward) ............ 8

D. Alat Evaluasi................................................................................ 9
1. Tenik notes............................................................................. 9
2. Tenik tes................................................................................ 10
BAB III PENUTUP.............................................................................. 12
A. Kesimpulan...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen dalam rangka membahas tentang Accounting For Merhandising atau Akutansi Untuk
Perdagangan, makalah ini membahas tentang Pengertian perusahaan dagang, karakteristik
perusahaan dagang,siklus berjalannya perusahaan dagang, dan bagaimana menulis transaksi–
transaksi yangterjadi di perusahaan dagang.Bila di kaitkan dengan dunia perusahaan di dalam
perusahaa diperlukan konsepyaang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan,
produk, nilai,kepuasan, dan mutu, pertukaran, transaksi dan hubungan dengan pasar.Dalam dunia
usaha apapun termasuk dalam perusahaan dagang, peran akutansiadalah sangat strategis, sebaik
apapun output dari kegiatan usaha jika tifak di imbangidengan oleh sistem pencatatan akutansi
yang handal, maka tidak akan berarti apapun

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakan pengertian dari perusahaan dagang ?
2. Apa Saja ciri ciri perusahaan dagang ?
4. Apa yang di maksud dengan transaksi dagang ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya
kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang yang diperdagangkan
biasanya barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat pada barang tersebut.
Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi dan bahan baku untuk produksi.
Kegiatan perusahaan dagang terutama adalah pembelian dan penjualan barang yang berwujud
fisik dengan spesifikasi (berat, volume atau ukuran unit fisik lainnya) yang jelas.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang melakukan aktivitas pembelian dan
penjualan barang dengan harga di atas harga pokok agar bisa mendapatkan keuntungan. Pada
perusahaan dagang, keuntungan atau laba kotor didapatkan dengan mencari selisih antara harga
jual dengan harga pokok penjualan. Sementara itu, untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor
dikurangi dengan beban operasional dari barang tersebut.

Banyak contoh dari perusahaan dagang, salah satunya yaitu minimarket atau toko
kelontong yang sering Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, perusahaan dagang
terlebih dahulu membeli beragam produk, kemudian memelihara persediaannya, dan akhirnya
mendistribusikan produk tersebut ke pelanggan melalui transaksi.

B. Ciri–ciri Perusahaan Dagang


1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya
3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang
4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen
5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan
6. Tujuan utamanya mencari lada dengan menjual barang dengan harga
lebih tinggi dibanding harga belinya.
B. Karakteristik Perusahaan Dagang

Sama seperti jenis perusahaan pada umumnya, perusahaan dagang memiliki beberapa
karakteristik atau ciri khas tersendiri, di antaranya:

1. Kegiatan utama

Seperti yang diketahui, kegiatan utama dari perusahaan ini biasanya berupa
pembelian, pengelolaan dan pemeliharaan stok, pengeluaran biaya operasional, dan
penjualan produk tersebut. Dengan begitu, ciri khas dari perusahaan dagang yaitu tidak
mengolah atau mengubah produk yang akan dijual kepada konsumen.

2. Modal

Modal untuk jenis perusahaan ini biasanya didapatkan dari harga pokok barang atau
produk yang sudah terjual. Oleh karena itu, jika produk tidak segera terjual, maka
kemungkinan besar tidak ada modal lagi untuk membeli produk selanjutnya atau
istilahnya modal ‘mandek’ sehingga harus mencari alternatif untuk menutupi kredit
maupun kas perusahaan yang berkurang.

3. Pendapatan

Karakteristik selanjutnya yaitu pendapatan utama dari perusahaan dagang yaitu murni
hasil dari penjualan. Ini karena perusahaan tersebut tidak perlu mempersiapkan mesin
operasional dan bahan baku lain, sehingga tidak sama dengan perusahaan manufaktur
yang bisa menjadi tambahan pendapatan terhadap perusahaan.

Maka dari itu, apabila penjualannya menurun, maka otomatis pendapatannya pun
akan berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika penjualannya meningkat, maka keuntungan
atau laba yang didapatkan pun bisa jauh lebih besar.Itulah mengapa penjualan merupakan
hal penting yang harus terus diupayakan oleh perusahaan agar pendapatan meningkat.
Artinya, segala manajemen penjualan harus diarahkan dengan tepat agar bisa
meningkatkan omset penjualan dan ada perputaran modal yang baik.
4. Perhitungan laba

Karakteristik lainnya dari perusahaan dagang yaitu laba atau keuntungan didapatkan
dengan cara menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Dalam hal
ini, perhitungan total laba biasanya berupa selisih antara total hasil penjualan dengan total
harga pembelian dan biaya operasional.

C. Transanksi – Transanksi Dalam Perusahaan Dagang


1. Penjualan Barang dagang
Penjualan barang dagang bisa dilakukan secara tunai atapun secara kredit, bisa juga
membayar sebagian dan sebagian dikredit. Penjualan barang dagang secara tunai dicatat dengan
mendebit akun kas dan mengkredit akun penjualan, jika transaksi secara kredit maka piutang
dagang (debit) dan penjualan (kredit).
a). Penjualan tunai
Penjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan pada akhir hari kerja
dijumlah. Penjualan tunai seperti ini dapat dicatat sebagai berikut :
Kas Rp XXX
Penjualan Rp XXX
(untuk mencatat transaksi penjualan tunai)

b). Penjualan kredit


Suatu perusahaan sering juga menjual barang dagangan secara kredit yaitu bilamana
pembayaran baru diterima bebarapa waktu kemudian. Penjualan semacam ini dibukukan
debet pada rekening Piutang dagang dan kredit rekening penjualan, jurnalnya adalah :

Piutang Dagang RpXXX


Penjualan Rp XXX
(Untuk mencatat transaksi penjualan kredit)
2. Retur Penjualan Dan Potongan Harga ( ph )
Transaksi penjualan & Ph terjadi karena adanya pengembalian barang dagang yang rusak
atau tidak sesuai pesanan oleh pembeli kepada penjual. Transaksi ini mengakibatkan akun
piutang dagang berkurang. perusahaan dagang akan menerbitkan bukti transaksi berupa nota
kredit. Pencatatan transaksi ini adalah akun retur penjualan & Ph (debit), dan akun piutang
dagang (kredit). Jika transaksi secara tunai maka akun yang di debit adalah kas. Contoh :
Diterima pengembalian barang karena rusak dari salah seorang pelanggan senilai
Rp 250.000 yang berasal dari transaksi penjualan kredit. maka pencatatn yang dilakukan untuk
pengembalian barang tersebut adalah :
Retur dan Potongan Penjualan Rp 250.000
Piutang Dagang Rp 250.000
( Berdasarkan nota kredit no. 234)

3. Potongan Penjualan
Potongan penjualan di berikan oleh penjual agar pembeli melunasi utangnya pada masa
potongan sebelum jatuh tempo. transaksi ini menyebabkan piutang dagang menjadi berkurang.
bukti transaksi ini adalah kwitansi atau bukti kas masuk.
Jika penjualan dilakukan secara kredit, maka syarat pembayaran dimasa akan datang harus
ditetapkan dengan jelas, sehingga kedua pihak mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar dan
kapan pembayaran dilakukan. Syarat penjualan biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan
dan merupakan bagian dari perjanjian penjualan. Syarat perjanjian disebut juga dengan termin
yang biasa ditulis 2/10, n/30, artinya adalah akan diberikan potongan 2% jika pembayaran
dilakukan 10 hari sesudah tanggal faktur, tapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal faktur.
Syarat penjualan kadang kala juga ditulis dengan symbol n/30 (n adalah singkatan dari
netto) yang artinya harga faktur neto atau keseluruhan harga faktur harus dibayar dalam waktu
30 hari sesudah tanggal faktur, cara lain menyatakan syarat penjualan adalah misal n,10/EOM
(End of Month) atau akhir bulan. Ini berarti faktur harus dibayar dalam waktu 10 hari sesudah
akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertulis pada faktur.
Contoh :
Pada tanggal 20 Januari perusahaan Amazon menjual barang dagangan kepada seorang
pembeli seharga Rp 10.000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10,n/30. Jurnal untuk mencatat
transaksi penjualan ini adalah :
20 Januari Piutang dagang Rp 10.000.000
Penjualan Rp 10.000.000
(Pencatatan penjualan barang dagangan dengan
syarat 2/10,n/30)

Syarat penjualan diatas mempunyai arti bahwa perusahaan Amazon akan memberikan potongan
2% ( 2% x 10.000.000 = 200.000) jika pembeli melakukan pembayaran tidak melewati tanggal
30 Januari atau jika melewati tanggal 30 Januari tapi tidak lebih dari tanggal 19 Februari pembeli
harus membayar penuh yaitu 10.000.000.

Jurnal pencatatan transaksi tanggal 30 Januari adalah :


30 Januari Kas Rp 9.800.000
Potongan penjualan Rp 200.000
Piutang Dagang Rp 10.000.000
( Pencatatan penerimaan piutang dikurangi potongan
2%)

4. Persediaan Barang Dagang


Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada
para konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan. Persediaan yang dimiliki
perusahaan pada awal periode akuntansi, disebut persediaan awal. Persediaan yang dimiliki oleh
perusahaan pada akhir periode akuntansi disebut dengan persediaan akhir dan akan dilaporkan
dalam neraca sebagai aktiva lancar yaitu pada rekening persediaan dan dipihak lain dicantumkan
dalam laporan rugi-laba sebagai salah satu elemen yang akan berpengaruh pada penentuan laba
bersih perusahaan.

Ada dua system pencatatan persediaan yakni metode persediaan periodik dan metode
persediaan perpetual.
a) Metode Persediaan Periodik
Dalam metode periodik, adanya transaksi peembelian tidak didebet pada rekening
persediaan tapi didebet pada rekening pembelian begitu juga dengan transaksi penjualan tidak
dikredit pada reeking persediaan tapi pada reeking penjualan.
b) Metode persediaan perpetual
Dalam metode perpetual, baik jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan dan dicatat
pada setiap saat barang dijual. Dengan cara ini catatan akuntansi akan secara terus menerus
mengungkapkan besarnya persediaan yang ada.

Contoh perhitungan Harga Pokok Penjualan adalah :

Harga Pokok Penjualan :


Persediaan barang, 1Januari Rp 10.000
Pembelian Rp 530.000
Retur dan Potongan pembelian ( Rp 20.000 )
Potongan pembelian ( Rp 10.600 )
Pembelian bersih Rp 499.400
Harga Pokok Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 509.400
Persediaan barang, 31 Desember ( Rp 60.000 )
Harga Pokok Penjualan Rp 449.400

E. Pembelian
Apabila perusahaan menggunbakan metode persediaan periodic, maka pembelian
barang dagangan dicatat dengan mendebet rekening pembelian. Rekening pembelian merupakan
sebuah rekening sementara yang digunakan untuk mengumpulkan seluruh harga pokok barang
yang dibeli selama periode, sehingga pada tiap akhir peeriode rekening ini harus ditutup.
Misalkan pada tanggal 5 Januari perusahaan membeli barang dagangan secara kredit (2/10, n/30)
seharga Rp 530.000. Transaksi ini dicatat :
5 Januari Pembelia Rp 530.000
Hutang Dagang Rp 530.000
( untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan termin (2/10,n/30)

F. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga


Transaksi retur pembelian & ph terjadi akibat pengembalian barang dagang yang rusak atau
yang tidak sesuai pesanan. Pengembalian barang dagang mengakibatkan utang dagang pembeli
berkurang. Atas transaksi ini peusahaan dagang akan mengeluarkan nota debit. Transaksi ini
dicatat dengan mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun retur pembelian & Ph, jika
pembelian secara kredit. Tetapi jika pembelian secara tunai akan mendebit akun kas.
Contoh :
Pada tanggal 6 Januari dikembalikan barang sebesar Rp 20.000 yang dibeli pada tanggal 5
Januari. Maka jurnalnya adalah :

6 Januari Hutang Dagang Rp 20.000


Retur Pembelian Rp 20.000
(untuk mencatat pengembalian barang )

G. Potongan Pembelian.
Potongan pembelian dimaksudkan agar pembeli segera melunasi utangnya sebelum jatuh
tempo. Potongan akan diberikan kepada pembeli apabila telah melunasi utangnya selama masa
potongan.
contoh:
Januari 10, Dibeli barang dagang dari PT Sentosa sebesar Rp. 4000.000,00,syarat
2/10,n/30
Januari 15, Dibayar utang kepada PT Santosa atas transaksi tanggal 10.

Jurnal:
10 januari Utang Dagang Rp. 4.000.000
Potongan Pembelian Rp. 80.000
Kas Rp. 3.920.000

H. Beban Angkut Pembelian .


Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mngangkut barang dagang dari gudang penjual ke
gudang pembeli. Beban angkut akan ditanggung oleh pembeli jika syarat penyerahan barang
FOB shipping point (franko gudang penjual). Pencatatan transaksinya dengan cara
mendebit Beban angkut pembelian dan mengkredit kas.
Contoh :
Januari 08, Membayar Beban angkut pembelian sebesar Rp. 250.000
jurnal:
8 januari Beban angkut pembelian Rp. 250.00
Kas Rp. 250.000

I. Beban Angkut Penjualan.


Beban angkut penjualan timbul jika penjualan menanggung biaya pengiriman barang
dagang ke gudang pembeli. Pencatatan transaksi beban angkut penjualan secara tunai adalah
akun beban angkut penjualan (debit), akun kas (kredit). Pencatatan transaksi beban angkut
penjualan secara kredit adalah akun beban angkut penjualan (debit), dan akun utang dagang
( kredit). Beban angkut akan ditangggung penjual apabila syarat penyerahan barang FOB
destination point (franko gudang pembeli).
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4115/materi1.htm
file:///C:/Users/user/Documents/perusahaan%20dagang/Materi%20Akuntansi%2
perusahaan%20Dagang.htm
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/apa-itu-perusahaan-dagang-ini-
karakteristik dan-jenisnya

Anda mungkin juga menyukai