Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SIKLUS PERUSAHAAN DAGANG

Makalah ini disusun


Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar akuntansi

Dosen pengampu :
Sri yuniati S.E

Disusun oleh :
Ilmi Mafidah
Miftahus Surur

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AHMAD SIBAWAYHIE
DEMUNG – BESUKI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas PENGANTAR AKUNTANSI dengan judul “siklus
akuntansi perusahaan dagang“ Tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kami
sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya yang
setia.

Dalam penulisan tugas makalah ini, tentunya tidak lepas bantuan berbagai pihak.
Karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak
yang telah mendukung kami hingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.

Kami mohon maaf apabila banyak kesalahan baik dalam penyusunan, tata bahasa, dan
sebagainya. Saran dan kritik tentu kami harapkan dari para pembaca atas kekurangan
makalah kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, dan
tentunya sebagai pembelajaran bagi penulis sendiri.

Besuki, 30 oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1. Latar belakang...........................................................................................................................1
2. Rumusan masalah......................................................................................................................1
3. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Perusahan dagang......................................................................................................................2
B. Siklus perusahaan dagang .........................................................................................................6
C. laporan keuangan perusahaan dagang......................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
siklus akuntansi adalah tahapan–tahapan yang dimulai dari terjadinya
transaksi sampai dengan penyusutan laporan keuangan sehingga siap untuk
pencatatan berikutnya. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa siklus
akuntansi merupakan tahap–tahap proses akuntansi dalam suatu sistem informasi
akuntansi yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data terkait
dengan transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan. Dikatakan sebagai siklus,
karena setiap tahap proses akuntansi dilakukan secara berulang kali selama
perusahaan beroperasi. Adapun dalam hal pengaturan lalu lintas perputaran
aktiva, hutang maupun modal usaha, maka sebaiknya para pengusaha dapat
menerapkan siklus akuntansi Penerapan siklus akuntansi dapat berupa pencatatan
atas transaksi yang terjadi diawal dengan penjurnalan, penyusuna buku besar
hingga menghasilkan neraca lajur dan laporan keuangan Penerapan siklus
akuntansi tidak hanya dibutuhkan oleh pengusaha besar saja, pengusaha kecil
maupun menengah juga perlu menerapkannya, baik perusahaan manufaktur, dagang
maupun jasa, karena dengan diterapkannya sistem akuntansi yang benar maka akan
memperkecil terjadinya kesalahan dan akan menghasilkan infomasi yang akurat.

2. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian perusahaan dagang ?
2. Bagaimana Siklus perusahaan dagang ?
3. Bagaimana Langkah menulis laporan keungan perusahaan dagang ?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui siklus perusahaan dagang
3. Untuk mengetahui langkah laporan keuangan perusahaan dagang

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perusahan dagang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya
membeli, menyimpan dan menjual kembali barang tanpa memberikan nilai
tambah terhadap barang dagang tersebut. Nilai tambah diartikan sebagai
proses mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang sedemikian rupa
sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Ada banyak sekali jenis-jenis perusahaan dagang,dan siklus operasi
perusahaan dagang utamanya ada empat, yaitu pembelian, penjualan, arus kas,
dan persediaan barang(stok). Persediaan merupakan elemen terpenting pada
suatu perusahaan dan berpengaruh penting terhadap fungsi bisnis yaitu fungsi
operasional pemasaran. Masalah pentingnya besarnya persediaan sangatlah
penting bagi perusahaan, karena persediaan memiliki efek langsung terhadap
keuntungan perusahaan.1
Perusahaan yang aktivitas utamanya menjual barang dagang kepada
pemakai langsung atau , yang dimana barang dagang yang dijual dibeli dari
perusahaan manufaktur, distributor atau pedagang besar tanpa melakukan
perubahan bentuk pada barang yang dijualnya dengan tujuan untuk
memperoleh laba. Jadi kegiatan operasional utama perusahaan dagang berasal
dari transaksi jual beli barang. Barang dagang yang dijual meliputi bahan baku
untuk produksi, barang setengah jadi, atau pun barang jadi Aktivitas utama
industri dagang bagi merupakan meliputi mengenali pemasok di bermacam
negeri yang berkapasitas memasok produk dalam jumlah besar serta dengan
harga yang kompetitif, bernegosiasi terpaut ketentuan penjualan serta
pengiriman produk, pembiayaan serta jaminan pembayaran kepada pemasok
serta eksportir, mengelola logistik serta transportasi, mengelola bea cukai serta
hambatan perdagangan internasional yang lain, mendistribusi serta menjual
produk lewat jaringan ritelnya.
Dalam menjalankan proses usahanya, perusahaan dagang mengenal
siklus operasi, Siklus operasi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan

1
Aisyah,dewi sartika hasibuan,esa anggi ,Randianto Alfa,Yusra Yani Harahap Pelatihan penyusun keuangan
perusahhaan dagang vol 1 no 1 2023 hal.79

2
untuk memperoleh keuntungan. Siklus operasi dalam perusahaan dagang
utamanya ada empat yaitu pembelian, penjualan, arus kas, dan persediaan
barang (stok).
Ketika barang dagangan tersebut dijual, sesuai dengan matching
principle perusahaan dapat mengakui laba ( rugi ) dengan cara mengurangi
penjualan pada pada periode bersangkutan dengan biaya – biaya yang di
keluarkan meliputi harga pokok yang dijual yang dikenal sebagai harga
pokok penjualan ditambah denngan beban yang dikeluarkan dalam proses
untuk menghasilkan pendapatan penjualan operasi yang dikenal dengan beban
operasi. Pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan disebut dengan
laba kotor, sedangkan laba bersih diperoleh dari laba kotor dikurang beban
operasi. Yang termasuk dalam golongan perusahaan dagang ini antara lain
adalah:2
1) Distributor
2) Agen tunggal
3) Pengecer
4) Toko swalayan
5) Toko serba ada (toserba)
6) Pusat barang-barang grosi

1) Klasifikation usahaan dagang dapat dibedakan menjadi 2 (dua)


jenism,yaitu:
a. berdasarkan produk yang dijual,
b. berdasarkan jenis konsumennya.

2) Perusahaan dagang berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan :


a. Perusahaan dagang barang produksi
Yaitu perusahaan yang membeli dan menjual bahan baku untuk
diproduksi atau produk (alat) yang digunakan untuk menghasilkan
barang jadi. Contoh : mesin untuk produksi, bahan kimia untuk
membuat cat, kedelai untuk diolah menjadi tempe, dll.

b. Perusahaan dagang barang jadi


2
Ibid hal 80

3
Yaitu perusahaan yang membeli, menyimpan dan menjual
barang yang siap dipakai. Contoh : pakaian, makanan, minuman, dll

3) Perusahaan dagang berdasarkan jenis konsumennya :


a. Perusahaan besar atau grosir (whosaler)
Perusahaan yang membeli barang dalam jumlah yang besar
dari pabrik (manufaktur) dan menjualnya kembali kepada pedagang
perantara, pengecer atau kepada konsumen akhir secara langsung
dengan harga yang lebih tinggi dan dalam jumlah yang besar.

b. Perusahaan dagang perantara (middleman)


Perusahaan menjual barang dagangan kepada pedagang
pengecer atau kepada konsumen akhir dalam jumlah yang sedang.

c. Perusahaan dagang pengecer (retail).


Perusahaan yang menjual barang langsung kepada konsumen
akhir dengan cara eceran.
4) Akun-akun Perusahaan Dagang3

Berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual produk yang bersifat non fisik,
perusahaan dagang membeli dan menjual produk yang memiliki bentuk fisik.
Karena itu, terdapat beberapa aktivitas dan beberapa akun dalam perusahaan
dagang yang tidak dimiliki persusahaan jasa. Akun-akun tersebut antara lain :

a) Akun Pembelian, yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas
barang dagang perusahaan. Pembelian asset selain persediaan barang dagang
(seperti pembelian peralatan kantor, pembelian perlengkapan kantor, dan lain-lain)
tidak ditampilkan dalam akun ini.

b) Akun Penjualan, yaitu akun yang hanya dugunakan untuk menampung


aktivitas penjualan barang dagang perusahaan. Aktivitas penjualan asset (seperti
penjualan asset tetap) tidak ditampilkan dalam akun ini

3
Ibid hal 81

4
c) Akun Persediaan, yaitu Akun yang digunakan untuk menunjukkan jumlah
barang dagang yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi
tertentu.

d) Akun Beban Pokok Penjualan (BPP), yang digunakan untuk menampung beban
pokok harga beli barang yang telah terjual selama suatu periode akuntansi tertentu.

e) Akun Potongan Penjualan /Potongan Tunai, yaitu akun yang dapat digunakan
untuk menampung jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan pihak penjual
kepada pelanggannya karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang
telah ditentukan.

f) Akun Retur Penjualan, yaitu akun yang digunakan untuk menampung sejumlah
barang yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada
ketidaksesuaian pesanan.

g) Akun Potongan Pembelian, yaitu akun yang digunakan untuk menampung


sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak produsen/supplier kepada pihak
pembeli karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah
ditetapkan.

h) Akun Beban Pemasaran, yaitu akun yang digunakan untuk menampung


keseluruhan beban yang dikeluarkan perusahaan demi menjual dan
mendistribusikan barang dagangnya hingga sampai ketangan konsumen. Karena
itu, beban pemasaran mencakup:

a. Gaji Staff administrasi penjualan


b. Gaji dan komisi wira gadai;
c. Gaji manajer pemasaran;
d. Beban iklan;
e. Beban pelatihan wirausaha,
f. dll

i) Akun Beban Administrasi dan Umum, yaitu akun yang digunakan untuk
menampung keseluruhan beban operasi kantor guna perencanaan dan pengendalian
secara umum. Karena itu, lingkup kegiatan admistrasi dan umum sangat luas, yaitu
mencakup:

5
1) Gaji staff administrasi;

2) Gaji manajer dan direktur;

3) Beban sewa (kantor, kendaraaan, dan sebagainya);

4) Beban urusan hukum;

5) Beban korespondensi;

6) Beban telepon kantor administrasi;

7) Beban listrik kantor administrasi;

8) Beban Penyusutan Kendaraan;

9) dll

B. Siklus perusahaan dagang .

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebuah proses yang harus


dilalui untuk membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam periode
tertentu. Secara umum, perhitungan ini akan diawali dengan mengumpulkan
data transaksi hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk bisa
melanjutkan penutupan saldo
Suatu periode kegiatan diawali dengan mengumpulkan data transaksi
sampai pembuatan laporan keuangan, dilanjutkan dengan proses penutupan
sehingga akan didapat neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah
penutupan selanjutnya menjadi neraca awal periode berikutnya. Demikian
seterusnya, proses tersebut berjalan dari satu period eke periode berikutnya.
Kegiatan inilah yang disebut sebagai siklus akuntansi
Siklus akuntansi merupakan rangkaian kegiatan dari sebuah proses
akuntansi yang terjadi secara teratur dan berulang-ulang sampai nanti pada
tujuan akhir yaitu penyajian laporan keuangan untuk satu periode waktu
tertentu. Siklus akuntansi perusahaan dagang terdiri dari beberapa tahapan,
mulai dari analisa transaksi sampai penyajian laporan keuangan seperti yang
terlihat dalam gambar 2.5 :

6
1. Identifikasi Peristiwa dan Pencatatan Transaksi
transaksi adalah kejadian atau situasi yang memengaruhi
posisi keuangan perusahaan. Setiap transaksi yang akan di proses
menjadi laporan keuangan haruslah ada buktinya. Apabila tidak ada
bukti transaksinya, maka transaksi tersebut dianggap tidak sah, dan
akan menjadi temuan yang serius apabila dilakukan audit.
Berikut beberapa jenis bukti transaksi antara lain:
a. Faktur (Invoice) adalah bukti transaksi yang
digunakan untuk transaksi pembelian dan penjualan.
b. Nota kontan merupakan bukti transaksi baik itu
penerimaan barang maupun uangyang di dalamnya
terdapat daftar yang merinci jenis barang, jumlah,
dan harga barang yang dibeli. Lazimnya nota kontan
digunakan untuk transaksi yang dilakukan secara
tunai
c. Bukti Penerimaan adalah dokumen yang
menerangkan bahwa telah dilakukan penerimaan atas
barang tertentu. Barang tersebut dapat berupa uang,
maupun persediaan barang dagangan.

7
d. Memo adalah catatan yang berupa keterangan atas
transaksi tertentu. Dalam akuntansi perusahaan
dagang, terdapat 2 jenis memo, yaitu memorandum
debit, dan memorandum kredit.
e. Kuitansi mirip seperti nota kontan. Perbedaannya,
jika dalam nota kontan terdapat perician mengenai
jenis, jumlah, dan harga barang.
f. Rekening Koran adalah laporan saldo kas yang
dibuat

2. Jurnal

Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-


transaksi keuangan dengan menyebutkan akun yang akan di debit atau
dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya Jurnal
umum atau jurnal transaksi adalah catatan sistematis dan kronologis
yang dimiliki perusahaan atas transaksi yang telah dilakukan oleh bank
untuk rekening perusahaan

3. Pemindahbukuan (posting) ke Buku Besar

Buku Besar (General Ledger) terdiri dari rekening-rekening yang


digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini
disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan.

Penggunaan buku jurnal khusus hampir selalu diikuti oleh keberadaan


buku besar pembantu. Pencatatan akun kontrol di buku besar utama
dilakukan secara periodik di mana nilai rupiah yang dicantumkan adalah
merupakan total nilai rupiah dari transaksi selama satu periode (harian,
mingguan, atau bulanan). Sedangkan pencatatan transaksi ke buku besar
pembantu dilakukan segera berdasar bukti transaksi.

4. Neraca Saldo

8
Daftar saldo atau neraca saldo merupakan daftar memuat seluruh akun
yang tersedia dalam buku besar. Daftar saldo dapat disusun menjadi 2
bagian yaitu sebelum penyesuaian dan setelah penyesuaian. Daftar
saldo sebelum penyesuaian adalah daftar saldo yang isinya adalah nilai
akun-akun sebelum mengalami proses penyesuaian (adjusting process).
Sementara daftar saldo setelah penyesuaian, adalah daftar saldo yang
memuat nilai akun-akun setelah proses penyesuaian. Daftar saldo yang
dijadikan untuk pembuatan laporan keuangan adalah daftar saldo
setelah penyesuaian.
5. Ayat Jurnal Penyesuaian
Menurut Soemarso (2018:133) Jurnal penyesuaian dilakukan apabila:
1) Suatu transaksi telah terjadi namun belum dicatat oleh perusahaan.
2) Suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun tetapi saldonya
perlu dikoreksi kembali untuk mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.
6. Neraca saldo disesuaikan
Kolom neraca saldo yang telah disesuaikan menyajikan saldo
akun yang telah disesuaikan. Setiap jumlah kolom tersebut dihitung
dengan menggabungkan jumlah neraca saldo ditambah atau dikurangi
penyesuaian (Satria & Ade, 2021:326). Neraca saldo disesuaikan
disusun setelah proses posting jurnal penyesuaian ke buku besar selesai
dan saldo akun baru telah ditetapkan.
7. Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas yang
bermanfaat bagi beragam pengguna laporan dalam membuat keputusan
ekonomi
8. Ayat Jurnal penutup
Jurnal penutup dibuat untuk menutup akun temporer yang
disajikan dalam laporan laba rugi konprehensif karena akun tersebut
hanya menampung jumlah dalam satu periode dan tidak dipindahkan
ke periode berikutnya.
9. Neraca Saldo

9
setelah penutupan Neraca Saldo setelah Penutupan prosedur
akuntansi terakhir untuk suatu periode adalah menyiapkan neraca saldo
setelah ayat jurnal penutup dimasukkan. Tujuannya adalah memastikan
bahwa buku besar telah memiliki saldo untuk awal periode berikutnya.
Akun-akun tersebut jumlahnya harus sesuai dengan akun dan jumlah di
Laporan Posisi Keuangan pada akhir periode
10. Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik dibuat pada awal periode selanjutnya dan
secara khusus diterapkan untuk dua jenis ayat jurnal penyesuaian, yaitu
beban yang harus dibayar dan pendapatan yang masih diterima

C. laporan keuangan perusahaan dagang

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa merupakan salah satu dasar untuk


menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Informasi mengenai
posisi keuangan yang terbaca dalam laporan keuangan ini, berguna bagi pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.4

a. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


Tujuan: mengukur performa perusahaan dalam suatu periode tertentu. Selain
itu, untuk membantu perusahaan memikirkan langkah perusahaan di periode
selanjutnya.
1). Item yang dilaporkan:
a. Pendapatan (revenues): jumlah yang diperoleh melalui
penjualan barang.
b. Beban (expenses): harga pokok penjualan dan beban bunga.
c. Keuntungan dan kerugian (gains and losses): penjualan aset
tidak lancar dengan jumlah yang berbeda dari nilai asalnya.
d. Pendapatan bersih (net income), yang merupakan hasil
pengurangan biaya dan kerugian perusahaan dari pendapatan
dan keuntungan perusahaan

2) Jenis laporan laba rugi:

4
Ibid hal 83

10
Laporan laba rugi single step: hanya menunjukkan satu kategori
pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Mudah dipahami dan cocok untuk
usaha berskala kecil. Formulanya adalah seperti di bawah ini. Penghasilan
Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian).

Laporan laba rugi multiple step: memisahkan pendapatan dan


pengeluaran yang terkait langsung dengan operasional bisnis dari yang tidak
terkait langsung dengan operasinya.

Ada 3 formula akuntansi untuk mengetahui laba bersih:

a. Laba Kotor = Penjualan Bersih – Biaya Barang Terjual

b. Pendapatan Operasional = Laba Kotor – Beban Operasional

c. Penghasilan Bersih = Penghasilan Operasional – Item Nonoperasional

Pendapatan operasional ditambahkan ke pendapatan nonoperasional bersih,


keuntungan, beban dan kerugian. Angka terakhir ini memberikan laba bersih
atau rugi bersih bisnis untuk periode pelaporan. Kedua jenis laporan ini
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui perusahaan dalam
periode tersebut mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian. Dengan
mengetahui kondisi tersebut, maka perusahaan dapat mempertahankan yang
memberikan untung. Selain itu, perusahaan melakukan strategi untuk
mendapatkan solusi agar kerugian bisa diatasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan
dagang adalahperusahaan yangkegiatan usahanya perusahaan membeli barang dengan
tujuanmenjualnyakembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu
didalam menjalankan sebuahperusahaan haruslah memperhatikan berbagai
karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalammelakukan pencatatan transaksi
yang ada

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh
darikesempurnaanya dan adapun kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan
makalahini, baik itu kurangnya fasilitas yang mendukung seperti buku-buku referensi
yang begituterbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah ini sehingga
kritik dan saran yang bersifat kontruktif baik itu dari dosen maupun teman-teman
mahasiswa sangatlah diharapkanuntuk membantu proses penulisan lebih lanjut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,Dewi Sartika Hasibuan,Esa anggi ,Randianto Alfa,Yusra Yani Harahap “ Pelatihan


penyusun keuangan perusahhaan dagang “ vol 1 no 1 2023

13

Anda mungkin juga menyukai